Dengan adanya pergeseran karakteristik yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan modal ventura tersebut disamping mempunyai implikasi negatif terhadap PPUnya,
bagaimanakah kedudukan para pihak yang melakukan perjanjian pembiayaan pola bagi hasil yang dilakukan oleh PMV dengan PPUnya. Disamping hal tersebut yang membuat penulis
tertarik untuk mengkaji masalah ini ialah dimana kasus wanprestasi yang terjadi di perusahaan pembiayaan modal ventura Sarana Sumatera Barat Ventura sampai ke Mahkama Agung. Dengan
demikian dapat disimpulkan sementara bahwa sengketa yang terjadi benar-benar merugikan kepentingan salah satu pihak sehingga perkaranya sampai diputus di Mahkamah Agung. Hal ini
dapat dilihat pada putusan Mahkamah Agung Nomor 180 K Pdt 2006. Maka dari itu penulis tertarik mengangkat permasalahan ini kedalam sebuah tulisan berupa skripsi dengan judul
” KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN POLA BAGI
HASIL ANTARA PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA
”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah karakteristik pembiayaan pola bagi hasil antara Perusahaan Modal
Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usahanya? 2.
Bagaimanakah kedudukan para pihak dalam perjanjian pembiayaan pola bagi hasil yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan Pasangan
Usahanya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui karakteristik pembiayaan pola bagi hasil antara Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usahanya.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah kedudukan para pihak dalam perjanjian
pembiayaan pola bagi hasil yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usahanya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain: 1.
Manfaat Teoritis a.
Untuk menambah pengetahuan dalam bidang hukum khususnya hukum perdata mengenai masalah hukum pembiayaan.
b. Agar dapat menjadi bahan bacaan, referensi atau pedoman bagi penelitian-
penelitian berikutnya dan perkembangan ilmu hukum khususnya hukum pembiayaan.
c. Diharapkan hasil penelitian ini mempunyai kegunaan bagi keberadaan dan
perkembangan ilmu hukum. 2.
Manfaat Praktis a.
Menambah wawasan dan cakrawala bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi yang terkait dengan perlindungan hukum bagi PPU yang melakukan
perjanjian kerja sama dengan PMV.
b. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan materi penulisan
hukum ini. Yaitu PMV, PPU yang melakukan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan modal ventura, dan untuk pemerintah.
E. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian.
Di dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan-bahan
kepustakaan sehingga nantinya didapatkan gambaran data-data mengenai kedudukan para pihak dalam perjanjian pembiayaan pola bagi hasil yang dilakukan oleh PMV
dengan PPUnya. 2.
Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif analitis.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan jelas tentang kedudukan para pihak dalam perjanjian pembiayaan pola bagi hasil yang
dilakukan oleh PMV dengan PPUnya. 3.
Sumber Data dan Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan hanya data sekunder saja, yaitu
data yang didapatkan melalui penelitian kepustakaan terhadap bahan-bahan hukum berupa:
a Bahan hukum primer adalah semua ketentuan yang ada kaitannya dengan pokok
permasalahan yang bersifat mengikat, berbentuk undang-undang atau peraturan perundang-undangan yang relevan, seperti:
1 Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
.
2 Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan.
3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1251KMK.0131988
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. 4
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 469KMK.0171995 tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha Modal Ventura.
5 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 58KMK.0171999
tentang Pengawasan Kegiatan PMV. 6
Keputusan Menteri Keuangan No. 448KMK.0172000 tentang Perusahaan Pembiayaan.
7 Keputusan Menteri Keuangan No. 172KMK.062002 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
448KMK.0172000 tentang Perusahaan Pembiayaan. 8
Putusan Mahkamah Agung Nomor 180 K Pdt 2006. b
Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan yang memberikan penjelasan atau keterangan-keterangan mengenai peraturan perundang-undangan pada bahan
hukum primer berbentuk buku-buku yang ditulis oleh para sarjana hukum, literatur-literatur hasil penelitian yang telah dipublikasikan, dan jurnal-jurnal
hukum. 4.
Batasan pembahasan Dalam penelitian ini penulis melakukan analisa terhadap perjanjian pembiayaan pola bagi
hasil antara PPU dengan PMV yang termuat di dalam putusan Mahkamah agung Nomor 1800 K Pdt 2006. Dengan kata lain penulis tidak melakukan analisa terhadap putusan
Mahkamah Agung tersebut secara keseluruhan tetapi hanya melakukan analisa terhadap perjanjian yang termuat dalam putusan tersebut.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam proses penelitian ini adalah didapat dengan cara studi dokumen, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti untuk didapatkan landasan teoritis dari permasalahan penelitian.
Yaitu melakukan analisa terhadap perjanjian yang temuat di dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 180 K Pdt 2006.
6. Pengolahan dan Analis Data
Setelah semua data diperoleh maka akan diolah dengan menghubungkan dengan permasalahan dan teori yang relevan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis dan
disajikan secara deskriptif kualitatif. Deskriptif artinya penelitian telah dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh dan sistematis tentang
bagaimana perlindungan hukum terhadap PPU yang melakukan perjanjian kerja sama dengan PMV. Sedangkan kualitatif artinya dengan memperhatikan fakta dan akibat
hukum yang diperoleh dari penelitian, maka data tersebut akan dianalisis dalam bentuk uraian. Dengan demikian maka akan diperoleh gambaran yang akurat dari permasalahan
yang diteliti dan melahirkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Diharapkan penelitian ini mencapai sasaran yang tepat.
F. Sistimatika Penulisan