1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil langsung ke lapangan dengan survey langsung
sebaran tegakan karet di wilayah Kabupaten Langkat. Data primer yang diperoleh antara lain: titik sampel di lapangan GPS, dan juga data keliling batang tiap
sampel lampiran 1-13. Data sampel di kategorikan ke dalam 2 dua karakteristik, yaitu tanaman
belum menghasilkan TBM dan tanaman menghasilkan TM. Menurut Anwar 2001 apabila didukung dengan kondisi pertumbuhan yang sehat dan baik,
tanaman karet telah memenuhi kriteria matang sadap pada umur 5 – 6 tahun. Dengan mengacu pada patokan tersebut, berarti mulai pada umur 6 tahun tanaman
karet dapat dikatakan telah merupakan tanaman menghasilkan atau TM. Menurut Anwar 2001, terdapat perbedaan kondisi tajuk antara tanaman
karet belum menghasilkan dengan tanaman karet yang menghasilkan. Perbedaan kondisi tajuk tanaman karet ini disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Kondisi tajuk tanaman karet berdasarkan kelas umur Umur Tanaman tahun
Kondisi Tajuk Tanaman
Tanaman Belum Menghasilkan:
2 ‐ 3 tahun 4 – 5 tahun
Tanaman menghasilkan :
6 – 15 tahun 15 tahun
Belum menutup mulai menutup
sudah menutup sudah menutup
Pengukuran basal area di wilayah penelitian dilakukan dengan mengambil plot sampel di beberapa titik, baik itu tegakan karet belum menghasilkan TBM
maupun tegakan karet yang telah menghasilkan TM. Menurut Hairiah dan Rahayu 2001 khusus untuk system agroforestri atau perkebunan dengan jarak
tanam yang jarang maka dibuat plot ukuran 20 m x 100 m = 2000 m.
Universitas Sumatera Utara
Jarak tanam pada perkebunan karet ada dua ukuran, yaitu ukuran 7m x 3m untuk tanaman yang ditanam pada tahun 1989 sampai dengan tahun tanam 1993.
Sedangkan untuk tahun tanam 2008 sampai sengan 2011 jarak tanamnya sebesar 6m x 3,25m, sehingga menghasilkan jumlah sampel yang berbeda pada tiap
plotnya. Pembuatan plot ukur di lapangan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 4. Bentuk dan ukuran plot pengambilan data biomassa pohon karet
Data yang diperoleh di lapangan berupa data keliling lingkaran. Data ini kemudian di konversi menjadi data diameter pohon agar dapat dikonversi lagi
menjadi data basal area pohon. Rumus basal area tanaman adalah: Basal Area = Diameter2
2
x 3,14 Data sekunder dikumpulkan dari data yang ada sebelumnya, baik data
yang dikeluarkan oleh instansi terkait maupun literatur pendukung lainnya termasuk peta penutupan lahan. Data-data yang digunakan dalam penelitian dapat
dilihat pada Tabel 4.
100 meter
20 meter
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Data primer dan sekunder yang digunakan dalam penelitian No
Nama Data Jenis Data
Sumber Tahun
Ket 1.
Titik sampel training area Primer
GPS 2012
- 2.
Basal Area Karet Primer
Pita ukur 2012
- 3.
Citra Landsat 7 ETM
+
Sekunder www.glovis.usgs
2009 Terko-
reksi 4.
Peta Administrasi Kabupaten Langkat
Sekunder Dishut Sumatera
Utara 2011
- 5.
Peta Rupa Bumi Indonesia Sekunder
Dishut Sumatera Utara
2011 -
6. Peta Kawasan Perkebunan
Kabupaten Sekunder
Dishut Sumatera Utara
2011 -
2. Analisis Data Citra Analisis Citra untuk Pembuatan Peta Tutupan Lahan