Hal tersebut ditunjukan dengan mereka membantu anak-anaknya untuk melakukan aktivitas yang tidak biasa mereka lakukan sendiri. Namun,
toilet yang di desain khusus untuk anak tunadaksa hanya ada satu, sehingga tidak memadai untuk seluruh anak tunadaksa.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada anak tunadaksa. Penelitian ini mengenai gambaran
kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah pada anak tunadaksa di SLB se-Kota Semarang.
B. Rumusan Masalah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada usia sekolah khususnya anak tunadaksa memang harus diperhatikan. Keadaan mereka
membuat rentan terhadap penyakit dikarenakan keterbatasan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri. Hasil wawancara dengan murid di SLB
YPAC Semarang salah satu SLB di kota Semarang yang terdapat anak tunadaksa terbanyak, didapatkan 5 dari 7 anak membuang sampah pada
laci meja mereka, 4 dari 5 anak tidak megetahui dan mencuci tangan sebelum makan atau setelah makan dan bermain serta 2 dari 5 anak tidak
dapat melakukan
toilet training
BAB atau BAK. Peneliti juga melakukan observasi didapatkan fakta dilapangan, orang tua sangat memahami
kondisi fisik anak yang sangat membutuhkan bantuan dalam melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal tersebut ditunjukan dengan mereka
membantu anak-anaknya untuk melakukan aktivitas yang tidak biasa mereka lakukan sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
tertarik untuk mengetahui gambaran kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah pada anak tunadaksa di SLB se-Kota Semarang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah pada anak
tunadaksa di SLB se-Kota Semarang. 2.
Tujuan Khusus a.
Mendeskripsikan gambaran
kemandirian mencuci
tangan menggunakan sabun pada tunadaksa di SLB se-Kota Semarang
b. Mendeskripsikan gambaran kemandirian membuang sampah pada
tempatnya pada tunadaksa di SLB se-Kota Semarang c.
Mendeskripsikan gambaran kemandirian
toilet training
pada tunadaksa di SLB se-Kota Semarang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis adalah menambah pengetahuan dan pengalaman tentang gambaran kemandirian perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah pada anak tunadaksa di SLB se-Kota Semarang. 2.
Bagi Perawat Manfaat dari hasil penelitian ialah sebagai acuan bagi perawat
komunitas dan perawat anak dalam memberikan intervensi yang tepat untuk menanamkan pola hidup bersih dan sehat pada anak tunadaksa.
3. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Manfaat dan hasil adalah sebagai bahan referensi dan pengetahuan baru bagaimana memberikan asuhan keperawatan dan
penggunaan intervensi yang tepat pada anak disabilitas. 4.
Bagi SLBD Manfaat dan hasil dari penelitian adalah untuk memberikan
motivasi pada guru dan pengasuh agar melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak tunadaksa.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA