Pengaruh Perlakuan Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan Bibit Setek Cabang Buah Tanaman Lada (Piper nigrum Linn.)
RINGKASAN
SYUKRON. Pengaruh Perlakuan Pupuk Hijau Terhadap Pertumbuhan Bibit
Setek Cabang Buah Tanaman Lada (Piper nigrum Linn.). (Dibimbing oleh M.
H. Bintoro Djoefrie dan Muhammad Syakir).
Percobaan ini dilaksanakan untuk rnengetahui respon perturnbuhan bibit
setek cabang buah tanarnan lada terhadap penggunaan berbagai jenis dan taraf
pupuk hijau sebagai surnber bahan organik tanah yang dilaksanakan di Kebun
Percobaan Cimanggu, Balittro, Bogor pada bulan Desernber 1995 sarnpai
dengan bulan Juni 1996.
Percobaan rnenggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas
14 rnacam perlakuan yaitu ; tanpa pernberian pupuk hijau (kontrol), pernberian
pupuk urea 3.5 glpot (kontrol), pernberian kiarnbang (Salvinia molesfa) rnasingrnasing 100, 300, 500 glpot, pernberian alang-alang (lmpemta clyndrica) masingmasing 100, 300, 500 glpot, pernberian calopogoniurn (Calopogonium
mucunoides) masing-masing 100, 300, 500 glpot dan pernberian jerarni padi
(Oryza sativa) 100, 300, 500 glpot, diulang 3 kali dan setiap ulangan terdapat 4
tanaman.
Bahan tanaman yang digunakan yaitu setek cabang buah tanarnan lada
Varietas Lampung Daun Lebar. Ruas yang digunakan untuk setek tersebut yaitu
ruas ketiga sampai mas keernpat dihitung dari ujung. Pernotongan dilakukan
pada jarak 15 cm dibawah daun dan 1 crn diatas daun.
Pengamh perlakuan pupuk hijau terhadap peubah perturnbuhan tinggi
tanarnan lada tidak berbeda nyata rnulai minggu ke-4 sarnpai dengan rninggu ke24 setelah tanam. Pengarnatan pada rninggu ke-24 setelah tanam menunjukkan
bahwa perlakuan calopogonium 100 g/pot rnenghasilkan tanaman tertinggi yaitu
sebesar 23.003 cm walaupun tidak berbeda nyata dibandingkan dengan
perlakuan lainnya, sedangkan tanarnan terendah diperoleh dengan perlakuan
tanpa pupuk (kontrol) sebesar 15.030 crn.
Pengaruh perlakuan pupuk hijau terhadap jumlah daun tanarnan lada
tidak berbeda nyata pada rninggu ke-4, 12 dan 16 setelah tanarn tetapi berbeda
nyata pada rninggu ke-8, 20 dan 24 setelah tanarn. Pengarnatan pada minggu
ke-20 dan 24 setelah tanam menunjukkan perlakuan pupuk urea (kontrol)
rnenghasilkan jumlah daun paling banyak yaitu 21.333 hela1 dan 23.583 helai
serta berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk (kontrol),
kiarnbang 300 glpot, jerarni padi 100 glpot dan alang-alang 100, 500 glpot tetapi
tidak berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan calopogoniurn 100, 300 dan
SYUKRON. Pengaruh Perlakuan Pupuk Hijau Terhadap Pertumbuhan Bibit
Setek Cabang Buah Tanaman Lada (Piper nigrum Linn.). (Dibimbing oleh M.
H. Bintoro Djoefrie dan Muhammad Syakir).
Percobaan ini dilaksanakan untuk rnengetahui respon perturnbuhan bibit
setek cabang buah tanarnan lada terhadap penggunaan berbagai jenis dan taraf
pupuk hijau sebagai surnber bahan organik tanah yang dilaksanakan di Kebun
Percobaan Cimanggu, Balittro, Bogor pada bulan Desernber 1995 sarnpai
dengan bulan Juni 1996.
Percobaan rnenggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas
14 rnacam perlakuan yaitu ; tanpa pernberian pupuk hijau (kontrol), pernberian
pupuk urea 3.5 glpot (kontrol), pernberian kiarnbang (Salvinia molesfa) rnasingrnasing 100, 300, 500 glpot, pernberian alang-alang (lmpemta clyndrica) masingmasing 100, 300, 500 glpot, pernberian calopogoniurn (Calopogonium
mucunoides) masing-masing 100, 300, 500 glpot dan pernberian jerarni padi
(Oryza sativa) 100, 300, 500 glpot, diulang 3 kali dan setiap ulangan terdapat 4
tanaman.
Bahan tanaman yang digunakan yaitu setek cabang buah tanarnan lada
Varietas Lampung Daun Lebar. Ruas yang digunakan untuk setek tersebut yaitu
ruas ketiga sampai mas keernpat dihitung dari ujung. Pernotongan dilakukan
pada jarak 15 cm dibawah daun dan 1 crn diatas daun.
Pengamh perlakuan pupuk hijau terhadap peubah perturnbuhan tinggi
tanarnan lada tidak berbeda nyata rnulai minggu ke-4 sarnpai dengan rninggu ke24 setelah tanam. Pengarnatan pada rninggu ke-24 setelah tanam menunjukkan
bahwa perlakuan calopogonium 100 g/pot rnenghasilkan tanaman tertinggi yaitu
sebesar 23.003 cm walaupun tidak berbeda nyata dibandingkan dengan
perlakuan lainnya, sedangkan tanarnan terendah diperoleh dengan perlakuan
tanpa pupuk (kontrol) sebesar 15.030 crn.
Pengaruh perlakuan pupuk hijau terhadap jumlah daun tanarnan lada
tidak berbeda nyata pada rninggu ke-4, 12 dan 16 setelah tanarn tetapi berbeda
nyata pada rninggu ke-8, 20 dan 24 setelah tanarn. Pengarnatan pada minggu
ke-20 dan 24 setelah tanam menunjukkan perlakuan pupuk urea (kontrol)
rnenghasilkan jumlah daun paling banyak yaitu 21.333 hela1 dan 23.583 helai
serta berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk (kontrol),
kiarnbang 300 glpot, jerarni padi 100 glpot dan alang-alang 100, 500 glpot tetapi
tidak berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan calopogoniurn 100, 300 dan