Kode Etik Profesi Auditor Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan RI
•
(C.PENUTUP:
l
Uraian sebagaimana tertuang di dalam lampiran Keputusan ini adalah
merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari Keputusan yang
ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
9 Juni 2008 .
Kode Etik Prolesi
Auditor Inspektorat Jenderal
Departemen Kesehatan RI
'V;M:
Faiql3ahfen
NIP. 470035853
ZM| ェL、セG@
G セi
i( Z セャi
。ゥ
ャエイN@
::oos
16
Inspektorat Jenderal
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
-
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI
NOMOR: 01T.PS.17.04.214.08.1748
TENTANG
KODE ETIK PROFESI AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPKES.
INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI
:\'vd,' E,i, :'l u,(j",r.'CUO.;
Menimbang
a. bahwa pengawasan Intern pemerintah dalam
rangka menjamin terlaksananya penyelenggaraan
pengawasan secara efektif dan efisien di
lingkungan Departemen Kesehatan, perlu diikuti
dengan langkahIangkah kebijakan pengawasan
untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan kepemerintahar.
yang baik (Good Governance) . bersih dan
bertanggungjawab diperlukan adanya pengawasao
oleh Aparat Pengawasan Intem Pemerintah (APIP)
yang berkualitas dan auditor yang profesional.
c. bahwa dalam raOlgka mewujudkan pengawasan yang
berkualiias dar. auditor yang profesional diperlukan
suatu budaya etis dalam profesi auditor
d. bahwa untuk dapat mewujudkan auditor yang
berkualitas, jujur, bersih dan bertanggungjawab perllJ
ditetapkan kode etik auditor dengan Keputusan
Inspektur Jenderal Departemen Kesehatan RI
Mengingat
1. UndangUndang NO.8 tahun 1974, tentang Pokokpokok Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1980, tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
3. UndangUndang No. 23 tahun 1992, tentang
Kesehatan
:J..:,Jlit
G eエゥセZ
O ャオ
、ャイ
ッイ
O ZAイj
HI s@
4. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara ya ng Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
5. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara
6. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara
7. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pef1Jbangunan Jangka Menegah Nasional;
10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
danTata Kerja Kementerian;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan RI;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara RI, No. PERl04/M.PAN/03/208 tentang
Kode Etik Aparat Pengawasan Intem Pemerintah
(APIP)
13. Surat Edaran Kepala BKN No,. 23 I SE 11980
tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
4. Kompensa si ,
a. Melaksana kan tu gas pengawasan sesuai dengan standar au dit.
b. Terus menerus meningkatkan kemah iran profesi, keefektifan
dan kualitas hasil pekerjaan.
c. Menolak untuk melaksanakan tugas apabila tidak sesuai dengan
pengetahuan, keahlian dan ketrampilan yang dim iliki
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Kedua
'Kf;tfe 'Etikjlu.iitor/ 2008
KEPUTUSANINSPEKTURJENDERALDEPARTEMEN
KESEHATAN TENTANG KODE ETiK PROFESI
AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPKES RI.
Kode Etik Profesi Auditor sebagaimana tercantum
dalam lampiran Surat Keputusan ini adalah
merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan ini.
'Kf;tfl ·£ti{.'l.u.tfitor/ 2008
13
Imegntas.
a. Melaksanakan tugasnv3 secara jujur. telili, bertanggungjawab
dan bersungguhsunggur:
b. Menunjukan kesetiaan dalarn segala hal yang berkaitan dengar.
profesi dan organisasi dalam melaksanakan tug as.
c. Mengikuti perkembangan peraturan perundangundangan dan
mengungkapkan segala hal yang dilentukan oleh peraturan
perundangundangan dan profesi yang berlaku .
d. Menjaga citra dan mendukung visi dan misi organisasi .
e. Tidak menjadi bagian kegiatan ilegal. atau mengikatkan diri
pada tindakantindakan yang mendiskreditkan profesi Auditor
Itjen Oepkes.
f. Menggalang kerja sama yang sehat diantara sesama auditor
dalam pelaksanaan audit.
g. Saling mengingatkan , membimbing dan mengkoreksi perilaku
sesama auditor.
•
Ketiga
Kode Etik Profesi Auditor Itjen Depkes sebagaimana
diktum kedua wajib dipergunakan sebagai acuan
untuk mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
etis sehingga terwujud auditor yang kredibel
dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan
audit.
Keempat
Keputusan ini berlaku terhitung sejak ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
INSITKTUR JENDERAL
ィセ@
2. Obyektivitas:
a. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya yang
apabila tidak diungkapkan akan dapat mengubah pelaporan
kegiatankegiatan yang diaudit.
b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubunganhubungah
yang mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu
penilaian yang tidak memihak atau yang ":lung kin menyebabkan
エ・セ。、ゥョケ@
benturan kepentingan.
c. Menolak suatu pemberian dari auditi yang terkait dengan
keputusan maupun pertimbangan profesionalnya .
3. Kerahasiaan,
a. Secara hatihati menggunakan dan menjaga segala informasi
yang diperoleh dalam audit.
b. Tidak akan menggunakan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan pribadi/golongan diluar kepentingan organisasi
atau dengan cara yanbertentangan dengan peraturan
perundangundangan.
ZB ッ L[ セ@ Gᆪョ
[Gセ⦅
イ[Nu
、[
ャエjイ
Z NZ エゥ[
N@
セ@
Lセ@
Jakarta
9 Juni 2008
'J(od< GᆪLェ
セ@ セ
オ、jャッイ
O セo
iA
Falq13ahfen
NIP. 470035853
15. Membimbing bawahan dalam pelaksanaan tugas .
16. Memberikan contoh serta teladan kepada bawahan , mendorong
untuk dapat selalu meningkatkan prestasi dan kinerjanya .
17. Me m ber'i ka n kesempa tan kepa da bawa h an n ya u n tu k
mengembangkan kariernya .
18. Berpakaian rapih , sopan serta bersikap saling menghormati, baik
kepada sesama pegawai, kepada atasan serta kepada masyarakat
pada umumnya .
19 Saling ュ・ ョセiZ M [ ッ セMュ 。エ ゥ@ E::;i ar sesama warga negara , tanpa
member::ai,2 11 St.:kiJ. 3')a mC'!. ;:;: 2 セM [ Z[オイ
イ[@ Z ュ エg セ@ gol ongan, Pr·13
、ゥ@ エ ッGセZᄋS
Zェ。 イ N@ b.::J! L ᄋセ M[。ZセN
G Xイ S ォ。エ@
pad 3 Z ェョャA
ェ ョ セiZG セ N@
h3 i US :japat N セNャ」イZX
20. fvl enta2.( ;:>e ' ';I ;a: L Z@ ᄋ@ セGェZ
MLᄋ Zs_
ゥ ᄋ@ jS ( NS@ Z@ [ セウG Z ョ@
!2ng berw8nar.g ;Jan
ョ M i・ョ
セZL N] Z セ N [。@ ェZ@ ,':.. ; ' -:''-'': (.':":1:' ; ·i, .. ·
: .. ;:',:
,J" ' !:";'!':' :: セ ᄋZNG ZセQ
S[@
、セ
G . . g :jr'
kaio3h , : ',f):-t[;S :j2j', [GZ ᄋSM AZR[ᄋ^
Nャセ ZG@ '; ,' :.
: " ZセLN@
セ [ Z [N
セ[M
N@ Z NL 。 ゥ M [セ@
KATA PENGANTAR
Oengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
kita telah berhasil menyusun dan menerbitkan Kode Etik Auditor.
Maksud ditetapkannya Kode Etik Auditor Itjen Oepkes adalah
dipakai sebagai dasar dalam menetapkan batasbatas tanggung
jawab pelaksanaan tugas oleh parapara pelaku pengawasan diling
kungan Inspektorat Jenderal Oepkes baik Auditor, Pejabat maupun
staf yang melaksanakan Tupoksi dalam bidang pengawasan.
•
Auditor dalam menjalankan profesinya perlu diberikan ramburambu
yang jelas untuk ietap bisa melaksanakan tugas dengan baik,
Auditor harus mernilik; kepribadian yang dilandasari oleh unsur jujur,
イェN Z[ セ@
セ・イエ。Nァオョ@
jawab untuk membangun
Derani , 「ゥェ。ォウョセ@
kepercayaan guna " ,8mberikan casar bagi pengambilan keputusan
yang andal.
bGriakLj .
Dengan telah dirumuskannya Kode Etik Auditor dilingkungan
Inspektorat Jenderal Oepkes ini dapat dipergunakan sebagai
pedoman oleh para Audito( untuk lebih meningkatkan kapasitas dan
kapabelitasnya sehingga pada gilirannya mampu melaksanakan
tugas secara profesional.
Meskipun upaya maksimal telah dilaksanakan dalam penyusunan
pedoman ini, namun masih ada kekurangan, untuk itu masukan
positif tetap diharapkan dari semua pihak dalarn rangka penyem
purnaan pedoman ini.
Oemikian semoga pedoman ini dapat memberikan nilai tambah bagi
upaya peningkatan Sumber Oaya Manusia (SOM) pengawasan
dilingkungan Inspektorat Jenderal Oepkes.
,nh::c
•
Faiqsafifen
NIP. 470035853
Z | セオ、・@
'£ ti( /'lwlitor セ エjッウ@
10
aセG、ャ@
'[lil(:'1 udtt l" _':1008
Daftar lsi
( E. Yang harus dilaksanakan Ketua Tim :
Halaman
1. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas
pengawasan di lapangan, maupun pelaksanaan tugastugas
rutin di kantor.
2. Melakukan pengawasan dan pembinaan kepada anggota Tim
baik dalam penugasan dilapangan maupun di kantor
Kata Pengantar ...... ... .. .......... ............. ..
•
Daftar lsi ... ................ ....... ..... ... .... .. ... .. ........................ .. ......... .. ....... ii
BABI
3. Membuat langkah kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas
.... .. 1
B. Maksud dan Tujuang ....... ........ .................... .
anggota tim. dan melakukan reviu terhadap hasil pelaksanaan
tugas anggota tim pada saat melakukan pemeriksaan .
2
C. Dasar Hukum ... ..... ..... ................ .. ........ ..... .. ... .. ...... .. .... 2
D. Pengertian ...... .. .. .. .... .... ... ........ .. ... .... .. ......................... 2
4. Melakukan penilaian terhadap kinerja anggota tim . yang
meliputi disiplin kerja. ketaatan. perilaku dan penguasaan
materi program pengawasan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
BAB II KETENTUAN UMUM BAGI AUDITOR
INSPEKT ORAT JENDERAL OEPKES RI.
5. Membuat laporan hasi! penilaian anggota tim yg disampaikan
kepada Inspe ktur Jenderal Depkes melalui Inspektur.
6. Hasil penilaian ketua tim di pergunakan sebagai dasar
pengangkatan Calon Auditor untuk diangkat sebagai Auditor
secara definitif
A. Ketentuan Umum
4
B. Terhadap Tuntutan Organisasi. .. .. .. .. .
C. Interaksi dengan sesama Auditor
5
5
O. Interaksi terhadap Obyek ... .. .. .. ............ .. .... ..
6
E. Yang harus dilaksanakan Ketua Tim .... .... .. .. .. ..... ........ 6
F. Kewajiban Anggota Tim .......... .. .................. .. ..... ... .... .. 6
( F. Kewajiban Anggota Tim J
G. Ketentuan PP. 30 tahun 1980 .................... .......... .. .. .. . 7
1. Melaksanakan tugas berdasarkan surat tugas yang diberikan
oleh Inspektur Jenderal. Apabila menolak penugasan tanpa
alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan akan
diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Melaksanakan tugas berdasarkan perintah kerja ketua tim.
sebagaimana tertuang di dalam format yang ditetapkan
maupun instruksiinstruksi lainnya.
audit harus dibuat secara lengkap, disertai dengan
3. Kertas ォ・セ。@
bukti bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawa bkan.
4. Setiap melakukan interaksi dengan pihak obyek pemeriksaan
harus dilakukan melalui ketua tim .
'J..:UdC GeエゥHZセオ、[LB
BAB III PRINSIPPRINSIP PERILAKU DAN
ATURAN PERILAKU
A. PrinsipPrinsip Perilaku ... .
B. Aturan Perilaku
BABIV PENUTUP
A. Pelanggaran ............ .. ......... .
.. .. .. ........ .. .......... 11
B. Sang si Atas Pelanggaran .. .... .. ........... .... .. .. ..... .. ...... 11
C.Penutup .. ........... .. ........... ........................ .. ........... 11
O RPs@
8
9
9
'J\;>,t" ᄋᆪャゥHZ\オjキイN
G セoiゥ@
13. Calon Auditor yang sudah ditetapkan mengikuti pelaksanaan
audit , proses kenaikan pangkatnya mengikuti ketentuan
kenaikan pangkat Jabatan Fungsuional Auditor (JFA)
14. Calon Auditor yang tidak lulus JFA selama 2 periode
dipindahkan sebagai staf sekretariat.
15. Susunan tim dibuat lintas Inspektorat
16. Mutasi Auditor / Calon Auditor antar Inspektorat dilakukan
maksimal setiap 3 (tiga) tahun .
17. Dalam rangka pelaksanaan dan atau penegakan disiplin
Auditor/Calon Auditor wajib mengisi daftar hadir secara
konsisten pada masingmasing Inspektorat dan ketua tim
melakukan pengawasan/pembinaan kepada Auditor/Calon
Auditor yang menjadi anggotanya .
..18. Ketua Tim harus membuat evaluasi setiap akhir bulan, terhadap
Auditor yang menjadi anggotanya, sesuai dengan ketentuan
yang' berlaku .
,
LAMPIRAN
KEPUTUSANINSPEKTORATJENDERAL
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
NOMOR: 01T. PS.17.04.214.0B.174B
Tanggal : 9 Juni 200B
TENTANG
(- B. TERHADAP TUNTUTAN ORGANISASI : 1
1. Selalu mentaati semua peraturan perundangundangan yang
berlaku dan dapat memberi contoh teladan dalam
pelaksanaannya.
2. Tidak menyalahgunakan wewenang sebagai Aparat Itjen dan
tidak melakukan halhal diluar yang ditugaskan.
3. Selalu 「・ォセ。@
dengan penuh rasa tanggung jawab, berdedikasi
tinggi, mengutamakan kepentingan organisasi daripada
kepentingan pribadi, serta tidak menolak, meninggalkan dan
atau menunda· penugasan tanpa alasan yang jelas.
4. Selalu bersedia meningkatkan kemampuan untuk pelaksanaan
tugas
5. Selalu berinisiatif meningkatkan kemampuan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas .
6. Sel alu bersikap sopan, rendah hati, tid ak sombo ng dan
berpenampilan rapi
7. Selalu bekerja dengan obyektif, dan selalu menyimpan rahasia
jabatan.
'l(odt 'EtiI;"J4.wfi,crr/200S
6
KADE ETIK PROFESI
AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL
DEPARTEMEN KESEHARTAN RI
')\pat 'Etik:'l.Ulfi
(C.PENUTUP:
l
Uraian sebagaimana tertuang di dalam lampiran Keputusan ini adalah
merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari Keputusan yang
ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
9 Juni 2008 .
Kode Etik Prolesi
Auditor Inspektorat Jenderal
Departemen Kesehatan RI
'V;M:
Faiql3ahfen
NIP. 470035853
ZM| ェL、セG@
G セi
i( Z セャi
。ゥ
ャエイN@
::oos
16
Inspektorat Jenderal
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
-
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI
NOMOR: 01T.PS.17.04.214.08.1748
TENTANG
KODE ETIK PROFESI AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPKES.
INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI
:\'vd,' E,i, :'l u,(j",r.'CUO.;
Menimbang
a. bahwa pengawasan Intern pemerintah dalam
rangka menjamin terlaksananya penyelenggaraan
pengawasan secara efektif dan efisien di
lingkungan Departemen Kesehatan, perlu diikuti
dengan langkahIangkah kebijakan pengawasan
untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan kepemerintahar.
yang baik (Good Governance) . bersih dan
bertanggungjawab diperlukan adanya pengawasao
oleh Aparat Pengawasan Intem Pemerintah (APIP)
yang berkualitas dan auditor yang profesional.
c. bahwa dalam raOlgka mewujudkan pengawasan yang
berkualiias dar. auditor yang profesional diperlukan
suatu budaya etis dalam profesi auditor
d. bahwa untuk dapat mewujudkan auditor yang
berkualitas, jujur, bersih dan bertanggungjawab perllJ
ditetapkan kode etik auditor dengan Keputusan
Inspektur Jenderal Departemen Kesehatan RI
Mengingat
1. UndangUndang NO.8 tahun 1974, tentang Pokokpokok Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1980, tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
3. UndangUndang No. 23 tahun 1992, tentang
Kesehatan
:J..:,Jlit
G eエゥセZ
O ャオ
、ャイ
ッイ
O ZAイj
HI s@
4. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara ya ng Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
5. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara
6. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara
7. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang
Rencana Pef1Jbangunan Jangka Menegah Nasional;
10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
danTata Kerja Kementerian;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 Tahun
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan RI;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara RI, No. PERl04/M.PAN/03/208 tentang
Kode Etik Aparat Pengawasan Intem Pemerintah
(APIP)
13. Surat Edaran Kepala BKN No,. 23 I SE 11980
tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
4. Kompensa si ,
a. Melaksana kan tu gas pengawasan sesuai dengan standar au dit.
b. Terus menerus meningkatkan kemah iran profesi, keefektifan
dan kualitas hasil pekerjaan.
c. Menolak untuk melaksanakan tugas apabila tidak sesuai dengan
pengetahuan, keahlian dan ketrampilan yang dim iliki
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Kedua
'Kf;tfe 'Etikjlu.iitor/ 2008
KEPUTUSANINSPEKTURJENDERALDEPARTEMEN
KESEHATAN TENTANG KODE ETiK PROFESI
AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL DEPKES RI.
Kode Etik Profesi Auditor sebagaimana tercantum
dalam lampiran Surat Keputusan ini adalah
merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan ini.
'Kf;tfl ·£ti{.'l.u.tfitor/ 2008
13
Imegntas.
a. Melaksanakan tugasnv3 secara jujur. telili, bertanggungjawab
dan bersungguhsunggur:
b. Menunjukan kesetiaan dalarn segala hal yang berkaitan dengar.
profesi dan organisasi dalam melaksanakan tug as.
c. Mengikuti perkembangan peraturan perundangundangan dan
mengungkapkan segala hal yang dilentukan oleh peraturan
perundangundangan dan profesi yang berlaku .
d. Menjaga citra dan mendukung visi dan misi organisasi .
e. Tidak menjadi bagian kegiatan ilegal. atau mengikatkan diri
pada tindakantindakan yang mendiskreditkan profesi Auditor
Itjen Oepkes.
f. Menggalang kerja sama yang sehat diantara sesama auditor
dalam pelaksanaan audit.
g. Saling mengingatkan , membimbing dan mengkoreksi perilaku
sesama auditor.
•
Ketiga
Kode Etik Profesi Auditor Itjen Depkes sebagaimana
diktum kedua wajib dipergunakan sebagai acuan
untuk mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
etis sehingga terwujud auditor yang kredibel
dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan
audit.
Keempat
Keputusan ini berlaku terhitung sejak ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
INSITKTUR JENDERAL
ィセ@
2. Obyektivitas:
a. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya yang
apabila tidak diungkapkan akan dapat mengubah pelaporan
kegiatankegiatan yang diaudit.
b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubunganhubungah
yang mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu
penilaian yang tidak memihak atau yang ":lung kin menyebabkan
エ・セ。、ゥョケ@
benturan kepentingan.
c. Menolak suatu pemberian dari auditi yang terkait dengan
keputusan maupun pertimbangan profesionalnya .
3. Kerahasiaan,
a. Secara hatihati menggunakan dan menjaga segala informasi
yang diperoleh dalam audit.
b. Tidak akan menggunakan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan pribadi/golongan diluar kepentingan organisasi
atau dengan cara yanbertentangan dengan peraturan
perundangundangan.
ZB ッ L[ セ@ Gᆪョ
[Gセ⦅
イ[Nu
、[
ャエjイ
Z NZ エゥ[
N@
セ@
Lセ@
Jakarta
9 Juni 2008
'J(od< GᆪLェ
セ@ セ
オ、jャッイ
O セo
iA
Falq13ahfen
NIP. 470035853
15. Membimbing bawahan dalam pelaksanaan tugas .
16. Memberikan contoh serta teladan kepada bawahan , mendorong
untuk dapat selalu meningkatkan prestasi dan kinerjanya .
17. Me m ber'i ka n kesempa tan kepa da bawa h an n ya u n tu k
mengembangkan kariernya .
18. Berpakaian rapih , sopan serta bersikap saling menghormati, baik
kepada sesama pegawai, kepada atasan serta kepada masyarakat
pada umumnya .
19 Saling ュ・ ョセiZ M [ ッ セMュ 。エ ゥ@ E::;i ar sesama warga negara , tanpa
member::ai,2 11 St.:kiJ. 3')a mC'!. ;:;: 2 セM [ Z[オイ
イ[@ Z ュ エg セ@ gol ongan, Pr·13
、ゥ@ エ ッGセZᄋS
Zェ。 イ N@ b.::J! L ᄋセ M[。ZセN
G Xイ S ォ。エ@
pad 3 Z ェョャA
ェ ョ セiZG セ N@
h3 i US :japat N セNャ」イZX
20. fvl enta2.( ;:>e ' ';I ;a: L Z@ ᄋ@ セGェZ
MLᄋ Zs_
ゥ ᄋ@ jS ( NS@ Z@ [ セウG Z ョ@
!2ng berw8nar.g ;Jan
ョ M i・ョ
セZL N] Z セ N [。@ ェZ@ ,':.. ; ' -:''-'': (.':":1:' ; ·i, .. ·
: .. ;:',:
,J" ' !:";'!':' :: セ ᄋZNG ZセQ
S[@
、セ
G . . g :jr'
kaio3h , : ',f):-t[;S :j2j', [GZ ᄋSM AZR[ᄋ^
Nャセ ZG@ '; ,' :.
: " ZセLN@
セ [ Z [N
セ[M
N@ Z NL 。 ゥ M [セ@
KATA PENGANTAR
Oengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
kita telah berhasil menyusun dan menerbitkan Kode Etik Auditor.
Maksud ditetapkannya Kode Etik Auditor Itjen Oepkes adalah
dipakai sebagai dasar dalam menetapkan batasbatas tanggung
jawab pelaksanaan tugas oleh parapara pelaku pengawasan diling
kungan Inspektorat Jenderal Oepkes baik Auditor, Pejabat maupun
staf yang melaksanakan Tupoksi dalam bidang pengawasan.
•
Auditor dalam menjalankan profesinya perlu diberikan ramburambu
yang jelas untuk ietap bisa melaksanakan tugas dengan baik,
Auditor harus mernilik; kepribadian yang dilandasari oleh unsur jujur,
イェN Z[ セ@
セ・イエ。Nァオョ@
jawab untuk membangun
Derani , 「ゥェ。ォウョセ@
kepercayaan guna " ,8mberikan casar bagi pengambilan keputusan
yang andal.
bGriakLj .
Dengan telah dirumuskannya Kode Etik Auditor dilingkungan
Inspektorat Jenderal Oepkes ini dapat dipergunakan sebagai
pedoman oleh para Audito( untuk lebih meningkatkan kapasitas dan
kapabelitasnya sehingga pada gilirannya mampu melaksanakan
tugas secara profesional.
Meskipun upaya maksimal telah dilaksanakan dalam penyusunan
pedoman ini, namun masih ada kekurangan, untuk itu masukan
positif tetap diharapkan dari semua pihak dalarn rangka penyem
purnaan pedoman ini.
Oemikian semoga pedoman ini dapat memberikan nilai tambah bagi
upaya peningkatan Sumber Oaya Manusia (SOM) pengawasan
dilingkungan Inspektorat Jenderal Oepkes.
,nh::c
•
Faiqsafifen
NIP. 470035853
Z | セオ、・@
'£ ti( /'lwlitor セ エjッウ@
10
aセG、ャ@
'[lil(:'1 udtt l" _':1008
Daftar lsi
( E. Yang harus dilaksanakan Ketua Tim :
Halaman
1. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas
pengawasan di lapangan, maupun pelaksanaan tugastugas
rutin di kantor.
2. Melakukan pengawasan dan pembinaan kepada anggota Tim
baik dalam penugasan dilapangan maupun di kantor
Kata Pengantar ...... ... .. .......... ............. ..
•
Daftar lsi ... ................ ....... ..... ... .... .. ... .. ........................ .. ......... .. ....... ii
BABI
3. Membuat langkah kerja sebagai dasar pelaksanaan tugas
.... .. 1
B. Maksud dan Tujuang ....... ........ .................... .
anggota tim. dan melakukan reviu terhadap hasil pelaksanaan
tugas anggota tim pada saat melakukan pemeriksaan .
2
C. Dasar Hukum ... ..... ..... ................ .. ........ ..... .. ... .. ...... .. .... 2
D. Pengertian ...... .. .. .. .... .... ... ........ .. ... .... .. ......................... 2
4. Melakukan penilaian terhadap kinerja anggota tim . yang
meliputi disiplin kerja. ketaatan. perilaku dan penguasaan
materi program pengawasan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
BAB II KETENTUAN UMUM BAGI AUDITOR
INSPEKT ORAT JENDERAL OEPKES RI.
5. Membuat laporan hasi! penilaian anggota tim yg disampaikan
kepada Inspe ktur Jenderal Depkes melalui Inspektur.
6. Hasil penilaian ketua tim di pergunakan sebagai dasar
pengangkatan Calon Auditor untuk diangkat sebagai Auditor
secara definitif
A. Ketentuan Umum
4
B. Terhadap Tuntutan Organisasi. .. .. .. .. .
C. Interaksi dengan sesama Auditor
5
5
O. Interaksi terhadap Obyek ... .. .. .. ............ .. .... ..
6
E. Yang harus dilaksanakan Ketua Tim .... .... .. .. .. ..... ........ 6
F. Kewajiban Anggota Tim .......... .. .................. .. ..... ... .... .. 6
( F. Kewajiban Anggota Tim J
G. Ketentuan PP. 30 tahun 1980 .................... .......... .. .. .. . 7
1. Melaksanakan tugas berdasarkan surat tugas yang diberikan
oleh Inspektur Jenderal. Apabila menolak penugasan tanpa
alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan akan
diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Melaksanakan tugas berdasarkan perintah kerja ketua tim.
sebagaimana tertuang di dalam format yang ditetapkan
maupun instruksiinstruksi lainnya.
audit harus dibuat secara lengkap, disertai dengan
3. Kertas ォ・セ。@
bukti bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawa bkan.
4. Setiap melakukan interaksi dengan pihak obyek pemeriksaan
harus dilakukan melalui ketua tim .
'J..:UdC GeエゥHZセオ、[LB
BAB III PRINSIPPRINSIP PERILAKU DAN
ATURAN PERILAKU
A. PrinsipPrinsip Perilaku ... .
B. Aturan Perilaku
BABIV PENUTUP
A. Pelanggaran ............ .. ......... .
.. .. .. ........ .. .......... 11
B. Sang si Atas Pelanggaran .. .... .. ........... .... .. .. ..... .. ...... 11
C.Penutup .. ........... .. ........... ........................ .. ........... 11
O RPs@
8
9
9
'J\;>,t" ᄋᆪャゥHZ\オjキイN
G セoiゥ@
13. Calon Auditor yang sudah ditetapkan mengikuti pelaksanaan
audit , proses kenaikan pangkatnya mengikuti ketentuan
kenaikan pangkat Jabatan Fungsuional Auditor (JFA)
14. Calon Auditor yang tidak lulus JFA selama 2 periode
dipindahkan sebagai staf sekretariat.
15. Susunan tim dibuat lintas Inspektorat
16. Mutasi Auditor / Calon Auditor antar Inspektorat dilakukan
maksimal setiap 3 (tiga) tahun .
17. Dalam rangka pelaksanaan dan atau penegakan disiplin
Auditor/Calon Auditor wajib mengisi daftar hadir secara
konsisten pada masingmasing Inspektorat dan ketua tim
melakukan pengawasan/pembinaan kepada Auditor/Calon
Auditor yang menjadi anggotanya .
..18. Ketua Tim harus membuat evaluasi setiap akhir bulan, terhadap
Auditor yang menjadi anggotanya, sesuai dengan ketentuan
yang' berlaku .
,
LAMPIRAN
KEPUTUSANINSPEKTORATJENDERAL
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
NOMOR: 01T. PS.17.04.214.0B.174B
Tanggal : 9 Juni 200B
TENTANG
(- B. TERHADAP TUNTUTAN ORGANISASI : 1
1. Selalu mentaati semua peraturan perundangundangan yang
berlaku dan dapat memberi contoh teladan dalam
pelaksanaannya.
2. Tidak menyalahgunakan wewenang sebagai Aparat Itjen dan
tidak melakukan halhal diluar yang ditugaskan.
3. Selalu 「・ォセ。@
dengan penuh rasa tanggung jawab, berdedikasi
tinggi, mengutamakan kepentingan organisasi daripada
kepentingan pribadi, serta tidak menolak, meninggalkan dan
atau menunda· penugasan tanpa alasan yang jelas.
4. Selalu bersedia meningkatkan kemampuan untuk pelaksanaan
tugas
5. Selalu berinisiatif meningkatkan kemampuan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas .
6. Sel alu bersikap sopan, rendah hati, tid ak sombo ng dan
berpenampilan rapi
7. Selalu bekerja dengan obyektif, dan selalu menyimpan rahasia
jabatan.
'l(odt 'EtiI;"J4.wfi,crr/200S
6
KADE ETIK PROFESI
AUDITOR INSPEKTORAT JENDERAL
DEPARTEMEN KESEHARTAN RI
')\pat 'Etik:'l.Ulfi