Latar Belakang S PLS 1000334 Chapter 1

1 Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching clt dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 2015 Indonesia turut mengikuti pelaksanaan persaingan global yang dibuka untuk daerah Asia Tenggara dan pada tahun 2020 akan dibuka untuk daerah Asia Pasifik. Dalam persaingan global seluruh negara dapat masuk serta melakukan aktivitas di negara lain secara bebas. Perbandingan sumber daya manusia bukan didasarkan oleh negara asalnya, melainkan kompetensi dan kualitas dari sumber daya manusia tersebut, sehingga apabila terdapat warga negara yang tidak siap untuk bersaing, maka akan tersingkir dari persaingan negaranya sendiri. Indeks Pembangunan Manusia IPM Human Development Index HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk seluruh negra yang ada di dunia. IPM digunakan untuk menglasifikasikan apakah negara tersebut adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup suatu negara. Indonesia pada HDI 2013 meraih peringkat ke-121 dari 186 negara dan 8 negara teritori. Seluruh negara diklasifikasikan ke dalam 4 kelas berdasarkan hasil akhir scoring di tiap parameter. Empat kelas tersebut adalah very high human development, high human development, medium human development, dan low human development. Indonesia dengan peringkat 121 menempati kelas Medium human development Indeks Pembangunan Manusia, 2014 di http:id.m.wikipedia.orgwikiIndeks_Pembangunan_Manusia. Angka IPM Indonesia dari tahun ke tahun 1. Tahun 1980 = 0,522 2. Tahun 1985 = 0,562 3. Tahun 1990 = 0,624 4. Tahun 1995 = 0,658 5. Tahun 2000 = 0,673 Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching clt dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Tahun 2003 = 0,709 7. Tahun 2004 = 0,714 8. Tahun 2005 = 0,723 9. Tahun 2006 = 0,729 10. Tahun 2007 = 0,734 11. Tahun 2008 = perhitungan baru diberlakukan 12. Tahun 2009 = 0,593 13. Tahun 2010 = 0,600 14. Tahun 2011 = 0,617 15. Tahun 2013 = 0,629 Dalam suatu penelitian apabila para pekerja profesional mempunyai keahlian berbahasa inggris dengan baik dapat memperoleh gaji yang lebih tinggi yaitu sekitr 30-50 dibandingkan dengan para pekerja professional yang tidak memiliki keahlian berbahasa inggris dengan baik. Kompas melaporkan bahwa Presiden EF Indonesia menyampaikan sebanyak 42 pimpinan perusahaan di Indonesia mengeluh dengan keterbatasannya karyawan yang kurang mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris yang baik Kompas, 2014. Peningkatan kemampuan berbahasa inggris masyarakat Indonesia terbilang cukup menggembirakan. Hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga EF, kemampuan English Proficiency Index atau indeks kemampuan berbahasa inggris Indonesia merupakan posisi ke-25 dari 60 negara yang disurvei pada tahun 2013. Hal ini merupakan prestasi yang cukup menggembirakan mengingat pada tahun 2007, Indonesia masih berada pada peringkat 34 dari 44 negara English Proficiency Index, 2014. Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching clt dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Tabel 1.1 EF English Proficiency Index 2013 Sumber: www.ef.co.id 2014 VERY HIGH PROFICIENCY HIGH PROFICIENCY MODERATE PROFICIENCY LOW PROFICIENCY VERY LOW PROFICIENCY 1.Sweden 8.Poland 18.Slovakia 29.Uruguay 44.Chile 2.Norway 9.Hungary 19.Argentina 30.Sri Lanka 45.Morocco 3.Netherlands 10.Slovenia 20.Czech Republic 31.Russia 46.Colombia 4.Estonia 11.Malaysia 21.India 32.Italy 47.Kuwait 5.Denmark 12.Singapore 22.Hong Kong SAR 33.Taiwan 48.Ecuador 6.Austria 13.Belgium 23.Spain 34.China 49.Venezuela 7.Finland 14.Germany 24.South Korea 35.France 50.Jordan 15.Latvia 25.Indonesia 36.UAE 51.Qatar 16.Switzerland 26.Japan 37.Costa Rica 52.Guatemala 17.Portugal 27.Ukraine 38.Brazil 53.El Salvador 28.Vietnam 39.Peru 54.Libya 40.Mexico 55.Thailand 41.Turkey 56.Panama 42.Iran 57.Kazakhstan 43.Egypt 58.Algeria 59.Saudi Arabia 60.Iraq Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching clt dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembelajaran bahasa inggris kurang bermakna dan berarti bagi siswa apabila kesempatan siswa untuk berinteraksi dalam berbahasa inggris dan untuk mengkomunikasikan tentang perasaan, gagasan dan pengalaman riil tentang diri meereka dalam kehidupan sehari-hari terbatas. Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 Pendidikan terbagi dalam tiga jalur, yaitu pendidikan nonformal, pendidikan informal dan pendidikan formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang umumnya diselenggarakan di sekolah. Jalur pendidikan ini sistematis, berstruktur, bertingkat dan berjenjang. Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang kegiatannya dilakukan secara terorganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan, dan dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani perserta didik tertentu di dalam mencpai tujuan belajarnya. Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan tanggung jawab. Pendidikan nonformal atau disebut juga pendidikan luar sekolah mempunyai tujuan yaitu untuk membantu serta mengembangkan potensi dari peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Coombs dan Ahmed menjelaskan, bahwa pendidikan nonformal, adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisisir dan sistematis yang diadakan di luar kerangka sistem formal guna memberikan materi pembelajaran khusus bagi seagian kelompok masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak. Dalam definisi lain dijelaskan pendidikan nonformal adalah kegiatan pendidikan yang terorganisir diselenggarakan di luar sistem formal, diselenggarakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari sebuah sistem yang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar atau membantu mengidentifikasi kebutuhan belajar agar sesuai dengan kebutuhan dan mencapai tujuan belajarnya dalam Kamil, 2009, hlm. 11. Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching clt dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendidikan nonformal terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keaksaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan kepemudaan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: lembaga kursus, lembaga pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM, majelis taklim, kelompok belajar, sanggar dan lainnya, serta pendidikan lain yang sejenis yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik. Pada saat ini kemampuan komunikasi berbahasa inggris sangat dibutuhkan, terutama dalam dunia kerja. Banyak perusahaan yang merekrut pekerja dengan minimal dapat berbicara bahasa inggris. Bahasa inggris dapat kita temukan dalam pendidikan formal, namun dalam pelaksanaannya pendidikan formal tidak mengajarkan speaking berbicara secara memadai sehingga terkadang siswa seringkali mengalami kebingungan berkomunikasi dengan bahasa inggris. Berdasrkan hasil penelitian dalam beberapa decade, kemampuan Bahasa Inggris meliputi kemampuan mendengarkan listening, berbicara speaking, membaca reading, dan menulis writing. Hal tersebut diungkapkan oleh H.D. Brown 2001, hlm. 232, ”for more than six decades now, research and practice in English language teaching has identified the four skills-listening, speaking, reading, and writing-as of paramount importance. ” Maka dari itu, diperlukan layanan pendidikan bagi masyarakat mengenai pembelajaran bahasa inggris. Layanan pendidikan yang menyediakan pembelajaran mengenai bahasa inggris yaitu Lembaga Kursus. Dalam Pasal 26 ayat 4 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, lembaga kursus merupakan satuan pendidikan nonformal. Dalam pasal 26 ayat 5 dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerluan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching clt dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilangkapi dengan pasal 103 ayat 1 PP No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan bahwa kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat dalam rangka untuk mengembangkan kepribadian professional dan untuk meningkatkan kompetensi vokasional dari peserta didik kursus. Lembaga kursus adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kursus, baik oleh perorangan maupun kelompoklembaga dan mendapat ijin dari instansi berwenang, kursus dapat diselenggarakan pula oleh lembaga Internasional atau badan kelembagaan swasta asing di wilayah Republik Indonesia dengan ketentuan harus tunduk pada peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku di Indonesia Kartasasmita, 1985, hlm. 33. Dalam belajar Bahasa Inggris memerlukan sebuah metode agar pembelajaran lebih efektif dan juga efisien. Begitu pula dengan belajar Bahasa Inggris di Kursus PQEC Private Quick English Conversation Institute, yang berletak di Jalan Raya Cimindi no. 263.A Cimahi. Metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajari peserta agar dapat memahami Bahasa Inggris, yaitu menggunakan metode Communicative Languange Teaching CLT. Metode ini telah digunakan oleh PQEC selama 45 tahun. PQEC Institute telah meluluskan ribuan orang, tidak sedikit peserta yang telah pergi ke luar negeri untuk mencari nafkah ataupun untuk menetap disana. Dalam penelitian ini kemampuan peserta didik adalah kemampuan dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya berkomunikasi dengan menggunakan metode pembelajaran CLT. Maka dari itu penulis ingin mengangkat satu masalah tentang β€œ Efektivitas Metode Communicative Language Teaching CLT dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Berbahasa Inggris Peserta di PQEC Institute ”.

B. Identifikasi Masalah