Ujian Akhir Semester Perekonomian Indone
1
1. Gambaran umum masa perekonomian di Indonesia yaitu terbagi dalam
beberapa babak, pada masa awal kemerdekaan, perekonomian
Indonesia amat terpuruk, inflasi yang sangat tinggi pada masa itu
disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku diwilayah RI, yaitu mata uang
De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata
uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946,
Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan
sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA didaerahdaerah yang
dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia)
sebagai pengganti uang Jepang. Semakin beragam dan banyaknya mata
uang tersebut menyebabkan inflasi yang sangat tinggi di Indonesia. Pada
masa itu ditetapkan nilai mata uang rupiah jepang Rp 100 adalah sama
dengan Rp 1 mata uang ORI. Kemudian keadaan diperparah dengan
adanya blokade laut oleh Belanda sejak November 1946 sehingga
kegiatan eksporimpor Indonesia terhenti. Sarana prasarana yang ada
pada saat itu juga belum dapat difungsikan secara optimal karena
banyak yang rusak parah akibat perang pada masa penjajahan.
Kemudian pada tahun 1947 dan 1948 belanda mengadakan Agresi
Militer yang semakin menguras kas negara guna membiayai
persenjataan untuk melawan agresi militer tersebut. Ditengah kesulitan
ekonomi tersebut pemerintah RI melakukan berbagai upaya untuk
mengatasinya antara lain dengan cara Program Pinjaman Nasional yang
dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan
BPKNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946, mengadakan upaya
menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mengadakan
kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade
Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia
sehingga kegiatan eksprimpor agak terbantu. Kemudian diadakan
Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalahmasalah
2
ekonomi yang mendesak, yaitu masalah produksi dan distribusi
makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan
perkebunan. Mengadakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan
Perang (Rera) 1948 dengan mengalihkan tenaga bekas angkatan perang
ke bidangbidang produktif, dan mengadakan Kasimo Plan yang intinya
mengenai usaha swasembada pangandengan beberapa petunjuk
pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan
perekonomian akan membaik. Babak selanjutnya yaitu periode
demokrasi liberal, disebut demikian karena dalam politik maupun
sistem ekonominya menggunakan prinsipprinsip liberal. Perekonomian
diserahkan pada pasar sesuai teoriteori mazhab klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pada waktu itu
pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan
pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya
sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang
baru merdeka. Pada masa ini perekonomian masih belum stabil
disebabkan karena silih bergantinya kabinet karena pergolakan politik
dalam negeri. Tingkat produksi yang terus merosot dan inflasi yang
mencapai 50% menyebabkan APBN deficit. Hal ini disikapi dengan
membuat kebijakan Gunting Syarifudin yaitu memotong nilai
uang/sanering untuk mengurangi jumlah mata uang beredar sehingga
tingkat inflasi turun. Upaya lainnya yang ditempuh yaitu menasional
isasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember
1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan
bank sirkulasi. Mencanangkan Sistem ekonomi AliBaba (kabinet
AliSastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu
penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha
pribumi. Pengusaha nonpribumi diwajibkan memberikan latihan
latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit
dan lisensi bagi usahausaha swasta nasional. Program ini tidak
berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang
berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah. Dan upaya pembatalan sepihak atas
3
hasilhasil KMB, termasuk pembubaran Uni IndonesiaBelanda.
Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya
sedangkan pengusahapengusaha pribumi belum bisa mengambil alih
perusahaanperusahaan tersebut. Babak berikutnya dalam per
kembangan perekonomian Indonesia adalah masa Demokrasi Terpimpin,
sesuai namanya pada masa ini system ekonomi cenderung bersifat
terpusat/komando yang dikendalikan penuh oleh negara, dengan system
ekonomi ini diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama
dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme).
Akan tetapi, kebijakankebijakan ekonomi yang diambil pemerintah
dimasa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Kebijakankebijakan tersebut diantaranya dengan menurunkan nilai
uang/devaluasi pada 25 agustus 1959 dari Rp500 menjadi Rp50, Rp
1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan bank yang melebihi 25000
dibekukan. Kemudian dibentuk pula Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan keadaan yang buruk bagi
perekonomian Indonesia bahkan pada 19611962 harga barangbaranga
naik 400%. Kemudian pemerintah menetapkan devaluasi kembali pada
13 Desember 1965 akan tetapi hal itu justru malah meningkatkan
inflasi karena tidak berjalan semestinya di masyarakat. Kegagalan
kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena
pemerintah tidak menghemat pengeluaranpengeluarannya. Pada masa
ini banyak proyekproyek yang dilaksanakan pemerintah, dan juga
sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negaranegara
Barat. Hal ini merupakan salah satu konsekuensi dari pilihan
menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa
Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, ekonomi,
maupun bidangbidang lain. Pada awal kemerdekaan hingga mundurnya
Presiden Soekarno ini dinamakan periode Orde Lama, kemudian
dilanjutkan dengan Presiden Soeharto yang disebut sebagai Orde Baru.
Pada masa ini perekonomian mulai membaik, fokus perekonomian yaitu
mengendalikan inflasi yang begitu besar pada masa orde lama.
4
Kebijakankebijakan yang dianut pada masa ini condong kepada teori
Keynesian tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian
secara terbatas. Jadi, dalam kondisikondisi dan masalahmasalah
tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam
penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Kebijakan
ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin
dalam 8 jalur pemerataan yaitu kebutuhan pokok, pendidikan dan
kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan
berusaha, partisipasi wanita dan generasimuda, penyebaran
pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan
polaumum pembangunan jangka panjang (2530 tahun) secara periodik
lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun). Hasilnya,
pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan
angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti
angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan
industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil
menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat
KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah. Namun
dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan
hidup dan sumbersumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah,
antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa
semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu,
pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat
korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan
pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan
sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional
sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas
dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.
Hargaharga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah
dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang,
terutama ekonomi. Setelah terjadi krisismultidimensi pada 1998,
berakhir sudah masa orde baru yang ditandai dengan mundurnya
5
Soeharto dan selanjutnya dimulai babak baru yang disebut era reformasi
hingga sekarang. Pada masa reformasi perkembangan perekonomian
mulai mengalami perbaikan semenjak krisisekonomi 1998, hal ini
ditandai dengan lunasnya hutang kepada IMF dan menguatnya nilai
tukar rupiah. Dalam periode reformasi terdapat pula kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di
dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negaradari
intervensi kekuatankekuatan politik dan mengurangi beban negara.
Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan inimemicu banyak
kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi). Selain itu, pada masa kepemimpinan SBY terdapat kebijakan
yang populer yaitu dengan mengurangi subsidi BBM yang diakibatkan
oleh naiknya harga minyak dunia sehingga membuat harga BBM di
masyarkat naik. Subsidi BBM ini dialihkan ke sektor lain yaitu sektor
pendidikan dan sektor lain yang mampu meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Hingga tahun 2008, pemerintah cukupmampu mengurangi
inflasi hingga bertahan 45% per tahun, selain itu pemerintah juga
mampumengatasi terjangan krisis global yang melanda dunia pada
tahun 2008.
2. Dari yang saya ketahui pendapatan nasional adalah merupakan jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara
selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu variabel
penting untuk menghitung prestasi ekonomi suatu negara karena kita
dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonomi suatu negara dari
tahun ke tahun atau membandingkan tingkat perekonomian dengan
negara lain, mengetahui struktur perekonomian suatu negara, serta
sebagai tolok ukur evaluasi kebijakan ekonomi yang harus dilakukan.
Konsep pendapatan nasional di antaranya adalah (1). Produk Domestik
Bruto, merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatunegara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk
6
juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negarayang
bersangkutan. Barangbarang yang dihasilkan termasuk barang modal
yang belumdiperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang
didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. (2). Produk Nasional
Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selamasatu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah
negara tersebut. (3). Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang
diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. (4).
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan jugamenghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil
darisebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak
laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada
pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnyakeperluan
perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan
oleh setiap tenagakerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerjatersebut tidak lagi bekerja). (5).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
7
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi danselebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
artinya harus langsung ditanggungoleh wajib pajak, contohnya pajak
pendapatan. Untuk menghitung pendapatan nasional ada beberapa
metode yang digunakan yaitu 1.) Metode Produksi, menurut metode
produksi PDBadalah jumlah nilai output yang dihasilkan oleh berbagai
unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu satu tahun.
Yang dimaksud unit disini adalah 11 unit produksi yang
meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industry pengolahan,
listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, pengangkutan dan
komunikasi, bank dan lembaga bukan bank, sewarumah, pemerintahan
dan jasajasa. Dalam menghitung pendapatan nasional metode produksi
digunakan rumus yaitu Y = [(Q1 X P1)+(Q2 X P2)+(Qn X Pn) ……]. 2.)
Metode Pendapatan, menurut metode ini PDB adalah jumlah balas jasa
yang diterima oleh faktorfaktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi dalam masingmasing sector dalam jangkawaktu satu tahun.
Semuanya dihitung tanpa dikuarangi pajak penghasilan dan pajak
langsung lain. Untuk menghitung PDB digunakan rumus PDB = NTB1 +
NTB2 + …..NTB9, dimana NTB adalah Nilai Tambah Bruto. Rumus lain
yang bias digunakan yaitu dengan menjumlahkan seluruh imbal jasa
faktor produksi tersebut yang meliputi sewa atas faktor produksi tanah
(rent),upah atas tenaga kerja (wages), bunga atas modal(interest), dan
laba atas penjualan (profit). Dapatdituliskan sebagai berikut PDB =
R+W+I+P. 3.) Metode yang terakhir adalah metode Pengeluaran, yaitu
metode penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaranrumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar
Negeri) selama jangka waktu satu tahun.Untuk itu dapat digunakan
rumus PDB = C + I +G + (XM).
3. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian
8
dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output
riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuh
an ekonomi terjadi bila terjadi kenaikan output perkapita. Untuk
mencapai kenaikan output per kapita tidaklah mudah terutama bagi
negara yang jumlah penduduknya tinggi seperti Indonesia. Kenaikan
jumlah penduduk tiap tahun menyebabkan naiknya kebutuhan
konsumsi seharihari, untuk itu kenaikan jumlah pendapatan mutlak
diperlukan, sehingga harus diiringi dengan bertambahnya lapangan
pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah. Penyebab rendahnya
pendapatan di negaranegara sedang berkembang adalah akibat
pertambahan penduduk yang sangat cepat, sementara tak ada kekuatan
yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas
dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi. Hal
semacamitu disebut dengan peningkatan output agregat atau PDB. PDB
tersebut dihitung dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuh
an ekonomi suatu negara. Menurut M. Suparko, selain dengan meng
hitung PDB, pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat pula diketahui
denganmelihat pendapatan perkapita dan pendapatan per jam kerja. M.
Suparko beralasan bahwamenghitung pendapatan per kapita
merupakan ukuran yang lebih tepat karena mempertimbangkan jumlah
penduduk, sedangkan pendapatan per jam kerja ia beralasan
bahwasuatu negara dapat dikatakan lebih maju dibanding negara lain
bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih
tinggi dibanding upah per jam kerja negara lainuntuk jenis pekerjaan
yang sama. Sementara itu untuk menghitung tingkat
pertumbuhanekonomi suatu negara dapat digunakan rumus g = {(PDBs
PDBk)/PDBk} x 100%, dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi,
PDBs adalah PDB riil tahun sekarang, dan PDBk adalahPDB riil tahun
dasar/patokan. Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa pertama
tama harusditetapkan PDB tahun dasar dengan mengasumsikan bahwa
harga pada tahun dasar tersebutadalah tetap, karena harga barang
sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai denganadanya
perubahan kuantitas barang/jasa. Kemudian pada tahun dimana
9
diinginkan mencari besarnya pertumbuhan itulah diambil nilai PDB riil.
Dengan menggunakan penghitungan rumustersebut akan diketahui
berapa besarnya pertumbuhan PDB riil per tahunnya. Dari metode
penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa faktorfaktor yang
menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah: (1) akumulasi
modal, terjadi apabila sebagian dari pendapatanditabung dan
diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan
pendapatan dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesinmesin,
peralatan, dan bahan baku meningkatkanstock modal (capital stock)
fisik suatu negara dan hal itu memungkinkan terjadinya peningkatan
output di masamasa mendatang. Investasi produktif yang bersifat
langsung tersebut harusdilengkapi dengan berbagai investasi penunjang
yang disebut investasi infrastuktur ekonomi dansocial. Di samping itu
ada juga Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia dapat
meningkatkan kualitas modal manusia. (2) kekayaan Sumber Daya
Alam, elemen ini meliputiluasnya tanah, sumber mineral dan tambang,
iklim, dan lainlain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin
akan sumbersumber alam, sedikitnya sumbersumber alam yang
dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan
sedikitnya kuantitas sertarendahnya persediaan kapital dan sumber
tenaga manusia maka kendala sumber alam lebihserius. (3) Sumber
Tenaga Kerja, masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi
olehnegaranegara sedang berkembang pada umumnya adalah terlalu
banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumbersumber daya tenaga kerja sangat rendah. Hal ini berpengaruh
pada dampak positif/negatifnya jumlah penduduk yang besar di suatu
negara, berdampak positif apabila negara mampu menyerap seluruh
pertambahan penduduk untuk difungsikan sebagai tenaga produktif,
berdampak negatif apabila negara tidak dapatmengalokasikan jumlah
penduduk yang besar tersebut untuk diserap menjadi tenaga produktif
sehingga malah mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran.
Sehingga untuk dapatmendayaguanakan tenaga kerja tersebut maka
faktor akumulasi modal mutlak diperlukan. (4)Kemajuan tekhnologi,
10
Dalam pengertiannya yang paling sederhana, kemajuan teknologi
terjadikarena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas caracara
lamadalam menangani pekerjaan pekerjaan tradisional seperti kegiatan
menanam jagung, membuat pakaian, atau membangunrumah. Kita
mengenal tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan teknologi
yang bersifat netral (neutral technological progress), kemajuan teknologi
yang hemat tenaga kerja(labor saving technological progress), dan
kemajuan teknologi yang hemat modal (capital saving technological
progress). Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical
progress) terjadiapabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai
tingkat produksi yang lebih tinggidengan menggunakan jumlah dan
kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, seperti
pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang dapat mendorong
peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat. Sementara itu,
kemajuan teknologi dapat berlangsungsedemikian rupa sehingga
menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya,
penggunaanteknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output
yang lebih tinggi dari jumlah inputtenaga kerja atau modal yang sama).
Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan
tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenis mesin
serta peralatan modern lainnya, dapat diklasifikasikan sebagai
kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (laborsaving technological
progress). Sedangkan kemajuan teknologi hemat modal (capitalsaving
technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini
dikarenakanhampIr semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan
dan teknologi dilakukan di negaranegara maju dengan tujuan utama
menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. Di negaranegara
dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal, kemajuan
teknologi hematmodal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkanmodal atau tenaga kerja
(5) kualitas tenaga kerja, faktor terakhir ini sering dihadapi oleh negara
berkembang dimana rendahnya akumulasi kapital yang dimiliki
berdampak pada tidak mampunya pemerintah untuk memberi fasilitas
11
pemeliharaan kesehatan dan sarana pemberdayaan peningkatan
kualitas tenaga kerja.
4. Penyebab kenapa pendapatan per kapita Indonesia lebih rendah
dibandingkan negaraASEAN adalah karena sangat tingginya jumlah
penduduk sedangkan pendapatan ratarata penduduk masih rendah.
Bahkan kebanyakan warga negara masih belum mempunyai
penghasilanyang tetap atau tergolong sebagai pengangguran. Dari
pengertian pendapatan per kapita itusendiri yaitu besarnya pendapatan
ratarata penduduk di suatu negara pada periode tertentu.Pendapatan
per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa
ratarata yangtersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu
periode tertentu. Pendapatan perkapitadidapatkan dari hasil pembagian
pendapatan nasionalsuatu negara dengan jumlah penduduk negara
tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB per kapita.
Pendapatan perkapitasering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran
dan tingkat pembangunan sebuah negara;semakin besar pendapatan
perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Meskipun
pendapatannasional suatu negara sangat tinggi akan tetapi belum dapat
dikategorikan bahwa suatu negaratermasuk negara maju, harus dilihat
pula jumlah penduduk suatu negara, suatu negara yangmemiliki
pendapatan nasional tinggi seperti Indonesia belum dapat dikategorikan
sebagai negaramaju karena jumlah penduduk yang ada juga sangat
tinggi, data Bank Dunia tahun 2007menyatakan bahwa jumlah
penduduk di Indonesia sebesar 245 juta penduduk dengan ratarata
pertumbuhan penduduknya 7% per tahun. Dengan populasi penduduk
yang sangat besar ini pendapatan per kapita Indonesia hanya mencapai
U$ 3957 per tahun, terpaut sangat jauh dariMalaysia yang mencapai U$
13740 per tahun. Bahkan jika dibanding dengan negara Asia
majulainnya seperti Jepang yang mencapai U$ 30 ribu per tahunnya
Indonesia masih terpaut sangat jauh. Akan tetapi jika membandingkan
seberapa besar volume ekonominya secara nasional,Indonesia jauh lebih
besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan
ekonomi,Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.
12
Menurut data World DevelopmentIndicators database 2008 yang dirilis
Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto
(PDB), Indonesia jauh lebih kaya dibanding Malaysia. Indonesia berada
di urutanke19 mengalahkan negaranegara maju seperti Belgia, Swiss,
Swedia, Norwegia, Denmark danArab Saudi. Total PDB Indonesia
berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atausekitar Rp
5000 triliun berada dibawah China, India, Australia dan Meksiko.
Dengan PDBsebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan
ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karenaitu, Indonesia satusatunya
negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G20, kumpulan20
negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di
sini ada pula AmerikaSerikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India,
Rusia hingga Australia. Kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di
bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand,
AfrikaSelatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan
ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000
triliun. Akan tetapi faktor yang menghambat Indonesiamenjadi negara
maju dengan tingginya PDB tersebut adalah tingginya jumlah
penduduk.Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar
ke4 di dunia, di bawah China danAmerika yang meski memiliki jumlah
penduduk besar namun mampu mengimbanginya denganlapangan kerja
yang besar pula sehingga pendapatan per kapita kedua negara tersebut
dapattinggi. Sedangkan negara lain yang memiliki jumlah penduduk
sangat besar seperti India masih berada di bawah Indonesia dengan
pendapatan per kapita U$3100 per tahun. Dalam daftar peringkat
pendapatan per kapita yang dikeluarkan oleh Bank Dunia pada Juli
2009 indonesia berada pada urutan 146 dunia dan ke4 di Asia
Tenggara dengan jumlah penduduk 245 juta jiwadan PDB US$514
miliar, sedangkan negara terdekat seperti Malaysia berada pada
peringkat 79dunia dan ke2 di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk
25 juta jiwa dan PDB US$ 194 miliar.Dengan demikian tingkat
ketimpangan pendapatan yang tinggi ditunjukkan oleh Indonesia
yangmemiliki jumlah penduduk sangat besar yang mengakibatkan
13
pendapatan per kapita Indonesiamasih tergolong rendah dan berada
pada urutan bawah di tingkat ASEAN.
5. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah
penduduk terbesar ke4 dunia,dengan demikian dapat dipastikan
jumlah tenaga kerja yang dapat digunakan sangatlah banyak dan
melimpah. Akan tetapi pada kenyataanya tidak demikian, pengangguran
di Indonesia secarastatistik tetap berjumlah snagt besar. Menurut
survey Indonesia merupakan negara yang memilikitingkat ketimpangan
besar di dunia terutama di Asia, jumlah tersebut di dapat dari Bank
Duniayang menggambarkannya melalui tingkat pendapatan per kapita
Indonesia yang dicapai selama beberapa tahun terakhir. Tingkat
ketimpangan tersebut mengindikasikan bahwa tidak semuawarga
memiliki pendpatan yang tetap atau pengangguran. Sedangkan di lain
sisi pendapatanindividu beberapa kalangan masyarakat tergolong
tinggi.tingkat pertumbuhan penduduk pun relative tinggi yaitu sekitar
8% per tahun. Padahal angkatan kerja yang memiliki
kemampuanmemadai tidak kalah banyak, malahan pengangguran
terdidik banyak tersebar di Indonesia. Satusatunya solusi yang bisa
dicapai yaitu dengan memberi jalan kepada masyarakat untuk
menciptakan lapangan kerja itu sendiri atau dengan upaya dari
pemerintah untuk menyediakanlapangan kerja. Kendala yang dihadapi
pemerintah selaku pembuat kebijakan yaitu dengansulitnya investasi
asing untuk mengalirkan dananya ke Indonesia, hal ini kemungkinan
besar dikarenakan keadaan dan situasi ekonomi yang kurang
menyenangkan di Indonesia. Sehingga, pemerintah berupaya menempuh
jalan lain yaitu dengan mempermudah kebijakan pengoperasianusaha di
Indonesia. Salah satu yang ditempuh yaitu dengan merevisi UU no 13
tahun 2003tentang ketenagakerjaan. Kebijakan tersebut diambil demi
perbaikan iklim dunia usaha, perbaikan iklim investasi, menciptakan
dan mempertahankan lapangan kerja baru di Indonesiasehingga dapt
mengurangi pengangguran. Akan tetapi pada kenyataannya revisi
tersebut kurang berhasil dalam menekan angka pengangguran di
Indonesia. Sebabsebabnya antara lain bahwa UU tersebut merupakan
14
UU yang lebih pro bisnis daripada pro pekerja sehingga banyak
yangmelakukan mogok kerja yang akhirnya berakibat pada PHK. Alasan
yang mendasari bahwa UUtersebut tidak memihak serikat pekerja yaitu
bahwa kewajiban perusahaan untuk memberitunjangan kesehatan,
kesejahteraan, dan keamanan kepada pekerjanya dihapuskan. Pada
pasallain menyebutkan bahwa buruh/pekerja yang mogok juga
terancam di PHK. Bahkan, jika mogok kerja tidak sah yang
mengakibatkan perusahaan rugi, pekerja/buruh dapat dituntut ganti
rugi. Halini tentunya tidak diharapkan pekerja karena pekerjaan mereka
belum menjanjikan tingkatkeamanan dan kesejahteraan yang memadai,
akan tetapi kebijakan ini merupakan kabar baik bagi para investor dan
pemilik perusahaan karena tidak perlu repot mengeluarkan uang
tambahanuntuk tunjangan pekerja. Dengan adanya kebijakan tersebut
diharapkan investor dan para pemilik modal akan banyak membuka
lapangan kerja yang nantinya akan menyerap tenaga pekerja.Selain itu
adanya pelanggaran hukum oleh para pengusaha yang secara sewenang
wenangmelakukan PHK juga menyebabkan bertambahnya
pengangguran. Sebab lain yang menyebabkanmasih banyaknya
pengangguran di Indonesia yaitu tingkat pertumbuhan penduduk yang
besar tidak mampu diimbangi oleh penyediaan lapangan kerja sehingga
jumlah pengangguran akansemakin bertambah. Pada dasarnya jumlah
penduduk Indonesia yang menempuh pendidikan pada masa sekarang
ini sangatlah besar, demikian juga dengan pengangguran terdidik yang
ada pada masa sekarang. Akan tetapi lapangan kerja yang tersedia
tidaklah cukup untuk menampungsemua angkatan kerja yang ada
sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia,
banyaknya tingkat pengangguran menyebabkan tingkat pertumbuhan
ekonomi ekonomi rendah,hal ini berimbas pada rendahnya nilai tukar
valuta asing, rendahnya nilai tukar valas inilah yangmenyebabkan para
investor kurang begitu bersemangat untuk memasuki pasar
Indonesiasehingga lapangan kerja tak kunjung bertambah. Sementara
itu jumlah penduduk di Indonesiamasih terus bertambah sehingga
terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk denganketersediaan
15
lapangan kerja. Kebijakan pemerintah untuk memperbaiki iklim dunia
usaha dengan merevisi UU no. 13 tahun 2003 akhirnya tidak tampak.
6. Isu kependudukan telah lama menjadi isu penting di Indonesia seiring
dengan meningkatnyadinamika dan isu kompleksitas permasalahan
kependudukan. Dinamika dan kompleksitaskependudukan seperti
masalah cepatnya laju pertumbuhan penduduk, tingginya angka
kematian bayi dan ibu melahirkan, struktur usia penduduk, pergerakan
penduduk, dan sebagainya, perlumendapat perhatian serius dari
pemerintah. Semua itu selain disebabkan oleh faktor yangkompleks,
juga mengakibatkan berbagai persoalan yang kompleks pula seperti
kepadatan penduduk, keterbatasan kesempatan kerja, berkurangnya
kualitas lingkungan, merosotnyakesejahteraan sosial, dan akibat
lainnya. Diperlukan kebijakan pembangunan dan kependudukanyang
integratif untuk mengendalikan jumlah persebaran penduduk serta
kualitasnya baik itu aspek kesehatan, pendidikan, dan perekonomian.
Selama ini, masalah kependudukan dapat dikatakanmasih kurang
mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokohtokoh masyarakat.
Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun tokoh
masyarakat lainnya. Memang pada saatini sebagian besar orang pada
umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk
mengontrol kelahiran, tetapi sayangnya masih kurang sekali kesadaran
untuk melaksanakannya.Padahal, masalah kependudukan ini adalah
masalah yang teramat penting, tidak kalah pentingnyadengan berbagai
macam masalah lainnya dan berkaitan erat dengan masalah ekonomi,
hukum dannorma agama. Namun demikian pemerintah telah
sedemikian rupa membuat kebijakan mengenaisolusi masalah
kependudukan ini, berbagai kebijakan tersebut dibagi kedalam beberapa
kategoridiantaranya adalah : (1). Pengendalian laju pertumbuhan
penduduk, upaya ini kaitannya adalah pengendalian guna mencapai
keseimbangan jumlah penduduk dengan daya tampung lingkungandan
lapangan pekerjaan. Seperti yang diketahui bahwa jumlah lapangan
kerja di Indonesia lebihsedikit dibanding jumlah penduduk yang
membutuhkan lapangan kerja, hal ini akan menciptakanterjadinya
16
pengangguran. Sedangkan kaitannya dengan daya tampung lingkungan
adalah untuk mencegah semakin berkurangnya kualitas lingkungan
akibat banyaknya lahan yang dijadikansebagai tempat tinggal maupun
lahan hidup. Kebijakan pemerintah untuk menanggulangi
masalhakemiskinan ini yaitu dengan menggalakkan program KB, tak
kalah penting juga program pengenalan nilai, norma, agama, etika, dan
sosialisasi bahaya seks bebas untuk mencegahterjadinya kehamilan
yang tidak diinginkan. (2). Peningkatan kualitas kependudukan dan
pengembangan SDM, peningkatan ini meliputi kualitas fisik dan
nonfisik, diantaranya peningkatan sarana kesehatan, pemantapan gizi
penduduk, kebugaran jasmani, layanan bagilansia, pemantapan etos
kerja, dan kemampuan kewirausahaan. Program pemerintah
sepertiProgram Pengembangan Kecamatan (PPK) yang menyediakan
dana langsung bagi masyarakatmelalui kecamatan dan memberdayakan
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) sertaForum Unit Daerah
Kerja Pembangunan (UDKP). Ada juga KPEL (Kemitraan
bagiPengembangan Ekonomi Lokal) merupakan suatu pendekatan yang
bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal dengan
melalui mendirikan kemitraan yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan
masyarakat; memfokuskan pada pengembangan kluster kegiatan
ekonomi tertentu;memenuhi permintaan pasar dan memanfaatkan
peluangpeluang yang ada; memfokuskan padaketerkaitan wilayah
perdesaan dengan pasar lokal, nasional dan bahkan internasional.
Program pemberdayaan penduduk lainyya seperti P2KP, IDT, KUR,
PNPM, dan BOS merupakanserangkaian program yang disusun untuk
memberdayakan penduduk menjadi lebih mandiri. (3).Pemerataan dan
persebaran penduduk, pengarahan penyebaran dan mobilitas penduduk
denganmemperhatikan atas situasi demografis yang ada. Hal ini
mengingat jumlah penduduk yang sangat besar dan penyebaran yang
tidak merata, terlebih keadaan Indonesia yang 60% terdiri atas
lautandan tidak semua pulau memiliki tanah yang subur, sehingga
penyebaran penduduk gunamengurangi menumpuknya jumlah
penduduk di satu pulau sangat diperlukan. Kebijakan pemerintah untuk
17
mentransmigrasi penduduk ke luar jawa merupakan langkah yang
tepat.Ditengahtengah krisis dan meningkatnya pengangguran
kebutuhan untuk memindahkan penduduk itu menjadi lebih besar dari
sebelumnya karena kelangkaan lapangan kerja, kemiskinanmeningkat,
keseimbangan ekologis semakin terancam dan adanya urbanisasi.
Kemudian pemerintah mengeluarkan undangundang tentang
transmigrasi dan menjadi dasar transmigrasi diIndonesia menurut UU
No. 15 tahun 1977 tentang ketransmigrasian bahwa yang
disebuttransmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela
untuk meningkatkan kesejahteraan danmenetap di wilayah
pengembangan transmigrasi atau lokasi pemuiman. Tujuan utama
daritransmigrasi adalah menyebarkan penduduk dan mengurangi
tekanan pendudukdi pulau jawa.Tujuan lain dari transmigrasi adalah
mengurangi tingkat pengangguran, membantu pembangunanregional,
pembangunan pertanian, penyediaan hidup yang lebih baik, membantu
integrasi dankeamanan nasional. Selain itu, migrasi ke luar daerah atau
luar negeri seperti pengiriman TKIsangat berpengaruh mengatasi
masalah kependudukan seperti pengangguran ataupun pemberdayaan
masyarakat.
7. Pembangunan perekonomian suatu daerah/negara selalu ditujukan
untuk meningkatkan taraf hidupdan kesejahteraan masyarakat. Melalui
pembangunan diharapkan terjadi perubahan struktur ekonomi, meliputi
perubahan struktur produksi (PDB/PDRB) dan struktur
ketenagakerjaan. Transformasi struktural menurut teori modernisasi
ClarkFisher adalah bahwa pembangunanekonomi harus diarahkan
untuk bisa mendistribusikan tenaga kerja nasional kedalam sektor
sektor perekonomian sesuai dengan pangsa relatifnya terhadap
perekonomian nasional sehinggaketimpangan pendapatan antar sektor
dapat dikurangi. Transformasi perekonomian danketenagakerjaan ini
harus diikuti dengan transformasi budaya dan kelembagaan, agar
prosesmodernisasi tidak salah menjadi westernisasi. Transformasi
struktur perekonomian suatu wilayahadalah semakin meningkatnya
pangsa relatif sektor industri dan jasa serta semakin menurunnya
18
pangsa relatif sektor pertanian dalam perekonomian wilayah. Jika
transformasi struktur ketenagakerjaan wilayah tidak sejalan dengan
transformasi struktur perekonomian maka yangterjadi adalah :
ketimpangan pendapatan tenagakerja sektor pertanian dengan sektor
lainnya akansemakin tajam, sektor pertanian akan menanggung beban
yang sangat berat karena di sector pertanian akan terjadi penumpukan
tenaga kerja dan pada sisi lain harus menopang kehidupansektorsektor
lainnya. Ketimpangan tersebut disebabkan karena pengembangan sektor
industrikurang tepat. Sektor industri yang seharusnya dikembangkan
adalah industri yang menopang pertanian dan mengolah hasil pertanian
serta industri yang padat tenaga kerja. Namun dalamkenyataannya
industri yang dikembangkan tidaklah demikian. Sampai saat ini
Indonesia memiliki pabrik pupuk dan pestisida yang tidak memadai,
sehingga masih ada ketergantungan import.Industri yang dikembangkan
justru industri perakitan teknologi tinggi seperti otomotif, komputer,
pesawat terbang yang membutuhkan ketrampilan tinggi; sehingga tidak
dapat menyerap limpahantenaga kerja sektor pertanian yang umumnya
kurang ketrampilan. Apabila transformasi kurangseimbang dikuatirkan
akan terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi sumber daya manusia
padasektor primer. Proses perubahan struktur perekonomian di
Indonesia ditandai dengan merosotnya pangsa sektor primer (pertanian),
Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri), Pangsa sektor jasa
kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya akan meningkat sejalan
dengan pertumbuhanekonomi. Faktorfaktor Yang menyebabkan suatu
negara bertransformasi ekonomi diantarnyaadalah 1.) kondisi dan
struktur awal ekonomi dalam negeri. Jika suatu negara pada dasarnya
sudahmemiliki dasar fondasi industri yang kuat maka proses
industrialisasi akan lebih cepat, 2.)Besarnya pasar dalam negeri. Pasar
dalam negeri yang besar merupakan salah satu faktor insentif bagi
pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena menjamin
adanya skala ekonomisdan efisiensi dalam proses produksi. 3.) Pola
distribusi pendapatan. Merupakan faktor pendukungdari faktor pasar.
Tingkat pendapatan tidaklah berarti bagi pertumbuhan industriindustri
19
biladistribusinya sangat pincang. 4.) Karakteristik Industrialisasi.
Mencakup cara pelaksanaan ataustrategi pembangunan industri yang
diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan
industri, dan insentif yang diberikan. 5.) Keberadaan sumber daya alam.
Adakecenderungan bahwa negara yang kaya SDA mengalami
pertumbuhan ekonomi yang lebihrendah, terlambat melakukan
industrialisasi, tidak berhasil melakukan diversifikasi
ekonomi(perubahan struktur) daripada negara yang miskin SDA. 6.)
Kebijakan perdagangan luar negeri. Negara yang menerapkan kebijakan
ekonomi tertutup (inward looking policy), pola hasilindustrialisasinya
akan berkembang tidak efisien dibandingkan negaranegara yang
menerapkan outward looking policy. Dampak yang bisa ditimbulkan dari
adanya transformasi tenagakerja sector pertanian ke sector industry
antara lain 1.) perbaikan kualitas sumber dayamanusia di Indonesia,
terbukti komposisi penduduk dengan pendidikan setara pendidikan
setara pendidikan menengah ke atas semakin besar, sebaliknya
komposisi penduduk dengan tingkat pendidikan sekolah dasar ke bawah
berkurang. Namun, perbaikan kualitas sumber daya manusiatersebut
tidak diikuti oleh adanya kemampuan dari pemerintah Indonesia untuk
menciptakankesempatan kerja sesuai dengan kualifikasi dari perbaikan
kualitas sumberdaya manusia tersebut,2.) Beban penumpukan tenaga
kerja yang terjadi pada sektor pertanian tidak terdistribusi
denganmerata pada masingmasing subsektor pertanian,. 3.) Perubahan
struktur ekonomi cukup pesat.Sektorsektor primer cenderung menurun
sedangkan sektor sekunder (seperti industri manufaktur; listrik, gas,
dan air; serta kontruksi) dan sektor tersier (perdagangan, hotel, dan
restoran,transport& komunikasi, bank& keuangan, dan kegiatan
kegiatan ekonomi lainnya) terus meningkat.
8. Penyebab adanya kesenjangan spasial dalam pemerataan pendapatan
antara masyarakat pedesaandengan masyarakat perkotaan diantaranya
adalah bahwa masyarakat pedesaan dan perkotaanmemiliki perbedaan
corak tipe pekerjaan dan mata pencaharian. Pada masyarakat
pedesaanumumnya jenis pekerjaan yang ada adalah homogen atau
20
sejenis. Masyarakat pedesaan memiliki budaya dan lingkungan sosial
yang cenderung sama, adanya interaksi antar warga desa
tersebutterwujud dalam pola mata pencaharian. Kebanyakan dari
mereka bekerja sebagai petani, nelayan, pedagang kecilkecilan, dan
koperasi. Dilihat dari jenis pekerjaan itulah dapt dianalisis bahwa
pekerjaan yang mereka miliki ratarata memberikan hasil yang sebatas
untuk memenuhikebutuhan hidup mereka seharihari dan untuk
membeli keperluan mata pencaharian merekaseperti pupuk, benih,
traktor, perahu nelayan, dan lainlain. Berbeda dengan masyarakat kota
yangmemiliki tingkat heterogenitas yang tinggi dari berbagai sisi
terutama mata pencaharian.Meskipun kondisi di desa juga sebagian
terdapat heterogenitas akan tetapi sangatlah kecil jumlahnya. Di
masyarakat kota yang memiliki heterogenitas tersebut berbagai macam
pekerjaanmulai dari yang berpenghasilan sangat kecil hingga sangat
besar berkumpul. Arus perputaran uang pun sangat cepat sehingga
tingkat pendapatan di kota jauh lebih tinggi dibanding di desa.
Sebagaicontoh kesenjangan pendapatan antara penduduk desa dengan
penduduk kota yaitu seorang petaniyang ratarata berpenghasilan
500.000 per bulan akan sangat jauh berbeda dengan seorangdirektur
perusahaan yang memiliki penghasilan 1 miliar per bulan. Tetapi bukan
hanya itu, tingkat jumlah orang bekerja di desa dengan di kota juga
menggambarkan kesenjangan tersebut, di perkotaan ratarata jumlah
orang yang bekerja dan berpenghasilan tetap biasanya lebih
tinggidibanding di desa. Pola dan perilaku konsumsi masyarakat
pedesaan dengan perkotaan tentunya tidak sama, pada masyarakat
pedesaan konsumsi cenderung pada hanya pemenuhankebutuhan
hidup seharihari, biaya kesehatan, dan pengeluaran rutin untuk
kebutuhan normalseharihari. Mereka cenderung tidak mengeluarkan
uang untuk kebutuhan aktualisasi diri dan barang mewah untuk
kepuasan diri. Jika ada mereka mungkin pada zaman sekarang
mengeluarkantambahan untuk barang sekunder seperti sepeda motor
dan alat komunikasi yang perlahan bergeser fungsinya menjadi
kebutuhan pokok pada zaman sekarang. Akan tetapi mungkin hal
21
iniagak mulai bergeser pada zaman sekarang dimana pada saat ini mulai
banyak sarana prasaranamodern yang memasuki desa seperti
handphone, internet, dan lain sebagainya. Perlahan tapi pasti pola
kehidupan mereka berubah sedikit demi sedikit menjadi condong
mengikuti trend dengansemakin derasnya informasi. Sedangkan pola
konsumsi pada masyarakat kota berbeda secara garis besar dibanding
pola masyarkat desa. Pola yang secara umum dijumpai pada masyarakat
desayaitu pola konsumsi mereka yang lebih mengutamakan
kualitas/gizi dibanding kuantitas, denganinformasi yang terus datang
setiap hari mereka menggunakan pendapatan mereka tidak hanyauntuk
memenuhi kebutuhan hidup saja, tetapi juga untuk tabungan, biaya
asuransi, bendabenda mewah, dan untuk aktualisasi diri. Akan tetapi
tidak semua penduduk yang tinggal dapatmenerapkan gaya hidup
seperti itu, Karena tingkat pengangguran di kota juga tak kalah besar
dengan tingkat orang yang bekerja, dengan kata lain di kota sendiripun
terdapat ketimpangan pendapatan secara internal.
9. Dalam perekonomian Indonesia tidak lepas dari perdagangan, baik
dalam negeri maupun luar negeri. Di dalam perdagangan luar negeri
dikenal ekspor dan juga impor. Di kalanganinternasional Indonesia telah
tergabung dalam perdagangan bebas. Perdagangan bebas yaitu tidak
adanya hambata
1. Gambaran umum masa perekonomian di Indonesia yaitu terbagi dalam
beberapa babak, pada masa awal kemerdekaan, perekonomian
Indonesia amat terpuruk, inflasi yang sangat tinggi pada masa itu
disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku diwilayah RI, yaitu mata uang
De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata
uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946,
Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan
sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA didaerahdaerah yang
dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga
mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia)
sebagai pengganti uang Jepang. Semakin beragam dan banyaknya mata
uang tersebut menyebabkan inflasi yang sangat tinggi di Indonesia. Pada
masa itu ditetapkan nilai mata uang rupiah jepang Rp 100 adalah sama
dengan Rp 1 mata uang ORI. Kemudian keadaan diperparah dengan
adanya blokade laut oleh Belanda sejak November 1946 sehingga
kegiatan eksporimpor Indonesia terhenti. Sarana prasarana yang ada
pada saat itu juga belum dapat difungsikan secara optimal karena
banyak yang rusak parah akibat perang pada masa penjajahan.
Kemudian pada tahun 1947 dan 1948 belanda mengadakan Agresi
Militer yang semakin menguras kas negara guna membiayai
persenjataan untuk melawan agresi militer tersebut. Ditengah kesulitan
ekonomi tersebut pemerintah RI melakukan berbagai upaya untuk
mengatasinya antara lain dengan cara Program Pinjaman Nasional yang
dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan
BPKNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946, mengadakan upaya
menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mengadakan
kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade
Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia
sehingga kegiatan eksprimpor agak terbantu. Kemudian diadakan
Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalahmasalah
2
ekonomi yang mendesak, yaitu masalah produksi dan distribusi
makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan
perkebunan. Mengadakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan
Perang (Rera) 1948 dengan mengalihkan tenaga bekas angkatan perang
ke bidangbidang produktif, dan mengadakan Kasimo Plan yang intinya
mengenai usaha swasembada pangandengan beberapa petunjuk
pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan
perekonomian akan membaik. Babak selanjutnya yaitu periode
demokrasi liberal, disebut demikian karena dalam politik maupun
sistem ekonominya menggunakan prinsipprinsip liberal. Perekonomian
diserahkan pada pasar sesuai teoriteori mazhab klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pada waktu itu
pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan
pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya
sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang
baru merdeka. Pada masa ini perekonomian masih belum stabil
disebabkan karena silih bergantinya kabinet karena pergolakan politik
dalam negeri. Tingkat produksi yang terus merosot dan inflasi yang
mencapai 50% menyebabkan APBN deficit. Hal ini disikapi dengan
membuat kebijakan Gunting Syarifudin yaitu memotong nilai
uang/sanering untuk mengurangi jumlah mata uang beredar sehingga
tingkat inflasi turun. Upaya lainnya yang ditempuh yaitu menasional
isasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember
1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan
bank sirkulasi. Mencanangkan Sistem ekonomi AliBaba (kabinet
AliSastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu
penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha
pribumi. Pengusaha nonpribumi diwajibkan memberikan latihan
latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit
dan lisensi bagi usahausaha swasta nasional. Program ini tidak
berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang
berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah. Dan upaya pembatalan sepihak atas
3
hasilhasil KMB, termasuk pembubaran Uni IndonesiaBelanda.
Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya
sedangkan pengusahapengusaha pribumi belum bisa mengambil alih
perusahaanperusahaan tersebut. Babak berikutnya dalam per
kembangan perekonomian Indonesia adalah masa Demokrasi Terpimpin,
sesuai namanya pada masa ini system ekonomi cenderung bersifat
terpusat/komando yang dikendalikan penuh oleh negara, dengan system
ekonomi ini diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama
dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme).
Akan tetapi, kebijakankebijakan ekonomi yang diambil pemerintah
dimasa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Kebijakankebijakan tersebut diantaranya dengan menurunkan nilai
uang/devaluasi pada 25 agustus 1959 dari Rp500 menjadi Rp50, Rp
1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan bank yang melebihi 25000
dibekukan. Kemudian dibentuk pula Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan keadaan yang buruk bagi
perekonomian Indonesia bahkan pada 19611962 harga barangbaranga
naik 400%. Kemudian pemerintah menetapkan devaluasi kembali pada
13 Desember 1965 akan tetapi hal itu justru malah meningkatkan
inflasi karena tidak berjalan semestinya di masyarakat. Kegagalan
kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena
pemerintah tidak menghemat pengeluaranpengeluarannya. Pada masa
ini banyak proyekproyek yang dilaksanakan pemerintah, dan juga
sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negaranegara
Barat. Hal ini merupakan salah satu konsekuensi dari pilihan
menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa
Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, ekonomi,
maupun bidangbidang lain. Pada awal kemerdekaan hingga mundurnya
Presiden Soekarno ini dinamakan periode Orde Lama, kemudian
dilanjutkan dengan Presiden Soeharto yang disebut sebagai Orde Baru.
Pada masa ini perekonomian mulai membaik, fokus perekonomian yaitu
mengendalikan inflasi yang begitu besar pada masa orde lama.
4
Kebijakankebijakan yang dianut pada masa ini condong kepada teori
Keynesian tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian
secara terbatas. Jadi, dalam kondisikondisi dan masalahmasalah
tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam
penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Kebijakan
ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin
dalam 8 jalur pemerataan yaitu kebutuhan pokok, pendidikan dan
kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan
berusaha, partisipasi wanita dan generasimuda, penyebaran
pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan
polaumum pembangunan jangka panjang (2530 tahun) secara periodik
lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun). Hasilnya,
pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan
angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti
angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan
industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil
menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat
KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah. Namun
dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan
hidup dan sumbersumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah,
antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa
semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu,
pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat
korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan
pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan
sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional
sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas
dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.
Hargaharga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah
dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang,
terutama ekonomi. Setelah terjadi krisismultidimensi pada 1998,
berakhir sudah masa orde baru yang ditandai dengan mundurnya
5
Soeharto dan selanjutnya dimulai babak baru yang disebut era reformasi
hingga sekarang. Pada masa reformasi perkembangan perekonomian
mulai mengalami perbaikan semenjak krisisekonomi 1998, hal ini
ditandai dengan lunasnya hutang kepada IMF dan menguatnya nilai
tukar rupiah. Dalam periode reformasi terdapat pula kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di
dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negaradari
intervensi kekuatankekuatan politik dan mengurangi beban negara.
Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan inimemicu banyak
kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi). Selain itu, pada masa kepemimpinan SBY terdapat kebijakan
yang populer yaitu dengan mengurangi subsidi BBM yang diakibatkan
oleh naiknya harga minyak dunia sehingga membuat harga BBM di
masyarkat naik. Subsidi BBM ini dialihkan ke sektor lain yaitu sektor
pendidikan dan sektor lain yang mampu meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Hingga tahun 2008, pemerintah cukupmampu mengurangi
inflasi hingga bertahan 45% per tahun, selain itu pemerintah juga
mampumengatasi terjangan krisis global yang melanda dunia pada
tahun 2008.
2. Dari yang saya ketahui pendapatan nasional adalah merupakan jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara
selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu variabel
penting untuk menghitung prestasi ekonomi suatu negara karena kita
dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonomi suatu negara dari
tahun ke tahun atau membandingkan tingkat perekonomian dengan
negara lain, mengetahui struktur perekonomian suatu negara, serta
sebagai tolok ukur evaluasi kebijakan ekonomi yang harus dilakukan.
Konsep pendapatan nasional di antaranya adalah (1). Produk Domestik
Bruto, merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatunegara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk
6
juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negarayang
bersangkutan. Barangbarang yang dihasilkan termasuk barang modal
yang belumdiperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang
didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. (2). Produk Nasional
Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selamasatu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah
negara tersebut. (3). Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang
diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. (4).
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan jugamenghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil
darisebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak
laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada
pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnyakeperluan
perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan
oleh setiap tenagakerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerjatersebut tidak lagi bekerja). (5).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
7
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi danselebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
artinya harus langsung ditanggungoleh wajib pajak, contohnya pajak
pendapatan. Untuk menghitung pendapatan nasional ada beberapa
metode yang digunakan yaitu 1.) Metode Produksi, menurut metode
produksi PDBadalah jumlah nilai output yang dihasilkan oleh berbagai
unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu satu tahun.
Yang dimaksud unit disini adalah 11 unit produksi yang
meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industry pengolahan,
listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, pengangkutan dan
komunikasi, bank dan lembaga bukan bank, sewarumah, pemerintahan
dan jasajasa. Dalam menghitung pendapatan nasional metode produksi
digunakan rumus yaitu Y = [(Q1 X P1)+(Q2 X P2)+(Qn X Pn) ……]. 2.)
Metode Pendapatan, menurut metode ini PDB adalah jumlah balas jasa
yang diterima oleh faktorfaktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi dalam masingmasing sector dalam jangkawaktu satu tahun.
Semuanya dihitung tanpa dikuarangi pajak penghasilan dan pajak
langsung lain. Untuk menghitung PDB digunakan rumus PDB = NTB1 +
NTB2 + …..NTB9, dimana NTB adalah Nilai Tambah Bruto. Rumus lain
yang bias digunakan yaitu dengan menjumlahkan seluruh imbal jasa
faktor produksi tersebut yang meliputi sewa atas faktor produksi tanah
(rent),upah atas tenaga kerja (wages), bunga atas modal(interest), dan
laba atas penjualan (profit). Dapatdituliskan sebagai berikut PDB =
R+W+I+P. 3.) Metode yang terakhir adalah metode Pengeluaran, yaitu
metode penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaranrumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar
Negeri) selama jangka waktu satu tahun.Untuk itu dapat digunakan
rumus PDB = C + I +G + (XM).
3. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian
8
dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output
riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuh
an ekonomi terjadi bila terjadi kenaikan output perkapita. Untuk
mencapai kenaikan output per kapita tidaklah mudah terutama bagi
negara yang jumlah penduduknya tinggi seperti Indonesia. Kenaikan
jumlah penduduk tiap tahun menyebabkan naiknya kebutuhan
konsumsi seharihari, untuk itu kenaikan jumlah pendapatan mutlak
diperlukan, sehingga harus diiringi dengan bertambahnya lapangan
pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah. Penyebab rendahnya
pendapatan di negaranegara sedang berkembang adalah akibat
pertambahan penduduk yang sangat cepat, sementara tak ada kekuatan
yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas
dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi. Hal
semacamitu disebut dengan peningkatan output agregat atau PDB. PDB
tersebut dihitung dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuh
an ekonomi suatu negara. Menurut M. Suparko, selain dengan meng
hitung PDB, pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat pula diketahui
denganmelihat pendapatan perkapita dan pendapatan per jam kerja. M.
Suparko beralasan bahwamenghitung pendapatan per kapita
merupakan ukuran yang lebih tepat karena mempertimbangkan jumlah
penduduk, sedangkan pendapatan per jam kerja ia beralasan
bahwasuatu negara dapat dikatakan lebih maju dibanding negara lain
bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih
tinggi dibanding upah per jam kerja negara lainuntuk jenis pekerjaan
yang sama. Sementara itu untuk menghitung tingkat
pertumbuhanekonomi suatu negara dapat digunakan rumus g = {(PDBs
PDBk)/PDBk} x 100%, dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi,
PDBs adalah PDB riil tahun sekarang, dan PDBk adalahPDB riil tahun
dasar/patokan. Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa pertama
tama harusditetapkan PDB tahun dasar dengan mengasumsikan bahwa
harga pada tahun dasar tersebutadalah tetap, karena harga barang
sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai denganadanya
perubahan kuantitas barang/jasa. Kemudian pada tahun dimana
9
diinginkan mencari besarnya pertumbuhan itulah diambil nilai PDB riil.
Dengan menggunakan penghitungan rumustersebut akan diketahui
berapa besarnya pertumbuhan PDB riil per tahunnya. Dari metode
penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa faktorfaktor yang
menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah: (1) akumulasi
modal, terjadi apabila sebagian dari pendapatanditabung dan
diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan
pendapatan dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesinmesin,
peralatan, dan bahan baku meningkatkanstock modal (capital stock)
fisik suatu negara dan hal itu memungkinkan terjadinya peningkatan
output di masamasa mendatang. Investasi produktif yang bersifat
langsung tersebut harusdilengkapi dengan berbagai investasi penunjang
yang disebut investasi infrastuktur ekonomi dansocial. Di samping itu
ada juga Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia dapat
meningkatkan kualitas modal manusia. (2) kekayaan Sumber Daya
Alam, elemen ini meliputiluasnya tanah, sumber mineral dan tambang,
iklim, dan lainlain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin
akan sumbersumber alam, sedikitnya sumbersumber alam yang
dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan
sedikitnya kuantitas sertarendahnya persediaan kapital dan sumber
tenaga manusia maka kendala sumber alam lebihserius. (3) Sumber
Tenaga Kerja, masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi
olehnegaranegara sedang berkembang pada umumnya adalah terlalu
banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumbersumber daya tenaga kerja sangat rendah. Hal ini berpengaruh
pada dampak positif/negatifnya jumlah penduduk yang besar di suatu
negara, berdampak positif apabila negara mampu menyerap seluruh
pertambahan penduduk untuk difungsikan sebagai tenaga produktif,
berdampak negatif apabila negara tidak dapatmengalokasikan jumlah
penduduk yang besar tersebut untuk diserap menjadi tenaga produktif
sehingga malah mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran.
Sehingga untuk dapatmendayaguanakan tenaga kerja tersebut maka
faktor akumulasi modal mutlak diperlukan. (4)Kemajuan tekhnologi,
10
Dalam pengertiannya yang paling sederhana, kemajuan teknologi
terjadikarena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas caracara
lamadalam menangani pekerjaan pekerjaan tradisional seperti kegiatan
menanam jagung, membuat pakaian, atau membangunrumah. Kita
mengenal tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan teknologi
yang bersifat netral (neutral technological progress), kemajuan teknologi
yang hemat tenaga kerja(labor saving technological progress), dan
kemajuan teknologi yang hemat modal (capital saving technological
progress). Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical
progress) terjadiapabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai
tingkat produksi yang lebih tinggidengan menggunakan jumlah dan
kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, seperti
pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang dapat mendorong
peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat. Sementara itu,
kemajuan teknologi dapat berlangsungsedemikian rupa sehingga
menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya,
penggunaanteknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output
yang lebih tinggi dari jumlah inputtenaga kerja atau modal yang sama).
Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan
tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenis mesin
serta peralatan modern lainnya, dapat diklasifikasikan sebagai
kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (laborsaving technological
progress). Sedangkan kemajuan teknologi hemat modal (capitalsaving
technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini
dikarenakanhampIr semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan
dan teknologi dilakukan di negaranegara maju dengan tujuan utama
menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. Di negaranegara
dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal, kemajuan
teknologi hematmodal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkanmodal atau tenaga kerja
(5) kualitas tenaga kerja, faktor terakhir ini sering dihadapi oleh negara
berkembang dimana rendahnya akumulasi kapital yang dimiliki
berdampak pada tidak mampunya pemerintah untuk memberi fasilitas
11
pemeliharaan kesehatan dan sarana pemberdayaan peningkatan
kualitas tenaga kerja.
4. Penyebab kenapa pendapatan per kapita Indonesia lebih rendah
dibandingkan negaraASEAN adalah karena sangat tingginya jumlah
penduduk sedangkan pendapatan ratarata penduduk masih rendah.
Bahkan kebanyakan warga negara masih belum mempunyai
penghasilanyang tetap atau tergolong sebagai pengangguran. Dari
pengertian pendapatan per kapita itusendiri yaitu besarnya pendapatan
ratarata penduduk di suatu negara pada periode tertentu.Pendapatan
per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa
ratarata yangtersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu
periode tertentu. Pendapatan perkapitadidapatkan dari hasil pembagian
pendapatan nasionalsuatu negara dengan jumlah penduduk negara
tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB per kapita.
Pendapatan perkapitasering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran
dan tingkat pembangunan sebuah negara;semakin besar pendapatan
perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Meskipun
pendapatannasional suatu negara sangat tinggi akan tetapi belum dapat
dikategorikan bahwa suatu negaratermasuk negara maju, harus dilihat
pula jumlah penduduk suatu negara, suatu negara yangmemiliki
pendapatan nasional tinggi seperti Indonesia belum dapat dikategorikan
sebagai negaramaju karena jumlah penduduk yang ada juga sangat
tinggi, data Bank Dunia tahun 2007menyatakan bahwa jumlah
penduduk di Indonesia sebesar 245 juta penduduk dengan ratarata
pertumbuhan penduduknya 7% per tahun. Dengan populasi penduduk
yang sangat besar ini pendapatan per kapita Indonesia hanya mencapai
U$ 3957 per tahun, terpaut sangat jauh dariMalaysia yang mencapai U$
13740 per tahun. Bahkan jika dibanding dengan negara Asia
majulainnya seperti Jepang yang mencapai U$ 30 ribu per tahunnya
Indonesia masih terpaut sangat jauh. Akan tetapi jika membandingkan
seberapa besar volume ekonominya secara nasional,Indonesia jauh lebih
besar dibandingkan Malaysia. Artinya, dilihat dari sisi kekuatan
ekonomi,Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia.
12
Menurut data World DevelopmentIndicators database 2008 yang dirilis
Bank Dunia pada 1 Juli 2009, dilihat dari sisi produk domestik bruto
(PDB), Indonesia jauh lebih kaya dibanding Malaysia. Indonesia berada
di urutanke19 mengalahkan negaranegara maju seperti Belgia, Swiss,
Swedia, Norwegia, Denmark danArab Saudi. Total PDB Indonesia
berdasarkan data Bank Dunia sebesar US$ 514 miliar atausekitar Rp
5000 triliun berada dibawah China, India, Australia dan Meksiko.
Dengan PDBsebesar itu, Indonesia adalah negara dengan kekuatan
ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Karenaitu, Indonesia satusatunya
negara yang mewakili Asia Tenggara dalam forum G20, kumpulan20
negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain Indonesia, di
sini ada pula AmerikaSerikat, Inggris, Jerman, Jepang, China, India,
Rusia hingga Australia. Kekuatan ekonomi Malaysia jauh berada di
bawah Indonesia. Bahkan, Malaysia juga kalah oleh Thailand,
AfrikaSelatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia berada di urutan
ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000
triliun. Akan tetapi faktor yang menghambat Indonesiamenjadi negara
maju dengan tingginya PDB tersebut adalah tingginya jumlah
penduduk.Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar
ke4 di dunia, di bawah China danAmerika yang meski memiliki jumlah
penduduk besar namun mampu mengimbanginya denganlapangan kerja
yang besar pula sehingga pendapatan per kapita kedua negara tersebut
dapattinggi. Sedangkan negara lain yang memiliki jumlah penduduk
sangat besar seperti India masih berada di bawah Indonesia dengan
pendapatan per kapita U$3100 per tahun. Dalam daftar peringkat
pendapatan per kapita yang dikeluarkan oleh Bank Dunia pada Juli
2009 indonesia berada pada urutan 146 dunia dan ke4 di Asia
Tenggara dengan jumlah penduduk 245 juta jiwadan PDB US$514
miliar, sedangkan negara terdekat seperti Malaysia berada pada
peringkat 79dunia dan ke2 di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk
25 juta jiwa dan PDB US$ 194 miliar.Dengan demikian tingkat
ketimpangan pendapatan yang tinggi ditunjukkan oleh Indonesia
yangmemiliki jumlah penduduk sangat besar yang mengakibatkan
13
pendapatan per kapita Indonesiamasih tergolong rendah dan berada
pada urutan bawah di tingkat ASEAN.
5. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah
penduduk terbesar ke4 dunia,dengan demikian dapat dipastikan
jumlah tenaga kerja yang dapat digunakan sangatlah banyak dan
melimpah. Akan tetapi pada kenyataanya tidak demikian, pengangguran
di Indonesia secarastatistik tetap berjumlah snagt besar. Menurut
survey Indonesia merupakan negara yang memilikitingkat ketimpangan
besar di dunia terutama di Asia, jumlah tersebut di dapat dari Bank
Duniayang menggambarkannya melalui tingkat pendapatan per kapita
Indonesia yang dicapai selama beberapa tahun terakhir. Tingkat
ketimpangan tersebut mengindikasikan bahwa tidak semuawarga
memiliki pendpatan yang tetap atau pengangguran. Sedangkan di lain
sisi pendapatanindividu beberapa kalangan masyarakat tergolong
tinggi.tingkat pertumbuhan penduduk pun relative tinggi yaitu sekitar
8% per tahun. Padahal angkatan kerja yang memiliki
kemampuanmemadai tidak kalah banyak, malahan pengangguran
terdidik banyak tersebar di Indonesia. Satusatunya solusi yang bisa
dicapai yaitu dengan memberi jalan kepada masyarakat untuk
menciptakan lapangan kerja itu sendiri atau dengan upaya dari
pemerintah untuk menyediakanlapangan kerja. Kendala yang dihadapi
pemerintah selaku pembuat kebijakan yaitu dengansulitnya investasi
asing untuk mengalirkan dananya ke Indonesia, hal ini kemungkinan
besar dikarenakan keadaan dan situasi ekonomi yang kurang
menyenangkan di Indonesia. Sehingga, pemerintah berupaya menempuh
jalan lain yaitu dengan mempermudah kebijakan pengoperasianusaha di
Indonesia. Salah satu yang ditempuh yaitu dengan merevisi UU no 13
tahun 2003tentang ketenagakerjaan. Kebijakan tersebut diambil demi
perbaikan iklim dunia usaha, perbaikan iklim investasi, menciptakan
dan mempertahankan lapangan kerja baru di Indonesiasehingga dapt
mengurangi pengangguran. Akan tetapi pada kenyataannya revisi
tersebut kurang berhasil dalam menekan angka pengangguran di
Indonesia. Sebabsebabnya antara lain bahwa UU tersebut merupakan
14
UU yang lebih pro bisnis daripada pro pekerja sehingga banyak
yangmelakukan mogok kerja yang akhirnya berakibat pada PHK. Alasan
yang mendasari bahwa UUtersebut tidak memihak serikat pekerja yaitu
bahwa kewajiban perusahaan untuk memberitunjangan kesehatan,
kesejahteraan, dan keamanan kepada pekerjanya dihapuskan. Pada
pasallain menyebutkan bahwa buruh/pekerja yang mogok juga
terancam di PHK. Bahkan, jika mogok kerja tidak sah yang
mengakibatkan perusahaan rugi, pekerja/buruh dapat dituntut ganti
rugi. Halini tentunya tidak diharapkan pekerja karena pekerjaan mereka
belum menjanjikan tingkatkeamanan dan kesejahteraan yang memadai,
akan tetapi kebijakan ini merupakan kabar baik bagi para investor dan
pemilik perusahaan karena tidak perlu repot mengeluarkan uang
tambahanuntuk tunjangan pekerja. Dengan adanya kebijakan tersebut
diharapkan investor dan para pemilik modal akan banyak membuka
lapangan kerja yang nantinya akan menyerap tenaga pekerja.Selain itu
adanya pelanggaran hukum oleh para pengusaha yang secara sewenang
wenangmelakukan PHK juga menyebabkan bertambahnya
pengangguran. Sebab lain yang menyebabkanmasih banyaknya
pengangguran di Indonesia yaitu tingkat pertumbuhan penduduk yang
besar tidak mampu diimbangi oleh penyediaan lapangan kerja sehingga
jumlah pengangguran akansemakin bertambah. Pada dasarnya jumlah
penduduk Indonesia yang menempuh pendidikan pada masa sekarang
ini sangatlah besar, demikian juga dengan pengangguran terdidik yang
ada pada masa sekarang. Akan tetapi lapangan kerja yang tersedia
tidaklah cukup untuk menampungsemua angkatan kerja yang ada
sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia,
banyaknya tingkat pengangguran menyebabkan tingkat pertumbuhan
ekonomi ekonomi rendah,hal ini berimbas pada rendahnya nilai tukar
valuta asing, rendahnya nilai tukar valas inilah yangmenyebabkan para
investor kurang begitu bersemangat untuk memasuki pasar
Indonesiasehingga lapangan kerja tak kunjung bertambah. Sementara
itu jumlah penduduk di Indonesiamasih terus bertambah sehingga
terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk denganketersediaan
15
lapangan kerja. Kebijakan pemerintah untuk memperbaiki iklim dunia
usaha dengan merevisi UU no. 13 tahun 2003 akhirnya tidak tampak.
6. Isu kependudukan telah lama menjadi isu penting di Indonesia seiring
dengan meningkatnyadinamika dan isu kompleksitas permasalahan
kependudukan. Dinamika dan kompleksitaskependudukan seperti
masalah cepatnya laju pertumbuhan penduduk, tingginya angka
kematian bayi dan ibu melahirkan, struktur usia penduduk, pergerakan
penduduk, dan sebagainya, perlumendapat perhatian serius dari
pemerintah. Semua itu selain disebabkan oleh faktor yangkompleks,
juga mengakibatkan berbagai persoalan yang kompleks pula seperti
kepadatan penduduk, keterbatasan kesempatan kerja, berkurangnya
kualitas lingkungan, merosotnyakesejahteraan sosial, dan akibat
lainnya. Diperlukan kebijakan pembangunan dan kependudukanyang
integratif untuk mengendalikan jumlah persebaran penduduk serta
kualitasnya baik itu aspek kesehatan, pendidikan, dan perekonomian.
Selama ini, masalah kependudukan dapat dikatakanmasih kurang
mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokohtokoh masyarakat.
Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun tokoh
masyarakat lainnya. Memang pada saatini sebagian besar orang pada
umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk
mengontrol kelahiran, tetapi sayangnya masih kurang sekali kesadaran
untuk melaksanakannya.Padahal, masalah kependudukan ini adalah
masalah yang teramat penting, tidak kalah pentingnyadengan berbagai
macam masalah lainnya dan berkaitan erat dengan masalah ekonomi,
hukum dannorma agama. Namun demikian pemerintah telah
sedemikian rupa membuat kebijakan mengenaisolusi masalah
kependudukan ini, berbagai kebijakan tersebut dibagi kedalam beberapa
kategoridiantaranya adalah : (1). Pengendalian laju pertumbuhan
penduduk, upaya ini kaitannya adalah pengendalian guna mencapai
keseimbangan jumlah penduduk dengan daya tampung lingkungandan
lapangan pekerjaan. Seperti yang diketahui bahwa jumlah lapangan
kerja di Indonesia lebihsedikit dibanding jumlah penduduk yang
membutuhkan lapangan kerja, hal ini akan menciptakanterjadinya
16
pengangguran. Sedangkan kaitannya dengan daya tampung lingkungan
adalah untuk mencegah semakin berkurangnya kualitas lingkungan
akibat banyaknya lahan yang dijadikansebagai tempat tinggal maupun
lahan hidup. Kebijakan pemerintah untuk menanggulangi
masalhakemiskinan ini yaitu dengan menggalakkan program KB, tak
kalah penting juga program pengenalan nilai, norma, agama, etika, dan
sosialisasi bahaya seks bebas untuk mencegahterjadinya kehamilan
yang tidak diinginkan. (2). Peningkatan kualitas kependudukan dan
pengembangan SDM, peningkatan ini meliputi kualitas fisik dan
nonfisik, diantaranya peningkatan sarana kesehatan, pemantapan gizi
penduduk, kebugaran jasmani, layanan bagilansia, pemantapan etos
kerja, dan kemampuan kewirausahaan. Program pemerintah
sepertiProgram Pengembangan Kecamatan (PPK) yang menyediakan
dana langsung bagi masyarakatmelalui kecamatan dan memberdayakan
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) sertaForum Unit Daerah
Kerja Pembangunan (UDKP). Ada juga KPEL (Kemitraan
bagiPengembangan Ekonomi Lokal) merupakan suatu pendekatan yang
bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal dengan
melalui mendirikan kemitraan yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan
masyarakat; memfokuskan pada pengembangan kluster kegiatan
ekonomi tertentu;memenuhi permintaan pasar dan memanfaatkan
peluangpeluang yang ada; memfokuskan padaketerkaitan wilayah
perdesaan dengan pasar lokal, nasional dan bahkan internasional.
Program pemberdayaan penduduk lainyya seperti P2KP, IDT, KUR,
PNPM, dan BOS merupakanserangkaian program yang disusun untuk
memberdayakan penduduk menjadi lebih mandiri. (3).Pemerataan dan
persebaran penduduk, pengarahan penyebaran dan mobilitas penduduk
denganmemperhatikan atas situasi demografis yang ada. Hal ini
mengingat jumlah penduduk yang sangat besar dan penyebaran yang
tidak merata, terlebih keadaan Indonesia yang 60% terdiri atas
lautandan tidak semua pulau memiliki tanah yang subur, sehingga
penyebaran penduduk gunamengurangi menumpuknya jumlah
penduduk di satu pulau sangat diperlukan. Kebijakan pemerintah untuk
17
mentransmigrasi penduduk ke luar jawa merupakan langkah yang
tepat.Ditengahtengah krisis dan meningkatnya pengangguran
kebutuhan untuk memindahkan penduduk itu menjadi lebih besar dari
sebelumnya karena kelangkaan lapangan kerja, kemiskinanmeningkat,
keseimbangan ekologis semakin terancam dan adanya urbanisasi.
Kemudian pemerintah mengeluarkan undangundang tentang
transmigrasi dan menjadi dasar transmigrasi diIndonesia menurut UU
No. 15 tahun 1977 tentang ketransmigrasian bahwa yang
disebuttransmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela
untuk meningkatkan kesejahteraan danmenetap di wilayah
pengembangan transmigrasi atau lokasi pemuiman. Tujuan utama
daritransmigrasi adalah menyebarkan penduduk dan mengurangi
tekanan pendudukdi pulau jawa.Tujuan lain dari transmigrasi adalah
mengurangi tingkat pengangguran, membantu pembangunanregional,
pembangunan pertanian, penyediaan hidup yang lebih baik, membantu
integrasi dankeamanan nasional. Selain itu, migrasi ke luar daerah atau
luar negeri seperti pengiriman TKIsangat berpengaruh mengatasi
masalah kependudukan seperti pengangguran ataupun pemberdayaan
masyarakat.
7. Pembangunan perekonomian suatu daerah/negara selalu ditujukan
untuk meningkatkan taraf hidupdan kesejahteraan masyarakat. Melalui
pembangunan diharapkan terjadi perubahan struktur ekonomi, meliputi
perubahan struktur produksi (PDB/PDRB) dan struktur
ketenagakerjaan. Transformasi struktural menurut teori modernisasi
ClarkFisher adalah bahwa pembangunanekonomi harus diarahkan
untuk bisa mendistribusikan tenaga kerja nasional kedalam sektor
sektor perekonomian sesuai dengan pangsa relatifnya terhadap
perekonomian nasional sehinggaketimpangan pendapatan antar sektor
dapat dikurangi. Transformasi perekonomian danketenagakerjaan ini
harus diikuti dengan transformasi budaya dan kelembagaan, agar
prosesmodernisasi tidak salah menjadi westernisasi. Transformasi
struktur perekonomian suatu wilayahadalah semakin meningkatnya
pangsa relatif sektor industri dan jasa serta semakin menurunnya
18
pangsa relatif sektor pertanian dalam perekonomian wilayah. Jika
transformasi struktur ketenagakerjaan wilayah tidak sejalan dengan
transformasi struktur perekonomian maka yangterjadi adalah :
ketimpangan pendapatan tenagakerja sektor pertanian dengan sektor
lainnya akansemakin tajam, sektor pertanian akan menanggung beban
yang sangat berat karena di sector pertanian akan terjadi penumpukan
tenaga kerja dan pada sisi lain harus menopang kehidupansektorsektor
lainnya. Ketimpangan tersebut disebabkan karena pengembangan sektor
industrikurang tepat. Sektor industri yang seharusnya dikembangkan
adalah industri yang menopang pertanian dan mengolah hasil pertanian
serta industri yang padat tenaga kerja. Namun dalamkenyataannya
industri yang dikembangkan tidaklah demikian. Sampai saat ini
Indonesia memiliki pabrik pupuk dan pestisida yang tidak memadai,
sehingga masih ada ketergantungan import.Industri yang dikembangkan
justru industri perakitan teknologi tinggi seperti otomotif, komputer,
pesawat terbang yang membutuhkan ketrampilan tinggi; sehingga tidak
dapat menyerap limpahantenaga kerja sektor pertanian yang umumnya
kurang ketrampilan. Apabila transformasi kurangseimbang dikuatirkan
akan terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi sumber daya manusia
padasektor primer. Proses perubahan struktur perekonomian di
Indonesia ditandai dengan merosotnya pangsa sektor primer (pertanian),
Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri), Pangsa sektor jasa
kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya akan meningkat sejalan
dengan pertumbuhanekonomi. Faktorfaktor Yang menyebabkan suatu
negara bertransformasi ekonomi diantarnyaadalah 1.) kondisi dan
struktur awal ekonomi dalam negeri. Jika suatu negara pada dasarnya
sudahmemiliki dasar fondasi industri yang kuat maka proses
industrialisasi akan lebih cepat, 2.)Besarnya pasar dalam negeri. Pasar
dalam negeri yang besar merupakan salah satu faktor insentif bagi
pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena menjamin
adanya skala ekonomisdan efisiensi dalam proses produksi. 3.) Pola
distribusi pendapatan. Merupakan faktor pendukungdari faktor pasar.
Tingkat pendapatan tidaklah berarti bagi pertumbuhan industriindustri
19
biladistribusinya sangat pincang. 4.) Karakteristik Industrialisasi.
Mencakup cara pelaksanaan ataustrategi pembangunan industri yang
diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan
industri, dan insentif yang diberikan. 5.) Keberadaan sumber daya alam.
Adakecenderungan bahwa negara yang kaya SDA mengalami
pertumbuhan ekonomi yang lebihrendah, terlambat melakukan
industrialisasi, tidak berhasil melakukan diversifikasi
ekonomi(perubahan struktur) daripada negara yang miskin SDA. 6.)
Kebijakan perdagangan luar negeri. Negara yang menerapkan kebijakan
ekonomi tertutup (inward looking policy), pola hasilindustrialisasinya
akan berkembang tidak efisien dibandingkan negaranegara yang
menerapkan outward looking policy. Dampak yang bisa ditimbulkan dari
adanya transformasi tenagakerja sector pertanian ke sector industry
antara lain 1.) perbaikan kualitas sumber dayamanusia di Indonesia,
terbukti komposisi penduduk dengan pendidikan setara pendidikan
setara pendidikan menengah ke atas semakin besar, sebaliknya
komposisi penduduk dengan tingkat pendidikan sekolah dasar ke bawah
berkurang. Namun, perbaikan kualitas sumber daya manusiatersebut
tidak diikuti oleh adanya kemampuan dari pemerintah Indonesia untuk
menciptakankesempatan kerja sesuai dengan kualifikasi dari perbaikan
kualitas sumberdaya manusia tersebut,2.) Beban penumpukan tenaga
kerja yang terjadi pada sektor pertanian tidak terdistribusi
denganmerata pada masingmasing subsektor pertanian,. 3.) Perubahan
struktur ekonomi cukup pesat.Sektorsektor primer cenderung menurun
sedangkan sektor sekunder (seperti industri manufaktur; listrik, gas,
dan air; serta kontruksi) dan sektor tersier (perdagangan, hotel, dan
restoran,transport& komunikasi, bank& keuangan, dan kegiatan
kegiatan ekonomi lainnya) terus meningkat.
8. Penyebab adanya kesenjangan spasial dalam pemerataan pendapatan
antara masyarakat pedesaandengan masyarakat perkotaan diantaranya
adalah bahwa masyarakat pedesaan dan perkotaanmemiliki perbedaan
corak tipe pekerjaan dan mata pencaharian. Pada masyarakat
pedesaanumumnya jenis pekerjaan yang ada adalah homogen atau
20
sejenis. Masyarakat pedesaan memiliki budaya dan lingkungan sosial
yang cenderung sama, adanya interaksi antar warga desa
tersebutterwujud dalam pola mata pencaharian. Kebanyakan dari
mereka bekerja sebagai petani, nelayan, pedagang kecilkecilan, dan
koperasi. Dilihat dari jenis pekerjaan itulah dapt dianalisis bahwa
pekerjaan yang mereka miliki ratarata memberikan hasil yang sebatas
untuk memenuhikebutuhan hidup mereka seharihari dan untuk
membeli keperluan mata pencaharian merekaseperti pupuk, benih,
traktor, perahu nelayan, dan lainlain. Berbeda dengan masyarakat kota
yangmemiliki tingkat heterogenitas yang tinggi dari berbagai sisi
terutama mata pencaharian.Meskipun kondisi di desa juga sebagian
terdapat heterogenitas akan tetapi sangatlah kecil jumlahnya. Di
masyarakat kota yang memiliki heterogenitas tersebut berbagai macam
pekerjaanmulai dari yang berpenghasilan sangat kecil hingga sangat
besar berkumpul. Arus perputaran uang pun sangat cepat sehingga
tingkat pendapatan di kota jauh lebih tinggi dibanding di desa.
Sebagaicontoh kesenjangan pendapatan antara penduduk desa dengan
penduduk kota yaitu seorang petaniyang ratarata berpenghasilan
500.000 per bulan akan sangat jauh berbeda dengan seorangdirektur
perusahaan yang memiliki penghasilan 1 miliar per bulan. Tetapi bukan
hanya itu, tingkat jumlah orang bekerja di desa dengan di kota juga
menggambarkan kesenjangan tersebut, di perkotaan ratarata jumlah
orang yang bekerja dan berpenghasilan tetap biasanya lebih
tinggidibanding di desa. Pola dan perilaku konsumsi masyarakat
pedesaan dengan perkotaan tentunya tidak sama, pada masyarakat
pedesaan konsumsi cenderung pada hanya pemenuhankebutuhan
hidup seharihari, biaya kesehatan, dan pengeluaran rutin untuk
kebutuhan normalseharihari. Mereka cenderung tidak mengeluarkan
uang untuk kebutuhan aktualisasi diri dan barang mewah untuk
kepuasan diri. Jika ada mereka mungkin pada zaman sekarang
mengeluarkantambahan untuk barang sekunder seperti sepeda motor
dan alat komunikasi yang perlahan bergeser fungsinya menjadi
kebutuhan pokok pada zaman sekarang. Akan tetapi mungkin hal
21
iniagak mulai bergeser pada zaman sekarang dimana pada saat ini mulai
banyak sarana prasaranamodern yang memasuki desa seperti
handphone, internet, dan lain sebagainya. Perlahan tapi pasti pola
kehidupan mereka berubah sedikit demi sedikit menjadi condong
mengikuti trend dengansemakin derasnya informasi. Sedangkan pola
konsumsi pada masyarakat kota berbeda secara garis besar dibanding
pola masyarkat desa. Pola yang secara umum dijumpai pada masyarakat
desayaitu pola konsumsi mereka yang lebih mengutamakan
kualitas/gizi dibanding kuantitas, denganinformasi yang terus datang
setiap hari mereka menggunakan pendapatan mereka tidak hanyauntuk
memenuhi kebutuhan hidup saja, tetapi juga untuk tabungan, biaya
asuransi, bendabenda mewah, dan untuk aktualisasi diri. Akan tetapi
tidak semua penduduk yang tinggal dapatmenerapkan gaya hidup
seperti itu, Karena tingkat pengangguran di kota juga tak kalah besar
dengan tingkat orang yang bekerja, dengan kata lain di kota sendiripun
terdapat ketimpangan pendapatan secara internal.
9. Dalam perekonomian Indonesia tidak lepas dari perdagangan, baik
dalam negeri maupun luar negeri. Di dalam perdagangan luar negeri
dikenal ekspor dan juga impor. Di kalanganinternasional Indonesia telah
tergabung dalam perdagangan bebas. Perdagangan bebas yaitu tidak
adanya hambata