PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN dan MANAJEMEN LABA terhadap NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indone

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, LEVERAGE, PENGUNGKAPAN TANGGUNG
JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN
MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:
Amalia Arbinuri
NIM: 1111082000008

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

II.

III.

IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Amalia Arbinuri
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang Selatan, 15 Mei 1993
Agama
: Islam
Alamat
: Komp. Bukit Pamulang Indah A 3 no. 14,
Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang
Selatan 15417
No. Telepon
: 089637598649/0217404202

Email
: amaliaarbinuri@gmail.com
PENDIDIKAN
1999-2002 : SD Islam Darul Ma‟arif
2002-2005 : SDN Pamulang Indah
2005-2008 : SMPN 1 Pamulang
2008-2011 : SMAN 34 Jakarta
2011-2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Young on Top Tangerang (2012-2013)
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (2012-2013)
3. Anggota Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2013-2014)

IV.

V.

PENGALAMAN KERJA

1. Pengajar privat di berbagai lembaga privat (2013-2015)
SEMINAR DAN PELATIHAN
1. “Kuliah Umum Sosialisasi Hemat Energi”, 8 November 2012
2. Seminar “Pakistani Youth Role in Preventing Pro-Violence
Ideology”, 13 Maret 2013
3. Diskusi Interaktif Muda Bicara 2013 “APEC di Mata Anak Muda”,
2 Oktober 2013
4. Simulasi Pasar Modal “Knowing More Doing More to Be Smart
Investor”, 12 November 2013

vi

INFLUENCE OF MANAGERIAL OWNERSHIP, INSTITUTIONAL
OWNERSHIP, LEVERAGE, FIRM SIZE, CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE AND EARNING MANAGEMENT
TO FIRM VALUE
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of managerial
ownership, institutional ownership, leverage, firm size, corporate social
responsibility disclosure and earning management to firm value.

This research population was finance companies listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX) in 2010-2014 period. The number of companies that become
sample is 13 companies with 5 year observation. Based on method purposive
sampling, the total research sample is 65 financial statements and 65 annual
report. The hypothesis of this research uses multiple regression analysis.
The results of this research indicate that managerial ownership and
leverage had siginificant influence to firm value. However, instutional ownership,
firm size, corporate social responsibility disclosure, and earning management had
no influence to firm value. It is considered simultaneously that based on the result
of F test, independent variable examination which is consist of managerial
ownership, institutional ownership, leverage, firm size, corporate social
responsibility disclosure and earning management to firm value.
Keywords: Managerial Ownership, Institutional Ownership, Leverage, Firm Size,
Corporate Social Responsibility Disclosure, Earning Management,
and Firm Value.

vi

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN
INSTUTISIONAL, PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB

SOSIAL PERUSAHAAN, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN,
DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan
manajerial, kepemilikan instutisional, pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan, leverage, ukuran perusahaan, dan manajemen laba terhadap nilai
perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014. Jumlah perusahaan yang
menjadi sampel adalah 13 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun.
Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 65
laporan keuangan dan 65 laporan tahunan. Pengujian hipotesis penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan
leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan
instutisional, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, ukuran
perusahaan, dan manajamen laba tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa secara simultan berdasarkan hasil uji F, variabel
independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional,

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, leverage, ukuran perusahaan,
dan manajemen laba berpengaruh sigifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: kepemilikan manajerial, kepemilikan instutisional, pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan, leverage, ukuran perusahaan,
manajemen laba dan nilai perusahaan.

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta
alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Tuhan Penguasa segala
ilmu, Sang Maha Benar atas segala ilmu. Shalawat beserta salam semoga terus
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta
pengikut-pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan ajaranajarannya.
Penulis sangat bersyukur atas selesainya penyusunan skripsi ini. Disamping itu,
penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari nilai
sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi kelemahan dan
kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Inilah hasil kerja maksimal yang

dapat penulis berikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
1. Almarhumah Ibu Binti, Bapak Ahmad, serta Ummi Lilis tercinta yang
selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, nasihat, dan do‟a
yang tak pernah putus-putusnya untuk Lia, serta telah sangat sabar
menunggu dan memperhatikan salah satu perjalanan panjang dalam
pendidikan anaknya.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC., M.si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dosen pembimbing skripsi, Bapak Dr. Yahya Hamja, MM dan Ibu Atiqah,
S.E., M.S.,Ak yang telah meluangkan waktunya untuk memberi
bimbingan, arahan, dan ilmu pengatahuannya kepada penulis selama
penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan.
4. Yessi Fitri, M. Si. Ak selaku Kepala Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, salah satu
figur yang saya kagumi.

vi


5. Bapak Hepi Prayudiawan SE,.MM,.Ak selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen favorit dalam hal kelulusan.
6. Kakak-kakak ku tersayang, Mas Abi, Mas Iman dan Kak Tia;
Keponakanku Kirana, Tsabita dan Ibrahim Tante Ani, serta keluarga besar
ku terima kasih banyak atas nasihat, semangat, perhatian dan doa.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

bekal ilmu

pengetahuan yang sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga
menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita
semua.
8. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam
mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Seluruh teman-teman Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2011. Terima kasih atas kebersamaan, canda, tawa dan tangis yang kita
lewati.

10. Seluruh teman-teman KKN Ceria 2014. Terima kasih untuk semua hal
yang kita lalui
11. Seluruh pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu, terima
kasih atas bantuannya. Semoga Allah membalas berkali-kali lipat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta November 2015

Amalia Arbinuri

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

i


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...........................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................................................

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................................

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...........................................................

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................

vi


ABSTRACT ..........................................................................................................................

vii

ABSTRAK ............................................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................................

ix

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR. ............................................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ..........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................

12

xi

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................. 12
1. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12
2.
BAB II

Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur ....................................................................................................... 16
1. Teori Keagenan ......................................................................................................... 16
2. Toeri Legitimasi ......................................................................................................... 18
3. Teori Signalling .......................................................................................................... 19
4. Toeri Pecking Order ............................................................................................. 20
5. Kepemilikan Manajerial ...................................................................................... 20
6. Kepemilikan Instutisional .................................................................................... 22
7. Leverage .................................................................................................................... 23
8. Teori Stakeholder ...................................................................................................... 25
9. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .................................................................. 27
a. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .......................................

27

b. Alasan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan .................................................................................................... 32
c. Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................................
xi

34

d. Tahap-tahap Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .................. 38
e. Pengungkapan

Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan pada Laporan

Keuangan ..................................................................................................... 38
10. Ukuran Perusahaan ........................................................................................ 41
11. Manajemen Laba ............................................................................................ 42
12. Nilai Perusahaan ............................................................................................ 47
B. Penelitian Tedahulu ............................................................................................. 49
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 54
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan .................... 55
2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan ................. 57
3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan ............................................ 58
4.

Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan ............................................................................. 58

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan .......................... 59
6. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan .............................. 60
D. Perumusan Hipotesis .......................................................................................... 60
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 62
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 62
xi

C. Metode Pengumpulan Data ..........................................................................

63

D. Metode Analisis Data .....................................................................................

64

1. Statistik Deskriptif ..................................................................................

64

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................

64

3. Uji Hipotesis .............................................................................................

67

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..........................................................

69

1. Variabel Independen . .........................................................................

69

a.

69

Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Institusional ..................................................

69

c. Leverage ......................................................................................

70

d. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................

70

e. Ukuran Perusahaan .....................................................................

71

f. Manajemen Laba .........................................................................

72

2. Variabel Dependen .............................................................................

73

b.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................

76

1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................

76

2. Deskripsi Sampel Penelitian ...............................................................

77

B. Analisis dan Pembahasan .........................................................................

78

1. Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif ..................................................

78

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................

82

a. Hasil Uji Multikoloniearitas .........................................................

82

xi

b. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................................. 83
c. Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................................................... 84
d. Hasil Uji Normalitas ................................................................................................ 85
3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................................... 86
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................................. 86
b. Hasil Uji Statistik t ................................................................................................... 87
c. Hasil Uji Statistik F ................................................................................................... 92
4. Hasil Uji Regresi Berganda ...................................................................................... 93
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan 93
b. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan 94
c. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan..................................................... 95
d. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan...................................................................... 96
e. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan ................................... 97
f. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan ....................................... 98
g. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Ukuran Perusahaan, dan Manajemen Laba terhadap Nilai
Perusahaan................................................................................................................... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 100
xi

B. Implikasi .................................................................................................................. 101
C. Keterbatasan ........................................................................................................... 103
D. Saran ........................................................................................................................ 104
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 105
LAMPIRAN .................................................................................................................... 109

xi

DAFTAR TABEL
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................... 49
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................................... 73
4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria .................................................... 75
4.2 Deskripsi Sampel Perusahaan ...................................................................... 76
4.3 Statistik Deskriptif ........................................................................................ 77
4.4 Hasil Uji Multikoloniearitas ......................................................................... 81
4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................... 82
4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ......................................................................... 83
4.7 Hasil Uji Normalitas ...................................................................................... 84
4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................... 85
4.9 Hasil Uji Statistik t ........................................................................................ 86
4.10 Hasil Uji Statistik F ...................................................................................... 91

xi

DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................55

xi

DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Perusahaan Sampel .............................................................................. 109
2. Perhitungan Kepemilikan Manajerial ........................................................... 110
3. Perhitungan Kepemilikan Instutisional ......................................................... 111
4. Perhitungan Leverage ................................................................................... 112
5. Perhitungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ................ 113
6. Perhitungan Ukuran Perusahaan .................................................................. 121
7. Perhitungan Manajamen Laba ...................................................................... 122
8. Perhitungan Nilai Perusahaan ...................................................................... 123
9. Hasil Output SPSS..........................................................................................124

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yaitu
untuk mencapai laba yang sebesar-besarnya, memakmurkan pemilik
perusahaan atau para pemilik saham (stockholders) serta memaksimalkan
nilai

perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut

sebenarnya

secara

substansial tidak banyak berbeda, hanya saja penekanan yang ingin dicapai
oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya (Harjito dan Agus, 2005 dalam Susanto dan Subekti, 2013).
Menurut Fama (1978) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006) nilai
perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Jika harga saham
perusahaan tinggi maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan
tersebut juga baik.
Salah satu cara agar perusahaan dapat memaksimalkan nilai
perusahaan adalah dengan memenangkan kompetensi di dalam dunia
usaha, yaitu dengan meningkatkan pertumbuhan yang ditandai dengan
adanya peningkatan nilai investasi yang ditanamkan dalam perusahaan.
Selain laba dan pertumbuhan, ada hal lain yang menjadi indikator
keberhasilan

perusahaan

yaitu

keberlanjutan

(sustainability).

Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan

1

memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup. Banyak fakta yang
terjadi bagaimana perlawanan masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan
waktu terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspekaspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya.
Pengurangan dampak negatif atas kesenjangan sosial dan
kerusakan lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang semakin
berkembang, membuat perusahaan semakin sadar dan melaksanakan
tanggung

jawab

sosialnya.

Banyak

perusahaan

swasta

kini

mengembangkan Coporate Social Responsibility (CSR).
Hal tersebut sejalan dengan Nurlela dan Islahuddin (2008) dimana
saat ini dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi
dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line,
yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi
keuangan saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan
lingkungannya. Dasar pemikiran bahwa dengan menggantungkan hanya
pada kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan dapat tumbuh
secara berkelanjutan (sustainable).
Selain itu pemikiran yang mendasari pelaksanaan tanggung jawab
sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai
kewajiban ekonomi dan kepada pemegang saham (shareholder), tetapi
kewajiban yang menjangkau lebih dari kepentingan di atas, seperti
stakeholder. Tanggung jawab sosial perusahaan terjadi antara sebuah
perusahaan dengan stakeholder (Nurlela dan Islahuddin, 2008).

2

Kajian CSR semakin berkembang pesat seiring banyak kasus yang
terjadi, dimana perusahaan tidak memberikan kontribusi positif secara
langusung kepada masyarakat. Pentingnya CSR telah mendapat perhatian
pemerintah dan perusahaan yang ada di Indonesia. Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74 ayat 1a) menyatakan:
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan
yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya

dilakukan

dengan

memperhatikan

kepatutan

dan

kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan). Adanya
undang-undang tersebut, perusahaan khusus perseroan yang bergerak di
bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. CSR di Indonesia baru
diwajibkan bagi perusahaan bidang tertentu saja terkait dengan semakin
parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi, mulai dari penggundulan
hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim (Utama, 2007 dalam
Cheng dan Christiawan 2011).
Peraturan lain yang diterapkan, terdapat dalam UU No. 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal (pasal 15 ayat 1), yaitu setiap penanaman
modal berkewajiban menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik,

3

dan pada ayat 2, yaitu setiap penanam modal berkewajiban untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Dengan adanya undang-undang tersebut, perusahaan khusus
perseroan terbatas yang bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada
masyarakat.
Sanksi pidana mengenai pelanggaran CSR pun terdapat di dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UUPLH) Pasal 41 ayat (1) yang menyatakan: “Barang siapa yang
melawan

hukum

dengan

sengaja

melakukan

perbuatan

yang

mengakibatkan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup,
diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda
paling banyak lima ratus juta rupiah”. Selanjutnya, Pasal 42 ayat (1)
menyatakan: “Barangsiapa yang karena kealpaannya melakukan perbuatan
yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,
diancamdengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling
banyak seratusjuta rupiah”.
Adanya undang-undang tersebut, banyak penelitian sebelumnya
mengangkat isu penerapan tanggung jawab sosial hanya pada perusahaan
yang memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap dampak lingkungan atas
aktivitas operasional perusahaan, seperti perusahaan pertambangan dan
manufaktur. Padahal penerapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak
terbatas pada jenis dan ukuran perusahaan. Perusahaan yang bergerak di

4

sektor jasa seperti keuangan juga dapat menerapkan tanggung jawab
sosial, hal ini didasari bahwa institusi keuangan juga mempunya kontribusi
penting dalam kondisi keuangan nasional dan mempunyai hubungan yang
erat dengan para stakeholdersnya seperti investor, calon investor, dan
pemerintah dalam penyediaan informasi dalam kegiatan sosial mereka.
Seperti yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik Pasal
6: “Informasi yang wajib dimuat dalam Situs Web Emiten atau Perusahaan
Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 paling kurang meliputi: (a)
informasi umum Emiten atau Perusahaan Publik; (b) informasi bagi
pemodal atau investor; (c) informasi tata kelola perusahaan; dan (d.
informasi tanggung jawab sosial perusahaan.”
Secara khusus peraturan tentang tata kelola perusahaan yang baik
bagi Bank Umum Syariah juga telah diatur oleh Peraturan Bank Indonesia
Nomor 15/13/PBI/2013, menyatakan: “Salah satu faktor penting dalam
mewujudkan terciptanya industri perbankan yang sehat, kuat, dan
dipercaya masyarakat adalah terciptanya pengelolaan kelembagaan bank
secara profesional baik dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya
manusia maupun dalam perencanaan pembukaan, perubahan status,
pemindahan alamat, dan/atau penutupan kantor bank sehingga mampu
mendukung pertumbuhan usaha secara sehat. Untuk mencapai maksud
tersebut maka Bank perlu menerapkan prinsip tata kelola yang baik (good

5

corporate governance) guna memitigasi berbagai risiko yang mungkin
terjadi serta memastikan pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku”.
Pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.05/2014
tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasurasian
Pasal 4 ayat (1) menyatakan: “Perusahaan Perasuransian wajib
melaksanakan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi.”
Institusi keuangan yang ingin tetap menjaga eksistensinya dalam
dunia bisnis nasional, selain mengejar keuntungan juga harus peduli dan
berperan aktif dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat ekonomi kelas
rendah. Daniri (2008) menyatakan bahwa pelaksanaan Corporate Social
Responsibility dapat menjadi suatu strategi bisnis yang baik bagi bank
untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan
kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan
Menurut Darwin (2004) dalam Rakhiemah dan Agustia (2009)
perusahaan dapat memperoleh banyak manfaat dari praktik dan
pengungkapan CSR apabila dipraktekkan dengan sungguh-sungguh,
diantaranya:

dapat

mempererat

komunikasi

dengan

stakeholders,

meluruskan visi, misi, dan prinsip perusahaan terkait dengan praktik dan
aktivitas bisnis internal perusahaan, mendorong perbaikan perusahaan
secara berkesinambungan sebagai wujud manajemen risiko dan untuk

6

melindungi reputasi, serta untuk meraih competitive advantage dalam hal
modal, tenaga kerja, supplier, dan pangsa pasar.
Investor individual tertarik terhadap informasi sosial yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut berupa keamanan
dan kualitas produk serta aktivitas lingkungan. Selain itu mereka
menginginkan informasi mengenai etika, hubungan dengan karyawan dan
masyarakat (Eipstein dan Freedman, 1994 dalam Anggraini 2006).
Hal tersebut didukung oleh Handy (2003) dalam Radyati (2008:5),
kini keberadaan bisnis adalah tidak hanya mencari keuntungan, tetapi
melakukan sesuatu yang lebih baik dengan tujuan tidak hanya
memaksimalkan nilai pemegang saham (shareholders), akan tetapi juga
memaksimalkan nilai para pemangku kepentingan (stakeholders).
Stakeholders perusahaan ada yang berada di dalam perusahaan (internal
stakeholders), dan ada yang berada di luar perusahaan (external
stakholders). Internal stakeholders terdiri dari para karyawan dan seluruh
anggota perusahaan, termasuk pemegang saham. External stakeholders
terdiri dari pemasok, komunitas lokal, masyarakat luas, pesaing
pemerintah, perusahaan lain, dan masyarakat dunia
Penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders, dan
manajemen

yang

notabene

merupakan

pihak

yang

mempunyai

kepentingan terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan masalah
(agency problem). Agency problem dapat dipengaruhi oleh struktur
kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional).

7

Struktur

kepemilikan

oleh

beberapa

peneliti

dipercaya

mampu

mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada
kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi
nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang
mereka miliki (Wahyudi dan Pawestri, 2006).
Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (principal)
menyewa pihak lain (agent) untuk melaksanakan suatu jasa, dan dalam
melakukan hal itu mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan
kepada agen tersebut (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Ujiyantho dan
Pramuka, 2007). Kewenangan yang dimilikinya ini, mungkin saja agen

tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik karena adanya
perbedaan kepentingan antara agen dengan pemilik, mengakibatkan agen
dapat bertindak yang hanya menguntungkan dirirnya sendiri tanpa
memperhatikan kepentingan pemilik. Selain itu, agen dianggap memiliki
informasi yang lebih mengenai perusahaan dibandingkan pemilik,
sehingga memungkinkan agen untuk memanipulasi informasi yang dapat
menguntungkan agen (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).
Manipulasi yang dilakukan manajemen perusahaan membuat
pemegang saham kehilangan kepercayaan atas investasinya, sehingga
menyebabkan pemegang saham menarik dana yang telah diinvestasikan
sebelumnya, hal ini disebut sebagai masalah keagenan. Herawaty (2008)
menjelaskan, bahwa salah satu bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh
manajemen sebagai agen yaitu dalam proses penyusunan laporan

8

keuangan manajemen dapat mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan
dalam laporan keuangan atau yang sering disebut dengan earning
management .
Menurut Scott (2014: 328) manajemen laba jika dilihat secara
prinsip memang tidak menyalahi prinsip akuntansi yang berterima umum,
namun manajemen laba dinilai dapat menurunkan kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan. Semakin menurunnya kepercayaan masyarakat,
maka hal ini dapat menurunkan nilai perusahaan karena banyak investor
yang akan menarik kembali investasi yang telah mereka tanamkan.
Praktek manajemen laba dinilai merugikan karena dapat menurunkan nilai
laporan keuangan dan memberikan informasi yang tidak relevan bagi
investor.
Selanjutnya, selain CSR, ukuran perusahaan digunakan dalam
penelitian ini karena secara teoritis semakin besar ukuran perusahaan,
maka semakin besar pula nilai perusahaan tersebut. Hal ini sejalan dengan
Sembiring (2005) yang telah melakukan penelitian empiris pada
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, mengenai karakteristik
perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasilnya berupa
ukuran perusahaan, karakteristik dan jumlah dari jajaran komisioner
memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap pengungkapan
pertanggungjawaban sosial. Variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, leverage juga digunakan dalam penelitian ini karena sesuai
dengan Penelitian Crutchley (1999) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006),

9

memberikan bukti bahwa ada keterkaitan antara keputusan leverage, dividend
payout ratio, insider ownership, dan institutional ownership yang ditentukan
secara simultan meskipun tidak menyeluruh. Pada penelitiannya Crutchley
(1999) juga membuktikan bahwa kepemilikan institusional merupakan
subtitusi kepemilikan manajerial. Chen (2000) menemukan hubungan negatif
antara analyst coverage dan kepemilikan manajerial, hal ini mendukung hasil
penelitian Crutchley (1999).

Perbedaan lain dengan penelitian sebelumnya adalah digunakan
standar GRI (Global Reporting Initiative) dalam mengukur pengungkapan
CSR di penelitian ini. Periode penelitian yang digunakan yaitu lima tahun
pengamatan (2010 sampai 2014). Hal ini juga memperbaiki keterbatasan
peneliti terdahulu yang hanya menggunakan satu tahun periode dan tidak
digunakannya standar Global Reporting Index (GRI) dalam pengukuran
pengungkapan sosial. Alasan digunakannya standar GRI di dalam
penelitian ini, karena pengungkapan yang terdapat di dalam GRI bersifat
internasional dan dapat digunakan untuk berbagai macam sektor dan
ukuran perusahaan.
Beberapa penelitian di atas memberikan teori-teori pendukung bagi
peneliti untuk melakukan penelitian yang terkait dengan nilai perusahaan.
Adapun perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
sebagai berikut:
1. Pada penelitian terdahulu variabel independennya terdiri dari
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
10

dan Ukuran Perusahaan. Sedangkan pada penelitian ini variabel
independennya terdiri dari Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Leverage, Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Manajemen
Laba terhadap Nilai Perusahaan Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage,
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, dan Manajemen Laba
2. Pada penelitian terdahulu menganalisis perusahaan High
Profile yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).,
sedangkan pada penelitian ini menganalisis perusahaan
keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Pada penelitian terdahulu menganalisis pada periode 20082012, sedangkan pada penelitian ini menganlisis pada periode
2010-2014.
Berdasarkan kajian dan penjelasan penelitian terdahulu yang telah
disebutkan, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Pengungkapan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,

Leverage,
Ukuran

Perusahaan, dan Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dapat dituangkan sebagai berikut:

11

1. Apakah

Kepemilikan

Manajerial

berpengaruh

terhadap

Nilai

Perusahaan?
2. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan?
3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
4. Apakah

Pengungkapan

Tanggung

Jawab

Sosial

Perusahaan

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
5. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
6. Apakah Manajemen Laba berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
7. Apakah

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, dan Manajemen Laba berpengaruh secara simultan
terhadap Nilai Perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1 Menganalisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai
Perusahaan.
2 Menganalisis Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai
Perusahaan
3 Menganalisis Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

12

4 Menganalisis Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
5 Menganalisis

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

terhadap Nilai

Perusahaan
6 Menganalisis

Pengaruh

Manajemen

Laba

terhadap

Nilai

Perusahaan
7 Menganalisis pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Manajemen Laba secara
simultan terhadap Nilai Perusahaan
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
a. Mahasiswa jurusan akuntansi
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu
akuntansi manajemen, sehingga dapat mengetahui Pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage,
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, dan Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan, serta
dapat menerapkan di dunia pekerjaan.
b. Masyarakat
Sebagai sarana informasi tentang Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan

13

Manajemen

Laba

terhadap

Nilai

Perusahaan

serta

dapat

menerapkan di dunia pekerjaan, juga wawasan dalam bidang
akuntansi.
c. Ilmu Akuntansi Manajemen
Menambah bahan literatur dan acuan penelitian pada
bidang akuntansi manajemen, terutama yang ingin meneliti lebih
lanjut tentang Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Manajemen Laba terhadap
Nilai Perusahaan.
d. Universitas
Sebagai referensi penelitian lain yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diteliti, serta sebagai darma bakti
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada umumnya dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada khususnya.
e. Peneliti yang akan datang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan acuan dalam penelitian yang berkaitan dengan
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
Ukuran Perusahaan, dan Manajemen Laba terhadap Nilai
Perusahaan, sehingga dapat melakukan penelitian selanjutnya yang
lebih baik.

14

f. Peneliti
Diharapkan dapat menjadi sarana latihan pengembangan
kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan teori yang
diperoleh

di

bangku

kuliah,

meningkatkan

pengetahuan,

menambah wawasan tentang pengungkapan tanggung jawasb
sosial

perusahaan

serta

mempertajam

kemampuan

dalam

menganalisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Leverage, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan,

Ukuran Perusahaan, dan Manajemen Laba terhadap

Nilai

Perusahaan.

15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur
1. Teori Keagenan
Teori keagenan merupakan teori yang membahas isu-isu yang
berkaitan dengan hubungan principal (pemegang saham) dan agent
(manajemen), serta adanya pemisahan kepemilikan (ownership) dan
pengendalian

(control)

dalam

badan

usaha.

Teori

keagenan

menganalisis kepentingan dan perilaku dari pihak yang bertindak
sebagai pembuat keputusan bagi pihak lain yang bertindak sebagai
pemberi wewenang kepada pihak pertama dengan maksud agar pihak
pertama

bertindak

dan

membuat

keputusan

sesuai

dengan

kepentingannya selaku pemberi wewenang (Sholekah dan Venusita,
2014).
Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda
didalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk
mencapai

atau

mempertahankan

tingkat

kemakmuran

yang

dikehendaki (Ali, 2002 dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007).
Jensen dan Meckling, 1976 serta Watts & Zimmerman, 1986
dalam Herawaty (2008) menyatakan bahwa laporan keuangan yang

16

dibuat dengan angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan
konflik diantara pihak-pihak yang berkepentingan.
Jensen

dan

Meckling

(1976)

dalam

Muliati

(2011),

menyatakan bahwa jika kedua kelompok (agent dan principal) tersebut
adalah orang-orang yang berupaya memaksimalkan utilitasnya, maka
alasan yang kuat untuk meyakini bahwa agen tidak akan selalu
bertindak yang terbaik untuk kepentingan prinsipal. Jensen dan
Meckling (1976) mengidentifikasi kos keagenan menjadi tiga
kelompok, yaitu: 1) the monitoring expenditure by the principal adalah
kos pengawasan yang harus dikeluarkan oleh pemilik; 2) the bonding
cost adalah kos yang harus dikeluarkan akibat pemonitoran yang harus
dikeluarkan prinsipal kepada agen; 3) the residual loss adalah
pengorbanan akibat berkurangnya kemakmuran prinsipal karena
perbedaan keputusan antara prinsipal dan agen.
Eisenhardt (1989) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007)
menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat
manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri
(self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai
persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu
menghindari resiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar
manusia

tersebut

manajer

sebagai

manusia

akan

bertindak

opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya (Haris,
2004 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

17

2. Teori Legitimasi
Menurut Hadi (2011) dalam Sholekah dan Venusita (2014),
legitimasi merupakan sistem pengolahan perusahaan yang berorientasi
pada keberpihakan masyarakat (society), pemerintah, individu dan
kelompok masyarakat. Menurut Haniffa et al. (2005) dalam Sayekti
dan Wondabio (2007), dalam legitimacy theory perusahaan memiliki
kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan
nilai-nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai
kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup
perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan
masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan tersebut menjalankan
setiap aktivitasnya.
Menurut Haniffa et al. (2005) dalam Sayekti dan Wondabio
(2007), jika terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan
sistem

nilai

masyarakat,

maka

perusahaan

akan

kehilangan

legitimasinya dan selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan
Menurut teori ini, legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai
sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu
yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat (Utami dan
Prastiti, 2011) Uraian di atas menjelaskan bahwa teori legitimasi
merupakan salah satu teori yang mendasari pengungkapan CSR.

18

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan untuk
mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari masyarakat, yang
nantinya akan berpengaruh pula pada nilai perusahaan tersebut.
3. Teori Signaling
Menurut Jogiyanto (2007:392) dalam Sholekah dan Venusita
(2014) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan
memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan
investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut
diterima oleh pasar.
Teori signal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
sebuah perusahaan memberikan signal kepada pengguna laporan
keuangan. Signal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.
Signal dapat berupa promosi atau informasi lainnya yang menyatakan
bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lainnya
(Machfoedz, 1999 dalam Yasa, 2010) Pada waktu informasi
diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi
tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu mengintepretasikan dan
menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau
signal buruk (bad news). Jika informasi tersebut sebagai signal baik
bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan
saham.

19

4. Teori Pecking Order
Brealey dan Myers (2003:511) dalam Hadianto (2010)
menyatakan teori pecking order diawali dengan kehadiran informasi
yang tidak simetrik. Manajer lebih mengetahui keadaan perusahaan
dibandingkan dengan investor. Informasi ini mempengaruhi pilihan
antara pembiayaan internal dan eksternal.
Menurut teori ini struktur pendanaan suatu perusahaan
mengikuti suatu hirarki dimulai dari sumber dana termurah, dana
internal hingga saham sebagai sumber terakhir. Jika struktur modal
perusahaan dapat mempengaruhi biaya modalnya maka manajemen
struktur modal merupakan hal penting dalam manajemen keuangan
(Halomoan dan Djakman, 2004 dalam Indahningrum dan Handayani,
2009).
Menurut Hanafi (2004:313) dalam Hadianto (2010), skenario
urutan dalam pecking order theory yaitu: (1) Perusahaan memilih
pendanaan internal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba
(keuntungan)

yang dihasilkan

dari

kegiatan

perusahaan,

(2)

Perusahaan menghitung target rasio pembayaran dividen didasarkan
pada perkiraan investasi. Perusahaan berusaha menghindari perubahan
dividen yang tiba-tiba. Dengan kata lain, pembayaran dividen
diusahakan konstan atau jika berubah terjadi secara gradual dan tidak
berubah dengan signifikan, (3) Karena kebijakan dividen yang
konstan (sticky) digabung dengan fluktuasi keuntungan dan

20

kesempatan investasi yang tidak dapat bisa diprediksi, akan
menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi, (4) Jika pendanaan
eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga
yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan
utang, kemudian dengan surat berharga campuran (hibrida) seperti
obligasi konvertibel, dan saham sebagai pilihan terakhir.
5. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah saham yang dimiliki oleh
manajemen secara pribadi maupun saham yang dimiliki oleh anak
cabang perusahaan bersangkutan beserta afiliasinya (Susiana dan
Herawaty, 2005 dalam Guna dan Herawaty, 2010).
Shliefer dan Vishny (1988) dalam Siallagan dan Machfoedz
(2006) menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi
nilai ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Menurut Jensen
dan Meckling (1976), ketika kepemilikan saham oleh manajemen
rendah maka ada kecenderungan akan terjadinya perilaku opportunistic
manajer yang akan meningkat juga. Dengan adanya kepemilikan
manajemen terhadap saham perusahaan maka dipandang dapat
menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham
luar dengan manajemen. Sehingga permasalahan keagenen diasumsikan

akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai
seorang pemilik.

21

Morck, Shleifer dan Vishny (1988) Siallagan dan Machfoedz,
(2006) yang menguji hubungan antara kepemilikan manajerial dan
komposisi dewan komisaris terhadap nilai perusahaan menemukan
bahwa nilai perusahaan meningkat sejalan dengan peningkatan
kepemiliakan manajerial sampai dengan 5%, kemudian menurun pada
saat kepemilikan manajerial 5%-25%, dan kemudian meningkat
kembali seiring dengan adanya peningkatan kepemilikan manajerial
secara berkelanjutan.
6. Kepemilikan Instutisional
Baridwan (2004)

dalam

Fitriyah dan Hidayat

(2011)

mendefinisikan kepemilikan institusional sebagai proporsi saham yang
dimiliki oleh suatu lembaga atau institusi pada akhir tahun. Selain itu,
Siregar dan Utama (2005) mendefinisikan kepemilikan instutisional
sebagai kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti
perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking.
Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor
manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan
mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal (Tarjo, 2008
dalam Sholekah dan Venusita, 2014). Selain itu, Investor institusional
dikatakan sebagai investor yang sophisticated sehingga dapat
melakukan fungsi monitoring secara lebih efektif dan tidak percaya
dengan tindakan manipulasi oleh manajer seperti tindakan manajemen
laba (Bushee, 1998 dalam Jao dan Pagulung, 2011).

22

Matoussi dan Chakroun (2008) dalam Rustiarini (2011)
menyatakan bahwa perusahaan dengan kepemilikan institusional yang
besar lebih mampu untuk memonitor kinerja manajemen. Investor
institusional memiliki power dan experience serta bertanggungjawab
dalam menerapkan prinsip corporate governance untuk melindungi
hak dan kepentingan seluruh pemegang saham sehingga mereka
menuntut perusahaan untuk melakukan komunikasi secara transparan.
Proses

komunikasi

yang

transparan

tersebut

dapat

memarik

s

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO, TINGKAT LEVERAGE, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI

0 3 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Industry dan Manufacturing yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013)

1 53 21

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR MODAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 25 1

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

0 5 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 6 16

PENGARUH PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

0 0 13

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS PENGUNGKAPAN INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN DAMPAKNYA PADA NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN PEMERINTAH TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

2 5 22

PENGARUH LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014) Riska Ananda

1 1 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 1 64