70
pendekatan Problem Based Instruction PBI berindikator MASTER dengan sangat baik.
Pembelajaran IPA menggunakan pendekatan PBI berindikator MASTER untuk Keterampilan guru pada siklus I memperoleh rata-rata 1,7
siklus II memperoleh rata-rata 3,07 dan siklus III dengan rata-rata 3,7. Aktivitas siswa siklus I memperoleh rata-rata 1,66 siklus II memperoleh rata-
rata 3,18 dan siklus III dengan rata-rata 3,74. Pada respon siswa untuk siklus I adalah 50, siklus II adalah 77,5 siklus III adalah 87,5. Sedangkan hasil
belajar siswa meningkat 55. Pembelajaran PBI berindikator MASTER meningkat sesuai dalam BSNP 2006 ketuntasan belajar ideal untuk setiap
indikator yang dicapai minimal 75. Maka penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhenti pada siklus III.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pemaknaan Hasil Temuan Penelitian
Kualitas pembelajaran dengan adanya interaksi antar siswa maupun guru yang menciptakan lingkungan belajar yang aktif. Penerapan
pembelajaran IPA melalui pendekatan Problem Based Instruction PBI berindikator MASTER di terapkan di kelas IV. Data hasil analisis yang
diperoleh dari kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PBI berindikator MASTER sebagai berikut:
71
NO Kategori
Analisis Siklus I
Siklus II Siklus III
Peningkatan 1
Keterampilan guru
1,7 3,07 3,7 50 2
Aktivitas siswa
1,66 3,18 3,74 41,6
3 Respon siswa
50 77,5
87,5 37,5
4 Hasil belajar
siswa 40
85 95
55
Keterampilan guru dan aktivitas siswa dari skor rata-rata menjadi persentase sebagai berikut:
∑S P =
―— × 100 ∑s
Keterangan: P = penilaian persen
∑S= jumlah skor rata-rata ∑s = jumlah yang diamati
a. Keterampilan guru dalam pembelajaran
Terdapat kenaikan skor rata-rata sebesar 2,0 atau meningkat 50 dengan menggunakan pendekatan Problem Based Instruction
PBI berindikator MASTER. Untuk siklus I guru masih terlihat kaku dalam memberikan bimbingan sehingga kegiatan pembelajaran belum
berjalan secara optimal. Siswa masih banyak yang ramai sendiri. Untuk itu pemecahan yang dapat diambil adalah melaksanakan
pengelolaan kelas secara maksimal kepada siswa agar siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan lancar. Selain
72
itu, lebih menfokuskan dalam hal pengkondisian kelas sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Untuk siklus II dan siklus III pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Guru lancar dalam memberikan bimbingan ataupun
dalam mengkondisikan kelasnya. Menurut John R Mergendoller 2000: 49 Problem Based Instruction PBI mendorong siswa untuk
mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di kehidupan nyata.
Sedangkan menurut Isjoni 2009: 92 peran guru dalam Pembelajaran Problem Based Instruction PBI kelompok kooperatif diantaranya
adalah sebagai motivator, dalam hal ini guru berperan sebagai pemberi semangat pada siswa untuk aktif berpartisipasi. Peran ini sangat peting
dalam rangka memberikan semangat dan dorongan belajar kepada siswa dalam mengembangkan aktivitas siswa, baik dalam
mengembangkan keahlian dalam bekerja sama, mengembangkan rasa empati, maupun berkomunikasi saat bertanya, mengemukakan
pendapat atau menyampaikan permasalahannya. Sedangkan dalam pembelajaran IPA guru berupaya meyakinkan siswa dengan cara
memberi pengertian sambil berjalan mengelilingi siswa, melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan siswa, dan memberi motivasi kepada
siswa untuk aktif. Dalam hal ini, peranan guru adalah memberikan bantuan seperlunya kepada siswa yang memerlukan bantuan.
73
Menurut Isjoni 2009: 92 peran guru dalam pembelajaran PBI adalah sebagai fasilitator diantaranya adalah keterampilan guru dalam
menciptakan suasana kelas yang lebih menyenangkan, sehingga dalam pembelajaran siswa tidak akan merasa bosan. Peningkatan
keterampilan bertanya guru, dapat memacu siswa agar lebih kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga suasana kelas akan lebih hidup,
serta tujuan pembelajaran yang telah dibuat dapat tercapai dengan maksimal. Dalam Johnson 1994:90 dijelaskan bahwa kelompok
kooperatif di dalam diskusi kelompok harus produktif artinya siswa mencari tahu dan mempercayai satu sama lain, berkomunikai dengan
tepat dan tidak ambigu, saling menerima dan saling mendukung, mengatasi konflik dengan konstruktif sehingga menjadikan hasil
belajar meningkat, pemahaman yang lebih dalam dan kritis, lebih memusatkan pada tugas dan mengurangi sikap mengganggu, dan
meraih prestasi lebih tinggi. b.
Aktivitas siswa Pada siklus I masih baru dilaksanakan dalam pembelajaran
sehingga dalam pelaksanaannya siswa masih merasa canggung dan belum terbiasa. Hal ini dapat dilihat dalam aktivitas siswa dalam
kelompok yang meningkat sebesar 1,66 atau meningkat 41,6. Kerjasama sudah mulai terbangun dan kegiatan pembelajaran juga
berjalan dengan baik. Aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat juga mulai meningkat.
74
Menurut Eggen dan Kauchak dalam Trianto, 2007: 42 strategi mengajar yang digunakan agar siswa saling membantu dalam
mempelajari sesuatu di dalam kelompoknya dan kegiatan pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Siswa sudah mengatahui
cara-cara pembelajaran PBI yang akan dilakukan. Kelas berjalan dengan lancar dan suasana kelas terasa hidup dan kegiatan
pembelajaran tidak berjalan dengan monoton lagi. Dalam Trianto 2007:62 disebutkan bahwa pembelajaran PBI dengan kelompok
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Sesuai
dengan pandangan Vygotsky yang menyebut informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang sebagai
pengetahuan awal serta tahapan perkembangan kognitif anak menurut Piaget yang termasuk dalam tahap operasional konkrit dengan
pemikiran yang diterapkan kedalam contoh yang konkrit sehingga membutuhkan objek belajar yang konkrit mengaktifkan siswa didalam
pembelajaran IPA. c.
Respon siswa Terdapat kenaikan sebesar 37,5 untuk respon siswa terhadap
penggunaan pendekatan Problem Based Instruction PBI berindikator MASTER antara lain siswa merasa senang dengan cara guru
menyampaikan materi, inovasi pembelajarannya menarik, cara guru membimbing jelas, dan keantusiasan siswa meningkat.
75
Menurut John Dewey dalam Trianto 2007:67 pembelajaran PBI adalah interaksi antara stimulus dengan respon. Stimulus
didapatkan dari guru mengajar dengan pendekatan PBI dan siswa menanggapi dengan respon yang terdapat pada lembar respon siswa
dengan 4 kategori yaitu cara guru menyampaikan materi, inovasi pembelajarannya menarik, cara guru membimbing jelas, dan
keantusiasan siswa meningkat. Aspek-aspek yang diamati dalam respon siswa terhadap
pembelajaran IPA melalui pendekatan Problem Based Instruction PBI berindikator MASTER adalah respon siswa sangat baik jika 4
aspek yang diamati siswa menyatakan senang, menarik, jelas, antusias dengan nilai
≥ 80. Respon siswa dikatakan baik jika 4 aspek yang diamati, siswa menyatakan senang, menarik, jelas, antusias dengan
nilai antara 60-79. Respon siswa dikatakan cukup baik jika 4 aspek yang diamati siswa menyatakan senang, menarik, jelas, antusias
dengan nilai antara 40-59. Dan respon siswa dikatakan kurang baik jika 4 aspek yang diamati, siswa menyatakan senang, menarik, jelas,
antusias dengan nilai antara 20-39. Pada siklus III respon siswa memperoleh 87,5 dengan kenaikan 37,5 dari siklus sebelumnya.
d. Hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 55. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan
Problem Based Instruction PBI berindikator MASTER dapat
76
meningkatkan hasil belajar siswa. Dan ini sesuai dengan yang disebutkan dalam BSNP 2008:7 bahwasannya kriteria ketuntasan
ideal yang harus dicapai adalah lebih dari 75. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan belajar telah tercapai.
Dalam penelitian yang telah dilakukan jelas bahwa terjadi adanya peningkatan baik itu berupa keterampilan guru, aktivitas
siswa, respon, hasil belajar dalam pembelajaran. Hal ini dapat membuktikan bahwa pendekatan ini sangat cocok untuk diterapkan
dalam pembelajaran terutama mata pelajaran IPA. Karena dalam pembelajaran PBI berindikator MASTER terdapat komponen-
komponen yang sangat lengkap, sehingga dengan menggunakan pendekatan lebih memaksimalkan proses pembelajaran.
Hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan pendekatan PBI berindikator MASTER. Siswa mulai terpacu untuk aktif dalam
pembelajaran. Dengan pendekatan ini, materi yang didapatkan siswa dari mereka sendiri bukan dari guru sehingga dalam evaluasi
pembelajaran akan lebih mudah mengingat materi yang telah diajarkan.
2. Implikasi Hasil Penelitian