Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kesimpulan

padagang adalah keuntungan, tetapi yang diterima petani adalah gabungan antara biaya produksi dan keuntungan. Oleh karena itu untuk dapat membandingkan tingkat keuntungan yang diterima petani dengan pedagang perantara perlu dilakukan penggabungan analisa usahatani dengan analisa tataniaga dalam satu kesatuan analisa. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka masalah yang dapat diambil dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana saluran tataniaga gambir di Kenagarian Barung - Barung Balantai dari petani sebagai produsen sampai kepada konsumen akhir. 2. Berapa persentase tingkat keuntungan terhadap keuntungan total yang diterima oleh petani dan tingkat keuntungan terhadap keuntungan total yang diterima masing-masing pedagang perantara. Berdasarkan persoalan diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian dengan judul “ Analisa Perbandingan Antara Tingkat Keuntungan Petani Dengan Tingkat Keuntungan Pedagang Perantara Studi Komoditi Gambir di Kenagarian Barung - Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan”.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengidentifikasi pola saluran tataniaga gambir dari Kenagarian Barung - Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Untuk mengetahui perbandingan tingkat keuntungan yang diterima petani gambir dan tingkat keuntungan yang diterima masing - masing pedagang perantara yang terlibat dalam saluran pemasaran gambir dari Kenagarian Barung - Barung Balantai.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah : 1. Memberi masukan dan informasi bagi petani gambir, sehingga dapat membantu dalam memasarkan hasil usahataninya. 2. Menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya. V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa lembaga niaga pada saluran tataniaga gambir di Kenagarian Barung - Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar dan eksportir. Saluran tataniaga gambir di Kenagarian Barung - Barung Balantai ini memiliki dua saluran tataniaga, yaitu : 1 Saluran tataniaga gambir I saluran I. Petani sebagai produsen menjual gambir kepada pedagang pengumpul, kemudian pedagang pengumpul menjual gambir kepada pedagang besar dengan membawa langsung ke gudang pedagang besar, kemudian pedagang besar menjual gambir ke gudang eksportir di Kota Padang. Saluran tataniaga gambir II saluran II. Petani sebagai produsen menjual gambir ke gudang pedagang besar, kemudian pedagang besar menjual gambir kepada eksportir dengan membawa langsung ke gudang eksportir di Padang. Berdasarkan hasil analisa tataniaga diketahui bahwa pada saluran tataniaga gambir I saluran I, tingkat keuntungan yang diperoleh oleh petani, pedagang pengumpul, pedagang besar dan eksportir berturut - turut adalah 15,26, 4,79, 3,68, dan 4,36 terhadap harga akhir dan 54,30, 17,05, 13,12, dan 15,53 tingkat keuntungan terhadap keuntungan total. Saluran tataniaga gambir II saluran II tingkat keuntungan yang diperoleh oleh petani, pedagang besar dan eksportir secara berturut - turut adalah sebesar 16,14, 9,19 dan 4,36 terhadap harga akhir dan 54,36, 30,96 dan 14,48tingkat keuntungan terhadap keuntungan total. Ini menunjukkan bahwa petani memperoleh keuntungan yang paling besar dibandingkan dengan pedagang perantara baik pada saluran tataniaga gambir I saluran I maupun saluran tataniaga gambir II saluran II.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI GAMBIR (Uncaria gambier Roxb) ANTARA PETANI YANG MENGOLAH SENDIRI DAN YANG MENJUAL DAUN SEGAR DI NAGARI BARUNG-BARUNG BALANTAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN.

2 12 18

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI GAMBIR (Uncaria gambier Roxb) ANTARA PETANI YANG MENGOLAH SENDIRI DAN YANG MENJUAL DAUN SEGAR DI NAGARI BARUNG-BARUNG BALANTAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN.

0 0 18

Analisis Perbandingan Tingkat Keuntungan Usaha Pengolahan Gula Merah (Gulo Saka) Antara Petani Kilang Tradisional dengan Petani Kilang Mekanis di Kenagarian Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam.

0 0 8

Analisa Perbandingan Tingkat Keuntungan Usaha Pengolahan Gula Merah Antara Petani Yang Menggunakan Kilangan Tebu Secara Tradisional dan Petani Penyewa Kilangan Mekanis di Kenagarian Lawang Kecamatan Matur.

0 1 5

PEMBEKALAN PENGETAHUAN ADAT MINANGKABAU BAGI PEMIMPIN INFORMAL DI NAGARI BARUNG-BARUNG BALANTAI KECAMATAN KOTO X TARUSAN.

0 1 4

ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PEDAGANG DALAM PEMASARAN KAKAO DI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK.

0 0 9

PEMANFAATAN LIMBAH EKSTRAKSI GAMBIR YANG DIFERMENTASI DENGAN MIKROORGANISME LOKAL UNTUK MAKANAN TERNAK DAN PUPUK KOMPOS DI KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI.

0 0 9

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN LEMBAGA NIAGA DALAM PEMASARAN JAGUNG PIPILAN DI KENAGARIAN BELIMBING KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR.

0 0 6

ANALISA PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN ANTARA PETANI PENANGKAR BENIH DENGAN PETANI PENGHASIL PADI KONSUMSI DI KENAGARIAN TALANG KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

0 0 6

ANALISA FTNANSIAL USAHA TANI KAKAO (Theobroma cacao, L-) DI KENAGARIAN DUKU KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN.

0 0 6