PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 JOMBORAN, KLATEN Upaya Peningkatan AktivItas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Mod

A. PENDAHULUAN

Pendidikan secara umum merupakan usaha penuh kesadaran, terencana dan sistematis, tidak asal – asalan, melalui proses yang logis, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik untuk memperoleh kedewasaan, baik jasmani, rohani, maupun sosial Samino.2011:19. Pendidikan memiliki tujuan untuk membentuk kedewasaan individu dalam berbagai aspek, baik pengetahuannya, sikapnya, maupun keterampilannya. Pendidikan dapat dicapai melalui proses belajar secara aktif demi mendapatkan hasil yang dicita-citakan. Mutu pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu siswa. Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat hasil belajar siswa, sedangkan tingginya tingkat hasil belajar siswa dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa itu sendiri melalui proses belajar secara terus menerus. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas 2005 : 31, belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”. Menurut Jessica 2009: 1-2 faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar, yaitu: a Faktor Internal dari dalam individu yang belajar. Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. b Faktor Eksternal dari luar individu yang belajar. Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. Indikator Aktivitas Belajar Menurut Zulfikri 2008:6 aktivitas dapat digolongkan menjadi 4 diantaranya: a Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan. b Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir. c Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran. d Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar. Belajar merupakan usaha secara sengaja yang dilakukan oleh individu atau peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendapatkan perubahan, baik kognitif, afektif maupun psikomotor demi tujuan akhir hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak merasa menjadi dapat merasakan, dari tidak dapat mengerjakan menjadi bisa mengerjakan, dari yang tidak terampil menjadi terampil untuk jaminan mutu pendidikan, adapun hasilnya berupa angka, huruf, maupun tindakan dan wujud kongkritnya dapat berupa raport, transkrip nilai, ijasah, piagam, sertifikat atau bentuk-bentuk lainnya Samino Saring Marsudi,2011: 48. Domain hasil belajar, yaitu pengelompokan tujuan dan hasil belajar yang diharapkan sesuai dengan aspek-aspeknya, yaitu : kognitif, afektif, dan psikomotorik. Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Indikator pencapaian mengacu pada kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditentukan oleh masing-masing sekolah. Di SD Negeri 1 Jomboran untuk mata pelajaran IPS di kelas IV terjadi penurunan pada hasil belajar siswa yang bersumber pada rendahnya aktivitas belajar siswa. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pelajaran IPS kelas IV di SDN 1 Jomboran menjadi permasalah yang serius yang harus sesegera mungkin di cari solusi penyelesaiannya. Selain itu proses belajar mengajar tidak efektif dikarenakan, sebagian guru belum sepenuhnya menerapkan model-model pembelajaran misalnya model pembelajaran kontektual tanpa didukung media dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik, berlangsung monoton dan membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya satu arah karena guru yang dominan aktif, sementara siswanya pasif. Hal ini berdampak pada sebagian siswa kelas VI SD Negeri 1 Jomboran khususnya pada mata pelajaran IPS yang nilainya dibawah KKM yang ditentukan yaitu 6,5. Dari pengamatan awal selama proses pembelajaran IPS berlangsung selama ini tampak hanya sekitar 50 atau 20 dari 40 siswa kelas IV yang tuntas. Untuk lebih jelas nilai rata-rata siswa tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel Kondisi Aktivitas Siswa Awal Pra Siklus No. Aspek Penilaian Kondisi Awal Prosentase 1. 2. 3. 4. Listening Aktivities Siswa memperhatikan materi . Oral Activities Siswa membaca peta lingkungan setempat . Motor Activities Siswa menggambar peta . Visual Activities Siswa mengukur jarak peta menggunakan skala sederhana . 20 siswa 20 siswa 20 siswa 20 siswa 50 50 50 50 Jumlah 80 200 Rata-rata 20 50 Tabel Hasil Belajar Siswa Pra Siklus No Nilai Jumlah Siswa Persentase Kriteria 1. 2,0 – 5,0 12 30 Tidak Tuntas 2. 5,5 – 6,0 8 20 Tidak Tuntas 3. 6,5 – 7,0 10 25 Tuntas 4. 7,5 – 10 10 25 Tuntas Rata – rata = 6,4 20 50 KKM ≥ 6,5 Rendahnya hasil belajar tersebut diduga akibat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas sangat rendah sehingga terlihat banyak siswa kurang siap dalam menerima materi pelajaran IPS khususnya pada setiap pertemuan. Jika permasalahan tersebut diatas dibiarkan, maka dikhawatirkan akan berdampak kurang baik terhadap siswa, guru, dan sekolah. Misalnya siswa akan merasa bosan untuk mengikuti proses pembelajaran IPS di kelas. Sedangkan bagi guru, sulit terjadi interaksi positif dengan siswa apabila guru tidak mau berinovasi dan memilih metode pembelajaran yang tepat. Keberhasilan proses belajar mengajar pada suatu sekolah akan menggambarkan keberhasilan sekolah baik secara kualitas maupun kuantitas. Tanpa menafsirkan faktor-faktor yang lain, kiranya faktor penggunaan metode pembelajaran dan aktivitas siswa yang belum optimal dalam pelaksanaan pembelajaran, dirasakan paling dominan sebagai penyebab rendahnya hasil belajar IPS pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Jomboran. Metode pembelajaran seringkali diabaikan oleh guru dalam proses pembelajaran, padahal metode pembelajaran adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal. Dengan adanya permasalahan tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mencoba mencari solusi alternatif dengan mengembangkan dan mengaplikasikan pembelajaran Model Snowball Throwing untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS bagi siswa kelas IV SDN 1 Jomboran. Tujuan penelitian ini adalah peningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS melalui metode Snowball Throwing bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Jomboran, Klaten Tengah, Klaten, pada tahun pelajaran 2012 2013.

B. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

1 13 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA KELAS IV SDN MARGAKAYA KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 54

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BAGI SISWA Upaya Peningkatan AktivItas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Snow Ball TrRowing Bagi Siswa Kelas I V SDN 1 Jomboran, Klaten Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 0 14

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan AktivItas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Snow Ball TrRowing Bagi Siswa Kelas I V SDN 1 Jomboran, Klaten Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 0 8

Peningkatan Prestasi Belajar IPS melalui Model Snowball Throwing Kelas IV SDN 3 Gembleb

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING KELAS IV SEMESTER 2 SDN NGEMPLIK WETAN 1

0 0 20