Koksidiosis Pada Sapi Potong Di Sekolah Peternakan Rakyat (Spr) Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro

KOKSIDIOSIS PADA SAPI POTONG
DI SEKOLAH PETERNAKAN RAKYAT (SPR)
KECAMATAN KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO

TARYU

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Koksidiosis Pada Sapi
Potong di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kecamatan Kasiman Kabupaten
Bojonegoro adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2015
Taryu
NIM B252130081

RINGKASAN
TARYU. Koksidiosis Pada Sapi Potong di Sekolah Peternakan Rakyat (SPR)
Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro. Dibimbing oleh UMI
CAHYANINGSIH dan ELOK BUDI RETNANI.
Koksidiosis merupakan penyakit penting yang disebabkan oleh protozoa
genus Eimeria dan menyebabkan kerugian ekonomi pada industri peternakan sapi
potong dan perah di berbagai negara di dunia. Penelitian cross sectional
dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai April 2015 pada sapi potong di
SPR Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui prevalensi dan derajat infeksi koksidiosis berdasarkan perbedaan
umur, jenis kelamin, manajemen pengembalaan dan musim, mengidentifikasi
spesies Eimeria serta menduga faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kejadian koksidiosis pada sapi potong di SPR Kecamatan Kasiman Kabupaten
Bojonegoro.
Jumlah total sampel tinja sebanyak 533 ekor yang dikumpulkan dua kali

yaitu pada musim kemarau (263 sampel) dan musim hujan (270 sampel). Sampel
tinja dianalisis menggunakan metode modifikasi McMaster untuk menghitung
angka prevalensi dan derajat infeksi, sedangkan pengukuran morfometri ookista
menggunakan videomikrometer. Metode pengumpulan data kesehatan hewan dan
manajemen peternakan menggunakan kuesioner terstruktur dengan responden
peternak yang dipilih secara acak sederhana. Derajat infeksi antar kategori umur,
jenis kelamin, manajemen pengembalaan dan musim dianalisis dengan uji non
parametrik Kruskal-Wallis, sedangkan faktor-faktor risiko yang berpengaruh
terhadap infeksi Eimeria dianalisis dengan menggunakan uji khi-kuadrat dan
model regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koksidiosis sapi ditemukan pada sapi
potong di Kecamatan Kasiman Bojonegoro dengan angka prevalensi sebesar
41.7%. Sapi umur kurang dari enam bulan, jantan, digembalakan dan musim
hujan memiliki prevalensi paling tinggi berturut-turut sebesar 68.0%, 65.9%,
44.7% dan 53.3%. Eimeria yang menginfeksi terdiri atas 10 spesies yaitu E.
subspherica, E. zuernii, E. ellipsoidalis, E. bovis, E. brasiliensis, E. pellita, E.
wyomingensis, E. auburnensia, E. canadensis dan E. bukidnonensis. E. bovis
menginfeksi dengan prevalensi tertinggi yaitu 77.5% dan derajat infeksi ringan
sebesar 603.6 OTGT. Sedangkan E. subspherica menginfeksi dengan prevalensi
terendah yaitu 4.5% dan derajat infeksi ringan sebesar 181.3 OTGT. Sebanyak

35.1% infeksi disebabkan oleh satu spesies Eimeria, sedangkan 64.9% terjadi
infeksi campuran 2 sampai 6 spesies di setiap sampel.
Terdapat pengaruh yang signifikan (P