Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Bagian Divisi News di PT. Esa Visual Padjadjaran Tivi

(1)

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh, RENO KURNIAWAN

NIM : 41809120 Kelas : IK Jurnal 2

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI ILMU

JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

B A N D U N G

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN ………... i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Global TV ….………. 1

1.1.1 Visi dan Misi Global TV….……… 3

1.1.2 Logo dan Arti Lambang Global TV ….……….. 3

1.2. Struktur Global TV ……….... 5

1.3. Sejarah Departemen Produksi …..……….. 8

1.4. Struktur Organisasi Produksi ……….. 10

1.5. Job Descriptions………..………... 11

1.6. Sarana dan Prasarana ………..……… 12

1.7. Lokasi dan Waktu PKL ………... 18

1.7.1 Lokasi PKL ………...…………..……….. 18

1.7.2 Waktu PKL ………..………..……….. 18

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Analisis Kegiatan PKL ………..………..….. 19

2.2 Deskripsi Kegiatan ………..…….. 27

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ….………..……… 27

2.2.2 Dekripsi Kegiatan Insidental ……….. 34

2.3 DeskripsiJurnalistik ………..………. 36

2.4 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ……….. 39


(3)

3.2 Saran ………..……….. 44

3.2.1 Saran Untuk Instansi ………….……….. 44

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL ……….. 45

DAFTAR PUSTAKA……….…………..……….. 46

LAMPIRAN ………..……….. 47


(4)

Tabel 1.1 Program Acara Unggulan Global TV ………..….. 6

Tabel 1.2 Kantor Global TV ………..………..……….. 13

Tabel 1.3 Sarana di Global TV ……….. 16

Tabel 1.4 Prasarana di Global TV ………. 17


(5)

Gambar 1.1 Logo Global TV ……….……….. 4

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Global TV …….………... 8

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Departemen Produksi ……….. 11

Gambar 2.1 Rundown 100% Ampuh Global TV ……… 32

Gambar 2.2 Crew 100% Ampuh Global TV ……….. 32

Gambar 2.3 Ruang Panel 100% Ampuh Global TV ………..……… 33

Gambar 2.4 100% Ampuh Live dari PGC - Jakarta ………...………... 33

Gambar 2.5 ID card crew pesta Lamp10n Hut Global TV …..……….. 35


(6)

Lampiran 1. Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Lampiran 2. Surat Keterangan Diterima Praktek Kerja Lapangan (PKL) Lampiran 3. Surat Keterangan Menyelesaikan Praktek Kerja Lapanagn (PKL) Lampiran 4. Daftar Hadir Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Lampiran 5. Nilai Praktik Kerja Lapangan (PKL) Lampiran 6. Berita Acara Bimbingan

Lampiran 7. Surat Keterangan Penyerahan Hak Eksklusif Lampiran 8. Foto Dokumentasi Penulis saat PKL


(7)

Efendy, Onong U, Ilmu, Teori Dan FilsafatKomunikasi, Citra AdityaAbadi, Bandung 2003. DeVito, A. Joseph, Komunikasi Antar manusia, Karisma Publishing Grup, Tangerang. 2011 Rakhmat, Jalaludin, PsikologiKomunikasi, Rosda, Bandung. 2008.

http://www.traxvideo.net/2011/10/perkembangan-kotak-ajaib-pengubah-hadiah.html http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/ktm/697-revolusi-televisi


(8)

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan berkahNya serta dukungan berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL). Laporan ini berisikan kegiatan penulis selama melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Esa Visual Padjadjaran Tivi (PJTV).

Dalam proses penulisan laporan ini, penulis mengalami sedikit kesulitan namun dengan kerja keras, doa, bimbingan dari pembimbing serta semangat dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu dan maksimal.

Dalam proses penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, banyak sekali pihak yang telah berperan dan membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarya kepada pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberikan pengesahan laporan praktek kerja lapangan yang penulis buat.

2. Yth. Bapak Drs. ManapSolihat, S.Sos. M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perizinan yang cukup membantu kelancaran melaksanakan praktek kerja lapangan.


(9)

4. Yth. Pak Arie Prasetio M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan berbagai masukan dan arahan dalam seluruh proses pembuatan laporan PKL ini. Terima kasih atas kesabaran, keikhlasan, totalitas, serta motivasi yang selalu diberikan selama membimbing penulis.

5. Yth. StafDosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.

6. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi Ibu Astri Ika wati, A.Md.Kom, yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan.

7. Yth. BapakFerry Setiawan, selaku Produser Divisi Pemberitaan PJTV yang telah memberikan kesempatan penulis untuk bergabung melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Departemen News PT. Esa Visual Padjadjaran Tivi (PJTV).

8. Yth. Para Pembimbing Lapangan serta staff divisi news PJTV. Hendy Rustandi (Kang Omin), Anwar (Kang Michi), Nike Aprilianty (Mba Nike), Arie (Kang Arie) Terimakasih banyak untuk Ilmu, bimbingan, motivasi, kebahagiaan, kekeluargaan. Ini pengalaman luar biasa untuk penulis.


(10)

per satu yang telah membantu penulis pada saat melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan.

10.Ibu dan Bapak atas kasih sayang, perhatian, doa, motivasi dan kepercayaannya kepada penulis selama ini, Terima kasih untuk selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan penulis. Dian my sister, yang sangat penulis banggakan dan selalu menjadi inspirasi, terimakasih untuk semua pelajaran hidup dan nasihat - nasihatnya.

11.Keluarga besar H. Diun Amin dan Anwar Salim (Alm) yang selalu memberikan motivasi dengan caranya masing-masing.

12.Teman-teman Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik angkatan ’09, kelas IK-3, kelas IK-Jurnal 2serta Kopi Item Production, Terimakasih.

13.Rekan Praktek Kerja Lapangan, Abbas, Dwi, Meidiana, Eka, dll. Terima kasih untuk waktu yang menyenangkan.

14.Seluruh sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih selalu memberikan motivasi, bantuan selama pembuatan laporan PKL ini.


(11)

mengharapkan masukan dan kritik yang membangun untuk laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan semoga kita semua selalu berada di dalam lindungan-Nya. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan praktek kerja lapangan ini berguna bagi penulis khususnya dan bagi khalayak pada umumnya.

WassalamualaikumWr. Wb.

Bandung, Desember2012

Reno Kurniawan 41809120


(12)

I.

BIODATA PERSONAL

1. NAMA : RENO KURNIAWAN

2. TEMPAT, TGL LAHIR : BENGKULU, 04 JUNI 1992

3. USIA : 19 TAHUN

4. TINGGI DAN BERAT BADAN : 168 CM, 55 KG 5. JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

6. STATUS : PELAJAR / MAHASISWA

7. KEWARGANEGARAAN : INDONESIA

8. AGAMA : ISLAM

9. ALAMAT : JL. KAUM KIDUL NO 59

RT 02 / RW 01 UJUNG BERUNG BANDUNG 40612

10. NO TELP : (022)70365013 085793135753

11. EMAIL : renokurniawan7@yahoo.com

12. HOBI : BEROLAHRAGA, BERMAIN


(13)

2. TAMAT DARI SMA NEGERI 10 BANDUNG TAHUN 2006 2009 3. TAMAT DARI SMP NEGERI 50 BANDUNG TAHUN 2003 2006

4. TAMAT DARI SD NEGERI UJUNG BERUNG IX BANDUNG TAHUN 1997 – 2003


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1SEJARAH PERUSAHAAN 1.1.1 Berdirinya PJTV

PT. Esa Visual Padjajaran Tivi resmi berdiri pada bulan Maret tahun 2005 yang merupakan badan hukum lembaga penyiaran swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung, Jawa Barat. Lembaga penyiaran swasta ini kemudian dinamakan PJTV yakni sebagai stasiun televisi lokal di Bandung khususnya serta Jawa Barat pada umumnya.

Tepat satu tahun kemudian, setelah menjalani siaran percobaan, pada Maret 2006 PJTV melakukan take over ke Jawa Pos Group, dan melakukan siaran secara permanen. Dalam programnya, PJTV mengusung konsep televisi lokal yang mengutamakan konten lokal dan budaya masyarakat kota Bandung. Pada bulan Maret 2006, PJTV bergabung bersama PT Jawa Pos Group (kelompok media terbesar yang ada di Indonesia, yang telah menjadi market leader untuk koran dan televisi lokal di Jawa Timur dan beberapa kota lainnya). Hal ini membuat PJTV semakin yakin untuk mengukuhkan dirinya dan dapat bersaing dengan beberapa Televisi lokal yang telah ada di Bandung sebelumnya. Para pendiri stasiun televisi ini bertekad untuk menjadikan PJTV sebagai televisi lokal yang memfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa serta bertekad untuk menjadikan PJTV sebagai lembaga penyiaran yang tetap


(15)

independen, obyektif, jujur, dan mampu berpartisipasi dalam usaha pemberdayaan masyarakat di Jawa Barat.

1.1.2 PJTV Saat Ini

Untuk menjawab tantangan global yang menuntut industri media semakin kreatif dan inovatif, maka PJTV pun menjawab tantangan tersebut dengan melakukan pengembangan dan perubahan di beberapa bagian. Perkembangan pesat pun terjadi dalam tubuh PJTV dalam rangka mengantarkan PJTV untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengkonsep tujuannya. Salah satu perubahan besar yang dilakukan yakni berganti nama dari yang semula “Padjajaran TV” menjadi “Parijs Van Java TV”. Perubahan ini didasarkan lantaran adanya perubahan struktut manajemen dimana manajemen baru PJTV lebih memperjelas target perusahaannya. Didukung oleh tenaga muda dan kreatif serta mempunyai visi yang sama, saat ini PJTV menjadi stasiun televisi yang kian eksis dan berkembang di Kota Bandung.

Dengan semangat guna mencapai visi yang telah dikonsepkan, maka PJTV pun menghadirkan program – program unggulan yang dikemas sedemikian menarik sehingga tak hanya bersifat menghibur, tetapi juga mendidik. PJTV merupakan stasiun televisi lokal pertama di Bandung yang telah mengudara kurang lebih 18 jam per hari. Saat ini, PJTV tengah dalam proses pengembangan yakni menambah daya pancar menjadi 10 KW sehingga diharapkan tentunya dapat menjangkau sebagian besar wilayah Jawa Barat.


(16)

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan atau sebuah media yang tergolong mapan, tentunya PJTV yang merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Kota Bandung memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai arah dan tujuan perusahaan untuk melangkah kedepannya. Adapun visi dan misi dari PJTV adalah sebagai berikut :

Visi

Menjadikan PJTV menjadi stasiun televisi yang terdepan dalam rangka memberikan informasi yang cerdas serta mempunyai kepedulian nyata dalam ikut berperan memajukan lini strategis bagi kemajuan masyarakat, dan ikut berkiprah menjaga keutuhan masyarakat Bandung (Jawa Barat).

Misi

- Memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat sekitar melalui program-program yang sesuai dengan kondisi masyarakat Bandung dan sekitarnya.

- Menjadi partner bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam ikut mensukseskan program-program pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak.

- Memberikan nilai tambah bagi potensi peningkatan pendapatan daerah dengan melahirkan usaha-usaha baru dan pendapatan usaha yang semakin meningkat.


(17)

- Membuat program-program siaran unggulan yang menggambarkan kebudayaan masyarakat Bandung, baik program yang bersifat kesenian, budaya dan pendidikan.

- Menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat melalului program-program yang bersifat edutaiment(edukasi dan entertainment).

1.1.4 Logo dan Arti Lambang

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa khususnya pertelevisian tentunya penting untuk memiliki sebuah logo. Selain sebagai identitas perusahaan atau media tersebut, logo juga memiliki fungsi untuk mendekatkan media tersebut dengan audiens sebagai target perusahaan yang bergerak di bidang media agar lebih mudah dikenal dan diingat masyarakat.

Adapun logo dari Parijs Van Java TV dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1.1 Logo PJTV Bandung


(18)

Logo yang dimiliki salah satu stasiun televisi lokal di kota Bandung ini tentunya memiliki filosofi atau makna yang dijadikan sebagai landasan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berikut adalah penjelasan mengenai filosofi atau makna yang terkandung dalam logo Parijs Van Java TV :

- Cakram

Cakram di sini memiliki filosofi yakni dinamis, produktif serta menunjukkan kecepatan. Maknanya mengartikan bahwa PJTV merupakan stasiun televisi yang bersifat cepat, penyampaiannya aktual dalam hal memperbaharui data atau informasi dari peristiwa yang terjadi di sekitar masyarakat untuk kembali disampaikan kepada masyarakat atau audiensnya.

- Lingkaran

Bermakna kesempurnaan yang tak berujung. Filosofi yang terkandung di dalamnya menandakan sebuah kesempurnaan. Kesempurnaan dalam melakukan pekerjaan yang diharapkan dapat menjadikan PJTV sebagai stasiun televisi lokal yang sukses dan mendapatkan tempat di masyarakat khususnya masyarakat kota Bandung.

- PJTV

PJTV sendiri selain merupakan singkatan dari Parijs Van Java TV, acapkali juga dianggap sebagai plesetan dari Post Java TV. Hal ini lantaran PJTV merupakan media yang berada di bawah naungan salah satu grup media besar di Indonesia yakni PT Jawa Pos Group.


(19)

- Parijs Van Java TV

Nama Parijs Van Java diambil mengingat nama ini merupakan julukan dari Kota Bandung yang sudah cukup familiar di masyarakat bahkan terkenal hampir ke seantero dunia. Meskipun pada awalnya nama ini dipilih setelah perusahaan bertransformasi untuk manajemen yang lebih baik seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.

- Warna Biru

Biru dipilih sebagai warna baru PJTV setelah bertransformasi pada 2008 karena dianggap melambangkan makna kesejukan yang diharapkan dapat memberikan kesejukan kepada audiensnya.

1.2SEJARAH DIVISI NEWS PJTV

Divisi news atau berita merupakan divisi yang penting dalam sebuah media massa televisi terkecuali media tersebut mengkhususkan diri pada suatu segmentasi acara seperti halnya stasiun televisi internasional MTV yang mengkhususkan pada tayangan musik. Seperti halnya stasiun – stasiun televisi nasional maupun lokal yang ada di Indonesia, Parijs Van Java TV (PJTV) juga memiliki divisi news yang bertugas untuk menayangkan program – program berita yang khusus memberitakan seputar kota Bandung dan sekitarnya sesuai dengan jangkauan siaran PJTV dan dikarenakan memerhatikan faktor proximity (kedekatan) dari pemirsanya.

Divisi news atau berita di PJTV sendiri terbentuk seiring dengan terbentuknya PJTV pada 2005. Adapun divisi news terdiri dari pemimpin redaksi yang bertugas untuk menyaring kembali berita yang dikumpulkan para reporternya sebelum


(20)

ditayangkan atau disebarkan terhadap khalayak luas. Dalam menjalankan divisi news untuk menghasilkan program – program berita yang diunggulkan, pemimpin redaksi dibantu oleh sekretaris redaksi yang bertugas mengurusi hal – hal yang bersifat administratif dalam redaksi, kepala bagian program berita yang memiliki tugas untuk menyusun dan memproduksi program – program berita serta kepala bagian berita atau yang lebih dikenal dengan koordinator liputan (korlip) yang menjadi koordinator para reporter dalam mengumpulkan informasi atau berita setiap harinya.

1.3STRUKTUR PERUSAHAAN

Adapun struktur perusahaan PT. Esa Visual Padjajaran Tivi (PJTV) dapat dilihat dalam gambar 1.2 berikut :


(21)

Gambar 1.2

1.4STRUKTUR ORGANISASI DIVISI NEWS

Adapun struktur organisasi dari divisi news PJTV dapat dilihat pada gambar 1.3 berikut :


(22)

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Divisi News

Sumber : Arsip Penulis, 2012

1.5JOB DESCRIPTION

Seperti yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya, divisi news dalam sebuah stasiun televisi merupakan bagian atau divisi yang tergolong penting karena program – program news atau berita merupakan program penting yang “wajib” dimiliki stasiun televisi jika stasiun televisi tersebut tidak memiliki segmentasi khusus. Dalam menjalankan divisi news, tentunya terdapat bagian – bagian dalam struktur organisasi divisi news seperti yang tertera pada sub bab sebelumnya yang mempunyai tugas masing – masing guna menjalankan fungsi divisi news


(23)

sebagaimana mestinya. Adapun job description dari setiap bagian yang terdapat dalam struktur organisasi divisi news antara lain sebagai berikut :

Pemimpin Redaksi

Tugas pemimpin redaksi sendiri tergolong tidak mudah. Pemimpin Redaksi atau juga dikenal dengan sebutan editor in chief bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja redaksi sehari - harinya. Pemred setiap harinya mengawasi isi seluruh program – program berita yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Adapun tugas dari pemimpin redaksi yakni sebagai berikut :

1. Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan. 2. Bertanggungjawab terhadap kualitas produk penerbitan. 3. Memimpin rapat redaksi.

4. Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat pada setiap program berita.

5. Menentukan layak tidaknya suatu berita untuk ditayangkan atau diangkat.

6. Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti Pemimpin Perusahaan untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan.

7. Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai instansi.


(24)

Pada umumnya sekretaris redaksi memiliki tugas untuk mengatur dan mengurusi hal – hal yang sifatnya administratif seperti :

1. Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan.

2. Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja.

3. Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset kamera, alat tulis, dan note book.

4. Menata keperluan keuangan redaksi seperti uang perjalanan, uang saku, uang rapat, serta

5. Mengatur jadwal rapat redaksi seperti rapat perencanaan, rapat cheking dan rapat final.

Kepala Bagian Produksi Program – program Berita

Kepala bagian produksi program – program berita pada divisi news PJTV memiliki fungsi dan peranan untuk mengatur dan bertanggung jawab atas program – program berita yang ditayangkan.

Kepala Bagian Berita Harian (Koordinator Liputan)

Sebagai kepala bagian berita harian atau bisa juga disebut dengan koordinator liputan, tentunya memiliki peranan penting dalam sebuah redaksi atau divisi news. Ini dikarenakan fungsi dan tugas dari korlip sangat penting dalam hal mendapatkan berita atau informasi yang akan ditayangkan setiap


(25)

harinya. Adapun tugas dari kepala bagian berita harian atau koordinator liputan adalah sebagai berikut :

1. Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter. 2. Memberikan penugasan kepada reporter.

3. Memantau tugas atau kerja para reporter.

4. Melakukan komunikasi setiap saat kepada reporter dan redaktur guna koordinasi.

Produser

Produser pada divisi news PJTV sebagaimana produser pada umumnya mempunyai fungsi dan tugas serta tanggung jawab terhadap program – program acara berita yang akan ditayangkan. Dalam hal ini, program – program acara berita yang digarap oleh divisi news antara lain program “Halo Bandung Pagi” dan “Halo Bandung Petang”, program berita bahasa sunda “Bewara Bandung”, program talkhsow “Simpang Braga” serta program dialog “Tanpa Jarak”.

Reporter

Sebagaimana dalam setiap redaksi atau divisi news, reporter merupakan bagian terendah dalam struktur organisasinya namun memegang peranan yang sangat penting. Ini dikarenakan reporterlah yang ditugaskan ke lapangan untuk mencari berita dan informasi serta mewawancarai narasumber guna memperoleh berita yang akan ditayangkan atau diberitakan. Adapun tugas pokok dari seorang reporter antara lain sebagai berikut :


(26)

2. Menulis hasil wawancara dan laporan kepada redaktur.

3. Memberikan usulan berita kepada redaktur terhadap suatu informasi yang dianggap penting.

4. Membina dan menjalin hubungan dengan sumber – sumber penting di berbagai instansi.

5. Menghadiri acara konferensi pers baik itu yang ditunjuk oleh redaktur maupun atas inisiatif sendiri guna mendapatkan berita.

1.6SARANA DAN PRASARANA

Untuk menunjang kinerja setiap bagian dalam divisi news tentunya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar kinerja yang dihasilkan maksimal dan memuaskan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki divisi news PJTV dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Sarana dan Prasarana Divisi News

No. Inventaris Jumlah Keterangan 1. Perangkat Komputer 7 Baik

2. Meja Kerja 7 Baik

3. Kursi Kerja 7 Baik

4. Printer 2 Baik

5. TV LCD 3 Baik

6. Kamera Reporter 2 Baik

7. Handycam Reporter 3 Baik


(27)

9. White Board 1 Baik

10. Telepon 1 Baik

Sumber : Arsip Penulis, 2012

1.7LOKASI DAN WAKTU PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan penulis yakni di bagian divisi News Department PJTV sebagai reporter dan juga kameramen diacara Hallo Bandung Pagi di Jalan Soekarno – Hatta No. 633 Bandung – Jawa Barat. Adapun alamat website perusahaan yakni www.pjtv.co.id. 1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh penulis didasarkan waktu yang tertera pada surat izin praktek kerja lapangan. Adapun pelaksanaan praktek kerja lapangan terhitung sejak Senin, 9 Juli 2012 hingga Selasa, 31 Juli 2012 dengan jam kerja yang fleksibel.


(28)

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 AktivitasKegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Parijs Van Java TV, penulis ditempatkan di divisi news sebagai reporter selama kurang lebih 2 minggu serta sebagai asisten sekretaris redaksi selama kurang lebih 1 minggu. Adapun kegiatan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan baik itu sebagai reporter maupun asisten sekretaris redaksi terbagi menjadi dua jenis kegiatan, yakni kegiatan rutin serta kegiatan insidental.

Kegiatan rutin yakni kegiatan yang secara kontinyu atau berulang yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Sedangkan kegiatan insidental adalah kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis.

Aktivitas praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis terhitung sejak tanggal 10 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012 dengan hari kerja senin hingga sabtu dan dengan jam kerja yang fleksibel. Adapun aktivitas yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter maupun asisten sekretaris redaksi dapat dilihat lebih rinci pada tabel 2.1 berikut ini :


(29)

Tabel 2.1

Tabel Aktivitas Praktek Kerja Lapangan

No Hari/Tanggal Aktivitas Keterangan

Rutin Insidental 1 Senin/ 9 Juli

2012

 Pengarahan Kerja

 Pengenalan Reporter dan Redaksi

 Pengenalan Jadwal Kerja dan Pembimbing

 Pengenalan Ruang Kerja

2 Selasa/ 10 Juli 2012

 Liputan Rencana Penggusuran Pasar Rancaekek

 Liputan Perbaikan Jalan Rancaekek

 Membuat Naskah Berita

3 Rabu/ 11 Juli

2012

 Liputan Eksekusi Penggusuran Pasar Rancaekek

 Liputan Penggusuran Pasar Rancaekek yang berdampak Kemacetan

 Membuat Naskah Berita

4 Kamis/ 12 Juli


(30)

2012 Tahun gemar Merokok

 Liputan Pasca Eksekusi Pasar Rancaekek

 Kemacetan yang Disebabkan Perbaikan Jalan Rancaekek

 Membuat Naskah Berita

5 Jumat/ 13 Juli 2012

 Liputan Demo KM ITB Mengenai Rancangan UU PT

 Membuat Naskah Berita

6 Sabtu/ 14 Juli

2012

 Liputan Pameran Koperasi, Memperingati Hari Koperasin Indonesia

 Membuat Naskah Berita

7 Senin/ 16 Juli 2012

 Liputan Masa Ormas Laskar Merah Putih ingin Duduki

 Liputan Tata Bangunan Kota Cimahi

 Liputan Penghancuran Botol Miras di Kota Cimahi

 Membuat Naskah Berita


(31)

8 Selasa/ 17 Juli 2012

 Liputan Sosialisasi Siswa SD Mengenai SNI

 Liputan Razia Preman Cimahi

 Liputan Pedagang Rampek di TPU Cimahi

 Membuat Naskah Berita

9 Rabu/ 18 Juli

2012  Liputan Anak SD membagikan Jadwal Puasa pada Masyarakat

 Liputan Ratusan RT RW Cimahi Bubuhi TTD Anti Money Politik

 Menulis Berita

10 Kamis/ 19 Juli

2012

 Liputan Ekspedisi Khatulistiwa di Situ Lembang

 Membuat Naskah Berita

11 Jumat/ 20 Juli

2012  SAKIT

12 Sabtu/ 21 Juli

2012  SAKIT

13 Senin/ 23 Juli 2012

 Menjadi Kameramen Program Acara Halo Bandung Pagi PJTV Mengenai Pembebasan Ariel Peterpan di Kebon Waru


(32)

Secara Live. 14 Selasa/ 24 Juli

2012

 Liputan Razia Petasan Oleh Polsek Dayeuh Kolot

 Liputan Kenaikan Harga Tahu dan Tempe

 Liputan Kantor DISHUB Mengenai Rencana Mengatasi Kemacetan

 Membuat Naskah Berita

15 Rabu/ 25 Juli

2012

 Liputan Ricuh Penuntutan Uang Kompensasi PLN di Pengadilan Negeri Kabupaten Bandung

 Liputan Pedagang Tahu Mogok Jualan

 Membuat Naskah Berita

16 Kamis/ 26 Juli

2012

 Liputan Pencemaran Limbah Pabrik di Cicalengka

 Liputan Perbaikan Jalan Arus Mudik di Jalan Rancaekek

 Menulis Naskah Berita

17 Jumat/ 27 Juli


(33)

2012 Bajakan di Cileunyi

 Liputan Penangkapan Anggota Geng Motor

 Membuat Naskah Berita

18 Sabtu/ 28 Juli

2012

 Liputan Pekerja Bangunan Kesetrum Di Bale Endah

 Liputan Tukang Tahu Kembali Berjualan di Pasar Bale Endah

 Mmebuat Naskah Berita

19 Senin/ 30 Juli

2012

 Liputan Tempat Berjualan dijalur Lingkar Nagreg

 Liputan Keadaan Jalur Nagreg Jelang Arus Mudik

 Menulis Naskah Berita

20 Selasa/ 31 Juli

2012

 Liputan Demo Buruh di Majalaya

 Liputan Penangkapan Pengedar Uang Palsu

Sumber : Arsip Penulis, 2012


(34)

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter maupun sebagai kameramen di divisi newsParijs Van Java TV (PJTV) terhitung sejak 10 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012, aktivitas yang dijalankan penulis terbagi menjadi dua yakni kegiatan rutin dan kegiatan insidental.

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara kontinyu dan terus – menerus dilakukan oleh penulis selama praktek kerja lapangan berlangsung. Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan penulis terbagi yakni sebagai reporter. Adapun rincian deskripsi kegiatan rutin penulis selama pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :

A. Reporter

Penulis diberikan tugas untuk membantu reporter dalam menjalankan tugasnya untuk mencari informasi yang akan diberitakan kepada masyarakat sesuai dengan bekal ilmu atau bidang yang dipelajari dan ditekuni penulis yakni jurnalistik.

Penulis diberi tugas untuk menjadi reporter mendampingi reporter senior yang bertindak sebagai pembimbing penulis. Berikut adalah rincian deskripsi kegiatan penulis selama menjadi reporter.


(35)

Selasa, 10 Juli 2012

Hari pertama meliput, penulis mendampingi reporter pembimbing yang bertugas di daerah kabupaten Bandung. Penulis meliput ke jalan Rancaekek untuk memperoleh informasi seputar rencana penggusuran pasar Rancaekek dan juga perbaikan jalan Rancaekek.

Setelah mendapatkan dua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kembali ke kantor untuk menyetorkan berita yang didapat ke kepala bagian berita harian atau koordinator liputan yang selanjutnya akan ditentukan apakah akan naik tayang pada program Halo Bandung Petang atau ditunda untuk program Halo Bandung Pagi keesokan harinya.

Rabu, 11 Juli 2012

Hari berikutnya penulis dan reporter pembimbing meliput kembali ke Pasar Rancaekek, untuk meliput terjadinya eksekusi penggusuran pasar Rancaekek oleh petugas satuan Polisi Pamong Praja.Serta meliput kemacetan yang disebabkan oleh ricuhnya eksekusi pasar Rancaekek tersebut.

Dalam liputan kali ini, penulis diberi tugas oleh reporter pembimbing untuk belajar mengambil gambar dan mencatat hal – hal penting selama eksekusi, sementara reporter pun ikut mengambil gambar. Setelah mendapatkan berita, penulis dan


(36)

reporterpembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB.

Kamis, 12 Juli 2012

Hari selanjutnya penulis dan reporter pembimbing meliput seorang bocah berumur 5 tahun yang sudah merokok di daerah Jatinangor.

Setelah meliput bocah perokok tersebut penulis dan reporter kembali ke pasar Rancaekek untuk mengambil berita pasca eksekusi pasar tersebut. Dalam perjalan kembali ke kantor penulis dan reporter meliput perbaikan jalan Rancaekek yang mengakibatkan kemacetan.

Dalam peliputan kali ini, penulis kembali diberi tugas oleh reporter pembimbing untuk mengambil gambar dan mencatat hal – halpenting selama peliputan berlangsung sementara reporter pembimbing mengambil gambar berlangsungnya aksi unjuk rasa serta mencatat hal – hal penting dari keterangan narasumber.

Setelah mendapatkan berita, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis juga dipercayai untuk membuat naskah kedua berita tersebut untuk kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.


(37)

Jumat, 13 Juli 2012

Hari keempat penulis terjun sendiri ke lapangan untuk mencari berita dan liputan dikarenakan reporter pembimbing sakit. Penulis meliput demo KM ITB di sekitaran jalan dagi mengenai rancangan Undang – Undang Perguruan Tinggi yang mereka anggap memberatkan mahasiswa.

Dalam liputan ini, penulis mengambil inisiatif untuk menjadi reporter dengan mengambil gambar dan mencatat hal – hal penting dalam aksi demo mahasiswa ITB tersebut.

Selesai melakukan peliputan di dago, penulis kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis jugadipersilahkan oleh redaktur untuk membuat naskah berita untuk berita yang diliputnya kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita atau redaktur itu sendiri.

Sabtu, 14 Juli 2012

Peliputan hari selanjutnya pun, penulis kembali terjun sendiri ke lapangan untuk mencari berita di karenakan pembimbing reporter masih belum sehat. Penulis meliput pameran koperasi, memperingati hari koperasi Indonesia di Gedung Sate Bandung.Penulis kembali mengambil tugas dengan mengambil gambar dan mencatat hal – hal penting mengenai pameran tersebut.


(38)

Setelah mendapatkan berita, penulis kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis kembali diberi kepercayaan oleh redaktur untuk membuat naskah berita untuk kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian atau redaktur itu sendiri.

Senin, 16 Juli 2012

Hari berikutnya, penulistidak lagi didampingin reporter yang bertugas di kabupaten Bandung melainkan di dampingi reporter pembimbing yang ditugaskan di daerah Cimahi dan sekitarnya.Penulis meliput ke kantor DPRD Cimahi mengenai masa Ormas Laskar Merah Putih yang ingin menduduki kantor DPRD Cimahi dikarenakan mereka curiga kepada DPRD kota Cimahi yang tidak mendukung KPU secara penuh untuk menyeleksi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi. Kemudian penulis dan reporter pembimbing meliput ke Dinas Tata Kota Cimahi mengenai rencana pembangunan Kota Cimahi. Lalu Penulis dan reporter kembali meliput berita lainnya yakni berita tentang penghancuran ribuan botolo miras yang disita Polres Cimahi mengingat menjelang bulan suci Ramadhan.

Selesai liputan, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis kembali diberi


(39)

kepercayaan untuk membuat satu naskah berita mengenai masa ormas Laskar Merah putih yang ingin menduduki gedung DPRD Kota Cimahi, untuk kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Selasa, 17 Juli 2012

Hari selanjutnya penulis bersama reporter pembimbing langsung meliput acara sosialisasi siswa SD mengenai pentingnya sadar produk SNI di Kota Baru Parahyangan yang diadakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Lalu penulis dan reporter mencari berita selanjutnya mengenai razia preman di kota Cimahi mengingat untuk keamanan selama bulan Ramadhan.

Liputan selanjutnya lalu penulis dan reporter pembimbing mencari satu lagi berita selanjutnya mengenai pedagang rampek di TPU Cimahi yang mengalami omset penjualan mengingat datangnya bulan suci Ramadhan.

Setelah selesai melakukan peliputan, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat satu naskah berita yakni berita mengenai razia preman di kjota Cimahi, untuk kemudian


(40)

disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Rabu, 18 Juli 2012

Hari peliputan berikutnya, penulis dan reporter pembimbing meliput ke daerah Padasuka Cimahi mengenai siswa SD yang mebagikan jadwal puasa pada masyarakat agar masyarakt tidak lupa untuk rajin menjalankan ibadah puasa.

Setelah itupenulis dan reporter pembimbing melanjutkan peliputan tentang acara penyuluhan KPU kepada RT dan RW kota Cimahi mengenai money politik dan diakhiri pembubuhan tanda tangan RT dan RW yang gerakan stop Money Politik.

Selesai meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Kamis, 19 Juli 2012

Hari selanjutnya, penulis dan reporter pembimbing melakukan peliputan di Situ Lembang mengenai selesainya ekspedisi khatulistiwa 2012 yang di adakan oleh TNIguna melihat dan


(41)

mengeksplor kekayaan alam maupun budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Kalimantan, Karena ekspedisi khatulistiwa selanjutnya akan ke daerah Sulawesi.

Setelah selesai melakukan peliputan, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat naskah berita yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Senin, 23 Juli 2012

Hari berikutnya, penulis tidak ditugaskan untuk meliput berita news melainkan ditugaskan untuk meliput pembebasan Ariel Peterpan di Kebon Waru Bandung dalam acara Hallo Bandung Pagi PJTV sebagai kameramen.

Selasa, 24 Juli 2012

Pada peliputan hari ini, penulis kembali ditemani reporter pembimbing dan melakukan liputan ke daerah Kabupaten Bandung, dana sekarang melakukan peliputan ke daerah Dayeuh Kolot untuk meliput razia kepada pedagang petasan yang dilakukan oleh Polsek Dayeuh Kolot mengingat menjaga ketertiban selama bulan Ramadhan. Lalu penulis dan reporter pembimbing mencari berita


(42)

selanjutnya mengenai kenaikan harga tahu dan tempe dipasaran karena mahalnya harga kedelai impor yang ada, sedangkan kedelai dalam negeri tak mampu memenuhi kebutuhan pengusaha tahu dan tempe untuk menjalankan usahanya.

Setelah itu penulis dan pembimbing reporter ke kantor Dishub Kabupaten Bandung untuk meminta keterangan rencana apa saja yang akan dilakukan Dishub untuk mengatasi kemacetan menjelang arus mudik lebaran.

Setelah mendapatkan berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kembali ke kantor untuk menyetorkan berita yang didapat ke kepala bagian berita harian atau koordinator liputan sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB.

Rabu, 25 Juli 2012

Hari berikutnya, penulis dan reporter pembimbing meliput ke pengadilan negeri Kabupaten Bandung tentang ricuhnya penuntutan uang kompensasi PLN yang dilakukan warga kampung sekitar karena merasa sangat dirugikan dengan janji PLN yang akan mengganti uang kompensasi pemadaman listrik.

Selesai meliput dari pengadilan negeri kabupaten Bandung, penulis dan reporter pembimbing melanjutkan liputan ke pasar Dayeuh Kolot untuk mengecek apakah masih ada pedagang yang tidak mogok


(43)

berjualan. Karena banyak nya para pedagang tahu yang mogok berjualan dikarenakan harga kedelai yang melambung tinggi.

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita tersebut yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Kamis, 26 Juli 2012

Hari berikutnya penulis dan reporter pembimbing meliput ke daerah Cicalengka mengenai Pencemaran Limbah Pabrik Tekstil yang telah mencemari aliran sungai desa di daerah pabrik tersebut. Dalam liputan ini penulis dan reporter pembimbing mengkonfirmasi dari kedua belah pihak baik dari masyarakat maupun dari pihak pabrik tekstil tersebut untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi kenapa bisa terjadi pencemaran air sungai tersebut.

Selesai meliput dari Cicalengka, penulis dan reporter pembimbing meliput kembali perbaikan jalan arus mudik di rancaekek, untuk mengkonfirmasi kesiapan jalur tersebut sudah siap atau sudah layak dilalui oleh masyarakat yang akun melakukan mudik lebaran.


(44)

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita tersebut yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Jumat, 27 Juli 2012

Hari berikutnya penulis dan reporter pembimbing melakukan liputan razia miras dan razia dvd bajakan di daerah Cileunyi. Dalam liputan ini Polsek Cileunyi berhasil merazia beberapa dus botol miras, dan ratusan keping dvd bajakan mengingat sedang dalam bulan suci ramadhan.

Berikutnya penulis dan reporter pembimbing pun melakukan liputan mengenai tertangkapnya 3 anggota geng motor yang di tangkap oleh polsek Cileunyi. Anggota geng motor yang ditangkap tersebut tertangkap basah ketika sedang melakukan aksinya oleh polisi sektor Cileunyi.

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis hanya memberikan data dan video hasil liputan kepada


(45)

Sabtu, 28 Juli 2012

Hari berikutnya penulis dan reporter pembimbing meliput seorang pekerja bangunan yang kesetrum kabel listrik ketika sedang membangun sebuah rumah di daerah Bale Endah. Dalam liputan ini pekerja bangunan tersebut hanya mengalami luka memar dikarenakan sengatan listrik dan terjatuh darisebuah bangunan rumah.

Berikutnya penulis dan reporter meliput kembalinya penjual tahu yang sudah mulai kembali berjualan setelah 3 hari mogok berjualan dipasar Kopo dikarenakan harga kedelai yang mahal, dengan terpaksa para pedagang tahu ini menjual dagangannya dengan menaikkan harga sebesar Rp 500,-

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini reporter pembimbing hanya memberi tugas bagi penulis membuat satu naskah berita tentang tukang tahu yang sudah kembali berjualan, dan berita mengenai tukang bangunan yang kesetrum dikerjakan sendiri oleh pembimbing reporter yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.


(46)

Senin, 30 Juli 2012

Hari berikutnya penulis dan pembimbing reporter melakukan liputan ketempat berjualan di jalur lingkar nagreg yang ilegal, sebenarnya tempat berjualan ini adalah penduduk setempat yang memanfaatkan lahan kosong untuk berjualan dan membangun tenda peristirahatan bagi pemudik yang akan melewati jalur mudik tersebut.

Lalu penulis dan pembimbing melanjutkan liputannya dengan meliput keadaan jalur nagreg yang akan menjadi salah satu titik jalur mudik yang akan di lewati pemudik, walaupun keadaan jalur nagreg masih ramai lancar.

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita tersebut yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Selasa, 31 Juli 2012

Hari berikutnya yang merupakan hari terakhir saya PKL, penulis dan reporter pembimbing melakukan liputan ke Majalaya mengenai demo buruh yang menuntut kenaikan upah, yang mereka anngap upahnya selama ini tidak cukup, dan dalam orasinya mereka


(47)

mengancam apabila tuntutan mereka tak dipenuhi mereka akan mogok kerja.

Selanjutnya, peliputan terakhir yang dilakukan penulis dengan pembimbing reporter adalah tertangkapnya pengedar uang palsu yang di tangkap warga di daerah Majalaya. Pengedar uang palsu ini tertangkap setelah tertangkap basah berbelanja disebuah warung dengan menggunakan uang palsu pecahan Rp 100.000,- Setelah tertangkap, ternyata masih banyak uang palsu yang ditemukan dalam dompetnya yang akan ia gunakan untuk berbelanja kebutuhan pokok lainnya, mengingat akan menjelang nya hari raya Idul Fitri.

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita tersebut sebagai tugas akhir penulis dalam melakukan praktek kerja lapangan di PJTV yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental

Kegiatan insidental merupakan kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis. Selama melaksanakan praktek kerja lapangan terhitung sejak tanggal 9 Juli


(48)

2012 hingga 31 Juli 2012, penulis melaksanakan kegiatan insidental sebanyak 4 kali. Adapun deskripsi kegiatan insidental yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan yakni sebagai berikut :

Pengarahan Kerja

Pengarahan kerja merupakan salah satu kegiatan yang sifatnya insidentil. Ini dikarenakan pengarahan kerja dilakukan pada saat sebelum dilaksanakannya praktek kerja lapangan dengan maksud mengarahkan penulis terkait kerja apa saja yang akan dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Pengarahan kerja sendiri dipimpin oleh kepala bagian berita harian atau bisa juga disebut dengan koordinator liputan pada saat hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan.

Pengenalan Reporter dan Redaksi

Pengenalan reporter dan redaksi dimaksudkan agar penulis mengenal siapa saja yang menjadi bagian dari redaksi serta reporter yang nantinya akan membimbing reporter selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Sama halnya dengan pengarahan kerja, pengenalan reporter dan redaksi juga dilakukan pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan.


(49)

Penyusunan Jadwal Kerja dan Pembimbing

Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing masih sama dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing ini dimaksudkan agar nantinya penulis dapat terarah dan melaksanakan kerja sesuai job desc dan jadwal yang disusun serta diarahkan oleh pembimbing yang ditetapkan. Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing langsung ditetapkan oleh kepala bagian berita harian yang juga merangkap sebagai produser news.

Pengenalan Ruang Kerja

Pengenalan ruang kerja yang dilakukan redaksi masih sama pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Kegiatan insidentil ini dimaksudkan agar penulis lebih mengenal ruang kerja divisi news selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.

2.3 Analisis KegiatanSelama Praktek Kerja Lapangan

2.3.1 Analisis Tentang Jurnalistik Televisi

A. Jurnalistik Televisi

Sebelum menguraikan mengenai definisi atau apa yang dimaksud dengan jurnalistik televisi, peneliti mencoba menguraikan dari apa yang dimaksud dengan jurnalistik itu sendiri. Menurut kamus jurnalistik, kata jurnalistik berasal dari kata de jour yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembar tercetak. (Romli, 2008:64).


(50)

Sementara sumber lain menyebutkan bahwa jurnalistik berasal dari kata journal yang berarti catatan harian.

Terlepas dari perbedaan yang membahas mengenai asal muasal kata jurnalistik, jurnalistik sendiri memiliki pengertian sebagai proses dan teknik mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi berupa news (berita) dan opini (views) kepada publik melalui media massa, (Romli, 2008:64). Kustadi Suhandang dalam buku “Pengantar Jurnalistik” menyimpulkan:

“Jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, rangka memenuhi segala kebutuhan dalam hati nurani khalayaknya.” (Suhandang, 2010:23)

Sementara itu menurut adinegoro dalam Baksin (2009:47) mengemukakan bahwa jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas – lekasnya agar tersiar seluas – luasnya. Dari asal usul kata atau arti etimologis tersebut kita mendapati beberapa hal yang membangun konsep jurnalistik, antara lain : catatan, kejadian, kewartawanan dan surat kabar. Dari sinilah kita dapat menyusun sebuah definisi jurnalistik sebagai berikut :

“Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebarluasan informasi berupa berita, feature, dan opini melalui media massa.” (Baksin, 2009:50)


(51)

B. Karakteristik Jurnalistik Televisi

Askurifai Baksindalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Televisi :

Teori dan Praktek” mengemukakan terdapat unsur – unsur dominan

yang menjadi ciri khas jurnalistik televisi yaitu : 1. Penampilan Anchor (Penyaji Berita)

Kedudukan seorang anchor (penyaji berita) dan reporter di monitor mempengaruhi persepsi dan penerimaan penonton. Anchor yang tampak memiliki integritas dan smart (cerdas) mampu menghipnotis penonton untuk memelototi tayangan berita.

Penampilan anchor yang santai, bersahabat, dan komunikatif mampu mengajak penonton untuk lebih antusias mengikuti tayangan berita. Sebaliknya, jika penampilannya kurang bersahabat serta tidak kelihatan integritasnya maka bisa jadi penonton langsung memindahkan channel televisinya. (Baksin, 2009:65)

2. Narasumber

Jika mendengarkan narasumber langsung menuturkan kesaksiannya tentang suatu kejadian, khalayak mendapatkan kepuasan tersendiri. Itulah yang menjadi kelebihan tersendiri. Tapi jika khalayaknya membaca surat kabar, dia hanya mampu membaca nama dan identitas para narasumber.


(52)

Namun seperti yang diungkapkan J. B Wahyudi, dalam menyusun berita elektronik, reporter dituntut memiliki keterampilan dalam mengombinasikan fakta, uraian pendapat, dan penyajian pendapat yang relevan dari narasumbernya. Hal ini berkaitan dengan sistem penyiaran yang sering digunakan, yakni sistem ROSS.

Dalam sistem ROSS penampilan dan data dari narasumber mempunyai kedudukan yang berbeda – beda. Penyusunan kembali berita televisi harus dilakukan dengan hati – hati. Kombinasi antara fakta dan uraian serta pendapat dari narasumber harus disusun sedemikian rupa sehingga penonoton tidak cepat bosan mendengar berita televisi yang disajikan umumnya bersifar instan (meminjam istilah Ruedi Hofmann). (Baksin, 2009:65)

3. Bahasa

Pengertian bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Ferdinand de Saussure, seorang tokoh linguistik struktural menyimpulkan bahwa kelanggengan sebuah sistem bahasa justru terjadi karena setiap orang bebas di hadapan bahasa. Sebagai


(53)

kebebasan masyarakat di hadapan bahasa (Sarwono, 2001:42). (Baksin, 2009:67)

Antara bahasa sebagai sarana komunikasi verbal dan budaya memang tidak bisa dilepaskan. Keduanya saling terkait dan memengaruhi. Bahasa merupakan cerminan dari budaya yang berlaku, sementara budaya menyebarluaskan nilai – nilai melalui bahasa.

Seperti yang disebutkan Wandhangh, bahasa merupakan institusi sosial. Bahasa ada karena manusia berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial. Sebagai suatu institusi sosial, bahasa mencerminkan dan memengaruhi masyarakat di mana bahasa menjadi salah satu bagiannya (Devito, 1997:157). (Baksin, 2009:68)

C. Bahasa Jurnalistik Televisi

Bahasa jurnalistik elektronik (radio & televisi) tetap menggunakan standar EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Karena jurnalistik radio maupun televisi mempunyai sifat intimacy (kedekatan/intim), maka ada perbedaan yang menyolok antara bahasa jurnalistik televisi dengan bahasa jurnalistik cetak. Jika media cetak menekankan pada aspek bahasa formal, maka media radio maupun televisi menekankan pada aspek bahasa informal.


(54)

A.Bahasa Formal dan Bahasa Informal

Keformalan diukur berdasarkan kategori bahasa lisan (tutur). Bahasa formal artinya bahasa tulis yang kaku dan tidak menimbulkan intimacy, kecuali dalam penuliasan khas seperti feature, sementara bahasa informal merupakan bahasa tutur yang memungkinkan terjadinya kontak antara komunikator dalam hal ini news anchor dengan komunikan (audience).

Dalam kajian jurnalistik televisi sudah pasti harus ada komitmen eye contact (kontak mata), antara reporter dan anchor dengan penonoton. Jika diamati dengan adanya kontak mata, maka proses komunikasi yang terjadi saat penyiaran akan lancar dan berhasil guna. (Baksin, 2009:70)

Untuk menyusun naskah berita radio dan televisi, saran Soren H. Munhoff (The Five Star Approach to News Writing) dan Irving E. Fang tentang ELF (Easy Listening Formula) dan penggunaan kalimat yang tidak lebih dari 20 kata perlu diperhatikan. Jika kedua pendapat itu diperhatikan, sisipan yang disajikan, baik melalui radio maupun televisi akan sampai kepada khalayak dengan jernih dan jelas sehingga tidak akan menimbulkan pengertian yang berbeda.


(55)

yang disajikan dipilih yang mengandung unsur gerak. Gambar yang mengandung unsur gerakan lebih menarik ditonton dalam layar televisi yang relatif kecil (ukuran rasio 4:3). (Baksin, 2009:71)

Daya tarik bagi pemirsa adalah apabila audiovisual disajikan secara dinamis dan variatif, dengan komposisi gambar yang bersifat personal, misalnya medium close up (MCU), close up (CU), atau extreme close up (XCU). Gambar yang monoton dan statis akan menimbulkan kebosanan bagi khalayak. (Baksin, 2009:72)

B. Ragam Bahasa Penyiaran

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan jika menyusun naskah jurnalistik penyiaran :

1. Pilih kata yang tepat dan pendek. Misalnya kata meninggal seketika dan tewas. Pilih kata tewas.

2. Hilangkan kata yang mubazir. Misalnya dalam kalimat “Kesebelasan A dan B akan bertanding pukul 19.00 WIB nanti.” Hapuskan kata “akan” dan “nanti”. Kata yang mubazir adalah kata di dalam susunan kalimat yang jika kita hapus tidak akan mengubah pengertian kalimat.


(56)

4. Hindari penggunaan kata – kata asing. Jika istilah asing bersifat teknis dan terpaksa digunakan, istilah ini harus dijelaskan maskudnya.

Contoh :

Akibat cuaca buruk, penerbangan pesawat DC-9 Tekukur menerbangkan pesawat dengan instrument flight, yaitu teknik menerbangkan pesawat dengan hanya berdasarkan petunjuk yang peralatan yang ada.

5. Jangan menggunakan kalimat klise pada awal naskah. Kalimat klise adalah kalimat yang maknanya sudah bersifat umum. Contohnya :

a. Indonesia terletak di antara dua benua dan samudera. b. Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan

kesejahteraan bangsa.

6. Hindari penggunaan kalimat majemuk.

Dalam dunia penyiaran, ragam bahasa yang digunakan selain bahasa formal, juga bahasa tutur. Ragam bahasa penyiaran lebih banyak bertutur pada khalayak. Bahasa tutur harus baik, tetapi tidak perlu benar. Mengenai bahasa tutur ini, Julian Harris, Kelly Leiter, dan Stanley Johson (1985:211) menulis sebagai berikut : (Baksin, 2009:72)


(57)

Dua teknik yang penting menandai perbedaan antara berita untuk radio dan televisi serta berita yang ditulis untuk surat kabar. Pertama adalah konstruksi dan kedua adalah bahasa formal yang digunakan. Reporter radio dan televisi dalam menulis cenderung menggunakan ragam bahasa informal, dengan pemilihan kata sederhana. Kalimat pendek, sederhana, dan langsung pada permasalahan dengan tekanan pada akhir. Penggunaan kata – kata dan ungkapan yang sulit dihindari, karena kemungkinan dapat disalahpahami ketika didengar daripada ketika dibaca. Tetapi penulisan seharusnya tidak informal sehingga sulit menarik perhatian pendengar.

Bahasa tutur lebih bersifat informal, dalam arti struktur kalimatnya berbeda dengan struktur bahasa formal. Biasanya, struktur bahasa yang dipergunakan oleh penyiar berita bersifat formal, sedangkan struktur bahasa yang dipergunakan oleh reporter penyaji berita bersifat informal. (Baksin, 2009:73) D. Pengertian Berita

Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta Virt (ada atau terjadi) atau Virita (kejadian atau peristiwa). Namun secara Etimologis, istilah berita dalam bahasa Indonesia mendekati iastilah Bericht (en) dalam bahasa Belanda. Besar kemungkinan kedua istilah itu berketurunan, mengingat Indonesia sangat lama di jajah oleh Belanda. Dalam bahasa


(58)

Belanda Bericht (en) di jelaskan sebagai Mededeling (pengumuman) yang berakar kata dari made (delen) dengan sinonim pada Beekend Maken (memberitahukan, mengumumkan, membuat terkenal) dan Vertelen (menceritakan atau memberitahukan) (Van Haeringen, 1977:87) danWojowasito (1981:70, 394, dan 740). Sedangkan Departemen Pendidikan RI (1989:108 dan 331) membakukan istilah berita dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat”.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala hal peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak.

Sedangkan menurut Sumadiria, dalam bukunya “Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature”mengatakan bahwa Berita adalah:

“Laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media onlineinternet. (Sumadiria, 2005;65)”.

Dari pengertian di atas, dapat diartikan berita adalah suatu peristiwa yang penting dan menarik mengenai sebuah fakta dan peristiwa. Seperti juga yang dikatakan oleh Suhandangdalam buku “Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik


(59)

“Berita (news) itu tiada lain adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian banyak orang. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di dalam alam semesta ini, yang terjadinya pun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat di bicarakan orang banyak. (Suhandang, 2004;103)”.

Dari pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa berita merupakan sebuah laporan mengenai sebuah peristiwa yang aktual atau baru saja terjadi, dan masih menjadi pembicaraan masyarakat. Selain aktual, sebuah berita harus juga menarik dan menjadi perhatian masayarakat.

E. Jenis – jenis Berita

Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yakni, hard news (berita berat), soft news (berita ringan), dan investigative reports (laporan penyelidikan). Pembedaan terhadap tiga kategori tersebut didasarkan pada jenis peristiwa dan cara – cara penggalian data.

1. Hard News (Berita Berat)

Hard news (berita berat) adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi (Iskandar Muda, 2003 : 40). Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya suatu kebijakan pemerintah. Ini tentu saja akan menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan.


(60)

Reporter yang pandai bahkan seringkali menginformasikan berita tersebut lebih awal sebelum kebijakan tersebut diturunkan. Tentu dengan mengetengahkan sumber – sumber yang dapat meyakinkan pemirsa.

Secara umum pada hard news, data masih muda untuk diperoleh karena semuanya masih bisa transparan walaupun dalam beberapa kasus juga dialami reporter untuk menggali data yang sebenarnya. Hal semacam itu terjadi pada saat adanya bencana kebocoran gas beracun yang menimbulkan kematian banyak orang. Dalam peristiwa semacam ini para pemimpin perusahaan agak sulit ditemui guna dimintai keterangan dan tidak mau berbicara apa adanya bahkan ada kecendrungan untuk menghindari pers.

2. Soft News (Berita Ringan)

Soft news (berita ringan) seringkali juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya (Iskandar Muda, 2003 : 40). Berita – berita semacam ini lebih menitikberatkan pada hal – hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa yang lebih dikenal dengan istilah human interest.

Bagi stasiun televisi, berita ringan sangat diperlukan dalam setiap penyajian buletin berita. Hal ini karena berita ringan juga


(61)

disiarkan ada awal sajian. Secara psikologis, pemirsa yang mendapatkan sajian berita berat dari awal hingga akhir akan merasa tegang karena itu perlu interval seperti halnya iklan yang menjadi selingan dalam tayangan program berita meski memiliki tujuan utama untuk mempromosikan produk.

Durasi berita ringan sangat bervariasi, tetapi hampir tidak ada yang lebih panjang dari 2 menit dan lebih pendek dari 45 detik. Peletakkan tayangan soft news atau berita ringan pun bermacam – macam. Ada yang meletakkan berita ringan di tengah – tengah program berita, tetapi ada pula yang meletakkannya di akhir siaran berita. Semua tergantung pada soft news (berita ringan) yang disajikan sesuai dengan pemilihan oleh tim redaksi.

3. Investigative Reports (Laporan Penyelidikan)

Investigative reports (laporan penyelidikan) atau disebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif (Iskandar Muda, 2003 : 40). Data dan informasi tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya.

Berita penyelidikan ini sangat menarik karena cara mengungkapkannya pun tidak mudah. Seorang reporter untuk dapat melakukan tugas ini harus memiliki banyak sumber orang –


(62)

orang dalam yang mendapat jaminan untuk tidak terekspos karena keselamatan diri mereka.

Berita penyelidikan untuk media televisi akan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan berita yang sama untuk media cetak. Televisi membutuhkan gambar bahkan wajah orang yang diwawancarai. Namun teknologi elektronika kini memungkinkan untuk dapat mengaburkan wajah orang yang diwawancarai agar dapat terhindar dari kemungkinan bahaya atas apa yang ia sampaikan dalam wawancara televisi.

F. Nilai dan Kualitas Berita

Sejumlah definisi berita yang dikemukakan oleh sejumlah ahli dengan berbagai sudut pandang dan penekanan khusus sangat berguna untuk merumuskan nilai-nilai berita yang menjadi standar kelayakan sebuah berita layak atau tidak layak untuk dimuat atau disiarkan kepada masyarakat. Dalam suatu kejadian atau peristiwa, tidak semua bisa dijadikan berita. Peristiwa atau kejadian tersebut bisa di jadikan sebuah berita apabila memiliki nilai berita. Mencherdalam buku Baksin, “Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik” (Baksin,2006:50), membagi nilai berita menjadi tujuh bagian, yaitu:

a. Timeless : Event That Immediate Recent


(63)

b. Impact : Event That are Likely To Effect Many People

artinya adalah suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak.

c. Prominence : Event Involving Well-Known People or

Institutions

Artinya, suatu kejadian yang mengandung nilai keanggunan bagi seorang maupun lembaga.

d. Proximity : Events Geographically or Emotionally Close To

The Reader, Viewer or Listener

Artinya, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional.

e. Conflict : Event That Reflect Clashes Between People or

Institutions

Artinya, suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat atau lembaga.

f. The Unusual : Events That Deviate Sharply From The

Expected and The Experiences of Every Day Life

Artinya, suatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya terjadi, dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari.

g. The Currency : Event and Situations That are Being Talked


(64)

Artinya, hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. (Baksin, 2006:50)

Sedangkan untuk mengukur kualitas berita menurut Charnly, dalam buku Baksin, “Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik”, adalah sebagai berikut :

a. Accurate : All Information is Verifed Before is Used

artinya, sebelum berita tersebut di sebarluaskan, harus di cek dahulu ketepatannya.

b. Properly Attributed : The Reporter Identifieshis or Her

Source of Information

Artinya, semua saksi atau narasumber harus punya kapabilitas untuk memberikan kesaksian atau informasi tentang yang diberitakan.

c. Balanced and Fair : All Sides in A Controversy are Given

Artinya, bahwa semua narasumber harus di gali informasinya secara seimbang.

d. Objective : The News Writer Does Not Inject His or Her

Feeling or Opinion

Artinya, penulis berita harus objektif sesuai dengan informasi yang di dapat dari realitas, fakta dan narasumber.


(65)

Artinya, materi berita di susun secara ringkas, padat dan langsung sehingga mudah di pahami.

f. Well Written : Stories are Clear, Direct, Interesting.

Artinya, kisah beritanya harus jelas, langsung dan menarik. (Baksin, 2006:51)

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa suatu berita memang harus benar-benar memiliki nilai berita untuk dapat di muat atau di sebarluaskan kepada masyarakat. Berita merupakan kejadian yang bersifat nyata atau berupa fakta, oleh karena itu kualitas sebuah berita bisa di ukur melalui ketepatan isi dari berita tersebut. 2.4 Analisis Tentang Kegiatan Jurnalistik Televisi di Divisi News PJTV

Parijs Van Java TV atau yang lebih familiar dengan sebutan PJTV merupakan salah satu stasiun televisi swasta lokal yang cukup menarik perhatian warga Bandung. Terbukti meski banyak kompetitor sesama stasiun televisi lokal lainnya, PJTV masih tetap eksis dan semakin melahirkan ragam program yang tak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi.

Program – program acara yang disajikan PJTV sangat beragam yang terbagi ke dalam program – program yang sifatnya menghibur dan program – program berita yakni program berita “Halo Bandung Pagi” dan Halo Bandung Petang”, program talk show “Simpang Braga”, program dialog “Tanpa Jarak”hingga program berita bahasa sunda “Bewara Bandung” yang tentunya kesemua program – program acara tersebut tetap memperhatikan unsur


(66)

proximity (kedekatan) dengan warga Bandung dengan mengedepankan sajian program yang sangat Bandung.

Dalam upaya menyajikan informasi dan berita kepada pemirsanya, tentunya tak terlepas dari peran seorang reporter. Reporter yang bernaung di bawah bendera divisi news yang menjadi tanggung jawab langsung pemimpin redaksi atas apa yang diberitakan merupakan ujung tombak dalam sebuah redaksi. Reporter yang tergabung dalam divisi news PJTV setiap harinya mengumpulkan berita setidaknya tiga berita yang nantinya akan ditayangkan dalam program berita “Halo Bandung Petang” dan “Halo Bandung Pagi” serta nantinya informasi yang dianggap perlu dikaji lebih dalam akan dijadikan tema dalam program talk show “Simpang Braga” ataupun dialog “Tanpa Jarak”.

Reporter yang berada di area Bandung dan sekitarnya, setiap harinya wajib menyetorkan berita ke redaksi divisi news PJTV paling lambat pukul 15.00 WIB setiap harinya. Ini dikarenakan setelah proses penyetoran berita akan langsung disunting dan dipilih berita mana yang akan naik tayang pada

program berita “Halo Bandung Petang” yang akan tayang pada pukul 19.00

WIB setiap harinya. Jika berita yang disetorkan tidak naik tayang pada program berita “Halo Bandung Petang”, maka berita tersebut akan ditayangkan pada program berita “Halo Bandung Pagi” keesokan harinya dengan memperhatikan dan mempertimbangkan nilai dan kelayakan berita untuk ditayangkan.


(67)

Sementara untuk kontributor daerah yang tersebar di wilayah sukabumi, garut serta cianjur, deadline penyetoran berita dan gambar sama seperti reporter yang berada di wilayah Bandung. Berbeda dengan reporter yang berada di wilayah Bandung untuk kontributor daerah setidaknya hanya menyetorkan satu berita saja melalui e-mail dan mengunggah gambar melalui server PJTV.

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di divisi news PJTV. Banyak ilmu yang didapat terutama dalam aplikasi ilmu jurnalistik yang selama ini hanya didapatkan melalui teori dan aplikasi yang sifatnya praktis selama perkuliahan. Sementara selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan terutama ketika menjadi reporter dan terjun langsung ke lapangan untuk mencari berita yang dibimbing oleh pembimbing reporter, banyak peristiwa maupun kejadian serta ilmu yang didapatkan lebih dari apa yang didapat dibangku perkuliahan sehingga semakin memperkaya pengetahuan dan tentunya menambah pengalaman penulis. Didalam kantor divisi news PJTV pun terlihat arus komunikasi upward dan downward yang di lakukan redaksi terhadap reporternya maupun sebaliknya agar hubungan antara bawahan dan atasan terjalin harmonis dan menghasilkan pekerjaan sebaik – baiknya sesuai ketentuan. Selama menjalani praktek kerja lapangan, ternyata menulis mendapatkan suatu fakta yang cukup menarik salah satunya yaitu, bahwa tidak semua reporter mempunyai latar belakang keilmuan jurnalistik. Tapi, bukan berarti sang reporter tidak mengetahui mengenai dunia jurnalistik. Dia mendapatkan ilmu jurnalistik secara langsung dari


(68)

teman – teman dekatnya yang mempunyai latar belakang jurnalistik, dan akhirnya karena pengalamannya itu sang reporter bisa melakukan tugasnya dengan baik sebagai reporter di divisi news PJTV.

2.5 Analisis Layanan Divisi News PJTV Kepada Mahasiswa PKL

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan di divisi news PJTV terhitung sejak tanggal 9 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012 sesuai dengan surat yang ditandatangani oleh Dekan FISIP UNIKOM, lingkungan kerja di divisi news PJTV sangatlah menyenangkan dan nyaman. Pada awal penulis mengajukan permohonan untuk melaksanakan praktek kerja lapangan, sambutan yang diberikan begitu ramah dan hangat.

Hal tersebut pun dirasakan penulis ketika mulai melaksanakan praktek kerja lapangan. Bahkan suasana kekeluargaan lebih terasa ketika penulis sudah mulai melaksanakan praktek kerja lapangan. Terlebih ketika penulis terjun ke lapangan untuk mencari berita bersama reporter pembimbing. Reporter pembimbing tak segan berbagi pengetahuan dan pengalaman selama menjalani profesi sebagai seorang jurnalis.

Keramahan juga dirasakan penulis ketika menjadi asisten sekretaris redaksi ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. Sekretaris redaksi yang juga pembimbing penulis merupakan teman bagi penulis karena tak segan untuk menjelaskan dan mengajarkan tugas – tugas yang diberikan kepada penulis termasuk berbagi pengalaman menjadi seorang sekretaris redaksi. Semua yang


(69)

menunjukkan senioritas kepada penulis. Semua seperti teman yang tak segan berbagi pengetahuan dan pengalamannya meski belum lama menjadi bagian dari divisi news PJTV. Seusai penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ketika penulis berkunjung guna silaturahmi, semua masih tetap ramah dan baik terhadap penulis.

Pengalaman dan pengetahuan tambahan yang didapat penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan tentunya tak terlepas dari keramahan dan suasana kekeluargaan yang dirasakan penulis. Penulis merasa beruntung dapat menjadi bagian dari divisi news PJTV yang memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta relasi – relasi baru yang membuat penulis kian mendapatkan pengetahuan dan juga pengalaman baru.


(70)

PENUTUP

3.1SIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan penulis selama lebih kurang tiga minggu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Esa Visual Padjajaran Tivi resmi berdiri pada bulan Maret tahun 2005 yang merupakan badan hukum lembaga penyiaran swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung, Jawa Barat. Lembaga penyiaran swasta ini kemudian dinamakan PJTV yang awalnya bernama “Padjajaran TV” yang kemudian bertransformasi menjadi “Parijs Van Java TV”.

2. Setelah menjalani siaran percobaan, pada Maret 2006 PJTV melakukan take over ke Jawa Pos Group, dan melakukan siaran secara permanen. Dalam programnya, PJTV mengusung konsep televisi lokal yang mengutamakan konten lokal dan budaya masyarakat kota Bandung. Pada bulan Maret 2006, PJTV bergabung bersama PT Jawa Pos Group (kelompok media terbesar yang ada di Indonesia, yang telah menjadi market leader untuk koran dan televisi lokal di Jawa Timur dan beberapa kota lainnya).

3. Divisi news PJTV dipimpin oleh pemimpin redaksi yang dibantu oleh sekretaris redaksi dalam menjalankan tugasnya. Divisi news PJTV terbagi menjadi dua yakni bagian berita harian (daily report) yang menaungi para reporter dan bagian news and current affair yang membawahi bagian produksi berita.


(71)

akan langsung disunting dan ditentukan apakah berita tersebut layak untuk ditayangkan atau tidak oleh kepala bagian berita harian (daily report).

3.2SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka diperoleh saran – saran kepada PJTV serta mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya. Adapun saran – saran tersebut antara lain sebagai berikut :

3.2.1 Saran Untuk PJTV

Adapun saran untuk PJTV guna masukan dan evaluasi yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu stasiun televisi lokal swasta yang sudah tergolong mapan, terlebih berada di bawah naungan salah satu grup media terbesar di Indonesia, sebaiknya sarana dan prasarana guna menunjang program – program acara yang ditayangkan serta kinerja karyawannya dapat lebih dimaksimalkan.

2. Penambahan kontributor di daerah – daerah lainnya di Jawa Barat sebaiknya dipertimbangkan agar nantinya ragam berita lebih variatif dan tentunya lebih luas jangkauannya perolehan beritanya.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

Adapun saran – saran yang dapat diberikan penulis kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya khususnya di PJTV adalah sebagai berikut :


(72)

perkuliahan. Karena saat melaksanakan praktek kerja lapangan, mahasiswa akan langsung dihadapkan dengan pengaplikasian ilmu sesuai dengan konsentrasi keilmuannya yakni jurnalistik.

2. Persiapan mental dan fisik juga diperlukan bagi mahasiwa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan khususnya bagi mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter baik itu di PJTV ataupun stasiun televisi lainnya agar tak kaget saat terjun ke lapangan mencari berita. 3. Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan tidak malu untuk

bertanya ataupun mencari tahu tentang apa yang harus dikerjakan maupun jika nantinya menemukan kesulitan saat mengerjakan tugas selama melaksanakan praktek kerja lapangan.


(73)

(74)

(1)

menunjukkan senioritas kepada penulis. Semua seperti teman yang tak segan berbagi pengetahuan dan pengalamannya meski belum lama menjadi bagian dari divisi news PJTV. Seusai penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ketika penulis berkunjung guna silaturahmi, semua masih tetap ramah dan baik terhadap penulis.

Pengalaman dan pengetahuan tambahan yang didapat penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan tentunya tak terlepas dari keramahan dan suasana kekeluargaan yang dirasakan penulis. Penulis merasa beruntung dapat menjadi bagian dari divisi news PJTV yang memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta relasi – relasi baru yang membuat penulis kian mendapatkan pengetahuan dan juga pengalaman baru.


(2)

57

BAB III

PENUTUP

3.1SIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan penulis selama lebih kurang tiga minggu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Esa Visual Padjajaran Tivi resmi berdiri pada bulan Maret tahun 2005 yang merupakan badan hukum lembaga penyiaran swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung, Jawa Barat. Lembaga penyiaran swasta ini kemudian dinamakan PJTV yang awalnya bernama “Padjajaran TV” yang kemudian bertransformasi menjadi “Parijs Van Java TV”.

2. Setelah menjalani siaran percobaan, pada Maret 2006 PJTV melakukan take over ke Jawa Pos Group, dan melakukan siaran secara permanen. Dalam programnya, PJTV mengusung konsep televisi lokal yang mengutamakan konten lokal dan budaya masyarakat kota Bandung. Pada bulan Maret 2006, PJTV bergabung bersama PT Jawa Pos Group (kelompok media terbesar yang ada di Indonesia, yang telah menjadi market leader untuk koran dan televisi lokal di Jawa Timur dan beberapa kota lainnya).

3. Divisi news PJTV dipimpin oleh pemimpin redaksi yang dibantu oleh sekretaris redaksi dalam menjalankan tugasnya. Divisi news PJTV terbagi menjadi dua yakni bagian berita harian (daily report) yang menaungi para reporter dan bagian news and current affair yang membawahi bagian produksi berita.


(3)

4. Deadline reporter untuk menyetorkan berita setiap harinya yakni pukul 15.00 WIB yang akan langsung disunting dan ditentukan apakah berita tersebut layak untuk ditayangkan atau tidak oleh kepala bagian berita harian (daily report).

3.2SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka diperoleh saran – saran kepada PJTV serta mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya. Adapun saran – saran tersebut antara lain sebagai berikut :

3.2.1 Saran Untuk PJTV

Adapun saran untuk PJTV guna masukan dan evaluasi yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu stasiun televisi lokal swasta yang sudah tergolong mapan, terlebih berada di bawah naungan salah satu grup media terbesar di Indonesia, sebaiknya sarana dan prasarana guna menunjang program – program acara yang ditayangkan serta kinerja karyawannya dapat lebih dimaksimalkan.

2. Penambahan kontributor di daerah – daerah lainnya di Jawa Barat sebaiknya dipertimbangkan agar nantinya ragam berita lebih variatif dan tentunya lebih luas jangkauannya perolehan beritanya.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

Adapun saran – saran yang dapat diberikan penulis kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya khususnya di PJTV adalah sebagai berikut :


(4)

59

1. Mahasiswa harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan. Karena saat melaksanakan praktek kerja lapangan, mahasiswa akan langsung dihadapkan dengan pengaplikasian ilmu sesuai dengan konsentrasi keilmuannya yakni jurnalistik.

2. Persiapan mental dan fisik juga diperlukan bagi mahasiwa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan khususnya bagi mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter baik itu di PJTV ataupun stasiun televisi lainnya agar tak kaget saat terjun ke lapangan mencari berita.

3. Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan tidak malu untuk bertanya ataupun mencari tahu tentang apa yang harus dikerjakan maupun jika nantinya menemukan kesulitan saat mengerjakan tugas selama melaksanakan praktek kerja lapangan.


(5)

(6)