Analisis dampak interaksi pertambangan dan perikanan terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat
ANALISIS DAMPAK INTERAKSI PERTAMBANGAN DAN PERIKANAN
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
ERENDA
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
7
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis
yang berjudul :
ANALISIS DAMPAK INTERAKSI PERTAMBANGAN DAN PERIKANAN
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Adalah benar merupakan karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.
Bogor,
September 2008
Yang menyatakan,
Erenda
Nrp. A155050171
8
ABSTRACT
ERENDA, The Impact Analysis of Fishery and Mining Interaction to
Fisherman Society Welfare at District of Sumbawa Barat, under supervision
of Luky Adrianto and Isang Gonarsyah.
District of Sumbawa Barat is administratively separated from Sumbawa
district, NTB Province. The existence of mining company, PT. Newmont Nusa
Tenggara (PT.NNT), is expected can increase the welfare especially for the
fisherman society and Sumbawa Barat societies in general. The objectives of this
research were analyzing the impact of fishery and mining interaction to fisherman
society welfare and formulate the strategy for increasing fisherman society
welfare. Data analysis was conducted descriptively, bioeconomic analysis,
consumer and producer surplus analysis, and t-test statistic. Results of the research
show that the existence of PT. NNT doesn’t give welfare change for local
fisherman society, eventhough for the villages which close with the area of mining
activities there was the increasing of income amount of IDR 282.523.496,-. The
increasing of income is caused by the increasing of fisheries commodity price
which caused by the decreasing number of fisherman catching. Whereas the
villages which far from mining activities face the decreasing of income amount of
IDR 1.289.351.440,- after the existence of PT. NNT. The existence of PT. NNT
cause the increasing of catching fishery commodity price amounting of IDR
15,03,- for the villages which close with area of mining activities and amounting
of IDR 35,33,- for the villages which far from area of mining activities. This
condition cause the decreasing of society’s purchasing power. Secondly, the
fishery policy strategies for increasing the local fisherman welfare are a)
developing catch fishery, b) developing quality of fishery production, c)
developing hatchery, d) developing sea cultivation and e) developing fish pond
cultivation.
Keywords: fisherman, welfare, and PT. Newmont Nusa Tenggara
9
RINGKASAN
ERENDA, Analisis Dampak Interaksi Pertambangan dan Perikanan Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat (Luky Adrianto
sebagai ketua dan Isang Gonarsyah sebagai Anggota komisi Pembimbing).
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Keberadaan perusahaan
pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan khususnya dan masyarakat
Kabupaten Sumbawa Barat pada umumnya. Salah satu kegiatan pertambangan
tembaga dan emas yang menghasilkan konsentrat tembaga dan emas yang besar di
Indonesia selain PT. Freeport Indonesia adalah PT. Newmont Nusa Tenggara,
yang pusat kegiatannya saat ini berada di Batu Hijau Kecamatan Sumbawa Barat,
Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB. PT. Newmont Nusa Tenggara
mempunyai komitmen untuk mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar
pertambangan, untuk melaksanakan komitmennya tersebut PT. Newmont Nusa
Tenggara mengeluarkan dana yang cukup besar sejak tahun 2000-2005 sebesar
US$ 19,897 juta melalui community development (comdev). Dalam rangka
Corporate Social Responsibility sejak tahun 2000 PT. Newmont Nusa Tenggara
telah melakukan berbagai proyek community development (comdev) diberbagai
daerah, antara lain : (1) sarana kesehatan, (2) sarana pendidikan, (3) sarana
pertanian dan usaha kecil, (4) sarana umum. Dalam perkembangannya ternyata
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumbawa Barat cenderung meningkat,
terutama di wilayah pesisir dan sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang
tidak ada program yang menyentuh masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan
menganalisis dampak keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara terhadap
kesejahteraan masyarakat nelayan dan merumuskan strategi peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan. Analisis data dilakukan secara deskriptif,
statistik uji beda nyata, analisis bioekonomi, analisis surplus konsumen dan
analisis surplus produsen.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survai, dimana
populasi yang menjadi obyek yang diteliti adalah nelayan yang berada di sekitar
tambang (terkena dampak langsung dari kegiatan pertambangan dan diluar
kegiatan pertambangan), yang umumnya masyarakat yang bermukim di sekitar
pesisir Kabupaten Sumbawa Barat. Adapun teknik pengambilan sampel
menggunakan kombinasi antara metode pengambilan sampel bertahap (multistage
proporsional random sampling) dengan metode pengambilan sampel acak
terstratifikasi (stratified random sampling), dimana didapatkanlah 100 responden
(20 responden di Desa Maluk, 17 responden di Desa Benete, 12 responden di
Desa Tongo, 17 responden di Desa Aik Kangkung, 17 responden di Desa Poto
Tano, dan 13 responden di Desa Labuhan Lalar).
Temuan utama penelitian ini adalah keberadaan PT. Newmont Nusa
Tenggara tidak memberikan perubahan kesejahteraan kepada masyarakat nelayan,
walaupun terjadi peningkatan pendapatan pada desa dampak sebesar
Rp. 282.523.496,-, peningkatan pendapatan ini dikarenakan naiknya harga-harga
komoditi perikanan tangkap yang disebabkan menurunnya tangkapan nelayan dan
10
pada desa non-dampak terjadi penurunan pendapatan setelah adanya PT.
Newmont Nusa Tenggara sebesar Rp. 1.289.351.440,-. Sedangkan dari sisi
konsumen keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara menyebabkan naiknya
harga-harga komoditi perikanan tangkap baik itu pada desa dampak maupun pada
desa non-dampak yaitu sebesar Rp. 15,03,- dan Rp. 35,33,-. Hal ini menyebabkan
kemampuan daya beli masyarakat menjadi menurun. Kedua strategi peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat adalah a)
pengembangan perikanan tangkap, b) peningkatan mutu hasil perikanan, c)
pengembangan hatchery, d) pengembangan budidaya laut, dan e) pengembangan
budidaya tambak.
Kata kunci : PT. Newmont Nusa Tenggara, nelayan dan kesejahteraan
11
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008
Hak cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan yang wajar IPB.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam
bentuk apapun tanpa izin IPB.
12
ANALISIS DAMPAK INTERAKSI PERTAMBANGAN DAN PERIKANAN
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
ERENDA
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Departermen Ekonomi dan Manajemen
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
13
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : 1. Dr. Ir. Bambang Juanda, MS
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Fauzi, M.Sc
14
15
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karunian-Nya sehingga dapat menyelesaikan tesis dengan judul: “Analisis
Dampak Interaksi Pertambangan dan Perikanan Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat”. Tesis ini merupakan tugas
akhir pendidikan magister sains pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Bapak Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc selaku Ketua Komisi dan Bapak Prof.
Ir. Isang Gonarsyah, Ph.D selaku Anggota Komisi Pembimbing yang dengan tulus
dan ikhlas telah meluangkan waktu dan kesempatan memberikan bimbingan dan
arahan serta memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
Kepada Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir.
Khairil Anwar Notodiputro, MS dan Ketua Program Studi Ilmu-ilmu Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Bapak Dr. Ir. Bambang Juanda, MS,
penulis mengucapkan terima kasih atas kesediaanya menerima penulis untuk
mengikuti pendidikan magister serta segala bantuan dan kesempatan yang
diberikan selama mengikuti pendidikan. Demikian juga penulis haturkan terima
kasih kepada para Dosen PS. PWD atas bekal ilmu yang diberikan serta
pandangan dan kekeluargaan yang terjalin selama ini.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Amri Rahman, M.Si
selaku staf ahli Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumbawa
Barat, Ir. M. Alimin selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sumbawa Barat, Kepala Desa Maluk, Kepala Desa Benete, Kepala Desa Tongo,
Kepala Desa Aik Kangkung, Kepala Desa Poto Tano dan Kepala Desa Labuhan
Lalar di Kabupaten Sumbawa Barat yang dengan ikhlas memberikan bantuan dan
fasilitas selama penulis melaksanakan penelitian lapangan. Kepada ayah, ibu dan
kakak yang selalu memberikan semangat moral maupun matrial setiap saat, dalam
penulisan tesis, penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga.
Ucapan terima kasih juga sampaikan kepada rekan-rekan PS. PWD 2005
atas kebersamaan yang terbina selama ini dalam meniti ilmu di bumi Pakuan.
16
Kepada teman-teman: Kang Nandang dan keluarga, Mbak Rosda, Mbak Sherly,
Albertus dan keluarga, Hasbi, Wisnu, Rosa dan keluarga besar BARISTAR yang
selalu membantu, membimbing dan mendorong untuk penyelesaian studi di IPB.
Akhirnya disadari penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan yang
karena keterbatasan penulis. Untuk kesempurnaan kritik dan saran diharapkan dari
berbagai pihak. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bogor, September 2008
Erenda
17
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 25 Januari 1981 dari ayah
Husni Thamrin dan ibu B. Endang Wahyuni. Penulis merupakan putra kedua dari
satu bersaudara.
Pendidikan sekolah dasar ditempuh pada SDN 03 Tanjung dan tamat pada
tahun 1993, pendidikan sekolah menengah pertama ditempuh pada SMPN 03
Mataram dan tamat pada tahun 1996 selanjutnya pendidikan sekola menengah
atas ditempuh pada SMAN 03 Mataram dan tamat pada tahun 1999. Pendidikan
sarjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Mataram dan tamat pada tahun 2004 dan pada tahun 2005
penulis mengikuti pendidikan Magister Sains pada Program Studi Ilmu
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Institut Pertanian Bogor.
18
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...........................................................................................1
Perumusan Masalah ....................................................................................1
Tujuan Penelitian ........................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
Ekonomi Kesejahteraan ..............................................................................3
Penelitian Dahulu ...................... ................................................................3
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran....................................................................................6
Hipotesis .....................................................................................................9
Metode Penelitian .......................................................................................9
Metode Pengumpulan Data ..................................................................9
Metode Pengambilan Sampel............................................................. 10
Metode Analisis Data ..........................................................................13
Standarisasi Alat Tangkap...................................................................13
Analisis Tingkat Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.........13
Standarisasi Biaya ...............................................................................16
Surplus Konsumen ..............................................................................17
Surplus Produsen.................................................................................17
Analisis Perubahan Walfare ................................................................17
Analisis Kebijakan ..............................................................................18
Definsi Operasional.............................................................................23
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi Penelitian...........................................................25
Topografi.............................................................................................25
Demografi............................................................................................25
Iklim ....................................................................................................25
Pulau-pulau Kecil................................................................................26
Sarana dan Prasarana Mendukung ......................................................26
Karakteristik Responden ..........................................................................27
Tingkat Pendidikan .............................................................................29
Tingkat Pengalaman ............................................................................30
19
Tanggungan Keluarga .........................................................................32
Perkembangan Armada Perikanan ...........................................................33
Perkembangan Alat Tangkap ...................................................................35
Tingkat Pendapatan..................................................................................38
Kesejahteraan Keluarga ...........................................................................40
Standarisasi Unit Upaya...........................................................................43
Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Tangkap ........................48
Kondisi Aktual dan Lestari ......................................................................51
Kondisi Akses Terbuka (Open Access) ...................................................51
Kondisi Optimal (Maximum Ecomonic Yield) .......................................52
Surplus Konsumen ...................................................................................53
Surplus Produsen .....................................................................................54
Hasil Analisis AHP ..................................................................................55
Alternatif Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Manfaat ..........55
Aspek yang Berpengaruh terhadap Manfaat “dampak positif”
Keberadaan Perusahaan Pertambangan di Kabupaten
Sumbawa Barat ............................................................................57
Aspek Berpengaruh Ekonomi terhadap Level Kriteria .......................57
Aspek Berpengaruh Lingkungan terhadap Level Kriteria ..................57
Aspek Berpengaruh Sosial terhadap Level Kriteria ............................58
Stakeholder yang Bertanggungjawab terhadap Aspek
Berpengaruh .................................................................................58
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Pemerintah....................................................................................58
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Perusahaan....................................................................................59
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Masyarakat ...................................................................................59
Alternatif Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Dampak
Negatif..........................................................................................59
Aspek yang Berpengaruh Terhadap Biaya “Dampak Negatif”
Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat ......................................................61
Aspek Berpengaruh Ekonomi terhadap Level Kriteria .......................61
Aspek Berpengaruh Lingkungan terhadap Level Kriteria ..................61
Aspek Berpengaruh Sosial terhadap Level Kriteria ............................61
Stakeholder yang Bertanggungjawab terhadap Aspek
Berpengaruh .................................................................................62
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Pemerintah....................................................................................62
20
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Perusahaan....................................................................................62
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Masyarakat ...................................................................................63
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Rasio Manfaat
“Dampak Positf” dan Biaya “Dampak Negatif” ..........................63
SIMPULAN ...................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................66
LAMPIRAN...................................................................................................68
21
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Matrik Perbandingan Komparasi Berpasangan .................................20
2. Nilai Indeks Acak (RI) ......................................................................21
3. Nama Pulau-pulau Kecil yang Ada di Kabupaten Sumbawa
Barat Beserta Potensinya ..................................................................26
4. Kisaran Umur Responden di Lokasi Penelitian.................................28
5. Tingkat Pendidikan Nelayan di Lokasi Penelitian ............................29
6. Tingkat Pengalaman Nelayan di Lokasi Penelitian ...........................31
7. Jumlah Anggota Keluarga Nelayan Responden ................................33
8. Perkembangan Armada Perikanan Berdasarkan Jenis Armada di
Kabupaten Sumbawa Barat Sebelum Adanya PT. NNT
Tahun 1994-1999 ..............................................................................34
9. Perkembangan Armada Perikanan Berdasarkan Jenis Armada di
Kabupaten Sumbawa Barat Setelah Adanya PT. NNT
Tahun 2000-2006..............................................................................34
10. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelum Adanya PT. NNT Tahun 1994-1999 ................................36
11. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Setelah Adanya PT. NNT Tahun 2000-2006...................................36
12. Perbedaan Tingkat Pendapatan Antar Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 1996 ...............................................................38
13. Perbedaan Tingkat Pendapatan Antar Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 2007 ...............................................................38
14. Koefisien Penduga Pendapatan Pada Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 2007 ...............................................................40
15. Koefisien Penduga Pendapatan Pada Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 1996 ...............................................................41
16. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT ..........................................................................................43
22
17. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Setelah Adanya
PT. NNT ..........................................................................................44
18. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT ..........................................................................................44
19. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT. NNT ..........................................................................................44
20. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Desa
Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Sebelum Adanya
PT. NNT Tahun 1994-1999.............................................................48
21. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Desa
Non-Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Setelah Adanya
PT. NNT Tahun 2000-2006.............................................................48
22. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Desa Non-Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Sebelum
Adanya PT. NNT Tahun 1994-1999 ...............................................49
23. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Desa Non-Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Setelah
Adanya PT. NNT Tahun 2000-2006 ...............................................49
24. Responden Expert Choice di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2007 .....................................................................................55
25. Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Rasio Manfaat
“Dampak Positif” dan Biaya “Dampak Negatif”.............................64
23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Skema Kerangka Pemikiran ................................................................8
2. Model Pengambilan Sampel ..............................................................12
3. Bentuk Umum Hierarki Strategi Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Nelayan .........................................................................19
4. Kisaran Umur Responden pada Desa Dampak .................................28
5. Kisaran Umur Responden pada Desa Non-Dampak .........................29
6. Tingkat Pendidikan Responden pada Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak .....................................................................................30
7. Tingkat Pengalaman Responden pada Desa Dampak .......................32
8. Tingkat Pengalaman Responden pada Desa Non-Dampak ...............32
9. Jumlah Anggota Keluarga Responden pada Desa Dampak dan
Desa Non-Dampak ............................................................................33
10. Jumlah Armada Perikanan di Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................35
11. Jumlah Armada Perikanan di Kabupaten Sumbawa Barat
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................35
12. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................37
13. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................37
14. Tingkat Pendapatan Responden Desa/Kelurahan Dampak dan
Desa Non-Dampak pada Tahun 1996..............................................39
15. Tingkat Pendapatan Responden Desa/Kelurahan Dampak dan
Desa Non-Dampak pada Tahun 2007..............................................39
16. Perkembangan Produksi Ikan Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT .........................................45
24
17. Perkembangan Produksi Ikan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT ............................45
18. Perkembangan Upaya Penangkapan Desa Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT ............................46
19. Perkembangan Upaya Penangkapan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT ............................46
20. Perkembangan Hasil Tangkapan per Upaya Pengkapan Ikan
Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya
PT. NNT ..........................................................................................47
21. Perkembangan Hasil Tangkapan per Upaya Pengkapan Ikan
Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT dan Setelah
Adanya PT. NNT .............................................................................47
22. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT ......................................49
23. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT.........................................50
24. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT ..............................50
25. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Non-Dampak Setelah Adanya PT. NNT ................................50
26. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Manfaat............................56
27. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Negatif .............................60
25
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data Penduduk Miskin Masing-masing Kecamatan di Kabupaten
Sumbawa Barat dari Tahun 1998-2006 .............................................69
2. Data Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten Sumbawa
Barat Tahun 1994-2006 ....................................................................71
3. Peta Lokasi Penelitian Kabupaten Sumbawa Barat...........................72
4. Wilayah dampak dan non-dampak kegiatan PT. Newmont Nusa
Tenggara ...........................................................................................73
5. Karekteristik Responden di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2007 ........................................................................................74
6. Jenis dan Jumlah Biaya Operasional Nelayan Responden di
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2007 ...........................................77
7. Jenis, Harga dan Nilai Penyusutan Sarana dan Prasarana Tangkap
Nelayan Responden di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2007 ......83
8. Harga dan Biaya Penangkapan Ikan Berdasarkan Indeks Harga
Konsumen (IHK) di Kabupaten Sumbawa Barat
(Sebelum Adanya PT. NNT) .............................................................89
9. Harga dan Biaya Penangkapan Ikan Berdasarkan Indeks Harga
Konsumen (IHK) di Kabupaten Sumbawa Barat
(Setelah Adanya PT. NNT) ...............................................................89
10. Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku
(Sebelum Adanya PT. NNT) ...........................................................90
11. Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku
(Setelah Adanya PT. NNT) .............................................................90
12. Summary Output
(PDRB atas Dasar Harga Berlaku Sebelum Adanya PT. NNT) .....91
13. Summary Output
(PDRB atas Dasar Harga Berlaku Setelah Adanya PT. NNT) ........91
14. Produksi Ikan Desa Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................92
26
15. Produksi Ikan Desa Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................92
16. Produksi Ikan Desa Non-Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................93
17. Produksi Ikan Desa Non-Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................93
18. Harga Ikan dari Tahun 1994-1999...................................................94
19. Harga Ikan dari Tahun 2000-2006...................................................94
20. Effort Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT............................96
21. Effort Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT ..............................96
22. Effort Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT....................97
23. Effort Desa Non-Dampak Setelah Adanya PT. NNT......................97
24. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT Tahun 1994-1999.............................................................98
25. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Setelah Adanya
PT. NNT Tahun 2000-2006...........................................................100
26. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT Tahun 1994-1999 .............................................102
27. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT. NNT Tahun 2000-2006...........................................................104
28. Summary Output
(Dynamik Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT)..................106
29. Summary Output
(Dynamik Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT) ....................107
30. Summary Output
(Dynamik Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT)..........108
31. Summary Output
(Dynamik Setelah Desa Non-Dampak Adanya PT. NNT)............109
32. Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT ........................................................................................110
27
33. Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Setelah Adanya
PT. NNT ........................................................................................110
34. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Sebelum Adanya
PT NNT) .......................................................................................111
35. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Setelah Adanya
PT NNT) .......................................................................................111
36. Harga Ikan dan Permintaan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT NNT ............................................................................112
37. Harga Ikan dan Permintaan Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT NNT .........................................................................................112
38. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT NNT)...........................................................................113
39. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintan Desa Non-Dampak Setelah
Adanya PT NNT)...........................................................................113
40. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa Dampak
Tahun 2007 ...................................................................................114
41. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa
Non Dampak Tahun 2007..............................................................117
42. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa Dampak
Tahun1996 .....................................................................................120
43. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa
Non Dampak Tahun1996...............................................................123
44. Surplus Konsumen Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NTT .....126
45. Surplus Konsumen Desa Dampak Setelah Adanya PT. NTT .......127
46. Surplus Konsumen Desa Non-Dampak Sebelum Adanya
PT. NTT.........................................................................................128
47. Surplus Konsumen Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT. NTT.........................................................................................129
28
48. Bioekonomik Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NTT ..............130
49. Bioekonomik Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT................135
50. Bioekonomik Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NTT......140
51. Bioekonomik Desa Non-Dampak Setelah Adanya PT. NTT ........145
29
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Provinsi NTB) berdasarkan UU No. 30
Tahun 2003. Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari 5 (lima) kecamatan, yaitu
Kecamatan Jereweh, Kecamatan Sekongkang, Kecamatan Taliwang, Kecamatan
Brang Rea dan Kecamatan Seteluk. Di mana, hampir semua kecamatan berada di
wilayah pesisir, kecuali Kecamatan Brang Rea. Berdasarkan data BPS Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2006 jumlah penduduk sebanyak 110.406 jiwa, dimana
10.397 jiwa (9,42% penduduk miskin) dan sebanyak 9.252 jiwa (8,38%) ada di
pesisir.
Salah satu kegiatan pertambangan tembaga dan emas yang menghasilkan
konsentrat tembaga dan emas yang besar di Indonesia selain PT. Freeport
Indonesia adalah PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), yang pusat
kegiatannya saat ini berada di Batu Hijau Kecamatan Sumbawa Barat, Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi NTB. PT. NNT mempunyai komitmen untuk
mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar pertambangan, untuk
melaksanakan komitmennya tersebut PT. NNT mengeluarkan dana yang cukup
besar sejak tahun 2000-2005 sebesar US$ 19,897 juta melalui community
development (comdev). Menarik dikaji bagaimana dampak keberadaan PT. NNT
terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Sumbawa Barat.
Perumusan Masalah
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari Republik Indonesia
ternyata memiliki sumberdaya alam tambang yang tidak kalah dengan propinsi
lainnya. Dari hasil eksplorasi ada 30 jenis bahan tambang galian B dan galian C
yang sudah ditemukan (Bappeda, 1999). Bahkan untuk bahan tambang galian B
khususnya emas yang berlokasi di Batu Hijau Kabupaten Sumbawa Barat sudah
dilakukan penambangan oleh sebuah perusahaan asing PT. NNT yang mulai
operasi tahun 1999 dengan luas areal 96.400 ha dan cadangan bijih emas
1.304 juta ton, masa produksi penuh dimulai pada bulan Desember 2000, dengan
30
produksi rata-rata 564 ribu ons emas pertahun. Sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 13 Kontrak Karya antara PT. NNT dengan Pemerintah Indonesia, PT. NNT
membayar konsentrat pertama pada tahun 1999. Pada triwulan I/2004
(Januari-Maret 2004), PT. NNT telah membayar royalti kurang lebih US$ 4,037
juta (tembaga-Cu US$ 3,065 juta, emas-Au US$ 0,944 juta, dan perak-Ag US$
(0,27 juta). Hingga April 2004, pembayaran royalti PT. NNT kepada pemerintah
RI sudah mencapai US$ 71,5 juta.
Berdasarkan data produksi ikan di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2006
terjadi penurunan yang signifikan, dimana pada tahun 2006 jumlah produksi ikan
sebesar 2.025,7 ton. Hal ini sangat berbeda dengan produksi ikan pada tahun 1998
yang berjumlah 6.849,7 ton. Penurunan jumlah tangkapan ikan pada nelayan akan
berdampak kepada kesejahteraan nelayan. Dalam rangka Corporate Social
Responsibility sejak tahun 2000 PT NNT telah melakukan berbagai proyek
community development (comdev) diberbagai daerah, antara lain : (1) sarana
kesehatan, (2) sarana pendidikan, (3) sarana pertanian dan usaha kecil, (4) sarana
umum. Dalam perkembangannya ternyata jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Sumbawa Barat cenderung meningkat, terutama di wilayah pesisir (Lampiran 1)
dan sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang tidak ada program yang
menyentuh masyrakat pesisir. Oleh karena itu menarik dikaji bagaimana dampak
keberadaan PT NNT terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten
Sumbawa Barat?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis dampak interaksi pertambangan dan perikanan terhadap
kesejahteraan masyarakat nelayan.
2. Merumuskan strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.
31
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
Ekonomi Kesejahteraan
Satu hal yang penting yang mendasar dari aspek ekonomi sumber daya
alam adalah bagaimana ekstraksi sumberdaya alam tersebut dapat memberikan
manfaat atau kesejahteraan kepada masyarakat secara keseluruhan. Untuk
mengukur kesejahteraan sangat kompleks, salah satu untuk mengukur
kesejahteran ada dalam ekonomi neo-klasik, yakni pengukuran surplus yang dapat
diperoleh dari konsumsi maupun produksi barang dan jasa yang dihasilkan dari
sumber daya alam. Surplus yang diperoleh dari sumberdaya alam pada dasarnya
didapat dari interaksi antara permintaan dan penawaran (Fauzi, 2006).
Dalam perpektif ekonomi neo-klasik, kurva permintaan dapat diturunkan
dari dua sisi yang berbeda. Pertama, kurva permintaan dapat diturunkan dari
memaksimumkan kepuasan atau utilitas yang kemudian akan menghasilkan kurva
permintaan biasa (ordinary demand curve) atau sering juga disebut sebagai kurva
permintaan Marshall. Kedua, kurva permintaan dapat juga diturunkan dari
meminimisasikan pengeluaran yang akan menghasilkan kurva permintaan
terkompensasi (compensated demand curve) atau sering juga disebut kurva
permintaan Hicks. Dengan mengatahui kurva permintaan dan kurva penawaran,
konsep surplus dapat diturunkan secara lebih rinci (Fauzi, 2006).
Pada dasarnya, konsep surplus menempatkan nilai moneter terhadap
kesejahteraan dari masyarakat dari mengekstraksi dan mengkonsumsi sumberdaya
alam. Surplus juga merupakan manfaat ekonomi yang tidak lain adalah selisih
antara manfaat kotor (gross benetif) dan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk
mengekstraksi sumberdaya alam. Green (1992) dalam Fauzi (2006) memandang
bahwa menggunakan pendekatan surplus untuk mengukur manfaat sumberdaya
alam merupakan pengukuran yang tepat karena pemanfaatan sumberdaya alam
dinilai berdasarkan alternatif penggunaan terbaiknya (best alternative use).
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian dilakukan oleh Lukman Malanuang (2002)
menyatakan bahwa sejak mulai memasuki tahapan operasi dari sisi sosial dan
32
ekonomi PT. NNT memunculkan beberapa permasalahan. Pertama kurang
memberikan konstribusi terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
lingkar tambang. Masyarakat justru kehilangan berbagai aksesabilitasnya antara
lain akses terhadap sumber daya laut, sumberdaya hutan, lahan produktif,
menyempitnya daerah penggembalaan ternak, hilangnya fungsi sungai. Kedua
tidak mempunyai keterkaitan yang signifikan untuk menarik dan mendorong
sektor ekonomi di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Ketiga PT. NNT menyebabkan
kebocoran wilayah yang sangat besar karena tidak menggunakan input domestik.
Ketiga munculnya berbagai permasalahan sosial budaya dalam masyarakat lingkar
tambang. Keempat, program pengembangan masyarakat PT. NNT belum diterima
baik oleh masyarakat karena program tersebut belum dilaksanakan secara baik,
terprogram dan secara tepat, serta belum dapat dirasakan secara merata oleh
masyarakat
secara
keseluruhan.
Kelima
terjadinya
ketidakadilan
dalam
pengelolaan sumberdaya mineral oleh PT. NNT yang cenderung merugikan
masyarakat dan daerah penghasil. Keenam, secara ekonomi kebijakan
pengembangan PT. NNT di blok Dodo dan Rinti tidak layak. Usaha
pertambangan terbuka (open pit mining) didalam hutan lindung yang berdekatan
dengan lahan pertanian masyarakat, dengan sungai dan laut akan cenderung
berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan (degradasi) lingkungan dan
penyusutan (deplesi) sumberdaya alam karena pengambilan bijih emas yang ada
dibawah permukaan tanah dilakukan dengan membabat hutan dan penggalian
tanah yang cukup dalam (900 m dibawah permukaan laut) dan relatif luas dengan
diameter lubang galian 2 km), dan limbahnyapun langsung dibuang ke sungai dan
ke laut. Jika keadaan ini dibiarkan berlangsung terus dalam jangka waktu lama
(30 tahun), maka bukan mustahil kehidupan di wilayah tersebut dan sekitarnya
akan musnah, menjadi daerah tak bertuan atau ghost city atau kota hantu.
Berdasarkan penelitian Wahyudin (2003) yang dilakukan di desa
Sekongkang Bawah Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat
menyatakan bahwa keberadaan program pemberdayaan masyarakat (community
development) PT. NNT di desa Sekongkang Bawah belum sepenuhnya diterima
dan disikapi secara baik oleh semua lapisan masyarakat yang disebabkan karena
program tersebut belum dijalankan secara tepat baik dari segi konsep, desain,
33
maupun operasionalnya sehingga manfaat dari keberadaan program tersebut
belum dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat serta terdapat
perbedaan tingkat partisipasi antara masyarakat pemimpin desa dengan
masyarakat biasa dalam program pengembangan masyarakat.
34
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Wilayah pesisir memiliki keanekaragaman biota laut, disamping kekayaan
berupa hutan bakau (mangrove), pertambangan berupa minyak dan kekayaan laut
lainnya seperti padang lamun, mutiara, serta yang paling dominan adalah
sumberdaya perikanan. Termasuk pula sumberdaya alam yang berada yang berada
di wilayah pesisir pantai daratan, seperti tanaman perkebunan serta sumberdaya
manusia yang bermukim dan bermata pencaharian di pesisir pantai yaitu para
nelayan dan masyarakat pesisir (Kusumastanto, 2003).
Dalam pengembangan wilayah pesisir dan lautan ini masih menghadapi
berbagai kendala baik dari sumberdaya perikanan itu sendiri yang bersifat fugitive
dan cenderung kearah open access, sifat dasar dari sumberdaya perikanan adalah
sumberdaya milik bersama (common property resource) yang berarti sumberdaya
ini dapat dimanfaatkan dalam waktu bersamaan oleh siapa saja (terutama dengan
tujuan ekonomi) (Fauzi, 2006).
Sehubungan dengan sifat yang common property ini, maka dikhawatirkan
akan terjadi pengurasan terhadap sumberdaya perikanan yang akan menimbulkan
biaya
eksternal
(misallocation
of
resources)
yang
berimplikasi
pada
bermunculnya berbagai permasalahan ekonomi dan biologi (biological and
economic overfishing) yang mengakibatkan kepunahan spesies-spesies ikan dan
biota laut lainnya, inefisiensi dalam penggunaan faktor produksi, hasil manfaat
(resources rent) yang rendah dan kecenderungan kearah deplesi. Dalam kerangka
inilah kemudian digunakan pendekatan analitik model bioekonomi GordonScheafer untuk menghitung tingkat optimasi pengelolaan sumberdaya perikanan
laut. Pendekatan ekonomi ini merupakan perpaduan dari konsep produksi biologi
kuadratik yang diterapkan oleh Scheafer yang didasarkan pada faktor biologis
atau dikenal dengan maximum sustainable yield (MSY) dan pendekatan yang
dilakukan oleh Gordon melalui aspek ekonomi manajemen perikanan atau dikenal
dengan maximum economic yield (MEY) dengan memasukkan faktor harga dan
biaya operasional, dimana implikasi kebijakan dari keluaran model ini dapat
dilakukan melalui penanganan variabel-variabel yang dapat dikendalikan seperti
35
stok optimal, upaya penangkapan optimal (effort) dan hasil tangkap optimal
(Fauzi dan Anna, 2005).
Keberadaan perusahaan pertambangan di suatu daerah (Kabupaten
Sumbawa Barat) diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian. Salah satu
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan
adalah
dengan
melakukan
pengembangan
masyarakat
atau
community
development. Community development adalah sebuah proses yang mana anggotaanggota sebuah komuniti mengorganisasikan diri mereka dalam kelompok atau
kumpulan individu yang secara bersama merasakan kebutuhan-kebutuhan yang
harus mereka penuhi dan masalah-masalah yang harus mereka atasi (Suparlan,
2003). Adapun program community development yang dilakukan adalah program
pengembangan prasarana dan sarana umum, program kesehatan masyarakat,
program pengembangan pendidikan, program pengembangan pertanian dan usaha
kecil (Community development PT. NNT, 2006).
Menurut Wahyudin (2004), program community development yang
dilakukan oleh perusahaan pertambangan (PT. NNT) belum dirasakan
manfaatnya. Hal ini dikarenakan program-program yang dilaksanakan cenderung
bersifat pragmatisme, elitisme, egoisme dan segmentalisme, serta tidak menyentuh
pada suatu yang subtansi dari kepentingan masyarakat. Adanya sifat pragmatisme,
elitisme, egoisme dan segmentalisme disebabkan karena pengambilan keputusan
selama ini masih lebih dominan berasal dari atas (top down) sehingga belum
mampu mengakomodir atau menghimpun aspirasi dari bawah (bottom up). Dalam
hal ini masyarakat hanya menerima apa yang telah ditentukan dari PT. NNT
kemudian menjalankan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Menurut Lukman (2002), masyarakat lingkar tambang justru kehilangan
aksesabilitasnya terhadap sumberdaya laut, sumberdaya hutan, lahan produktif,
menyempitnya daerah penggembalaan ternak dan hilangnya fungsi sungai. Hal ini
diperparah lagi dengan aktivitas perusahaan yang menempatkan pembuangan
tailing di dasar laut atau submarine tailing disposal (STD), yang mana
pembuangan tailing tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya yang
diakibatkan oleh polusi dari limbah tailing tersebut.
36
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa
Barat tahun 1998 produksi ikan berjumlah 6.849,7 ton dan tahun 2005 produksi
ikan berjumlah 1.954,7 ton (Lampiran 2). Oleh karena itu, diduga bahwa
pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan membuat tangkapan
nelayan menurun. Apakah penurunan hasil tangkapan ini akan berdampak
terhadap penurunan pendapatan nelayan. Ini sangat tergantung sekali pada apakah
ada perbaikan dalam sistem tataniaga ikan di daerah tersebut. Sedemikan sehingga
harga ikan yang ditawari nelayan menjadi meningkat. Menurut informasi yang
diperoleh belum lama ini memang ada perbaikan secara fisik pasar ikan setempat
melalui comdev tetapi diragukan apakah itu dapat meningkatkan efisiensi
tataniaga ikan setempat. Atas dasar ini hipotesis diajukan adalah keberadaan PT.
NNT berdampak buruk terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan.
PT NNT
Aktivitas
Pertambangan
Tailing
Strategi
Respon
Penurunan
Pendapatan
Penurunan
Hasil
Tangkap
Keterangan :
: Daerah area penelitian
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Polusi
Kerusakan
Sumberdaya
37
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis utama penelitian adalah
keberadaan PT NNT berdampak buruk terhadap peningkatan kesejahteraan
nelayan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survai, teknik survai
adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1989).
Dimana populasi yang menjadi obyek yang diteliti adalah nelayan yang berada di
sekitar tambang (terkena dampak langsung dari kegiatan pertambangan dan diluar
kegiatan pertambangan), yang umumnya masyarakat yang bermukim di sekitar
pesisir Kabupaten Sumbawa Barat (Lampiran 3). Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November hingga Desember 2007.
Metode Pengumpulan Data
Metode dan pendekatan studi yang digunakan adalah telaah pustaka dan
survei lapangan. Telaah pustaka dilakukan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data sekunder untuk telaah
pustaka dalam penelitian ini adalah dari berbagai buku, makalah, dan laporan
terkait.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei lapangan dan
wawancara yang dibantu dengan daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang
telah disiapkan sebelumnya.
Untuk mengetahui dampak kegiatan pertambangan terhadap kesejahteraan
masyarakat kawasan pesisir maka perusahan pertambangan sampel dilakukan
dengan pertimbangan perusahaan tersebut telah beroperasi minimal lima tahun
dan
lokasinya
berdekatan
dengan
pemukiman
masyarakat.
Perusahaan
pertambangan yang dipilih adalah PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT).
Untuk mengetahui dampak kegiatan pertambangan terhadap kesejahteraan
masyarakat nelayan, pemilihan desa/kelurahan sampel dilakukan terhadap dua
lokasi yang berbeda, yaitu :
38
1. Desa/kelurahan yang berdekatan atau berada di sekitar lokasi pertambangan
(desa dampak).
2. Desa/ kelurahan yang tidak berdekatan dengan lokasi pertambangan (desa
non-dampak) (Lampiran 4).
Metode Pengambilan Sampel
Teknik sampling atau penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan kombinasi antara metode pengambilan sampel bertahap
(multistage proporsional random sampling) dengan metode pengambilan sampel
acak terstratifikasi (stratified random sampling) (Adrianto, 2007) (Gambar 2).
Langkah-langkah pengambilan contoh dilakukan dengan cara :
1. Kabupaten Sumbawa Barat, terdiri dari 5 kecamatan, 38 desa. Untuk rencana
penelitian, ditentukan sampel wilayah dari desa yang berada disekitar
pertambangan (desa dampak) dan desa yang tidak berdekatan dengan lokasi
pertambangan (desa non-dampak). Desa dampak sebanyak 8 desa di 2
kecamatan dan desa non dampak sebanyak 4 desa di 2 kecamatan.
2. Kemudian dicari sampel wilayah secara acak sehingga diperoleh 4 desa di 2
kecamatan yang terkena dampak (37 sampel rumah tangga di Kecamatan
Jereweh (17 sampel di Desa Benete dan 20 sampel di Desa Maluk) dan
sebanyak 29 sampel rumah tangga di Kecamatan Sekongkang (12 sampel di
Desa Tongo dan 17 sampel di Desa Aik Kangkung), dan 2 desa di 2
kecamatan non dampak (17 sampel rumah tangga di Kecamatan Seteluk (Desa
Poto tano) dan sebanyak 13 sampel rumah tangga di Kecamatan Taliwang
(Desa Labuhan Lalar).
3. Dari desa sampel diperoleh populasi nelayan sebanyak N, kemudian dicari
sampel berdasarkan rumus Slovian
n=
N
1 + Ne 2 ........................................................................................... (1)
Dimana :
n = banyaknya sampel
N= banyaknya populasi
e = error
39
4. Setelah sampel diperoleh, maka dicari responden di masing-masing desa
sampel dengan menggunakan rumus proporsional
ni =
Ni
*n
N
........................................................................................... (2)
Dimana :
ni = sampel di desa i
Ni = populasi di desa i
N = populasi di sampel wilayah
n
= sampel
Kabupaten Sumbawa Barat
(5 Kecamatan dan 38 Desa)
Tahap 1 : Multistage Proporsional
Random Sampling
8 desa di 2
Kecamatan
(desa dampak)
4 desa di 2
Kecamatan
(desa non-dampak)
Tahap 2 : Stratified Random
Sampling
20 sampel
(desa maluk)
1
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
ERENDA
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
7
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis
yang berjudul :
ANALISIS DAMPAK INTERAKSI PERTAMBANGAN DAN PERIKANAN
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Adalah benar merupakan karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.
Bogor,
September 2008
Yang menyatakan,
Erenda
Nrp. A155050171
8
ABSTRACT
ERENDA, The Impact Analysis of Fishery and Mining Interaction to
Fisherman Society Welfare at District of Sumbawa Barat, under supervision
of Luky Adrianto and Isang Gonarsyah.
District of Sumbawa Barat is administratively separated from Sumbawa
district, NTB Province. The existence of mining company, PT. Newmont Nusa
Tenggara (PT.NNT), is expected can increase the welfare especially for the
fisherman society and Sumbawa Barat societies in general. The objectives of this
research were analyzing the impact of fishery and mining interaction to fisherman
society welfare and formulate the strategy for increasing fisherman society
welfare. Data analysis was conducted descriptively, bioeconomic analysis,
consumer and producer surplus analysis, and t-test statistic. Results of the research
show that the existence of PT. NNT doesn’t give welfare change for local
fisherman society, eventhough for the villages which close with the area of mining
activities there was the increasing of income amount of IDR 282.523.496,-. The
increasing of income is caused by the increasing of fisheries commodity price
which caused by the decreasing number of fisherman catching. Whereas the
villages which far from mining activities face the decreasing of income amount of
IDR 1.289.351.440,- after the existence of PT. NNT. The existence of PT. NNT
cause the increasing of catching fishery commodity price amounting of IDR
15,03,- for the villages which close with area of mining activities and amounting
of IDR 35,33,- for the villages which far from area of mining activities. This
condition cause the decreasing of society’s purchasing power. Secondly, the
fishery policy strategies for increasing the local fisherman welfare are a)
developing catch fishery, b) developing quality of fishery production, c)
developing hatchery, d) developing sea cultivation and e) developing fish pond
cultivation.
Keywords: fisherman, welfare, and PT. Newmont Nusa Tenggara
9
RINGKASAN
ERENDA, Analisis Dampak Interaksi Pertambangan dan Perikanan Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat (Luky Adrianto
sebagai ketua dan Isang Gonarsyah sebagai Anggota komisi Pembimbing).
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Keberadaan perusahaan
pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan khususnya dan masyarakat
Kabupaten Sumbawa Barat pada umumnya. Salah satu kegiatan pertambangan
tembaga dan emas yang menghasilkan konsentrat tembaga dan emas yang besar di
Indonesia selain PT. Freeport Indonesia adalah PT. Newmont Nusa Tenggara,
yang pusat kegiatannya saat ini berada di Batu Hijau Kecamatan Sumbawa Barat,
Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB. PT. Newmont Nusa Tenggara
mempunyai komitmen untuk mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar
pertambangan, untuk melaksanakan komitmennya tersebut PT. Newmont Nusa
Tenggara mengeluarkan dana yang cukup besar sejak tahun 2000-2005 sebesar
US$ 19,897 juta melalui community development (comdev). Dalam rangka
Corporate Social Responsibility sejak tahun 2000 PT. Newmont Nusa Tenggara
telah melakukan berbagai proyek community development (comdev) diberbagai
daerah, antara lain : (1) sarana kesehatan, (2) sarana pendidikan, (3) sarana
pertanian dan usaha kecil, (4) sarana umum. Dalam perkembangannya ternyata
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumbawa Barat cenderung meningkat,
terutama di wilayah pesisir dan sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang
tidak ada program yang menyentuh masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan
menganalisis dampak keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara terhadap
kesejahteraan masyarakat nelayan dan merumuskan strategi peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan. Analisis data dilakukan secara deskriptif,
statistik uji beda nyata, analisis bioekonomi, analisis surplus konsumen dan
analisis surplus produsen.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survai, dimana
populasi yang menjadi obyek yang diteliti adalah nelayan yang berada di sekitar
tambang (terkena dampak langsung dari kegiatan pertambangan dan diluar
kegiatan pertambangan), yang umumnya masyarakat yang bermukim di sekitar
pesisir Kabupaten Sumbawa Barat. Adapun teknik pengambilan sampel
menggunakan kombinasi antara metode pengambilan sampel bertahap (multistage
proporsional random sampling) dengan metode pengambilan sampel acak
terstratifikasi (stratified random sampling), dimana didapatkanlah 100 responden
(20 responden di Desa Maluk, 17 responden di Desa Benete, 12 responden di
Desa Tongo, 17 responden di Desa Aik Kangkung, 17 responden di Desa Poto
Tano, dan 13 responden di Desa Labuhan Lalar).
Temuan utama penelitian ini adalah keberadaan PT. Newmont Nusa
Tenggara tidak memberikan perubahan kesejahteraan kepada masyarakat nelayan,
walaupun terjadi peningkatan pendapatan pada desa dampak sebesar
Rp. 282.523.496,-, peningkatan pendapatan ini dikarenakan naiknya harga-harga
komoditi perikanan tangkap yang disebabkan menurunnya tangkapan nelayan dan
10
pada desa non-dampak terjadi penurunan pendapatan setelah adanya PT.
Newmont Nusa Tenggara sebesar Rp. 1.289.351.440,-. Sedangkan dari sisi
konsumen keberadaan PT. Newmont Nusa Tenggara menyebabkan naiknya
harga-harga komoditi perikanan tangkap baik itu pada desa dampak maupun pada
desa non-dampak yaitu sebesar Rp. 15,03,- dan Rp. 35,33,-. Hal ini menyebabkan
kemampuan daya beli masyarakat menjadi menurun. Kedua strategi peningkatan
kesejahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat adalah a)
pengembangan perikanan tangkap, b) peningkatan mutu hasil perikanan, c)
pengembangan hatchery, d) pengembangan budidaya laut, dan e) pengembangan
budidaya tambak.
Kata kunci : PT. Newmont Nusa Tenggara, nelayan dan kesejahteraan
11
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008
Hak cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan yang wajar IPB.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam
bentuk apapun tanpa izin IPB.
12
ANALISIS DAMPAK INTERAKSI PERTAMBANGAN DAN PERIKANAN
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
ERENDA
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Departermen Ekonomi dan Manajemen
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
13
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : 1. Dr. Ir. Bambang Juanda, MS
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Fauzi, M.Sc
14
15
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
karunian-Nya sehingga dapat menyelesaikan tesis dengan judul: “Analisis
Dampak Interaksi Pertambangan dan Perikanan Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat”. Tesis ini merupakan tugas
akhir pendidikan magister sains pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Bapak Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc selaku Ketua Komisi dan Bapak Prof.
Ir. Isang Gonarsyah, Ph.D selaku Anggota Komisi Pembimbing yang dengan tulus
dan ikhlas telah meluangkan waktu dan kesempatan memberikan bimbingan dan
arahan serta memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
Kepada Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir.
Khairil Anwar Notodiputro, MS dan Ketua Program Studi Ilmu-ilmu Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Bapak Dr. Ir. Bambang Juanda, MS,
penulis mengucapkan terima kasih atas kesediaanya menerima penulis untuk
mengikuti pendidikan magister serta segala bantuan dan kesempatan yang
diberikan selama mengikuti pendidikan. Demikian juga penulis haturkan terima
kasih kepada para Dosen PS. PWD atas bekal ilmu yang diberikan serta
pandangan dan kekeluargaan yang terjalin selama ini.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Amri Rahman, M.Si
selaku staf ahli Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumbawa
Barat, Ir. M. Alimin selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sumbawa Barat, Kepala Desa Maluk, Kepala Desa Benete, Kepala Desa Tongo,
Kepala Desa Aik Kangkung, Kepala Desa Poto Tano dan Kepala Desa Labuhan
Lalar di Kabupaten Sumbawa Barat yang dengan ikhlas memberikan bantuan dan
fasilitas selama penulis melaksanakan penelitian lapangan. Kepada ayah, ibu dan
kakak yang selalu memberikan semangat moral maupun matrial setiap saat, dalam
penulisan tesis, penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga.
Ucapan terima kasih juga sampaikan kepada rekan-rekan PS. PWD 2005
atas kebersamaan yang terbina selama ini dalam meniti ilmu di bumi Pakuan.
16
Kepada teman-teman: Kang Nandang dan keluarga, Mbak Rosda, Mbak Sherly,
Albertus dan keluarga, Hasbi, Wisnu, Rosa dan keluarga besar BARISTAR yang
selalu membantu, membimbing dan mendorong untuk penyelesaian studi di IPB.
Akhirnya disadari penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan yang
karena keterbatasan penulis. Untuk kesempurnaan kritik dan saran diharapkan dari
berbagai pihak. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bogor, September 2008
Erenda
17
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tangerang pada tanggal 25 Januari 1981 dari ayah
Husni Thamrin dan ibu B. Endang Wahyuni. Penulis merupakan putra kedua dari
satu bersaudara.
Pendidikan sekolah dasar ditempuh pada SDN 03 Tanjung dan tamat pada
tahun 1993, pendidikan sekolah menengah pertama ditempuh pada SMPN 03
Mataram dan tamat pada tahun 1996 selanjutnya pendidikan sekola menengah
atas ditempuh pada SMAN 03 Mataram dan tamat pada tahun 1999. Pendidikan
sarjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Mataram dan tamat pada tahun 2004 dan pada tahun 2005
penulis mengikuti pendidikan Magister Sains pada Program Studi Ilmu
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Institut Pertanian Bogor.
18
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...........................................................................................1
Perumusan Masalah ....................................................................................1
Tujuan Penelitian ........................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
Ekonomi Kesejahteraan ..............................................................................3
Penelitian Dahulu ...................... ................................................................3
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran....................................................................................6
Hipotesis .....................................................................................................9
Metode Penelitian .......................................................................................9
Metode Pengumpulan Data ..................................................................9
Metode Pengambilan Sampel............................................................. 10
Metode Analisis Data ..........................................................................13
Standarisasi Alat Tangkap...................................................................13
Analisis Tingkat Optimal Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.........13
Standarisasi Biaya ...............................................................................16
Surplus Konsumen ..............................................................................17
Surplus Produsen.................................................................................17
Analisis Perubahan Walfare ................................................................17
Analisis Kebijakan ..............................................................................18
Definsi Operasional.............................................................................23
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi Penelitian...........................................................25
Topografi.............................................................................................25
Demografi............................................................................................25
Iklim ....................................................................................................25
Pulau-pulau Kecil................................................................................26
Sarana dan Prasarana Mendukung ......................................................26
Karakteristik Responden ..........................................................................27
Tingkat Pendidikan .............................................................................29
Tingkat Pengalaman ............................................................................30
19
Tanggungan Keluarga .........................................................................32
Perkembangan Armada Perikanan ...........................................................33
Perkembangan Alat Tangkap ...................................................................35
Tingkat Pendapatan..................................................................................38
Kesejahteraan Keluarga ...........................................................................40
Standarisasi Unit Upaya...........................................................................43
Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Tangkap ........................48
Kondisi Aktual dan Lestari ......................................................................51
Kondisi Akses Terbuka (Open Access) ...................................................51
Kondisi Optimal (Maximum Ecomonic Yield) .......................................52
Surplus Konsumen ...................................................................................53
Surplus Produsen .....................................................................................54
Hasil Analisis AHP ..................................................................................55
Alternatif Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Manfaat ..........55
Aspek yang Berpengaruh terhadap Manfaat “dampak positif”
Keberadaan Perusahaan Pertambangan di Kabupaten
Sumbawa Barat ............................................................................57
Aspek Berpengaruh Ekonomi terhadap Level Kriteria .......................57
Aspek Berpengaruh Lingkungan terhadap Level Kriteria ..................57
Aspek Berpengaruh Sosial terhadap Level Kriteria ............................58
Stakeholder yang Bertanggungjawab terhadap Aspek
Berpengaruh .................................................................................58
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Pemerintah....................................................................................58
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Perusahaan....................................................................................59
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Masyarakat ...................................................................................59
Alternatif Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Dampak
Negatif..........................................................................................59
Aspek yang Berpengaruh Terhadap Biaya “Dampak Negatif”
Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat ......................................................61
Aspek Berpengaruh Ekonomi terhadap Level Kriteria .......................61
Aspek Berpengaruh Lingkungan terhadap Level Kriteria ..................61
Aspek Berpengaruh Sosial terhadap Level Kriteria ............................61
Stakeholder yang Bertanggungjawab terhadap Aspek
Berpengaruh .................................................................................62
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Pemerintah....................................................................................62
20
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Perusahaan....................................................................................62
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Kepentingan
Masyarakat ...................................................................................63
Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan di
Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Rasio Manfaat
“Dampak Positf” dan Biaya “Dampak Negatif” ..........................63
SIMPULAN ...................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................66
LAMPIRAN...................................................................................................68
21
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Matrik Perbandingan Komparasi Berpasangan .................................20
2. Nilai Indeks Acak (RI) ......................................................................21
3. Nama Pulau-pulau Kecil yang Ada di Kabupaten Sumbawa
Barat Beserta Potensinya ..................................................................26
4. Kisaran Umur Responden di Lokasi Penelitian.................................28
5. Tingkat Pendidikan Nelayan di Lokasi Penelitian ............................29
6. Tingkat Pengalaman Nelayan di Lokasi Penelitian ...........................31
7. Jumlah Anggota Keluarga Nelayan Responden ................................33
8. Perkembangan Armada Perikanan Berdasarkan Jenis Armada di
Kabupaten Sumbawa Barat Sebelum Adanya PT. NNT
Tahun 1994-1999 ..............................................................................34
9. Perkembangan Armada Perikanan Berdasarkan Jenis Armada di
Kabupaten Sumbawa Barat Setelah Adanya PT. NNT
Tahun 2000-2006..............................................................................34
10. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelum Adanya PT. NNT Tahun 1994-1999 ................................36
11. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Setelah Adanya PT. NNT Tahun 2000-2006...................................36
12. Perbedaan Tingkat Pendapatan Antar Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 1996 ...............................................................38
13. Perbedaan Tingkat Pendapatan Antar Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 2007 ...............................................................38
14. Koefisien Penduga Pendapatan Pada Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 2007 ...............................................................40
15. Koefisien Penduga Pendapatan Pada Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak Tahun 1996 ...............................................................41
16. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT ..........................................................................................43
22
17. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Setelah Adanya
PT. NNT ..........................................................................................44
18. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT ..........................................................................................44
19. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT. NNT ..........................................................................................44
20. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Desa
Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Sebelum Adanya
PT. NNT Tahun 1994-1999.............................................................48
21. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Desa
Non-Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Setelah Adanya
PT. NNT Tahun 2000-2006.............................................................48
22. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Desa Non-Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Sebelum
Adanya PT. NNT Tahun 1994-1999 ...............................................49
23. Optimasi Bioekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Desa Non-Dampak di Kabupaten Sumbawa Barat Setelah
Adanya PT. NNT Tahun 2000-2006 ...............................................49
24. Responden Expert Choice di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2007 .....................................................................................55
25. Alternatif Strategi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Rasio Manfaat
“Dampak Positif” dan Biaya “Dampak Negatif”.............................64
23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Skema Kerangka Pemikiran ................................................................8
2. Model Pengambilan Sampel ..............................................................12
3. Bentuk Umum Hierarki Strategi Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Nelayan .........................................................................19
4. Kisaran Umur Responden pada Desa Dampak .................................28
5. Kisaran Umur Responden pada Desa Non-Dampak .........................29
6. Tingkat Pendidikan Responden pada Desa Dampak dan Desa
Non-Dampak .....................................................................................30
7. Tingkat Pengalaman Responden pada Desa Dampak .......................32
8. Tingkat Pengalaman Responden pada Desa Non-Dampak ...............32
9. Jumlah Anggota Keluarga Responden pada Desa Dampak dan
Desa Non-Dampak ............................................................................33
10. Jumlah Armada Perikanan di Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................35
11. Jumlah Armada Perikanan di Kabupaten Sumbawa Barat
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................35
12. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................37
13. Perkembangan Alat Tangkap di Kabupaten Sumbawa Barat
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................37
14. Tingkat Pendapatan Responden Desa/Kelurahan Dampak dan
Desa Non-Dampak pada Tahun 1996..............................................39
15. Tingkat Pendapatan Responden Desa/Kelurahan Dampak dan
Desa Non-Dampak pada Tahun 2007..............................................39
16. Perkembangan Produksi Ikan Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT .........................................45
24
17. Perkembangan Produksi Ikan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT ............................45
18. Perkembangan Upaya Penangkapan Desa Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT ............................46
19. Perkembangan Upaya Penangkapan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya PT. NNT ............................46
20. Perkembangan Hasil Tangkapan per Upaya Pengkapan Ikan
Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT dan Setelah Adanya
PT. NNT ..........................................................................................47
21. Perkembangan Hasil Tangkapan per Upaya Pengkapan Ikan
Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT dan Setelah
Adanya PT. NNT .............................................................................47
22. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT ......................................49
23. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT.........................................50
24. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT ..............................50
25. Perbandingan Rejim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Desa Non-Dampak Setelah Adanya PT. NNT ................................50
26. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Manfaat............................56
27. Strategi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan
di Kabupaten Sumbawa Barat dari Segi Negatif .............................60
25
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data Penduduk Miskin Masing-masing Kecamatan di Kabupaten
Sumbawa Barat dari Tahun 1998-2006 .............................................69
2. Data Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten Sumbawa
Barat Tahun 1994-2006 ....................................................................71
3. Peta Lokasi Penelitian Kabupaten Sumbawa Barat...........................72
4. Wilayah dampak dan non-dampak kegiatan PT. Newmont Nusa
Tenggara ...........................................................................................73
5. Karekteristik Responden di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2007 ........................................................................................74
6. Jenis dan Jumlah Biaya Operasional Nelayan Responden di
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2007 ...........................................77
7. Jenis, Harga dan Nilai Penyusutan Sarana dan Prasarana Tangkap
Nelayan Responden di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2007 ......83
8. Harga dan Biaya Penangkapan Ikan Berdasarkan Indeks Harga
Konsumen (IHK) di Kabupaten Sumbawa Barat
(Sebelum Adanya PT. NNT) .............................................................89
9. Harga dan Biaya Penangkapan Ikan Berdasarkan Indeks Harga
Konsumen (IHK) di Kabupaten Sumbawa Barat
(Setelah Adanya PT. NNT) ...............................................................89
10. Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku
(Sebelum Adanya PT. NNT) ...........................................................90
11. Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku
(Setelah Adanya PT. NNT) .............................................................90
12. Summary Output
(PDRB atas Dasar Harga Berlaku Sebelum Adanya PT. NNT) .....91
13. Summary Output
(PDRB atas Dasar Harga Berlaku Setelah Adanya PT. NNT) ........91
14. Produksi Ikan Desa Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................92
26
15. Produksi Ikan Desa Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................92
16. Produksi Ikan Desa Non-Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Sebelum Adanya PT. NNT ..............................................................93
17. Produksi Ikan Desa Non-Dampak Menurut Jenis Alat Tangkap
Setelah Adanya PT. NNT ................................................................93
18. Harga Ikan dari Tahun 1994-1999...................................................94
19. Harga Ikan dari Tahun 2000-2006...................................................94
20. Effort Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT............................96
21. Effort Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT ..............................96
22. Effort Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT....................97
23. Effort Desa Non-Dampak Setelah Adanya PT. NNT......................97
24. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT Tahun 1994-1999.............................................................98
25. Standarisasi Alat Tangkap Desa Dampak Setelah Adanya
PT. NNT Tahun 2000-2006...........................................................100
26. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT. NNT Tahun 1994-1999 .............................................102
27. Standarisasi Alat Tangkap Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT. NNT Tahun 2000-2006...........................................................104
28. Summary Output
(Dynamik Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NNT)..................106
29. Summary Output
(Dynamik Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT) ....................107
30. Summary Output
(Dynamik Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NNT)..........108
31. Summary Output
(Dynamik Setelah Desa Non-Dampak Adanya PT. NNT)............109
32. Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Sebelum Adanya
PT. NNT ........................................................................................110
27
33. Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Setelah Adanya
PT. NNT ........................................................................................110
34. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Sebelum Adanya
PT NNT) .......................................................................................111
35. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintaan Desa Dampak Setelah Adanya
PT NNT) .......................................................................................111
36. Harga Ikan dan Permintaan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT NNT ............................................................................112
37. Harga Ikan dan Permintaan Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT NNT .........................................................................................112
38. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintan Desa Non-Dampak Sebelum
Adanya PT NNT)...........................................................................113
39. Summary Output
(Harga Ikan dan Permintan Desa Non-Dampak Setelah
Adanya PT NNT)...........................................................................113
40. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa Dampak
Tahun 2007 ...................................................................................114
41. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa
Non Dampak Tahun 2007..............................................................117
42. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa Dampak
Tahun1996 .....................................................................................120
43. Hasil Regresi Kesejahteraan Responden Pada Desa
Non Dampak Tahun1996...............................................................123
44. Surplus Konsumen Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NTT .....126
45. Surplus Konsumen Desa Dampak Setelah Adanya PT. NTT .......127
46. Surplus Konsumen Desa Non-Dampak Sebelum Adanya
PT. NTT.........................................................................................128
47. Surplus Konsumen Desa Non-Dampak Setelah Adanya
PT. NTT.........................................................................................129
28
48. Bioekonomik Desa Dampak Sebelum Adanya PT. NTT ..............130
49. Bioekonomik Desa Dampak Setelah Adanya PT. NNT................135
50. Bioekonomik Desa Non-Dampak Sebelum Adanya PT. NTT......140
51. Bioekonomik Desa Non-Dampak Setelah Adanya PT. NTT ........145
29
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Provinsi NTB) berdasarkan UU No. 30
Tahun 2003. Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari 5 (lima) kecamatan, yaitu
Kecamatan Jereweh, Kecamatan Sekongkang, Kecamatan Taliwang, Kecamatan
Brang Rea dan Kecamatan Seteluk. Di mana, hampir semua kecamatan berada di
wilayah pesisir, kecuali Kecamatan Brang Rea. Berdasarkan data BPS Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2006 jumlah penduduk sebanyak 110.406 jiwa, dimana
10.397 jiwa (9,42% penduduk miskin) dan sebanyak 9.252 jiwa (8,38%) ada di
pesisir.
Salah satu kegiatan pertambangan tembaga dan emas yang menghasilkan
konsentrat tembaga dan emas yang besar di Indonesia selain PT. Freeport
Indonesia adalah PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), yang pusat
kegiatannya saat ini berada di Batu Hijau Kecamatan Sumbawa Barat, Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi NTB. PT. NNT mempunyai komitmen untuk
mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar pertambangan, untuk
melaksanakan komitmennya tersebut PT. NNT mengeluarkan dana yang cukup
besar sejak tahun 2000-2005 sebesar US$ 19,897 juta melalui community
development (comdev). Menarik dikaji bagaimana dampak keberadaan PT. NNT
terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Sumbawa Barat.
Perumusan Masalah
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari Republik Indonesia
ternyata memiliki sumberdaya alam tambang yang tidak kalah dengan propinsi
lainnya. Dari hasil eksplorasi ada 30 jenis bahan tambang galian B dan galian C
yang sudah ditemukan (Bappeda, 1999). Bahkan untuk bahan tambang galian B
khususnya emas yang berlokasi di Batu Hijau Kabupaten Sumbawa Barat sudah
dilakukan penambangan oleh sebuah perusahaan asing PT. NNT yang mulai
operasi tahun 1999 dengan luas areal 96.400 ha dan cadangan bijih emas
1.304 juta ton, masa produksi penuh dimulai pada bulan Desember 2000, dengan
30
produksi rata-rata 564 ribu ons emas pertahun. Sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 13 Kontrak Karya antara PT. NNT dengan Pemerintah Indonesia, PT. NNT
membayar konsentrat pertama pada tahun 1999. Pada triwulan I/2004
(Januari-Maret 2004), PT. NNT telah membayar royalti kurang lebih US$ 4,037
juta (tembaga-Cu US$ 3,065 juta, emas-Au US$ 0,944 juta, dan perak-Ag US$
(0,27 juta). Hingga April 2004, pembayaran royalti PT. NNT kepada pemerintah
RI sudah mencapai US$ 71,5 juta.
Berdasarkan data produksi ikan di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2006
terjadi penurunan yang signifikan, dimana pada tahun 2006 jumlah produksi ikan
sebesar 2.025,7 ton. Hal ini sangat berbeda dengan produksi ikan pada tahun 1998
yang berjumlah 6.849,7 ton. Penurunan jumlah tangkapan ikan pada nelayan akan
berdampak kepada kesejahteraan nelayan. Dalam rangka Corporate Social
Responsibility sejak tahun 2000 PT NNT telah melakukan berbagai proyek
community development (comdev) diberbagai daerah, antara lain : (1) sarana
kesehatan, (2) sarana pendidikan, (3) sarana pertanian dan usaha kecil, (4) sarana
umum. Dalam perkembangannya ternyata jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Sumbawa Barat cenderung meningkat, terutama di wilayah pesisir (Lampiran 1)
dan sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang tidak ada program yang
menyentuh masyrakat pesisir. Oleh karena itu menarik dikaji bagaimana dampak
keberadaan PT NNT terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten
Sumbawa Barat?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis dampak interaksi pertambangan dan perikanan terhadap
kesejahteraan masyarakat nelayan.
2. Merumuskan strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.
31
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
Ekonomi Kesejahteraan
Satu hal yang penting yang mendasar dari aspek ekonomi sumber daya
alam adalah bagaimana ekstraksi sumberdaya alam tersebut dapat memberikan
manfaat atau kesejahteraan kepada masyarakat secara keseluruhan. Untuk
mengukur kesejahteraan sangat kompleks, salah satu untuk mengukur
kesejahteran ada dalam ekonomi neo-klasik, yakni pengukuran surplus yang dapat
diperoleh dari konsumsi maupun produksi barang dan jasa yang dihasilkan dari
sumber daya alam. Surplus yang diperoleh dari sumberdaya alam pada dasarnya
didapat dari interaksi antara permintaan dan penawaran (Fauzi, 2006).
Dalam perpektif ekonomi neo-klasik, kurva permintaan dapat diturunkan
dari dua sisi yang berbeda. Pertama, kurva permintaan dapat diturunkan dari
memaksimumkan kepuasan atau utilitas yang kemudian akan menghasilkan kurva
permintaan biasa (ordinary demand curve) atau sering juga disebut sebagai kurva
permintaan Marshall. Kedua, kurva permintaan dapat juga diturunkan dari
meminimisasikan pengeluaran yang akan menghasilkan kurva permintaan
terkompensasi (compensated demand curve) atau sering juga disebut kurva
permintaan Hicks. Dengan mengatahui kurva permintaan dan kurva penawaran,
konsep surplus dapat diturunkan secara lebih rinci (Fauzi, 2006).
Pada dasarnya, konsep surplus menempatkan nilai moneter terhadap
kesejahteraan dari masyarakat dari mengekstraksi dan mengkonsumsi sumberdaya
alam. Surplus juga merupakan manfaat ekonomi yang tidak lain adalah selisih
antara manfaat kotor (gross benetif) dan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk
mengekstraksi sumberdaya alam. Green (1992) dalam Fauzi (2006) memandang
bahwa menggunakan pendekatan surplus untuk mengukur manfaat sumberdaya
alam merupakan pengukuran yang tepat karena pemanfaatan sumberdaya alam
dinilai berdasarkan alternatif penggunaan terbaiknya (best alternative use).
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian dilakukan oleh Lukman Malanuang (2002)
menyatakan bahwa sejak mulai memasuki tahapan operasi dari sisi sosial dan
32
ekonomi PT. NNT memunculkan beberapa permasalahan. Pertama kurang
memberikan konstribusi terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
lingkar tambang. Masyarakat justru kehilangan berbagai aksesabilitasnya antara
lain akses terhadap sumber daya laut, sumberdaya hutan, lahan produktif,
menyempitnya daerah penggembalaan ternak, hilangnya fungsi sungai. Kedua
tidak mempunyai keterkaitan yang signifikan untuk menarik dan mendorong
sektor ekonomi di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Ketiga PT. NNT menyebabkan
kebocoran wilayah yang sangat besar karena tidak menggunakan input domestik.
Ketiga munculnya berbagai permasalahan sosial budaya dalam masyarakat lingkar
tambang. Keempat, program pengembangan masyarakat PT. NNT belum diterima
baik oleh masyarakat karena program tersebut belum dilaksanakan secara baik,
terprogram dan secara tepat, serta belum dapat dirasakan secara merata oleh
masyarakat
secara
keseluruhan.
Kelima
terjadinya
ketidakadilan
dalam
pengelolaan sumberdaya mineral oleh PT. NNT yang cenderung merugikan
masyarakat dan daerah penghasil. Keenam, secara ekonomi kebijakan
pengembangan PT. NNT di blok Dodo dan Rinti tidak layak. Usaha
pertambangan terbuka (open pit mining) didalam hutan lindung yang berdekatan
dengan lahan pertanian masyarakat, dengan sungai dan laut akan cenderung
berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan (degradasi) lingkungan dan
penyusutan (deplesi) sumberdaya alam karena pengambilan bijih emas yang ada
dibawah permukaan tanah dilakukan dengan membabat hutan dan penggalian
tanah yang cukup dalam (900 m dibawah permukaan laut) dan relatif luas dengan
diameter lubang galian 2 km), dan limbahnyapun langsung dibuang ke sungai dan
ke laut. Jika keadaan ini dibiarkan berlangsung terus dalam jangka waktu lama
(30 tahun), maka bukan mustahil kehidupan di wilayah tersebut dan sekitarnya
akan musnah, menjadi daerah tak bertuan atau ghost city atau kota hantu.
Berdasarkan penelitian Wahyudin (2003) yang dilakukan di desa
Sekongkang Bawah Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat
menyatakan bahwa keberadaan program pemberdayaan masyarakat (community
development) PT. NNT di desa Sekongkang Bawah belum sepenuhnya diterima
dan disikapi secara baik oleh semua lapisan masyarakat yang disebabkan karena
program tersebut belum dijalankan secara tepat baik dari segi konsep, desain,
33
maupun operasionalnya sehingga manfaat dari keberadaan program tersebut
belum dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat serta terdapat
perbedaan tingkat partisipasi antara masyarakat pemimpin desa dengan
masyarakat biasa dalam program pengembangan masyarakat.
34
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Wilayah pesisir memiliki keanekaragaman biota laut, disamping kekayaan
berupa hutan bakau (mangrove), pertambangan berupa minyak dan kekayaan laut
lainnya seperti padang lamun, mutiara, serta yang paling dominan adalah
sumberdaya perikanan. Termasuk pula sumberdaya alam yang berada yang berada
di wilayah pesisir pantai daratan, seperti tanaman perkebunan serta sumberdaya
manusia yang bermukim dan bermata pencaharian di pesisir pantai yaitu para
nelayan dan masyarakat pesisir (Kusumastanto, 2003).
Dalam pengembangan wilayah pesisir dan lautan ini masih menghadapi
berbagai kendala baik dari sumberdaya perikanan itu sendiri yang bersifat fugitive
dan cenderung kearah open access, sifat dasar dari sumberdaya perikanan adalah
sumberdaya milik bersama (common property resource) yang berarti sumberdaya
ini dapat dimanfaatkan dalam waktu bersamaan oleh siapa saja (terutama dengan
tujuan ekonomi) (Fauzi, 2006).
Sehubungan dengan sifat yang common property ini, maka dikhawatirkan
akan terjadi pengurasan terhadap sumberdaya perikanan yang akan menimbulkan
biaya
eksternal
(misallocation
of
resources)
yang
berimplikasi
pada
bermunculnya berbagai permasalahan ekonomi dan biologi (biological and
economic overfishing) yang mengakibatkan kepunahan spesies-spesies ikan dan
biota laut lainnya, inefisiensi dalam penggunaan faktor produksi, hasil manfaat
(resources rent) yang rendah dan kecenderungan kearah deplesi. Dalam kerangka
inilah kemudian digunakan pendekatan analitik model bioekonomi GordonScheafer untuk menghitung tingkat optimasi pengelolaan sumberdaya perikanan
laut. Pendekatan ekonomi ini merupakan perpaduan dari konsep produksi biologi
kuadratik yang diterapkan oleh Scheafer yang didasarkan pada faktor biologis
atau dikenal dengan maximum sustainable yield (MSY) dan pendekatan yang
dilakukan oleh Gordon melalui aspek ekonomi manajemen perikanan atau dikenal
dengan maximum economic yield (MEY) dengan memasukkan faktor harga dan
biaya operasional, dimana implikasi kebijakan dari keluaran model ini dapat
dilakukan melalui penanganan variabel-variabel yang dapat dikendalikan seperti
35
stok optimal, upaya penangkapan optimal (effort) dan hasil tangkap optimal
(Fauzi dan Anna, 2005).
Keberadaan perusahaan pertambangan di suatu daerah (Kabupaten
Sumbawa Barat) diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian. Salah satu
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan
adalah
dengan
melakukan
pengembangan
masyarakat
atau
community
development. Community development adalah sebuah proses yang mana anggotaanggota sebuah komuniti mengorganisasikan diri mereka dalam kelompok atau
kumpulan individu yang secara bersama merasakan kebutuhan-kebutuhan yang
harus mereka penuhi dan masalah-masalah yang harus mereka atasi (Suparlan,
2003). Adapun program community development yang dilakukan adalah program
pengembangan prasarana dan sarana umum, program kesehatan masyarakat,
program pengembangan pendidikan, program pengembangan pertanian dan usaha
kecil (Community development PT. NNT, 2006).
Menurut Wahyudin (2004), program community development yang
dilakukan oleh perusahaan pertambangan (PT. NNT) belum dirasakan
manfaatnya. Hal ini dikarenakan program-program yang dilaksanakan cenderung
bersifat pragmatisme, elitisme, egoisme dan segmentalisme, serta tidak menyentuh
pada suatu yang subtansi dari kepentingan masyarakat. Adanya sifat pragmatisme,
elitisme, egoisme dan segmentalisme disebabkan karena pengambilan keputusan
selama ini masih lebih dominan berasal dari atas (top down) sehingga belum
mampu mengakomodir atau menghimpun aspirasi dari bawah (bottom up). Dalam
hal ini masyarakat hanya menerima apa yang telah ditentukan dari PT. NNT
kemudian menjalankan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Menurut Lukman (2002), masyarakat lingkar tambang justru kehilangan
aksesabilitasnya terhadap sumberdaya laut, sumberdaya hutan, lahan produktif,
menyempitnya daerah penggembalaan ternak dan hilangnya fungsi sungai. Hal ini
diperparah lagi dengan aktivitas perusahaan yang menempatkan pembuangan
tailing di dasar laut atau submarine tailing disposal (STD), yang mana
pembuangan tailing tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya yang
diakibatkan oleh polusi dari limbah tailing tersebut.
36
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa
Barat tahun 1998 produksi ikan berjumlah 6.849,7 ton dan tahun 2005 produksi
ikan berjumlah 1.954,7 ton (Lampiran 2). Oleh karena itu, diduga bahwa
pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan membuat tangkapan
nelayan menurun. Apakah penurunan hasil tangkapan ini akan berdampak
terhadap penurunan pendapatan nelayan. Ini sangat tergantung sekali pada apakah
ada perbaikan dalam sistem tataniaga ikan di daerah tersebut. Sedemikan sehingga
harga ikan yang ditawari nelayan menjadi meningkat. Menurut informasi yang
diperoleh belum lama ini memang ada perbaikan secara fisik pasar ikan setempat
melalui comdev tetapi diragukan apakah itu dapat meningkatkan efisiensi
tataniaga ikan setempat. Atas dasar ini hipotesis diajukan adalah keberadaan PT.
NNT berdampak buruk terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan.
PT NNT
Aktivitas
Pertambangan
Tailing
Strategi
Respon
Penurunan
Pendapatan
Penurunan
Hasil
Tangkap
Keterangan :
: Daerah area penelitian
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Polusi
Kerusakan
Sumberdaya
37
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis utama penelitian adalah
keberadaan PT NNT berdampak buruk terhadap peningkatan kesejahteraan
nelayan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik survai, teknik survai
adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1989).
Dimana populasi yang menjadi obyek yang diteliti adalah nelayan yang berada di
sekitar tambang (terkena dampak langsung dari kegiatan pertambangan dan diluar
kegiatan pertambangan), yang umumnya masyarakat yang bermukim di sekitar
pesisir Kabupaten Sumbawa Barat (Lampiran 3). Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November hingga Desember 2007.
Metode Pengumpulan Data
Metode dan pendekatan studi yang digunakan adalah telaah pustaka dan
survei lapangan. Telaah pustaka dilakukan untuk mengumpulkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data sekunder untuk telaah
pustaka dalam penelitian ini adalah dari berbagai buku, makalah, dan laporan
terkait.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei lapangan dan
wawancara yang dibantu dengan daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang
telah disiapkan sebelumnya.
Untuk mengetahui dampak kegiatan pertambangan terhadap kesejahteraan
masyarakat kawasan pesisir maka perusahan pertambangan sampel dilakukan
dengan pertimbangan perusahaan tersebut telah beroperasi minimal lima tahun
dan
lokasinya
berdekatan
dengan
pemukiman
masyarakat.
Perusahaan
pertambangan yang dipilih adalah PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT).
Untuk mengetahui dampak kegiatan pertambangan terhadap kesejahteraan
masyarakat nelayan, pemilihan desa/kelurahan sampel dilakukan terhadap dua
lokasi yang berbeda, yaitu :
38
1. Desa/kelurahan yang berdekatan atau berada di sekitar lokasi pertambangan
(desa dampak).
2. Desa/ kelurahan yang tidak berdekatan dengan lokasi pertambangan (desa
non-dampak) (Lampiran 4).
Metode Pengambilan Sampel
Teknik sampling atau penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan kombinasi antara metode pengambilan sampel bertahap
(multistage proporsional random sampling) dengan metode pengambilan sampel
acak terstratifikasi (stratified random sampling) (Adrianto, 2007) (Gambar 2).
Langkah-langkah pengambilan contoh dilakukan dengan cara :
1. Kabupaten Sumbawa Barat, terdiri dari 5 kecamatan, 38 desa. Untuk rencana
penelitian, ditentukan sampel wilayah dari desa yang berada disekitar
pertambangan (desa dampak) dan desa yang tidak berdekatan dengan lokasi
pertambangan (desa non-dampak). Desa dampak sebanyak 8 desa di 2
kecamatan dan desa non dampak sebanyak 4 desa di 2 kecamatan.
2. Kemudian dicari sampel wilayah secara acak sehingga diperoleh 4 desa di 2
kecamatan yang terkena dampak (37 sampel rumah tangga di Kecamatan
Jereweh (17 sampel di Desa Benete dan 20 sampel di Desa Maluk) dan
sebanyak 29 sampel rumah tangga di Kecamatan Sekongkang (12 sampel di
Desa Tongo dan 17 sampel di Desa Aik Kangkung), dan 2 desa di 2
kecamatan non dampak (17 sampel rumah tangga di Kecamatan Seteluk (Desa
Poto tano) dan sebanyak 13 sampel rumah tangga di Kecamatan Taliwang
(Desa Labuhan Lalar).
3. Dari desa sampel diperoleh populasi nelayan sebanyak N, kemudian dicari
sampel berdasarkan rumus Slovian
n=
N
1 + Ne 2 ........................................................................................... (1)
Dimana :
n = banyaknya sampel
N= banyaknya populasi
e = error
39
4. Setelah sampel diperoleh, maka dicari responden di masing-masing desa
sampel dengan menggunakan rumus proporsional
ni =
Ni
*n
N
........................................................................................... (2)
Dimana :
ni = sampel di desa i
Ni = populasi di desa i
N = populasi di sampel wilayah
n
= sampel
Kabupaten Sumbawa Barat
(5 Kecamatan dan 38 Desa)
Tahap 1 : Multistage Proporsional
Random Sampling
8 desa di 2
Kecamatan
(desa dampak)
4 desa di 2
Kecamatan
(desa non-dampak)
Tahap 2 : Stratified Random
Sampling
20 sampel
(desa maluk)
1