Abdul Rumansyah, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1
TEMBILAHAN RIAU Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sintaks pembelajaran secara garis besarnya terdiri dari: a Apresiasi, b Diskusi, c Verifikasi, d Generalisasi dan e
Performance
. Sementara sintaks dari masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut,
pada pertemuan satu, tahapan pembelajaran terdiri dari apresiasi, diskusi, verifikasi, dan generalisasi. Pada pertemuan kedua tahapan pembelajaran terdiri
dari diskusi,
problem solving
, verifikasi, dan generalisasi. Pada pertemuan ketiga tahapan pembelajaran terdiri dari apresiasi, diskusi, kreasi dan generalisasi. Pada
pertemuan keempat tahapan pembelajaran terdiri dari diskusi, kreasi, verifikasi, dan generalisasi. Pada pertemuan kelima tahapan pembelajaran terdiri dari
diskusi,
problem solving
, generalisasi, dan
performance
. Untuk optimalisasi dari desain model pembelajaran tersebut masih perlu
pengembangan lebih lanjut, hal ini dikarenakan desain yang disusun lebih diarahkan kepada pembelajaran yang bersifat praktik, artinya lebih fokus kepada
pencapaian ranah psikomotor siswa, selain itu juga karena keterbatasan media dan sumber bahan ajar yang masih terbatas.
3. Hasil Implementasi Desain Model Pembelajaran Kesenian
Madihin
Melalui Pendekatan
Inquiry Discovery
di Sekolah SMP Negeri 1 Tembilahan
Hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran kesenian
madihin
adalah dari segi ranah akektif, siswa mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran
seni budaya di sekolah. Apresiasi siswa terhadap kesenian daerah dalam hal ini kesenian
madihin
menjadi bertambah. Kegiatan pembelajaran ini juga mampu memupuk rasa percaya diri, tanggung jawab, sikap santun siswa dalam bertingkah
laku, tumbuhnya jiwa sosial diantara mereka serta berani menyampaikan pendapat.
Dari segi ranah psikomotor, terlihat adanya peningkatan keterampilan dalam bermain musik kelompok, kemampuan mengimitasi pertunjukan musik secara
kelompok dengan menunjukkan aplikasi unsur –unsur dinamik, tempo, dan
ekspresi. Sedangkan dari segi ranah kognitif, pembelajaran kesenian
madihin
juga berdampak pada peningkatan kemampuan menguasai pembelajaran, peningkatan
Abdul Rumansyah, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KESENIAN MADIHIN MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DISCOVERY DI SMP NEGERI 1
TEMBILAHAN RIAU Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan bereksperimen, dan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Berargumentasi dengan baik, berkomunikasi dan berkolaborasi dalam suatu
kelompok. Akhir kegiatan pembelajaran yang terdiri dari
performance
menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, karena telah mengikuti kegiatan pembelajaran
kesenian
madihin
yang ada nilai
plus
nya, yaitu
performance
. Berdasarkan perbandingan hasil
pre test
dan
post test
, hasil jawaban quisioner, dan hasil prestasi belajar siswa seperti test formatif selama proses
pembelajaran, dapat dilihat hasil dari kegiatan pembelajaran kesenian
madihin
, antara lain dari segi apresiasi adanya peningkatan apresiasi atau penghargaan
siswa terhadap kesenian daerah dan pembelajaranya, dari segi kreasi adanya perkembangan dan peningkatan keterampilan dalam bermain instrumen serta
kemampuan menyajikan musik secara keompok.
B. Implikasi