Perancangan aplilkasi pendaftaran program pesantren berbasis android pada Unit Daarut Tarbiyah di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid

(1)

(2)

(3)

(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509272

Nama : Anggi Nur Respati

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1991-12-15 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 9

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Bojong kacor no.59 rt 03/14 kel cibeunying kec cimenyan kabupaten bandung Alamat Bandung : Bojong kacor no.59 rt 03/14 kel cibeunying kec cimenyan kabupaten bandung E-Mail : nr.anggie@yahoo.com

No. Telepon : 087824783347 DATA KELUARGA:

Nama Ayah : syamsuar zuhdy Nama Ibu : yati maryati

Alamat Orang Tua : Bojong kacor no.59 rt 03/14 kel cibeunying kec cimenyan kabupaten bandung No. Telpon Orang Tua : 081322800420

Pekerjaan Orang Tua : swasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(5)

PERANCANGAN APLIKASI PENDAFTARAN PROGRAM

PESANTREN BERBASIS ANDROID PADA UNIT DAARUT

TARBIYAH DI PONDOK PESANTREN DAARUT TAUHIID

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ANGGI NUR RESPATI

1.05.09.272

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(6)

iii

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas

Kehendak-Nya jugalah Alhamdulillahirabbil„alamin penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Skripsi dengan judul PERANCANGAN APLIKASI PENDAFTARAN

PROGRAM PESANTREN BERBASIS ANDROID PADA UNIT DA’ARUT TARBIYAH DI PONDOK PESANTREN DA’ARUT TAUHID BANDUNG”

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas


(7)

iv

3. Seluruh karyawan di Unit Pesantren Daarut Tarbiyah teruma kepada Teh

Lela yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi mengenai penelitian ini.

4. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

5. Deasy Permatasari,S.Si.,MT. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang

serta doa kepada penulis. “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua

orang tuaku, dan cintai mereka, sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu aku masih kecil”.

8. Semua teman yang telah membantu dalam penyusunan usulan penelitian

ini, teman seperjuangan Irsan, Ikbal, Hendra , Cecep serta teman-teman RAMPAGE dan SI-7 tetap berusaha.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat


(8)

v

pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 23 Juli 2013

Penulis


(9)

vi DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR KEASLIAN

ABSTRAK ………..i

ABSTRACT ………...ii

KATA PENGANTAR ……….iii

DAFTAR ISI ………vi

DAFTAR GAMBAR ………...……xii

DAFTAR TABEL………xv

DAFTAR SIMBOL ………...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7


(10)

vii

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 8

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 9

1.5 Batasan Masalah ... 9

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORI... 12

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 12

2.1.1. Pengertian Sistem ... 13

2.1.2. Elemen Sistem ... 13

2.1.3. Karakteristik Sistem ... 14

2.1.4. Klasifikasi Sistem ... 16

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 17

2.2.1. Pengertian Informasi... 17

2.2.2. Kualitas Informasi ... 18

2.2.3. Nilai Informasi ... 19

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 22

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 23

2.4. Pengertian Pesantren ... 25

2.4.1. Unsur-Unsur Pesantren ... 26


(11)

viii

2.4.3. Bentuk-Bentuk Pesantren... 35

2.5. Pengertian Pendaftaran ... 37

2.6. Pengertian Jadwal ... 37

2.7. Smart Phone ... 37

2.8. Android ... 38

2.8.1. The Dalvik Virtual Machine (DVM) ... 39

2.8.2. Android SDK (Software Development Kit) ... 40

2.8.3. ADT (Android Development Tool) ... 40

2.9. Java ... 41

2.10. Perangkat Lunak Pendukung ... 41

2.10.1. XAMPP ... 41

2.10.2. PHP ... 41

2.10.3. MYSQL ... 42

2.10.4. ECLIPE ... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 44

3.1. Objek Penelitian ... 44

3.1.1. Sejarah Singkat Pesantren Daarut Tauhiid ... 44

3.1.2. Visi Dan Misi Pesantren Daarut Tauhiid ... 49

3.1.3. Struktur Organisasi Pesantren Daarut Tauhiid Bandung ... 50


(12)

ix

3.2. Metode Penelitian ... 51

3.2.1. Desain Penelitian ... 51

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 52

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 52

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 53

3.3. Metode Pendekatan Sistem ... 53

3.4. Metode Pengembangan Sistem ... 53

3.5 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 56

3.6. Pengujian Software ... 60

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 61

4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 61

4.1.1. Analisis Kebutuhan ... 61

4.1.2. Analisis prosedur yang Berjalan ... 61

4.1.2.1. Use case Diagram yang Berjalan ... 62

4.1.2.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan ... 62

4.1.2.3. Definisi Use Case yang Berjalan ... 63

4.1.2.4. Skenario use case yang Berjalan ... 64

4.1.2.5. Activity Diagram yang Berjalan ... 68


(13)

x

4.2. Perancangan Sistem ... 72

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 72

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 73

4.2.3. Perancangan Prosedur yang di usulkan ... 73

4.2.3.1. Use case Diagram yang diusulkan... 74

4.2.3.2. Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan ... 75

4.2.3.3. Definisi Use case yang Diusulkan ... 75

4.2.3.4. Skenario Use case yang diusulkan ... 76

4.1.3.5. Activity Diagram yang diusulkan ... 84

4.2.3.6. Sequence Diagram yang Diusulkan ... 91

4.2.3.7. Class Diagram yang Diusulkan ... 99

4.2.3.8. Component Diagram yang diusulkan ... 100

4.2.3.9. Deployment Diagram yang diusulkan ... 101

4.2.4. Perancangan Antar Muka ... 102

4.2.4.1. Struktur Menu ... 102

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 103

5.1 Implementasi ... 103

5.1.1 Batasan Implementasi (Optional) ... 103

5.1.2 Implementasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pembangun .. 103


(14)

xi

5.1.4. Implementasi Instalasi Program ... 126

5.1.5. Pengguna Program ... 127

5.2. Pengujian ... 128

5.2.1. Rencana Pengujian ... 128

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 129

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 134

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 134

6.1 Kesimpulan ... 134

DAFTAR PUSTAKA ...136 LAMPIRAN


(15)

136

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.

Bunafit Nugroho. (2008). Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan

MySQL. Gava Media. Yogyakarta.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Nazaruddin Safaat H. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet

PC Berbasis Android. Informatika bandung. Bandung.

Pardjimin, 2005, Bahasa dan Sastra Indonesia. Yudistira. Jakarta.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi :

Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. CV. Andi OFFSET: Yogyakarta.

Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 4). Rekayasa Perangkat Lunak. Andi.Yogyakarta

Tono Hartanto, 2006, Konsep Sistem Informasi, Elex Media Computindo, Jakarta

Review: Pesantren/ 03 Oktober 2013 http://josesutri.blogspot.com


(16)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era Globalisasi merupakan periode yang melibatkan banyak informasi dalam pengambilan keputusan, baik oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintahan. Informasi sudah semakin mudah diperoleh, sudah semakin bervariasi bentuknya dan semakin banyak kegunaannya. Oleh sebab itu Dalam era globalisasi ini banyak sekali perkembangan yang terjadi dalam hal teknologi. Dalam menghadapai perkembangan yang terjadi ini kita perlu untuk mengembangkan ilmu dalam hal teknologi ini sebagaimana dengan perkembangan yang terjadi saat ini. Terlebih lagi pada proses pengolahan data menjadi sumber informasi yang diperlukan.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang terjadi tentu juga teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi mengalami kemajuan. Pada saat ini teknologi komputer sedang mengalami perkembangan dimana perangkat ini dapat menyamai kemampuan manusia dalam berpikir. Sebagaimana yang kita ketahui, kegiatan berpikir ini hanya dapat dilakukan dengan sangat baik oleh manusia. Secara keilmuan, kegiatan ini tidak dapat dijelaskan oleh pada ahli pada masa ini. Saat ini sistem komputer sedang mengalami integrasi dengan perangkat lain. Komputer semakin banyak teruhubung dengan berbagai perangkat di berbagai tempat. Komputer memiliki kemampuan yang semakin tinggi untuk


(17)

2

perkembangan dengan perubahan dalam pemanfaatan teknologi. Tanpa disadari kita pun ikut serta dalam perkembangan teknologi pada saat ini, yaitu dalam hal memanfaatkan telepon genggam sehari-hari untuk berkomunikasi dengan kerabat dan yang lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir tengah marak perangkat bergerak atau

mobile device. Salah satu perangkat mobile yang paling pesat perkembangannya adalah handphone dimana setiap masyarakat pasti memiliki sebuah handphone. Pada awal kemunculan handphone berfungsi sebagai alat berkomunikasi, tetapi

dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi kini hadir smartphone,

smartphone merupakan sebuah evolusi dari handphone karena memiliki fungsi yang lebih dari handphone itu sendiri. Berbagai macam fitur talah ditanamkan, seperti pengolah gambar dan video, pengolah dokumen dan fitur-fitur lainnya.

Layaknya pada komputer, smartphone pun memakai sistem operasi dan salah

satunya android. Android sebagai sistem operasi berbasis linux yang dapat

digunakan di berbagai smartphone. Android adalah terobosan baru yang memiliki

kemampuan-kemampuan dalam pengolahan data yang baik dan membuat pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan dan menambah pengalaman lebih dibandingkan dengan platform mobile lainnya.

Dari seiring perkembangan teknologi mobile media pembelajaranpun

mulai merambah ke perangkat mobile yang terus dikembangkan, dan salah satu nya untuk kepentingan pendidikan formal maupun non formal yang bersifat dimanapun dan kapanpun terutama tentang pendidikan non formal yang mencakup pendaftaran, penginformasian jadwalan tes dan penginformasian hasil


(18)

tes perserta di Pesantren Daarut Tauhid Bandung serta memberikan fasilitas latihan soal yang bertujuan agar calon santri bisa mempersiapkan untuk tes masuk pesantren.

Berikut adalah contoh data peserta pesantren:

Tabel 1.1 Contoh Data Peserta Pesantren

Pondok Pesantren Daarut Tauhiid khususnya pada unit Daarut Tarbiyah sendiri menawarkan 4 (empat) program pesantren untuk calon santri yang akan mendaftar, yaitu Program Pesantren Mahasiswa, Program Pesantren Akhlak dan Kewirausahaan, Program Pesantren Daurok Qolbiyah dan Program Pesantren Masa Ke-Emasan. Dan untuk bisa masuk kesalah satu program pesantren tersebut

Data Calon Peserta Pesantren

Nama

Calon Usia

Nama

Orang Tua No Telephon Email Alamat

Program Kegiatan Anggi Nur Respati 23 Tahun Syamsuar Z

087824783347 Nr.anggi@yahoo.com Alamanda Raya No.59 rt 3/14 Bandung Program Pesantren Mahasiswa Firdaus Rizky 17 Tahun

Munandar 083456789012 firdaus@yahoo.com Jl. Gunung Batu No.33 Bandung Dauroh Qolbiyah Arif Rahman 20 Tahun

Rohimat 084534687889 Arif.rahman@yahoo.com Jl. Riung langgeng no. 14 bandung Program Pesantren akhlak dan kewirausahaan Mulyana 56

Tahun

- 056744663344 - Jl. Bojong koneng no. 25 rt 7/07 Bandung

Program Pesantren Masa Ke -emasan


(19)

4

calon santri harus melewati 2 (dua) proses terlebih dahulu yaitu pendaftaran dan tes masuk.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Pesantren Daarut Tauhid Bandung, penulis mendapatkan kendala mengenai proses pendaftaran yang berjalan di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung.

Proses pendaftaran yang berjalan pada Pesantren Daarut Tauhiid masih berjalan manual yaitu calon santri baru harus datang ketempat dan bertemu dengan bagian pendaftaran untuk melakukan pendaftaran, lalu bagian pendaftaran memberikan formulir pendaftaran kepada calon santri, lalu calon santri mengisi formulir pendaftaran dan memberikan formulir pendaftaran yang sudah diisi kepada bagian pendaftaran, lalu calon santri menunggu 1 sampai 2 hari setelah itu calon santri harus datang ke Pesantren Daarut Tauhiid untuk mendapatkan jadwal, setelah itu calon santri melakukan tes sesuai jadwal yang ditetapkan dan calon santri menunggu 1 sampai 2 hari lagi setelah itu calon santri datang ke Pesantren Daarut Tauhiid untuk mendapatkan hasil tes masuk ke Pesantren Daarut Tauhiid.

Dari proses pendaftaran yang berjalan di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung dapat diketahui bahwa calon santri yang akan mendaftar harus berulang kali datang ke tempat untuk mendaftar hal itu dapat menyebabkan penumpukan calon santri yang mendaftar dikarenakan hanya ada 1 petugas pada bagian pendaftaran dan oleh karena itu proses untuk mendaftar tersebut menjadi sedikit lama karena calon santri harus mengantri.


(20)

Sedangkan untuk mendapatkan jadwal tes calon santri pun harus datang ketempat untuk menunggu informasi jadwal dari bagian pendaftaran hal itu menurut saya kurang efisien dikarenakan bila ada perubahan jadwal tes calon santri sulit untuk mendapatkan informasi yang cepat.

Dan untuk mendapatkan hasil tes calon santri kembali harus datang ketempat untuk melihat pengumuman dari bagian pendaftaran mengenai hasil tes, tentu saja hal itu tidak bermasalah bagi calon santri baru yang tinggal di kota Bandung tetapi hal itu mungkin akan memberatkan bagi calon santri baru yang tinggal di luar kota Bandung dan tidak memiliki sanak sodara di kota Bandung

karena harus mencari penginapan sementara untuk menunggu proses pendaftaran

sampai mendapatkan hasil tes masuk.

Berdasarkan permasalahan di atas, untuk itu penulis akan mencoba

merancang suatu aplikasi berbasis Android yang dapat memberikan informasi

mengenai pendaftaran, info jadwal tes dan info hasil tes di pesantren daarut

tauhid. Dengan adanya perancangan aplikasi Android yang akan dibuat ini

mudah-mudahan para calon santri daarul tauhiid yang memiliki smartphone

android dapat termudahkan untuk mendaftar di pesantren daarut tauhid.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengangkat sebuah judul yaitu “

PERANCANGAN APLIKASI PENDAFTARAN PROGRAM PESANTREN BERBASIS ANDROID PADA UNIT DA’ARUT TARBIYAH DI PONDOK PESANTREN DA’ARUT TAUHID BANDUNG”.


(21)

6

1.2. Identifikasi dan Rumusan masalah

Identifikasi dan rumusan masalah merupakan rangkuman permasalahan-permasalahan yang terjadi pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya. Suatu masalah perlu untuk dibuatkan solusi agar masalah yang terjadi dapat ditanggulani dan tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Mengambil dari kesimpulan pada latar belakang penelitian yang telah di jelaskan, penulis mengindentifikasi masalah-masalah yang ada sebagai berikut :

1. Pendaftaran pesantren untuk santri baru hanya bisa dilakukan ditempat,

jadi calon santri baru harus datang ketempat untuk melakukan pendaftaran hal itu menyebabkan antrian karena dari sekitar 100 calon santri perhari selama 3 (hari) yang akan mendaftar hanya ada 1 petugas dibagian pendaftaran sehingga waktu untuk mendaftar menjadi sedikit lama.

2. Pada bagian penyampaian informasi jadwal tes yang berjalan menurut

saya masih belum efisien karena calon santri harus datang langsung untuk melihat jadwal tes, sehingga bila ada perubahan jadwal calon santri sulit untuk mendapatkan informasi yang cepat.

3. Sedangkan pada proses penyampaian informasi hasil tes hanya

mengumumkan nama-nama yang lulus tes saja tanpa menyertakan nilai hasil tes, jadi apabila terdapat yang tidak lulus maka yang bersangkutan tidak mengetahui mengapa dia tidak lulus.


(22)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan di kaji dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancangan dan membuat sebuah aplikasi Pendaftaran santri

baru pada pesantren daarut tauhiid Berbasis Mobile Android dengan

pemrograman yang memberikan fasilitas pendaftaran, pemberitahuan jadwal tes, dan pemberitahuan hasil tes yang menyertakan nilai hasil tes di Pesantren Daarut Tauhid ?.

2. Bagaimana mengimplementasikan aplikasi pendaftaran santri baru

berbasis android di Pesantren Daarut Tauhiid?.

3. Bagaimana mengevaluasi aplikasi pendaftaran santri baru berbasis android

di Pesantren Daarut Tauhiid?.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membantu dan

memudahkan calon santri baru yang menggunakan smartphone Android untuk

mendapatkan aplikasi yang menyediakan faslitas pendaftaran, pemberitahuan jadwal tes dan pemberitahuan hasil tes .

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian oleh penulis yang dilakukan di Pesantren Daarut Tauhiid adalah sebagai berikut:


(23)

8

1. Untuk merancang aplikasi pendaftaran pesantren untuk santri baru

berbasis android.

2. Untuk membuat aplikasi pendaftaran pesantren untuk santri baru berbasis

android sehingga dapat memudahkan santri baru untuk mendaftar dan mendapatkan informasi jadwal tes dan informasi hasil tes beserta nilai hasil tes dengan mudah dan dimana saja.

3. Menguji aplikasi yang diusulkan apakah sudah sesuai dengan yang

dibutuhkan calon santri untuk mendaftar.

4. mengimplementasikan aplikasi yang diusulkan pada unit Da’arut tarbiyah

di Pondok Pesantren Da’arut Tauhiid.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini menjelaskan tentang manfaat yang akan diperoleh

dari hasil penelitian, dan bagi pihak – pihak yang akan diperoleh data dan

informasinya dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan baru. Khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membaca hasil penelitian ini, serta bagi Jurusan Sistem Informatika itu sendiri.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi Pengguna,

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu memudahkan santri baru untuk mendaftar pesantren, mengetahui jadwal tes dan mengetahui hasil tes dimana


(24)

santri baru dapat mengakses aplikasi ini dengan smartphone android tanpa harus datang ke tempat pendaftarannya .

Bagi Pesantren Daarut Tauhid,

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pihak Pesantren Daarut Tauhid khususnya bagian pendaftaran untuk menerima santri baru yang akan mendaftar dan memudahkan bagian pendaftaran untuk memberikan informasi mengenai jadwal tes dan informasi hasil tes secara cepat.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Bagi Penulis,

Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam membuatkan sebuah aplikasi Pendaftaran Santri Baru pada Pesantren Daarut Tauhiid berbasis android.

Bagi Peneliti Lain,

Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan pemikiran terhadap penulis lain agar dapat mengembangkan dan memperbaiki apa yang sudah ada.

Bagi Perkembangan Ilmu,

Aplikasi ini diharapkan menjadi bukti bahwa pada saat ini kita telah memasuki jaman modernisasi, yang segala sesuatunya dibuat semakin mudah dan juga efisien.


(25)

10

1.5 Batasan Masalah

Dalam pembuatan aplikasi ini penulis mendapatkan batasan masalah yang ditemukan, diantaranya :

1. Fitur aplikasi ini tidak mengelola biaya apapun.

2. Aplikasi ini hanya bisa digunakan untuk mendaftar pesantren di Pesantren

Daarut Tauhiid..

3. Aplikasi ini hanya bisa dipakai pada smartphone Android.

4. Aplikasi ini dibuat dengan aplikasi ECLIPSE dan MYSQL.

5. User hanya bisa mendaftar, melihat informasi jadwal tes, melihat

informasi hasil tes dan latihan soal.

6. Untuk tes masuk, calon santri diwajibkan datang ke Pesantren Daarut

Tauhiid.

7. Sistem ini hanya bisa digunakan minimun android versi 2.2 (Froyo).

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penilitan di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid yang bertempat di Jl. Gegerkalong Girang No.67 Bandung.


(26)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Tahap

Tahun 2013

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

data

2 Pembuatan

Prototype

3 Evaluasi

Prototype

6 Pengkodean

Sistem

7 Pengujian

Sistem

8 Evaluasi

Sistem

9 Implementasi


(27)

12

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan atau bagian-bagian yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto, system dapat didefinisikan kedalam 2 pendekatan yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada elemennya.

Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya sistem dapat didefinisikan yaitu sebagai berikut :

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 :1) yang menekakan pada

prosedurnya didefinisikan sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran


(28)

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut kusrini (2007 : 4), Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari segi sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan secara garis besar ada dua kelompok pendekatan,yaitu :

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih

menekankan urutan operasi didalam sistem.

Pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau

komponen-komponenya mendefinisikan sistem adalah sebagai “ sekumpulan elemen -elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai

suatu tujuan”.

Dengan demikian didalam sistem,komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

2.1.2. Elemen Sistem

Suatu sistem, dapat terbentuk dari berbagai macam elemen, elemen-elemen tersebut adalah:


(29)

14

a. Masukan(input)

Masukan atau input adalah Sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

b. Keluaran(Output)

Keluaran atau output adalah informasi-informasi yang dapat dengan mudah di peroleh, dimengerti dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

c. Proses

Proses adalah suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk menghasilkan suatu informasi .

d. Mekanisme Pengendalian

Mekanisme Pengendalian adalah pengawasan jalannya seluruh kegiatan operasional sistem mulai dari input, proses sampai keluarannya untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.

e. Umpan Balik

Umpan balik adalah Masukan atau Pendapat yang diberikan oleh masyarakat mengenai sistem informasi yang kita buat sehingga kita dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari sistem informasi yang kita buat tersebut.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut kusrini (2007 : 6 ), Untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus memiliki sifat-sifat tertentu atau suatu karakteristik seperti berikut :


(30)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem

Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang di pengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung Sistem

Media penghubung ini antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem ( Input )

Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan suatu sistem tersebut dapat berinteraksi.


(31)

16

7. Keluar Sistem ( Output )

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembungan.

8. Pengolahan sistem ( Proses )

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem ( Object )

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran dan tujuan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikirin atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan sistem buatan adah suatu sistem yang di rancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya diprediksi secara tepat, sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem dengan prilaku kedepan yang tidak dapat di prediksi.


(32)

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 1 ), Informasi sangat penting didalam suatu organisasi sehingga suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh.

Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kejadian. Data dapat berupa angka,huruf,simbol atau gabungan dari keduanya. Pengolahan data adalah bentuk yang berguna dan berarti berupa suatu informasi.informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk dan lebih berarti dari suatu kejadian.

Jadi pengolahan data elektronik adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berarti yang berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu informasi yang menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer.

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 3 ), Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata digunakan untuk mengambil keputusan.


(33)

18

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (Quality of information) tergantung dari

tiga hal yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya

(timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski

menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang di tunjang oleh tiga buah pilar, yaitu:

1. Akurat (Accuracy)

Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

2. Tepat pada waktu (TimeLinnes)

Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.


(34)

3. Relevan (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan. Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemaikainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda-beda.

Gambar 2.1. Kualitas Informasi Sumber: Abdul Kadir (2003 : 46)

2.2.3. Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi


(35)

20

memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan ( memiliki nilai informasi yang tepat ).

Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Penghitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan

tersebut.

Menurut Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan dengan jelas.Tono (2006 : 33)

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Berikut adalah sifat yang dapat menentukan nilai suatu informasi:

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak


(36)

lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.


(37)

22

7. Fleksibilitas/ keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/ pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. 10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada dasarnya sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling terkait satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya


(38)

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut

dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok

bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (ModelBlock)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang


(39)

24

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (OutputBlock)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan

perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (DatabaseBlock)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (DatabaseManagement Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat


(40)

dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Pengertian Pesantren

Dunia pesantren, dengan meminjam kerangka pikir Hussein Nasr, adalah dunia tradisional Islam, yakni dunia yang mewarisi dan memelihara kontinuitas tradisi Islam yang dikembangkan ulama (kyai) dari masa ke masa, tidak terbatas pada periode tertentu dalam sejarah Islam.

Sejak zaman penjajahan, Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Eksistensinya telah lama mendapat pengakuan dari masyarakat dan terlibat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya dari segi moril namun juga memberikan sumbangsih yang signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lain yang sejenis. Peserta didik di pesantren disebut santri yang umumnya menetap di pesantren. Tempat dimana santri menetap di lingkungan pesantren disebut dengan istilah Pondok. Dan dari sinilah timbul istilah Pondok Pesantren.

Pesantren adalah komunitas tersendiri yang di dalamnya hidup bersama-sama sejumlah orang yang dengan komitmen hati dan keikhlasan atau


(41)

26

kerelaan mengikat diri dengan kyai, tuan guru, buya, ajengan, abu atau nama lainnya untuk hidup bersama dengan standar moral tertentu, membentuk kultur atau budaya tersendiri. Dalam perjalanan sejarahnya, pesantren terus melakukan akomodasi dan konsesi tertentu untuk menemukan pola yang dipandangnya cukup tepat guna menghadapi perubahan-perubahan yang kian cepat berdampak luas. Namun, semua akomodasi dan penyesuaian itu dilakukan pesantren tanpa mengorbankan esensi dan hal-hal dasariah lainnya dalam eksistensi pesantren.

Pesantren telah teruji dan mampu bertahan bukan hanya karena kemampuannya melakukan adjustment dan readjustment, tetapi juga karakter eksistensialnya, yang dalam bahasa Nur Cholis Madjid disebut sebagai lembaga yang tidak hanya identik dengan makna keislaman, tatapi juga mengandung makna keaslian Indonesia (indigenous). Sebagai lembaga indigenous, pesantren muncul dan berkembang dari pengalaman sosiologis masyarakat lingkungannya. Dengan kata lain, pesantren mempunyai keterkaitan erat dan tak terpisahkan dengan lingkungannya

2.4.1. Unsur-Unsur Pesantren

Pondok pesantren adalah sistem yang unik. Tidak hanya unik dalam pendekatan pembelajarannya, tetapi juga unik dalam pandangan hidup dan tata nilai yang dianut, cara hidup yang ditempuh, struktur pembagian wewenang dan semua aspek kependidikan dan kemasyarakatan lainnya. Oleh sebab itu, tidak tidak ada definisi yang dapat secara tepat mewakili seluruh pondok


(42)

pesantren yang ada. Masing-masing pondok memiliki keistimewaan sendiri yang bisa jadi tidak dimiliki pesantren yang lain.

Sebuah lembaga pendidikan dapat disebut sebagai pondok pesantren apabila di dalamnya terdapat sedikitnya lima unsur, yaitu:

a) Kyai.

b) Santri.

c) Pengajian.

d) Asrama. dan

e) Masjid dengan segala aktivitas pendidikan keagamaan dan

kemasyarakatannya.

Kyai, merupakan unsur yang paling esensial dari pesantren. Ia seringkali merupakan pendirinya. Sehubungan dengan itu, sudah sewajarnya jika pertumbuhan suatu pesantren semata-mata bergantung kepada kemampuan pribadi kyainya. Kebanyakan kyai beranggapan bahwa suatu pesantren dapat diibaratkan sebagai kerajaan kecil dimana kyai merupakan sumber mutlak dari kekuasaan dan kewenangan (power and authority) dalam kehidupan dan lingkungan pesantren. Tidak seorangpun santri atau orang lain yang dapat melawan kekuasaan kyai (dalam lingkungan pesantrennya) kecuali kyai lain yang lebih besar pengaruhnya. Para santri selalu mengharap dan berfikir bahwa kyai yang dianutnya merupakan orang yang percaya penuh pada dirinya sendiri (self confident), baik dalam soal-soal pengetahuan Islam maupun dalam bidang kekuasaan dan manajemen pesantren. Kyai dengan kelebihannya, terutama pengetahuannya tentang Islam, seringkali dilihat


(43)

28

sebagai orang yang senantiasa dapat memahami keagungan Tuhan dan rahasia alam, dan karenanya mereka dianggap memiliki kedudukan yang terjangkau, terutama oleh kebanyakan orang awam. Dalam beberapa hal mereka menunjukkan kekhususannya dengan bentuk-bentuk pakaian yang merupakan simbol kealiman yang berupa kopyah dan surban.

Santri. Dalam tradisi pesantren dikenal adanya dua kelompok santri.

Mereka adalah “santri mukim” dan “santri kalong”. Santri mukim adalah para

santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap di pesantren pada pondok yang disediakan oleh pesantren yang bersangkutan. Sedangkan, santri kalong adalah murid-murid atau para santri yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap di pesantren. Untuk pelajarannya di pesantren mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri.

Ada berbagai alasan mengapa santri menetap di suatu pesantren. Dhofier mengemukakan ada tiga alasan, yaitu: (1) ia ingin mempelajari kitab-kitab lain yang membahas Islam secara lebih mendalam di bawah bimbingan kyai yang memimpin pesantren; (2) ia ingin memperoleh pengalaman kehidupan pesantren baik dalam bidang pengajaran, keorganisasian maupun hubungan dengan pesantren-pesantren terkenal; dan (3) ia ingin memusatkan studinya di pesantren tanpa disibukkan oleh kewajiban sehari-hari di rumah keluarganya.

Pengajian. Pengajian adalah sebuah aktifitas belajar mengajar ilmu-ilmu keagamaan dengan berbagai metodenya. Bahan ajar yang digunakan dalam pengajian bersumber dari kitab-kitab kuning.


(44)

Metode pembelajaran di pondok pesantren ada yang bersifat tradisional, yaitu metode pembelajaran yang diselenggarakan menurut kebiasaan yang telah lama dilaksanakan di pesantren sebagai metode pembelajaran asli (orisinil) pondok. Di samping itu ada pula metode pembelajaran modern (tajdid). Metode pembelajaran modern merupakan metode pembelajaran hasil pembaruan kalangan pondok pesantren dengan memasukkan metode yang berkembang pada masyarakat modern, walaupun tidak selalu diikuti dengan menerapkan sistem modern, yaitu sistem sekolah atau madrasah. Pondok pesantren sebenarnya telah pula menyerap sistem klasikal, tetapi tidak dalam batas-batas fisik yang tegas sebagaimana sistem klasikal pada persekolahan modern. Ada beberapa metode pembelajaran yang menjadi ciri utama pembelajaran di pondok pesantren. Yakni, metode sorogan,

wetonan, musyawarah (bahtsul masa’il), pengajian pasaran, hafalan

(muhafadhoh), dan demonstrasi (praktek ibadah).

Asrama. Salah satu ciri dari sebuah pesantren adalah adanya pondok yang merupakan asrama bagi para santrinya. Dhofier mengemukakan adanya tiga alasan utama berkenaan dengan kenapa pesantren harus menyediakan asrama bagi para santrinya. Pertama, kemasyhuran seorang kyai dan kedalaman pengetahuannya tentang Islam menarik santri-santri dari jauh. Untuk menggali ilmu dari kyai tersebut, secara teratur dalam waktu yang lama, para santri tersebut harus meninggalkan kampung halamannya dan menetap di dekat kediaman kyai. Kedua, hampir semua pesantren berada di desa-desa dimana tidak tersedia perumahan atau akomodasi yang cukup untuk


(45)

30

dapat menampung semua santri; dengan demikian perlulah adanya suatu asrama khusus bagi mereka. Ketiga, adanya sikap timbal balik antara kyai dan santri dimana para santri menganggap kyainya sebagai bapaknya sendiri, sedangkan kyai menganggap santri sebagai titipan Tuhan yang harus senantiasa dilindungi. Sikap timbal balik ini menimbulkan keakraban dan kebutuhan untuk saling berdekatan terus menerus. Sikap ini juga menimbulkan perasaan tanggung jawab di pihak kyai untuk menyediakan tempat tinggal bagi para santrinya. Di samping itu, dari pihak para santri tumbuh perasaan pengabdian pada kyainya, sehingga para kyai memperoleh imbalan dari para santri sebagai sumber tenaga bagi kepentingan pesantren dan keluarga kyainya.

Masjid. Masjid menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah pondok

pesantren karena selain digunakan untuk sholat berjama’ah, masjid digunakan untuk I’tikaf, mengadakan pengajian, media dalam membentuk halaqoh-halaqoh, juga tempat bertemunya kyai dengan santri selain di dalam asrama pesantren. Di masjid pula, kyai dan santri dapat berkumpul, berdiskusi dan mempererat ukhuwwah dengan penduduk kampung, karena terkadang para santri lebih disibukkan oleh pengajian demi pengajian serta aktifitas mereka di sekolah formal yang berdiri di lingkungan pesantren atau sekolah formal yang merupakan bagian dari wewenang pesantren secara penuh.

Demikian ulasan mengenai unsur-unsur yang terdapat di pondok pesantren.


(46)

2.4.2. Sistem Pendidikan di Pesantren

Sebagaimana sebuah sistem pendidikan nasional, maka sistem pendidikan pesantren juga mencakup tujuh komponen, yakni tujuan, guru, murid, kurikulum, metode, evaluasi, dan lingkungan. Hanya saja, pengejawantahan komponen pendidikan di pesantren tidak seformal di pendidikan di bawah naungan pemerintah, karena pesantren merupakan lembaga otonom yang memiliki kewenangan penuh dalam mengatur kebijakan tanpa intervensi dari pihak luar.

Mengenai sistem yang seperti apakah yang diterapkan, amat tergantung pada kebijakan kyai selaku pemegang otoritas tertinggi di pesantren. Bila si kyai punya paradigma dan gaya hidup sufi maka lazimnya pesantren akan dibentuk dengan pola sufisme yang menuntut santri untuk

bersikap qona’ah dan sebagainya, begitupun dengan kitab-kitab yang dikaji tentu tak jauh dari persoalan sufisme. Sedangkan apabila kyainya lebih modern, maka pondok pun biasanya diformat dalam bingkai modernitas tapi tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman.

Komponen-komponen dalam pesantren dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Tujuan. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan di pesantren adalah

meningkatkan kadar ketaqwaan anak didiknya. Yang dimaksud ketaqwaan di sini melingkupi dimensi vertikal (ibadah mahdhoh) dan dimensi horizontal (ghoiru mahdhoh). Kita juga mengenal Tri Darma Pondok Pesantren yang menjadi tujuan pesantren secara lebih rinci, yakni, (1)


(47)

32

Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, (2) Mengembangkan keilmuan yang bermanfaat, (3) Memupuk jiwa anak didiknya untuk melakukan pengabdian pada agama, masyarakat dan Negara.

b) Guru. Di pesantren, istilah guru lebih dikenal dengan redaksi „ustadz dan

ustadzah’. Namun, memasuki wilayah lembaga formal yang berada di lingkungan pesantren, penggunaan kata „guru’ lebih sering digunakan daripada „ustadz-ustadzah’. Dalam sebuah pesantren yang telah memiliki ribuan santri biasanya kyai mendatangkan guru di luar anggota keluarganya untuk memenuhi kewajibannya sebagai tarnsformator ilmu keagamaan. Guru yang didatangkan biasanya santri senior atau alumni pondok tersebut. Seorang guru di dalam pesantren tidak harus menyandang gelar kesarjanaan, keahlian dalam ilmu-ilmu keagamaan secara praksis-lah yang lebih dipertimbangkan. Namun, setelah memasuki lembaga formal (sekolah formal) maka jenjang pendidikan mulai diperhitungkan.

c) Murid. Santri di sebuah pesantren biasanya ada yang sekolah dan ada yang

cuma mengikuti pengajian dan diniyah di pesantren. Para santri yang bersekolah di lembaga formal terikat dengan peraturan baru yang sifatnya lebih ketat namun tetap berpijak dari tata aturan pesantren selaku

induknya. Di sekolah, para santri tersebut lebih dikenal sebagai „murid’

karena biasanya di sekolah tersebut tidak hanya diminati oleh para santri tapi juga anak-anak lain yang tidak punya ikatan dengan pesantren.


(48)

Penggunaan istilah ini bertujuan untuk menyetarakan posisi antara mereka yang nyantri dan mereka yang kampung (istilah yang biasa digunakan untuk mereka yang non santri).d. Kurikulum. Pada pondok pesantren salaf tidak dikenal kurikulum dalam pengertian seperti kurikulum dalam lembaga pendidikan formal. Kurikulum di pesantren salaf disebut manhaj, yang dapat diartikan sebagai arah pembelajaran tertentu. Manhaj ini tidak terdapat dalam bentuk jabaran silabus, tetapi berupa funun kitab-kitab yang diajarkan pada santri.

d) Dalam pembelajaran yang diberikan pada santrinya, pondok pesantren

menggunakan manhaj dalam bentuk jenis-jenis kitab tertentu dalam cabang ilmu tertentu. Kitab-kitab ini harus dipelajari sampai tuntas, sebelum dapat naik jenjang ke kitab lain yang lebih tinggi tingkat kesukarannya. Dengan demikian, tamatnya program pembelajaran tidak diukur dengan satuan waktu dan penguasaan silabi atau topik bahasan tertentu, tetapi pada tamat atau tuntasnya santri mempelajari kitab yang telah ditetapkan. Kompetensi standar bagi tamatan pondok pesantren adalah kemampuan menguasai (memahami, menghayati, mengamalkan, dan mengajarkan) isi kitab tertentu yang telah ditetapkan.

Namun, dalam madrasah atau sekolah yang diselenggarakan oleh pondok pesantren menggunakan kurikulum yang sama di madrasah atau sekolah lain yang telah dibakukan oleh Departemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional.


(49)

34

e. Metode. Ada beberapa metode pembelajaran yang menjadi ciri utama

pembelajaran di pondok pesantren. Yakni, metode sorogan, wetonan,

musyawarah (bahtsul masa’il), pengajian pasaran, hafalan (muhafadzoh),

dan demonstrasi (praktek ibadah).

f. Evaluasi. Bentuk evaluasi di pesantren tidak hanya berdasarkan aspek

kognitif yang berupa penguasaan materi dan kitab-kitab pengajian saja tapi lebih ditekankan pada aspek perbaikan moral, baik yang berhubungan dengan pribadi, sosial dan alam semesta. Evaluasi terhadap perilaku dapat diamati langsung oleh kyai, ustadz atau diwakili oleh pengurus pondok. Jika sebuah pesantren telah mendirikan lembaga formal, maka evaluasi dalam proses pendidikannya sama dengan lembaga formal yang lain, yakni dengan ulangan-ulangan, tugas-tugas maupun ujian akhir. Bila pesantren memakai sitem madrasah diniyah maka diadakan evaluasi yang biasa disebut imtihan.

g. Lingkungan. Sebuah sistem pendidikan yang baik mensyaratkan

lingkungan yang menunjang. Lingkungan yang kondusif untuk sebuah proses pembelajaran adalah lingkungan yang senantiasa mendukung penuh proses pembelajaran, mengadakan kontrol terhadap pendidikan yang ada dan memberikan masukan konstruktif demi kemajuan pesantren dan pendidikannya. Jika lingkungan tidak mendukung, maka pendidikan pesantren jelas akan mengalami hambatan signifikan. Misalnya, jika pesantren sudah mati-matian menggembleng santri dan muridnya untuk berbuat kebajikan namun di masyarakat ternyata perjudian dan


(50)

minum-minuman keras masih langgeng maka hasil yang didapat pun tidak akan maksimal. Namun, bagaimanapun pesantren adalah lembaga yang berakar dari masyarakat, oleh karenanya pesantren seyogyanya bisa memberikan pengaruh positif kepada masyarakat dan bukan justru terpengaruh dengan lingkungan yang buruk.

2.4.3. Bentuk-Bentuk Pesantren

Sejak awal pertumbuhannya, dengan bentuknya yang khas dan bervariasi, pondok pesantren terus berkembang. namun perkembangan yang signifikan muncul setelah terjadi persinggungan dengan sistem persekolahan atau juga dikenal dengan sistem madrasi, yaitu sistem pendidikan dengan pendekatan klasikal sebagai lawan dari sistem individual yang berkembang di pondok pesantren sebelumnya.

Persentuhan pondok pesantren dengan madrasah mulai terjadi pada akhir abad XIX dan semakin nyata pada awal abad XX. Berkembangnya model pendidikan Islam dari sistem pondok pesantren ke sistem madrasi ini terjadi karena pengaruh sistem madrasi yang sudah berkembang lebih dahulu di Timur Tengah. Pada akhir abad XIX dan awal abad XX banyak umat Islam Indonesia yang belajar menimba ilmu-ilmu agama ke sumber aslinya, di Timur Tengah. Sebagian mereka bermukim di sana dan sebagian kembali ke tanah air.

Mereka yang kembali ke tanah air itu pulang membawa pikiran-pikiran baru dalam sistem pendidikan Islam yang intinya: 1.Mengembangkan sistem pengajaran dari pendekatan individual yang dipergunakan di pondok pesantren


(51)

36

selama ini menjadi sistem klasikal, yang dikenal dengan sistem madrasi; 2.Memberikan pengetahuan umum dalam pendidikan Islam

Persentuhan sistem pondok pesantren dengan sistem madrasah ini membuat semakin tingginya variasi bentuk pondok pesantren. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Agama No.3 tahun 1979 tentang Bantuan Kepada Pondok Pesantren, yang mengkategorikan Pondok Pesantren menjadi:

1. Pondok Pesantren tipe A; yaitu pondok yang sepenuhnya

dilaksanakan secara tradisional;

2. Pondok Pesantren tipe B; yaitu pondok yang menyelenggarakan

pengajaran secara klasikal (madrasi);

3. Pondok Pesantren tipe C; yaitu pondok pesantren yang hanya

merupakan asrama sedangkan santrinya belajar di luar;

4. Pondok pesantren tipe D; yaitu pondok pesantren yang

menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem sekolah atau madrasah

Dari keempat bentuk-bentuk pondok pesantren di atas, penulis mengarahkan pada pembahasan pondok pesantren tipe D. Hal ini dikarenakan semakin meluasnya pondok pesantren tipe D ini, sehingga memerlukan kajian yang mendalam untuk memperoleh formulasi baru yang lebih baik dalam

dunia pendidikan Islam. (review: Pesantren/ 03 Oktober 2013


(52)

2.5.Pengertian Pendaftaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p285), Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan) ; pencatatan nama, alamat, dan sebagainya ke dalam daftar.

2.6.Pengertian Jadwal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p300), adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan ke dalam jadwal.

2.7.Smart Phone

Smartphone menjadi generasi berikutnya dari komputasi bergerak (mobile)

yang mendorong konvergensi antara komunikasi, komputer, dan pengguna perangkat elektronik, tiga ciri industri tradisional yang berbeda dengan interproperabilitas cukup rendah. Pada akhirnya, sebuah ponsel pintar (smartphone) kemungkinan menjadi terminal bergerak universal (universal mobile terminal) dengan membawa fungsional terpadu ditambah dengan mobilitas dan akses jaringan dimana-mana.

Menurut PcMag Encyclopedia memberikan definisi smatrphone sebagai

sebuah telepon selular dengan buil-in aplikasi dan akses internet. Smartphone


(53)

38

kamera video, pemutar MP3 dan video dan bahkan menonton TV. Selain

fungsi buil-in yang ada, smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi,

mengubah ponsel anda menjadi komputer bergerak (mobile phone) (review:

Smart Phone / 03 Oktober 2013 http://www.pcmag.com/encyclopedia)

2.8.Android

Menurut Nazruddin Safaat(2012:1-8), Android adalah sebuah sistem

operasi untuk perangkata mobile berbasis linux yang mencakup sistem

operasi, middleware dan aplikasi. Awalnya, Google Inc. membeli Android

Inc. yang merupakan pendatang baru dalam pembuatan peranti lunak untuk

ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah

Open Handset Alliance, konsorsium dari tiga puluh empat perusahaan piranti

lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem informasi operasi

Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Service (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya

tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Hendset

Distribution (OHD).

Pada masa saat ini sebagian besar vendor-vendor smartphone sudah

memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor itu antara lain

HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, Wayteq, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile,


(54)

Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendor smartphone di dunia yang

memproduksi Android. Hal ini, karena Android itu adalah sistem operasi yang

Open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor

manapun.

2.8.1. The Dalvik Virtual Machine (DVM)

Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual Machine

(DVM). Android berjalan di dalam Dalvik Virtual Machine (DVM) bukan di

Java Virtual Machine (JVM) seperti Java ME (Java Mobile Edition), tetapi

diakustomisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa

feature-feature berjalan lebih efesien pada perangkat mobile.

Dalvik Virtual Machine (DVM) adalah “register bases” sementara Java Virtula Machine (JVM) adalah “stack bases” , DVM didesain dan ditulis

oleh Dan Bornsten dan beberapa engineers Google lainnya. Jadi, bisa kita

menggunakan kernel Linux untuk menulis Aplikasi C/C+ sama halnya seperti pada OS Linux kebanyakan. Meskipun dalam kenyataan kita harus banyak memahami Arsitektur dan proses sistem dari kernel linux yang digunakan

dalam Android tersebut.

Semua hardware yang berbasis Android dijalankan dengan

menggunakan Virtual Machine untuk eksekusi aplikasi, pengembangan tidak

perlu khawatur tentang emplementasi perangkat keras tertentu. Dalvik Virtual

Machine (DVM) mengeksekusi executable file, sebuah format yang


(55)

40

excutable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa java dan

dikomplikasikan menggunakan tools yang disediakan dalam SDK Android.

2.8.2. Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface)

yang di perlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman java. Android merupakan subset

perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan

aplikasi kunci yang di-release olah Google. Saat ini disediakan Android SDK

(Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mulai

mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa

pemrograman java, sebagai platform aplikasi netral.

2.8.3. ADT (Android Development Tool)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang di desain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan

aplikasi Android dengan menggunakan IDE Eclispe. Dengan menggunakan

ADT untuk Eclipse akan memudahkan dalam membuat aplikasi project

Android, memuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen

yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan

Android SDK melalui eclipse. Dengan ADT juga kita dapat melakukan

pembuatan package Android (.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi


(56)

2.9. Java

Menurut Patrick Naughton, 1996. Java adalah bahasa untuk

menciptakan program yang aman, portabel, kokoh, berorientasi objek, Multi

jalinan, dan interaktif. File program Java resminya disebut unit kompilasi,

adalah satu file teks yang berisi satu atau lebih definisi class. Compiler Java

memerlukan file-file ini untuk disimpan dengan file dengan akhiran .java.

Ketika program sumber Java di compile, setiap class diletakan pada file

keluaran masing-masing dengan akhiran .class. Karena tidak ada fungsi atau

variabel global pada Java, maka yang ada pada file sumber Java hanyalah satu

atau lebih definisi class. Pelaksanaan sturtur yang ketat ini membuat program

kecil menjadi lebih rumit.

2.10. Perangkat Lunak Pendukung 2.10.1. XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 2) XAMPP adalah suatu bundelweb

server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena

kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara

lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah

menginstall XAMPP, kita bisa memulai pemrograman PHP di komputer

sendiri maupun mencoba menginstall aplikasi-aplikasi web.

2.10.2. PHP

Menurut M. Syafii (2004:1) PHP merupakan bahasa pemograman web


(57)

42

menyatu dengan HTML dan berada si server. Artinya adalah sintaks dan

perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server

tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang

menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk

membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan

JSP (Java Server Pages).

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache di antaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi.

2. waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa

pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel seperti MySQL.

2.10.3. MYSQL

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 29) MySQL merupakan database

yang berbasis server. Anda bisa menggunakan database MySQL apabila

memiliki izin hak akses didalamnya. Hal ini seperti halnya pada saat anda

hendak menggunakan klien MySQL untuk masuk pada server MySQL.

Keunggulan dari MySQL adalah :

1. Bersifat open source.

2. Sistem software-nya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena


(58)

2.10.4.ECLIPE

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrted Development Envirotment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat di jalankan di semua platform

(PlatformIndependent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

a. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

b. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

c. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak,

pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan

gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode

pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh


(59)

44

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung yang beralamat di Jl. Gegerkalong Girang No. 67 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Pesantren Daarut Tauhiid

Secara legal-formal Daarut Tauhiid berdiri sejak tanggal 4 September 1990, sesuai tanggal penerbitan Akta Notaris Wiratni Ahmadi, SH., tentang pendirian Yayasan Daarut Tauhiid. Dalam hal ini dapat difahami bahwa Yayasan Daarut Tauhiid merupakan badan hukum pengelola Pesantren Daarut Tauhiid.

Sebagaimana pesantren lain pada umumnya inti aktivitas di Daarut Tauhiid adalah di bidang pendidikan, dakwah & sosial. Namun sebagai sebuah pesantren, maka pada pesantren Daarut Tauhiid terdapat beberapa keunikan atau ke-khas-an dibandingkan Pesantren lain pada umumnya. Salah satu diantaranya adalah tingginya intensitas aktivitas [usaha] ekonomi di dalam lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid. Tingginya intensitas aktivitas [usaha] ekonomi tersebut dapat dirasakan baik sejak awal masa pendirian maupun hingga saat ini.

Setidaknya ada 2 faktor atau kondisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan keunikan di atas, yaitu semangat wirausaha dan prinsip kemandirian. Semangat wirausaha merupakan sebuah keniscayaan yang melekat pada diri KH. Abdullah Gymnastiar [Aa Gym] selaku pendiri dan pemimpin sentral di Pesantren


(60)

Daarut Tauhiid. Di sejumlah literasi kita dapat menemukan cerita perjalanan hidup beliau yang diantaranya diliputi dengan terjadinya proses tumbuh kembang jiwa wirausaha pada diri beliau. Jiwa itulah yang kemudian menjelma menjadi sebuah semangat wirausaha yang mewarnai corak Pesantren Daarut Tauhiid yang beliau pimpin secara langsung. Di sisi lain, dapat kita pahami pula bahwa semangat kemandirian adalah sebuah cita-cita dan idealisme para pendiri Pesantren Daarut Tauhiid agar tumbuh kembang Pesantren Daarut Tauhiid dan keseluruhan aktivitasnya didasarkan kepada kemampuan diri, bukan atas ketergantungan kepada bantuan atau sokongan dari pihak lain. Sehingga diharapkan akan muncul independensi dan keleluasan dalam berkreasi. Tentu pada idealisme tersebut tidak dinafikan adanya peluang kemitraan dan kerjasama dengan sebanyak-banyaknya pihak. Dalam hal ini maka semangat wirausaha dan semangat kemandirian adalah sebuah paket yang saling menunjang satu sama lain. Kemandirian dapat terwujud karena adaya aktivitas wirausaha.

Pada giliran selajutnya aktivitas [usaha] ekonomi ini kemudian dapat pula dipandang sebagai bagian dari atau bahkan nilai tambah bagi garapan Pesantren Daarut Tauhiid di bidang pendidikan, dakwah dan sosial yang terelaborasi pada satu konsep tata nilai yang disebut Manajemen Qolbu [MQ]. Konsepsi dasar MQ meliputi 4 komponen, yaitu: Ma ifatullah, Manajemen Diri, Entrepreneurship, dan Leadership. Tata nilai MQ inilah yang kemudian menjadi dasar dan filosofi bagi organisasi Pesantren Daarut Tauhiid yang dikenal dengan rumusan statement "Menuju Generasi Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar".


(61)

46

Berangkat dari dasar pemikiran di atas, maka kelembagaan Pesantren Daarut Tauhiid secara evolutif terus mengalami perubahan dan penataan. Hal tersebut ditandai dengan pendirian Koperasi Pondok Pesantren [Kopontren] DT pada tahun 1994 dan MQ Corporation atau PT Manajemen Qolbu pada tahun 2002. Pendirian kedua badan usaha tersebut menjadikan aktivitas usaha/ekonomi yang semula dilakukan secara langsung oleh Yayasan [secara kelembagaan] maupun oleh sebagian pengelola/karyawan Yayasan [secara perorangan] menjadi lebih tertata.

Sekalipun secara legal formal -sesuai acuan hukum positif yang berlaku- ketiga organisasi di atas [Yayasan DT, Kopontren DT & MQ Corporation] merupakan organisasi yang terpisah, namun antar organisasi tersebut satu sama lain memiliki ikatan/kaitan yang sama, yaitu Aa Gym. Sehingga dapat dikatakan bahwa sekalipun secara legal-formal terpisah, namun secara kultural dapat dikatakan bahwa Kopontren DT dan MQ Corp adalah bagian dari civitas Pesantren Daarut Tauhiid.

Untuk diketahui, secara formal kedudukan Aa Gym di Yayasan Daarut

Tauhiid adalah sebagai Ketua Pembina. Sedangkan di Kopontren DT sebagai Penasihat, dan di MQ Corp saat ini sebagai salah satu pemegang saham mayoritas dan duduk di Dewan Komisaris. Kondisi kelembagaan di atas sebenarnya kerap

"membingungkan" publik. Karena pada umumnya publik kerap

mencampuradukan ke 3 organisasi di atas sebagai Pesantren Daarut Tauhiid secara formal.


(62)

Di tubuh organisasi Yayasan Daarut Tauhiid sendiri -mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku-, maka terdapat 3 organ Yayasan Daarut Tauhiid, yaitu: Pembina, Pengawas, dan Pengurus. Sedangkan berdasarkan struktur organisasi Yayasan Daarut Tauhiid per 18 Februari 2008, maka di bawah koordinasi Pengurus Yayasan Daarut Tauhiid terdapat 7 lembaga yang terdiri dari:

1. Pesantren Daarut Tauhiid,

2. Dewan Asaatidz Daarut Tauhiid;

3. SMK-Daarut Tauhiid;

4. TK Khas Daarut Tauhiid;

5. DPU-Daarut Tauhiid;

6. Pusbang Wakaf Daarut Tauhiid;

7. DTTC;

8.Muslimah Center-Daarut Tauhiid;

9. KBIH-Daarut Tauhiid;

10. Klinik Daarut Tauhiid;

11. Sekretariat Yys Daarut Tauhiid;


(63)

48

Adapun kelembagaan Kopontren DT meliputi: Penasihat, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus, yang kesemuanya diangkat dan dipilih oleh anggota melalui mekanisme Rapat Anggota Tahunan [RAT]. Selaku entitas bisnis, maka Kopontren bergerak di 2 jenis bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan, melalui 5 divisi usaha sbb:

1. Super Mini Market [SMM]

2. Cottage & Cafetaria Daarul Jannah

3. Baitul Mal wat Tamwil [BMT]

4. Lembaga Pendidikan & Pelatihan Ekonomi Syariah [LP2ES]

5. Global Servis Provider [PT. GSP]

Sedangkan MQ Corporation sebagai sebuah holding company, meliputi

beberapa anak perusahaan dan unit usaha yang dikelompokkan 2, yaitu kelompok media dan non media. Kelompok media, diantaranya:

1. PT. Madinatussalam pengelola MQFM

2. PT. Manajemen Qolbu Televisi pengelola rumah produksi dan stasiun TV lokal MQTV

Kelompok non media, diantaranya:

1. PT. MQ Consumer Goods perdagangan kebutuhan hidup sehari-hari [contoh: air dalam kemasan MQ Jernih]


(64)

2. PT. MQ Tours & Travel penyedia jasa umroh dan haji.

3.1.2. Visi Dan Misi Pesantren Daarut Tauhiid

Visi dan misi sekolah Direktorat Logistik ITB Bandung adalah sebagai berikut:

Visi

“Daarut Menjadi Pesantren Kota Percontohan dalam Pembinaan

Sumberdaya Mukmin yang Unggul Berlandaskan Tauhiid.”

Misi

“Menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal dengan penguatan

Tauhiid.”

“Menyelenggarakan Kajian, Kepustakaan, dan Konsultasi.”


(65)

50

3.1.3. Struktur Organisasi Pesantren Daarut Tauhiid Bandung

Kepala Unit Daarut Tarbiyah

Sekretariat

Tata Usaha Keuangan Pelayanan

jamaah Sarana

Perancangan dan

Pengembangan Operasional

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4. Job Descriptions

1. Kepala Unit Daarut Tarbiyah

Kepala Unit bertugas merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta mengendalikan semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan proses yang ada di unit pesantren daarut tarbiyah.

2. Sekretariat

Bagian yang mempunyai tugas mengawasi dan bertanggung jawab atas bagian tata usaha, keuangan, pelayanan jamaah dan sarana termasuk membuatkan jadwal dan nilai tes calon santri yg akan mendaftar.

3. Tata Usaha

Bagian yang mengatur semua kegiatan calon santri selama melaksanakan pesantren.


(66)

4. Keuangan

Bagian yang mengatur semua masalah keuangan yang berjalan di pesantren agar proses operasional pesantren berjalan dengan lancar.

5. Pelayanan Jamaah

Bagian yang mengatur dan mendata pendaftaran , dan menginformasikan jadwal tes dan hasil tes calon santri yang akan mendaftar di unit pesantren daarut tarbiyah.

6. Sarana

Bagian yang mengatur sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh calon santri selama di pesantren termasuk dengan menyediakan asrama bagi calon santri.

7. Perancangan dan Pengembangan

Bagian yang merancang dan mengembangkan proses operasional yang akan di pakai untuk calon santri dan pengajar selama masa pesantren.

8. Operasional

Bagian yang menjalankan semua proses operasional yang ada dipesantren.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlua adanya metode penelitian, sehingga penelitian berjalan dengan baik. Oleh karena itu penulis memilih metode


(67)

52

Penelitian tindakan (Action Research) ialah penelitian yang bertujuan

untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual atau lapangan (Narimawati, 2010).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan penelitian lapangan yaitu datang langsung ke perusahaan yang bersangkutan. Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang berasal dari perorangan, kelompok, panel atau sumber terselubung. Dalam memperoleh data primer penulis melakukan wawancara dan observasi di tempat penelitian.

1. Observasi

Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan

diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu pada unit Da’arut Tarbiyah di

Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung. Yang meliputi bagaimana proses proses pendaftaran calon santri baru di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung.

2. Wawancara

Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh penulis yaitu kepada salah satu staf pada unit Da’arut Tarbiyah di


(68)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder yang diambil dari berbagai sumber melalui Studi Kepustakaan, yaitu dengan mempelajari berbagai sumber bacaan / dokumen yang berkaitan erat dengan masalah penelitian, baik berupa artikel dan literatur ilmiah.

3.3. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan

Object Oriented yang menggunakan OOA(Object Oriented Analysis) di

visualisasikan dengan UML dan di antara nya adalah sebagai berikut : Use Case

Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.

3.4. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode prototyping. Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 :

40) mengemukakan bahwa Prototyping Paradigma dimulai dengan

mengumpulkan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan

mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem (perangkat lunak) yang akan dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana

definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah


(69)

54

prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.

Berikut gambar prototpe paradigama :

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype Paradigma

Sumber : Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 4). Rekayasa Perangkat Lunak.

Andi.Yogyakarta

Keunggulan prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.


(1)

dengan password pada tabel user

password”

3. Pengujian Jadwal

Tabel 5.4 Pengujian Jadwal Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Pilih program

kegiatan yang sesuai dengan data yang ada pada tabel program

Menampilkan data jadwal yang dicari

Data nilai yang dicari masuk ke Tabel Jadwal

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Pilih Program

kegiatan yang tidak sesuai pada tabel program

Tidak

menampilkan data jadwal yang dicari

Data nilai yang dicari tidak tampil ke Tabel Jadwal

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

132

4. Pengujian Latihan Soal

Tabel 5.5 Pengujian Latihan Soal Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Pilih Jawaban yang

benar

Sistem

menghitung Score untuk jawaban yang benar

Data Score sesuai dengan jawaban yang benar

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Tidak memilih

jawaban

Sistem tidak menghitung skor untuk jawaban yang salah

Data Score 0 [ ] Diterima [ ] Ditolak

5. Pengujian Ganti Password

Tabel 5.6 Pengujian Ganti Password Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data Masukan Yang di

harapkan

Hasil Pengamatan Kesimpulan

Masukkan username, password lama, password baru

Mengupdate password username

Password berhasil diupdate

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

danpassword ulang yang sesuai dengan data yang ada pada tabel Siswa

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data Masukan Yang di

harapkan

Hasil Pengamatan Kesimpulan

Masukkan username yang tidak sesuai pada tabel Siswa

Tidak dapat mengupdate data siswa

Gagal update [ ] Diterima [ ] Ditolak

Masukkan

passwordlama yang tidak sesuai pada tabel Siswa

Tidak dapat mengupdate data siswa

Gagal update [ ] Diterima [ ] Ditolak

Masukkan password baru dan password ulang yang tidak sama

Tidak dapat mengupdate data siswa

Gagal update [ ] Diterima [ ] Ditolak

Masukkan password lama dan password baru yang sama

Tidak dapat mengupdate data siswa

Gagal update [ ] Diterima [ ] Ditolak


(4)

134

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus Black Box yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat digunakan dengan baik dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(5)

134 6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Proses pendaftaran pada unit Pesantren Daarut Tarbiyah Bandung menjadi mobile dengan adanya aplikasi pendaftaran berbasis android ini dan juga memudahkan calon santri untuk mendaftar pesantren dimanapun dan kapanpun calon santri itu berada.

2. Aplikasi sistem informasi pendaftaran ini juga memudahkan calon santri untuk melihat jadwal tes masuk dan hasil tesnya .

3.Aplikasi sistem informasi pendaftaran ini juga terdapat fasilitas latihan soal sehingga dapat membantu calon santri untuk mempersiapkan tes masuk pesantren

6.2. Saran

Agar aplikasi sistem informasi pendaftaran berbasis android ini berjalan dengan baik, penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pihak Pesantren Daarut Tauhiid terutama pada unit Pesantren Daarit Tarbiyah Bandung dan peneliti yang akan datang. Saran-saran tersebut antara lain :


(6)

135

1. Agar aplikasi ini lebih tampak interaktif lagi, diharapkan dapat ditambahkan fitur seperti messenger yang memudahkan calon santri untuk berinteraksi dengan admin secara langsung.

2. Adanya pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat agar sistem tetap terjaga dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengelolaan dan pengecekan data pada database untuk menghindari adanya error pada sistem nantinya.