Pengoptimumam kontrol produksi sistem Maker Packer dalam Industri rokok

ABSTRAK
LUKMAN HAKIM. Pengoptimuman Kontrol Produksi Sistem Maker-Packer daiam fndustri
Rokok. Dibiinbing oleh PRAPTO TRISUPRIYO dan I GUSTI PUTU PURNABA.
Permasalahan yang biasa terjadi pada industri yang memproduksi item dalam skala besar
adalah kerusakan atau kecacatan yang ada pada item yang dihasilkan. Industri rokok adalah salah
satu contoh industri berskala besar. Dalam pembuatan rokok ada dua tahap pelaksanaan produksi.
Perrama, pembuatan yakni proses meniasukkan tembakau ke dalam kertas pembungkus rokok.
Kedua, pengepakan yakni pengelompokan rokok yang telah dibuat untuk keniudian dikemas ke
dalam kotak rokok. Sehingga sistem produksi tersebut biasa disebut sebagai sistem maker-packer.
Untuk niengontrol kualitas produk yang dihasilkan, dalam proses pembuatannya, rokok
dilllonitor dengan ~nenggunakanalat derektor yang marnpu mengidentifikasi kerusakanlkecacatan.
Detektor tersebut diietakkan pada kedua mesin, yakni mesin pembuat dan mesin pengepak. Ole11
karena itu, sangat penting untuk dapat melakukan perencanaan produksi yang optimal dari suatu
proses ~nultikaraktersiste~ntnakcr-packer tersebut.
Dengan mengasumsikan bobot tembakau menyebar normal dan bobot tembakau yang
diamati bergantung pada bobot nyatanya, maka diperoleh nilai harapan rokok cacat yang 1010s dari
penyaringan pertama dan masuk ke dalam proses selanjutnya dengan dua batas kendali, yakni
batas atas dan batas bawali. Selain itu juga diperoleh tingkatan kualitas keluaran rata-rata rokok
yang mengalami kecacatan. Kemudian dengan mempertimbangkan variabel biaya, diperoleh nilai
harapan keuntungan bersih sebagai fungsi obyektif yang akan dimaksi~numkan. KeoptimaIan
fungsi tersebut bergantung pada nilai bobot tembakau, batas kendali, serta kualitas keluaran ratarata dari rokok yang tnengalanii kecacatan.

Pada kondisi standar, diperoleh suatu nilai optimal tertentu dari bobot tembakau dan batas
nilai harapan keuntungan bersih. Namun ketika terjadi sedikit
kendaIi yang akan ~nemaksimu~nkan
penyi~npangandari kondisi standar maka nilai bobor tembakau dan batas kendali yang optimal
tersebut akan mengalami perubahan yang juga berpengaruh pada nilai harapan keuntungan bersih
maksi~numyang akan diperoleh.