ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP POTENSI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2008-201.

(1)

(2)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Wirawan Masyhuri

Nim : 3103131080

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Maret 2015

Saya yang membuat pernyataan,

Wirawan Masyhuri NIM. 3103131080


(3)

(4)

(5)

vi ABSTRAK

Wirawan Masyhuri. Nim. 3103131080. Analisa Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Potensi Banjir Di Kecamatan Medan Denai Tahun 2008-2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Denai Kota Medan tahun 2014 dengan tujuan untuk: (1) mengidentifikasi pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai pada tahun 2008 – 2013, (2) mengetahui pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai yang menunjukkan potensi banjir.

Populasi dalam penelitian ini sekaligus sampel (total sampling) yaitu penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai pada tahun 2008 dan 2013 yang meliputi permukiman/lahan terbangun, lahan terbuka, lahan jasa, kebun campuran, lahan pertanian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, interpretasi, dan observasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah : (1) penggunaan lahan yang mengalami penambahan luas dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah permukiman/lahan terbangun sebesar 96,55%, dan lahan jasa sebesar 3,45%dari total luas lahan yang berubah. Sedangkan kebun campuran mengalami penurunan luas sebesar 59,94%, lahan sawah sebesar 5,23%, lahan terbuka sebesar 30,83%, dan lahan tegalan sebesar 4,01% dari total luas lahan yang berubah. Maka jumlah total luas lahan yang berubah di Kecamatan Medan Denai adalah 52,21 ha atau 5,56% dari total luas Kecamatan Medan Denai. (2) penggunaan lahan yang ada di kecamatan medan denai menunjukkan potensi banjir dikarenakan dominasi lahan permukiman/ lahan terbangun. Jumlah titik genangan pada tahun 2008 hanya 9 titik bertambah menjadi 16 titik pada tahun 2013 serta luasan genangan yang ikut bertambah pula. Berdasarkan hasil interpretasi, ada titik genangan yang berpindah tidak jauh dari titik sebelumya dan ada pula titik genangan yang bertambah.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dengan segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul: Analisa Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Potensi Banjir di Kecamatan Medan Denai. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana bagi Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji skripsi terima kasih banyak atas bimbingannya.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik dan penguji skripsi, terima kasih banyak atas bimbingannya.

4. Bapak Drs. Julismin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu dan bimbingan serta memberikan ilmu yang tidak ternilai harganya selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku dosen penguji terima kasih banyak atas bimbingannya.


(7)

iv

6. Bapak M. Ridha Syafi’i Damanik, S.Pi, M.Sc selaku dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak memberi bimbingan dan motivasi dalam kelas konsentrasi teknik.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

8. Bapak Hajat Siagian selaku administrasi di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Hendra Asmilan, S.IP selaku Camat di Kecamatan Medan Denai Kota Medan beserta staf yang mendampingi beliau yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis dan membantu dalam penelitian.

10. Bapak kepala Bappeda, kepala Bina Marga, kepala BPS dan kepala Balitbang yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian.

11. Yang terkhusus dan teristimewa terima kasih yang sebesar-besarnya buat Ibunda tercinta Dra. Hj. Maswita Nasir, SH, M.Si, Ph.D dan Ayahanda Drs. H. Ahmad Taufiq, SH, MM , adik tersayang Imam Rizky Fakhreza, kakanda Riska Anggraini, Amd dan kerabat-kerabat dekat serta keluarga yang sepanjang

waktu terus memberikan do’a, dorongan, motivasi serta dukungan baik dalam segi materil maupun moril kepada penulis selama menjalankan perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya sahabat-sahabatku tercinta (abangda M. Yuliansyah Amini, S.Pd, Indra Rachmat Setiawan, Hilman Dwi Cahyo, Dedi Satria, Nazaria Susanty, Nurjannah Harahap, Mentari Tawarniate, adinda M. Ali Nafia, adinda Debby Desniwati Samosir) dan khususnya kelas C Reguler 2010 dan kelas konsentrasi teknik Jurusan Pendidikan Geografi – Getekers 2010, yang tidak dapat disebutkan satu


(8)

v

persatu, terima kasih banyak telah membantu, memberi motivasi baik dalam segi moril maupun materil bagi penulis dan mau mendengarkan keluh kesah penulis dalam menyusun skripsi.

13. Untuk Seluruh Sahabat Pusham Unimed khususnya bapak Majda El Muhtaj, bapak Arief Wahyudi, bapak Fahmi Siregar, abangda Quadi Azam, Eka Azwin Lubis, Taufiq Hidayat Tanjung, Ade Chepy Andrean, Helena Sitompul, adinda M. Nashry, adinda Vanny Irawati Hutapea, dan adinda Diana, terima kasih atas kerjasamanya, bimbingan, pengalaman dan motivasi selama ini.

14. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan tercinta, Ahmad Deardo Tampubolon, SE, dr. Hendra Gani Harahap, Winni Puspita Siregar, Amd, Tuti Haryati Harahap, Silva Yanti, Irma Ries Verani, S.Pd, Aifa Namira, S.Pd, Lia Kurniati, , dan khususnya teman-teman Club Plajar Unik (CPU), teman-teman Letupanz, dan teman-teman The Bonkars, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya, pengalaman dan motivasi selama ini.

Akhir kata hanya do’a yang dapat penulis ucapkan kiranya mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini besar manfaatnya bagi pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Maret 2015

Wirawan Masyhuri NIM.3103131080


(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR ...iii

ABSTRAK ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah...5

C. Bembatasan Masalah ...6

D. Rumusan Masalah ... .6

E. Tujuan Penelitian ... .6

F. Manfaat Penelitian... ... .6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 8

1. Banjir ... 8

2. Lahan ... 12

3. Pola Penggunaan lahan ... 13

4. Perubahan Penggunaan Lahan...17


(10)

ix

B. Penelitian Relevan...19

C. Kerangka Berpikir...22

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... ... ..24

B. Populasi dan Sampel... ... ..24

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... ... ..25

D. Alat dan Bahan... ... ..27

E. Teknik Pengumpulan Data... ... ..29

F. Teknik Analis Data...31

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Fisik... ... ..33

1. Letak dan Batas... ... ..33

2. Luas ... ... ..36

3. Iklim... ... ..37

4. Topografi... ... ..38

5. Hidrologi... ... ..38

6. Jenis Tanah... ... ..39

7. Penggunaan Lahan... ... ..39

B. Kondisi Non Fisik... ... ..44

1. Komposisi Penduduk... ... ..40

2. Sarana dan Prasarana... ..46

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... ..50


(11)

x

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... .87 B. Saran... ... .88 DAFTAR PUSTAKA...89 LAMPIRAN


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 1. Jumlah Lingkungan dan Blok Sensus di Kecamatan

Medan Denai Tahun 2013...36

Tabel 2. Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013...………...36

Tabel 3. Jenis Penggunaan Lahan Di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013...………...40

Tabel 4. Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013…...………..41

Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Per Kelurahan di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013…………...………....43

Tabel 6. Jumlah Mutasi Mutandis Penduduk Kecamatan Medan Denai Tahun 2013...…...………...44

Tabel 7. Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Denai Tahun 2008-2013…...………..…………...44

Tabel 8. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013...46

Tabel 9. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013…...……....47

Tabel 10. Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013………..…………..………...48

Tabel 11. Jumlah Sarana Olah Raga dan Rekreasi di Kecamatan Medan Denai Tahun 2013...……...49

Tabel 12. Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Denai...………...62

Tabel 13. Konversi Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan ...65

Tabel 14. Titik Genangan/ Banjir Kecamatan Medan Denai Tahuun 2008...72


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir...….……...…23

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian...………...32

Gambar 3. Peta Administrasi Kota Medan...…….34

Gambar 4. Peta Administrasi Kecamatan Medan Denai...35

Gambar 5. Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Medan Denai...37

Gambar 6. Peta Penggunaan Lahan Kec.Medan Denai Tahun 2008...….52 Gambar 7. Peta Penggunaan Lahan Kec.Medan Denai Tahun 2013...53

Gambar 8. Penggunaan Lahan Kebun Campuran di Kecamatan Medan Denai...54

Gambar 9 Penggunaan Lahan Permukiman/Lahan Terbangun di Kecamatan Medan Denai...55

Gambar 10. Penggunaan Lahan Sawah di Kecamatan Medan Denai...56

Gambar 11. Penggunaan Lahan Terbuka di Kecamatan Medan Denai...57

Gambar 12. Penggunaan Lahan Tubuh Air/Sungai di Kecamatan Medan Denai...58

Gambar 13. Penggunaan Lahan Tegalan/Ladang di Kecamatan Medan Denai...60

Gambar 14. Penggunaan lahan Jasa di Kecamatan Medan Denai...61

Gambar 15. Grafik Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Denai Tahun 2008 dan Tahun 2013...62


(14)

xiii

Gambar 16. Peta Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan

Denai Tahun 2008-2013...63 Gambar 17. Peta Uji Keakuratan Penggunaan Lahan di

Kecamatan Medan Denai...67 Gambar 18. Peta Persebaran Titik Genangan Pada Penggunaan Lahan di

Kecamatan Medan Denai tahun 2008...70 Gambar 19. Peta Persebaran Titik Genangan Pada Penggunaan Lahan di

Kecamatan Medan Denai tahun 2013...71 Gambar 20. Peta Persebaran Luas Genangan Pada Penggunaan Lahan di

Kecamatan Medan Denai tahun 2008...75 Gambar 21. Peta Persebaran Luas Genangan Pada Penggunaan Lahan di

Kecamatan Medan Denai tahun 2013...76 Gambar 22. Peta Persebaran Luas Genangan Pada Penggunaan Lahan di

Kecamatan Medan Denai tahun 2008-2013...77 Gambar 23. Peta Persebaran Titik Genangan Pada Kelurahan di

Kecamatan Medan Denai tahun 2008...79 Gambar 24. Peta Persebaran Titik Genangan Pada Kelurahan di


(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal 1. Alat dan Bahan Penelitian ... 92 2. Uji lapangan ... 94 3. Dokumentasi Penelitian... 95


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan lahan berhubungan erat dengan dengan aktivitas manusia dan sumberdaya lahan (Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota dipengaruhi oleh adanya berbagai faktor, antara lain faktor kependudukan, serta adanya interaksi antara kota dengan kota lainnya dalam lingkup wilayah maupun luar wilayah suatu daerah. Perkembangan faktor tersebut (penduduk, kegiatan penduduk dan interaksi kota dengan wilayah lain) merupakan pemicu tumbuh dan berkembangnya wilayah yang berdampak terhadap terjadinya perubahan fisik dan penggunaan lahan. Bentuk perubahan penggunaan lahan ditandai dengan makin meningkatnya lahan terbangun, yang merupakan fenomena perkembangan dan pertumbuhan wilayah perkotaan yang mudah terlihat secara fisik (Samosir, 2011).

Perubahan penggunaan lahan yang terjadi tanpa dilakukannya perencanaan dan pengendalian maka akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Sebagai contoh adalah penggunaan lahan berhutan menjadi areal pertanian dan perkebunan yang masih belum mempertimbangkan konsep konservasi lahan. Hal ini mengakibatkan penggunaan lahan menjadi kurang optimal ditinjau dari sisi lingkungan yang akan memberikan konstribusi dalam memperparah bencana kerusakan lahan. Dengan aktivitas dan kepentingan manusia yang berbeda-beda merupakan hal mendasar terjadinya perubahan suatu penggunaan lahan. Jumlah lahan yang terbatas


(17)

2

menyebabkan alih fungsi lahan dari lahan kosong atau lahan terbuka menjadi lahan permukiman untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.

Perkembangan dan pembangunan daerah yang dilakukan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan pelayanan dapat berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan lahan. Semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan menimbulkan keterbatasan dan kebutuhan lahan yang meningkat didukung oleh bertambahnya jumlah penduduk, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi berdampak semakin meningkatnya perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan lahan tersebut dalam rangka pembangunan daerah maupun untuk memenuhi kebutuhan penduduk secara tidak langsung mengurangi daerah resapan air yang juga berkontribusi atas meningkatnya debit banjir. Pada daerah permukiman yang padat dengan bangunan tingkat resapan air ke dalam tanah berkurang, jika terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi sebagian besar air akan menjadi aliran air permukaan yang langsung masuk kedalam sistem pengaliran air, sehingga kapasitasnya terlampaui dan mengakibatkan banjir (Anonim, 2007b).

Dalam hal ini perkembangan fisik kota yang cukup pesat juga terjadi di Kota Medan. Perkembangan fisik ini menyebabkan terjadinya pergeseran struktur dan pola pemanfaatan ruang, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan kecenderungan perubahan kondisi yang terjadi. Peran Kota Medan sebagai pusat pengembangan utama di wilayah daratan serta menjadi pusat pertumbuhan utama di Provinsi Sumatera Utara menjadikan Kota Medan wilayah yang strategis bagi pengembangan wilayah kota. Selain itu sebagai pusat administrasi Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan menjadi pusat ekonomi, pemerintahan, pendidikan


(18)

3

dan sosial budaya yang mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kota Medan baik dari penduduk asli maupun pendatang dari daerah lain.

Kecamatan Medan Denai merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan yang ikut serta menyokong kemajuan pembangunan mempunyai cakupan wilayah administratif seluas 9,91 km2 dengan jumlah penduduk 142.001 jiwa yang tersebar di enam kelurahan, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 29.333 jiwa/km2 (BPS Kota Medan, 2013). Kepadatan penduduk yang disebabkan oleh urbanisasi membuat lahan sebagai daerah resapan di Kecamatan Medan Denai semakin berkurang sehingga pelaksanaan pembangunan yang sudah direncanakan sebelumnya tidak berjalan dengan optimal.

Kecamatan Medan Denai memiliki daerah permukiman dengan kepadatan cukup tinggi dan juga termasuk dalam daftar kawasan rawan banjir, tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031. Dengan demikian dalam orientasi pengembangan wilayah Kota Medan, Kecamatan Medan Denai pada masa-masa mendatang dipastikan akan semakin tumbuh dan berkembang secara pesat (Kantor Kecamatan Medan Denai, 2013).

Pembangunan permukiman yang cukup pesat di Kecamatan Medan Denai merupakan implikasi dari posisi KecamatanMedan Denai sebagai wilayah yang berada di tepi kota inti (Medan). Dengan membesarnya ukuran kota inti dan berkembangnya pusat – pusat permukiman, maka meningkat pula interaksi di antara keduanya. Interaksi tersebut tercermin dari meningkatnya pergerakan penduduk yang melalui Kecamatan Medan Denai. Pembesaran ukuran kota inti juga menyebabkan peningkatan permintaan lahan bagi kegiatan ekonomi dan permukiman. Peningkatan tersebut ditandai dengan peningkatan harga lahan


(19)

4

secara signifikan. Secara keseluruhan hal ini menyebabkan perkembangan fisik yang pesat di Kecamatan Medan Denai. Hal ini menyebabkan perubahan penggunaan lahan kebanyakan dari lahan terbuka menjadi lahan permukiman.

Dampak dari pembangunan permukiman yang cukup pesat tersebut menunjukkan efek yang buruk dengan sejumlah jalan utama di Kecamatan Medan Denai terendam air usai hujan lebat mengguyur Kota Medan. Bahkan tepat pada tanggal 15 Oktober 2013 lalu, ribuan rumah di Kota Medan digenangi banjir diantaranya Kecamatan Medan Denai yang juga ikut terkena imbas dengan keteinggian selutut orang dewasa (readersblog.mongabay.co.id, 31 Maret 2014).

Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu cara untuk mengetahui secara cepat alih fungsi lahan. Penggunaan teknologi penginderaan jauh secara temporal dapat digunakan untuk mengetahui dinamika proses dan memprediksi perubahan penutupan dan penggunaan lahan di masa yang akan datang yaitu melalui monitoring dan karakterisasi pola spasial penutupan dan penggunaan lahan. Teknik analisisnya secara efisien dapat menggunakan data penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) (Petit et al. 2001). Lebih lanjut Irianto (2004) menyatakan bahwa penggunaan citra satelit dengan resolusi dan waktu pengambilan yang proporsional multitemporal sangat diperlukan untuk zonasi, karakterisasi, adaptasi dan mitigasi alih fungsi lahan. Sementara itu, model perubahan penggunaan lahan dapat digunakan sebagai alat untuk memahami dan menjelaskan penyebab dan frekuensi dari dinamika penggunaan lahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan citra satelit multitemporal, yaitu citra satelit Quickbird tahun 2008 dan 2013. Citra digital ini memiliki resolusi spasial 0,61 m – 2,4 m dan merupakan sumber yang sangat baik dalam


(20)

5

pemanfaatannya untuk studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Maka penelitian ini mencoba menganalisis dan mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di kecamatan Medan Denai, Kota Medan yang terjadi antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 dengan menggunakan bantuan teknologi penginderaan jauh.

B. Identifikasi Masalah

Peningkatan kebutuhan lahan merupakan implikasi dari perkembangan dan pembangunan daerah yang dilakukan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan pelayanan. Semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan menimbulkan keterbatasan dan kebutuhan lahan yang meningkat didukung oleh bertambahnya jumlah penduduk, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi yang berdampak kepada semakin meningkatnya perubahan penggunaan lahan serta potensi banjir di wilayah tersebut.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan di daerah Kecamatan Medan Denai yang dapat diidentifikasi adalah terjadi banjir yang diakibatkan perubahan penggunaan lahan kota yang pesat dan sulit dikendalikan karena pertambahan jumlah penduduk dan aktivitas penduduk yang terjadi. Kemudian perubahan penggunaan lahan yang terjadi tidak dapat diketahui seberapa luas untuk tiap unit penggunaan lahan. Belum ada data komprehensif mengenai intensitas dan frekuensi perubahan penggunaan lahan. Pemetaan perubahan penggunaan lahan secara terestrial memerlukan biaya, waktu dan tenaga yng tidak sedikit. Selain itu, belum tersedia data digital tentang penggunaan lahan dilihat dari aspek intensitas, luas, dan jenis penggunaan lahan.


(21)

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan maka penelitian ini dibatasi pada potensi banjir yang disebabkan perubahan penggunaan lahan serta pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai dari tahun 2008 – 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah tersebut, rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimanakah pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai pada tahun 2008 dan 2013?

2. Apakah pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai menunjukkan potensi banjir?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai pada tahun 2008 dan 2013.

2. Mengetahui pola perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai yang menunjukkan potensi banjir.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat bermanfaat :

1. Memberikan informasi mengenai perubahan bentuk penggunaan lahan yang terjadi pada daerah penelitian.


(22)

7

2. Memberikan informasi mengenai potensi banjir yang terjadi pada daerah penelitian.

3. Dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian yang sejenis.

4. Masukan bagi pemerintah setempat untuk melakukan kebijaksanaan terhadap perkembangan penggunaan lahan di Kecamatan Medan Denai.


(23)

(24)

1 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Penggunaan lahan yang mengalami penambahan luas dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah permukiman/lahan terbangun sebesar 50,41 ha atau 96,55%, dan lahan jasa sebesar 1,8 ha atau 3,45% dari total luas perubahan. Sedangkan lahan yang mengalami penurunan luas adalah kebun campuran sebesar 31,29 ha atau 59,94%, lahan sawah sebesar 2,73 ha atau 5,23%, lahan terbuka sebesar 16,10 ha atau 30,83%, dan lahan tegalan sebesar 2,09 ha atau 4,01%% dari total luas perubahan. Jadi jumlah total luas lahan yang berubah di Kecamatan Medan Denai adalah 52,21 ha atau 5,56% dari total luas Kecamatan Medan Denai.

2. Penggunaan lahan yang ada di kecamatan medan denai menunjukkan potensi banjir dikarenakan dominasi lahan permukiman/ lahan terbangun. Jumlah titik genangan pada tahun 2008 hanya 9 titik bertambah menjadi 16 titik pada tahun 2013 serta luasan genangan yang ikut bertambah pula. Berdasarkan hasil interpretasi, ada titik genangan yang berpindah tidak jauh dari titik sebelumya dan ada pula titik genangan yang bertambah. Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 merupakan yang rentan terkena banjir karena lahan permukiman/ lahan terbangun yang padat cukup mendominasi, jumlah titik genangan/ banjir yang tadinya hanya 3 titik berubah menjadi 4 titik dengan luasan yang bertambah.


(25)

2

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan adapun saran yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah perlu memperhatikan dan meninjau kembali perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Medan Denai yang sebagian besar lahannya merupakan lahan terbuka hijau yang mengalami perubahan menjadi permukiman dan penggunaan lainnya, sehingga tentu saja lahan terbuka hijau yang ada akan semakin berkurang dan lama kelamaan akan habis dan akan mengakibatkan banyak bencana alam selain banjir yang mungkin akan terjadi dan jika tidak diatasi, pada saat itulah orang – orang baru menyadari pentingnya lahan terbuka hijau sebagai daerah resapan air di suatu kawasan, maka dalam hal ini pemerintah harus melakukan penyuluhan dan tindak nyata dalam melestarikan lingkungan hidup, dan membatasi pembangunan perumahan di areal ruang terbuka.

2. Bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih akan pentingnya lingkungan hidup yang baik, untuk dapat menciptakan kehidupan perkotaan yang indah tanpa harus adanya kemacetan, banjir, dsb.


(26)

1

Daftar Pustaka

Anonim. 2005. Kerangka Aksi Hyogo Pengurangan Resiko Bencana 2005-2015 dalam Membangun Ketahanan Bangsa dan Komunitas terhadap Bencana. Jakarta : Bakornas PB.

Anonim. 2007. Pedoman Penanggulangan Banjir. Jakarta : Bakornas PB.

Anwar, E. 1993. “Dampak Alih fungsi Lahan Sawah menjadi Lahan Non

Pertanian di Sektor Wilayah Perkotaan”. Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota No. 10/Desember

Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan.2014. Kecamatan Medan Denai dalam Angka 2013. BPS: Medan

Barlowe R. 1986. Land Resources Economic : The Economics of Real Estate Fourth Edition. Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs, New Jersey

Barredo J,dkk. 2003. Modelling Dynamic Spatial Processes : Simulation Of Urban Future Scenarios Through Cellular Automata. Landscape and urban planning,64, 145 – 160

Berutu, Doni Saputra. 2012. Aplikasi Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Megkaji Perubahan Luas Hutan di Kabupaten Kuantan Sigingi (Riau) Tahun 2000-2010. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

Bintarto. 1983. Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Chapin, F.S. 1972. Urban Land Use Planning. Urbana: University of Illinois

Esri. 2012. What is GIS? (US Government Restricted/ Limited Rights). New York : Esri

Howard J.A. 1996. Penginderaan Jauh untuk Sumberdaya Hutan: Teori dan Aplikasi. (diterjemahkan oleh R. Dubahri). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


(27)

2

Irianto, G. 2004. Alih Fungsi Lahan: Dampaknya terhadap Produksi Air DAS dan Banjir. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian

Jayadinata, J.T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB

Legowo, S.W.D. 2007. Penanggulangan Bencana Banjir dan Kekeringan di Jakarta. Makalah Seminar-Teknik Lingkungan ITB (Tidak diterbitkan). Bandung.

McNeil J,dkk. 1998. Toward A Typology Of And Regionalization Of Land Cover And Land Use Change. Report of working group B. Press Syndicate of The University of Cambridge. Cambridge. Pp55-65

Miles, Matthew B. 1992. Analisis data kualitatif : buku sumber tentang metode-metode baru. (diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi) Jakarta : UI Press

Peraturan Pemerintah RI No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Perda No. 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018

Perda Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031

Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi geografi Konsep-konsep Dasar. Bandung : Informatika Bandung

Saputra, Eddy Zalman. 2005. Kajian Sistem Drainase Terhadap Banjir di Kota Medan (Studi kasus : Daerah Sekitar Jalan Aksara Medan). Tesis (Tidak Diterbitkan). Medan : Sekolah Pasca, Universitas Sumatera Utara.

Samosir, T. 2011. Karakteristik Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Permukiman di Kecamatan Medan Johor Kota Medan. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sitorus, Santun R.P. 2011. Kriteria dan Klasifikasi Tingkat Degradasi Lahan di Lahan Kering (Studi Kasus : Lahan Kering di Kabupaten Bogor) . Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi Vol 8, No 2/Desember


(28)

3

Sjarief, Roesstam & Robert J. Kodoatie.2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: ANDI

Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press.

Surbakti, Ayu Arqamah. 2014. Peran Masyarakat Terhadap Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Medan Denai. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Tim Dosen, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi (Untuk Kalangan Sendiri). Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

http//digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15700-Paper-831245.pdf (diakses pada 10 Juni 2014, 14.20 WIB)

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/viewFile/1728/973 (diakses pada 10 Juni 2014, 14.25 WIB)

http://readersblog.mongabay.co.id/rb/2014/03/31/kompetisipenulisan-banjir-medan-salah-siapa/ (diakses pada 11 April 2014, 13.30 WIB)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24896/7/Cover.pdf (diakses pada 10 Juni 2014, 14.20 WIB)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4371/1/06003613.pdf (diakses pada 8 Agustus 2014, 17.15 WIB)

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hidrologi&source=web&cd=9&cad=rj a&ved=0CFkQFjAI&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F3401 4%2F7%2F1871_CHAPTER_IV.pdf&ei=szqmUZLOLMb4rQf5eg&usg


(1)

(2)

1 A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Penggunaan lahan yang mengalami penambahan luas dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah permukiman/lahan terbangun sebesar 50,41 ha atau 96,55%, dan lahan jasa sebesar 1,8 ha atau 3,45% dari total luas perubahan. Sedangkan lahan yang mengalami penurunan luas adalah kebun campuran sebesar 31,29 ha atau 59,94%, lahan sawah sebesar 2,73 ha atau 5,23%, lahan terbuka sebesar 16,10 ha atau 30,83%, dan lahan tegalan sebesar 2,09 ha atau 4,01%% dari total luas perubahan. Jadi jumlah total luas lahan yang berubah di Kecamatan Medan Denai adalah 52,21 ha atau 5,56% dari total luas Kecamatan Medan Denai.

2. Penggunaan lahan yang ada di kecamatan medan denai menunjukkan potensi banjir dikarenakan dominasi lahan permukiman/ lahan terbangun. Jumlah titik genangan pada tahun 2008 hanya 9 titik bertambah menjadi 16 titik pada tahun 2013 serta luasan genangan yang ikut bertambah pula. Berdasarkan hasil interpretasi, ada titik genangan yang berpindah tidak jauh dari titik sebelumya dan ada pula titik genangan yang bertambah. Kelurahan Tegal Sari Mandala 3 merupakan yang rentan terkena banjir karena lahan permukiman/ lahan terbangun yang padat cukup mendominasi, jumlah titik genangan/ banjir yang tadinya hanya 3 titik berubah menjadi 4 titik dengan luasan yang bertambah.


(3)

2

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan adapun saran yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah perlu memperhatikan dan meninjau kembali perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Medan Denai yang sebagian besar lahannya merupakan lahan terbuka hijau yang mengalami perubahan menjadi permukiman dan penggunaan lainnya, sehingga tentu saja lahan terbuka hijau yang ada akan semakin berkurang dan lama kelamaan akan habis dan akan mengakibatkan banyak bencana alam selain banjir yang mungkin akan terjadi dan jika tidak diatasi, pada saat itulah orang – orang baru menyadari pentingnya lahan terbuka hijau sebagai daerah resapan air di suatu kawasan, maka dalam hal ini pemerintah harus melakukan penyuluhan dan tindak nyata dalam melestarikan lingkungan hidup, dan membatasi pembangunan perumahan di areal ruang terbuka.

2. Bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih akan pentingnya lingkungan hidup yang baik, untuk dapat menciptakan kehidupan perkotaan yang indah tanpa harus adanya kemacetan, banjir, dsb.


(4)

1

Anonim. 2005. Kerangka Aksi Hyogo Pengurangan Resiko Bencana 2005-2015 dalam Membangun Ketahanan Bangsa dan Komunitas terhadap Bencana. Jakarta : Bakornas PB.

Anonim. 2007. Pedoman Penanggulangan Banjir. Jakarta : Bakornas PB.

Anwar, E. 1993. “Dampak Alih fungsi Lahan Sawah menjadi Lahan Non

Pertanian di Sektor Wilayah Perkotaan”. Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota No. 10/Desember

Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan.2014. Kecamatan Medan Denai dalam Angka 2013. BPS: Medan

Barlowe R. 1986. Land Resources Economic : The Economics of Real Estate Fourth Edition. Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs, New Jersey

Barredo J,dkk. 2003. Modelling Dynamic Spatial Processes : Simulation Of Urban Future Scenarios Through Cellular Automata. Landscape and urban planning,64, 145 – 160

Berutu, Doni Saputra. 2012. Aplikasi Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Megkaji Perubahan Luas Hutan di Kabupaten Kuantan Sigingi (Riau) Tahun 2000-2010. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

Bintarto. 1983. Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Chapin, F.S. 1972. Urban Land Use Planning. Urbana: University of Illinois

Esri. 2012. What is GIS? (US Government Restricted/ Limited Rights). New York : Esri

Howard J.A. 1996. Penginderaan Jauh untuk Sumberdaya Hutan: Teori dan Aplikasi. (diterjemahkan oleh R. Dubahri). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


(5)

2

Irianto, G. 2004. Alih Fungsi Lahan: Dampaknya terhadap Produksi Air DAS dan Banjir. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian

Jayadinata, J.T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB

Legowo, S.W.D. 2007. Penanggulangan Bencana Banjir dan Kekeringan di Jakarta. Makalah Seminar-Teknik Lingkungan ITB (Tidak diterbitkan). Bandung.

McNeil J,dkk. 1998. Toward A Typology Of And Regionalization Of Land Cover And Land Use Change. Report of working group B. Press Syndicate of The University of Cambridge. Cambridge. Pp55-65

Miles, Matthew B. 1992. Analisis data kualitatif : buku sumber tentang metode-metode baru. (diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi) Jakarta : UI Press

Peraturan Pemerintah RI No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Perda No. 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018

Perda Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031

Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi geografi Konsep-konsep Dasar. Bandung : Informatika Bandung

Saputra, Eddy Zalman. 2005. Kajian Sistem Drainase Terhadap Banjir di Kota Medan (Studi kasus : Daerah Sekitar Jalan Aksara Medan). Tesis (Tidak Diterbitkan). Medan : Sekolah Pasca, Universitas Sumatera Utara.

Samosir, T. 2011. Karakteristik Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Permukiman di Kecamatan Medan Johor Kota Medan. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sitorus, Santun R.P. 2011. Kriteria dan Klasifikasi Tingkat Degradasi Lahan di Lahan Kering (Studi Kasus : Lahan Kering di Kabupaten Bogor) . Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi Vol 8, No 2/Desember


(6)

Sjarief, Roesstam & Robert J. Kodoatie.2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: ANDI

Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press.

Surbakti, Ayu Arqamah. 2014. Peran Masyarakat Terhadap Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Medan Denai. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Tim Dosen, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi (Untuk Kalangan Sendiri). Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

http//digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15700-Paper-831245.pdf (diakses pada 10 Juni 2014, 14.20 WIB)

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/viewFile/1728/973 (diakses pada 10 Juni 2014, 14.25 WIB)

http://readersblog.mongabay.co.id/rb/2014/03/31/kompetisipenulisan-banjir-medan-salah-siapa/ (diakses pada 11 April 2014, 13.30 WIB)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24896/7/Cover.pdf (diakses pada 10 Juni 2014, 14.20 WIB)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4371/1/06003613.pdf (diakses pada 8 Agustus 2014, 17.15 WIB)

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hidrologi&source=web&cd=9&cad=rj a&ved=0CFkQFjAI&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F3401 4%2F7%2F1871_CHAPTER_IV.pdf&ei=szqmUZLOLMb4rQf5eg&usg


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT POTENSI GERAKAN TANAH Analisis Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Perubahan Tingkat Potensi Gerakan Tanah Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Mojosongo Kabu

0 2 17

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT POTENSI GERAKAN TANAH Analisis Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Perubahan Tingkat Potensi Gerakan Tanah Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Mojosongo Kabu

0 3 14

ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2008-2013.

4 14 27

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2003-2008.

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2003-2008.

0 1 29

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta Tahun 2003-2008.

0 2 17

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 1989-2010.

0 1 24

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005 Dan Tahun 2009.

0 2 14

KAJIAN POTENSI BANJIR AKIBAT PERUBAHAN PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH KOTA SURABAYA.

0 0 10

PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PERUBAHAN DEBIT PUNCAK BANJIR DI SUB DAS BRANTAS HULU

1 1 9