Koksidiosis pada Sapi Disebabkan Eimeria Zuernii (Rivolta,1887)

KOKSIDIOSIS PAD A SAPI

YANG DlSEBABKAN EIMERIA ZUERNII
(RIVOLTA, 1887)

SKRIPSI

Ole h
DESY SUGESTI
B. 190046

FAKUL TAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1 988

RINGKASAN
Koksidia

merupakan


paras it

intraseluler

nyerang traktus digestiyus terutama bagian
penyakit

ini

adalah dari genus

yang

Penyebab

USUS.

Eimeria.

me-


Koksidia

.yang

pal ing patogen terhadap ternalt sapi adalah Eimeria Ziuernii
(Rivolta, 1887 dalam Todd dan Ernst,
Siklus

hidup

Eimeria

QセWIN@

zuernii

terdiri

dari


fase

eksogen

yang disebu·t juga dengan tahap sporogoni dan fase

endogen

yang

terdiri

dari

tahap

skizogoni

dan


tahap

adalah

diare

gametogoni (Soulsby, 1982).
Gejala

klinik

yang

umum

ditemukan

berdarah, anemia, kelemahan dan kekurusan. Secara ekonomis
penyakit


ini

mempunyai

arti

yang penting

menimbulkan kerugian berupa penurunan

berat

karena dapat
badan,

per-

tumbuhan terhambat dan penurunan produksi.
Secara patologi anatomi. di.temukan enteritis pada usus

halus

maupun

usus besar.

Pada usus halus bagian

bawah,

sekum dan usus besar penuh berisi darah atau bekuan darah,
mukosa terlihat berwarna merah dan menebal HセL・カゥNョ@
Di.agnosa
klinik,
secara

koksidiosis

dilakukan


1978).

berdasarkan

gejala

anamnese yang berhubungan dengan keadaan kandang,
laboratorium

di mana ditemukan

sejumlah

ookista

dari tinja sapi.
Penyebaran
minuman

penyakit


terjadi

yang terkontaminasi

dengan

melalui
ookista

makanan
yang

dan
telah

bersporulasi.
Usaha

pengendalian


koksidiosis

menjaga agar sanitasi kandang,

dilakukan

dengan

tempat makanan dan minuman

selalu baik, karen a koksidiosis merupakan masalah kelompok
ternak.

Sedangkan usaha pengobatan yang dilakukan

adalah

dengan menggunakan preparat sulfa. Penggunaan monensin dan
amprolium


selain untllk tujuan pengobatan dapat pula seba-

gai pemacu pertumbuhan (I.,angston, et .!a.l., 1(85).

KOKSIDIOSIS PADA SAPI
YANG DISEBABKAN EIMERIA ZUERNII
(RIVOLTA, 1887)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar dokter hewan
di Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor

Oleh:
Desy Sugesti
B.


19.0046

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOG OR
1 988

KOKSIDIOSIS PADA SAPI
YANG DISEBABKAN EIMERIA ZUERNII
(RIVOLTA. 1887)

SKRIPSI
Oleh:
DESI SUGESTI
B. 19.0046

Skripsi ini telah diperiksa
dan disetujui oleh:

7 セO@

セヲO@

セ@

Drh. Tutuk Astyawati MS
Pembimbing

Tanggal

fL .J,9Jl

02. D

RIWAYAT HIDUP
Penulis

adalah

anak pertama

dari

tiga bersaudara,

dilahirkan di Jakarta, tanggal 6 Desember 1964,

dari ayah

Drs. Abdul Salam dan ibu Sudisah.
Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar pa,da tahun

1976,

Sekolah Menengah Pertama pad a tahun 1980 dan Sekolah Menengah

Atas

Institut

pada tahun 1983.
Pertanian

Diterima

sebagai

Bogor pad a tahun 1983

mahasiswa

melalui

Jalur

Proyek Perintis II.
Pada

tahun

1984 penulis diterima menjadi

Fakultas Kedokteran Hewan.

mahasiswa

Pada tahun 1985-1986

menjadi

tenaga pengajar luar bias'a dalam mata ajaran Anatomi I dan
II,

dan pada tahun 1986-1987 sebagai tenaga'pengajar luar

biasa

dalam

mat a

ajaran

Parasitologi

(Proto3001ogi).

Penulis lulus sebagai Sarjana Kedokteran Hewan pada tanggal

14 Juli 1987 dan dilantik sebagai Sarjana

Hewan,

Kedokteran

Institut Pertanian Bogor pada tanggal 26 September

1987.

iii

KATA P:ENGANTAR
Puj i
Yang

dan

syukur penulis panja·tkan

kehadirat

Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya

Tuhan

sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Ibu Drh. Tutuk Astyawati MS yang telah
meluangkan
penulis.
Dr.

waktu,
Ucapan

tenaga

dan pikiran

untuk

membimbing

yang sama penulis sampaikan kepada Bapak

Soeprapto Soekardono yang telah banyak membantu penu-

lis dalam memberikan informasi dan fasilitasnya.
Tak
seluruh

lupa

penulis ucapkan pula terima

karyawan

Balitvet-Bogor,

Perpustakaan
Perpustakaan

BPT-Ciawi,
FKH-IPB yang

kasih

kepada

Perpustakaan
telah

banyak

membantu penulis untuk mendapatlcan bahan-bahan yang diperlukan guna menyusun skripsi ini.
Mesldpun tul isan ini jauh dari sempurna,
penulis

akan tetapi

berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

mereka yang membutuhkan, di samping dapat menambah hasanah
ilmu

pengetahuan khususnya mengenai bidang

veteriner

di

negara tercinta ini.

Bogor, Juli 1988
Penulis

iv

DAFTAR lSI
BAB

Halaman

DAFT AR GAMBAR

vi

I.

PENDAHULUAN

1

II.

TAKSONOMI

3

III .

MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP

8

IV.

PATOGENESIS

17

V.

DIAGNOSIS

22

VI.

PENGENDALIAN DAN PENGOBATAN

25

VII.

PEMBAHASAN

30

VIII,

KESIMPULAN

39

DAFTAR PUSTAKA

41

v

DAFTAR GAMBAR
Nomor

1.

2.
3.

4.

Halaman

Daur hidup Eimeria zuernll
(Sumber: Todd dan Ernst, 1977)

11

Ookista belum dan telah sporulasi
(Sumber: Orlov, 1970) .

12

Ookista belum bersporulasi
(Sumber: SouIsby, 1982) . .

12

Apicomplexa (Levine, 1978)

13

vi

I.

PENDAHULUAN

Koksidiosis pada ternak sapi merupakan penyakit protozoer yang serius dan penting untuk diketahui.

Penyakit

ini

patogen,

disebabkan oleh galur koksidia yang

antara
sapi

lain Eimeria zuernii.
jenis

Bos taurus dan Bos

Bubalus bubalis.

Galur ini banyak menyerang
indicus,

juga

menyerang

Gejala-gejala klinik yang diperlihatkan

adalah diare berdarah, anemia,
Biasanya

paling

infeksi

lesu, "lemah dan kekurusan.

terjadi pada ternak

tiga minggu sampai enam bulan,

sapi

berumur

tetapi kadang-kadang dapat

pula menyerang sapi berumur sekitar satu tahun dan
ternak

dewasa bilamana infeksinya hebat.

kurus,

lesu

infeksi

dan

yang

Mortal i tas

dapat mati tujuh hari

Hewan

menjadi

setelah

terkena

disertai gejala-gejala klinik

yang

bahkan

yang

hebat.

cukup tinggi dapat> di temukan pad a

anak-

anak sapi yaitu berkisar antara 26-42%.
Di

Indonesia ternal, sapi jumlahnya mencapai

4.156.894 ekor (Direktorat Bina Program, 1987).
di Indonesia
tidak
ini

umumnya

besar.

memiliki sapi

dimiliki

Peternak

jumlah

Tetapi bilama'1a

dalam jurnlah besar,

maka

ternak
mungkin

timbul kerugian yang cukup besar akibat penyakit ini.
ini

yang

Karena itu kerugian akibat infeksi protozoa

belum terlihat nyata.

sudah

dengan

seki tar

dapat terjadi jika pengelolaan sapi

tidak dilakukan dengan baile

yang

sapi
dapat
Hal

dipelihara

2

Adanya
Soekardono,

paras it
1982

ini telah dilaporkan oleh

pada aeara Lokakarya

Soeprapto

Pertemuan

Ilmiah

tentang Ruminansia besar di Cisarua.
Karena
pemerintah

peternakan
dan

ternyata

sapi sekarang
di Indonesia

sedang

digalaltkan

khususnya

Bogor,

telah ditemukan sembilan galur koksidia sapi maka koksidios is sapi perlu diperhitungkan pengaruhnya terhadap

penu-

runan produksi, terutama di daerah di mana sapi dipelihara
dalam jumlah yang besar.

Pengelolaan sapi-sapi muda yang

berumur di bawah satu tahun perlu diamati dan ditingkatkan
agar

penurunan produksi sebagai akibat infeksi galur kok-

sidia yang paling patogen khususnya Eimeria zuernii

dapat

dieegah.
Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan
zuernii.

informasi

berbagai

segi

pad a

infeksi

Eimeria

II.
Banyak
di

TAKSON.OMI

ahli telah mengklasifikasikan Eimeria zuernii

mana satu dengan yang lainnya masing-masing

persamaan maupun perbedaan .

mempunyai

Antara lain yaitu Honigberg,

.sn, ill pad a tahun 1964 dalam J.D. Smith 1976 mengklasifikasikan Eimeria zuernii sebagai berikut:
Phylum

Protozoa

Subphylum

Sporozoa

Klas

Telosporea

Subklas

Coccidia

Ordo

Eucoccidia

Subordo

Eimeriina

Family

Eimeriidae

Genus

Eimeria

Kemudian E. J. L. Soulsby, 1980 mengklasifikasikan sebagai
berikut:
Phylum

Protozoa

Klas

Sporozoa

Subklas

Telosporidia

Ordo

Coccidia

Family

Eimeriidae

Genus

Eimeria

Sedangkan menu rut Levine (1973) dalam Todd dan Ernst tahun
1977 mengklasifikasikan Eimeria zuernii sebagai berikut:
Phylum

Protozoa

4

Subphylum

Apicomplexa

Klas

Sporozoasida

Subklas

Coccidiasina

Ordo

Eucoccidiorida

Subordo

Eimeriorina

Family

Eimeriidae

Genus

Eimeria
Oraian

mengenai ciri-ciri tiap takson sebagian besar

diambil dari Levine,

karena dianggap lengkap dan jelas di

mana telah dikemukakan adanya subphylum Apicomplexa, yaitu
kelompok organisme-organisme yang mempunyai struktur

yang

jelas yang disebut apical complex. Struktur tersebut dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Berdasarkan pemeriksaan mil