PENGARUH JOB DESCRIPTIONTERHADAP EFEKTIVITAS KERJAKARYAWAN DIVISI PEMINTALAN SPINNING I PADA PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. KABUPATEN PURWAKARTA.
PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PEMINTALAN SPINNING I PADA PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. KABUPATEN PURWAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh: Yolanda Giovani
(0901220)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PEMINTALAN SPINNING I PADA PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. KABUPATEN PURWAKARTA
Yolanda Giovani 0901220
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. H. Suwatno M.Si. Drs. Alit Sarino M.Si
NIP. 196201271988031001 NIP.195612111988031001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Dr. Rasto S.Pd., M.Pd NIP. 197207112001121001
(3)
PENGARUH JOB DESCRIPTION TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PEMINTALAN SPINNING I PADA PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. KABUPATEN PURWAKARTA
Oleh: Yolanda Giovani
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Yolanda Giovani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
ABSTRAK
PENGARUH JOB DESCRIPTIONTERHADAP EFEKTIVITAS KERJAKARYAWAN DIVISI PEMINTALAN SPINNING I PADA PT.
INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. KABUPATEN PURWAKARTA Oleh:
Yolanda Giovani 0901220
Skripsi ini dibimbing oleh :
Dr. H. Suwatno, M.Si. danDrs. Alit Sarino, M.Si.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya efektivitas kerjakaryawandivisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh job description terhadap efektivitas karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah job description dan efektivitas kerja. Indikator yang digunakan untuk job descriptionini adalahpenempatan karyawan, beban kerja dan spesialisasi pekerjaan, sedangkan indikator untukefektivitas kerja adalah kemampuan menyesuiakan diri (keluwesan), prestasi kerja, kepuasan kerja, kemampuan kerja dan pencapaian sumber daya.
Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket. Instrumen yang digunakan adalah angket model Skala Likert. Anggota sampel berjumlah 82 orang karyawan divisi pemintalan spinning I. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa job
descriptionberpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta. Saran yang diajukan bagi perusahaan adalah: pertama, perusahaan mampu memberikan kejelasan mengenai spesialisasi pekerjaan setiap divisi kepada karyawan sehingga karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawab pekerjaanya. Kedua, tingkat efektivitas kerja berkenaan dengan pencapaian sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, efektivitas kerjanya harus lebih diperhatikan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengurangi pemborosan pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dan memperhatikan sistem kerja karyawan.
(5)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF JOB DESCRIPTION TOWARDS THEJOB EFFECTIVENESS
INSPINNING I OF SPINNING DIVISION EMPLOYEES IN PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk. PURWAKARTA
By:
Yolanda Giovani 0901220
This Script is guided by:
Dr. H. Suwatno, M.Si. danDrs. Alit Sarino, M.Si.
The issue examined in this study was the lack of the job effectivenessin spinning I of spinning division employees in PT. Indorama Synthetics, Tbk. Purwakarta. This research was aimed to knowthe influenceof job description towards the job efectivenessin spinning I of spinning division employees in PT. Indorama Synthetics, Tbk. Purwakarta.
Variable examined in this study were the use of job description and job effectiveness. Indicatorsused for job descriptionwerejob placement, job responsibility, and job specialization, while the indicator for job effectiveness was the capability of self-adaptation (flexibility), work performance, job satisfaction, ability to work, and resource achievement.
This study used explanatory survey method, and the datawas collected by distributing questionnaires. The instrument used was Likert’s scale models questionnaire. The sample was 82 employees of spinning I in spinning division. The data analysis technique used in this study was a simple regression analysis.
Based on calculations using simple regression analysis and hypothesis test, the study concluded that the use of job description has positive influence and significant impact towardsjob efectiveness.
Suggestions for the company: first, the company is able to provide clarity regarding job specialization each division, so employees know their duties and responsibilities. Second, level of job effectiveness, about resource achievement on human resource and natural resource, should be considered.The efforts that can be done were reducing the use of natural resources and giving attention to employees’s system.
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Job Description ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Efektivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Pengaruh Job Description Terhadap Efektivitas Kerja .... Error!
Bookmark not defined.
2.1.4 Kajian Peneliti Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
(7)
3.1 Objek Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Operasional Variabel Job Description ... Error! Bookmark not
defined.
3.3.2 Operasional Variabel Efektivitas Kerja ... Error! Bookmark not
defined.
3.4 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Analisis Inferensial ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Job Description ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Efektivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not
defined.
4.1.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
(8)
4.2.1 Analisis Job Description (uraian pekerjaan) .... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Analisis Efektivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh Job Description Terhadap Efektivitas Kerja .... Error!
Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN- LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Persentase Jam Kerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1 2 Persentase Absensi Karyawan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 1 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasional Variabel Job Description (uraian pekerjaan) ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Operasional Variabel Efektivitas Kerja Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Populasi Karyawan Divisi Pemintalan Periode juli 2012 ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Tabel Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Pola Skoring Kuesoiner Skala Lima ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Job Description (uraian
pekerjaan)…...Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Job Description (uraian pekerjaan) ... ..Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Penempatan Karyawan .. Error!
(10)
Tabel 4.4 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Penempatan Karyawan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Beban Kerja Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.6 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Beban Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Spesialisasi Pekerjaan .... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Spesialisasi Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Efektivitas Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Efektivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kemampuan Menyesuaikan Diri (Keluwesan) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kemampuan
Menyesuaikan Diri (Keluwesan) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Prestasi Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kepuasan Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 17 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kemampuan Berlaba .... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kemampuan Berlaba ... Error! Bookmark not defined.
(11)
Tabel 4 19 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Pencapaian Sumber Daya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Pencapaian
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar Struktur Organisasi PT. Indorama Synthetics, Tbk.
Kabupaten Purwakarta ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka berfikir ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Grafik Persentase Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Skoring
……….Erro
r! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Penepatan Kerja
Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Beban Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Spesialisasi Pekerjaan Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Rekapitulasi hasil skoring ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kemampuan
Menyesuiakan Diri (Keluwesan) ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Prestasi Kerja... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kepuasan Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kemampuan Berlaba Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pencapaian Sumber Daya ... Error! Bookmark not defined.
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3 Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba Dan Setelah Uji Coba) . Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5 Data Hasil Penyebaran Angket ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 6 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 7 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 8 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 9 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia penting bagi perusahaan, maka secara tidak langsung sumber daya tersebut merupakan harta paling berharga. Melalui sumber daya manusia suatu organisasi akan mampu berkembang dan sebaliknya, kehancuran suatu organisasi atau perusahaan dapat ditentukan sumber daya manusia. Untuk itu konsep pengelolaan pegawai atau karyawan menjadi penting dalam organisasi.
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan karena manusia mempunyai kemampuan yang besar untuk tumbuh dan berkembang.Oleh karena itu pengolahan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh perusahaan menjadi sesuatu yang bersifat mutlak.Perusahaan berkewajiban untuk membantu karyawan menyadari potensi yang dimiliki sehingga diharapkan mampu meningkatkan efektivitas kerjanya.
Melihat pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung kemajuan suatu organisasi, maka organisasi tersebut harus berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat baik kualitas maupun kuantitasnya.
Efektivitas kerja perusahaan dapat dilihat dari indikasi yang ditampilkan melalui sikap para karyawan terhadap pekerjaannya.Indikasi dari efektivitas kerja diantaranya adalah kedisiplinan dan kehadiran karyawan dalam menjalankan
(15)
tugasnya.Apabila disiplin kerja dan kehadiran tinggi maka secara relatif efektivitas kerja karyawan bisa dikatakan baik dan begitu pula sebaliknya.
PT. Indorama Synthetics merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak di bidang tekstil. PT. Indorama Synthetics didirikan berdasarkan akta notaris Maria Lidwina Indriani Soepojo, SH No.34 tanggal 26 Agustus 1974 yang disahkan oleh keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. Y.A.5/2/14 tanggal 3 januari 1975 dan telah didaftarkan dalam buku registrasi di pengadilan Jakarta pada tanggal 24 Januari 1975, serta telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 28 Januari 1975 (sumber arsip PT. Indorama Synthetics, Tbk). Anggaran dasar PT Indorama Synthetics ditentukan dengan akta pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Indorama Synthetics No.49 tanggal 28 januari 1975, dibuat dihadapan A. Partomuan Pohan, SH, LLM, di Jakarta. Anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan
No.C29029.HT.01.04.TH.97 Tanggal 5 september 1997.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Manager Sumber Daya Manusia Divisi Pemintalan PT. Indorama Synthetics, Tbk Purwakarta yaitu : Bapak Asep, penulis memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan efektivitas kerja di PT. Indorama Synthetics Tbk, Purwakarta yang masih rendah. Berikut data yang didapat oleh penulis dari perusahaan :
(16)
Tabel 1 1
Persentase Jam Kerja Karyawan Tahun 2008 – 2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Jam kerja
seharusnya/ tahun 1800 jam 1800 jam 1800 jam 1800 jam 1800 jam
Jumlah
kemangkiran jam kerja/ tahun
600 jam 670 jam 710jam 800 jam 820 jam
Persentase rata-rata absen jam kerja/ tahun
33,3% 37,2% 39,4% 44,4% 45,5%
Sumber :Bidang Administrasi Sumber Daya Manusia PT. Indorama Synthetics, Tbk Purwakarta
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2008 persentase rata-rata absen jam kerja/ tahun sekitar 33,3%, dan naik di tahun 2009 menjadi 37,2%, pada tahun 2010 mengalami sedikit kenaikan menjadi 39,4% dan kenaikan drastis di tahun 2011 persentase rata-rata absen jam kerja/ tahun 27,8% dan di tahun 2012persentase rata-rata absen jam kerja/ tahun masih mengalami kenaikan persentase sebesar45,5%.Berdasarkan penafsiran diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase rata-rata absen jam kerja karyawan/ tahun dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukan bahwa setiap tahunnya persentase absen jam kerja (kemangkiran) mengalami kenaikan atau mengalami penurunan produktivitas jam kerja seharusnya.
Data lain yang diperoleh dari sumber yang sama adalah daftar kehadiran karyawan PT. Indorama Synthetics, Tbk Purwakarta yang belum maksimal dan masih kurangnya kedisiplinan karyawan. Berikut ini adalah sajian data persentase absensi karyawan Divisi Pemintalan Spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk Purwakarta tahun 2008 hingga tahun 2012.
(17)
Tabel 1.2
Persentase Absensi Karyawan Tahun 2008 - 2010
No Tahun
Aktual Kehadiran/
tahun
Ketidakhadiran/ tahun (dengan alasan)
Mangkir/ tahun (tanpa alasan)
Jumlah Ketidak-hadiran
1 2008 100% 10% 20% 30%
2 2009 100% 13% 18% 31%
3 2010 100% 21% 20% 41%
4 2011 100% 21% 19% 40%
5 2012 100% 24% 21% 45%
Sumber : Bidang Administrasi Sumber Daya Manusia PT. Indorama Synthetics, Tbk Purwakarta Dari data yang didapatkan maka terlihat persentase absensi karyawan yang terjadi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, yang dapat di analisiskan sebagai berikut:
Pada tahun 2008 jumlah ketidakhadiran sebesar 30%, pada 2009 naik
menjadi 31% maka dapat dihitung dengan penghitungan × 100% = 103%,
maka dapat terlihat bahwa kenaikan jumlahketidakhadiran cukup tinggi pada perusahaan ini.
Pada tahun 2010 jumlah ketidakhadiran karyawan sebesar 41%, persentase ini terlihat bertambah naikdari tahun 2009, dibuktikan dari data yang didapatkan
dengan penghitungan × 100% = 132%.
Pada tahun 2011 jumlahketidakhadiran karyawan sebesar 40%, persentase ini terlihat semakin menurun dibandingkan dengan tahun 2010, dibuktikan dari
(18)
Pada tahun 2012 jumlah ketidakhadiran karyawan naik menjadi 45%, persentase ini terlihat melonjak naik daripada pada tahun 2011, dibuktikan dari
data yang didapatkan dengan penghitungan × 100% = 112%.
Dari uraian dan data presentase jam kerja/ tahun dan presentase absensi karyawan/ tahuntentang kehadiran karyawan di atas mengindikasikan bahwa tingkat efektivitas kerja karyawan di PT. Indorama Synthetics, Tbk Purwakarta masih belum optimal sesuai dengan harapan.Hal ini perlu segera dicari permasalahannya, sebab dapat mengganggu pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk mengatasi masalah rendahnya efektivitas kerja, penulis menduga bahwa perlu ada kejelasan mengenai job description (uraian pekerjaan) setelah dilaksanakannya penempatan karyawan.Menurut Rivai (2004:126) adanya job description (uraian pekerjaan)akan dapat memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan dalang melempar tanggung jawab bilamana ada kesalahan dan kesulitan.
Dengan demikian job description (uraian pekerjaan) mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya job description (uraian pekerjaan) karyawanakan bekerja menurut kemauan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan tujuan organisasi atau perusahaan secara keseluruhan yang akibatnya pencapaian tujuan organisasi akan terhambat pencapaiannya. Pendapat Rivai (2004:37) “ jika suatu organisasi mempunyai tujuan yang luas, maka jumlah kerjanya pun akan menjadi lebih
(19)
pekerjaan) penting artinyaagar masing-masing karyawan memperoleh tugas sendiri-sendiri untuk dipertanggung jawabkan, karena dengan adanya job description (uraian pekerjaan) yang diemban oleh para karyawan akan menjadi lebih ringan dan memberikan kejelasan di dalam pelaksanaannya sehingga pekerjaan lebih mudah dan lancar.
Penyaringan atau seleksi karyawan sebelum adanya job description (uraian pekerjaan) merupakan langkah awal perusahaan untuk mendapatkan karyawan atau tenaga kerja yang mempunyai tingkat keahlian sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan. Setelah mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas, selanjutnya menetapkan penempatan kerja dan penjelasan mengenai job description (uraian pekerjaan) yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki karyawan. Job description (uraian pekerjaan) yang baik dan sesuai akan menimbulkan efisiensi dari segi waktu, biaya, tempat, tenaga dan sebagainya. Dengan adanya efisiensi maka perusahaan akan memperoleh profitabilitas yang tinggi dan setiap proses mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu job description (uraian pekerjaan) dengan penempatan kerja, beban kerja, serta spesialisasi pekerjaan yang baik akan meningkatkan efektivitas kerja.
Berikut ini data yang di dapat oleh penulis dari perusahaan mengenai job description(uraian pekerjaan) :
(20)
Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta
Dari gambar tersebut, dijelaskan bahwa jabatan tertinggi di perusahaan ini adalah Direksi. Dibawah Direksi ada 5 divisi yaitu spun yam division, polyster division, pet resin division, divisi SDM (sumber daya manusia) dan kantor administrasi Jakarta. Untuk divisi spun yam, polyster dan pet resin ditempatkan di bagian pengoperasian alat-alat produksi. Untuk divisi sdm dan kantor administrasi Jakarta khusus untuk mengatur masalah sumber daya manusia. Setiap divisi mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan perusahaan.
Adapun job description dari masing-masing divisi, yaitu :
1. Spun Yam Division adalah divisi pemintalan yang terdiri dari spinning I,
spinning II, spinning III, spinning VI, dan spinning V.
2. Polyster Division adalah divisi yang menghasilkan dan mengekspor
produk-produk polyster, benang tenun serta kain jadi. Produk polyster yang dihasilkan seperti PFY, PSF, dan PET Resin.
Departemen Keuangan Spun Yarn
Division
Polyster Division
Fabrics Division
Divisi SDM
Kantor Administrasi
Jakarta
Departement Pemasaran
(21)
3. Fabrics Division adalah divisi yang menangani mesin pengoperasian dan penanganan kain-kain yang dihasilkan oleh divisi polyster.
4. SDM Division adalah divisi pengelolaan sumber daya manusia, seperti
perekrutan karyawan dan pemecatan karyawan.
5. Kantor Administrasi Jakarta adalah tempat untuk mengontrol seluruh proses
kerja dalam tujuan memanfaatkan sarana dan prasarana guna mencapai tujuan perusahaan. Kantor administrasi meliputi departemen pemasaran dan departemen keuangan.
Dengan adanya data tersebut mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Job DescriptionTerhadap EfektivitasKerja Karyawan Divisi Pemintalan Spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk.
Kabupaten Purwakarta”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diduga adanya pengaruh job description(uraian pekerjaan)terhadap efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini lebih banyak berkaitan dengan upaya pembuktian terhadap pengaruh kedua variabel tersebut dan secara lebih spesifik permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
(22)
1. Bagaimana tingkat kejelasan job description (uraian pekerjaan) karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
2. Bagaimana tingkat efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan spinning I
pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
3. Adakah pengaruh job description (uraian pekerjaan) terhadap efektivitas
kerja karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang job description(uraian pekerjaan) karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh job description (uraian pekerjaan) terhadap efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat kejelasan job description (uraian pekerjaan)
karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan
(23)
3. Untuk mengetahui pengaruh job description (uraian pekerjaan) terhadap efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengembangkan ilmu dibidang MSDM yang berkaitan dengan
teori job description (uraian pekerjaan) dan efektivitas kerja.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan ilmiah
yang dapat berguna untuk bahan kajian atau informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang penelitian dan untuk mengetahui pelaksanaan job description (uraian pekerjaan) serta untuk mengetahui efektivitas kerja karyawan.
b. Bagi fakultas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan menambah referensi perpustakaan fakultas.
(24)
c. Bagi Perusahaan
1) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pimpinan perusahaan dalam
mengambil kebijaksanaan yang berkaitan dengan usaha peningkatan efektivitas kerja karyawan.
2) Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan job description
(uraian pekerjaan) karyawan.
(25)
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu job description (uraian pekerjaan) karyawan divisi pemintalan PT. Indorama Synthetic, Tbk. Kabupaten Purwakarta dan variabel Y yaitu efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetic, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh job description (uraian pekerjaan) oleh divisi pemintalan terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta. Dengan responden karyawan yang masih aktif bekerja di divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
3.2 Metode Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti. Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau metode penelitian.Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang akan
(26)
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey eksplanasi (explanatory survey).
Objek telaahan penelitian survey eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan.Dengan penggunaan metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran dua variabel, yaitu variabel job description (uraian pekerjaan) dan variabel efektivitas kerja.Apakah terdapat pengaruh positif pada penggunaanjob description (uraian pekerjaan) terhadap efektivitas kerja karyawan dan seberapa besar pengaruh job description (uraian pekerjaan)terhadap efektivitas kerjakaryawan pada divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
3.3 Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam
indikator. Menurut Sugiyono (2008 : 39) menyatakan bahwa : “Variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (variabel independen) dan variabel
terikat (variabel dependen).Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhiatau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Penelitian ini mengkaji dua
(27)
variabel yaitu variabel job description(X) sebagai variabel independen atau variabel bebas, dan variabel efektivitas kerja (Y) sebagai variabel dependen atau variabel terikat.
3.3.1 Operasional Variabel Job Description
Rincian operasionalisasi variabel x menggunakan pendapat Sondang P. Siagian (1983:10) yang mengemukakan bahwa dalam melakukan job description(uraian pekerjaan) hendaklah mempertimbangkan faktor – faktor sebagai berikut :
1) Penempatan karyawan
Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan telah ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang dimiliki sebab ketidaktepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak maksimal Penempatan karyawan menyangkut beberapa aspek, yaitu :
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
4. Pengalaman
2) Beban kerja
Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan dan dipertanggungjawabkan oleh satuan organisasi atau seorang pegawai tertentu. Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawanhendaknya merata, sehingga
(28)
dapat dihindarkan adanya seorang karyawan yang mempunyai beban kerja terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun demikian beban kerja yang merata ini tidak berarti bahwa setiap karyawan di perusahaan tersebut harus tetap sama beban kerjanya.
3) Spesialisasi pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian dan tidak semua orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri.
Operasioanal variabel penempatan pegawai dapat dilihat lebih jelas dari tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Job Description (uraian pekerjaan)
Variabel Indikator Ukuran Skala No
Item Job Description(Varibel X) Penempatan Karyawan 1) Tingkat kesesuaian penempatan karyawan dengan latar belakang pendidikan
Ordinal 1
2) Tingkat
penguasaan pengetahuan dasar pekerjaan
Ordinal 2
3) Tingkat
keterampilan yang dimiliki dalam bekerja
Ordinal 3
4) Tingkat
kesesuaian
(29)
pekerjaan dengan pengalaman kerja yang dimiliki
Beban Kerja 1) Standar
operasional jam kerja
Ordinal 5
2) Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan
Ordinal 6
3) Tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
Ordinal 7
4) Tingkat
pemberlakuan jam lembur bergilir
Ordinal 8
5) Tingkat beban
kerja yang didapat sesuai dengan gaji yang diperoleh.
Ordinal 9
Spesialisasi Pekerjaan 1) Tingkat penguasai peralatan dan perangkat kerja
Ordinal 10
2) Tingkat kesesuaian keahlian dan keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan
Ordinal 11
3) Batas
kemampuan dalam
menyelesaikan pekerjaan
Ordinal 12
4) Minat untuk
menyelesaikan pekerjaan
(30)
3.3.2 Operasional Variabel Efektivitas Kerja
Rincian operasionalisasi variabel y menggunakan pendapat Richard M Steers, terjemahan Magdalena (1985:134-135) yang mengemukakan bahwa dalam
melakukan efektivitas kerja hendaklah mempertimbangkan faktor – faktor sebagai
berikut :
a. Kemampuan menyesuaikan diri (keluwesan)
Kemampuan kerja manusia terbatas baik fisik, waktu, tempat, pendidikan serta faktor lain yang membatasi kegiatan manusia. Adanya keterbatasan ini yang menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan semua kebutuhannya tanpa melalui yang lain. Setiap orang yang masuk ke dalam organisasi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang yang bekerja di dalamnya maupun dengan tugas pekerjaan yang ada dalam organisasi tersebut.Kemampuan menyesuaikan diri ini sangat penting karena hal tersebut merupakan sarana tercapainya kerjasama antara karyawan yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Richard M. Steers berikut ini : “Pada kenyataannya mudah dijelaskan bahwa kunci keberhasilan
organisasi adalah untuk pencapaian tujuan” (Richard M. Steers, terjemahan
Magdalena 1985: 134-135).
b. Prestasi Kerja
Menurut penjelasan Richard M. Steers prestasi kerja yaitu suatu penyelesaian tugas pekerjaan yang sudah dibebankan sesuai dengan target yang telah ditentukan bahkan ada yang melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya.
(31)
Lebih lanjut Richard M. Steers (1985: 134-135)mengemukakan hal sebagai berikut ini : “secara sederhana umumnya orang percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor penting. Pertama, kemampuan dan minat seorang pekerja.Kedua, kejelasan dan penerimaan atas
penjelasan.Ketiga, peranan seorang pekerja dan tingkat motivasi kerja”.
Untuk mencapai prestasi seperti yang diinginkan maka diperlukan kerja keras sesuai dengan fungsi peranan di dalam organisasi yang dimasukinya.Prestasi kerja dapat dirasakan bila seseorang telah berhasil melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Prestasi kerja yang telah dicapai akan mempengaruhi orang lain untuk dapat melakukan hal yang sama dengan demikian maka hasil kerja di dalam organisasipun mungkin lebih baik.
Dari uraian diatas maka dapat disampaikan bahwa prestasi kerja juga merupakan faktor penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi, karena tanpa adanya prestasi kerja keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi akan sulit. Hal ini sesuai yang dikemukakan Richard M. Steers (1985: 134-135) yaitu tanpa prestasi yang baik di semua tingkat organisasi pencapaian tujuan dan keberhasilan organisasi menjadi suatu yang sulit.
c. Kepuasan Kerja.
Kepuasan kerja adalah faktor yang berhubungan langsung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini Richard M. Steers (1985: 134-135) mengemukakan hal sebagai berikut : Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaan dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu, bahwa
(32)
mereka dapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. Berdasarkan uraian diatas, peneliti menarik kesimpulan tentang pengertian kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan sebagai akibat dari imbalan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan, bila kebutuhan karyawan terpenuhi maka mereka akan merasa puas dan senang.
d. Kemampuan berlaba.
Kemampuan pekerja memberikan sumbangan pada suatu organisasi, sebagai imbangan motivasi pekerja yang sangat menentukan kehendak pekerja untuk menyumbang. Sifat-sifat ini dianggap relatif mantap sepanjang waktu, walaupun mungkin akan timbul beberapa perubahan akibat intervensi dari luar (misalnya latihan). Dalam penelitian ini yang diperhatikan adalah implikasi variasi sifat dalam pengaruhnya terhadap karya dan efektivitas.Hasil riset menunjukkan bahwa keberhasilan manajemen erat hubungannya dengan tingkat kemampuan intelektual seseorang. Organisasi yang orientasinya terpusat pada laba akan mengarahkan tenaga kerjanya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai pembagian tugas agar tercapainya efisiensi kerja sehingga meningkatkan profit organisasi yang akan berdampak pada tercapainya efektivitas.
e. Pencapaian Sumber Daya.
Sehubungan dengan pencapaian sumber daya telah diidentifikasi tiga bidang yang saling berhubungan.Pertama, mengintegrasikan dan mengkoordinasi berbagai sub sistem organisasi (yaitu produktif, pendukung pemeliharaan, penyesuai dan manajemen) sehingga setiap sub sistem mempunyai sumber daya
(33)
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas utamannya. Jika sub sistem ini dikoordinasikan dengan tepat, energi yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan yang diarahkan ketujuan menjadi lebih efesien. Kedua, berhubungan dengan penetapan, pengimplementasian dan pemeliharaan pedoman-pedoman kebijakan.Pedoman kebijakan dapat mendukung efektifitas organisasi dengan memastikan bahwa organisasi menarik manfaat dari keputusan dan tindakan yang lalu dan menekan pemborosan enerji atau fungsi ganda dalam beberapa bagian sampai seminimal mungkin.Ketiga, setiap ancangan sistem pada penelaah organisasi mengakui adanya serangkaian umpan balik dan lingkaran kendali yang menjalankan fungsi gyroskopik demi menjamin agar organisasi tetap pada terjadinya dalam usaha pencapaian tujuan. Walaupun sistem pengendalian dapat bermacam-macam bentuknya (keuangan, fisik atau barang, manusia).Namun dalam penelitian ini tertutama diperhatikan aspek manusia dari sistem pengendalian.Teknik-teknik seperti akunting manusia menunjukkan potensi untuk lebih mengakui pentingnya tingkah laku manusia sebagai faktor penentu efektivitas.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Efektivitas Kerja
Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
Efektivitas Kerja (Varibel Y)
Kemampuan Menyesuaikan
Diri (Keluwesan)
1) Tingkat
penyesuaian diri dengan tugas di dalam pekerjaan
Ordinal 14
2) Tingkat sosialisasi
dengan sesama karyawan
Ordinal 15
3) Tingkat kerja sama
dengan sesama
(34)
karyawan
Prestasi Kerja 1) Penyelesaian tugas
pekerjaan yang sudah dibebankan sesuai dengan target yang telah ditentukan
Ordinal 17
2) Tingkat
kesesuaian kemampuan dan minat terhadap pekerjaan
Ordinal 18
3) Tingkat kerja
keras sesuai dengan fungsi peranan karyawan
Ordinal 19
4) Mempengaruhi
orang lain untuk melakukan prestasi yang diharapkan demi keuntungan perusahaan
Ordinal 20
Kepuasan Kerja 1) Tingkat kepuasan
atas peran/jabatan dalam bekerja
Ordinal 21
2) Tingkat kepuasan
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
Ordinal 22
3) Tingkat
kesesuaian imbalan yang di dapat setelah pekerjaan terselesaikan
Ordinal 23
Kemampuan Berlaba 1) Tingkat kecerdasan karyawan dalam melakukan pekerjaannya
(35)
2) Tingkat profit berdasarkan kemampuan intelektual karyawan
Ordinal 25
Pencapaian Sumber Daya
1) Tingkat koordinasi
dan integrasi berbagai sub sistem organisasi perusahaan
Ordinal 26
2) Tingkat
pemahaman mengenai pemeliharaan pedoman-pedoman kebijakan
Ordinal 27
3) Tingkat
pengendalian diri karyawan dalam bertingkah laku ketika bekerja
Ordinal 28
(Richard M Steers, terjemahan Magdalena, 1985:134-135)
3.4 Jenis dan Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data.Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan
penulis langsung dari objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal manager divisi pemintalan PT. Indorama Synthetics, Tbk Kabupaten Purwakartadan juga dari angket.
(36)
2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Pendapat lain dari Sugiyono (2002 : 55) yang menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik keismpulannya”.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak semua unit diteliti karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2002 : 73) yang menyatakan :
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
(37)
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 107) yang dimaksud dengan sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2002 : 73) yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi tertentu”.
Populasi dalam penelitian ini terdiri atas para karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk Kabupaten Purwakarta. Adapun gambaran tentang jumlah keseluruhan karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk Kabupaten Purwakarta, jumlah keseluruhan dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Populasi Karyawan Divisi Pemintalan Periode juli 2012
Departemen Total Karyawan Jenis Kelamin Status
L P Senior Staff Staff Operator
Spinning I 460 244 216 12 79 369
Sumber: Dokumen dari PT.INDORAMA SYNTHETICS Tbk Purwakarta, diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah seluruh karyawan divisi pemintalan spinning I berjumlah 460 orang, sehingga dalam penelitian ini menggunakan penelitian sampel, karena jumlah respondennya lebih dari 100 orang.
Teknik sampling merupakan teknik pengambian sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
(38)
penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating dan Sambas, 2006 : 71). Peneliti menggunakan teknik ini sebab sampelnya representative atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel.
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Husein Umar (2000 : 146), yaitu :
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir
(tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10 %)
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut : n =
n = 460 1 + 460 (10%)2
(39)
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 82. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 82 orang karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk Kabupaten Purwakarta. Penulis menggunakan sistem undian untuk menetukan calon responden sebanyak 82 calon responden dari 460 karyawan divisi pemintalan spinning I pada PT. Indorama Synthetics, Tbk Kabupaten Purwakarta.
1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1.6.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kejelasan job description (uraian pekerjaan) dan untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja karyawan divisi pemintalan spinning 1 pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
Adapun langkah-langkahteknik analisis data deskriptif adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap
alternatif jawaban yang tersedia.
b. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden.
(40)
Tabel 3.4
Tabel Distribusi Frekuensi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju
2 Setuju
3 Ragu-Ragu
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju
d. Buat grafik dengan penyajian melalui tabel, sehingga terlihat gambaran
analisis seperti berikut ini.
Gambar 3.1
Grafik Persentase Frekuensi
e. Buat kesimpulan berdasarkan hasil gambaran analisis.
1.6.2 Analisis Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal.Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval.Ciri analisis data inferensial adalah digunakan rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya).
0% 20% 40% 60% 80% 100%
STS TS RR S SS
P
e
rs
e
n
ta
se
f
re
ku
e
n
si
(41)
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan no.3 yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi, yaitu “Seberapa Besar PengaruhJob Description (uraian pekerjaan) Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Divisi Pemintalan Spinning 1
pada PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.”.
Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali M, 2006:243), yaitu :
1) Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.
2) Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh
variabel indevenden.
3) Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.
4) Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok dengan
teori.
Peneliti menggunakan model regresi sederhana yaitu Ŷ= a + bX Keterangan: Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)
X = variabel bebas
a = penduga bagi intersap (α)
b = penduga bagi koefisien regresi (β)
α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel.
Setelah data penelitian terkumpul maka langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan adalah :
1. Editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen
pengumpulan data.
2. Skoring, yaitu pemberian skor atau bobot terhadap item-item kuisioner
(42)
Tabel 3.5
Pola Skoring Kuesoiner Skala Lima
No Option Skor
1 Sangat Setuju(SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-Ragu (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju(STS) 1
Sumber : Sugiyono (1996:74)
3. Tabulasi data, yaitu merekap data hasil skoring ke dalam tabel berikut :
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 N
1 2 3 ...
N
4. Menguji kualitas data, yaitu menguji validitas dan reliabilitas instrumen
pengumpulan data.
5. Mendeskripsikan data, yaitu mendeskripsikan data agar diketahui
karakteristik data dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik.
6. Menguji hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Menurut
(43)
mengukur apa yang seharusnya diukur”, sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
3.7.1 Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.Arikunto (1998:160) menyatakan bahwa “validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( ) ( 2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y N X X N Y X Y X N r
(Suharsimi Arikunto, 1998) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
i
X = Nomor item ke i
i X
= Jumlah skor item ke i
2 1
X = Kuadrat skor item ke i
2
i X
= Jumlah dari kuadrat item ke i
Y
(44)
2
i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i Y
= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i iY X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
(45)
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
9. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.
10. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid
2. Jika rxyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuosioner penelitian.Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Microsoft Office Excel 2007.Maka akan diperoleh nilai rxy hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =
0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya jikarhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Tabel 3 7
Hasil Uji Validitas Variabel Job Description (X)
No.
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,647 0,444 Valid
2 0,521 0,444 Valid
3 0,591 0,444 Valid
4 0,537 0,444 Valid
5 0,530 0,444 Valid
6 0,569 0,444 Valid
7 0,591 0,444 Valid
(46)
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Dari tabel pengujian validitas variabel Job Description (X) terhadap 13 item angket yang valid.
Tabel 3 8
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Kerja (Y)
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Pada pengujian validitas di atas untuk variabel Efektivitas Kerja (Y), terdapat 15 item angket menunjukan valid. Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
10 0,696 0,444 Valid
11 0,599 0,444 Valid
12 0,612 0,444 Valid
13 0,546 0,444 Valid
No.
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,527 0,444 Valid
2 0,632 0,444 Valid
3 0,525 0,444 Valid
4 0,544 0,444 Valid
5 0,525 0,444 Valid
6 0,531 0,444 Valid
7 0,568 0,444 Valid
8 0,523 0,444 Valid
9 0,614 0,444 Valid
10 0,522 0,444 Valid
11 0,605 0,444 Valid
12 0,815 0,444 Valid
13 0,510 0,444 Valid
14 0,539 0,444 Valid
(47)
Tabel 3.9
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No Variabel
Jumlah Item Angket Sebelum
Uji Coba
Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid
1 Job Description (X) 13 13 0
2 Efektivitas Kerja (Y) 15 15 0
Total 28 28 0
Sumber: Hasil pengolahan data
3.7.2 Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas instrumen.Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat.Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:123).
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai berikut: 2 2 11 1 1 t i k k r Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir soal
∑ = jumlah varians
(48)
Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :
∑ [∑ ]
(Suharsimi Arikunto, 1993 : 236) Keterangan:
= varians
∑ = jumlah skor
N = jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
(49)
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).
12.Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam
uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,
2. Jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil Ket.
rhitung rtabel
1. Job Description (X) 1.018 0,444 Reliabel
2. Efektivitas Kerja (Y) 0.836 0,444 Reliabel
Sumber: Uji Coba Angket
Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel.Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen
(50)
dinyatakan valid dan reliabel.Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasnya.
3.7.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial digunankan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar variabel yang diteliti.Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.Selanjutnya analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh berbentuk data ordinal.
Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh responden.
(51)
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun
grafik.
5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden
4. Menghitung nilai koefisien regresi.
5. Menghitung nilai uji statistik F.
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat
bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai
F yang terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih
besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan
(52)
ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut Sambas dan Maman (2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara keduaproporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (N,a) dimana N
adalah jumlah populasi dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk
hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :
H0: X mengikuti distribusi normal
H1: X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data : Tabel 3.11
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)
Sn (Xi) - Fo
(Xi) │
Sn (Xi) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Sambas dan Maman (2009: 73) Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
(53)
Dimana :X = ∑ dan S = √∑ ∑ ) )
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal. Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
√ .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.8.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
x² = ( 1n 1 0) [ B –(∑db. LogSi2) ……….. Ating dan Sambas (2006:294)
Dimana :
Si2 = Varians tiap kelompok
(54)
B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi) S2Gab = Varians gabungan = S2Gab= ∑ ∑
Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model tabel sebagai berikut: Tabel 3.12
Model Tabel Uji Barlett Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2
Db. Log Si2
Db. Si2
1 2 3
…
∑
Sumber : Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295)
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2= ∑
∑
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai χ²
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k
adalah banyaknya indikator.
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
Jika nilaiχ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
Jika nilai χ²hitung ≥χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak
homogen). 3.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
(55)
regresi.Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y.
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:
JKReg[a] = ∑ )
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] = b.∑ ∑ ) ∑ )
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:
JKRes= ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan
rumus:
RJKReg[a] =JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes=
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =∑ {∑ ∑ ) }
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes–JKE
10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus: RJKTC =
11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE =
12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
13.Mencari nilai Ftabelpada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan
rumus:
Ftabel = F(1-α)(db TC,db E)dimana db TC = k-2 dan db E = N-k
14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel.
15.Membuat kesimpulan :
(56)
Jika Fhitung ≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear. 3.8 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji hipotesis.Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah pengujian hipotesis yang dapat dilakukan adalah :
a. Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1
H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y b. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).
c. Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi).
d. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
e. Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?
(57)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Gambaran secara umum tingkat kejelasan job description (uraian pekerjaan)
yang diterapkan pada divisi pemintalan spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta dapat dikatakan memilki tingkat kejelasan yaitu kurang jelas, hal ini terlihat dari analisis deskriptif tentang job description (uraian pekerjaan) pada jawaban responden variabel X ada pada kriteria kurang jelas. Ukuran dengan kriteria cukup efektif terdapat pada indikator penempatan karyawan.
2) Gambaran secara umum tingkat efektivitas kerjapada divisi pemintalan
spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakartaselama ini ada pada tingkat rendah. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden terhadap efektivitas kerja ada pada kriteria rendah. Ukuran dengan kriteria rendahterdapat pada indikator pencapaian sumber daya.
3) Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan
pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwajob description (uraian pekerjaan) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja khususnya pada divisi pemintalan spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
(58)
5.2 Saran
Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran yakni:
1) Salah satu indikator pada variabel job description (uraian pekerjaan) yaitu
indikator spesialisasi pekerjaan memiliki tingkat persentase yang cukup tinggi pada kategori kurang efektif.Disarankan perusahaan mampu memberikan kejelasan mengenai spesialisasi pekerjaan setiap divisi kepada karyawan agar karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawab pekerjaanya.
2) Salah satu indikator pada variabel efektivitas kerja yaitu indikator pencapaian
sumber dayamasih dalam kategorirendah.Oleh karena itu, berkenaan dengan pencapaian sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang terdapat di dalam, efektivitas kerjanyaharus lebih diperhatikan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengurangi pemborosan pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dan memperhatikan sistem kerja karyawan.
3) Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan
instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang lebih terperinci dan dilanjutkan dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan dengan job description (uraian pekerjaan) dan efektivitas kerjadapat dikaji dari berbagai faktor yang lebih luas.
(1)
65
Jika Fhitung ≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.8 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji hipotesis.Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah pengujian hipotesis yang dapat dilakukan adalah :
a. Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1
H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
b. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).
c. Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi).
d. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
e. Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan? f. Berikan kesimpulan
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Gambaran secara umum tingkat kejelasan job description (uraian pekerjaan) yang diterapkan pada divisi pemintalan spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta dapat dikatakan memilki tingkat kejelasan yaitu kurang jelas, hal ini terlihat dari analisis deskriptif tentang job description (uraian pekerjaan) pada jawaban responden variabel X ada pada kriteria kurang jelas. Ukuran dengan kriteria cukup efektif terdapat pada indikator penempatan karyawan.
2) Gambaran secara umum tingkat efektivitas kerjapada divisi pemintalan spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakartaselama ini ada pada tingkat rendah. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden terhadap efektivitas kerja ada pada kriteria rendah. Ukuran dengan kriteria rendahterdapat pada indikator pencapaian sumber daya.
3) Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwajob description (uraian pekerjaan) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja khususnya pada divisi pemintalan spinning I di PT. Indorama Synthetics, Tbk. Kabupaten Purwakarta.
(3)
94
5.2 Saran
Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran yakni:
1) Salah satu indikator pada variabel job description (uraian pekerjaan) yaitu indikator spesialisasi pekerjaan memiliki tingkat persentase yang cukup tinggi pada kategori kurang efektif.Disarankan perusahaan mampu memberikan kejelasan mengenai spesialisasi pekerjaan setiap divisi kepada karyawan agar karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawab pekerjaanya.
2) Salah satu indikator pada variabel efektivitas kerja yaitu indikator pencapaian sumber dayamasih dalam kategorirendah.Oleh karena itu, berkenaan dengan pencapaian sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang terdapat di dalam, efektivitas kerjanyaharus lebih diperhatikan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah mengurangi pemborosan pemakaian sumber daya alam yang berlebihan dan memperhatikan sistem kerja karyawan.
3) Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang lebih terperinci dan dilanjutkan dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan dengan job description (uraian pekerjaan) dan efektivitas kerjadapat dikaji dari berbagai faktor yang lebih luas.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
a. Sumber Buku
Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
______. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka Cipta.
______. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
______. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional.(2000). Ensiklopedia Administrasi.Jakarta:
Balai Pustaka
Grensing-pophal, Lin. 2008.Human Resource Book.Jakarta : Prenada
Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Edisi Revisi, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Jamin, Magdalena. (1985). Efektivitas Organisasi.Jakarta: Erlangga
M. Manullang. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Marihot T.E, Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Marwansyah.(2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Afabeta Marzuki.(1981). Pengorganisasian. Yogyakarta: Andi Offset
Muhidin, Sambas A. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
_______. (2009). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
(5)
96
Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
_____. (2005). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Riduwan.(2011). Analisis Data Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Siagian, Sondang P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Somantri, A. dan Sambas A. Muhidin.(2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian.Bandung: Pustaka Setia.
Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.
Sugiyono. (1996). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta.
_______. (2000). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
_______. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
_______. (2008). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta.
________. (2008). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta
________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Sutarto.(2003). Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
Suwatno dan Juni Priansa, Doni.(2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Karya Adika Utama
(6)
b. Sumber dari Internet
Internet
Adi, Priyanto Susilo. (2011). BAB-IV3.doc. [Online] Tersedia :http://priyantosusiloadi.staff.fisip.uns.ac.id/files/2011/08/BAB-IV3.doc
Muhidin, Sambas Ali. (2013). Contoh Penyusunan Teknik Analisis Data.[Online]. Tersedia: http://sambas.staf.upi.edu/2013/01/22/contoh-penyusunan-teknik-analisis-data/#more-234
Tira, Muhammad Imran. (2009). Pengertian Deskripsi Pekerjaan. [Online] Tersedia :http://muhammad-imran-tira.blogspot.com/2009/07/pengertian-deskripsi-pekerjaan.html
Sumber Skripsi
Lubis, Rahmatikaya. (2010). Analisis Pengaruh Deskripsi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Astra International Tbk - Astraworld Kantor Perwakilan Sumatera.Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sumatera: Tidak diterbitkan.
Prayitno, Hadi. (2009). Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT. BNI (PERSERO), Tbk. Kantor Cabang Syariah Medan. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sumatera: Tidak diterbitkan.
Silawati, Tri. (2005). Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan.Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Semarang: Tidak diterbitkan.