Kadar dan Ketersediaan Zat Besi Menu Tradisional Asal Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan Timor-Timur

!

SKRIPSI

KADAR DAN KETERSEDJAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL
NUSA TENGGARA BARA T, SULAWESI DAN TIMOR -TIMUR

Oleh:
Wiralis
F 31. 1993

1998

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Wiralis. F 31. 1993. Kadar dan Ketersediaan Zat Besi Menu Tradisional Asal Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi dan Timor-Timur. Dibawah bimbingan Prof. DR. Deddy
Muchtadi, MS dan Drs. Erwin Affandi.


Ringkasan

Menu tradisional adalah hidangan makanan keluarga yang diterima dan
dimanfaatkan secara turun-temurun, dibatasi oleh wilayahletnik dan mempunyai
ikatan sosial yang di dalamnya terdapat aturan termasuk pantangan tertentu.
Menu tradisional merupakan potensi daerah yang perlu dikembangkan untuk
menunjang upaya preventif mengatasi masalah anemi dalam rangka meningkatkan
status kesehatan masyarakat khususnya meningkatkan asupan zat besi.
Bertolak dari hal di atas, peneliti tertarik untuk mempelajari nilai glZI menu
tradisional melalui analisis energi (diperoleh dari hasil perhitungan analisis protein,
karbohidrat dan lemak), karbohidrat (by difference), protein, lemak, kadar air, kadar
abu, vitamin C, total zat besi, ketersediaan zat besi, asam fitat dan serat (lignin).
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap, memilih enam
menu tradisional sebagai sampel yang berasal dari berbagai daerah bagian timur
Indonesia. Sampel yang terpilih adalah (1) terdiri dari nasi, sate P1l511t dan piecing
kangkllng.

Berasal dari Nusa Tenggara Barat diberi kode PSK,

kapU>11, kaholeo dan kadada katembe asal Sulawesi Tenggara


(2) terdiri dari
diberi

kode S1,

(3) terdiri dari sinonggi, bOll ninahll ndamate dan pllrlmdawa nihela mhalala berasal
dari Sulawesi Tenggara diberi kode SIP, (4) kapllnlJ1?;berasal dari Sulawesi Selatan
di beri kode KPR, (5) terdiri dari nasi, ubi rebus, sayur bunga pepaya dan sayur
caisin+kacang jogo berasal dari Timor-Timur diberi kode Sanub dan (6) Halanlaall

berasal

dari Timor-Timur diberi kode· BTN.

dan diolah

Sampel

dipilih


secara acak

(sesuai standar sresep hasil penelitian pola makan tradisional Muhilal,

1996), kemudian dilakukan analisis kimia. Data hasil analisis diolah menggunakan
uji keragaman (ANOV A) dan dilanjutkan dengan uji pembedaan Duncan.
Uji pembedaan Duncan menunjukkan, hasil analisis energi, karbohidrat, protein,
lemak,

total Fe, ketersediaan Fe, asam fitat dan serat (lignin) berbeda nyata pada

taraf 0,01%. Sedangkan vitamin C tidak berbeda.
Basil

analisis zat gizi dibandingkan dengan AKG (Muhilal dan Karyadi,

1993), menunjukkan bahwa semua menu

belum seimbang. Basil analisis enam


menu tradisional menunjukkan, pemenuhan kebutuhan energi seorang laki-laki dan
wanita dewasa serta wanita hamil berturut-turut antara

11%; 14,8% dan 13,1%

(KPR) - 32,4%;43,2% dan 38% (Sanub).

9,5%; 12,8% dan 11,4%

Karbohidrat

(BTN) - 32%; 43,1% dan 38,3 (KPR). Protein 18,8%; 23,5% dan 18,8% (KPR) 82%; 94% dan 82% (PSK). Lemak 3%; 4,3% dan 4% (KPR) - 52,2%; 73,4% dan
68,5% (SJ). Vitamin C 12,3%;12,3% dan 10,6% (BTN) - 102,7%; 102,7% dan 88%
(Sanub).
Zat besi total enam menu yang diteliti, umumnya lebih tinggi dari
segamya

(hasil perhitungan DKBM). Di mana kadar zat besi


bahan

menu SJ hasil

analisis 67,6 mg per porsi, sedangkan menurut DKBM 10,19 mg. Menu PSK hasil
analisis 57,2 mg; DKBM 12,84 mg.

Menu Sanub hasil analisis 53,7 mg; DKBM

4,58 mg. Menu KPR hasil analisis 32,6 mg; DKBM 9,06 mg. Menu SIP hasil
analisis 16,3 mg; DKBM 5,9 mg dan menu BTN hasil analisis 8,6 mg; DKBM
4,08 mg. Peningkatan jumlah zat besi total pada menu diperoleh dari bahan pangan

penyusun, air pengolahan dan alat pemasakan.

Di

SISI

lain,


proses pemasakan

mampu meningkatkan ketersediaan zat besi hidangan.
Total zat besi enam menu rata-rata lebih tinggi dari 30% kebutuhan sehari.
Pemenuhan kebutuhan zat besi bagi laki-Iaki dewasa yang dapat disumbangkan oleh
menu BTN adalah 66,2%; wanita dewasa: 33% dan wanita hamil : 15,4%

sampa!

masing-masing sekitar 250%; 260% dan 120,7% yang disumbangkan dari menu SJ.
Berdasarkan kondisi fisiologi kelompok individu, maka ditetapkan kebutuhan zat
besi laki-Iaki dewasa (1 mglhari), wanita dewasa (2,2 mglhari) dan wanita hamil
(5 mglhari). Ketersediaan zat besi terion enam menu yang diteliti, lebih tinggi dari
kebutuhan zat besi untuk kelompok individu.

Menu PSK menyumbangkan zat besi

terion tertinggi yaitu 7,7 mg; berikut menu SJ 6 mg; BTN 3 mg; Sanub 2,6 mg; SIP
2,2 mg dan KPR 1,9 mg.


Keenam menu yang diteliti mampu memenuhi, minimal

38% (KPR) dari kebutuhan sehari (memenuhi kebutuhan wanita hamil).
Pada menu SJ dan KPR, persen ketersediaan zat besi dipengaruhi oleh proporsl
protein hewani terhadap total kalori menu.

Sedangkan pada menu BTN, PSK dan

SIP, tidak ditentukan oleh proporsi protein terhadap total Kalori, Demikian pula
menu KPR dan Sanub.
Ketersediaan vitamin C,
tradisional

yang diteliti,

senyawa

asam fitat dan lignin, pada en am menu


tidak dapat dijelaskan pengaruhnya.

Hal tersebut

disebabkan umumnya kadar senyawa-senyawa tersebut dalam menu tidak berbeda
pada taraf 0,01 %.

KADAR DAN KETERSEDIAAN ZAT BESI

MENU TRADISIONAL ASAL

NUSA TENGGARA BARAT, SULAWESI DAN TIMOR-TIMUR

Oleh :
Wiralis
F 31. 1993

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

1998

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGl PANGAN DAN GIZI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KADAR DAN KETERSEDIAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL
NUSA TENGGARA BARAT, SULAWESI DAN TIMOR-TIMUR

Oleh:
Wiralis
F 31. 1993


SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan pada tahun 1965
Di Kendari

Tanggal Lulus: 31 Agustus 1998
Menyetujui,

1998

セ@
Deddy Muchtadi, MS
Dosen pembimbing I


KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat ALLAH swt yang Maha Kuasa penulisan Skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulis sadar dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangankekurangan,

penulis sangat mengharapkan

untuk penyempurnaan

saran

perbaikan dari pembaca.
Hingga penulisan Skripsi ini selesai,
membantu dan untuk ini penulis

banyak pihak yang telah turut

menghaturkan rasa terimakasih yang tak

terhingga Kepada YTH:
1. Bapak Prof. DR. Ir. Deddy Muchtadi, MS; selaku pembimbing I penulis yang
senantiasa memberikan bimbingan selama pendidikan hingga terselesaikan
penulisan Skripsi ini
2.

Bapak Drs. ElWin Affandi, selaku pembimbing II penulis yang senantiasa
memberikan bimbingan selama

penelitian hingga terselesaikan penulisan

Skripsi ini
3. Ibu DR. Mien Machmud, yang telah memberikan banyak masukan kepada
penulis dan memilih topik ini sebagai obyek penelitian
4. Bapak Kepala PUSLITBANG Gizi khususnya Kepala EPG PUSLITBANG
Gizi Bapak DR. Hermana dan staf

yang telah banyak membantu selama

penelitian berlangsung.
5. Bapak Ketua Jurusan TPG Fakultas Teknologi pertanian beserta staf yang
telah membimbing penulis selama pendidikan.

"

ii

,
;

6.

Bapak Dr. Ir. Made Astawan, MS yang bersedia menjadi penguJI pada
ujian sidang Skripsi.

Sebagai pribadi, senantiasa memberikan motivasi

dan pertimbangan-pertimbangan selama pendidikan
7.

Bapak Menteri Kesehatan RI khususnya Bapak Kepala Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan yang telah memberikan izin pendidikan dan bantuan
materi selama pendidikan

8.

Bapak

Kepala

Kantor

Wilayah DepKes Propinsi SULTRA khususnya

Direktur AKZI Kendari berserta Staf yang telah memberikan kesempatan
dan motivasi serta bantuan materi selama pendidikan
9.

Kepada Ytc. Ibu dan saudara-saudara serta keluarga yang senantiasa
mendoakan dan memberikan

motivasi serta

bantuan materi selama

pendidikan
10. Tak lupa teman-teman yang telah banyak memberi motivasi yaitu wiwit, ina,
ani, yuyun, ari, ana, erna, mbak alif sholihah dan lainnya yang tidak dapat
saya sebutkan

satu persatu,

yang telah banyak membantu selama

pendidikan.
Demikianlah, semoga

Skripsi ini dapat memberikan

informasi dan

bermanfaat bagi pembaca .

Bogor,

Agustus 1998

Penulis

IV

DAFTARISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................

111

DAFT AR lSI . ...........................................................................................

v

DAFT AR T ABEL ....................................................... ..............................

Vll

DAFT AR GAMBAR .................................................................................

VIlI

DAFT AR LA1v1PIRAN ............ ................................... ...............................

IX

L

PENDAHULUAN ............................................................................ .

II

TINJAUAN PUST AKA.....................................................................

5

A. Zat Besi Dalam Bahan Pangan ................................ ............ . . ..

5

IlL

B. Ketersediaan Zat Besi .................................... ........................ ...

6

C. Pengaruh Pengolahan ...... .... ....................................................

8

D. Pengaruh Asam Fitat Terhadap Zat Besi .

9

E. Pengaruh Serat Terhadap Zat Besi .........................................

II

F. Metabolisme Zat Besi ............................................................ ...

12

G. Makanan Tradisional .................................. _..............................

13

METODE PENELITIAN ............................................................. .

17

A. Waktu dan Tempat... ............................................................. .

17

B. Bahan dan Alat ..................................................................... .

17

I. Bahan .............................................................................. .

17

2. Alat ................................................................................ .

17

v

IV.

v.

C. Metode Penelitian ................................................................. .

18

I. Jenis Menu ........................................... " ........ .

18

2. Metode Analisa ........................ '" ............ '" ....... .

26

D. Rancangan Percobaan .......................................................... .

32

E. Analisa Data ........................................................................ .

32

RASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... .

33

A. Nilai Gizi ........................... . ............................ .

33

B

Kadar dan Ketersediaan Zat Besi ................................... .

40

1. Kadar Zat Besi ................................................ .

40

2. Ketersediaan Zat Besi ...................................... .

42

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... .

51

A. Kesimpulan ..................................................................... .

51

B. Saran ................................................................................ .

53

DAFT AR PUST AKA

LAMPlRAN

!

SKRIPSI

KADAR DAN KETERSEDJAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL
NUSA TENGGARA BARA T, SULAWESI DAN TIMOR -TIMUR

Oleh:
Wiralis
F 31. 1993

1998

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Wiralis. F 31. 1993. Kadar dan Ketersediaan Zat Besi Menu Tradisional Asal Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi dan Timor-Timur. Dibawah bimbingan Prof. DR. Deddy
Muchtadi, MS dan Drs. Erwin Affandi.

Ringkasan

Menu tradisional adalah hidangan makanan keluarga yang diterima dan
dimanfaatkan secara turun-temurun, dibatasi oleh wilayahletnik dan mempunyai
ikatan sosial yang di dalamnya terdapat aturan termasuk pantangan tertentu.
Menu tradisional merupakan potensi daerah yang perlu dikembangkan untuk
menunjang upaya preventif mengatasi masalah anemi dalam rangka meningkatkan
status kesehatan masyarakat khususnya meningkatkan asupan zat besi.
Bertolak dari hal di atas, peneliti tertarik untuk mempelajari nilai glZI menu
tradisional melalui analisis energi (diperoleh dari hasil perhitungan analisis protein,
karbohidrat dan lemak), karbohidrat (by difference), protein, lemak, kadar air, kadar
abu, vitamin C, total zat besi, ketersediaan zat besi, asam fitat dan serat (lignin).
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap, memilih enam
menu tradisional sebagai sampel yang berasal dari berbagai daerah bagian timur
Indonesia. Sampel yang terpilih adalah (1) terdiri dari nasi, sate P1l511t dan piecing
kangkllng.

Berasal dari Nusa Tenggara Barat diberi kode PSK,

kapU>11, kaholeo dan kadada katembe asal Sulawesi Tenggara

(2) terdiri dari
diberi

kode S1,

(3) terdiri dari sinonggi, bOll ninahll ndamate dan pllrlmdawa nihela mhalala berasal
dari Sulawesi Tenggara diberi kode SIP, (4) kapllnlJ1?;berasal dari Sulawesi Selatan
di beri kode KPR, (5) terdiri dari nasi, ubi rebus, sayur bunga pepaya dan sayur
caisin+kacang jogo berasal dari Timor-Timur diberi kode Sanub dan (6) Halanlaall

berasal

dari Timor-Timur diberi kode· BTN.

dan diolah

Sampel

dipilih

secara acak

(sesuai standar sresep hasil penelitian pola makan tradisional Muhilal,

1996), kemudian dilakukan analisis kimia. Data hasil analisis diolah menggunakan
uji keragaman (ANOV A) dan dilanjutkan dengan uji pembedaan Duncan.
Uji pembedaan Duncan menunjukkan, hasil analisis energi, karbohidrat, protein,
lemak,

total Fe, ketersediaan Fe, asam fitat dan serat (lignin) berbeda nyata pada

taraf 0,01%. Sedangkan vitamin C tidak berbeda.
Basil

analisis zat gizi dibandingkan dengan AKG (Muhilal dan Karyadi,

1993), menunjukkan bahwa semua menu

belum seimbang. Basil analisis enam

menu tradisional menunjukkan, pemenuhan kebutuhan energi seorang laki-laki dan
wanita dewasa serta wanita hamil berturut-turut antara

11%; 14,8% dan 13,1%

(KPR) - 32,4%;43,2% dan 38% (Sanub).

9,5%; 12,8% dan 11,4%

Karbohidrat

(BTN) - 32%; 43,1% dan 38,3 (KPR). Protein 18,8%; 23,5% dan 18,8% (KPR) 82%; 94% dan 82% (PSK). Lemak 3%; 4,3% dan 4% (KPR) - 52,2%; 73,4% dan
68,5% (SJ). Vitamin C 12,3%;12,3% dan 10,6% (BTN) - 102,7%; 102,7% dan 88%
(Sanub).
Zat besi total enam menu yang diteliti, umumnya lebih tinggi dari
segamya

(hasil perhitungan DKBM). Di mana kadar zat besi

bahan

menu SJ hasil

analisis 67,6 mg per porsi, sedangkan menurut DKBM 10,19 mg. Menu PSK hasil
analisis 57,2 mg; DKBM 12,84 mg.

Menu Sanub hasil analisis 53,7 mg; DKBM

4,58 mg. Menu KPR hasil analisis 32,6 mg; DKBM 9,06 mg. Menu SIP hasil
analisis 16,3 mg; DKBM 5,9 mg dan menu BTN hasil analisis 8,6 mg; DKBM
4,08 mg. Peningkatan jumlah zat besi total pada menu diperoleh dari bahan pangan

penyusun, air pengolahan dan alat pemasakan.

Di

SISI

lain,

proses pemasakan

mampu meningkatkan ketersediaan zat besi hidangan.
Total zat besi enam menu rata-rata lebih tinggi dari 30% kebutuhan sehari.
Pemenuhan kebutuhan zat besi bagi laki-Iaki dewasa yang dapat disumbangkan oleh
menu BTN adalah 66,2%; wanita dewasa: 33% dan wanita hamil : 15,4%

sampa!

masing-masing sekitar 250%; 260% dan 120,7% yang disumbangkan dari menu SJ.
Berdasarkan kondisi fisiologi kelompok individu, maka ditetapkan kebutuhan zat
besi laki-Iaki dewasa (1 mglhari), wanita dewasa (2,2 mglhari) dan wanita hamil
(5 mglhari). Ketersediaan zat besi terion enam menu yang diteliti, lebih tinggi dari
kebutuhan zat besi untuk kelompok individu.

Menu PSK menyumbangkan zat besi

terion tertinggi yaitu 7,7 mg; berikut menu SJ 6 mg; BTN 3 mg; Sanub 2,6 mg; SIP
2,2 mg dan KPR 1,9 mg.

Keenam menu yang diteliti mampu memenuhi, minimal

38% (KPR) dari kebutuhan sehari (memenuhi kebutuhan wanita hamil).
Pada menu SJ dan KPR, persen ketersediaan zat besi dipengaruhi oleh proporsl
protein hewani terhadap total kalori menu.

Sedangkan pada menu BTN, PSK dan

SIP, tidak ditentukan oleh proporsi protein terhadap total Kalori, Demikian pula
menu KPR dan Sanub.
Ketersediaan vitamin C,
tradisional

yang diteliti,

senyawa

asam fitat dan lignin, pada en am menu

tidak dapat dijelaskan pengaruhnya.

Hal tersebut

disebabkan umumnya kadar senyawa-senyawa tersebut dalam menu tidak berbeda
pada taraf 0,01 %.

KADAR DAN KETERSEDIAAN ZAT BESI

MENU TRADISIONAL ASAL

NUSA TENGGARA BARAT, SULAWESI DAN TIMOR-TIMUR

Oleh :
Wiralis
F 31. 1993

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

1998

FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGl PANGAN DAN GIZI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KADAR DAN KETERSEDIAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL
NUSA TENGGARA BARAT, SULAWESI DAN TIMOR-TIMUR

Oleh:
Wiralis
F 31. 1993

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan pada tahun 1965
Di Kendari

Tanggal Lulus: 31 Agustus 1998
Menyetujui,

1998

セ@
Deddy Muchtadi, MS
Dosen pembimbing I

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat ALLAH swt yang Maha Kuasa penulisan Skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulis sadar dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangankekurangan,

penulis sangat mengharapkan

untuk penyempurnaan

saran

perbaikan dari pembaca.
Hingga penulisan Skripsi ini selesai,
membantu dan untuk ini penulis

banyak pihak yang telah turut

menghaturkan rasa terimakasih yang tak

terhingga Kepada YTH:
1. Bapak Prof. DR. Ir. Deddy Muchtadi, MS; selaku pembimbing I penulis yang
senantiasa memberikan bimbingan selama pendidikan hingga terselesaikan
penulisan Skripsi ini
2.

Bapak Drs. ElWin Affandi, selaku pembimbing II penulis yang senantiasa
memberikan bimbingan selama

penelitian hingga terselesaikan penulisan

Skripsi ini
3. Ibu DR. Mien Machmud, yang telah memberikan banyak masukan kepada
penulis dan memilih topik ini sebagai obyek penelitian
4. Bapak Kepala PUSLITBANG Gizi khususnya Kepala EPG PUSLITBANG
Gizi Bapak DR. Hermana dan staf

yang telah banyak membantu selama

penelitian berlangsung.
5. Bapak Ketua Jurusan TPG Fakultas Teknologi pertanian beserta staf yang
telah membimbing penulis selama pendidikan.

"

ii

,
;

6.

Bapak Dr. Ir. Made Astawan, MS yang bersedia menjadi penguJI pada
ujian sidang Skripsi.

Sebagai pribadi, senantiasa memberikan motivasi

dan pertimbangan-pertimbangan selama pendidikan
7.

Bapak Menteri Kesehatan RI khususnya Bapak Kepala Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan yang telah memberikan izin pendidikan dan bantuan
materi selama pendidikan

8.

Bapak

Kepala

Kantor

Wilayah DepKes Propinsi SULTRA khususnya

Direktur AKZI Kendari berserta Staf yang telah memberikan kesempatan
dan motivasi serta bantuan materi selama pendidikan
9.

Kepada Ytc. Ibu dan saudara-saudara serta keluarga yang senantiasa
mendoakan dan memberikan

motivasi serta

bantuan materi selama

pendidikan
10. Tak lupa teman-teman yang telah banyak memberi motivasi yaitu wiwit, ina,
ani, yuyun, ari, ana, erna, mbak alif sholihah dan lainnya yang tidak dapat
saya sebutkan

satu persatu,

yang telah banyak membantu selama

pendidikan.
Demikianlah, semoga

Skripsi ini dapat memberikan

informasi dan

bermanfaat bagi pembaca .

Bogor,

Agustus 1998

Penulis

IV

DAFTARISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................

111

DAFT AR lSI . ...........................................................................................

v

DAFT AR T ABEL ....................................................... ..............................

Vll

DAFT AR GAMBAR .................................................................................

VIlI

DAFT AR LA1v1PIRAN ............ ................................... ...............................

IX

L

PENDAHULUAN ............................................................................ .

II

TINJAUAN PUST AKA.....................................................................

5

A. Zat Besi Dalam Bahan Pangan ................................ ............ . . ..

5

IlL

B. Ketersediaan Zat Besi .................................... ........................ ...

6

C. Pengaruh Pengolahan ...... .... ....................................................

8

D. Pengaruh Asam Fitat Terhadap Zat Besi .

9

E. Pengaruh Serat Terhadap Zat Besi .........................................

II

F. Metabolisme Zat Besi ............................................................ ...

12

G. Makanan Tradisional .................................. _..............................

13

METODE PENELITIAN ............................................................. .

17

A. Waktu dan Tempat... ............................................................. .

17

B. Bahan dan Alat ..................................................................... .

17

I. Bahan .............................................................................. .

17

2. Alat ................................................................................ .

17

v

IV.

v.

C. Metode Penelitian ................................................................. .

18

I. Jenis Menu ........................................... " ........ .

18

2. Metode Analisa ........................ '" ............ '" ....... .

26

D. Rancangan Percobaan .......................................................... .

32

E. Analisa Data ........................................................................ .

32

RASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... .

33

A. Nilai Gizi ........................... . ............................ .

33

B

Kadar dan Ketersediaan Zat Besi ................................... .

40

1. Kadar Zat Besi ................................................ .

40

2. Ketersediaan Zat Besi ...................................... .

42

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... .

51

A. Kesimpulan ..................................................................... .

51

B. Saran ................................................................................ .

53

DAFT AR PUST AKA

LAMPlRAN