PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 LAE PARIRA T.P 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1

LAE PARIRAT. P. 2014/2015

Oleh : Khoirani Hasugian

NIM 4113321020

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry training dengan menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P. 2014/2015” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada : Bapak Prof.Dr.Mara Bangun Harahap,M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Kepada Bapak Drs. Juru bahasa Sinuraya,M.Pd , Bapak Winsyahputra, M.Si dan Ibu Rita Juliani, S.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Usler Simarmata, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotifasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan.

Kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan, Bapak Aripin Silalahi, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Lae parira, Bapak Parbuktian Pane, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda M.Hasugian dan Ibunda tercinta R.Simanjorang, S.Pd.I yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang serta selalu memberikan motifasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi


(3)

v

ini dengan tepat waktu. Terima kasih juga kepada semua saudara-saudara kandung saya, abang saya Sertu Adi Mansur Hasugian,Amd.kep, kakak saya Nur Aslamiah Hasugian, Amd.Keb, dan Nur Asnah Hasugian, S.Pd.I serta Adik saya Mahmud Iqbal Hasugian karena telah memberikan motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ramadhan Padang yang sudah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan skripsi, serta sahabat sahabat RCI ( ainun, arini, dae, maghfirah, nova, novera dan sarah) yang selalu ada saat saya sedang dalam kbingungan pada saat menyelesaikan skripsi, dan juga ramadhani putri, widya dwi, Manda amalia, Putri Normasari dan teman-teman seperjuangan khususnya Fisika Ekstensi 2011 yang selalu memberikan semangat dan dukungan hingga selesai skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Penulis,

Khoirani Hasugian Nim. 4113321020


(4)

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dengan menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1

Lae Parira T.P. 2014/2015

Khoirani Hasugian NIM 4113321020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model Inquiry Training dengan menggunakan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P. 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA Negeri 1 Lae Parira yang terdiri dari empat kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu X-A (sebagai kelas eksperimen) dan kelas X-B (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 32 dan 34 siswa yang di tentukan dengan teknik Claster Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inquiry Training dengan menggunakan Peta Konsep dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes essay yang telah divalidkan oleh validator.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 28,2 dan nilai rata-rata kelas kontrol 27,8. Dari hasil uji t diperoleh thitung = 0,169 dan ttabel = 1,998 karena , maka diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training dengan menggunakan Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P. 2014/2015.


(5)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Definisi Operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kerangka Teoritis ... 6

2.2 Model Pembelajaran ... 6

2.2.1 Model Pembelajaran Konvensional ... 7

2.2.2 Model Pembelajaran Inquiry Training... 7

2.3 Peta Konsep ... 12

2.3.1 Pengertian Peta Konsep ... 12

2.3.2 Cara membuat peta konsep ... 13

2.3.3 Macam macam peta konsep ... 14


(6)

2.5 Kerangka Konseptual... 25

2.6. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.2 Populasi dan Sampel ... 27

3.3 Variabel Penelitian... 27

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 28

3.5 Prosedur Penelitian ... 28

3.6 Validitas Tes ... 29

3.7 Instrumen Penelitian ... 32

3.7.1 Tes Hasil Belajar... 32

3.7.2 Teknik Pengolahan Data ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.2 Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Kesimpulan Penelitian ... 49

5.2 Saran ... 50


(7)

ix

Daftar Tabel

Tabel 2.1.langkah langkah dalam membuat peta konsep ... 13

Tabel 2.2.mengubah derajat suhu skala menjadi derajat skala lain ... 17

Table 2.3. Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat Padat. ... 18

Tabel 2.4. Nilai Kalor Lebur Berbeda untuk Zat yang Berbeda ... 22

Tabel 2.5. Satuan Internasional Kalor Jenis Terhadap Suatu Benda ... 24

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design ... 28

Tabel 3.2. Tabel Kriteria Reabilitas Tes ... 31

Tabel 3.3. Tabel Kategori Taraf Kesukaran ... 31

Tabel 3.4. Tabel Kategori Daya Beda Tes ... 32

Tabel 3.5. Tabel Tes Hasil Belajar ... 33

Tabel 4.1. Tabel Kategori Validitas Tes ... 39

Tabel 4.2. Kriteria Taraf Kesukaran Tes ... 40

Tabel 4.3. Kriteria Daya Beda Tes... 40

Tabel 4.4. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 41

Tabel 4.5. Data Nilai P0stest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 43

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Pretes Uji Normalitas Data... ... 44

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil P0stes Uji Normalitas Data... 45

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Prites Uji Homogenitas... 45

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil P0stes Uji Homogenitas... 46

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Pretes Uji Hipotesis... 46


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Acuan Pada Thermometer ... 16

Gambar 2.2 Batang Logam Sebelum dan Setelah Dipanaskan ... 18

Gambar 2.3 Kaca Sebelum dan Setelah Dipanaskan ... 19

Gambar 2.4 Bentuk dari Muai Volume ... 20

Gambar 2.5 Perubahan Kalor Terhadap Wujud Benda ... 21

Gambar 4.1 diagram batang data pretest kelas eksperiment dan kontrol ... 42


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 peta konsep suhu dan kalor ... 52

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 ... 53

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ... 66

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 ... 79

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 1 ... 93

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 2 ... 96

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 3 ... 98

Lampiran 8 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar ... 100

Lampiran 9 Tes Hasil Belajar ... 106

Lampiran 10 Tabel urutan Nilai ... 108

Lampiran 11 Rekapitulasi reliabilitas instrumen penelitian MAN 3 109 Lampiran 12 Tabel Kelompok Atas ... 111

Lampiran 13 Tabel Kelompok Bawah ... 112

Lampiran 14 Rekapitulasi tingkat kesukaran tes 113 Lampiran 15 Menentukan reliabilitas instrumen tes hasil belajar 114

Lampiran 16 menentukan daya beda instrumen tes hasil belajar 117 Lampiran 17 menentukan kriteria taraf kesukaran instrumen 119 Lampiran 18 data mentah pretes kelas eksperimen ... 121

Lampiran 19 data mentah postest kelas eksperimen ... 122

Lampiran 20 data mentah pretest kelas kontrol ... 123


(10)

Lampiran 22 data mentah pretest dan postest kelas eksperimen ... 125

Lampiran 24 Perhitungan Rata ... 129

Lampiran 23 uji normalitas data hasil belajar ... 132

Lampiran 25 uji homogenitas varians ... 137

Lampiran 26 uji Hipotesis hasil belajar ... 139

Lampiran 27 Daftar Nilai Uji Lilifors ... 144

Lampiran 28 Tabel Kurva 0 ke Z ... 145

Lampiran 29 Daftar Nilai Distribusi F ... 146

Lampiran 30 Daftar Nilai Distribusi t ... 148

Lampiran 31 Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen ... 149


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Sanjaya (2008:1) salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dalam kehidupan sehari hari. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi,otak anak dipaksa untuk memahami informasi Pembelajaran fisika di sekolah masih bersifat verbal,siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan apa yang diberikan guru, proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah masih berpusat pada guru. Saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya atau menjawab siswa hanya diam karena mereka bingung apa yang harus ditanyakan dan dijawab.

Henderson (1959:44) menyatakan pendidikan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan berarti sebagai suatu hasil interaksi seseorang individi dengan lingkungannya baik fisik maupun social, mulai dari lahir sampe akhir hayatnya sebagai suatu proses dimana pewarisan social merupakan sebagaian dari lingkungan social menjadi suatu alat yang dipergunakan untuk perkembanagan dari pribadi pribadi sebaik dan sebanayak mungkin, laki laki dan wanita yang hendak meningkatkan kesejahteraan manusia, untuk membimbing pertumbuhan anak laki laki dan anak perempuan mencapai perkembanagan manusia sempurna yang diperlukan untuk kemajuan social,mereka harus mengalami pelatihan , pengajaran dan inspirasi.

Pelatihan bertujuan untuk membentuk kebiasaan. Pengajaran bertujuan membantu murid memperoleh pengetahuan dan dengan demikian mengembangkan intelegensinya. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara. Keberhasilan membangun disektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan disektor lain.


(12)

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang melibatkan tiga bentuk pengetahuan yaitu, 1) pengetahuan sosial, 2) pengetahuan fisik, dan 3) pengetahuan logika matematika. Cara penguasaan yang baik untuk pengetahuan fisik dan logika matematika adalah melalui aktualisasi peristiwa tentang sesuatu yang dipelajariya. Keberhasilan pembelajaran fisika disekolah tidak saja tergantung dari baiknya rumusan kurikulum atau silabus, tetapi juga perlu didukung oleh tersedianya sarana pembelajaran yang memadai. Hal ini sejalan dengan Azhar (2011:29-30) yang mengatakan untuk menciptakan pendidikan yang kondusif dalam meningkatkan lulusan lembaga pendidikan, maka pendidikan haruslah memperhatikan :1)orientasi kurukulum, 2)proses pembelajaran, 3)pelaksanaan praktek pengalaman lapangan, 4)tenaga guru, 5)sarana dan praarana, dan 6) pengembangan manajemen kelembagaan.

Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melakukan program pengalaman lapangan Terpadu ( PPLT ) di SMA Negeri 1 Air Putih banyak sekali siswa yang menyatakan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan juga pelajaran yang membosankan. Siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika lebih cenderung dengan rumus dan susah untuk diingat, guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan menyajikan meteri dan menyelesaikan soal-soal dengan rumus. Mereka membutuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

Hal ini sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Lae Parira, peneliti mewawancarai guru mata pelajaran fisika Bapak Parbuktian Pane, beliau mengatakan bahwa hasil belajar siswa cenderung masih rendah dibawah kriteria ketuntasan minimum yaitu 70 Ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa fisika sulit untuk dimengerti dikarenakan terlalu banyak rumus rumus dan symbol symbol yang harus dihafalkan.

Dari hasil angket yang disebarkan oleh peneliti kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lae Parira pada saat melakukan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 23 januari 2015, dari 32 orang siswa yang diberi angket 75% siswa atau


(13)

3

24 orang siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit, membosankan, dan membingungkan karena terlalu banyak rumus yang harus dihapalkan.

Dalam proses belajar mengajar, guru harus melaksanakan model pembelajajaran yang bervariasi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan. Setelah mempelajari model pembelajaran peneliti memperkirakan Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penalaran, menemukan sesuatu untuk dirinya dalam memahami struktur ide-ide kunci yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training.

Inkuiri yang dalam bahasa inggris adalah inquiry, yang berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,penyelidikan. inquiry sebagai proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Menurut Downey dalam joyce yg dikutip oleh Trianto (2011:165) yang menyatakan bahwa inti dari berpikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir. Dengan demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana belajar yang meliputi apa yang diajarkan, bagaimana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar,dan memperoleh pandangan baru.

Upaya yang dilakukan peneliti adalah dengan memberikan model pembelajaran inquiry Training disertai dengan media peta konsep sebagai salah satu media pembelajaran. Selain itu peneliti akan memberikan LKS yang relevan dengan kehidupan sehari hari sehingga siswa lebih mudah untuk mengerjakannya, dan membuat RPP dengan pengalokasian waktu seefisien mungkin sehingga diharapkan hasil belajar siswa yang lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dikelas X semester II di SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015”


(14)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikas maslah adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah di bawah nilai KKM 2. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran

3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, serta kemampuan dan keterbatasan dari peneliti sendiri, maka peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model inquiry Training dengan menggunakan peta konsep dan model konvensional

3. Materi yang diajarkan adalah pelajaran fisika kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira hanya pada materi suhu dan kalor.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan maslah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015


(15)

5

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi alternative pemilihan model pembelajaran

2. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep untuk diterapkan di lapangan.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran inquiry training adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Pada model ini materi tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. 2. Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya.

3. Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep konsep lain pada kategori yang sama (Martin dalam Trianto 2011:158).


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training dengan menggunakan peta konsep pada materi suhu dan kalor kelas X semester II di SMA N 1 Lae Parira T.P 2014/2015 memberikan nilai rata-rata dengan kategori sangat baik dan peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Sebelum diberikan perlakuan rata rata nilai pretest sebesar 28,2 dan setelah diberikan perlakuan rata rata nilai postest siswa sebesar 72,28.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional khususnya pada materi suhu dan kalor memberikan nilai rata-rata dengan kategori cukup baik. Dan peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Sebelum diberikan perlakuan rata rata nilai pretest sebesar 27,8 dan setelah diberikan perlakuan rata rata nilai postest siswa sebesar 67,44.

3. Ada pengaruh model pembelajaran inquiry training dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015.


(17)

51

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.

2. Kepada siswa selanjutnya yang akan melaksanakan Model Pembelajaran Inquiry

Training, sebaiknya meningkatkan kerjasama dan tanggung jawab dalam

berdiskusi dan berkelompok.

3. Kepada guru yang ingin melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry training ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasikan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut.


(18)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-,DasarEvaluasiPendidikan,PT. BumiAksara, Jakarta

Azhar,(2011).karakteristik fisika dan realitas pendidikan Fisika Nasional, Tabularasa jurnal pendidikan PPS Unimed

DimyatidanMujiyono, 2009, BelajardanPembelajaran, RinekaCipta, Jakarta Hayati dan Suyanti,R.D(2013)efek model pembelajaran inquiry berbasis

multimedial dan motivasi terhaadap hasil belajar fisika sisw. Jurnal online pendidikan fisika. Volume 2(1)ISSN 2301-7651

Jalaludin, Dudung. 2007. FisikaUntuk SMA Kelas X. Jakarta : Arya Duta.

Joyce, Bruce, dkk, (2009), Models of Theaching Edisi Delapan, PenerbitPustakaPelajar,Yogyakarta.

Kanginan, M. (2002).Fisika untuk SMA Kelas X , Erlangga, Jakarta.

Kurniawati,ira.(2011). penerapan metode pembelajaran peta konsep dalam upaya meningkatkan kemampuan menjelaskan soal terigonometri siswa kelas XI SMA, jurnal penelitian bidang pendidikan, 17(2)

Marwan, Khairun Nisa. 2014. Pengaruh Model pembelajaran Iquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2013/2014. Medan : FMIPA Unimed

Sadiman, Arief S., dkk, (2009), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Pemanfaatannya, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, Wina,(2008),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana Prenada Media Group, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.

Sudjana, (2009),Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syafitri, Maya . 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.P. 2013/2014. Medan : FMIPA Unimed


(19)

53

Trianto, (2011),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tr isno, dkk.( 2010) .Pengaruh Model Pembelajaran Training Inquiry Terhadap Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Kalor Siswa SMP Negeri 9 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)Vol. 2 No. 1


(1)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikas maslah adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah di bawah nilai KKM 2. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran

3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, serta kemampuan dan keterbatasan dari peneliti sendiri, maka peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model inquiry Training dengan menggunakan peta konsep dan model konvensional

3. Materi yang diajarkan adalah pelajaran fisika kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira hanya pada materi suhu dan kalor.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan maslah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015


(2)

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi alternative pemilihan model pembelajaran

2. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry Training dengan menggunakan peta konsep untuk diterapkan di lapangan.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran inquiry training adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Pada model ini materi tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. 2. Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya.

3. Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep konsep lain pada kategori yang sama (Martin dalam Trianto 2011:158).


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training dengan menggunakan peta konsep pada materi suhu dan kalor kelas X semester II di SMA N 1 Lae Parira T.P 2014/2015 memberikan nilai rata-rata dengan kategori sangat baik dan peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Sebelum diberikan perlakuan rata rata nilai pretest sebesar 28,2 dan setelah diberikan perlakuan rata rata nilai postest siswa sebesar 72,28.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional khususnya pada materi suhu dan kalor memberikan nilai rata-rata dengan kategori cukup baik. Dan peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Sebelum diberikan perlakuan rata rata nilai pretest sebesar 27,8 dan setelah diberikan perlakuan rata rata nilai postest siswa sebesar 67,44.

3. Ada pengaruh model pembelajaran inquiry training dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Lae Parira T.P 2014/2015.


(4)

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.

2. Kepada siswa selanjutnya yang akan melaksanakan Model Pembelajaran Inquiry

Training, sebaiknya meningkatkan kerjasama dan tanggung jawab dalam

berdiskusi dan berkelompok.

3. Kepada guru yang ingin melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry training ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasikan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut.


(5)

Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-,DasarEvaluasiPendidikan,PT. BumiAksara, Jakarta

Azhar,(2011).karakteristik fisika dan realitas pendidikan Fisika Nasional, Tabularasa jurnal pendidikan PPS Unimed

DimyatidanMujiyono, 2009, BelajardanPembelajaran, RinekaCipta, Jakarta Hayati dan Suyanti,R.D(2013)efek model pembelajaran inquiry berbasis

multimedial dan motivasi terhaadap hasil belajar fisika sisw. Jurnal online pendidikan fisika. Volume 2(1)ISSN 2301-7651

Jalaludin, Dudung. 2007. FisikaUntuk SMA Kelas X. Jakarta : Arya Duta.

Joyce, Bruce, dkk, (2009), Models of Theaching Edisi Delapan, PenerbitPustakaPelajar,Yogyakarta.

Kanginan, M. (2002).Fisika untuk SMA Kelas X , Erlangga, Jakarta.

Kurniawati,ira.(2011). penerapan metode pembelajaran peta konsep dalam upaya meningkatkan kemampuan menjelaskan soal terigonometri siswa kelas XI SMA, jurnal penelitian bidang pendidikan, 17(2)

Marwan, Khairun Nisa. 2014. Pengaruh Model pembelajaran Iquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2013/2014. Medan : FMIPA Unimed

Sadiman, Arief S., dkk, (2009), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Pemanfaatannya, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, Wina,(2008),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana Prenada Media Group, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.

Sudjana, (2009),Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syafitri, Maya . 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.P. 2013/2014. Medan : FMIPA Unimed


(6)

Trianto, (2011),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tr isno, dkk.( 2010) .Pengaruh Model Pembelajaran Training Inquiry Terhadap Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Kalor Siswa SMP Negeri 9 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)Vol. 2 No. 1


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF DENGAN PETA KETERKAITAN KONSEP MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 BESUKI TAHUN AJARAN 2012/2013

1 5 17

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE SCIENTIFIC INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

0 13 60

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

PENGARUH MEDIA KARTU ISOMER BERGAMBAR PADA MATERI HIDROKARBON TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 7

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TEBAS

0 0 9

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAN ARTIKEL PENELITIAN

1 1 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 1 11

1 MISKONSEPSI SISWA TENTANG SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK DI SMA NEGERI 1 SEJANGKUNG

0 0 10

PENGARUH KEMAMPUAN SPASIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK DIMENSI TIGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 95