Adaptasi lingkungan masyarakat kasepuhan dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan (Studi kasus Kampung Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)

ADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN
DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG

(Studi Kasus ICampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecarnatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi)

Oleh
SAPTO NUGROHO

JURUSAN ILMU-ILMU SOSUU, EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1997

RINGKASAN

SAPTO NUGROIIO.

Adaptasi Lingkungan Masyarakat Kasepuhan Dalain


Pembangunan Pertanian Yang Berkelanjutan. (Studi Kasus Kampung Ciptarasa, Desa
Simarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi). Di bawah bimbingan
Bambang S. Utomo.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa adaptasi
Masyarakat

Kasepuhan

Kampung

Ciptarasa

terhadap

lingkungan

dalam

pernbangunan pertanian yang berkelanjutan melalui sistem adat budaya kasepuhan
dan membawa mereka sebagai masyarakat yang mandiri, mengetahui dan

lnenganalisa alasan-alasan yang mendasari adanya aturan leluhur yang diwujudkan
dalam adat istiadat, khususnya yang berkenaan dengan tanaman padi dalam upaya
mencapai masyarakat yang mandiri dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan
serta mengetahui fungsi dan peranan sesepz~lz girang sebagai pemimpin dalain
pelaksanaan adat.
Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecamatan
Cisolok, Kabupaten Daerah Tingkat I1 Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Penentuan
daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan,
yaitu Masyarakat Kasepuhan Kampung Ciptarasa masih memegang teguh aturan adat
yang berasal dari leluhur, pelapisan masyarakatnya relatif homogen dan Kampung
Ciptarasa merupakan tempat kedudukan sesepz~Izgirung, yaitu pemimpin utama
Masyarakat Kasepuhan yang tergabung dalam Kesatuan Adat Banten Kidul.

Informan utama penelitian ini adalah sesepztlz girang dan didukung oleh
lima anggota masyarakat yang dipilih dengan menggunakan sistem snowballing
sctn~pling, yaitu dengan cara meminta lima nama masyarakat yang dianggap

mengetahui tentang adat dan Masyarakat Kasepuhan kepada sesepulz girang. Dari
lima nama yang ada kemudian meminta lagi masing-masing lima nama dengan
kriteria yang sama. Dari 25 nama yang ada diambil 25 nama yang paling sering

muncul sebagai informan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aturan yang ditetapkan oleh leluhur
dalam bentuk adat merupakan bentuk adaptasi dengan kondisi lingkungan dimana
Masyarakat Kasepuhan berada. Fungsi dan peranan utama sesepuh girang sebagai
pemimpin Masyarakat Kasepuhan Kampung Ciptarasa adalah dalam bidang adat
yang telah diamanatkan oleh leluhur. Aturan yang diterapkan oleh adat melalui
sesepuh girang dalam pengelolaan lingkungan adalah ; 1. menggunakan padi jenis

lokal, 2. menanam padi setahun sekali, 3. tidak menggunakan pestisida, 4.
menggunakan sistem pergiliran tanaman, 5. melarang Masyarakat Kasepuhan
menjual beras, 6. melarang menggiling padi dengan menggunakan mesin.
Berdasarkan petunjuk dan aturan adat dari leluhur, Masyarakat Kasepuhan
Kampung Ciptarasa diajar supaya bijaksana dalam mengelola dan mengeksploitasi
lingkungan. Berbekal aturan tersebut mereka telah berhasil menciptakan
yang mandiri serta pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

ADAPTASI LINGKUNGAN 1MASYARAK.T KASEPUHAN
DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG
BERKELANJUTAN

(Studi Kasus Kampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecamatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi)

Oleh :
SAPTO NUGROHO
A 29.1028

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

dURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL E K O N O ~ ~I ~b K 1 ~ i i t i ~ i i i
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOH
1997

\arm


Sapto Nugroho

NKP

A 29 1028

Judul

: ADAPTASI LINGKUNGAN M A S Y A K A U T t i A S E P u t i ~ i u

DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAS kA%G
BEKKELANJUTAN
(Studi Kasus Kampung Ciptarasa; Desa Simarasa, Kecamatan
Cisolok, Kabupaten Sukaburni)
Dapat drterrma sebagar syarat kelulusan Saqana I'ertanlan pada Fakultas Pertanran,

Dos n Pernbirnhrng

>

?
\

Ir. Bambang S. Utomo. MDS
NIP 1 3 0 5 1 6 3 5 l

ADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN
DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG

(Studi Kasus ICampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecarnatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi)

Oleh
SAPTO NUGROHO

JURUSAN ILMU-ILMU SOSUU, EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1997


RINGKASAN

SAPTO NUGROIIO.

Adaptasi Lingkungan Masyarakat Kasepuhan Dalain

Pembangunan Pertanian Yang Berkelanjutan. (Studi Kasus Kampung Ciptarasa, Desa
Simarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi). Di bawah bimbingan
Bambang S. Utomo.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa adaptasi
Masyarakat

Kasepuhan

Kampung

Ciptarasa

terhadap


lingkungan

dalam

pernbangunan pertanian yang berkelanjutan melalui sistem adat budaya kasepuhan
dan membawa mereka sebagai masyarakat yang mandiri, mengetahui dan
lnenganalisa alasan-alasan yang mendasari adanya aturan leluhur yang diwujudkan
dalam adat istiadat, khususnya yang berkenaan dengan tanaman padi dalam upaya
mencapai masyarakat yang mandiri dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan
serta mengetahui fungsi dan peranan sesepz~lz girang sebagai pemimpin dalain
pelaksanaan adat.
Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecamatan
Cisolok, Kabupaten Daerah Tingkat I1 Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Penentuan
daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan,
yaitu Masyarakat Kasepuhan Kampung Ciptarasa masih memegang teguh aturan adat
yang berasal dari leluhur, pelapisan masyarakatnya relatif homogen dan Kampung
Ciptarasa merupakan tempat kedudukan sesepz~Izgirung, yaitu pemimpin utama
Masyarakat Kasepuhan yang tergabung dalam Kesatuan Adat Banten Kidul.


Informan utama penelitian ini adalah sesepztlz girang dan didukung oleh
lima anggota masyarakat yang dipilih dengan menggunakan sistem snowballing
sctn~pling, yaitu dengan cara meminta lima nama masyarakat yang dianggap

mengetahui tentang adat dan Masyarakat Kasepuhan kepada sesepulz girang. Dari
lima nama yang ada kemudian meminta lagi masing-masing lima nama dengan
kriteria yang sama. Dari 25 nama yang ada diambil 25 nama yang paling sering
muncul sebagai informan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aturan yang ditetapkan oleh leluhur
dalam bentuk adat merupakan bentuk adaptasi dengan kondisi lingkungan dimana
Masyarakat Kasepuhan berada. Fungsi dan peranan utama sesepuh girang sebagai
pemimpin Masyarakat Kasepuhan Kampung Ciptarasa adalah dalam bidang adat
yang telah diamanatkan oleh leluhur. Aturan yang diterapkan oleh adat melalui
sesepuh girang dalam pengelolaan lingkungan adalah ; 1. menggunakan padi jenis

lokal, 2. menanam padi setahun sekali, 3. tidak menggunakan pestisida, 4.
menggunakan sistem pergiliran tanaman, 5. melarang Masyarakat Kasepuhan
menjual beras, 6. melarang menggiling padi dengan menggunakan mesin.
Berdasarkan petunjuk dan aturan adat dari leluhur, Masyarakat Kasepuhan

Kampung Ciptarasa diajar supaya bijaksana dalam mengelola dan mengeksploitasi
lingkungan. Berbekal aturan tersebut mereka telah berhasil menciptakan
yang mandiri serta pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

ADAPTASI LINGKUNGAN 1MASYARAK.T KASEPUHAN
DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG
BERKELANJUTAN
(Studi Kasus Kampung Ciptarasa, Desa Simarasa, Kecamatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi)

Oleh :
SAPTO NUGROHO
A 29.1028

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor


dURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL E K O N O ~ ~I ~b K 1 ~ i i t i ~ i i i
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOH
1997

\arm

Sapto Nugroho

NKP

A 29 1028

Judul

: ADAPTASI LINGKUNGAN M A S Y A K A U T t i A S E P u t i ~ i u

DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAS kA%G
BEKKELANJUTAN
(Studi Kasus Kampung Ciptarasa; Desa Simarasa, Kecamatan
Cisolok, Kabupaten Sukaburni)
Dapat drterrma sebagar syarat kelulusan Saqana I'ertanlan pada Fakultas Pertanran,

Dos n Pernbirnhrng

>
?
\

Ir. Bambang S. Utomo. MDS
NIP 1 3 0 5 1 6 3 5 l

Dokumen yang terkait

Peranserta Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Di Kecamatan Serba Jadi Kabupaten Aceh Timur

1 24 81

Manfaat Ekonomi Hasil Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bagi Masyarakat Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Sukabumi

0 16 70

Karakteristik Lanskap Kampung Tradisional di Halimun Selatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Sebuah Studi pada Kampung Kasepuhan di Kesatuan Adat Banten Kidul, Kampung Sirnaresmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 14 112

Kelembagaan Lokal Dalam Pemanfaatan Aren dan Peranan Hasil Gula Aren Bagi Pendapatan Rumahtangga Masyarakat Kasepuhan (Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

0 20 196

Kepemimpinan Adat Dalam Kepatuhan Masyarakat Pada Norma Adat (Studi Kasus Di Kasepuhan SRI Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat).

8 67 147

Pemanfaatan tumbuhan obat pada masyarakat kasepuhan di kampung ciptarasa dan ciptagelar sukabumi

0 3 40

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

4 12 25

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi di Desa Sirnaresmi dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi).

1 1 8

KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT KASEPUHAN CIPTARASA KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI - repository UPI S BIO 1202487 Title

1 1 3

KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOBIOLOGI BIDANG PERTANIAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI - repository UPI S BIO 1204811 Title

0 0 4