Lutfi Julianto,
2014
Analisis kerusakan dan pengujian motor-motor induksi di Divisi Spun Yarns PT Indorama Synthesics,Tbk Jatiluhur Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Gambar 3.8 Menguji Poros Motor Induksi
sumber: Teknik Pemanfaatan Tenaga Elektrik Jilid 3
Tabel 3.8 Pengujian Rotor Dan Stator
No Pengujian
Hasil Pengujian Keterangan
kondisi 1
2 3
4 5
3.4.2 Pengujian Dan Pengukuran Secara Elektrik.
3.4.2.1 Pengujian Suhu Motor Induksi
Untuk mengukur suhu atau temperatur motor listrik dengan bantuan sinar infra merah menggunakan alat infar red, dimana radiasi energi sinar infra merah
diukur dan digambarkan dalam bentuk suhu
Lutfi Julianto,
2014
Analisis kerusakan dan pengujian motor-motor induksi di Divisi Spun Yarns PT Indorama Synthesics,Tbk Jatiluhur Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Gambar 3.9 Infra MerahInfra Red
Pengecekan infra red ditentukan dengan batasan nilai temperature atau suhu yang ditentukan, dengan jangan melebihi batas tersebut, karena jika melebihi
batas maka motor ada masalah.
Tabel 3.9 Pengujian Suhu Motor Induksi
No Pengujian
Hasil Pengujian Suhu Spesifikasi 50-65
o
C Keterangan
1 2
3 4
5
3.4.2.2 Pengukuran Nilai Resistansi Motor Induksi 3.4.2.2.1 Pengukuran Nilai Resistance Motor Setelah Perbaikan
Pada tabel 3.10 adalah format hasil catatan hasil pengukuran untuk mengetahui nilai tahanan masing-masing fasa apakah sama besar atau tidak.
Lutfi Julianto,
2014
Analisis kerusakan dan pengujian motor-motor induksi di Divisi Spun Yarns PT Indorama Synthesics,Tbk Jatiluhur Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Tabel 3.10 Pengukuran Resistance Motor
No Fasa
Tahanan 1
I U
– X 2
II V
– Y 3
III W
– Z 4
Fasa Tanah Body
Pengukuran tersebut dilakukan sesudah perbaikan, dengan menggunakan alat ukur AVO meter atau multitester. Jika nilai tahanan masing-masing besar
berarti baik dari segi pengukuran tahanan resistance. Tetapi jika nilai tahanan kumparan fasa tidak sama besar berarti kondisi kumparan fasa berarti kondisi
kumparan tidak baik tidak seimbang. Berikut adalah gambar menunjukan cara pengukuran resistansi motor induksi.
Gambar 3.10 Pengukuran Resistansi
3.4.2.3 Pengukuran Tahanan Isolasi
3.4.2.3.1 Pengukuran Tahanan Isolasi Motor Setelah Perbaikan
U V W
Y Z X
Lutfi Julianto,
2014
Analisis kerusakan dan pengujian motor-motor induksi di Divisi Spun Yarns PT Indorama Synthesics,Tbk Jatiluhur Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Bagian yang diukur pada tabel dibawah ini menjelaskan tentang pengukuran tahanan isolasi antara kumparan fasa ke fasa. Dan antara kumparan fasa dengan
Grounding body, hasil pengukuran dicatat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Pengukuran Tahanan Isolasi Sesudah Perbaikan
No Tahanan Isolasi
1 Fasa 1- Fasa 2 U-V
2 Fasa 1 - Fasa 3 U-W
3 Fasa 2 - Fasa 3 V-W
4 Fasa 1- Grounding Body
5 Fasa 2 - Grounding Body
6 Fasa 3 - Grounding Body
Gambar 3.11 Pengukuran Tahanan Isolasi Fasa Ke Fasa
U V W
Y Z X
Lutfi Julianto,
2014
Analisis kerusakan dan pengujian motor-motor induksi di Divisi Spun Yarns PT Indorama Synthesics,Tbk Jatiluhur Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Gambar 3.12 Pengukuran Tahanan Isolasi Fasa Ke Body
Dari tabel 3.11 adalah format dari hasil nilai tahanan isolasi, untuk menentukan hasil dari kondisi motor apakah pada kondisi bagus atau adanya
kerusakan. Pengukuran tersebut ada batasan-batasan, motor dikatakan rusak atau ada masalah apabila angka pada megger menunjukan angka kurang dari 10 ohm
atau angka 0. Jika motor pada kondisi bagus maka angka akan menunjukan batas dari 200 sampai tak terhingga.
3.5 Metode Pengujian Berbeban Dan Tanpa Beban Motor Induksi
Perancangan dilakukan terbagi dalam 2 kelompok pengujian motor induksi, yaitu dengan pengujian motor induksi berbeban dan pengujian motor
induksi tidak berbeban.
3.5.1 Pengujian Motor Induksi 3 Fasa Tanpa Beban Pengaruh Putaran Dan Frekuensi Motor
Pengujian ini di rancang sebagai acuan bagi penulis dalam melakukan proses pengujian motor induksi tanpa beban dengan melihat pengaruh perubahan
tingkat frekuensi dan putaran motor induksi. Dalam perancangan ini tingkat
U V W
Y Z X