9
2.1.2 Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi sebagai sumber pendapatan Negara, namun fungsi tersebut bukanlah merupakan fungsi utama. Ada dua fungsi pajak,
yaitu: 1
Fungsi Budgetair Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya. yaitu pajak dimanfaatkan sebagai instrument
pengumpul dana
guna membiayai
pengeluaran- pengeluaran pemerintah. Ditujukkan dengan masuknya pajak ke
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. 2
Fungsi Mengatur Regulerend Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. yaitu pajak dimanfaatkan sebagai instrumen pengatur melalui kebijakan-
kebijakan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, misalnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,
redistribusi pendapatan, dan stabilisasi ekonomi.
2.1.3 Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan sesuai dengan pasal 1 Undang Undang pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas
penghasilan yang diterima dalam tahun pajak. Oleh karena itu Pajak Penghasilan melekat pada subyeknya. Pajak Penghasilan termasuk salah
satu jenis pajak subjektif. Subyek pajak akan dikenai pajak apabila dia
10
menerima atau memperoleh penghasilan. Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan, subyek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan
disebut sebagai Wajib Pajak. Definisi penghasilan menurut UU PPh adalah setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun adalah objek pajak.
2.1.4 Subjek Pajak
Subjek Pajak Penghasilan diatur pada Pasal 2 Ayat 1 Undang Undang Pajak Penghassilan N0. 36 tahun 2008, yaitu.:
1 Orang Pribadi yang dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia
ataupun di luar Indonesia. 2
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak, atau ahli waris.
3 Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, Badan
Usaha Milik Negaraatau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi
11
sosial politik atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
4 Bentuk Usaha Tetap BUT adalah bentuk usaha yang dipergunakan
oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia dan badan yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Sedangkan pada Pasal 2 Ayat 2 Undang Undang Pajak
Penghasilan, Subjek Pajak dikelompokkan menjadi dua 2 kelompok, yaitu: 1
Subjek Pajak Dalam Negeri terdiri atas : Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, atau orang pribadi
yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia, badan yang didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia, warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak.
2 Subjek Pajak Luar Negeri terdiri atas:
1 Subjek Pajak Orang Pribadi, yaitu orang yang tidak bertempat
tinggal atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan
2 Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia
12
3 Dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
bukan dari menjalankan usaha atau menjalankan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
3 Subjek Pajak Badan, yaitu badan yang tidak berkedudukan di
Indonesia yang: 1
Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
2 Dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
bukan dari menjalankan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
Yang bukan termasuk subjek pajak: 1
Kantor perwakilan Negara Asing. 2
Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka
yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat:
1 Bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima
atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatannya di Indonesia.
2 Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik.
3 Organisasi Internasional, dengan syarat:
a Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut.
13
b Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk
memperoleh penghasilan dari c
Indonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota.
4 Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat:
a Bukan warga negara Indonesia.
b Tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain
untuk memperoleh penghasilan di Indonesia
2.1.5 Sistem pemungutan pajak