Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Berita Resmi Statistik No. 250513Th. XVIII, 4 Mei 2015 5 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan April 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,45 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 124,40 pada bulan Maret 2015 menjadi 124,96 pada bulan April 2015. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 9 sembilan subkelompok mengalami inflasi dan 2 dua subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 3,22 persen, dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,15 persen, sedangkan deflasi terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi- umbian dan hasilnya sebesar 1,17 persen dan subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 0,76 persen. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; bawang merah 0,05 persen, petai 0,04 persen, cumi-cumi sebesar 0,03 persen, kangkung, bayam dan kelapa sebesar 0,02 persen, daun bawang dan ikan tonggol sebesar 0,01 persen, pir dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah beras sebesar 0,07 persen, jengkol 0,02 persen, telur ayam dan cabe merah sebesar 0,01 persen, minyak goreng dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan April 2015 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 120,73 bulan Maret 2015 menjadi 121,08 pada bulan April 2015. Dari 3 tiga subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi sebesar 0,21 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,16 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,54 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain rokok kretek dan gulai sebesar 0,01 persen, rokok kretek filter dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar