Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Divisi News PT. Esa Visual Padjajaran Tivi (PJTV) Bandung

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI DIVISI NEWS PT. ESA VISUAL PADJAJARAN TIVI (PJTV)

BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh,

MEIDIANA CRISHANTINA NIM : 41809107

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Kamus Jurnalistik

Baksin, Askurifai. 2009.

Jurnalistik Televisi “ Teori dan Praktik “. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Wahyudi, J.B. 1996.

Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Bandung : Pustaka Utama Grafiti Kamus Besar Bahasa Indonesia

Sumadiria, Haris, H.S. 2005.

Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita Dan Feature : Panduan Praktis Jurnalis Professional. Jakarta : Simbiosa Rekatama Media

Sumber Lain

1. www.pjtv.co.id


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Meidiana Crishantina Nama Panggilan : mey, memey

Tempat / Tgl lahir : Rangkasbitung, 16 Mei 1992 Status : Belum menikah

Alamat : Jl. RA. Kartini No 39 RT/RW : 02/10 Kel : MC Timur Kecamatan : Rangkasbitung Agama : Islam

Telepon : 085777109830/ 081310679592 Hobby : Jalan-jalan , Kuliner, Basket Tinggi /Brt Bdn : 170 cm/ 55 Kg

B. PENDIDIKAN FORMAL

2009 :Program Studi SOSPOL, Jurusan Ilmu Komunikasi Spesialisas Jurnalistik

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung 2006-2009 : SMA 1 Rangkasbitung


(4)

2003-2006 : SMP Negeri 4 Rangkasbitung

1998-2003 : SDN Komplek Kejaksaan Rangkasbitung C. PENGALAMAN BEKERJA


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat sang Maha Kuasa Allah SWT, Karena dengan izin-Nya dan setitik ilmu pengetahuan yang dipinjamkan kepada mahluk-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan yaitu di PT.Esa Visual Padjajaran Tivi (PJTV) Bandung, Propinsi Jawa Barat. Yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta no 633 Bandung. Laporan kerja praktek ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek di Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Kehumasan Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa untuk menyelesaikan sebuah laporan tidaklah mudah bila tanpa adanya bantuan dan dorongan yang membatu baik itu berupa petunjuk, informasi, dukumgan,bimbingan serta kerjasama dengan masing-masing pihak untuk menyelesaikan laporan ini. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof . Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik atas arahan dan dukungannya.


(6)

iii

2. Bapak Drs. Manap Solihat., M.Si. selaku Ketua program studi Ilmu komunikasi, sekaligus sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan saran, arahan dan bimbingan bagi penulis.

3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan perkuliahan.

4. Yth. Bapak Sangra Juliano P., S.I.Kom selaku dosen wali yang telah banyak memberikan motivasi, arti hidup, nasehat, semangat, pengarahan pada anak walinya serta sekaligus pembimbing penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

5. Yth. Bapak Adiyana Syalamet, S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arti hidup, nasehat, semangat, pengarahan pada anak walinya serta sekaligus pembimbing penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf pegawai program studi Ilmu Komunikasi, UNIKOM yang telah banyak membantu penulis.

7. Bapak Ferry Setiawan, selaku pembimbing kerja praktek bagian Redaksi, yang telah menerima penulis dengan baik dan mau meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

8. Seluruh crew PT. Esa Visual Padjajaran Tivi (PJTV) Bandung yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan PKL di PT.Esa Visual Padjajaran Tivi (PJTV) Bandung.


(7)

iv

9. Ayah dan Ibu yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tak terhingga serta selalu memberi dorongan dan do’a setiap saat kepada penulis.

10.Adikku Tercinta yang telah memberikan support.

11.Teman-teman di Kelas IK-Jurnalistik 2 dan semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu yang telah memberikan dorongan semangatnya kepada penulis.

12.Sahabat – sahabat Kampusku, yang selalu mendukung dalam menempuh perkuliahan.

Penulis menyadari segala keterbatasan kekurangan dalam mengerjakan penulisan laporan ini, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik untuk menyempurnakan laporan ini semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini, penulis telah menyinggung perasaan atau menyakiti hati kepada semua orang baik secara tidak sengaja maupun yang disengaja.

Bandung, Desember 2012


(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PT. Esa Visual Padjajaran Tivi Bandung ... 1

1.1.1 Berdirinya PJTV... 3

1.1.2 PJTV Saat Ini ... 4

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan... 3

1.1.4 Logo dan Arti Lambang... 4

1.2 Sejarah Divisi News PJTV ... 6

1.3 Struktur Perusahaan ... 7

1.4 Struktur Organisasi Divisi News ... 8

1.5 Job Description ... 8

1.6 Sarana dan Prasarana ... 12

1.7 Lokasi dan Waktu PKL ... 13

1.7.1 Lokasi PKL... 13


(9)

vi

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktifitas Kegiatan PKL ... 14

2.2 Deskripsi Kegiatan PKL... 22

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin ... 22

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil ... 35

2.3 Deskripsi Divisi News PJTV ... 37

2.4 Analisis Tentang Kegiatan Selama PKL ... 39

2.4.1 Analisis Tentang Jurnalistik Televisi... 39

2.4.2 Analisis Tentang Kegiatan Jurnalistik Televisi di Divisi News PJTV ...55

2.5 Analisis Pelayanan Devisi News PJTV Kepada Mahasiswa PKL ... 57

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan... 60

3.2. Saran ... 61

3.2.1 Saran Untuk PJTV ... 61

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... 62 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Divisi News ... 8 Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana Divisi News ...12


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1SEJARAH PERUSAHAAN

1.1.1 Berdirinya PJTV

PT. Esa Visual Padjajaran Tivi resmi berdiri pada bulan Maret tahun 2005 yang merupakan badan hukum lembaga penyiaran swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung, Jawa Barat. Lembaga penyiaran swasta ini kemudian dinamakan PJTV yakni sebagai stasiun televisi lokal di Bandung khususnya serta Jawa Barat pada umumnya.

Tepat satu tahun kemudian, setelah menjalani siaran percobaan, pada Maret 2006 PJTV melakukan take over ke Jawa Pos Group, dan melakukan siaran secara permanen. Dalam programnya, PJTV mengusung konsep televisi lokal yang mengutamakan konten lokal dan budaya masyarakat kota Bandung. Pada bulan Maret 2006, PJTV bergabung bersama PT Jawa Pos Group (kelompok media terbesar yang ada di Indonesia, yang telah menjadi market leader untuk koran dan televisi lokal di Jawa Timur dan beberapa kota lainnya). Hal ini membuat PJTV semakin yakin untuk mengukuhkan dirinya dan dapat bersaing dengan beberapa Televisi lokal yang telah ada di Bandung sebelumnya. Para pendiri stasiun televisi ini bertekad untuk menjadikan PJTV sebagai televisi lokal yang memfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa serta bertekad untuk menjadikan PJTV sebagai lembaga penyiaran yang tetap


(13)

2

setia pada prinsipnya dalam menyelenggarakan fungsinya untuk tetap bersikap independen, obyektif, jujur, dan mampu berpartisipasi dalam usaha pemberdayaan masyarakat di Jawa Barat.

1.1.2 PJTV Saat Ini

Untuk menjawab tantangan global yang menuntut industri media semakin kreatif dan inovatif, maka PJTV pun menjawab tantangan tersebut dengan melakukan pengembangan dan perubahan di beberapa bagian. Perkembangan pesat pun terjadi dalam tubuh PJTV dalam rangka mengantarkan PJTV untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengkonsep tujuannya. Salah satu perubahan besar yang dilakukan yakni berganti nama dari yang semula “Padjajaran TV” menjadi “Parijs Van Java TV”. Perubahan ini didasarkan lantaran adanya perubahan struktut manajemen dimana manajemen baru PJTV lebih memperjelas target perusahaannya. Didukung oleh tenaga muda dan kreatif serta mempunyai visi yang sama, saat ini PJTV menjadi stasiun televisi yang kian eksis dan berkembang di Kota Bandung.

Dengan semangat guna mencapai visi yang telah dikonsepkan, maka PJTV pun menghadirkan program – program unggulan yang dikemas sedemikian menarik sehingga tak hanya bersifat menghibur, tetapi juga mendidik. PJTV merupakan stasiun televisi lokal pertama di Bandung yang telah mengudara kurang lebih 18 jam per hari. Saat ini, PJTV tengah dalam proses pengembangan yakni menambah daya pancar menjadi 10 KW sehingga diharapkan tentunya dapat menjangkau sebagian besar wilayah Jawa Barat


(14)

3

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan atau sebuah media yang tergolong mapan, tentunya PJTV yang merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Kota Bandung memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai arah dan tujuan perusahaan untuk melangkah kedepannya. Adapun visi dan misi dari PJTV adalah sebagai berikut :

Visi

Menjadikan PJTV menjadi stasiun televisi yang terdepan dalam rangka memberikan informasi yang cerdas serta mempunyai kepedulian nyata dalam ikut berperan memajukan lini strategis bagi kemajuan masyarakat, dan ikut berkiprah menjaga keutuhan masyarakat Bandung (Jawa Barat).

Misi

- Memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat sekitar melalui program-program yang sesuai dengan kondisi masyarakat Bandung dan sekitarnya.

- Menjadi partner bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam ikut mensukseskan program-program pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak.

- Memberikan nilai tambah bagi potensi peningkatan pendapatan daerah dengan melahirkan usaha-usaha baru dan pendapatan usaha yang semakin meningkat.


(15)

4

- Membuat program-program siaran unggulan yang menggambarkan kebudayaan masyarakat Bandung, baik program yang bersifat kesenian, budaya dan pendidikan.

- Menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat melalului program-program yang bersifat edutaiment(edukasi dan entertainment).

1.1.4 Logo dan Arti Lambang

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa khususnya pertelevisian tentunya penting untuk memiliki sebuah logo. Selain sebagai identitas perusahaan atau media tersebut, logo juga memiliki fungsi untuk mendekatkan media tersebut dengan audiens sebagai target perusahaan yang bergerak di bidang media agar lebih mudah dikenal dan diingat masyarakat.

Adapun logo dari Parijs Van Java TV dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1.1 Logo PJTV Bandung


(16)

5

Logo yang dimiliki salah satu stasiun televisi lokal di kota Bandung ini tentunya memiliki filosofi atau makna yang dijadikan sebagai landasan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berikut adalah penjelasan mengenai filosofi atau makna yang terkandung dalam logo Parijs Van Java TV :

- Cakram

Cakram di sini memiliki filosofi yakni dinamis, produktif serta menunjukkan kecepatan. Maknanya mengartikan bahwa PJTV merupakan stasiun televisi yang bersifat cepat, penyampaiannya aktual dalam hal memperbaharui data atau informasi dari peristiwa yang terjadi di sekitar masyarakat untuk kembali disampaikan kepada masyarakat atau audiensnya.

- Lingkaran

Bermakna kesempurnaan yang tak berujung. Filosofi yang terkandung di dalamnya menandakan sebuah kesempurnaan. Kesempurnaan dalam melakukan pekerjaan yang diharapkan dapat menjadikan PJTV sebagai stasiun televisi lokal yang sukses dan mendapatkan tempat di masyarakat khususnya masyarakat kota Bandung.

- PJTV

PJTV sendiri selain merupakan singkatan dari Parijs Van Java TV, acapkali juga dianggap sebagai plesetan dari Post Java TV. Hal ini lantaran PJTV merupakan media yang berada di bawah naungan salah satu grup media besar di Indonesia yakni PT Jawa Pos Group.


(17)

6

- Parijs Van Java TV

Nama Parijs Van Java diambil mengingat nama ini merupakan julukan dari Kota Bandung yang sudah cukup familiar di masyarakat bahkan terkenal hampir ke seantero dunia. Meskipun pada awalnya nama ini dipilih setelah perusahaan bertransformasi untuk manajemen yang lebih baik seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.

- Warna Biru

Biru dipilih sebagai warna baru PJTV setelah bertransformasi pada 2008 karena dianggap melambangkan makna kesejukan yang diharapkan dapat memberikan kesejukan kepada audiensnya.

1.2SEJARAH DIVISI NEWS PJTV

Divisi news atau berita merupakan divisi yang penting dalam sebuah media massa televisi terkecuali media tersebut mengkhususkan diri pada suatu segmentasi acara seperti halnya stasiun televisi internasional MTV yang mengkhususkan pada tayangan musik. Seperti halnya stasiun – stasiun televisi nasional maupun lokal yang ada di Indonesia, Parijs Van Java TV (PJTV) juga memiliki divisi news yang bertugas untuk menayangkan program – program berita yang khusus memberitakan seputar kota Bandung dan sekitarnya sesuai dengan jangkauan siaran PJTV dan dikarenakan memerhatikan faktor proximity (kedekatan) dari pemirsanya.

Divisi news atau berita di PJTV sendiri terbentuk seiring dengan terbentuknya PJTV pada 2005. Adapun divisi news terdiri dari pemimpin redaksi yang bertugas


(18)

7

untuk kjgsadjsdj. Dalam menjalankan divisi news untuk menghasilkan program – program berita yang diunggulkan, pemimpin redaksi dibantu oleh sekretaris redaksi yang bertugas mengurusi hal – hal yang bersifat administratif dalam redaksi, kepala bagian program berita yang memiliki tugas untuk menyusun dan memproduksi program – program berita serta kepala bagian berita atau yang lebih dikenal dengan koordinator liputan (korlip) yang menjadi koordinator para reporter dalam mengumpulkan informasi atau berita setiap harinya.

1.3STRUKTUR PERUSAHAAN

Adapun struktur perusahaan PT. Esa Visual Padjajaran Tivi (PJTV) dapat dilihat dalam gambar 1.2 berikut :


(19)

8

1.4STRUKTUR ORGANISASI DIVISI NEWS

Adapun struktur organisasi dari divisi news PJTV dapat dilihat pada gambar 1.3 berikut :

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Divisi News

Sumber : Arsip Penulis, 2012

1.5JOB DESCRIPTION

Seperti yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya, divisi news dalam sebuah stasiun televisi merupakan bagian atau divisi yang tergolong penting karena program – program news atau berita merupakan program penting yang “wajib” dimiliki stasiun televisi jika stasiun televisi tersebut tidak memiliki segmentasi


(20)

9

khusus. Dalam menjalankan divisi news, tentunya terdapat bagian – bagian dalam struktur organisasi divisi news seperti yang tertera pada sub bab sebelumnya yang mempunyai tugas masing – masing guna menjalankan fungsi divisi news sebagaimana mestinya. Adapun job description dari setiap bagian yang terdapat dalam struktur organisasi divisi news antara lain sebagai berikut :

Pemimpin Redaksi

Tugas pemimpin redaksi sendiri tergolong tidak mudah. Pemimpin Redaksi atau juga dikenal dengan sebutan editor in chief bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja redaksi sehari - harinya. Pemred setiap harinya mengawasi isi seluruh program – program berita yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Adapun tugas dari pemimpin redaksi yakni sebagai berikut :

1. Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan. 2. Bertanggungjawab terhadap kualitas produk penerbitan. 3. Memimpin rapat redaksi.

4. Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat pada setiap program berita.

5. Menentukan layak tidaknya suatu berita untuk ditayangkan atau diangkat.

6. Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti Pemimpin Perusahaan untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan.


(21)

10

7. Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai instansi.

Sekretaris Redaksi

Pada umumnya sekretaris redaksi memiliki tugas untuk mengatur dan mengurusi hal – hal yang sifatnya administratif seperti :

1. Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan.

2. Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja.

3. Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset kamera, alat tulis, dan note book.

4. Menata keperluan keuangan redaksi seperti uang perjalanan, uang saku, uang rapat, serta

5. Mengatur jadwal rapat redaksi seperti rapat perencanaan, rapat cheking dan rapat final.

Kepala Bagian Produksi Program – program Berita

Kepala bagian produksi program – program berita pada divisi news PJTV memiliki fungsi dan peranan untuk mengatur dan bertanggung jawab atas program – program berita yang ditayangkan.

Kepala Bagian Berita Harian (Koordinator Liputan)

Sebagai kepala bagian berita harian atau bisa juga disebut dengan koordinator liputan, tentunya memiliki peranan penting dalam sebuah redaksi


(22)

11

atau divisi news. Ini dikarenakan fungsi dan tugas dari korlip sangat penting dalam hal mendapatkan berita atau informasi yang akan ditayangkan setiap harinya. Adapun tugas dari kepala bagian berita harian atau koordinator liputan adalah sebagai berikut :

1. Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter. 2. Memberikan penugasan kepada reporter.

3. Memantau tugas atau kerja para reporter.

4. Melakukan komunikasi setiap saat kepada reporter dan redaktur guna koordinasi.

Produser

Produser pada divisi news PJTV sebagaimana produser pada umumnya mempunyai fungsi dan tugas serta tanggung jawab terhadap program – program acara berita yang akan ditayangkan. Dalam hal ini, program – program acara berita yang digarap oleh divisi news antara lain program “Halo Bandung Pagi” dan “Halo Bandung Petang”, program berita bahasa sunda “Bewara Bandung”, program talkhsow “Simpang Braga” serta program dialog “Tanpa Jarak”.

Reporter

Sebagaimana dalam setiap redaksi atau divisi news, reporter merupakan bagian terendah dalam struktur organisasinya namun memegang peranan yang sangat penting. Ini dikarenakan reporterlah yang ditugaskan ke lapangan untuk mencari berita dan informasi serta mewawancarai narasumber guna


(23)

12

memperoleh berita yang akan ditayangkan atau diberitakan. Adapun tugas pokok dari seorang reporter antara lain sebagai berikut :

1. Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur. 2. Menulis hasil wawancara dan laporan kepada redaktur.

3. Memberikan usulan berita kepada redaktur terhadap suatu informasi yang dianggap penting.

4. Membina dan menjalin hubungan dengan sumber – sumber penting di berbagai instansi.

5. Menghadiri acara konferensi pers baik itu yang ditunjuk oleh redaktur maupun atas inisiatif sendiri guna mendapatkan berita.

1.6SARANA DAN PRASARANA

Untuk menunjang kinerja setiap bagian dalam divisi news tentunya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar kinerja yang dihasilkan maksimal dan memuaskan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki divisi news PJTV dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Sarana dan Prasarana Divisi News

No. Inventaris Jumlah Keterangan

1. Perangkat Komputer 7 Baik 2. Meja Kerja 7 Baik 3. Kursi Kerja 7 Baik

4. Printer 2 Baik


(24)

13

6. Kamera Reporter 2 Baik 7. Handycam Reporter 3 Baik

8. AC 1 Baik

9. White Board 1 Baik

10. Telepon 1 Baik

Sumber : Arsip Penulis, 2012

1.7LOKASI DAN WAKTU PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan penulis yakni di bagian divisi News Department PJTV sebagai reporter dan juga asisten sekretaris redaksi yang berlokasi di Jalan Soekarno – Hatta No. 633 Bandung – Jawa Barat. Adapun alamat website perusahaan yakni www.pjtv.co.id.

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh penulis didasarkan waktu yang tertera pada surat izin praktek kerja lapangan. Adapun pelaksanaan praktek kerja lapangan terhitung sejak Senin, 9 Juli 2012 hingga Selasa, 31 Juli 2012 dengan jam kerja yang fleksibel.


(25)

14

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pendidikan merupakan modal terpenting di zaman ini. Dalam situasi dan kondisi sekarang ini tanpa adanya pendidikan yang memadai sulit untuk memacu diri kita untuk mencapai masa depan yang lebih cerah dan global, semua ini diperlukan keinginan dan kemauan yang lebih dalam diri kita masing-masing. Dengan pendidikan dan belajar yang tekun akan membawa kita semua dalam mewujudkan cita-cita dan impian yang telah kita harapkan di zaman modern dan global ini. Dalam Era Globalisasi ini kita diharapkan terus berusaha meningkatkan sumber daya yang handal dan berkualitas yang mampu bersaing secara efektif.

Untuk mencapai yang kita inginkan, maka Program Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Universitas Komputer Indonesia sebagai salah satu lembaga pendidikan perkuliahan yang formal khususnya, memberikan kesempatan pada mahasiswa agar dapat mengaplikasikan seluruh materi yang didapat selama perkuliahan secara langsung sesuai dengan jurusan mahasiswa yang bersangkutan. Sehingga mahasiswa dapat merasakan situasi dan kondisi yang akan dihadapi di masa akan datang dan berusaha untuk menambah wawasan yang mampu mendorong mahasiswa untuk selalu berprestasi. Karena pada dasarnya perkuliahan tidak hanya terbatas pada ilmu dan teori yang dipelajari saja.


(26)

15

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Parijs Van Java TV, penulis ditempatkan di divisi news sebagai reporter selama kurang lebih 2 minggu serta sebagai asisten sekretaris redaksi selama kurang lebih 1 minggu. Adapun kegiatan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan baik itu sebagai reporter maupun asisten sekretaris redaksi terbagi menjadi dua jenis kegiatan, yakni kegiatan rutin serta kegiatan insidental.

Kegiatan rutin yakni kegiatan yang secara kontinyu atau berulang yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Sedangkan kegiatan insidental adalah kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis.

Aktivitas praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis terhitung sejak tanggal 10 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012 dengan hari kerja senin hingga sabtu dan dengan jam kerja yang fleksibel. Adapun aktivitas yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter maupun asisten sekretaris redaksi dapat dilihat lebih rinci pada tabel 2.1 berikut ini :


(27)

16 Tabel 2.1

Tabel Aktivitas Praktek Kerja Lapangan

No Hari/Tanggal Aktivitas Keterangan

Rutin Insidental

1 Senin/ 9 Juli 2012

 Pengarahan Kerja

 Pengenalan Reporter dan Redaksi

 Pengenalan Jadwal Kerja dan Pembimbing

 Pengenalan Ruang Kerja

2 Selasa/ 10 Juli 2012

IZIN

3 Rabu/ 11 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita

Untuk Diserahkan Kepada Editor

4 Kamis/ 12 Juli

2012  Mencari Berita/Getting


(28)

17

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor

5 Jumat/ 13 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita

Untuk Diserahkan Kepada Editor

6 Sabtu/ 14 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita

Untuk Diserahkan Kepada Editor

7 Senin/ 16 Juli 2012

 Mengedit Naskah Berita Untuk Website.

 Mengupdate twitter Hallo Bdg Pagi PJTV


(29)

18

 Menelepon reporter PJTV untuk list berita.

8 Selasa/ 17 Juli 2012

 Mengedit Naskah Untuk Website.  Mengupdate twitter Hallo

Bdg Pagi PJTV.

 Menelepon reporter untuk list berita

9 Rabu/ 18 Juli

2012

 Mengedit Naskah Untuk Website.

 Mengupdate twitter Hallo Bdg Pagi PJTV.

 Menelepon reporter untuk list berita


(30)

19 10 Kamis/ 19 Juli

2012

 Mengedit Naskah Untuk Website.

 Mengupdate twitter Hallo Bdg Pagi PJTV.

 Menelepon reporter untuk list berita

12 Sabtu/ 21 Juli

2012

 Mengedit Naskah Untuk Website.

 Mengupdate twitter Hallo Bdg Pagi PJTV.

 Menelepon reporter untuk list berita

12 Senin/ 23 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor.

13 Senin/ 23 Juli

2012

 Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor.


(31)

20 14 Selasa/ 24 Juli

2012

 Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor.

14 Rabu/ 24 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor

15 Kamis/ 25 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor

16 Kamis/ 26 Juli 2012

 Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor

17 Jumat/ 27 Juli  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita


(32)

21

Untuk Diserahkan Kepada Editor.

18 Sabtu/ 28 Juli 2012

 Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor

19 Senin/ 30 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 Membuat Naskah Berita Untuk Diserahkan Kepada Editor

20 Selasa/ 31 Juli

2012  Mencari Berita/Getting

 MembuatNaskahBerita Untuk Diserahkan Kepada Editor


(33)

22

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter maupun asisten sekretaris redaksi di divisi news Parijs Van Java TV (PJTV) terhitung sejak 10 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012, aktivitas yang dijalankan penulis terbagi menjadi dua yakni kegiatan rutin dan kegiatan insidental.

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara kontinyu dan terus – menerus dilakukan oleh penulis selama praktek kerja lapangan berlangsung. Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan penulis terbagi menjadi dua yakni sebagai asisten sekretaris redaksi divisi news selama kurang lebih satu minggu serta sebagai reporter selama kurang lebih dua minggu. Adapun rincian deskripsi kegiatan rutin penulis selama pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :

A. Asisten Sekretaris Redaksi

Posisi sebagai asisten sekretaris redaksi dijalani penulis selama lebih kurang satu minggu sejak tanggal 10 Juli 2012 hingga 14 Juli 2012 serta pada tanggal 30 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012. Adapun tugas dari asisten sekretaris redaksi sendiri yakni membantu sekretaris redaksi menjalankan tugasnya yang berhubungan dengan administrasi redaksi news PJTV.


(34)

23

Mengedit Naskah Berita

Mengedit naskah berita yang telah tayang pada program berita Halo Bandung Petang maupun Halo Bandung Pagi merupakan tugas wajib sekretaris redaksi selain mengurusi perihal surat – menyurat yang berhubungan dengan redaksi news department PJTV. Naskah berita yang telah naik tayang pada program Halo Bandung Petang maupun Halo Bandung Pagi diedit atau dirubah menjadi versi media online karena akan diunggah ke portal website PJTV yakni www.pjtv.co.id.

Dalam hal ini, penulis diberi tugas untuk merubah naskah berita menjadi versi media online yang kemudian diserahkan kepada sekretaris redaksi yang selanjutnya akan diunggah oleh sekretaris redaksi ke dalam portal website PJTV. Adapun tahapan dalam mengedit naskah berita menjadi versi media online adalah sebagai berikut :

1. Sekretaris redaksi mengirimkan e-mail kepada penulis yang berisikan naskah berita yang telah naik tayang dalam program Halo Bandung Petang maupun Halo Bandung Pagi yang diteruskan dari e-mail editor divisi produksi.

2. Naskah berita yang dikirim melalui e-mail kemudian diunduh oleh penulis.


(35)

24

3. Penulis kemudian mengubah naskah berita menjadi versi media online.

4. Penulis kemudian mengirimkan hasil ubahan naskah berita kepada sekretaris redaksi melalui e-mail yang kemudian diunggah oleh sekretaris redaksi ke portal website PJTV.  List Berita

Tugas selanjutnya yang diberikan kepada penulis sebagai asisten sekretaris redaksi di divisi news PJTV yakni menelepon reporter yang tengah bertugas di lapangan mencari berita atau informasi. Penulis menelepon reporter maupun kontributor daerah diantaranya Cianjur, Sukabumi, dan Garut untuk menanyakan berita apa saja yang telah didapatkan yang selanjutnya dilaporkan kepada produser news PJTV.

Adapun tahapan – tahapan kegiatan rutin list berita yakni sebagai berikut :

1. Penulis menelepon satu persatu reporter dan kontributor menggunakan telepon di meja resepsionis.

2. Penulis lalu mencatat apa saja berita yang didapatkan reporter dan kontributor.

3. Penulis kemudian memindahkan catatan berita yang didapatkan ke dalam sebuah buku khusus yang berisikan list berita.


(36)

25

4. Penulis kemudian menyerahkan buku yang berisikan list berita kepada produser news.

Update Twitter Halo Bandung Pagi PJTV

Tugas selanjutnya yang diberikan kepada penulis yakni meng-update akun twitter Halo Bandung Pagi PJTV (@Hbdgpagi_PJTV). Berita dan informasi seputar kota Bandung dan sekitarnya yang didapat dari berbagai situs portal berita online di-update ke dalam akun twitter ini. Tujuannya adalah untuk selalu meng-update berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi di kota Bandung dan sekitarnya.

Adapun tahapan – tahapan meng-update berita ke akun twitter @Hbdgpagi_PJTV yakni sebagai berikut :

1. Membuka situs portal berita online diantaranya detik.bandung.com (Detik Bandung Online), pikiran-rakyat.com (Pikiran Rakyat Online), dan lain – lain.

2. Setelah mendapatkan berita terbaru, penulis meng-klik berita tersebut yang selanjutnya akan muncul ikon share twitter.

3. Penulis lalu mengklik ikon tersebut yang kemudian akan muncul judul berita berikut link berita selengkapnya.

4. Penulis lalu mengklik ikon post dibawah kotak yang berisikan judul berita beserta linknya yang telah dipilih. Selanjutnya akan


(37)

26

muncul pemberitahuan bahwa link berita telah berhasil di update.

5. Berita tersebut kemudian secara otomatis akan ter-update di akun twitter @Hbdgpagi_PJTV yang dapat dilihat di timeline akun ini.

Link Berita Portal Website

Penulis selanjutnya menerima tugas untuk meng-update berita yang telah diunggah ke portal website PJTV ke akun twitter @Hbdgpagi_PJTV. Hasil ubahan naskah berita oleh penulis yang telah diunggah sekretaris redaksi selanjutnya di update ke dalam akun twitter Halo Bandung Pagi.

Adapun tahapan – tahapan link berita portal website adalah sebagai berikut :

1. Penulis membuka portal website PJTV www.pjtv.co.id.

2. Penulis lalu meng-klik berita – berita yang telah diunggah sekretaris redaksi yang selanjutnya akan muncul ikon share twitter.

3. Penulis lalu mengklik ikon tersebut yang kemudian akan muncul judul berita berikut link berita selengkapnya.


(38)

27

4. Penulis lalu mengklik ikon post dibawah kotak yang berisikan judul berita beserta linknya yang telah dipilih. Selanjutnya akan muncul pemberitahuan bahwa link berita telah berhasil di update.

5. Berita tersebut kemudian secara otomatis akan ter-update di akun twitter @Hbdgpagi_PJTV yang dapat dilihat di timeline akun ini.

List Running Text

Selain ke empat tugas rutin di atas, penulis juga diberikan tugas untuk mencatat berita apa saja yang akan naik tayang untuk dijadikan running text yang akan di-update sebelum program Halo Bandung Petang on air. Tugas ini baru dijalankan penulis pada tanggal 30 hingga 31 Juli 2012.

Daftar berita yang telah diperoleh dari produser news selanjutnya akan diserahkan kepada sekretaris redaksi untuk dijadikan running text. Adapun tahapan – tahapan list running text yakni sebagai berikut:

1. Penulis menanyakan kepada produser news berita apa saja yang akan naik tayang pada program Halo Bandung Petang PJTV yang akan tayang pada pukul 19.00 WIB.


(39)

28

3. Setelah mendapatkan berita apa saja yang akan naik tayang, penulis lalu menyerahkannya kepada sekretaris redaksi yang kemudian akan dijadikan running text.

B. Reporter

Selain diberikan tugas untuk membantu sekretaris redaksi news department PJTV, penulis juga diberikan tugas untuk membantu reporter dalam menjalankan tugasnya untuk mencari informasi yang akan diberitakan kepada masyarakat sesuai dengan bekal ilmu atau bidang yang dipelajari dan ditekuni penulis yakni jurnalistik.

Penulis diberi tugas untuk menjadi reporter mendampingi reporter senior yang bertindak sebagai pembimbing penulis selama kurang lebih dua minggu terhitung sejak tanggal 10 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012. Berikut adalah rincian deskripsi kegiatan penulis selama menjadi reporter.

Rabu, 11 Juli 2012

Hari pertama meliput, penulis mendampingi reporter pembimbing yang bertugas di desk Politik dan Ekonomi. Oleh karena itu, penulis meliput ke Gedung PWI, kantor DPRD Kota Bandung, dan Kantor KPK untuk memperoleh informasi seputar peristiwa dan perkembangannya..


(40)

29

Setelah mendapatkan dua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kembali ke kantor untuk menyetorkan berita yang didapat ke kepala bagian berita harian atau koordinator liputan yang selanjutnya akan ditentukan apakah akan naik tayang pada program Halo Bandung Petang atau ditunda untuk program Halo Bandung Pagi keesokan harinya.

Kamis, 12 Juli 2012

Hari berikutnya penulis dan reporter pembimbing meliput ke Pasar Kosambi Bandung karena ada berita kenaikan harga.

Dalam liputan kali ini, penulis diberi tugas oleh reporter pembimbing untuk mencatat hal – hal penting selama persidangan berlangsung sementara reporter mengambil gambar berlangsungnya persidangan. Setelah mendapatkan dua berita, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB.

Jumat, 13 Juli 2012

Hari selanjutnya penulis dan reporter pembimbing meliput PEMKOT Bandung, Gedung Sate.

Setelah mendapatkan dua berita, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis juga


(41)

30

dipercayai untuk membuat naskah kedua berita tersebut untuk kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Sabtu, 14 Juli 2012

Hari selanjutnya penulis dan watawan pembimbing meliput kuliner, dan liputan HUT Milangkan Pasundan ke 99 di BI

Selesai melakukan peliputan penulis dan wartawan kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis juga kembali dipercayai untuk membuat naskah berita untuk berita yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian wartawan terlebih dahulu.

Senin, 16 Juli 2012

Hari selanjutnya, penulis dipindahkan sementara kebagian acara untuk menjadi Seketaris Redaksi selama 1 minggu, namun peniliti pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 tidak dapat hadir di karenakan sakit.

Senin, 23 Juli 2012

Hari selanjutnya penulis dan reporter meliput pembebasan Ariel di Rutan Kebun Waru yang bertempat Jl. Jakarta, dan Fans Ariel yang terinjak massa saat berdesak-desakan.


(42)

31

Setelah selesai melakukan peliputan, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat satu naskah berita yakni berita peringatan hari anak nasional di panti asuhan Muhammadiyah untuk kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Selasa, 24 Juli 2012

Hari peliputan berikutnya, penulis dan reporter pembimbing meliput ke Pengadilan Negeri Bandung Jl. RE Martadinata perihal kasus sidang lanjutan Dedi Sugarda tentang pembacokan Jaksa, dan sidang peninjauan kembali kasus Eep mantan Bupati Subang.

Selesai meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Rabu, 25 Juli 2012

Hari selanjutnya, penulis dan reporter pembimbing melakukan peliputan persediaan uang di BI untuk Lebaran, siapkan 12 Triliun


(43)

32

untuk wilayah Jabar, peliputan ke Pengadilan Negeri Jl. RE Martadinata perihal kasus vonis Kepala Perumahan Depok.

Selesai meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Kamis, 26 Juli 2012

Hari selanjutnya, penulis dan reporter pembimbing melakukan peliputan sidang KPK perihal kasus penyuapan Imas oleh Shiokawa Toshio di Pengadilan Negeri Bandung Jl. RE Martadinata. Selanjutnya peliputan depan Pengadilan Negeri, MUI gelar bazzar prodak halal. Setelah dari Pengadilan Negeri Bandung, melanjutkan peliputan di Polrestabes Bandung perihal kasus ratusan motor terjaring razia Ramadhan.

Setelah meliput ketiga berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat salah satu naskah dari ketiga berita tersebut yakni persiapan armada oleh PT. KAI dalam menghadapi arus mudik yang kemudian disetorkan kepada


(44)

33

kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Jum’at, 27 Juli 2012

Hari selanjutnya, penulis dan reporter pembimbing melakukan peliputan perihal persiapan Polrestabes jelang operasi Lodaya, peliputan jalan arus mudik Bina Marga Jabar, dan peliputan TNI Angkatan Udara (AU) berziarah ke Makam Pahlawan di daerah Cikutra.

Setelah meliput ketiga berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat salah satu naskah dari ketiga berita tersebut yakni persiapan armada oleh PT. KAI dalam menghadapi arus mudik yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Sabtu, 28 Juli 2012

Pada peliputan hari ini, penulis dan reporter pembimbing meliput kuliner dan peliputan feature Lebaran.

Setelah mendapatkan berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kembali ke kantor untuk menyetorkan berita yang


(45)

34

didapat ke kepala bagian berita harian atau koordinator liputan sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB.

Senin, 30 Juli 2012

Hari selanjutnya, penulis dan reporter pembimbing meliput demo penolakan RUU Gereja, liputan uji kompetensi guru di Kota Bandung gagal, dan perbaikan lokomotif jelang Lebaran.

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah berita tersebut yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

Senin, 31 Juli 2012

Hari terakhir peliputan, penulis kembali mendampingi reporter pembimbing yang seharusnya. Dalam peliputan kali ini, penulis dan reporter pembimbing peliputan pemeriksaan jalur Kereta Api, dan liputan penelahan program KB.

Setelah meliput kedua berita tersebut, penulis dan reporter pembimbing kemudian kembali ke kantor untuk menyetorkan berita sebelum deadline yang diberikan yakni pukul 15.00 WIB. Kali ini penulis kembali diberi kepercayaan untuk membuat kedua naskah


(46)

35

berita tersebut yang kemudian disetorkan kepada kepala bagian berita harian setelah melalui penilaian reporter terlebih dahulu.

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental

Kegiatan insidental merupakan kegiatan yang sifatnya sementara dan dilakukan sewaktu – waktu pada waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis. Selama melaksanakan praktek kerja lapangan terhitung sejak tanggal 9 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012, penulis melaksanakan kegiatan insidental sebanyak 5 kali. Adapun deskripsi kegiatan insidental yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan yakni sebagai berikut :

Pengarahan Kerja

Pengarahan kerja merupakan salah satu kegiatan yang sifatnya insidentil. Ini dikarenakan pengarahan kerja dilakukan pada saat sebelum dilaksanakannya praktek kerja lapangan dengan maksud mengarahkan penulis terkait kerja apa saja yang akan dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Pengarahan kerja sendiri dipimpin oleh kepala bagian berita harian atau bisa juga disebut dengan koordinator liputan pada saat hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan.

Pengenalan Reporter dan Redaksi

Pengenalan reporter dan redaksi dimaksudkan agar penulis mengenal siapa saja yang menjadi bagian dari redaksi serta reporter yang nantinya


(47)

36

akan membimbing reporter selama melaksanakan praktek kerja lapangan. Sama halnya dengan pengarahan kerja, pengenalan reporter dan redaksi juga dilakukan pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan.

Penyusunan Jadwal Kerja dan Pembimbing

Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing masih sama dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing ini dimaksudkan agar nantinya penulis dapat terarah dan melaksanakan kerja sesuai job desc dan jadwal yang disusun serta diarahkan oleh pembimbing yang ditetapkan. Penyusunan jadwal kerja dan pembimbing langsung ditetapkan oleh kepala bagian berita harian yang juga merangkap sebagai produser news.

Pengenalan Ruang Kerja

Pengenalan ruang kerja yang dilakukan redaksi masih sama pada hari pertama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Kegiatan insidentil ini dimaksudkan agar penulis lebih mengenal ruang kerja divisi news selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.

Menelepon Reporter Untuk Penugasan Peliputan

Kegiatan insidentil selanjutnya adalah menelepon reporter untuk penugasan liputan sesuai dengan arahan dari kepala bagian berita harian yang bertindak sebagai koordinator liputan pada saat penulis


(48)

37

melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai asisten sekretaris redaksi. Penulis menelepon salah satu reporter yang tengah meliput kericuhan eksekusi lahan di pasar Rancaekek Kabupaten Bandung untuk segera menuju ke Rumah Sakit AMC guna meliput wartawan yang menjadi korban kericuhan eksekusi lahan pasar.

Stand Up Reporting

Kegiatan insidentil terakhir yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di divisi news PJTV yakni melakukan stand – up reporting di Panti Asuhan Muhammadiyah Jalan Purnawarman terkait dengan peringatan hari anak nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli. Penulis melakukan stand – up reporting di tengah acara kunjungan yang dilakukan oleh sejumlah warga asing yang berfokus pada kurang beruntungnya nasib anak – anak yang berada di panti asuhan tersebut.

2.3 Deskripsi Divisi News PJTV

Seperti halnya divisi news pada umumnya, divisi news PJTV juga merupakan salah satu bagian penting dalam stasiun televisi PJTV. Divisi news PJTV sendiri berdiri atau terbentuk seiring didirikannya dan mulai beroperasinya PJTV sebagai salah satu televisi swasta lokal di kota Band\ung. Divisi news PJTV terbagi menjadi dua bagian yakni bagian berita harian (daily report) dan bagian news and current affair.


(49)

38

Divisi news PJTV dipimpin langsung oleh pemimpin redaksi yang dibantu oleh sekretaris redaksi dalam menjalankan kinerjanya. Pemimpin redaksi bertanggung jawab langsung terhadap isi pemberitaan yang ditayangkan dalam program – program berita di PJTV. Sehingga apabila nantinya terdapat permasalahan terhadap apa yang diberitakan, maka pemimpin redaksi lah yang bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sementara sekretaris redaksi memiliki tugas untuk membantu pemimpin redaksi dalam menjalankan kinerjanya serta mengurusi hal – hal administratif redaksi seperti halnya tugas sekretaris redaksi pada umumnya. Akan tetapi dalam divisi news PJTV, sekretaris redaksi memiliki tugas tambahan yakni mengurusi update berita di portal web PJTV yakni www.pjtv.co.id serta beberapa akun twitter dari program – program berita PJTV seperti @Hbdgpagi_PJTV untuk akun twitter program berita Halo Bandung Pagi.

Selanjutnya divisi news PJTV terbagi menjadi dua bagian yakni bagian berita harian (daily report) serta bagian news and current affair. Bagian berita harian (daily report) dipimpin oleh kepala bagian berita harian (head of daily report) yang bertindak sebagai koordinator liputan serta merangkap pula sebagai editor naskah berita dan produser news.

Kepala bagian berita harian (head of daily report) ini membawahi para reporter yang bertugas mencari berita dan informasi di lapangan yang berjumlah sebanyak 8 orang. 3 diantaranya yang bertugas di area kota Bandung dan sekitarnya, 1 orang bertugas di area Cimahi dan sekitarnya, 1 orang bertugas di


(50)

39

area kabupaten bandung dan sekitarnya, 1 orang bertugas di area cianjur dan sekitarnya, 1 orang bertugas di sukabumi dan sekitarnya serta 1 orang bertugas di area garut dan sekitarnya.

Sedangkan untuk bagian news and current affair merupakan bagian dari divisi news yang mengurusi hal – hal yang bersifat produksi sebuah program berita. Sehingga kerap juga disebut dengan divisi produksi namun masih berada dalam satu naungan divisi news dikarenakan berada dalam satu ruangan yang sama dan dipimpin langsung oleh pemimpin redaksi.

2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

2.4.1 Analisis Tentang Jurnalistik Televisi

A. Jurnalistik Televisi

Sebelum menguraikan mengenai definisi atau apa yang dimaksud dengan jurnalistik televisi, peneliti mencoba menguraikan dari apa yang dimaksud dengan jurnalistik itu sendiri. Menurut kamus jurnalistik, kata jurnalistik berasal dari kata de jour yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembar tercetak. (Romli, 2008:64). Sementara sumber lain menyebutkan bahwa jurnalistik berasal dari kata journal yang berarti catatan harian.

Terlepas dari perbedaan yang membahas mengenai asal muasal kata jurnalistik, jurnalistik sendiri memiliki pengertian sebagai proses dan teknik mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan


(51)

40

informasi berupa news (berita) dan opini (views) kepada publik melalui media massa, (Romli, 2008:64). Kustadi Suhandang dalam buku “Pengantar Jurnalistik” menyimpulkan:

“Jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, rangka memenuhi segala kebutuhan dalam hati nurani khalayaknya.” (Suhandang, 2010:23)

Sementara itu menurut adinegoro dalam Baksin (2009:47) mengemukakan bahwa jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas – lekasnya agar tersiar seluas – luasnya. Dari asal usul kata atau arti etimologis tersebut kita mendapati beberapa hal yang membangun konsep jurnalistik, antara lain : catatan, kejadian, kewartawanan dan surat kabar. Dari sinilah kita dapat menyusun sebuah definisi jurnalistik sebagai berikut :

“Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebarluasan informasi berupa berita, feature, dan opini melalui media massa.” (Baksin, 2009:50).

B. Karakteristik Jurnalistik Televisi

Askurifai Baksin dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktek” mengemukakan terdapat unsur – unsur dominan yang menjadi ciri khas jurnalistik televisi yaitu :


(52)

41

1. Penampilan Anchor (Penyaji Berita)

Kedudukan seorang anchor (penyaji berita) dan reporter di monitor mempengaruhi persepsi dan penerimaan penonton. Anchor yang tampak memiliki integritas dan smart (cerdas) mampu menghipnotis penonton untuk memelototi tayangan berita.

Penampilan anchor yang santai, bersahabat, dan komunikatif mampu mengajak penonton untuk lebih antusias mengikuti tayangan berita. Sebaliknya, jika penampilannya kurang bersahabat serta tidak kelihatan integritasnya maka bisa jadi penonton langsung memindahkan channel televisinya. (Baksin, 2009:65)

2. Narasumber

Jika mendengarkan narasumber langsung menuturkan kesaksiannya tentang suatu kejadian, khalayak mendapatkan kepuasan tersendiri. Itulah yang menjadi kelebihan tersendiri. Tapi jika khalayaknya membaca surat kabar, dia hanya mampu membaca nama dan identitas para narasumber.

Namun seperti yang diungkapkan J. B Wahyudi, dalam menyusun berita elektronik, reporter dituntut memiliki keterampilan dalam mengombinasikan fakta, uraian pendapat, dan penyajian pendapat yang relevan dari narasumbernya. Hal ini


(53)

42

berkaitan dengan sistem penyiaran yang sering digunakan, yakni sistem ROSS ( Reporter on the spot and on the screen ).

Dalam sistem ROSS penampilan dan data dari narasumber mempunyai kedudukan yang berbeda – beda. Penyusunan kembali berita televisi harus dilakukan dengan hati – hati. Kombinasi antara fakta dan uraian serta pendapat dari narasumber harus disusun sedemikian rupa sehingga penonoton tidak cepat bosan mendengar berita televisi yang disajikan umumnya bersifar instan (meminjam istilah Ruedi Hofmann). (Baksin, 2009:65)

3.Mengedit Naskah Berita

Mengedit naskah yakni, dimana seorang sekertaris redaksi memilih, memilah, dan meyeleksi hasil berita yang di dapatkan oeleh reprter. Dalam mengedit naskah harus menguasai ejaan Bahasa Indonesia dan pertelevisian, menguasai tata bahasa, harus mempelajari kamus besar Bahasa Indonesia, memiliki pengetahuan yang luas dan lain-lain.

4. Bahasa

Pengertian bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.


(54)

43

Ferdinand de Saussure, seorang tokoh linguistik struktural menyimpulkan bahwa kelanggengan sebuah sistem bahasa justru terjadi karena setiap orang bebas di hadapan bahasa. Sebagai sebuah sistem, bahasa memang cenderung langgeng karena kebebasan masyarakat di hadapan bahasa (Sarwono, 2001:42). (Baksin, 2009:67)

Antara bahasa sebagai sarana komunikasi verbal dan budaya memang tidak bisa dilepaskan. Keduanya saling terkait dan memengaruhi. Bahasa merupakan cerminan dari budaya yang berlaku, sementara budaya menyebarluaskan nilai – nilai melalui bahasa.

Seperti yang disebutkan Wandhangh, bahasa merupakan institusi sosial. Bahasa ada karena manusia berinteraksi dalam kelompok – kelompok sosial. Sebagai suatu institusi sosial, bahasa mencerminkan dan memengaruhi masyarakat di mana bahasa menjadi salah satu bagiannya (Devito, 1997:157). (Baksin, 2009:68)

C. Bahasa Jurnalistik Televisi

Bahasa jurnalistik elektronik (radio & televisi) tetap menggunakan standar EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Karena jurnalistik radio maupun televisi mempunyai sifat intimacy (kedekatan/intim), maka ada perbedaan yang menyolok antara bahasa jurnalistik televisi dengan


(55)

44

bahasa jurnalistik cetak. Jika media cetak menekankan pada aspek bahasa formal, maka media radio maupun televisi menekankan pada aspek bahasa informal.

A.Bahasa Formal dan Bahasa Informal

Keformalan diukur berdasarkan kategori bahasa lisan (tutur). Bahasa formal artinya bahasa tulis yang kaku dan tidak menimbulkan intimacy, kecuali dalam penuliasan khas seperti feature, sementara bahasa informal merupakan bahasa tutur yang memungkinkan terjadinya kontak antara komunikator dalam hal ini news anchor dengan komunikan (audience).

Dalam kajian jurnalistik televisi sudah pasti harus ada komitmen eye contact (kontak mata), antara reporter dan anchor dengan penonoton. Jika diamati dengan adanya kontak mata, maka proses komunikasi yang terjadi saat penyiaran akan lancar dan berhasil guna. (Baksin, 2009:70)

Untuk menyusun naskah berita radio dan televisi, saran Soren H. Munhoff (The Five Star Approach to News Writing) dan Irving E. Fang tentang ELF (Easy Listening Formula) dan penggunaan kalimat yang tidak lebih dari 20 kata perlu diperhatikan. Jika kedua pendapat itu diperhatikan, sisipan yang disajikan, baik melalui radio maupun televisi akan sampai kepada khalayak dengan jernih


(56)

45

dan jelas sehingga tidak akan menimbulkan pengertian yang berbeda.

Untuk media televisi, sesuai dengan salah satu sifat media televisi, yaitu dinamis (audivisual gerak - sinkron) setiap gambar yang disajikan dipilih yang mengandung unsur gerak. Gambar yang mengandung unsur gerakan lebih menarik ditonton dalam layar televisi yang relatif kecil (ukuran rasio 4:3). (Baksin, 2009:71)

Daya tarik bagi pemirsa adalah apabila audiovisual disajikan secara dinamis dan variatif, dengan komposisi gambar yang bersifat personal, misalnya medium close up (MCU), close up (CU), atau extreme close up (XCU). Gambar yang monoton dan statis akan menimbulkan kebosanan bagi khalayak. (Baksin, 2009:72)

B. Ragam Bahasa Penyiaran

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan jika menyusun naskah jurnalistik penyiaran :

1. Pilih kata yang tepat dan pendek. Misalnya kata meninggal seketika dan tewas. Pilih kata tewas.

2. Hilangkan kata yang mubazir. Misalnya dalam kalimat “Kesebelasan A dan B akan bertanding pukul 19.00 WIB nanti.” Hapuskan kata “akan” dan “nanti”. Kata yang


(57)

46

mubazir adalah kata di dalam susunan kalimat yang jika kita hapus tidak akan mengubah pengertian kalimat.

3. Gunakan kalimat aktif.

4. Hindari penggunaan kata – kata asing. Jika istilah asing bersifat teknis dan terpaksa digunakan, istilah ini harus dijelaskan maskudnya.

Contoh :

Akibat cuaca buruk, penerbangan pesawat DC-9 Tekukur menerbangkan pesawat dengan instrument flight, yaitu teknik menerbangkan pesawat dengan hanya berdasarkan petunjuk yang peralatan yang ada.

5. Jangan menggunakan kalimat klise pada awal naskah. Kalimat klise adalah kalimat yang maknanya sudah bersifat umum. Contohnya :

a. Indonesia terletak di antara dua benua dan samudera.

b. Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

6. Hindari penggunaan kalimat majemuk.

Dalam dunia penyiaran, ragam bahasa yang digunakan selain bahasa formal, juga bahasa tutur. Ragam bahasa penyiaran lebih banyak bertutur pada khalayak. Bahasa tutur


(58)

47

harus baik, tetapi tidak perlu benar. Mengenai bahasa tutur ini, Julian Harris, Kelly Leiter, dan Stanley Johson (1985:211) menulis sebagai berikut : (Baksin, 2009:72)

Dua teknik yang penting menandai perbedaan antara berita untuk radio dan televisi serta berita yang ditulis untuk surat kabar. Pertama adalah konstruksi dan kedua adalah bahasa formal yang digunakan. Reporter radio dan televisi dalam menulis cenderung menggunakan ragam bahasa informal, dengan pemilihan kata sederhana. Kalimat pendek, sederhana, dan langsung pada permasalahan dengan tekanan pada akhir. Penggunaan kata – kata dan ungkapan yang sulit dihindari, karena kemungkinan dapat disalahpahami ketika didengar daripada ketika dibaca. Tetapi penulisan seharusnya tidak informal sehingga sulit menarik perhatian pendengar.

Bahasa tutur lebih bersifat informal, dalam arti struktur kalimatnya berbeda dengan struktur bahasa formal. Biasanya, struktur bahasa yang dipergunakan oleh penyiar berita bersifat formal, sedangkan struktur bahasa yang dipergunakan oleh reporter penyaji berita bersifat informal. (Baksin, 2009:73)

D. Pengertian Berita

Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta Virt (ada atau terjadi) atau Virita (kejadian atau peristiwa). Namun secara Etimologis, istilah


(59)

48

berita dalam bahasa Indonesia mendekati iastilah Bericht (en) dalam bahasa Belanda. Besar kemungkinan kedua istilah itu berketurunan, mengingat Indonesia sangat lama di jajah oleh Belanda. Dalam bahasa Belanda Bericht (en) di jelaskan sebagai Mededeling (pengumuman) yang berakar kata dari made (delen) dengan sinonim pada Beekend Maken (memberitahukan, mengumumkan, membuat terkenal) dan Vertelen (menceritakan atau memberitahukan) (Van Haeringen, 1977:87) dan Wojowasito (1981:70, 394, dan 740). Sedangkan Departemen Pendidikan RI (1989:108 dan 331) membakukan istilah berita dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat”.

Pada uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala hal peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak.

Sedangkan menurut Sumadiria, dalam bukunya “Jurnalistik Indonesia : Menulis Berita dan Feature” mengatakan bahwa Berita adalah:

“Laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media onlineinternet. (Sumadiria, 2005;65)”.

Pengertian di atas, dapat diartikan berita adalah suatu peristiwa yang penting dan menarik mengenai sebuah fakta dan peristiwa. Seperti


(60)

49

juga yang dikatakan oleh Suhandang dalam buku “Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik Berita” adalah :

“Berita (news) itu tiada lain adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian banyak orang. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di dalam alam semesta ini, yang terjadinya pun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat di bicarakan orang banyak. (Suhandang, 2004;103)”.

Pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa berita merupakan sebuah laporan mengenai sebuah peristiwa yang aktual atau baru saja terjadi, dan masih menjadi pembicaraan masyarakat. Selain aktual, sebuah berita harus juga menarik dan menjadi perhatian masayarakat.

E. Jenis – jenis Berita

Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yakni, hard news (berita berat), soft news (berita ringan), dan investigative reports (laporan penyelidikan). Pembedaan terhadap tiga kategori tersebut didasarkan pada jenis peristiwa dan cara – cara penggalian data.

1. Hard News (Berita Berat)

Hard news (berita berat) adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya suatu kebijakan pemerintah. Ini tentu saja akan menyangkut hajat


(61)

50

orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan.

Reporter yang pandai bahkan seringkali menginformasikan berita tersebut lebih awal sebelum kebijakan tersebut diturunkan. Tentu dengan mengetengahkan sumber – sumber yang dapat meyakinkan pemirsa.

Secara umum pada hard news, data masih muda untuk diperoleh karena semuanya masih bisa transparan walaupun dalam beberapa kasus juga dialami reporter untuk menggali data yang sebenarnya. Hal semacam itu terjadi pada saat adanya bencana kebocoran gas beracun yang menimbulkan kematian banyak orang. Dalam peristiwa semacam ini para pemimpin perusahaan agak sulit ditemui guna dimintai keterangan dan tidak mau berbicara apa adanya bahkan ada kecendrungan untuk menghindari pers.

2. Soft News (Berita Ringan)

Soft news (berita ringan) seringkali juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita – berita semacam ini lebih menitikberatkan pada hal – hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa yang lebih dikenal dengan istilah human interest.


(62)

51

Bagi stasiun televisi, berita ringan sangat diperlukan dalam setiap penyajian buletin berita. Hal ini karena berita ringan juga dapat berfungsi sebagai selingan di antara berita – berita berat yang disiarkan ada awal sajian. Secara psikologis, pemirsa yang mendapatkan sajian berita berat dari awal hingga akhir akan merasa tegang karena itu perlu interval seperti halnya iklan yang menjadi selingan dalam tayangan program berita meski memiliki tujuan utama untuk mempromosikan produk.

Durasi berita ringan sangat bervariasi, tetapi hampir tidak ada yang lebih panjang dari 2 menit dan lebih pendek dari 45 detik. Peletakkan tayangan soft news atau berita ringan pun bermacam – macam. Ada yang meletakkan berita ringan di tengah – tengah program berita, tetapi ada pula yang meletakkannya di akhir siaran berita. Semua tergantung pada soft news (berita ringan) yang disajikan sesuai dengan pemilihan oleh tim redaksi.

3. Investigative Reports (Laporan Penyelidikan)

Investigative reports (laporan penyelidikan) atau disebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Data dan informasi tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya.


(63)

52

Berita penyelidikan ini sangat menarik karena cara mengungkapkannya pun tidak mudah. Seorang reporter untuk dapat melakukan tugas ini harus memiliki banyak sumber orang – orang dalam yang mendapat jaminan untuk tidak terekspos karena keselamatan diri mereka.

Berita penyelidikan untuk media televisi akan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan berita yang sama untuk media cetak. Televisi membutuhkan gambar bahkan wajah orang yang diwawancarai. Namun teknologi elektronika kini memungkinkan untuk dapat mengaburkan wajah orang yang diwawancarai agar dapat terhindar dari kemungkinan bahaya atas apa yang ia sampaikan dalam wawancara televisi.

F. Nilai dan Kualitas Berita

Sejumlah definisi berita yang dikemukakan oleh sejumlah ahli dengan berbagai sudut pandang dan penekanan khusus sangat berguna untuk merumuskan nilai-nilai berita yang menjadi standar kelayakan sebuah berita layak atau tidak layak untuk dimuat atau disiarkan kepada masyarakat. Dalam suatu kejadian atau peristiwa, tidak semua bisa dijadikan berita. Peristiwa atau kejadian tersebut bisa di jadikan sebuah berita apabila memiliki nilai berita. Mencher dalam buku Baksin, “Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik”, membagi nilai berita menjadi tujuh bagian, yaitu:


(64)

53

a. Timeless : Event That Immediate Recent

artinya adalah kesegaran waktu. Peristiwa yang baru-baru ini terjadi atau aktual.

b. Impact : Event That are Likely To Effect Many People

artinya adalah suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak.

c. Prominence : Event Involving Well-Known People or Institutions

Artinya, suatu kejadian yang mengandung nilai keanggunan bagi seorang maupun lembaga.

d. Proximity : Events Geographically or Emotionally Close To The Reader, Viewer or Listener

Artinya, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional.

e. Conflict : Event That Reflect Clashes Between People or Institutions

Artinya, suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat atau lembaga.

f. The Unusual : Events That Deviate Sharply From The Expected and The Experiences of Every Day Life


(65)

54

Artinya, suatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya terjadi, dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari.

g. The Currency : Event and Situations That are Being Talked About

Artinya, hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. (Baksin, 2006:50)

Sedangkan untuk mengukur kualitas berita menurut Charnly, dalam buku Baksin, “Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik”, adalah sebagai berikut :

a. Accurate : All Information is Verifed Before is Used

artinya, sebelum berita tersebut di sebarluaskan, harus di cek dahulu ketepatannya.

b. Properly Attributed : The Reporter Identifieshis or Her Source of Information

Artinya, semua saksi atau narasumber harus punya kapabilitas untuk memberikan kesaksian atau informasi tentang yang diberitakan.

c. Balanced and Fair : All Sides in A Controversy are Given Artinya, bahwa semua narasumber harus di gali informasinya secara seimbang.


(66)

55

d. Objective : The News Writer Does Not Inject His or Her Feeling or Opinion

Artinya, penulis berita harus objektif sesuai dengan informasi yang di dapat dari realitas, fakta dan narasumber.

e. Briefed and Focused : The News Story Gets To The Point Quicly.

Artinya, materi berita di susun secara ringkas, padat dan langsung sehingga mudah di pahami.

f. Well Written : Stories are Clear, Direct, Interesting.

Artinya, kisah beritanya harus jelas, langsung dan menarik. (Baksin, 2006:51)

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa suatu berita memang harus benar-benar memiliki nilai berita untuk dapat di muat atau di sebarluaskan kepada masyarakat. Berita merupakan kejadian yang bersifat nyata atau berupa fakta, oleh karena itu kualitas sebuah berita bisa di ukur melalui ketepatan isi dari berita tersebut.

2.4.2 Analisis Tentang Kegiatan Jurnalistik Televisi di Divisi News PJTV

Parijs Van Java TV atau yang lebih familiar dengan sebutan PJTV merupakan salah satu stasiun televisi swasta lokal yang cukup menarik perhatian warga Bandung. Terbukti meski banyak kompetitor sesama stasiun televisi lokal lainnya, PJTV masih tetap eksis dan semakin melahirkan ragam program yang tak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi.


(67)

56

Program – program acara yang disajikan PJTV sangat beragam yang terbagi ke dalam program – program yang sifatnya menghibur dan program – program berita yakni program berita “Halo Bandung Pagi” dan Halo Bandung Petang”, program talk show“Simpang Braga”, program dialog “Tanpa Jarak” hingga program berita bahasa sunda “Bewara Bandung” yang tentunya kesemua program – program acara tersebut tetap memperhatikan unsur proximity (kedekatan) dengan warga Bandung dengan mengedepankan sajian program yang sangat Bandung.

Dalam upaya menyajikan informasi dan berita kepada pemirsanya, tentunya tak terlepas dari peran seorang reporter. Reporter yang bernaung di bawah bendera divisi news yang menjadi tanggung jawab langsung pemimpin redaksi atas apa yang diberitakan merupakan ujung tombak dalam sebuah redaksi. Reporter yang tergabung dalam divisi news PJTV setiap harinya mengumpulkan berita setidaknya tiga berita yang nantinya akan ditayangkan dalam program berita “Halo Bandung Petang” dan “Halo Bandung Pagi” serta nantinya informasi yang dianggap perlu dikaji lebih dalam akan dijadikan tema dalam program talk show “Simpang Braga” ataupun dialog “Tanpa Jarak”.

Reporter yang berada di area Bandung dan sekitarnya, setiap harinya wajib menyetorkan berita ke redaksi divisi news PJTV paling lambat pukul 15.00 WIB setiap harinya. Ini dikarenakan setelah proses penyetoran berita akan langsung disunting dan dipilih berita mana yang akan naik tayang pada program berita “Halo Bandung Petang” yang akan tayang pada pukul 19.00


(68)

57

WIB setiap harinya. Jika berita yang disetorkan tidak naik tayang pada program berita “Halo Bandung Petang”, maka berita tersebut akan ditayangkan pada program berita “Halo Bandung Pagi” keesokan harinya dengan memperhatikan dan mempertimbangkan nilai dan kelayakan berita untuk ditayangkan.

Sementara untuk kontributor daerah yang tersebar di wilayah sukabumi, garut serta cianjur, deadline penyetoran berita dan gambar sama seperti reporter yang berada di wilayah Bandung. Berbeda dengan reporter yang berada di wilayah Bandung untuk kontributor daerah setidaknya hanya menyetorkan satu berita saja melalui e-mail dan mengunggah gambar melalui server PJTV.

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di divisi news PJTV. Banyak ilmu yang didapat terutama dalam aplikasi ilmu jurnalistik yang selama ini hanya didapatkan melalui teori dan aplikasi yang sifatnya praktis selama perkuliahan. Sementara selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan terutama ketika menjadi reporter dan terjun langsung ke lapangan untuk mencari berita, banyak peristiwa maupun kejadian serta ilmu yang didapatkan lebih dari apa yang didapat di bangku perkuliahan sehingga semakin memperkaya pengetahuan dan tentunya menambah pengalaman penulis.


(69)

58

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan di divisi news PJTV terhitung sejak tanggal 9 Juli 2012 hingga 31 Juli 2012 sesuai dengan surat yang ditandatangani oleh Dekan FISIP UNIKOM, lingkungan kerja di divisi news PJTV sangatlah menyenangkan dan nyaman. Pada awal penulis mengajukan permohonan untuk melaksanakan praktek kerja lapangan, sambutan yang diberikan begitu ramah dan hangat.

Hal tersebut pun dirasakan penulis ketika mulai melaksanakan praktek kerja lapangan. Bahkan suasana kekeluargaan lebih terasa ketika penulis sudah mulai melaksanakan praktek kerja lapangan. Terlebih ketika penulis terjun ke lapangan untuk mencari berita bersama reporter pembimbing. Reporter pembimbing tak segan berbagi pengetahuan dan pengalaman selama menjalani profesi sebagai seorang jurnalis.

Keramahan juga dirasakan penulis ketika menjadi asisten sekretaris redaksi ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. Sekretaris redaksi yang juga pembimbing penulis merupakan teman bagi penulis karena tak segan untuk menjelaskan dan mengajarkan tugas – tugas yang diberikan kepada penulis termasuk berbagi pengalaman menjadi seorang sekretaris redaksi. Semua yang tergabung dalam divisi news PJTV tak satupun yang berlaku arogan maupun menunjukkan senioritas kepada penulis. Semua seperti teman yang tak segan berbagi pengetahuan dan pengalamannya meski belum lama menjadi bagian dari divisi news PJTV. Seusai penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ketika penulis berkunjung guna silaturahmi, semua masih tetap ramah dan baik terhadap penulis.


(70)

59

Pengalaman dan pengetahuan tambahan yang didapat penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan tentunya tak terlepas dari keramahan dan suasana kekeluargaan yang dirasakan penulis. Penulis merasa beruntung dapat menjadi bagian dari divisi news PJTV yang memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta relasi – relasi baru yang membuat penulis kian mendapatkan pengetahuan dan juga pengalaman baru.


(71)

60

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan penulis selama lebih kurang tiga minggu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Esa Visual Padjajaran Tivi resmi berdiri pada bulan Maret tahun 2005 yang merupakan badan hukum lembaga penyiaran swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung, Jawa Barat. Lembaga penyiaran swasta ini kemudian dinamakan PJTV yang awalnya bernama “Padjajaran TV” yang kemudian bertransformasi menjadi “Parijs Van Java TV”.

2. Setelah menjalani siaran percobaan, pada Maret 2006 PJTV melakukan take over ke Jawa Pos Group, dan melakukan siaran secara permanen. Dalam programnya, PJTV mengusung konsep televisi lokal yang mengutamakan konten lokal dan budaya masyarakat kota Bandung. Pada bulan Maret 2006, PJTV bergabung bersama PT Jawa Pos Group (kelompok media terbesar yang ada di Indonesia, yang telah menjadi market leader untuk koran dan televisi lokal di Jawa Timur dan beberapa kota lainnya).


(72)

61

3. Divisi news PJTV dipimpin oleh pemimpin redaksi yang dibantu oleh sekretaris redaksi dalam menjalankan tugasnya. Divisi news PJTV terbagi menjadi dua yakni bagian berita harian (daily report) yang menaungi para reporter dan bagian news and current affair yang membawahi bagian produksi berita.

4. Deadline reporter untuk menyetorkan berita setiap harinya yakni pukul 15.00 WIB yang akan langsung disunting dan ditentukan apakah berita tersebut layak untuk ditayangkan atau tidak oleh kepala bagian berita harian (daily report).

3.2SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka diperoleh saran – saran kepada PJTV serta mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya. Adapun saran – saran tersebut antara lain sebagai berikut :

3.2.1 Saran Untuk PJTV

Adapun saran untuk PJTV guna masukan dan evaluasi yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu stasiun televisi lokal swasta yang sudah tergolong mapan, terlebih berada di bawah naungan salah satu grup media terbesar di Indonesia, sebaiknya sarana dan prasarana guna menunjang program – program acara yang ditayangkan serta kinerja karyawannya dapat lebih dimaksimalkan.


(1)

59

Pengalaman dan pengetahuan tambahan yang didapat penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan tentunya tak terlepas dari keramahan dan suasana kekeluargaan yang dirasakan penulis. Penulis merasa beruntung dapat menjadi bagian dari divisi news PJTV yang memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta relasi – relasi baru yang membuat penulis kian mendapatkan pengetahuan dan juga pengalaman baru.


(2)

60

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan penulis selama lebih kurang tiga minggu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Esa Visual Padjajaran Tivi resmi berdiri pada bulan Maret tahun 2005 yang merupakan badan hukum lembaga penyiaran swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung, Jawa Barat. Lembaga penyiaran swasta ini kemudian dinamakan PJTV yang awalnya bernama “Padjajaran TV” yang kemudian bertransformasi menjadi “Parijs Van Java TV”.

2. Setelah menjalani siaran percobaan, pada Maret 2006 PJTV melakukan take over ke Jawa Pos Group, dan melakukan siaran secara permanen. Dalam programnya, PJTV mengusung konsep televisi lokal yang mengutamakan konten lokal dan budaya masyarakat kota Bandung. Pada bulan Maret 2006, PJTV bergabung bersama PT Jawa Pos Group (kelompok media terbesar yang ada di Indonesia, yang telah menjadi market leader untuk koran dan televisi lokal di Jawa Timur dan beberapa kota lainnya).


(3)

61

3. Divisi news PJTV dipimpin oleh pemimpin redaksi yang dibantu oleh sekretaris redaksi dalam menjalankan tugasnya. Divisi news PJTV terbagi menjadi dua yakni bagian berita harian (daily report) yang menaungi para reporter dan bagian news and current affair yang membawahi bagian produksi berita.

4. Deadline reporter untuk menyetorkan berita setiap harinya yakni pukul 15.00 WIB yang akan langsung disunting dan ditentukan apakah berita tersebut layak untuk ditayangkan atau tidak oleh kepala bagian berita harian (daily report).

3.2SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka diperoleh saran – saran kepada PJTV serta mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya. Adapun saran – saran tersebut antara lain sebagai berikut :

3.2.1 Saran Untuk PJTV

Adapun saran untuk PJTV guna masukan dan evaluasi yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu stasiun televisi lokal swasta yang sudah tergolong mapan, terlebih berada di bawah naungan salah satu grup media terbesar di Indonesia, sebaiknya sarana dan prasarana guna menunjang program – program acara yang ditayangkan serta kinerja karyawannya dapat lebih dimaksimalkan.


(4)

62

2. Penambahan kontributor di daerah – daerah lainnya di Jawa Barat sebaiknya dipertimbangkan agar nantinya ragam berita lebih variatif dan tentunya lebih luas jangkauannya perolehan beritanya.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

Adapun saran – saran yang dapat diberikan penulis kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan nantinya khususnya di PJTV adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan. Karena saat melaksanakan praktek kerja lapangan, mahasiswa akan langsung dihadapkan dengan pengaplikasian ilmu sesuai dengan konsentrasi keilmuannya yakni jurnalistik.

2. Persiapan mental dan fisik juga diperlukan bagi mahasiwa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan khususnya bagi mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai reporter baik itu di PJTV ataupun stasiun televisi lainnya agar tak kaget saat terjun ke lapangan mencari berita.

3. Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan tidak malu untuk bertanya ataupun mencari tahu tentang apa yang harus dikerjakan maupun jika nantinya menemukan kesulitan saat mengerjakan tugas selama melaksanakan praktek kerja lapangan.


(5)

(6)