Latar Belakang Masalah PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pesatnya pembangunan di Indonesia, maka semakin banyak industri yang menggunakan teknologi maju dan modern. Hal ini menyebabkan makin banyak pula resiko yang akan dihadapi baik secara fisik maupun mental oleh tenaga kerja maupun pengusaha. Industri – industri yang menggunakan peralatan kerja dan mesin-mesin produksi yang serba canggih diharapkan dapat memberikan hasil produksi yang tinggi dan berkualitas.Namun, kemajuan teknologi tersebut juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan kerja karena semakin meningkat pula jumlah dan jenis bahaya yang ada di tempat kerja.Bahaya- bahaya yang ada di tempat kerja berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta produktivitasnya. Sedangkan dampak positifnyaantara lain semakin luasnya kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja Suma’mur, 1998. Meningkatnya resiko kerja sangat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kasus kecelakaan kerja sehingga dapat merugikan tenaga kerja dan perusahaan.Peningkatan penggunaan mesin-mesin modern dan canggih seperti ini haruslah diimbangi dengan peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan benar. Dalam dunia persaingan terbuka pada era globalisasi ini, masyarakat nasional dan internasional perlu memperhatikan manajemen kualitas dan manajemen lingkungan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3.Sebuah industri senantiasa melibatkan kegiatan-kegiatan teknik dan berbagai peralatan teknik, maka secara keseluruhan beban tanggung jawab atas operasi perusahaan berada pada pimpinan perusahaan. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 dapat menjamin keselamatan dan kesehatan kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja. Setiap karyawan harus berpartisipasi dalam setiap kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, serta bertanggung jawab atas dirinya masing-masing di lingkungan kerja.Selain itu, untuk mengetahui keselamatan kerja perusahaan dan menemukan bahaya potensial yang masih tersembunyi, serta mencari alternatif yang tepat guna upaya pengendalian bahaya-bahaya potensial tersebut, perusahaan perlu melakukan safety audit.Untuk menjalankan perusahaan secara produktif dan efisien sangat tergantung pada manajemen perusahaan tersebut.Tenaga kerja yang sehat dan sarana kerja yang terpelihara dengan baik merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung produktivitas perusahaan. Di sisi lain pelaksanaan K3 merupakan tuntutan global untuk memenuhi standar-standar nasional maupun internasional yang berlaku. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 diterapkan pada setiap perusahaan, salah satunya pada Perusahaan Kecap Cap Bawang Ngawi yang merupakan hal penting untuk suatu karyawan, karena K3 merupakan salah satu hak yang harus didapat oleh karyawan dalam suatu perusahaan. Pada Undang-undang Pasal 28, ayat 1 tentang Hak Asasi Manusia menyebutkan bahwa, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila hak karyawan dapat terpenuhi karena itu juga bisa menunjang produktivitas suatu perusahaan, apabila perusahaan tidak menjalankan K3 maka banyak ancaman resiko yang akan diperoleh untuk perusahaan itu sendiri karena setiap proses produksi, peralatan atau mesin dan tempat kerja yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dapat berasal dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan operasi atau yang berasal dari luar proses kerja Tarwaka,2008:9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktivitas karyawan yang juga merupakan hak asasi bagi setiap tenaga kerja.Peran penting Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 tersebut harus menjadi prioritas dan komitmen mulai dari pimpinan perusahaan sampai keseluruh karyawan. Dengan adanya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yang baik dalam perusahaan, maka produktivitas perusahaan akan meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dicapai apabila kecelakaan termasuk kebakaran,peledakan,pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan dikendalikan sampai batas yang tidak membahayakan. Oleh karena itu, setiap usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3tidak lain adalah pencegahan dan penanggulangan kecelakaan di tempat kerja. Adanya pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Perusahaan Kecap Cap Bawang menyadari bahwa dalam proses memproduksi perlu penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 diperusahaan tersebut. Setiap karyawan perlu mengantisipasi terjadinya kecelakaan pada perusahaan tersebut, seperti adanya kesadaran diri dalam pemakaian alat perlindungan diri mulai dari kepala sampai kaki seperti topi, masker, sarung tangan pengaman hingga sepatu pengaman. Karyawan terkadang tidak mematuhi peraturan-peraturan yang ada diperusahaan.Beberapa peraturan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yang telah ditetapkan oleh perusahaan juga seringkali diabaikan oleh beberapa karyawan sehingga dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja.Hal tersebut mendapatkan perhatian yang khusus dari pihak manajemen Perusahaan Kecap Cap Bawang guna melindungi para karyawan dan dapat mencegah potensi kecelakaan kerja. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang “PenerapanKebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada Perusahaan Kecap Cap Bawang di Ngawi ”.

B. Rumusan Masalah