Angkutan Menuju – Meninggalkan Pantai

Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan

5.3 Meknisme Transpor Sediment Oleh Glombang.

Berdasarkan kepada S.P.M Shore Protection Manual,1984 maka perhitungan nilai longshore transport di sepanjang garis pantai dapat di hitung dengan menggunakan : fungsi longshore transport Q tergantung pada komponen flux energi pada area breaking line. Angkutan sediment sepanjang pantai: I s P ga K Q ρ ρ − = 2.40 Dimana : Q = Angkutan sediment sepanjang pantai m 3 hari K = koefisien emperis dimensi 0.39 diambil dari SPM 1984 equation 4-49 s = berat jenis sedimen ρ = berat jenis air g = percepatan grafitasi a’ = porositas b b b I C H g P α ρ 2 sin 16 2 = 2.41 Dimana : 1 P = Komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai pada saat pecah Nmdm G = Gravitasi 9,81md 2 b H = Tinggi gelombang pecah m b C = Cepat rambat gelombang pecah md = b gd b α = Sudut datang gelombang pecah

5.3.1 Angkutan Menuju – Meninggalkan Pantai

Proses kalkulasi dilakukan dengan melakukan prediksi longshore transport berdasarkan pada bentuk muka pantai. Sedangkan untuk peramalan garis pantai akan dilakukan kalkulasi dengan mempertimbangkan aspek-aspek longshore transport yang terjadi. Longshore transport rate Q , atau tingkat angkutan sedimen sejajar pantai, lazim mempunyai satuan meter kubik tahun dalam SI . Karena pergerakannya sejajar pantai Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan maka ada dua alternatif pergerakan, yaitu ke arah kanan dan kiri relatif terhadap seorang pengamat yang berdiri di pantai menghadap ke arah laut. Pergerakan dari kanan ke kiri diberi notasi Qlt , dan pergerakan ke arah kanan Qrt , sehingga di dapatkan tingkat angkutan sedimen ’kotor’ gros Qg = Qlt + Qrt, dan tingkat angkutan ’bersih’ net Qrt Qlt Qn − = . Nilai Qg digunakan untuk meramalkan tingkat pendangkalan pada suatu alur perairan terbuka. Qn digunakan untuk desain alur yang di lindungi dan perkiraan erosi pantai, dan Qlt serta Qrt untuk penumpukan sedimen di ’dibelakang’ sebuah struktur pantai yang menahan pergerakan sedimen. Dalam perhitungan program Genesis penghitungan longshore transport dilakukan dengan menggunakan persamaan hasil modifikasi dari persamaan : 2 1 2 1 Qn Qg Q Qn Qg Q − = + = − + 2.46 2.47 Dengan menggunakan program genesis maka kita juga dapat mengetahui nilai dari angkutan sedimen pada area pantai. Sebagai contoh hasil keluaran program genesis dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1 Posisi Garis Pantai Awal 291 287 281 274 271 266 262 259 254 249 246 242 247 251 251 254 260 255 253 250 247 244 242 239 237 235 231 231 229 223 220 208 209 208 208 207 206 204 204 204 203 201 197 200 200 200 202 203 204 205 203 204 205 203 201 203 203 204 205 206 206 209 211 213 216 216 219 221 223 224 226 228 234 236 238 242 245 247 251 254 259 261 264 269 274 279 Tabel 5.2 Gross Transport Volume M3 For Calculated Part Of Year 1 9 9 17 21 4 13 11 7 17 18 10 15 27 22 2 17 30 21 7 12 11 10 5 8 3 3 12 7 3 21 9 42 10 1 5 1 6 3 2 3 9 18 15 10 5 4 4 10 4 4 11 11 8 1 3 2 2 3 11 6 6 10 4 9 4 4 1 3 3 21 3 3 12 7 2 10 6 14 1 5 14 14 14 14 Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan Tabel 5.3 Net Transport Volume M3 For Calculated Part Of Year 1 8 8 17 21 3 12 10 6 17 18 10 15 -27 -22 -2 -17 -30 21 7 12 11 10 4 8 3 3 12 -7 2 21 8 42 -10 -1 -5 6 -3 -2 3 9 18 -15 0 -10 -5 -4 -4 10 -4 -4 11 11 -8 1 -3 -2 -2 3 -11 -6 -5 -10 4 -9 -4 -4 1 -3 -3 -21 -2 -2 -11 -6 -1 -10 -5 -14 0 -4 -14 -14 -14 -14 Tabel 5.4 Transport Volume To The Left M3 For Calculated Part Of Year1 -27 -22 -2 -17 -30 0 0 0 0 0 -7 -10 -1 -5 -3 -2 0 0 0 -15 0 -10 -5 -4 -4 0 -4 -4 0 0 -8 -3 -2 -2 -11 -6 -5 -10 -9 -4 -4 -3 -3 -21 -3 -2 -11 -6 -1 -10 -6 -14 -4 -14 -14 -14 -14 Tabel 5.5 Transport Volume To The Right M3 For Calculated Part Of Year 1 8 8 17 21 4 13 10 7 17 18 10 15 0 0 0 21 7 12 11 10 4 8 3 3 12 2 21 9 42 0 0 0 1 6 3 9 18 0 0 10 0 0 11 11 1 3 0 0 0 0 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tabel 5.6 Shoreline Position M. 291 286.9 281 274.2 270.9 266 262 258.9 254 249.1 246 242.4 247 250.8 251.1 254.1 259.6 255.1 253 250 247 244 242 239 237 234.9 231.2 230.9 228.8 223.1 219.7 208.4 208.9 208 208 207 206 204.1 204 204 203 200.9 197.3 199.9 200 200.1 202 203 204 204.9 203.1 204 204.9 203 201.2 202.9 203 204 205 206 206.1 209 211 213 215.9 216.1 219 221 223 224 226 228.1 233.8 236 238.1 242 245 247.1 251 254.1 258.9 261 264.1 269 274 279 Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan Transpor sedimen pantai adalah gerakkan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya. Transpor sedimen pada laporan ini adalah yang terjadi didaerah antara gelombang pecah dan garis pantai. Transpor sedimen pantai dapat diklasifikasikan menjadi transpor menuju dan meniggalkan pantai onshore-offshore transport dan transpor sepanjang pantai longshore transpor . Transpor menuju dan meninggalkan pantai mempunyai arah rata- rata tegak lurus garis pantai, sedang tanspor sepanjang pantai mempunyai arah rata-rata sejajar pantai. Salah satu penyebab terjadinya abrasi di wilayah pantai Mundu-Balongan adalah transpor sedimen sepanjang pantai. Breaker zone Surf line Breaking line W x W W y Garis Pantai Long shore transport On shore transport Off shore transport Gambar 5.1 Longshore and Crosshore sediment transport C.E.M Coastal Engginering Manual

5.3.2 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai.

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 6

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

7 14 89

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 1 41

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 18

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 10

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DAERAH MUNDU – BALONGAN ( DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PROGRAM GENESIS ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1