PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

(1)

1

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX TAHUN 2012-2015

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

FITRIYANI B 100 130 129

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

2 i


(3)

3 ii


(4)

4 iii


(5)

1

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX TAHUN 2012-2015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh Corpotarate Governance terhadap manajemen laba. Corporate Governance diukur dengan dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, komite audit. Discretionary accrual digunakan sebagai proksi manajemn laba. Sampel penelitian adalah 19 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index, yang dipilih menggunakan purposive sampling selama periode, tahun 2012-2015. Data dianalisis menggunakan regresi berganda. Berdasarkan hasil penguji disimpulkan bahwa semua komponen Corporate Governance (ukuran dewan komisaris independen) berpengaruh signifikan terhadap manajemn laba, sedangkan kepemilikan institusional, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap manajemen laba.

Kata Kunci : Manajemen laba, Corporate Governance.

ABSTRACT

The aim of this research is to provide empirical evidence on the impact of corporate governance on earnings management. Corporate governance is measured by non excecutive director, institusional ownership, audit commitee’s size. Discretionary accrual is the proxy of earning management. This research has 19 companies as samples that listed in Jakarta Islamic Index, selected using purposive sampling method, during the research periode 2012-2015. Data were analyzed using multiple regression method. Based on the result of analysis concluded that all components of corporate governance (non excecutive director) have significant effect on earning magement, institusional ownership, audit commitee’s size no significant effect on earning magement.

Keywords : Earning management, Corporate Governance 1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu elemen penting dalam laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen


(6)

2

adalah laba. Informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau prestasi manajemen. Selain itu informasi laba juga digunakan oleh investor atau pihak lain yang berkepentingan sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang di wujudkan dalam tingkat pengembalian dan indikator untuk kenaikan kemakmuran(Ghozali dan Chariri 2007)

Salah satu tujuan penting pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham. Nilai perusahaan di tetapkan melalui kinerja manajemen dan kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai performing measurement yaitu kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen atau kefektifan dalam pengoprasian bisnis selama periode akuntansi. Kinerja keuanagan dapat diukur dengan beberapa pendekatan rasio keuanagn, baik likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas maupun rasio pasar. Kebijakan dan keputusan para investor dalam menginvestasikan modalnya kedalam perusahaan lebih dipengaruhi oleh rasio profitabilitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibanding dengan rasio lainnya, karena investor menganggap rasio profitabilitas dapat memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian atau keuntungan yang akan diterima oleh investor dari investasinya.

Hastuti (2005) menyatakan bahwa kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidak terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. System corporate governance diperlukan dalam menciptakan produk atau jasa dalam mengalokasikan biaya kepada produk sehingga harga pokok produk dapat ditetapkan secara akurat dan dalam jumlah yang wajar. Para akuntan manajemen perlu mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang setiap hubungan yang ada antara perusahaan dengan nasabah. Dalam jangka panjang pelaksanaan CG dapat meningkatkan kinerja atau nilai perusahaan karena meningkatkan kepercayaan investor dan menguntungkan pemegang saham (nilai saham dan deviden yang diterima


(7)

3

meningkat) memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasi mereka (Agus Ardian, 2015)

Perusahaan gorporate governance membutuhkan pihak atau kelompok untuk memonitor implementasi kebijakan direksi, oleh karena itu Dewan komisaris merupakan bagian pokok dari mekanisme corporate governance. Dewan komisaris memegang peranan penting dalam mengarahkan strategi dan mengawasi jalanya perusahaan serta memastikan bahwa manajer benar-benar meningkatkan kinerja perusahaan sebagai bagian dari pencapaian tujuan perusahaan. Dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas (Sam’ani, 2008).

Ukuran Dewan Komisaris sagat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Semakin banyak personel yang menjadi dewan komisaris, dapat berakibat semakin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan, Dewan komisaris yang berukuran kecil akan lebih efektif dalam melakukan tindakan pengawasan dibandingkan dewan komisaris berukuran besar. Ukuran dewan komisaris yang besar dianggap kurang efektif dalam menjalankan fungsinya karena sulit dalam komunikasi, koordinasi serta pembuatan keputusan (Yermack, 1996).

2. METODE PENELITIAN 2.1Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dari buku, artikel jurnal, dan halam web. Data penelitian yang digunakan merupakan data sekunder, di mana sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dengan melalui dokumen . Sumber data penelitian ini diperoleh melaui internet dari situs resmi Jakarta Islamic Index (JII) www.idx.co.id berupa laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di jakarta islamic index.


(8)

4 2.2Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu data dari laporan keuangan perusahaan yang dikeluarkan oleh situs www.idx.co.id Data yang dikumpulkan tersebut berupa laporan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan variabel penelitian selama tiga tahun terakhir yaitu 2012-2015.

2.3Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan seluruh Perusahaan Jakarta Islamic Index dari tahun 2012-2015. Teknik penatikan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, artinya populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel. Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel hendaknya memiliki data-data informasi keuangan sesuai dengan periode penelitian. Untuk itu ditentukan kriteria sampel, adapun bagi perusahaan untuk dijadikan sampel sebagai berikut:

a. Perusahaan sampel yang terdaftar di Jakarta Islamic Indek (JII) tahun 2012-2015 yang menerbitkan laporan tahunan secara berturut-turut.

b. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam satuan mata uang rupiah.

c. Perusahaan memiliki data mengenai komisaris independen. d. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel.

2.4Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitrian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 20. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).


(9)

5

Analisis regresi berganda menggunakan rumus seperti yang dikutip Sugiyono (2004) sebagai berikut :

Y = a + 1x1 + 2x2 + 3x3 + e Dimana :

a = Manajemen Laba A = Konstanta

X1 = Dewan komisaris independen X2 = Kepemilikan Institusional X3 = Komite audit

= Koefisien regresi e = Koefisien error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Uji F

Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1Regression 1.227E10 3 4.091E9 3.465 .021a

Residual 8.500E10 72 1.181E9

Total 9.728E10 75

Sumber: Data sekunder diolah, 2017.

Dari hasil pengujian hipotesis didapat nilai F hitung sebesar 3,465>3,072, dengan probabilitas 0,021<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat secara keseluruhan proporsi dewan komisaris, kepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan laba. Dari hasil uji F tersebut juga dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit. 3.2Koefisien Determinasi

Hasil Uji Determinasi R2 Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 0.355a 0.126 0.090 34360.18815 1.986


(10)

6

Hasil perhitungan nilai Ajdusted R² sebesar 0,090. Hal ini menunjukkan bahwa 9% variasi dari pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh besarnya KI,INST dan KMA. Sedangkan 91% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan dalam penelitian ini.

3.3Uji t

Hasil Uji Hipotesis (uji t)

Variabel thitung p-value Keterangan

KI 3.131 0.003 H1 diterima

INST -0.358 0.721 H2 ditolak

KMA 0.868 0.388 H3 ditolak

Sumber: Data sekunder diolah, 2017.

a. Hipotesis pertama (H1) menyatakan terdapat pengaruh proporsi dewan komisaris terhadap manajemen laba. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung 3.131>2,074 dengan p value =0,003 < 0,05. Sehingga dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba.

b. Hipotesis kedua (H2) menyatakan tidak terdapat pengaruh kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung -0,358 < 2,074 dengan p value=0,721 > 0,05.Sehingga kepemilikan institusi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba c. Hipotesis kedua (H3) menyatakan tidak terdapat pengaruh komite

audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung 0,868 < 2,074 dengan p value=0,388 > 0,05.Sehingga komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


(11)

7

a. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung 3,131>2,074 dengan p value =0,003 < 0,05. Sehingga Proporsi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap manajemen laba Chtourou et al (2001), Wedari (2004). Artinya proporsi dewan komisaris independen mampu mengurangi manajemen laba yang terjadi dalam perusahaan.

b. Kepemilikikan Istitusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung -0,358<-2,074 dengan p value=0,721 < 0,05. Sehingga Kepemilikikan Istitusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kepemilikan intitusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Guna dan Herawaty (2010) dan Yang et al (2009). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen sehingga tidak dapat mengurangi earning management.

c. Komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung 0,868<2,074 dengan p value=0,388 < 0,05.Sehingga komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Alkdaei dan Hanefah (2012) yang menyimpulkan bahwa ukuran komite audit terbukti tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.


(12)

8 4.1Keterbatasan

Penelitian ini sudah dilakukan dengan maksimal, namun penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: a. Keterbatasan pengambilan variabel independen yang hanya

menggunakan dua variabel independen yang telah diteliti oleh peneliti terdahulu, belum menambah variabel lain yang mempengaruhi harga saham.

b. Teknik pengambilan sampel, yaitu mengunakan purposive sampling sehingga hasil penelitian kemungkinan berbeda jika dilakukan penelitian dengan teknik pengambilan sampel yang lain. 4.2Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

a. Bagi penelitian berikutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi karena masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan misalnya: pertumbuhan aset, pergantia CEO dan lain sebagainya.

b. Bagi penelitian berikutnya hendaknya mengunakan teknik pengambilan sampel yang lain, agar sampel dalam penelitian lebih banyak sehingga hasil penelitiannya dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustia Dian. (2013). “ Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol 15, 1(5): 27-42.

Amertha Indra Satya Pravista. (2013). “ Pengaruh Return On Asset Pada Praktik Manajemen Laba Dengan Moderasi Corporate Governance”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 ISSN : 2302-8556 : 373-387.

Badan Pengawas Pasar Modal. (2010). Kep-29 / PM / 2004. Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit


(13)

9

Dewanto. (2012). Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Dan Nilai Perusahaan. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya Universitas Airlangga.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Pr ogram Spss 20. Semarang: badan penerbit Universutas Diponegoro.

Guna, W.I. And Herawaty, A. (2010). “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independen Auditor, Kualitas Audit Dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 12(1):53-56. Mardiyanto, Handoyo. (2008). Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta Grasindo. Murni, Desmawati Arum dan Muzakar Isa dkk. (2016). “Pengaruh Earning Per

Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham”. Jurnal Benefit 2016/8/9 Vol. 19 (2) :189-195. Nasution Marihot And Doddy Setiawan. (2007). “Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Manajemn Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id .pdf

Rahmawati Hikmah Is’ada (2013). “Pengaruh Good Corporate Governance (Gcg) Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan”. http:// journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

Scott. (2000). Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1.

Sihwahjoeni (2015). “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Ukuran Perusahaan Dan Dampaknya Pada Manajemen Laba”. ISBN : 978 -602-17129-5-5. http://fe.unp.ac.id/ .pdf.

Siregar Budi Gautama (2015). ”Corporate Governancedan Manajemen Laba”. Volume 1,(2) Juli-Desember.

Sulistyanto, H. Sri. 2008 “Manajemen Laba, Teori dan model Empiris”. Jakarta: Grasindo.

Susiana, dan A. Herawaty. (2007). Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Auditterhadap Intregasi Laporan Keuangan. Simposium nasional akuntansi X, Makassar

Ujiyantho, Muh. Arief. (2006). Asimetri informasi dan manajemen laba: suatu

tinjauan dalam hubungan keagenan.


(14)

10

Wahyono R. Erdianto Setyo (2012). “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi Vol. 1(12) 2012.


(1)

5

Analisis regresi berganda menggunakan rumus seperti yang dikutip Sugiyono (2004) sebagai berikut :

Y = a + 1x1 + 2x2 + 3x3 + e Dimana :

a = Manajemen Laba A = Konstanta

X1 = Dewan komisaris independen X2 = Kepemilikan Institusional X3 = Komite audit

= Koefisien regresi e = Koefisien error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Uji F

Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1Regression 1.227E10 3 4.091E9 3.465 .021a

Residual 8.500E10 72 1.181E9

Total 9.728E10 75

Sumber: Data sekunder diolah, 2017.

Dari hasil pengujian hipotesis didapat nilai F hitung sebesar 3,465>3,072, dengan probabilitas 0,021<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat secara keseluruhan proporsi dewan komisaris, kepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan laba. Dari hasil uji F tersebut juga dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit. 3.2Koefisien Determinasi

Hasil Uji Determinasi R2 Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 0.355a 0.126 0.090 34360.18815 1.986


(2)

6

Hasil perhitungan nilai Ajdusted R² sebesar 0,090. Hal ini menunjukkan bahwa 9% variasi dari pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh besarnya KI,INST dan KMA. Sedangkan 91% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan dalam penelitian ini.

3.3Uji t

Hasil Uji Hipotesis (uji t)

Variabel thitung p-value Keterangan

KI 3.131 0.003 H1 diterima

INST -0.358 0.721 H2 ditolak

KMA 0.868 0.388 H3 ditolak

Sumber: Data sekunder diolah, 2017.

a. Hipotesis pertama (H1) menyatakan terdapat pengaruh proporsi

dewan komisaris terhadap manajemen laba. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung 3.131>2,074 dengan

p value =0,003 < 0,05. Sehingga dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba.

b. Hipotesis kedua (H2) menyatakan tidak terdapat pengaruh

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung -0,358 < 2,074 dengan p value=0,721 > 0,05.Sehingga

kepemilikan institusi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba c. Hipotesis kedua (H3) menyatakan tidak terdapat pengaruh komite

audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung 0,868 < 2,074

dengan p value=0,388 > 0,05.Sehingga komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


(3)

7

a. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung

3,131>2,074 dengan p value =0,003 < 0,05. Sehingga Proporsi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap manajemen laba Chtourou et al (2001), Wedari (2004). Artinya proporsi dewan komisaris independen mampu mengurangi manajemen laba yang terjadi dalam perusahaan.

b. Kepemilikikan Istitusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung

-0,358<-2,074 dengan p value=0,721 < 0,05. Sehingga Kepemilikikan Istitusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kepemilikan intitusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Guna dan Herawaty (2010) dan Yang et al (2009). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen sehingga tidak dapat mengurangi earning management.

c. Komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung 0,868<2,074

dengan p value=0,388 < 0,05.Sehingga komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Alkdaei dan Hanefah (2012) yang menyimpulkan bahwa ukuran komite audit terbukti tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.


(4)

8 4.1Keterbatasan

Penelitian ini sudah dilakukan dengan maksimal, namun penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: a. Keterbatasan pengambilan variabel independen yang hanya

menggunakan dua variabel independen yang telah diteliti oleh peneliti terdahulu, belum menambah variabel lain yang mempengaruhi harga saham.

b. Teknik pengambilan sampel, yaitu mengunakan purposive sampling sehingga hasil penelitian kemungkinan berbeda jika dilakukan penelitian dengan teknik pengambilan sampel yang lain. 4.2Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

a. Bagi penelitian berikutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi karena masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan misalnya: pertumbuhan aset, pergantia CEO dan lain sebagainya.

b. Bagi penelitian berikutnya hendaknya mengunakan teknik pengambilan sampel yang lain, agar sampel dalam penelitian lebih banyak sehingga hasil penelitiannya dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustia Dian. (2013). “ Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free

Cash Flow Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi

Dan Keuangan Vol 15, 1(5): 27-42.

Amertha Indra Satya Pravista. (2013). “ Pengaruh Return On Asset Pada Praktik Manajemen Laba Dengan Moderasi Corporate Governance”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 ISSN : 2302-8556 : 373-387.

Badan Pengawas Pasar Modal. (2010). Kep-29 / PM / 2004. Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit


(5)

9

Dewanto. (2012). Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Dan Nilai Perusahaan. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya Universitas Airlangga.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Pr ogram Spss 20. Semarang: badan penerbit Universutas Diponegoro.

Guna, W.I. And Herawaty, A. (2010). “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independen Auditor, Kualitas Audit Dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 12(1):53-56. Mardiyanto, Handoyo. (2008). Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta Grasindo. Murni, Desmawati Arum dan Muzakar Isa dkk. (2016). “Pengaruh Earning Per

Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham”. Jurnal Benefit 2016/8/9 Vol. 19 (2) :189-195. Nasution Marihot And Doddy Setiawan. (2007). “Pengaruh Good Corporate

Governance Terhadap Manajemn Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id .pdf

Rahmawati Hikmah Is’ada (2013). “Pengaruh Good Corporate Governance

(Gcg) Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan”. http://

journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

Scott. (2000). Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1.

Sihwahjoeni (2015). “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Ukuran

Perusahaan Dan Dampaknya Pada Manajemen Laba”. ISBN : 978

-602-17129-5-5. http://fe.unp.ac.id/ .pdf.

Siregar Budi Gautama (2015). ”Corporate Governancedan Manajemen Laba”. Volume 1,(2) Juli-Desember.

Sulistyanto, H. Sri. 2008 “Manajemen Laba, Teori dan model Empiris”. Jakarta: Grasindo.

Susiana, dan A. Herawaty. (2007). Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Auditterhadap Intregasi Laporan Keuangan. Simposium nasional akuntansi X, Makassar

Ujiyantho, Muh. Arief. (2006). Asimetri informasi dan manajemen laba: suatu

tinjauan dalam hubungan keagenan.


(6)

10

Wahyono R. Erdianto Setyo (2012). “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi Vol. 1(12) 2012.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI (2010-2012)

0 32 97

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2012-2015.

0 2 10

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index.

0 0 14

PENDAHULUAN Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index.

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index.

0 0 5

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index.

0 0 22

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2008-2010.

0 0 14