KATA PENGANTAR - Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha Dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada Perusahaan Modal Ventura (Studi Pada Pt. Sarana Sumut Ventura)

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahiim Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna penyelesaian studi untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari skripsi ini adalah “PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN POLA BAGI HASIL PADA PERUSAHAAN MODAL VENTURA (Studi pada PT. Sarana Sumut Ventura)”.

  Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan kepada pihak yang telah menjadi bagian penting selama penulis menjalani kehidupan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), yaitu :

  1. Prof. Dr. Runtung, S.H.,M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum USU Medan.

  2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H.,M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum USU.

  3. Bapak Syafruddin, S.H.,M.H.,DFM., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum USU.

  

ii

  4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H.,M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum USU.

  5. Bapak Dr. Hasim Purba S.H.,M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU dan Dosen Pembimbing I dalam penulisan skripsi ini yang penuh kesabaran membimbing penulis baik dalam studi maupun dalam penulisan skripsi ini.

  6. Bapak Mulhadi, S.H.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II dalam penulisan skripsi ini yang penuh kesabaran membimbing penulis baik dalam studi maupun dalam penulisan skripsi ini.

  7. Ibu Rafiqoh Lubis, S.H.,M.Hum., selaku Dosen Penasehat Akademik Penulis.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum USU yang telah mendidik dan memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Hukum USU yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

  9. Pegawai Administrasi Fakultas Hukum USU yang telah banyak membantu dalam proses administrasi mulai dari penulis masuk kuliah hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

  10. Pihak PT. Sarana Sumut Ventura, Bapak Afif Thosin selaku Direktur Utama yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, Ibu Elinda dan Ibu Manda yang telah banyak membantu penulis dengan memberikan data yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini.

  iii

  11. Teristimewa, kedua orangtuaku tercinta, Irwan Efendi, S.H.,M.Hum dan Ernita Harahap, S.H.,M.Si untuk segala doa, dukungan, nasehat, dan bimbingannya kepada penulis selama ini. Terimakasih ayah dan bunda untuk kesabaran dan segenap kasih sayang yang luar biasa.

  12. Adik penulis, Yudika Dwi Erwanda yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis. Teruslah belajar dan raih cita-citamu setinggi langit.

  13. Sahabat-sahabat tersayang yang telah mengisi hari-hari penulis dan telah memberi warna dalam hidup penulis, Charlene Fortuna Tania, Nurul Bashiroh, Rizky Novia Karolina, Sabrina Amanda Gultom, Samitha Andimas Putri, Arnold Halomoan Sihombing, Jekson Sempurna Pakpahan, Aan Febriyanto, Ashari Maulana Reza, dan Hengky Pranata Simanjuntak. Terimakasih untuk segala dukungan dan semangat dari kalian. Terimakasih juga karena selalu ada disaat penulis membutuhkan.

  Semoga persahabatan kita tetap terjaga sampai kapanpun. Teman-teman penulis, Dedy Syahputra Lubis, Rahmad Kharisman Nasution, dan Pranto Situmorang, Kayaruddin, Andana, Jhonny, Cardo, dan Hans. Terimakasih dukungannya dan terimakasih selalu menghibur penulis.

  14. Teman-teman Stambuk 2011 Fakultas Hukum USU yang ikut mewarnai masa perkuliahan penulis.

  iv

  15. Kakak dan Abang senior serta Adik-adik junior yang telah banyak memberi bantuan selama penulis berkuliah di Fakultas Hukum USU.

  16. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Medan, Maret 2015 Penulis Yuristia Eka Erwanda

  v

  vi

DAFTAR ISI

Halaman

  ABSTRAK .................................................................................................. i KATA PENGANTAR ................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................... 1 B. Perumusan Masalah ....................................................... 9 C. Tujuan Penulisan ............................................................ 9 D. Manfaat Penulisan .......................................................... 10 E. Metode Penelitian .......................................................... 10 F. Keaslian Penulisan ......................................................... 13 G. Sistematika Penulisan .................................................... 15 BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN DAN MODAL VENTURA A. Tinjauan Umum Perjanjian

  1. Pengertian Perjanjian ................................................. 17

  2. Unsur-Unsur Perjanjian ............................................. 21

  3. Asas-Asas Perjanjian ................................................. 23

  4. Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian ................................ 28

  B. Tinjauan Umum Modal Ventura

  1. Pengertian Modal Ventura ......................................... 38

  2. Dasar Hukum Modal Ventura .................................... 42

  3. Karakteristik Modal Ventura ..................................... 44

  4. Tujuan dan Manfaat Modal Ventura .......................... 47

  5. Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura .................... 51

  BAB III PERJANJIAN POLA BAGI HASIL MODAL VENTURA A. Bentuk dan Isi Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura ................................................................. 59 B. Pihak-Pihak dalam Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura ................................................................. 73 C. Peranan Jaminan dalam Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura ................................................................. 80 BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN POLA BAGI

HASIL PADA PERUSAHAAN MODAL VENTURA

A. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Pola bagi Hasil Modal Ventura ....................................................... 85 B. Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha dalam Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura .................... 93 C. Upaya-Upaya Hukum Terhadap Wanprestasi Pada Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura ..................................... 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................... 109 B. Saran .............................................................................. 116 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Persetujuan Riset Lampiran 2 Daftar Kuosioner Lampiran 3 Perjanjian Pembiayaan dengan Pola bagi Hasil antara PT.

  Sarana Sumut Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usaha

  viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnis, merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan di berbagai

  forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya pembicaraan masalah ini disebabkan, salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi, adalah dunia

  

  bisnis. Dalam perusahaan, modal sangatlah berperan penting demi berjalannya aktivitas produksi perusahaan, terlebih lagi modal merupakan hal yang sangat

   penting dalam suatu perusahaan yang baru berdiri.

  Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Banyak pengusaha-pengusaha baru yang ingin memulai untuk merintis usaha di Indonesia.

  Namun proses mendirikan perusahaan tersebut dapat terhambat karena kurangnya modal atau dana untuk membiayai pelaksanaan usahanya. Untuk itu sangat diperlukan lembaga pembiayaan untuk membantu mengembangkan usahanya. Kegiatan pembiayaan atau penyertaan modal dalam era sekarang ini sudah tidak menjadi suatu hal yang baru lagi dalam pandangan masyarakat pemodal, hal itu dibuktikan dengan banyaknya lembaga-lembaga baik bank maupun lembaga keuangan yang menawarkan jasanya untuk kegiatan tersebut. Salah satu lembaga 1 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

  2013, hal. 2 2 Miranda Nasihin, Segala Hal tentang Hukum Lembaga Pembiayaan, Buku Pintar, Yogyakarta, 2012, hal. 106

  1 pembiayaan yang sedang bekembang dan dapat menjadi pilihan masyarakat bisnis adalah modal ventura.

  Lembaga pembiayaan adalah salah satu bentuk usaha yang mempunyai peranan sangat penting dalam pembiayaan. Kegiatan lembaga pembiayaan ini dilakukan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat sanggup bayar. Oleh karena itu, lembaga pembiayaan juga berperan sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial

  

untuk menunjang perekonomian nasional.

  Keberadaan modal ventura dalam tatanan bisnis Indonesia diawali dengan dikeluarkannya peraturan yang mengatur tentang lembaga pembiayaan, yakni Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 (Keppres No. 61 Tahun 1988) yang dikeluarkan tanggal 20 Desember 1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan (Kepmenkeu) No. 1251/KMK.013/1988 yang dikeluarkan tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Kedua peraturan tersebut kemudian dikenal atau disebut dengan Paket Desember 1988. Keppres No. 61 Tahun 1988 kemudian diganti dengan keluarnya Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, sedangkan Kepmenkeu No. 1251/KMK.013/1988 ditambah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 468/KMK.017/1995 (Kepmenkeu No. 468/KMK.017/1995) tentang Perubahan Kepmenkeu No.

  1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga 3 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, Segi Hukum Lembaga Keuangan dan

  Pembiayaan , Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal. 5

  Pembiayaan. Kemudian, pada tahun 1995 keluar Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 469/KMK.017/1995 (Kepmenkeu No.

  469/KMK.017/1995) tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha Modal Ventura. Akan tetapi peraturan tersebut tetap mengacu kepada peraturan mengenai lembaga pembiayaan sehingga Kepmenkeu No. 469/KMK.017/1995 menjadi lex spesialis, dan Perpres No. 9 Tahun 2009 dan Kepmenkeu No. 468/KMK.017/1995 menjadi lex generalis untuk modal ventura.

  Walaupun tidak terdapat ketentuan yang secara khusus mengatur pelaksanaan modal ventura, akan tetapi secara teoritis dan faktual, Munir Fuady berpendapat “Kegiatan Modal Ventura dari segi hukum telah di ‘back up’ (didukung) oleh tiga kelompok dasar hukum, yaitu (1) hukum perdata (khususnya tentang perikatan/kebebasan berkontrak), (2) hukum perseroan (corporate law) dan, (3) hukum administrasi. Ketentuan-ketentuan tersebut tersebar dalam

   berbagai peraturan perundangan”.

  Modal ventura adalah usaha yang melakukan pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu (Pasal 1 angka 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan dan Pasal 1 huruf h Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan).

  Modal ventura sangat diperlukan dalam perekonomian Indonesia, terlebih dibutuhkan oleh perusahaan mikro, kecil dan menengah yang mengalami 4 Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan. PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014,

  (selanjutnya disingkat Munir Fuady I), hal. 113 kesulitan untuk merintis usahanya dikarenakan kurangnya modal dan tidak dapat menerima kredit dari bank dikarenakan bentuk usahanya belum berbadan hukum.

  Selain itu modal ventura juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang mengalami kemunduran untuk membantu mengembangkan dan memajukan kembali perusahaannya.

  Pihak yang terlibat di dalam modal ventura terbagi 2 (dua) yaitu Perusahaan Modal Ventura (PMV) dan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU).

  Perusahaan Modal Ventura adalah merupakan lembaga bisnis yang bertolak pada resiko tinggi (high risk) dan pengembalian investasi yang tinggi

   (high return investmen) serta bukan suatu usaha yang spekulatif. Dikatakan

  mengandung resiko karena dalam investasi ini tidak menekankan pada aspek jaminan (collateral), melainkan pada prospek yang baik dan kelayakan dari usaha

   yang dibiayai tersebut.

  Pasal 1 huruf h Kepmenkeu No. 1251/KMK.013/1998 disebutkan bahwa perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu. Peraturan tersebut juga menetapkan bahwa badan hukum yang dapat melakukan kegiatan pembiayaan harus dalam bentuk perseroan terbatas (PT) atau Koperasi. Adapun pengertian perusahaan pasangan usaha dapat ditemukan dalam Pasal 1 huruf I Kepmenkeu No. 1251/KMK.013/1988 yang menyatakan bahwa Perusahaan Pasangan Usaha adalah perusahaan yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal 5 6 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hal. 19 Ibid., hal. 19 dari perusahaan modal ventura. Dalam kedua peraturan tersebut tidak ada ketentuan mengenai kualifikasi badan hukum perusahaan pasangan usaha, sehingga perusahaan pasangan usaha boleh saja perusahaan yang berbadan hukum maupun perusahaan pribadi yang bukan badan hukum (sole proprietorship).

  Dalam hal ini hubungan antara perusahaan modal ventura dengan perusahaan pasangan usaha, yaitu modal yang diberikan perusahaan modal ventura kepada perusahaan pasangan usaha bukan berupa pinjaman namun berupa penyertaan modal. Perusahaan modal ventura memberikan dana untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan pasanagn usaha, yang dimana perusahaan pasangan usaha mendapat keuntungan maka PMV juga akan mendapat keuntungan yang sama.

  Pasal 4 Perpres No. 9 Tahun 2009 menyebutkan kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura (PMV) meliputi penyertaan saham (equity

  

participation ), penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quatie equity

participation ), dan pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha

  (profit/revenue sharing). Kegiatan-kegiatan usaha tersebut menjadi bentuk-bentuk penyertaan modal yang dipakai oleh perusahaan modal ventura di dalam pemberian modal ventura, namun di dalam praktik pelaksanaan modal ventura di Indonesia bentuk-bentuk penyertaan tersebut terbagi menjadi 2 (dua) bentuk penyertaan modal, yaitu penyertaan langsung (direct investment) dan penyertaan

   tidak langsung (indirect investment).

  Penyertaan langsung adalah pola pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura dengan cara memberikan pembiayaan langsung kepada 7 Budi Rachmat, Modal Ventura: Cara Mudah Meningkatkan Usaha Mikro, Kecil dan

  Menengah , Ghalia Indonesia, Bogor, 2005, hal. 31-33 perusahaan pasangan usaha yang sudah/akan berbentuk badan hukum dengan

   bertindak sebagai salah satu pemegang saham di perusahaan pasangan usaha.

  Penyertaan tidak langsung yaitu penyertaan modal oleh perusahaan modal ventura pada perusahaan pasangan usaha tidak dalam bentuk modal saham (equity), tetapi dalam bentuk obligasi konversi (convertible bond) atau partisipasi

  

  terbatas/bagi hasil (profit sharing). Obligasi konversi (semi equity financing) diartikan sebagai bentuk pembiayaan yang pada awalnya dalam bentuk hutang

  

  piutang yang kemudian nantinya dikonversikan menjadi saham. Pola pembiayaan bagi hasil (profit and loss sharing) adalah bentuk penyertaan oleh perusahaan modal ventura yang didasarkan pada prinsip-prinsip bagi hasil dalam suatu usaha bersama antara perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan

   usaha.

  Meskipun ada beberapa bentuk penyertaan modal yang ditawarkan oleh perusahaan modal ventura, namun dalam praktiknya bentuk pembiayaan dengan pola bagi hasil yang banyak dilakukan. Dipilihnya bentuk pembiayaan dengan pola bagi hasil ini disebabkan oleh latar belakang kondisi perusahaan pasangan usaha dan faktor keterbatasan dari perusahaan modal ventura. Perusahaan pasangan usaha pada umumnya merupakan usaha mikro, kecil dan menengah bentuk usahanya sebagian besar usaha perseorangan dan belum berbadan hukum. Dengan bentuk badan usaha yang demikian, perusahaan modal ventura tidak mungkin untuk melakukan penyertaan modal dalam bentuk saham atau obligasi 8 9 Ibid., hal. 31 10 Sunaryo, Op. Cit., hal. 33 11 Ibid., hal. 34 Ibid., hal. 35 konversi. Di sisi lain, perusahaan modal ventura juga akan kesulitan mengingat masih adanya keterbatasan-keterbatasan, baik dari segi kemampuan dana maupun dari segi sumber daya manusianya, yang akan ditempatkan pada manajemen

   perusahaan pasangan usaha.

  Praktik modal ventura diakui oleh Bank Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adanya Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Undang-undang Pokok Perbankan. Pengaturan mengenai kredit macet di dalam undang-undang tersebut membenarkan bank untuk menyertakan modalnya ke dalam perusahaan debitur, dengan ketentuan bahwa sampai jangka waktunya berakhir bank tersebut akan menarik kembali penyertaan modal tersebut. Kemiripan inilah yang mendasari bahwa modal ventura diakui oleh Bank Indonesia. Pengawasan dan pembinaan modal ventura dilakukan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia (Pasal 11 Perpres No. 9 Tahun 2009). Hal ini berbeda dengan lembaga pembiayaan lainnya yang pengawasannya dilakukan oleh Menteri Keuangan dengan dibantu oleh Bank Indonesia. Pengawasan dan pembinaan oleh Menteri Keuangan dilakukan dengan bentuk penyampaian laporan operasional dan laporan keuangan secara tahunan kepada Menteri Keuangan (Pasal 17 Kepmenkeu No.1251/KMK.013/1988).

  Dengan mengambil hakikat penyertaan modal langsung adalah adanya pendapatan yang berasal dari pembagian keuntungan usaha maka perusahaan modal ventura merupakan jenis pembiayaan alternatif yang dikenal sebagai pola bagi hasil. Pembagian pendapatan dengan pola bagi hasil ini akan menimbulkan 12 Ibid., hal. 35-36 tanggung jawab diantara kedua belah pihak yaitu antara perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha, terlebih pada perusahaan pasangan usaha dimana pendapatan awal ada padanya.

  Di dalam melakukan suatu perjanjian selalu berhadapan dengan risiko yang mungkin terjadi akibat pelaksanaan perjanjian tersebut. Risiko yang terjadi baik besar maupun kecil itu sebelumnya sudah harus diperhitungkan dan dipersiapkan untuk menghadapinya dan juga berusaha menanggulanginya. Namun adakalanya para pihak tidak mampu menghindarinya sehingga harus menanggungnya sesuai dengan ketentuan siapa yang wajib menanggungnya.

  Demikian juga dengan risiko dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama bagi hasil, terdapat berbagai risiko yang harus ditanggung para pihak.

  Pada dasarnya, setiap perjanjian yang dibuat oleh para pihak harus dapat dilaksanakan dengan itikad baik dan bertanggung jawab. Mengingat praktik modal ventura ini merupakan perjanjian yang berisiko tinggi yang ditanggung oleh perusahaan modal ventura, maka perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dibuat suatu ikatan perjanjian yang merupakan perlindungan hukum atas perjanjian bagi hasil diantara mereka. Dari uraian tersebut, merupakan alasan yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi “Pertanggung

  

Jawaban Perusahaan Pasangan Usaha dalam Perjanjian Pembiayaan Pola

Bagi Hasil pada Perusahaan Modal Ventura (Studi pada PT. Sarana Sumut

Ventura)”.

  B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahannya adalah :

  1. Bagaimanakah hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura ?

  2. Bagaimanakah pertanggungjawaban perusahaan pasangan usaha dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura ?

  3. Upaya-upaya hukum apakah yang dapat ditempuh apabila terjadi wanprestasi pada perjanjian pola bagi hasil modal ventura ?

  C. Tujuan Penulisan

  Setiap pelaksanaan suatu kegiatan penulisan memiliki tujuan yang akan dicapai dari penulisan tersebut. Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah :

  1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura.

  2. Untuk mengetahui pertanggungjawaban perusahaan pasangan usaha dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura.

  3. Untuk mengetahui upaya-upaya hukum yang dapat ditempuh oleh perusahaan modal ventura apabila terjadi wanprestasi pada perjanjian pola bagi hasil modal ventura.

  D. Manfaat Penulisan

  Bertitik tolak pada rumusan masalah yang dikemukakan, manfaat dari penulisan ini adalah :

  1. Segi teoritis, hasil penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu hukum di bidang keperdataan khususnya di dalam perjanjian pembiayaan dengan menggunakan lembaga modal ventura dengan sistem bagi hasil.

  2. Segi praktis, hasil penulisan ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan masukan bagi para pihak yang berkepentingan tentang hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura, pertanggung jawaban perusahaan pasangan usaha dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura, upaya-upaya hukum yang dapat ditempuh apabila terjadi wanprestasi pada perjanjian pola bagi hasil modal ventura.

  E. Metode Penelitian

  1. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian skripsi ini untuk mendapatkan data yang diperlukan dan untuk mendapatkan hasil karya ilmiah yang baik, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. Penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan

  

  kepustakaan atau data sekunder yang meliputi buku-buku serta norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum, kaedah hukum dan sistematika hukum serta mengkaji ketentuan perundang- 13 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006,

  hal. 24

  

  undangan dan bahan hukum lainnya. Sedangkan penelitian yuridis empiris adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap

  

  data primer di lapangan. Data primer adalah data yang didapat langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan.

  Perolehan data primer dari penelitian lapangan dapat dilakukan baik melalui

   pengamatan (observasi), wawancara ataupun penyebaran kuosioner.

  Sifat penelitian penulisan ini yaitu kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan,

  

  diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Penelitian ini juga bersifat deskriptif . Bersifat deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang

   diteliti.

  2. Sumber Data

  a. Data Sekunder Data sekunder yang dipergunakan terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Bahan hukum primer adalah bahan yang memiliki otoritas hukum, misalnya Undang-Undang, Kitab Undang- 14 Ibrahim Johni, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Publishing,

  Malang, 2005, hal. 336 15 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat , Rajawali Pers, Jakarta, 2003, hal. 52 16 Suratman dan Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, Alfabeta, Bandung, 2013, hal.

  53 17 Saryono, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan, Nuha Medika, Yogyakarta, 2010, hal.1 18 Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada Akhir Abad ke-20, Alumni, Bandung, 1994, hal. 101

  Undang Hukum Perdata, catatan resmi, risalah dalam suatu pembuatan

  

  perundang-undangan maupun putusan hakim. Bahan hukum sekunder adalah semua publikasi tentang hukum yang merupakan dokumen tidak resmi, seperti buku-buku teks, karya tulis ilmiah, jurnal hukum dan beberapa sumber dari situs internet yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas. Bahan hukum tertier yaitu semua dokumen yang berisi konsep-konsep dan keterangan-keterangan yang mendukung bahan primer dan bahan sekunder seperti kamus, ensiklopedia, biografi, dan lain-lain.

  b. Data Primer Data primer diperoleh melalui penelitian lapangan dan akan dikumpulkan dengan wawancara langsung dengan pihak yang terkait dengan penelitian.

  3. Alat Pengumpulan Data Adapun pengumpulan data dilakukan sebagai berikut :

  a. Library research (Penelitian Kepustakaan) Penelitian kepustakaan (library research) yaitu menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder, tersier, yaitu buku-buku, majalah-majalah, tulisan, dan karangan ilmiah serta himpunan perundang-undangan yang ada kaitannya dengan masalah yang ditulis dalam skripsi ini.

19 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 47

  b. Field Research (Penelitian Lapangan) Penulis pada sistem penulisan skripsi ini berusaha mencari data seakurat- akuratnya pada pihak yang mengadakan sistem perjanjian pola bagi hasil menggunakan lembaga modal ventura yaitu PT. Sarana Sumut Ventura.

  4. Analisis Data Dalam penyusunan skripsi ini data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang maupun perilaku yang

  

  dapat diamati. Metode kualitatif bertujuan untuk menginterprestasikan secara kualitatif tentang pendapat atau tanggapan responden dan narasumber, kemudian mendeskripsikannya secara lengkap dan mendetail aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang selanjutnya dianalisis

   untuk mengungkapkan kebenaran dan memahami kebenaran tersebut.

F. Keaslian Penulisan

  Berdasarkan informasi yang ada dan dari penelusuran yang dilakukan di Kepustakaan Universitas Sumatera Utara, maka penulisan dengan judul

  

PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA

DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN POLA BAGI HASIL PADA

PERUSAHAAN MODAL VENTURA, belum pernah ada yang melakukan

  penulisan dengan judul ini sebelumnya. Dengan demikian, maka dari segi 20 21 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT Rosdakarya, Bandung, 2004, hal. 4 Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982,

  hal. 93 keilmuan penulisan ini dapat dikatakan asli, sesuai dengan asas-asas keilmuan

  Namun, sudah ada yang pernah yang jujur, rasional dan obyektif serta terbuka. meneliti tentang modal ventura.

  Penelitian-penelitian tentang modal ventura di Kepustakaan Universitas Sumatera Utara dan Kepustakaan Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara antara lain :

  Diana Febrina Lubis (2003) Prinsip Bagi Hasil pada Perjanjian Perusahaan Modal Ventura (Suatu Penelitian di Kota Medan) permasalahan dalam perjanjian ini adalah 1) bagaimana prinsip serta jenis perjanjian pembiayaan pada perjanjian pembiayaan modal ventura? 2) bagaimana kedudukan hukum para pihak dalam perjanjian pembiayaan modal ventura? 3) faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sengketa dalam perjanjian pembiayaan modal ventura dan bagaimana cara menyelesaikan sengketa tersebut.

  Amelia Silvanny (2011) Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Perusahaan Modal Ventura dan Perusahaan Pasangan Usaha, permasalahan dalam penelitian ini antara lain : 1) Bagaimanakah bentuk perjanjian antara perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha? 2) Bagaimanakah kedudukan para pihak dalam perjanjian bagi hasil antara perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha? 3) Bagaimanakah cara penyelesaian wanprestasi bagi para pihak dalam perjanjian bagi hasil antara perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha?

  Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan pada skripsi ini disusun atas lima bab yang masing- masing bab terdiri dari beberapa sub bab, yaitu : Bab I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan, keaslian penulisan.

  Bab II Tinjauan Umum Perjanjian dan Modal Ventura menguraikan beberapa teori tentang perjanjian, yang terdiri dari pengertian, unsur-unsur, asas- asas, dan syarat-syarat sahnya perjanjian. Selain itu juga menguraikan tentang modal ventura, yang terdiri dari pengertian, dasar hukum, karakteristik, tujuan dan manfaat serta jenis-jenis pembiayaan modal ventura.

  Bab III Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura menguraikan tentang mekanisme perjanjian pola bagi hasil yaitu meliputi bentuk dan isi perjanjian pola bagi hasil dan pihak-pihak dalam perjanjian pola bagi hasil, dan peranan jaminan dalam perjanjian pola bagi hasil.

  Bab IV Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil pada Perusahaan Modal Ventura menguraikan tentang hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pola bagi hasil, pertanggungjawaban perusahaan pasangan usaha dalam perjanjian pola bagi hasil modal ventura, dan upaya-upaya hukum yang ditempuh oleh perusahaan modal ventura terhadap wanprestasi pada perjanjian pola bagi hasil modal ventura.

  Bab V Penutup menguraikan tentang kesimpulan dan juga saran-saran sebagai rekomendasi dalam penulisan.

Dokumen yang terkait

Intervensi Profitabilitas dalam Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Publik Sektor Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Intervensi Profitabilitas dalam Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Publik Sektor Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 27

Intervensi Profitabilitas dalam Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Publik Sektor Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 19

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di B

0 0 24

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 0 15

LAMPIRAN B DATA FIRM SIZE No Kode Nama Perusahaan Tahun Penelitian Sampel 2011 2012 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Investasi - Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar

0 0 22

KATA PENGANTAR - Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN DAN MODAL VENTURA A. Tinjauan Umum Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian - Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha Dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada Perusahaan Modal Ventura (Studi Pada Pt. Sarana Sumut Ve

0 1 42