Manfaat Ekonomi Hasil Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bagi Masyarakat Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Sukabumi

G(ItSH

\ ')') ()
\)2-1,1--

MANFAAT EKONOMI HASIL RUTAN
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
BAGI MASYARAKAT DESA SIRNARASA,
KECAMATAN CISOLOK, SUKABUMI

Oleh:
IRFAN MUDOFAR
E03495020

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA RUTAN
FAKULTASKERUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

RINGKASAN
Irfao Mudofar. l\1anfmlt Ekonomi HasH Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bllgi

Masyanlkat Dcsa Sirnarasa, Kccamatan Cisoiok, Sukabumi. Di Bawah Bimhingan Ir. Tutut
Sunarminto, MSi dan Ir. Agus Priyono Kartano, MSi.

Penetapan kawasan Gunllng Halimwl sebagai taman nasional merupakan salah satu upaya
pengawctan kcanckaragaman flora dan fauna.
keanekaragaman

hayati.

TNGH

Dalam pengeloJaannya sebagai tcmpat konscrvasi

sering dihadapkan pada

bentuk-bentuk

perambahan kawasnn ul1Iuk bcrJadang dan pengambilan hasil-hasil hutan.
merupakan wujud


TNGH.

ォセャ」イァ。ョエオ@

pelanggaran

scpcI1i

Bentuk peiangganm ini

masyarakat tCl'hadap sumbcrdaya hUlan yang ada dalam kawasan

Mcngingat kcbcrhasilan pengclolaan banyak bergantung pad a dukungan dan pcnghargaan

yang dibcrikan masyaraknt sekital', maka penyusunan kebijakan pcngcJolaan TNGH harus didasarkan
pada pcngctahuan mcngcnai tingkat ketergantungan masyarakat tcrhadap kawasan tcrscbut.
Tingk..ll kctcrgantungan masyarakat terhadap kawasan hutan dapat dikctahui mclalui pcndugaan
manfaat ekonomi hasil-hasil hutan bagi masyarakat. Oleh karena itu pcnclitian ini dilakukan dengan
tujuan untukOS mcmpdajari karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan.
mengidcntiiikasi jcnis-jcnis hasH hutan yang dimanfaatkan, dan mcnduga nilai manfaat ckonomi

kawasan TNGH bagi masyarakat Desa Simarasa melalui pendekatan nilai hasil hutan.
Penelitian dilakukan di Dcsa Sirnarasa, yaitu di Kampung Ciptarasa, Kampung Cisarua dan
Kampung Datarsnlak masing-masing dengan lokasi pemanfaatan G. Bodas, Ciawitali dan G. Tumpeng.
Pcngambilan contoh dilakukan dengan menggunakan mctodc acak berlapis dcngan alokasi
proporsional yang didasarkall pada klasifikasi penguasaan lahan pada setiap kampung. Total
pcmanfaat hasil hutan

ウセ「。ョケォ@

175 kcpala keluarga sehingga dengan intensitas sampling 20% jUl11iah

responden tcrscbut tcrdiri at as 21 KK strata I (penguasaan lahan < 0,25 1m), 12 KK strata II
(penguasaan lahan 0,25-0,5 hal dan 8 KK strata III (penguasaan lahan > 0,5 hal.

Penilaian manfaat hasil hutan dilakukan dcngan pendckatan nilai pasar serta nilai rclatif atau
kesediaan untuk membayal' dan/atau biaya pengadaan. Manfaat ckonomi yang ditel'ima masyarakat
merupakan nilai total pemanfbatan hasil hutan dikurangi nilai kerti5.ikan yang tcrjadi di zona rimba,
yang terlarang bagi pemanfaatan di kawasan TNGH., Untuk mcnganalisis hubungan karaktcristik
masyarakat dengan nilai manfat yang dipcroleh digunakan uji Chi Square, sedangkan untuk
menentukan derajat kcpentingan dampak pemanfaatan hasil hutan bagi pendapatan masyarakat


digunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pcmanfaat hasil hutan di kawasan TNGH
sebagian besar (73,17%) adalah mmahtangga yang mempunyai jumlah anggota keluarga 3-5 orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan kepala keluarganya, sebagian besar (95,13%) pemanfaat hasil hutan
ini mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah, yaitu tidak tamat dan tamat SD. Pemanfaat

hasil hutan terbesar (80,49%) adalah masyarakat yang hanya mengandalkan penghasilannya dari
bertani. Menurut tingkat pendapatannya mereka memiliki tingkat pendapatan di luar hasil hutan yang
rendah, yaitu kurang dari Rp 53.000/kptlbulan (68,29%). Berdasarkan uji Chi Square pada selang
kepercayaan 95%, besar kecilnya nilai manfaat berhubungan erat denganjumlah anggota keluarga.
Jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Simarasa dari TNGH adalah kayu
bakar. kayu pcrtukangan, kayu tiang, barnbu, tepus, patat, rotan, awis, seuti, pisang kale, pokpohan,

dan rcundeu. Pohon yang biasa digunakan sebagai kayu bakar adalah pasang Hlゥエィッ・。Oーセウ@
rasamala (Allingia exeelsa), dan puspa (Sehima wallieh;;).

sp.),

Hum (Litsea sp.) dan puspa (Schima


wallichii) merupakan jenis yang sering dimanfaatkan untuk kayu pertukangan. Adapun kayu yang

digullakan sebagai tiang lantaian (tiang jemuran padi) adalah semua jenis pohon yang berdiameter
sekitar 10 cm.

Jenis hasil hutan yang paling banyak dimanfaatkan (82,93%) adalah patat, yang

digullakan pellduduk untuk membuat /ol1gkob (penutup jemuran padi). Namunjenis yang memberikan
kontribusi terbesar terhadap nilai manfaat ekonomi adalah kayu bakar, yakni sebesar Rp 681.592 atau

55.92% dari total nilai manfaat seluruhjenis.
Manfaat ekonomi hasil hutan yang diterima masyarakat Desa Simarasa merupakan nilai
pemanfaatan hasil hutan dikurangi biaya kerusakan yang terjadi di lokasi pemanfaatan, yaitu di zona
rimba TNGH. Nilai manfaat hasil hutan yang diperoleh masyarakat adalah sebesar Rp 4.358.664 dan
besamya biaya kerusakan yang temilai adalah Rp 2.497.327. Nilai ini diperoleh dengan mengalikan
jumlah pohon yang' hi tang akibat pemanfaatan oleh masyarakat dengan biaya standar yang dikeluarkan
pengelola untuk merehabilitasinya. Dengan demikian besamya manfaat ekonomi hasil hutan TNGH
bagi masyarakat Desa Simarasa adalah Rp 1.861.337Ibulan.
Bila dilihat dampaknya bagi peningkatan pendapatan, nilai manfaat hasil hutan TNGH tidak

memberikan dampak positif peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang memiliki pendapatan Rp
53.000/kptlbulan ke atas. Tetapi nilai pemanfaatan tersebut temyata dapat meningkatkan pendapatan
secara nyata bagi penduduk yang memiliki pendapatan dari luar hasil hutan kurang dari Rp
53.000/kptlbulan.

ii

8
D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Jenis
data, metode pengumpulan data sel1a sumbemya disajikan pada TabeII.
Tabel 1. Jenis, Metode Pengambilan dan Sumber Data Penelitian
Jcnis data
a.

Data Primer
. Jenis danjumlah hasil hutan yang
dimanfaatkan masyarakat Desa Simarasa
- Frekuensi pemanfaatan hasil hutan
. Jarak Iokasi pemungutan hasil hutan

- Penilaian hasil hutan

Pekerjaan kcpaJa keluarga
Tanggungan kcluarga
Pcndapatan di luar dari pemanfaatan hasil hutan
Luas pcmilikan lahan
Pcmilikan temak
b. Data sckunder
- Monografi Desa Simarasa
- Data umum lokasi penelitian
- Peta peta

Metode
Wawancara dengan

Sumbcr

Rcspondcn

kuesioner dan


observasi Japang

-

Literatur

Instansi
pemerintah dcsa
dan pengelola
taman nasional

Langkah awal dalam pcngambilan contoh yang dilakukan adalah mend at a jumlah masyarakat
yang mernanfaatkan hasil hutan dari TNGH, yang berasal dari 3 kampung berdasarkan lokasi
pemanfaatan masing-masing. Masyarakat pemungut hasil hutan kemudian dikelompokkan kc dalam

tiga strata, yaitu : a) strata J, KK dengan Iuas pemilikan Iahan < 0,25 ha; b) strata II, KK dengan tuns
pemilikan lahan antara 0,25 - 0,5 ha; dan c) strata III, KK dengan luas pemilikan Juhan > 0,5 ha.
Penarikan contoh dilakukan dengan metode Stratified Random Sampling dengan alokasi
proporsianal, dimana jumlah contah untuk masing-masing strata ditentukan dengan persamaan sebagai


berikut:

N.
n, =-I-xn
I

N

s

dimana:

n = jUlllIah sampel keseluruhan
= jUlllIah populasi strata I, 2 dan 3
N, = jUlllIah populasi sampel

No

Hasil penentuan jUllllah contoh secara lengkap disajikan dalam Tabel 2.


ャセ@

eャセNQU@

El0620

$6:35

--,
eャPVRセ@

E 1(l6)0
eGセ@

PETA SITUASI
TAMAN NASIONAL
GUNUNG HALIMUN

r EIt)/) セo@

Sセ@

\ '\

(
I

U

t

,I
I

"

"-

"c ___ 1
セ|ェG@

.... セiB@

__

Skala 1 : 250.000

"

\\
LEGENDA:

r·o

fG]Miセl⦅@

so_,,1

rJ./

__ 1 Mᄋ\Giセ@

セN^ZMLᆱO[@

,.J _
r-"

s6:471--

_

I

I

---r---- .AcゥpbセyQ@

{

\

S5:51

t

i

I

. .'

LMNセ@

","

IGセB|@

'\'\

- - - : Batas kawasan TNGH

セQᄋiAゥGZ[B@

/

C2::,:Enklave

I

セMG|@

.I



"\

Q :Lokasi Penelitian

1セ@ ..\'-;
,

t'

Ill! .

}"",i,

---1-----.. _.. ___ セMNL@

. ....
_._,,_ I

lei 1arna L •• >

セ|@

.-!ffi3""'-l--!
セ@

I. --." \
\

I IS""'''''_

'V\'1

H

..

1\.

I'

,\.

Bセi@

"

Sumber:

NセヲQ@

!,
$5:55!

: Desa

セZsオョァ。ゥ@

--iGセMᄋ@

I

.'vj

Lセ@

Biodiversity Conservation Project

1

I

Gambar 3, Peta Situasi Taman Nasional Gunung Halimun

/.-/

r:-:

PHPA-JICA-LIPI

15
2.

Kondisi Biologi

a. Flora
Tipe ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun terdiri dari tipe hutan hujan dataran rendah
(500-1000 m dpl), Sub Montana (1000-1500 m dpl) dan Montana (1500-1929 m dpl). Jenis-jenis
tumbuhan di hutan hujan dataran rendah banyak didominasi tumbuhan bawah dan pohon pioner seperti
kareumbi, cangcaratan, dan manggong. Di kawasan ini tumbuh beberapa jenis pohon komersil seperti
suren (Toono surem), rasamala (Allingia excelsa), riung anak (Castanopsis javanica) dan keruing
(Dip/eroearpus sp.). Pada zona Sub Montana didominasi olehjenis rasama!a (AI/ingia exec/sa), puspa
(Schillla walichii) dan pasang (Li/hocarpus sp.) dcngan berbagai jenis cpili! seperti anggrek dan

tumbuhan memanjat.

Sedangkan di hutan Montana didominasi olch jamuju (Dacryocarpus

imbricatus) dan kiputri (Podocmplls neriifolius).

b. Fauna
Kavvasan Taman Nasional Gunung Halimun dihuni olch bcbcrapa jcnis satwaiiar, lennasuk

beberapajenis endemik. Jenis primata yang ada seperti owajawa (Hyloba/es 1II010ch), surili (Presby/is
eOllla/a) dan lutung (Trachypifhecus aura/us). Jenis burung endemik yang dijumpai adalah e!angjawa
(Spi=ae/us bar/elsii) dan rangkong. Beberapajenis fauna lain seperti anjing hutan (CUOIl alpinus), babi

hutan (Sus scroJa) dan kijang (Mull/iaeus lIIuntjak).
B. Kcadaan Umum Desa Sirna rasa

1. Kcadaan Fisik

a. Lctak dan Luas
Desa Simarasa merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman

Nasional Gunung Halimun. Secara administratifterletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi,
Jawa Bara!. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karangpapak dan Desa Cimaja, sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Cileungsing, sebe!ah Utara berbatasan dcngan Desa Cicadas dan kawasan
Taman Nasiona! Gunung Halimun, dan di sebe.!':h Selatan berbatasan dengan Desa Margalaksa. Desa
Sirnarasa merupakan desa yang cukup terpencil, jaraknya dari ibukota kecamatan Ciso!ok sekitar 27
km. Desa ini menjadi satu-satunya pintu masuk kawasan Tan,.n Nasional Gunung Halimun dari arah
Selatan.
Desa Sirnarasa terdiri dari empat dusun dan 21 kampung, yaitu :
I). Pangguyangan, terdiri dari 5 kampung : a) Pangguyangan, b) Ciempang, c) Cinala, d) Cihideung,
dan e) Pangkalan.
2). Sirnarasa, terdiri dari 5 kampung : a) Sirnarasa, b) Ciganas, c) Datarsalak, d) Cisarua, dan e)
Ciptarasa.

16
3). Cihangasa, terdiri dari 8 kampung : a) Cihangasa, b) Cimone, c) Nanggerang, d) Ciarca, e)
Kiarakoneng, f) Datrujengkol, g) Datarmelanding, dan g) Kapidengkung.
4). Gunung Puntang, terdiri dari 3 kampung: a) Sela Awi, b) Cisagu, dan c) Gunung Puntang.
Desa Sirnarasa mempunyai luas wilayah 910 ha. Sebagian besar wilayahnya berupa ladang,
yaitu seluas 512 ha (56%), sawah seluas 350 ha serta sisanya berupa kebunltalun dan pekarangan.
Kepemilikan tanah persawahan berdasarkan luasnya secara rinci disajikan pada Tabel4.
Tabel4. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Luas Kepemilikan Tanah Sawah
No.

Uraian
Kurang dari 0,2 ha
0,2 -0,5 ha
0,6 - 1 ha
1,1 -2 ha
> 2 ha

I.

2.

3.
4.
5.

Jumlah pemilik (orang)
65
100
500
500
0

Sumber: Profil Desa Sirnarasa 1998
b. Topograli dan Gco1ogi

Daerah ini mempunyai topograli mulai dari berbukit sampai bergunung. Terletak di kaki
Gunung Halimun sebelah Selatan, yaitu di sekitar kawasan hutan Gunung Halimun, Gunung Bodas,
Gunung Cadas dan Gunung Cisuren. Terletak pada ketinggian 600-850 m dpl. Jenis tanahnya adalah
tipe Latosol.
2. Kcadaan Biologi
a.

Flora
Jenis tanaman yang tumbuh di Desa Simarasa dapat dibedakan berdasarkan tataguna

lahannya, yaitu :
1). Sawah: padi (Oryza sativa)
2). Ladanglhurna: varietas padi lokal (pare renggeuy), singkong (Maniho/ esculen/a), jagung (Zea
mays)
3). Kebun: sayuran, bumbu dan obat-obatan seperti jagung (Zea mays), ubi jalar (Ipomoea bata/as),

cabe rawit (Capsicumjruc/escen), terang (Solanum melongena), kupyit (Panicum viride) dan sirih

(Piper betic)

------

4). Talun: pete (Parkia speciosa), durian (Durio zybe/hinus), aren (Arenga pinnata), pisang (Musa

paradissiaca), limus (Mangiferafoetida), honje (Nicolaia hemisphaerica) dan nangka (Ar/ocarpus
heterophyllus).

'-

b. Fauna

Jenis binatang yang ada di Desa Sirnarasa dibedakan menjadi dua, yaitu yang dipelihara dan
tidak dipelihara.
1). Binatang peliharaan : ayam, angsa, kelinci, kambing, kerbau, beberapajenis ikan dan lain-lain.

17
2). Binatang bukan peliharaan : musang (Paradoxurus hermaphrodilus), beberapa jenis burung dan
ikan.
3.

Keadaan Masyarakat

2.

Demografi

Jumlah penduduk Desa Simarasa menurut Monografi Desa tahun 1998 sebanyak 1.137
Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 4.543 orang. Jumlah anggota keluarga rata-rata
per rumahtangga sebanyak 4 orang, yang berarti rata-rata per keluarga mempunyai 2 orang anak.
Angka kelahiran dan kematian di Desa Simarasa kecil, yaitu kelahiran laki-Iaki 2 dan perempuan 4 per
100 orang, sedangkan angka kematian laki-Iaki I dan angka kematian perempuan 0 per 100 orang.
b. Sosial ekonomi dan budaya
Matapencaharian utama masyarakat Desa Simarasa adalah bertani. Selebihnya bekerja di luar
sektor pertanian, yaitu sebagai pedagang atau pengusaha, buruh perkebunan, petemak, pegawai,
pengrajin, tukang kayulbangunan, dan perantau.

Masyarakat Desa Sirnarasa pada umumnya

mempunyai lahan garapan, baik di lahan milik, tanah GG (bekas tanah negara yang diambil alih oleh
desa atau tanah desa yang digarap oleh masyarakat), mara pada penduduk sekampung atau luar
kampung, dan menggarap lahan hutan produksi milik Perum Perhutani dengan membayar sewa kirakira 10% per tahun dari hasil panen. Setiap keluarga biasanya menggarap lebih dari satu jenis lahan,
yakni lahan sawah, kebun, talun, ladang dan pekarangan. Hasil panen gabah masih relatif rendah,
yaitu kira-kira 1.200 kglha berasal sawah dan 900 kg/ha dari lahan kering (hum a) dengan satu kali
tanam per tahun.

Masyarakat Desa Sirnarasa terdiri dari masyarakat adat Baduy atau masyarakat Kasepuhan
dan masyarakat biasa atau non kasepuhan. Masyarakat Kasepuhan berpusat di kampung Ciptarasa.
Dalam kehidupan bermasyarakat, penduduk Desa Sirnarasa masih menjunjung tinggi solidaritas dan
kerjasama kelompok. Mereka terikat oleh kesatuan bahasa sehari-hari, yaitu Bahasa Sunda.
Secara umum tingkat pendidikan masyarakat desa masih rendah, yaitu hanya sampai tingkat
lanjutan pertama dan hanya beberapa sarnpai tingkat lanjutan atas. Menurut beberapa hasil penelitian,
kegiatan pendidikan sangat ditentukan oleh aktivitas pertanian, dimana pada musim panen biasanya
kelas-kelas sepi murid karena siswa banyak membantu pekerjaan orang tuanya di sawah atau ladang.
Masyarakat Desa Sirnarasa mempunyai interaksi yang erat dengan lingkungan hidup di
sekitamya. Hal ini terlihat dari penggunaan sumberdaya alam untuk pemenuhan hidup sehari-hari,
antara lain pernanfaatan sumber air, kebutuhan energi dan bahan bakar serta penggunaan lahan. Untuk
kebutuhan air warga desa umumnya menggunakan mata air (62%), sungai (36%) dan perigi (2%);
bahan bakar sebagian besar menggunakan kayu bakar yang dipenuhi dari tegalan dan kawasan hutan
yaitu sebanyak 98% dan hanya sedikit sekali (2%) yang menggunakan minyak tanah (BPS, 1996
dalam Perum Perhutani, 1999).

35

Lampiran 1. Kuesioner PeneIitian di Taman Nasional Gunung HaIimun Kecamatan Cisolok
Kabupaten Sukabumi
Responden
Tanggal wawancara
Demi kebenaran hasil penelitian, mohon diisi dengan sebenarnya, terimakasih!
A. KARAKTERISTIK UMUM KELUARGA RESPONDEN
I. Jumlah tanggungan keluarga Saudara .............. ..
2. Apa k
'
Sd
a.h
pek
'enaan
au ara dan anggota kl
e uarga se I'
am memungut has.'Ihutan?
Pekerjaan
No
Pendapatanlbulan
I.
Kepala keluarga
Anggota keluarga 2.

3.
4.
5.
6.
3. Luas lahan pertanian yang dimuliki ........................... " .m 2
4. Jenis danjumlah temak yang dimiliki .... ..
Jenis
Jumlah
I. .....................................
.. ........ ..

2......................................
3......................................

. .......... .
. .......... .

4. .....................................

.. ........ ..

B. JENIS YANG DIPUNGUT DAN POLA PEMUNGUTAN
1. Dari arah mana Saudara mengambiI hasil hutan ..... .
a. Kampung Ciptarasa
b. Kampung Cisarna
c. Kampung Datarsalak
2. Berapajauh lokasi pemungutan tersebut dari lokasi saudara ..................... km
3. Apakah lokasi tersebut mudah didatangi : Ya / Tidak
4. Apakah Saudara hanya mengambil satujenis tertentu saja : Ya / Tidak
5. Jika Anda tidak hanya memungut satu jenis, jenis apa saja yang Anda pungut ?
a. Kayu bakar
e. Saninten
b. Tumbuhan obat
f. Puspa
c. Rotan
g ....................................... ..
d. Rasamala
h. .. ................................... ..
6. Mengapa mengambil jenis hasil hutan tersebut dari Taman Nasional Gunung Halimun· ...
a. Tidak ada di tempat lain
b. Ada di tempat lain, tapi jumlahnya sedikit
c. Ada di tempat lain, tapi kualitasnya rendah
d. Ada di tempat lain, tapi jumlah dan kuaIitasnya rendah
7. Bagaimana Saudara memperoleh hasil hutan :
Jenis hasil hutan
Bulan
Intensitas
Lama perjalanan
pemungutan
(X/minggu)
(jam)
I.

2.
3.
4.

43
Lampira" 5.

Hubungan Karakteristik Masyarakat dengan Pemaufaatan Hasil Hutan TNGH
Berdasarkan Uji Chi Square pada Tingkat Signifikansi 0,05

Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Jumlah Anggota Keluarga
5 orang
4
27
6
0
3
0
0
0
1
4
30
7

Nilai Manfaat (Rp)
Kecil « 68.560,00)
Sedang (68.560,00·136.960,00)
Besar (> 136.960,00)

Total
37
3
1
41

x' hitung = 16,58

x' hitung > dari X6 os"

xセNosZT@

mempunyai hubungan yang signifikan dengan besar kecilnya

= 9,49

' artinyajumlah anggota keluarga

nilai manfaat hasil hutan TNGH
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat
Kecil
Sedang
Besar

Tdk Sekolah
I
0
0
I

Tingkat Pendidikan
Tdk Tmt SD
SD
23
13
0
2
I
0
24
15

Total

SMP
0
I
0
I

37
3
I
41

x' hitung = 6,92

x' hitung < dari xセNosZVG@

xセPUV@

tidak signifikan berhubungan dengan besar keeilnya nilai manfaat

= 12,59

artinyajumlah anggota keluarga

hasil hutan TNGH
Hubungan Matapeneaharian dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat
Kecil
Sedang
Besar

Tani
30
2
1
33

TaniPemandu
1
0
0
1

x' hitung < dari xセ@

x' hitung = 14,09
X セNッウZエ@

Matapeneaharian
TaniTani·
Pedagang
Pengrajin
2
2
0
0
0
0
2
2

Swasta·

Total

Tani
0
I
0
1

37
3
1
41

os.tO , artinya jumlah matapeneaharian

tidak signifikan berhubungan g」Nセァ。ョ@

= 18,31

T.Ojeg·
Tani
2
0
0
2

besar kecilnya nilai manfaat

hasil hutan TNGH
Hubungan Tingkat Pendapatan di Luar Hasil Hutan dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat
Kecil
Sedang
Besar

x' hitung = 4,24
X605"4 = 9,49

Rendah
26
1
1
28

Tingkat Pendapatan
Sedang
4
0
0
4

x' hitung < dari
xセNッウZL@

Tinggi
7
2
0
9

Total
37
3
1
41

, artinya jumlah tingkat pendapatan

tidak signifikan berhubungan dengan besar keeilnya nilai manfaat
hasil hutan TNGH

44
Lampiran 6. Kerapatan Pohon Setelah Pemanfaatan di Lokasi Pemanfaatan G. Bodas, Sebelah G. Tumpcng dan Ciawitali

b. Gunung Tumpeng

a. Gunung Bodas

K

1

Kipeusing

3

0.0008

2

0.0005

I

Calikctan

I

0,0003

Jml Stl
Dimanfaatkan
I

2

Pasang

16

0.0040

12

0.0030

2

0.0005

2

0,0005

Kimokla
Kikawat
Kibeuteng
Kidahu

3

0.0008

1

0.0003

3

Gelam
Huru

2

3

I

0.0003

Jeret

4

0,0010

I
4

0,0010

5

2

0.0005

2

0,0005

6

5

0,0013

5

0,0013

Rasamala
Kijulang
Puspa
Taritih
Kalimorot

2

0,0005

2

0,0005

26

0,0065

26

0,0065

1
1

0,0003

1

0,0003

0,0003

1

0,0003

6

0,0015

6

0,0015

I

0,0003

I

0,0003

1

0,0003

1

0,0003

I

0,0003

I

0,0003

5

0,0013

5

0,0013

3

0,0008

3

0,0008

I

0,0003

I

0,0003

36

0,0090

36

0,0090

I

0,0003

I

0,0003

IS

0,0038

14

0,0035

13

0,0033

12

0,0030

1

0,0003

1

0,0003

I

0,0003

1

0,0003

130

0,0325

128

0,0320

No.

4
5
6
7
8
9

10
11

Nama Jenis

K

JmI Stl
Dimanfaatkan

K

No.

(

Nama Jenis

1

0.0003

1

0.0003

4

1

0,0003

1

0.0003

I

0,0003

I

0.0003

9

0,0023

7

0,0018

3
4

0,0008

3

0,0008

0,0010

3

0.0008

3

0,0008

2

0,0005

1

0,0003

5

. 0, 0,13

4

0,0010

1

0,0003

1

0,0003

2

0,0005

2

0,0005

I

0,0003

1

0,0003

I

0,0003

0

0,0000

1

0,0003

I

0,0003

I

0,0003

0

0,0000

I

0,0003

0

0,0000

Kakaduan
Kapidengkllng
7 Kiamis
8 Kianak
9 Kibcsi
10 Kibontcng
II Kigenteui
12 Kijambu
13 Kilapis
14 Kipeusing
IS Kisapi
16 Kisireum
17 Palahlar
18 Pasang
19 Pokray

0,0003

1

0,0003

20 Puspa

I

12 Kibuyur

13 Sasah
14 Kikeuyeup
15 Ponggang
16 Gelam
17 Kiara
18 Leungsir
19 Kiamis

Juml.b

セPS@

20 Saninten

1

21 Kikendung

2

0,0005

2

0,0005

21

22 Kituak

2

0,0005

I

0,0003

22 Saninten

23 Kiajag

1

0,0003

0

0,0000

23

24 Pokray

2

0,0005

2

0,0005

25 Kawoyang

1

0,0003

1

0,0003

1

0,0003

1

0,0003

68

0,0170

51

0,0128

26 Kigeunteul
Jumlah

Rasamala
Sintok
Jumlah

Jumlah

K

0,0003
0,0003

G(ItSH

\ ')') ()
\)2-1,1--

MANFAAT EKONOMI HASIL RUTAN
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
BAGI MASYARAKAT DESA SIRNARASA,
KECAMATAN CISOLOK, SUKABUMI

Oleh:
IRFAN MUDOFAR
E03495020

JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA RUTAN
FAKULTASKERUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

RINGKASAN
Irfao Mudofar. l\1anfmlt Ekonomi HasH Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bllgi
Masyanlkat Dcsa Sirnarasa, Kccamatan Cisoiok, Sukabumi. Di Bawah Bimhingan Ir. Tutut
Sunarminto, MSi dan Ir. Agus Priyono Kartano, MSi.

Penetapan kawasan Gunllng Halimwl sebagai taman nasional merupakan salah satu upaya
pengawctan kcanckaragaman flora dan fauna.
keanekaragaman

hayati.

TNGH

Dalam pengeloJaannya sebagai tcmpat konscrvasi

sering dihadapkan pada

bentuk-bentuk

perambahan kawasnn ul1Iuk bcrJadang dan pengambilan hasil-hasil hutan.
merupakan wujud

TNGH.

ォセャ」イァ。ョエオ@

pelanggaran

scpcI1i

Bentuk peiangganm ini

masyarakat tCl'hadap sumbcrdaya hUlan yang ada dalam kawasan

Mcngingat kcbcrhasilan pengclolaan banyak bergantung pad a dukungan dan pcnghargaan

yang dibcrikan masyaraknt sekital', maka penyusunan kebijakan pcngcJolaan TNGH harus didasarkan
pada pcngctahuan mcngcnai tingkat ketergantungan masyarakat tcrhadap kawasan tcrscbut.
Tingk..ll kctcrgantungan masyarakat terhadap kawasan hutan dapat dikctahui mclalui pcndugaan
manfaat ekonomi hasil-hasil hutan bagi masyarakat. Oleh karena itu pcnclitian ini dilakukan dengan
tujuan untukOS mcmpdajari karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan.
mengidcntiiikasi jcnis-jcnis hasH hutan yang dimanfaatkan, dan mcnduga nilai manfaat ckonomi
kawasan TNGH bagi masyarakat Desa Simarasa melalui pendekatan nilai hasil hutan.
Penelitian dilakukan di Dcsa Sirnarasa, yaitu di Kampung Ciptarasa, Kampung Cisarua dan
Kampung Datarsnlak masing-masing dengan lokasi pemanfaatan G. Bodas, Ciawitali dan G. Tumpeng.
Pcngambilan contoh dilakukan dengan menggunakan mctodc acak berlapis dcngan alokasi
proporsional yang didasarkall pada klasifikasi penguasaan lahan pada setiap kampung. Total
pcmanfaat hasil hutan

ウセ「。ョケォ@

175 kcpala keluarga sehingga dengan intensitas sampling 20% jUl11iah

responden tcrscbut tcrdiri at as 21 KK strata I (penguasaan lahan < 0,25 1m), 12 KK strata II
(penguasaan lahan 0,25-0,5 hal dan 8 KK strata III (penguasaan lahan > 0,5 hal.

Penilaian manfaat hasil hutan dilakukan dcngan pendckatan nilai pasar serta nilai rclatif atau
kesediaan untuk membayal' dan/atau biaya pengadaan. Manfaat ckonomi yang ditel'ima masyarakat
merupakan nilai total pemanfbatan hasil hutan dikurangi nilai kerti5.ikan yang tcrjadi di zona rimba,
yang terlarang bagi pemanfaatan di kawasan TNGH., Untuk mcnganalisis hubungan karaktcristik
masyarakat dengan nilai manfat yang dipcroleh digunakan uji Chi Square, sedangkan untuk
menentukan derajat kcpentingan dampak pemanfaatan hasil hutan bagi pendapatan masyarakat

digunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pcmanfaat hasil hutan di kawasan TNGH
sebagian besar (73,17%) adalah mmahtangga yang mempunyai jumlah anggota keluarga 3-5 orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan kepala keluarganya, sebagian besar (95,13%) pemanfaat hasil hutan
ini mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah, yaitu tidak tamat dan tamat SD. Pemanfaat

hasil hutan terbesar (80,49%) adalah masyarakat yang hanya mengandalkan penghasilannya dari
bertani. Menurut tingkat pendapatannya mereka memiliki tingkat pendapatan di luar hasil hutan yang
rendah, yaitu kurang dari Rp 53.000/kptlbulan (68,29%). Berdasarkan uji Chi Square pada selang
kepercayaan 95%, besar kecilnya nilai manfaat berhubungan erat denganjumlah anggota keluarga.
Jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Simarasa dari TNGH adalah kayu
bakar. kayu pcrtukangan, kayu tiang, barnbu, tepus, patat, rotan, awis, seuti, pisang kale, pokpohan,

dan rcundeu. Pohon yang biasa digunakan sebagai kayu bakar adalah pasang Hlゥエィッ・。Oーセウ@
rasamala (Allingia exeelsa), dan puspa (Sehima wallieh;;).

sp.),

Hum (Litsea sp.) dan puspa (Schima

wallichii) merupakan jenis yang sering dimanfaatkan untuk kayu pertukangan. Adapun kayu yang

digullakan sebagai tiang lantaian (tiang jemuran padi) adalah semua jenis pohon yang berdiameter
sekitar 10 cm.

Jenis hasil hutan yang paling banyak dimanfaatkan (82,93%) adalah patat, yang

digullakan pellduduk untuk membuat /ol1gkob (penutup jemuran padi). Namunjenis yang memberikan
kontribusi terbesar terhadap nilai manfaat ekonomi adalah kayu bakar, yakni sebesar Rp 681.592 atau

55.92% dari total nilai manfaat seluruhjenis.
Manfaat ekonomi hasil hutan yang diterima masyarakat Desa Simarasa merupakan nilai
pemanfaatan hasil hutan dikurangi biaya kerusakan yang terjadi di lokasi pemanfaatan, yaitu di zona
rimba TNGH. Nilai manfaat hasil hutan yang diperoleh masyarakat adalah sebesar Rp 4.358.664 dan
besamya biaya kerusakan yang temilai adalah Rp 2.497.327. Nilai ini diperoleh dengan mengalikan
jumlah pohon yang' hi tang akibat pemanfaatan oleh masyarakat dengan biaya standar yang dikeluarkan
pengelola untuk merehabilitasinya. Dengan demikian besamya manfaat ekonomi hasil hutan TNGH
bagi masyarakat Desa Simarasa adalah Rp 1.861.337Ibulan.
Bila dilihat dampaknya bagi peningkatan pendapatan, nilai manfaat hasil hutan TNGH tidak
memberikan dampak positif peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang memiliki pendapatan Rp
53.000/kptlbulan ke atas. Tetapi nilai pemanfaatan tersebut temyata dapat meningkatkan pendapatan
secara nyata bagi penduduk yang memiliki pendapatan dari luar hasil hutan kurang dari Rp
53.000/kptlbulan.

ii

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman kumbang sungut panjang (coleoptera: cerambycidae) di kawasan Resort Salak 2 – Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)

2 35 80

Adaptasi lingkungan masyarakat kasepuhan dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan (Studi kasus Kampung Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)

0 8 180

Perubahan pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat akibat perluasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak studi kasus di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor

1 11 48

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Analisis Dampak Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi (Studi Kasus di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

2 18 275

Analisis strategi nafkah masyarakat Kampung Sukagalih terhadap hasil hutan di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak

0 5 90

Kajian Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Masyarakat Sekitar

0 11 46

Analisis Pengelolaan Koridor antata Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Halimun dengan Kawasan Hutan Lindung Gunung Salak Berdasarkan Kondisi Masyarakat Sekitar

0 4 181

Analisis Spasial Struktur dan Fungsi Koridor Hutan antara Taman Nasional Gunung Halimun dengan Hutan Lindung Gunung Salak

0 6 92

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN TATA KELOLA HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK

0 0 13