Analisis Pengaruh Stock Split Dan Reverse Stock Split Terhadap Return Saham Dan Volume Perdagangan : Studi Kasus Pada Perusahaan Yang terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT
TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN
(Studi Kasus Pada Pcrusahaan Yang Terdaftar dalam Bnrsa Efck Indonesia)

DI SUSUN OLEH:
RAHMAN KURNIAWAN
NIM : 104081002515
:·titcrf.n.
....,,.,·

.. .

:.

ᄋNコイ[セ」UZ@

......................

セ@
...........(£
0.l.0.cc.Q.c;:..::.. ?.:..1£1'<


. ...................

i·fo. lrnfak :

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HlDAYATULLAH
JAKARTA

fGerpuセZt@

UIN SY

,,

--------,
•GtヲZセᄋa@
I
),i·Z l /·\


I

ANALISIS PEN GARUH STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT
TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia)

Slaipsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Saijana

Oleh:
RAHMAN KURNIAWAN
NIM: 104081002515

Di Bawah Bimbingai1

Pembimbing II

Pembimbing I


Titi Dewi Warninda, SE, MSi
NIP. 150 368 746

NIP.150317955

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY ATULLAR
JAKARTA

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT
TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Saijana

Oleh:
RAHMAN KURNIAWAN

NIM: 104081002515

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I

Pembimbing II

Titi Dewi Warninda, SE, Msi
NIP. 150 317 955

NIP. 150 368 746
Penguji Ahli

セエM

Herni Ali. HT, SE, MM

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Hari ini, Rabu Tanggal Tiga September Dua Ribu Delapan (Tiga Ramadhan
Seribu Empat Ratus Dua Puluh Sembilan) telab dilakukan Ujian Komprehensif
atas nama Rahman Kurniawan dengan NIM : 104081002515 dengan judul slaipsi
"ANALISIS PENGARUI-I STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT
TERI-IADAP RETURN SAI-IAM

DAN VOLUME PERDAGANGAN".

Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 03 September 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Titi D!!wi Warninda, SE, MSi


Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MSi

Penguji Ahli

I. DATA PRIBADI

Nama

: Rahman Kurniawan

Tempat/Tanggal Lahir

: Jakarta, 27 Januari 1986

Kewarganegaraan


: Indonesia

Agama

: Islam

Alamat

: JI. Dermaga Baru No.60 Rt. 01/17 Klender,
Jakarta Timur 13470.
: イ。キョ「セュゥャN」ッ@

Email

11. PENDIDIKAN FORMAL

111.

SON 03 Parung


Bog or

1998

MTs N 16 Pulogadung

Jakarta

2001

SMA N 22 Utan Kayu

Jakarta

2004

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta


2009

PENDIDIKAN NON-FORMAL
Tahun 2003 : Pelatihan aplikasi komputer "Komputer Akuntansi" Bina
Komputer Nusantara, 17-18 Desember 2003.
Tahun 2004 : Pelatihan aplikasi komputer "Dasar Satu Desain Grafis"
Bina Komputer Nusantara, 6-7 Mei 2004.
Tahun 2007 : Seminar keuangan dengan tema "Introduction to Capital
Market" Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas
Islam NegeriJakarta, 19 April 2007.
Tahun 2007 : Seminar Ekonomi Syariah dengan tema "Urgensitas
Perekonomian Syariah di Indonesia Dalam Arus Global"
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Jakarta, 29 Mei 2007

IV. PENGALAMAN KERTA

ABSTRACT


This research examines the impact of stock split and reverse stock
split policy on stock return and trading volume on Indonesia Stock
Exchange on periode betweens 2004-2007. During the research's period
distance, there is 30 emiten that execute corporate action stock split and 10
emiten execute reverse stock split. The research has the objective to
examines abnormal return during windows period around the execution of
stock split and reverse stock split, and relate stock return to profitability,
leverage, and volume.
Based on the result of one sample t test, that found there is a
significant abnormal return on the fifth, fourth, and third day before split,
besides that there is also a significant abnormal return on the day before
split until! two days after split. On th reverse stock split, there is a
significant abnormal return on the third dan second day before split,
besides that there is also a significant abnormal return on it's execution
date until! two days after split and on the fifth day after split. However,
there's no a significant volume difference between the days before and after
the stock split or reverse stock split. On the regression test, debt to equity
variable, trading volume variable have significant influence on stock
return, but return on assets variable is not significant.


Keywords : Stock Split, Reverse Stock Split, Stock Return, and Trading
Volume

ABSTRAI(

Penelitian ini menguji dampak dari kebijakan stock split dan reverse
stock split terhadap return saham dan volume perdagangan di Bursa Efek
Indonesia pada periode tahun 2004-2007. Selama rentang periode
penelitian, tercatat sebanyak 30 perusahaan melakukan corporate action
berupa stock split dan 10 perusahaan melakukan revese stock split.
Penelitian bertujuan meneliti abnormal return selama periode jendela di
sekitar pelaksanaan stock split dan reverse stock split, perbedaan volume
perdagangan antara sebelum dan setelah stock split dan reverse stock split,
dan hubungan profitabilitas, leverage, dan volume terhadap return saham.
Berdasarkan pada hasil pengujian uji one sample test, ditemukan
ada abnormal return yang signifikan pada hari kelima, keempat, dan ketiga
sebelum split, selain itu ada juga abnormal return pada satu hari sebelum
split sampai dua hari setelah split. Pada reverse stock split, ada abnormal
return yang signifikan pada ketiga dan kedua sebelum split, selain itu ada
juga abnormal return yang signifikan pada hari pelaksanaannya sampai
dua hari setelah split dan pada hari kelima setelah split. Namun begitu,
tidak terdapat perbedaan volume yang signifikan antara sebelum dan
setelah stock split dan reverse stock split. Pada uji regresi berganda,
variabel debt to equity ratio dan variabel volume mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham, tetapi variabel return on assets
tidak signifikan.

Kata Kunci: Stock Split, Reverse Stock Split, Return Saham, dan Volume
Perdagangan

UTAPENGAN
Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas
segala limpahan ralunat dan karunia-Nya se]ama ini. Sholawat serta salam semoga
dilimpahkan selalu kepada Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW besrta
keluarga dan para sahabatnya.
Alhamdulillal1hi Robbil'alamin Penulis ucapkan atas segala pe1tolongan dan
nikmat sehat wal' afiat sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan judul skripsi :"Analisis Pengarult Stock Split Dan Reverse Stock Split
Terhadap Return Saham Dan Volume Perdaga11ga11 Di Bursa Efek l11do11esia"
sebagai tugas akhir kuliah untuk memenuhi sayarat-syarat meraih gelar sarjana.
Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari
sempurna, namun begitu Penulis telah mencoba semaksimal mungldn untuk
menghindari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu Penulis mohon maaf yang
sebesa-besarnya jika ada kesalal1an dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai tugas akhir kuliah.
Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan banyak terima
kasih yang tak terhingga atas bantuan dan masukan-masukan se!ama proses kuliah
maupun dalam penyelesaian skripsi ini, baik moril maupun materil.
Dan akhirnya, Penulis sampaikan terima kasih yang talc terhingga kepada :
I.

Mama dan Keluarga tercinta, thauk you for your Biggest and Deepest Love,
juga terima kasih atas segala doa, dukungan, dan haraparmya.

2.

Bapak Prof. Dr. Alunad Rodoni, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan ilnrn yang bermanfaat selama kuliah.

3.

Ibu Titi Dewi Warninda, SE, MSi selaku dosen Pembimbing II, terima kasih
untuk semua advice, bimbingan, dan waktunya dalam proses bimbingan.

4.

Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MAB selaku Ketua Jurusan Falrnltas

5.

Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial yang telah banyak membantu penulis selama proses perkuliahan.

6.

Seluruh Dosen dan Assisten Dosen yang telah mendidik dan mengajarkan
ilmu-ilmu yang dimilikinya.

7.

Seluruh km·yawan dan civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

8.

Mang Midi, Mang Iyan, Teh Nyai, Bi Ina, terima kasih banyak telah sangat
membantu selama kuliah baik moril maupun immateriil.

9.

Kakak, saudara-saudara, dan seluruh keluarga besm· tersayang.

10.

Iyos, terima kasih bwat pinjeman komputemya.

11.

Sahabat seperjuangan : Nisa, Vivi (temen-temen kompre, thank guys dah
mw berbagi penat bersmna) Oka, Iik, Dyah (BT Crew, makasih dah mw
dengerin ocehm1" gw.hehe .. ) Tya (makasih bwat bantuanya walctu KKN).

12.

Keluarga Besar Manajemen C : Ahmad, Dennis, Roby (nlkOtin theBaNd,
iang slalu hang out bareng. haha .. hihi .. gajelas) Adu!, Apri, Ekowati, Fahrni,
Imam, Irsad, Isna, Kania, Ryan, Leni, Miftah, Arif, Opank, Cahyo, Pani,
Ramdan, Redy, Sodikin, Sugih, Sulis, Umi -terimakasih semua untuk
kebersamaannya selmna ini, jalanin masa-masa kuliah bersama; pahit-manis,
suka-duka, canda-tawa bersama. -keep in touch selalu y .. -

13.

Fajar, Mahdi, Sawal (Akuntansi '04) terima kasih dah jadi temen
sepe1juangan mencari referensi-referensi bwat skripsi.

14.

Bwat anak" Keuangan B (Good Luck and Keep Up the Good Work).
Dalam penyusunan skripsi ini Penulis sudah semaksimal mungkin untuk

menghindari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Segala saran dan kritik yang membangun sebagai bahan perbaikan skripsi ini
akan Penulis terima dengan senang hati.
Demikianlah skripsi ini dibuat. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
khalayak umum dan Penulis khususnya.
Jakarta,

Februari 2009

DAFTARISI
LEMBAR PEN GESAHAN ....................................................................................

i

DAFTARRIWAYATHIDUP ............................................................................... iv
ABSTRACT .............................................................................................................

v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
DAFT ARTABEL ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFT AR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .... ...... .... ...... ...... .... .. ...... .. ...... .............. .... .... .. .. .. .... .. ..

I

B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian .. .... .. .. .... .. .... .. .... .... .. .... ...... ...... ...... .. .. ...... .. .. .... .... .. ...... .... .. .. . 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 13
A. Landasan Teori ................................................................................................. 13
I. Stock Split .. .. .. ...... .. ...... ...... ... .... .. .... .. .. .. .... .. ... ...... .. .... .. .. ..... .. .. ... .... .. .. .. ... .... 15
2. Reverse Stock Split .. .. ...... .......... ...... .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. ..... .. .. .. .. .. .. .. .... .... .. .... .. 19

3. Return Sa ham .. ... .. ..... ... ...... ... .... ... ... ... ... .... ... ..... ... .. .... .. ....... ... .... ... .... ... ...... 20

4. Volume Perdagangan ................................................................................. 22
5. Hubungan Stock Split dan Reverse Stock Split Terhadap Return .............. 23
fi

T-Tnhnnan Stock Sn/it dan Reverse Stock Snlit Terhadan Volume ............. 24

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 26
C. Kerangka Pemikiran & Hipotesis .................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 37
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 37
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 37
C. Metode Pengumpulan Data ..... ... ... ...... ...... .. .... .. ....... .. .... ...... ... ... .. ... .. ... ... ... .... .. 41
D. Metode Analisis ............................................................................................... 43
E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................................... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 61
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 61
!. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ............... ........................................ 61

2. Perkembangan Usaha ................................................................................. 64
B. Hasil Dan Pembahasan .................................................................................. 67
I. Abnormal Return ......................................................................................... 67
2. Volume Perdagangan ................................................................................. 71

3. Analisis Pengujian Model Regresi {Sebelum ex-date} .............................. 75
a. Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... 75
b. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 80
c. Pengujian Koefisien Determinasi ........................................................ 83
d. Penguj ian Analisis Regresi Berganda .... .. ... ........... .. ... .. ... ... .. .. .... .. .... ... 84

4. Analisis Pengujian Model Regresi {Setelah ex-date} ................................ 86
a. Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... 86

d. Pengujian Analisis Regresi Berganda .................................................. 95
C. Interpretasi ..................................................................................................... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 99
A. Kesimpulan . .. ..... .. ... .. ... ... ... .. .... .. .... ... .... .. .... ... .. ... .. ... .. .. ...... .. ... .. ..... ... ... ... ... ... ... 99

B. Saran ................................................................................................................ 101
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 102
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 105

DAFTAR TABEL

Nomor

Keterangan

Halaman

Tabel 3 .1

Hasil Perhitungan Jumlah Sampel .................................................... 39

Tabel 3.2

Sampel Emiten Yang Melakukan Stock Split ................................... 40

Tabel 3.3

Sampel Emiten Yang Melakukan Reverse Stock Split ...................... 41

Tabel 4.1

Hasil Uji Analisis Descriptive Abnormal Return .............................. 67

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return .................................... 68

Tabel 4.3

Abnormal Return di Sektar Pelaksanaan Stock Split ......................... 69

Tabel 4.4

Abnormal Return di Sektar Pelaksanaan Reverse Stock Split ........... 70

Tabel 4.5

Hasil Uji Analisis Descriptive Volume Perdagangan ...................... 71

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Data Volume Perdagangan ............................. 72

Tabel 4.7

Hasil Uji Beda Volume Stock Split.................................................... 73

Tabel 4.8

Hasil Uji Beda Volume Reverse Stock Split ....................................... 74

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas (Regresi Sebelum exdate) ...................... 77

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi (Regresi Sebelum exdate) ............................ 78

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi (Regresi Sebelum exdate) .................................... 80

Tabel 4.12

Hasil Uji Uji F Simultan (Regresi Sebelum exdate) ......................... 81

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Regresi Sebelum exdate) ............. 83

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolinieritas (Regresi Setelah exdate) ........................ 88

Tabel 4.15

Hasil Uji Autokorelasi (Regresi Setelah exdate) .............................. 89

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi (Regresi Setelah exdate) ....................................... 91

DAFT AR GAMBAR

Nomor

Keterangan

Halaman

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran uji Abnormal Return ....................................... 33

Gan1bar 2.2

Kerangka Pemikiran uji beda Volume Perdagangan ........................ 34

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran uji Regresi Berganda ...................................... 35

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Data (Regresi Sebelum exdate) ...................... 76

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Regresi Sebelum exdate) .................. 79

Gambar 4.3

Hasil Normalitas Data (Regresi Setelah exdate) ............................... 87

Gambar 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Regresi Setelah exdate) .................... 90

DAFT AR LAMPIRAN

Nomor

Keterangan

Halaman

Lampiran I

Hasil Output SPSS (Regresi Sebelum Ex-Date) ............................... I 06

Lan1piran 2

Hasil Output SPSS (Regresi Setelah Ex-Date) ................................. I 08

Lampiran 3

Hasil Output SPSS Descriptive dan Normalitas ............................... 110

Lampiran 4

Hasil Output SPSS Abnonnal Return Stock Split ............................. 111

Lampiran 5

Hasil Output SPSS Abnormal Return Reverse Stock Split ............... 114

Lampiran 6

Hasil Output SPSS Volume Stock Split ............................................ 117

Lampiran 7

Hasil Output SPSS Volume Reverse Stock Split ............................... 118

Lampiran 8

Daftar Sampel Emiten ....................................................................... 119

Lampiran 9

ROA dan DER Sampel Emiten .......................................................... 120

Lampiran 10 Abnormal Return Saham Stock Split ................................................. 121
Lampiran 11

Trading Volume Activity Stock Split ................................................. 122

Lampiran 12 Abnormal Return Saham Reverse Stock Split ................................... 123
Lampiran 13

Trading Volume Activity Reverse Stock Split .................................... 123

BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memiliki
fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin diperlukan oleh masyarakat
sebagai media alternatif dan penghimpun dana (Suad Husnan, 1998:3). Dalam
melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) ke
borrower (pihak yang memerlukan dana) dengan menginvestasikan dana yang
mereka miliki, lender mengharapkan memperoleh imbalan dari penyerahan
dana tersebut. Dari sisi borrowers, tersedianya dana dari pihak luar
memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedinya
druia basil operasi perusahaan.
Dalrun fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana yang
diperlukan oleh para lenders dan borrowers tanpa harus terlibat langsung
dalrun kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut (Suad
Husnan, 1998:4). Proses semacam ini diharapkan akan te1jadi peningkatan
produksi, yru1g pada akhirnya secara keseluruhan akan te1jadi peningkatan
kemakmuran. Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh intermediasi
keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hru1ya bedanya dalam pasar
modal diperdagangkan dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung,
tanpa perantara keuangan.

Dalam suatu investasi selalu mengandung unsur risk and return. Karena
perolehan yang diharapkan baru akan diterima pada masa yang akan datang,
maka resiko itu juga timbtil karena return yang diterima mungkin lebih besar
atau lebih kecil dari dana yang diinvestasikan. Return merupakan motivasi
investor dalam melakukan investasi, maka pengukuran terhadap return
merupakan cara yang sering digunakan oleh investor dalam membandingkan
alternatif berinvestasi. Mengukur return historis memungkinkan investor
untuk mengetahui keberhasilan mereka dalam melakukan suatu investasi.
Disamping itu return historis juga ikut berperan dalam memperkirakan return
masa depan yang belum diketahui secara pasti.
Para investor selalu ingin memaksimalkan return yang diharapkan
berdasarkan tingkat toleransinya terhadap resiko, yang dapat berbeda-beda
untuk setiap investor. Bagi investor yang menyukai resiko (risk lover), mereka
akan memilih saham-saham yang mempunyai resiko yang tinggi dengan
harapan dikemudian hari akan mendapatkan return yang tinggi pula, sesuai
dengan prinsip investasi, high risk-high return. Sebalilmya, bagi investor yang
tidak menyukai resiko (risk avaster), mereka akan merencanakan keuntungan
yang normal terhadap- investasi yang dilakukan.
Para investor yang bertransaksi dalam bursa efek bertujuan menghimpun
dana dari keuntungan sebesar mungkin dari dirinya alaupun perusahaanya.
Agar dapat membuat suatu keputusan dalam memilih portofolio investasi yang
menguntungkan, investor memerlukan informasi. Suatu informasi memiliki
1



,.

pasar modal yang akan tercermin dalam indikator atau karakteristik pasar
seperti volume perdagangan, harga saham dan lain-lain. Di pasar modal
banyak sekali informasi yang dapat di manfaatkan. Selain memiliki fi.mgsi
ekonomi dan keuangan, pasar modal juga mempunyai beberapa daya tarik dari
sisi lender maupun borrower, adapun daya tarik pasar modal tersebut antara
lain:
I. Diharapkan pasar modal ini akan menjadi alternatif penghimpun dana
selain sistem perbankan.
2. Pasar modal mempunyai beberapa pilihan investasi yang sesuai dengan
preferensi resiko mereka, seandainya tidak ada pasar modal para lender
mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem
perbankan.
Selain kedua aspek yang menjadi daya tarik tersebut, baik bagi lender
maupun borrower, faktor lain yang mempengarnhi permintaan maupun
penawaran adalah tingkat harga saliam tersebut. Bila saham tersebut dinilai
terlalu tinggi oleh pasar, maka jumlah permintaanya akan berkurang. Harga
saham yang terlalu tinggi menyebabkan saham bersangkutan tidak liquid.
Investor jadi enggan membeli baik karena mereka berpikir sudah mencapai
puncaknya maupun karena biaya yang semakin tinggi. Agar saham bisa liquid
maka sebuah perusahaan go-public mempunyai pilihan menambah jumlah
saham tmtuk membuat harga lebih rendah untuk merangsang perdagangan.
Sering kita dengar perusahaan go-public menyatakan akan melakukan

agar sahamnya terlihat lebih attractive bagi investor. Karena secara
psikologis, investor lebih tertarik membeli saham yang harganya lebih murah.

Stock split dilakukan ketika harga saham dinilai terlalu tinggi oleh pasar,
tingginya harga saham akan mengurangi kemampuan investor untuk membeli
saham tersebut. Sehingga diharapkan daya tarik investor meningkat terutama
untuk investor kecil.
Namun, apabila yang terjadi adalah sebaliknya, ketika harga pasar dinilai
terlalu rendah dan dirasakan adanya keuntungan dengan harga yang lebih
tinggi, maka perusahaan akan melakukan reverse stock split (kebalikan dari

stock split) yaitu menggabungkan beberapa saham menjadi satu yang
mempunyai nilai nominal lebih besar.

Stock split merupakan peningkatan jumlah saham beredar dengan
mengurangi nilai nominal saham; misalkan nilai nominal satu saham dibagi
menjadi dua, sehingga terdapat dua saham yang masing-masing memiliki nilai
nominal setengah dari nilai nominal awal (James Van Horne, 1995:508).
Menurut Fred dan Eugene (dalam Novi Andrianto, 2006) stock split adalah
metode akuntansi untuk meningkatkan jumlah saham beredar. Sebagai contoh,
pada pemecahan tiga untuk satu, jumlah saham beredar akan berlipat tiga
dimana setiap pemegang saham akan menerima tiga saham yang dipegang
semula. Pemecahan saham hanya meningkatkan jumlah lembar saham saja,
tetapi tidak menambah modal barn.
Sebagai ilustrasi, misalkan sebelum split perusahaan A memiliki 5 juta
________ t_ ___ _

mengumumkan akan melakukan stock split 2 : 1, harga saham di pasar
menunjukkan harga Rp. 2000. Setelah split, perusahaan A akan memiliki 10
juta lembar saham (5 juta x 2) dengan harga nominal Rp.500 (Rp.1000/2)
sedangkan harga pasar menjadi Rp.l 000 (Rp.2000/2).
Sedangkan reverse stock split adalah pemecahan saham dimana jumlah
saham beredar menurun; misalkan pemecahan sahan1 dimana pemegang
saham menerima satu sa!mm barn atas pertukaran dengan dua saham lama
yang dimiliki (James Van Horne, 1995:511).
Seperti halnya stock split, pengumuman reverse stock split juga memiliki
informasi tertentu yang berkaitan dengan perusahaan. Biasanya informasi
yang dibawa oleh reverse stock split bersifat negatif karena menunjukkan
perusahaan seakan-akan memiliki masalal1 keuangan. Akan tetapi, kesulitan
keuangan sebenarnya bukan merupakan alasan bagi perusahaan untuk
melakukan reverse stock split. Dalam ha! ini perusahaan hanya ingin
menggeser harga sal1amnya ke arah atas di mana biaya perdagangan dan jasa
total lebih rendah.

Stock split dan reverse stock split diyakini sebagai kegiatan perusahaan
dalan1 mendistribusikan tambahan saham dalam bentuk split kepada investor
semata mata memiliki perubal1an yang bersifat "kosmetik" yakni hanya
membagi corporate dalam jumlah yang Iebih kecil. Hal ini disebabkan karena
secara teori split tidak berpengaruh pada perusahaan yang melakukannya dan
proporsi kepemilikan pemegang saliam. Namun bagaimanapun kita dapat

ditimbulkan dari sinyal yang ditimbulkannya di bursa efek dalam bentuk
aktivitas volume perdagangan.
Di samping itu, return saham bersama-sama dengan volume perdagangan
yang akan diteliti dalam penelitian ini, juga dapat dipengaruhi oleh keputusan
stock split atau revrese stock split yang dilakukan perusahaan.

Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal
baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk
mendapatkan manfaat tertentu sebagai hasil dari penanaman modal tersebut.
Dalam setiap keputusan investasi sebagai seorang yang rasional, perhatian
investor akan mengarah pada tingkat pengembalian (rate of return) investasi.
Return dan resiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar resiko
suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Begitu juga sebaliknya,
semakin kecil return yang diharapkan akan didapat, semakin kecil pula resiko
yang harus ditanggung.
Return yang diharapkan nantinya akan diperoleh juga dapat dilihat dari
aktivitas perdagangan saham itu sendiri, yaitu seberapa sering volume
perdagangan saham itu ditransaksikan di lantai bursa. Semakin tinggi volume
perdagangan suatu saham, maka akan semakin tinggi kemungkinan return
yang akan didapat.
Di samping itu, volume perdagangan saham itu sendiri dapat dipengaruhi
oleh harga saham tersebut di pasar. Semakin kompetitif harga suatu saham,
maka akan semakin tinggi kemungkinan volume perdagangan saham itu akan

Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk menghubungkan pengarnh
dari keputusan stock split dan reverse stock split terhadap kemungkinan
pernbahan return saham, dan juga volume perdagangan dari san1pel yang akan
diteliti.
Pada dasarnya telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai stock

split maupun reverse stock split, diantaranya seperti yang dilakukan oleh
McGough (1993) yang mengemukakan bahwa manfaat yang diperoleh pada
umumnya diperoleh dari stock split yaitu menurnnnya harga saham yang
kemudian akan meningkatkan daya tarik investor, menjadikan saham lebih

likuid untuk diperdagangkan, dan mengubah para investor odd lot (investor
yang membeli saham di bawah 500 lembar menjadi investor round lot
(investor yang membeli saham minimal 500 lembar) (dalam Ewijaya dan
Indriantoro, 1999:54).
Penelitian lain oleh Brennan dan Hughes (1991) (dalam Indah Kurniawati,
2003) menemukan bahwa pengumuman stock split memiliki kandungan
informasi yang direspon positif oleh para pelaku pasar modal. Sementara
penelitian yang dilakukan oleh Fama, et.al (1969) (dalam Indah Kurniawati,
2003) justru menunjukkan hasil yang berlawanan yak11i pasar tidak merespon
secara positif terhadap pengumuman stock split.
Di Indonesia, penelitian mengenai pengaruh stock split terhadap return
saham juga dilakukan oleh Wang Sutrisno, Francisca Yuniartha dan Soffy
Susilowati (2000) yang meneliti mengenai pengaruh stock split terhadap

penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa secara keselurnhan, stock split
hanya mempengaruhi harga, volume perdagangan dan persentase spread,
tetapi tidak mempengaruhi varians dan abnormal return baik ditinjau secara
individual maupun sebagai sebuah portofolio. Sedangkan pengujian hubungan
antara persentase spread terhadap harga, volume, dan varians untuk masing masing saham menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap spread. Sebaliknya, jika ditinjau sebagai sebuah
portofolio, hanya harga yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
spread.
Penelitian Iain yang dilaknkan oleh Margaretha Harsono (2004) yang
meneliti mengenai pengaruh stock split terhadap likuiditas perdagangan dan
pendapatan saham, menemukan beberapa kesimpulan bahwa harga saham
mempunyai hubungan yang siginifikan dengan keputusan perusahaan
melakukan stock split. N amun di sisi Iain dalam frekuensi perdagangan saham
tidak mempunyai hubungan dengan keputusan perusahaan melakukan stock
split. Hasil analisisnya juga menunjukkan bahwa earning perusahaan yang
diproksi dengan operating income setelah stock split tidak Iebih tinggi dari
earning sebelum stock split.
Berdasarkan pada beberapa basil penelitian di atas, yang menunjukkan
perbedaan dan cenderung kontroversi mengenai pengaruh stock split, maka
penelitian ini diangggap perlu untuk dilakukan dengan tujuan untuk menguji
secara empiris mengenai pengaruh keputusan stock split dan reverse stock

diuji dengan menggunakan regresi berganda dan juga melalui uji beda yang
akan dijelaskan lebih rinci pada bab 3.
Setiap perusahaan mempunyai kebijakan dan cara tersendiri dalam upaya
menjaga likuiditas saham perusahaannya, salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan cara melakukan stock split ataupun reverse stock
split. Maka dari itu ha! tersebut mendorong penulis mengambil topik ini
sebagai pembahasan penelitian dengan perusahaan yang listed di Bursa Efek
Indonesia, sebagai objek penelitian.
Berangkat dari teori dan pemahaman seperti yang telah diuraikan di atas,
maka ha! tersebut mendorong penulis mengambil topik ini untuk pembahasan
penelitian skripsi dengan judul : ''ANAL/SIS PENGA.RUH STOCK SPLIT

DAN REVERSE STOCK SPLIT TERHADAP RETURN SAHAM, DAN
VOLUME PERDAGANGAN" dengan studi kasus pada perusahaan yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang melakukan kebijakan stock split
dan reverse stock split selama periode penelitian dari tahun 2004-2007.
Namun sebagai pembeda dari penelitian sebelumnya, dalan1 penelitian ini
penulis

menggunakan

dua

metode

analisis

yang

mencoba

unh1k

membandingkan hasil pengujian dengan metode regresi berganda dan juga
dengan menggunakan uji beda yang akan dilakukan dengan uji paired sampel
t-test. Di samping itu, pada penelitian ini periode penelitianjuga diperpanjang,
yaitu dari periode 2004-2007 dengan harapan penelitian akan menjadi
semakin signifikan.

Untuk dapat lebih memahami dan menghindari kemungkinan melenceng
dari penelitian, maim diperlukan identifikasi dan pembatasan masalah sebagai
berikut. Berdasarkan latar be!akang masalah di atas, maka peneliti melakukan
identifikasi masalah sebagai berikut :
I. Mengidentifikasi apakal1 terdapat abnormal return yang signifikan pada
hari-hari di sekitar pelaksanaan stock split dan reverse stock split.
2. Mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham
yang signifikan sebelum dan setelal1 stock split dan reverse stock split.
3. Mengidentifikasi pengaruh yang signifikan dari variabel stock split dan
reverse stock split, ROA, DER, dan volwne perdagangan terhadap return

saham baik secara parsial maupun secara simultan pada saat sebelum dan
setelal1 corporate action.
Dalam penelitian ini, peneliti malakukan pembatasan masalah agar
penelitian yang akan dilakukan tidak melenceng dari maksud penelitian.
Untuk itu peneliti merumuskan batasan masala11 sebagai berikut :
I. Perusal1aan yang menjadi objek penelitian (sampel) adalah perusahaan
yang sahamnya tedaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang melakukan
kebijakan stock split atau reverse stock split selanm periode penelitian.
2. Corporate action yang diteliti dalam penelitian ini, hanyalah stock split
dan reverse stock split.
3. Penentuan periode jendela (window period) dalam penelitian ini adalah 11
hari perdagangan yang mencakup 5 hari sebelum pencatatan split, I hari

D. Manfaat Penelitian
Adapun dengan penelitian ini diharapkan akan rnemberikan manfaatmanfaat sebagai berikut :
1. Bagi Akademisi

Penelitian ini memberi bukti empiris tentang bagaimana pengaruh
keputusan stock split dan reverse stock split terhadap retrun saham dan
volume perdagangan. Selain itu juga dapat memberikan referensi tambahan
kepada pihak-pihak lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang
seJems.
2. Bagi Perusahaan
Memberikan kontribusi sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaanperusahaan go-public yang hendak melakukan kebijakan Stock Split atau

Reverse Stock Split dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
3. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan acuan
bagi investor dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan untuk
memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengan1bil keputusan
investasi.

BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham
adalah tingkat harga saham tersebut. Semakin tinggi nilai sebuah saham di
pasar, semakin kecil kemungkinan saham itu dapat dibeli atau dimiliki oleh
banyak orang. Sebaliknya, bila harga saham rendah maka permintaan akan
saham itupun akan meningkat, dan akan semakin besar kemungkinan saham
itu dapat dimiliki banyak orang (Novi Andrianto, 2006).
Di sisi lain para emiten menginginkan sahamnya dapat dimiliki secara luas
oleh para investor untuk menjaganya agar tetap likuid di pasar. Karenanya
mereka berharap memiliki nilai pasar yang cukup rendah agar sahamnya tetap
berada dalam rentang perdagangan yang optimal, sehingga daya beli investor
meningkat terutan1a para investor kecil yang juga tem1asuk dalam mayoritas
investor yang potensial. Untuk menurunkan harga saham di pasar agar
menjadi lebih likuid, cara yang biasa digunakan adalah dengan melakukan

stock split (pemecahan saham), yaitu dengan earn memecah jumlah lembar
saham yang beredar menjadi lebih banyak.
Di samping itu, ketika harga dinilai terlalu rendah dan perusahaan melihat
adanya kemungkinan untuk menjual sahamnya dengan harga yang lebih
tinggi, perusahaan pun dapat melakukan reverse stock split (split-down) yaitu
dengan cara mengurangi jumlah lembar saham yang beredar menjadi lebih

Sebagai suatu upaya dalam meningkatkan likuiditas sahan1, stock split
memiliki dampak bagi investor yang akan melakukan investasi pada suatu
pemsahaan, dimana jumlah saham yang dimiliki investor menjadi lebih
banyak dengan nilai nominal per lembar saham yang lebih kecil, sehingga
harga saham akan cenderung mengalami penurunan dengan nilai kapitalisasi
saham yang tidak berubah.
Secara teoritis, motivasi yang melatarbelakangi perusahaan melakukan
stock split serta dampak yang ditimbnlkannya dapat dilihat dalam beberapa
teori, diantanya trading range theory dan signaling theory (Manson dan
Roger, 1998).

Trading range theo1y menyatakan bahwa manajemen melakukan stock
split karena didorong oleh prilaku praktisi pasar yang konsisten dengan
anggapan bahwa dengan melakukan stock split, mereka dapat menjaga harga
saham agar tidak terlalu mahal. Saham dipecah karena ada batas harga yang
optimal untuk saham dan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga
akan tetap banyak orang yang mempe1jualbelikannya, dan pada akhirnya akan
meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

Signalling themy menyatakan bahwa stock split rnemberikan sinyal yang
positif karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa
depan yang baik dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya.
Alasan sinyal ini didukung dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan yang
melakukan stock 5plit adalah perusahaan yang mempunyai kondisi kine1ja

Namun walaupun begitu, tidak semua perusahaan dapat melakukan stock

split. Hal ini dikarenakan, dalam melakukan stock split terdapat biaya-biaya
yang harus dikeluarkan seperti biaya pengumuman dan biaya pencetakan
saham barn. Hanya perusahaan yang sesuai dengan kondisi yang disinyalkan
yang akan bereaksi positif. Stock split yang dilakukan emiten memerlukan
biaya yang harus ditanggung dan hanya perusahaan yang mempunyai prospek
yang bagus yang dapat menanggung biaya tersebut.
I. Stock Split

Menurut Brigham dan Gapenski (dalam War1g Sutrisno, 2000) Stock
split adalah suatu aktivitas yang clilakukan oleh perusahaan go-public
untuk meningkatkan jtm1lah saham yang bereclar. Aktivitas tersebut
biasanya clilakukan pacla saat harga dinilai terlalu tinggi sehingga akan
mengurangi kemampuan investor untuk membelinya.
Pendapat lain mengatakan bahwa stock split merupakan salah satu
bentuk corporate action yang dilakukan emiten, clengan cara memecah
jumlah sahamnya (split) menjacli lebih banyak. Hal ini akan secara
otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal clan harga pasar.
Dalam pengertian lain, stock split diartikan sebagai peningkatan
jumlah saham bereclar clengan mengurangi nilai nominal saham; misalkan
nilai nominal satu saham dibagi menjacli clua, sehingga terdapat clua sahmn
yang masing-masing memiliki nilai nominal setengah clari nilai nominal
awal (James Van Horne, 1998:508).

Menurut (Jogiyanto, 2000) stock split berarti memecah selembar
saham menjadi n lembar saham, harga per lembar saham baru setelah
stock split adalah 1/n dari harga saham per lembar sebelumnya.
Sebagai ilustrasi, misalkan sebelum split perusahaan A memiliki 5 juta
lembar saham dengan harga nominal Rp. 1000. Pada saat perusahaan
mengumumkan akan melakukan stock split 2 : 1, harga saham di pasar
menunjukkan harga Rp.2000. Setelah split, perusahaan A akan memiliki
10 juta lembar saham (5 juta x 2) dengan harga nominal Rp.500
(Rp. l 000/2) sedangkan harga pasar menjadi Rp.1000 (Rp.2000/2).
Sebagai suatu upaya dalam meningkatkan likuiditas saham, stock split
memiliki dampak bagi investor yang akan melakukan investasi pada suatu
perusal1aan. Andaikata kita sebagai investor pada perusahaan A yang
memiliki 5.000 sahan1 sebelum split, maka nilai investasi kita di
perusahaan A sebesar Rp 10 juta (5000 x Rp 2000). Sesudah split, kita
akan memiliki 10.000 lembar saham A dengan harga Rp 1000 sehingga
total nilai investasi kita Rp 10 juta (10.000 x Rp 1000), atau dengan kata
lain stock split tidak membawa perubahan pada nilai investasi kita.
Na.mun di luar fakta itu, banyak perusahaan melakuka stock split
dengan berbagai tujuan, diantaranya :
a. Membuat sahamnya lebih attractive bagi investor
Harga saham yang tinggi menyebabkan saham kurang diminati oleh
investor, karena membutuhkan investasi yang relatif lebih besar dan sulit

membuat saham lebih diminati investor sehingga frekuensi perclagangan
saham akan meningkat. Karena secara psikologis, investor lebih te1iarik
membeli saham yang harganya lebih murah. Dengan semakin banyak
investor tertarik pada saham tersebut, kemungkinan harga akan terus
bertumbuh lebih besar, walaupun tidak aclajaminan untuk itu.
b. Mencari harga saham optimal
Perusahaan melakukan stock split karena harga sahamnya dinilai sudal1
terlalu tinggi, sehingga mengurangi kemampuan investor rite! untuk
membelinya. Stock split dilakukan agar harga saham menjadi optimal bagi
investor kecil, clan pada alchirnya meningkatkan jumlah pemegang saham
perusahaan.

Trading range theory menyatakan bahwa harga saham yang relatif
tinggi menyebabkan saham perusahaan kurang aktif diperdagangkan.
Karena itu, jika harga saham dinilai sudah terlalu tinggi, perusahaan
melakukan stock split agar harga sahanrnya dapat dipertahankan pada
kisaran tertentu yang dianggap optimal (Anshuman dan Avner, 2002).
c. Memberi sinya! positif tentang prospek perusahaan
Sebagian perusahaan berupaya menyampaikan infonnasi atau sinyal
kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan positif

stock split diharapkan memberi sinyal kepacla investor bahwa saham
perusahaan masih undervalue, clan akan terjacli peningkatan devident yield

d. Menguntungkan pemegang saham

Stock split dilakukan dengan tujuan untuk menguntungkan pemegang
saham yang ada dengan memungkinkan mereka untuk mengambil manfaat
dari suatu penyesuaian pasar yang tidak sempurna sesudah pemecahan
saham tersebut.
Bagi sebagian pihak khususnya para emiten, stock split diyakini dapat
memberikan berbagai manfaat bagi mereka yaitu menurunnya harga
saham sehingga akan menarik lebih banyak investor dan memperluas
pasar saham, membuat saham lebih liquid untuk diperdagangkan dan
mengubah para investor add lot menjadi investor round lot.
Investor add lot adalah investor yang membdi saham dibawah 500
lembar (1 lot). Sedangkan investor round lot adalah investor yang
membeli minimal 500 lembar (1 lot).
e. Memperluas kepemilikan saham
Banyak perusahaan melakukan stock split dengan tujuan mmnperluas
kepemilikan dan meningkatkan frekuensi perdagangan saham dengan
meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar dsn membuatnya lebih
dapat dipasarkan (marketable).
Untuk tujuan serupa, perusahaan yang sahamnya dinilai relatif rendah,
dapat melakukan reverse stock split. Hal tersebut dapat dilakukan karena
harga saham yang sangat rendah dapat menyebabkan investor enggan
melakukan investasi pada saham tersebut karena ragu akan perkembangan

f.

Meningkatkan likuiditas saham
Stock split menurunkan harga saham dm1 meningkatkan jumlah saham

yang diperdagangkan, jumlah pemegang saham, dan tentu saja pada
akhirnya meningkatkan likuiditas sahmn (Lmnoreux dan Poon, 2006).
2. Reverse Stock Split
Pada dasm·nya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan
yaitu pemecaham sahan1 naik (split-up) dan pemecahan saham turun (split-

down) atau yang biasa dikenal dengan reverse stock split. Reverse stock
split adalah peningkatm1 nilai nominal perlembar saham dm·i mengurangi
jumlah saham ym1g beredar, misalnya pemecahan saham dengan faktor I :
2, I : 3 dan I : 4. Reverse stock split dilakukan ketika harga sahmn dinilai
terlalu rendah,sehingga dianggap tidak memiliki prospek yang culrnp baik.
Penge1tian lain mengenai reverse stock split adalah pemecahan sahmn
dimana jumlah saham beredar menurun; misalkan pemecalrnn saham
dimana pemegang salmm menerima satu saham baru atas pe1tukaran
dengan dua sahmn lmna yang dimiliki (Jan1es Van Horne, 1998:511).
Sebagai ilustrasi, sebuah pernsaham1 sebelum rne:lalrnkllil reverse stock
split memiliki 400.000 lembar saham dengan nilai pari $5, kemudian
perusahaan memutuskm1 untuk melakukan reverse stock split 4 menjadi I,
dimana untuk setiap 4 lembar sal1am yang dimilikinya, pemegang saham
akan menerima I sahmn baru. Setelah melakukan reverse stock split, nilai
pari per lembar salrnm alcan menjadi $20 ($5 x 4) dan saham yang beredar

stock split digunakan untuk meningkatkan harga pasar sahan1 jika harga
saham yang ada dianggap terlalu rendah.
Seperti halnya stock split, pengumuman reverse stock. split juga
memiliki informasi tertentu yang berkaitan dengan perusahaan. Biasanya
infonnasi yang dibawa oleh reverse stock split bersifat negatif karena
menunjukkan perusahaan seakan-akan memiliki rnasalah keuangan. Akan
tetapi, kesulitan keuangan sebenarnya bukan merupakan alasan bagi
perusahaan untuk melakukan reverse stock split. Dalam ha! ini pernsahaan
hanya ingin menggeser harga sahamnya ke arah atas di mana biaya
perdagangan dan jasa total lebih rendah.
3. Return Saham
Investor yang mgm memaksimalkan keuntungan yang diharapkan
harus juga menoleransi resiko (Fischer, 1996:65). Investasi yang efisien
adalah investasi yang memberikan resiko tertentu dengan tingkat
keuntungan yang terbesar, atau tingkat keuntungan yang terbesar dengan
resiko terkecil.
Dengan kata lain, kalau ada dua usulan investasi yang memberikan
tingkat keuntungan yang sama, tetapi mempunyai resiko yang berbeda,
maka investor yang rasional atau memilih investasi yang mempunyai
resiko lebih kecil (Suad Husnan, 1998:169). Return merupakan motivasi
dan prinsip penting dalam investasi serta mempakan kunci yang
memungkinkan investor memutuskan pilihan alternatif investasinya

Return yang dimaksud dalam penelitian ini adalah abnormal return,
yaitu selisih antara expected return dengan actual return. Menurnt (Fisher,
1996:67) ada dua istilah dalam return, diantaranya. :
a. Realized return (return realisasi atau Actual Return)

Realized return mernpakan return yang terjadi. Return realisasi
dihitung berda.sarkan data historis. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kine1ja dari perusahaan.
b. Expected return (return ekspektasi)

Expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Selain realized return dan expected return, ada dua komponen return
dalam investasi, yaitu :
a. Retun normal atau return yang diharapkan
Tingkat keuntungan ini merupakan bagian dari tingkat keuntungan
aktual yang diperkirakan (atau diharapkan) oleh pemegang saham,
tingkat keuntungan tersebut dipengaruhi oleh informasi yang dimiliki
oleh para pemodal.
b. Abnormal return

Abnormal return merupakan tingkat keuntungan yang tidak pasti
atau beresiko, bagian dari tingkat keuntungan ini berasal dari informasi

Resiko mernpakan kemungkinan penyimpanan tingkat keuntungan
yang sesungguhnya atau aktual return dari tingkat keuntungan yang
diharapkan atau expected return (James Van Horne, 1998:37).
Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman
modal baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk
mendapatkan manfaat tertentu sebagai hasil dari penanaman modal
tersebut. Dalam setiap keputusan investasi sebagai seorang yang rasional,
perhatian investor akan mengarah pada tingkat pengembalian (rate of
return) investasi. Return dan resiko mempunyai hubungan yang positif,
semakin besar resiko suatu sekuritas, semakin besar return yang
diharapkan. Begitu juga sebalilmya, semakin keciI return yang diharapkan
akan didapat, semakin kecil pula resiko yang harus ditanggung.
4. Volume Perdagangan
Volume perdagangan merupakan basil dari interaksi antara investor
dengan

emiten

terhadap

sal1am

yang

diperdagangkan.

Volume

perdagangan sangat dipengaruhi oleh harga saham yang diperdagangkan.
Karena secara teoritis, semakin tinggi harga sal1am, malca akan semakin
rendah frekuensi perdagangan saliam yang terjadi, begitu juga sebaliknya.
Dalam ha! ini hukum permintaan dan penawaran kembali akan berlaku,
dan tentu saja sebagai konsekuensinya, harga saham yang tinggi akan
menurun sampai tercipta posisi keseimbangan yang baru.
Volnme perdagangan dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai

waktu tertentu, biasanya harian (Wang Sutrisno, 2000). Pengertian lain
mengenai volume perdagangan saham adalah berapa kali transaksi jual
beli terjadi pada saham yang bersangkutan pada waktu tertentu. Dengan
frekuensi transaksi, dapat diketahui saham tersebut diminati atau tidak
oleh investor (Margaretha, 2004).
5. Hubungan Stock Split dan Reverse Stock Split dengan Return
Signalling Theory menyatakan bahwa stock split memberikan

infomrnsi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan
yang substansial. Return yang meningkat tersebut dapat diprediksi dan
merupakan sinyal tentang laba jangka pendek dan jangka panjang. Stock
Split dianggap sebagai sinyal yang diberikan oleh manajemen kepada

publik bahwa perusahaan memiliki prospek bagus di masa depan. Investor
akan menangkap sinyal tersebut dan kemudian menggunakam1ya untuk
memprediksi peningkatan earning jangka panjang. Dengan stock split,
perusahaan mengharapkan respon investor terhadap perubahan harga
sahamnya agar ada peningkatan volume transaksi perdagangan terhadap
saham tersebut di bursa, yang pada akhirnya juga. akan meningkatkan
return yang diharapkan dari keputusan melakukan stock split atau reverse
stock split.

Reaksi pasar terhadap stock split sebenarnya bukanlah terhadap
ti

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 130 117

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 91 79

PENGARUH PEMECAHAN SAHAM ( STOCK SPLIT ) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 20

Analisis dampak pengumuman stock split dan reverse stock split terhadap abnormal return dan perubahan beta saham

0 38 121

Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dengan analisis stock split dan reverse stock split

0 6 47

Analisis pengaruh interaksi laba, arus kas,zize firm,roe,dan roa terhadap harga saham dan volume perdagangan saham : studi empiris pada perusahaan manafaktur di bursa efek Indonesia

0 5 134

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENDAHULUAN ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 11

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20