50
kelas IV SD
2. Kisah Raja Saul
Simak kisah Raja Saul berikut ini Ketika Samuel sampai pada masa tuanya, anak-anaknya
diangkatnya menjadi hakim di Israel. Tetapi mereka tidak menempuh jalan ayahnya. Mereka korupsi dan berlaku tidak adil. Oleh sebab
itu, orang tua-tua berkata kepada Samuel: “Berikanlah kepada kami seorang raja seperti bangsa-bangsa lain” Permintaan itu tidak
berkenan kepada Samuel. Ia berdoa kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepadanya: “Buatlah menurut keinginan rakyat. Karena mereka
tidak membuang engkau melainkan Aku, sehingga Aku tidak lagi diakui sebagai raja oleh mereka Tetapi serahkanlah semua hak raja
kepada mereka” Samuel mengumpulkan rakyat, tetapi mereka tidak mendengarkannya, dan berteriak: “Berilah kami seorang raja” Pada
waktu itu, hiduplah di tanah Benyamin seorang yang bernama Saul. Di seluruh Israel tiada seorang pun yang seelok rupanya.
Pada suatu hari, ketika beberapa ekor keledai betina kepunyaan ayahnya hilang,
Saul bersama-sama dengan beberapa hamba mencari-cari binatang itu. Mereka
sampai di kota Rama, tempat kediaman Samuel. Ketika Samuel melihat Saul, maka
Tuhan bersabda kepadanya: “Inilah orang yang akan merajai umat-Ku” Samuel berkata
kepada Saul: “Jangan bersusah hati, karena keledaimu sudah terdapat”. Keesokan
harinya, diambillah oleh Samuel sebuah tanduk yang berisi minyak, dicurahkannya minyak itu pada kepala Saul, diciumnya, lalu berkata
kepadanya “Demikianlah engkau diurapi Allah menjadi raja umat warisan-Nya” Lalu Saul pergi.
Segala rakyat dikumpulkan Samuel, Saul dipanggil ke muka dan Samuel berkata: “Lihatlah orang yang dipilih Allah” Segala rakyat
berseru: “Hiduplah raja”
Sumber: Dok. Kemdikbud
51
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Tuhan beserta Saul, maka ia mengalahkan semua musuh Israel. Pada suatu hari, Samuel berkata kepadanya: “Pergilah dan
kalahkanlah bangsa Amalek” Musnahkan segala miliknya” Saul mengalahkan bangsa Amalek. Domba dan sapi yang terbaik
diambilnya tetapi segala yang buruk dan tidak berharga dibunuhnya. Lalu didirikannya suatu gapura kemenangan bagi dirinya. Maka Tuhan
bersabda kepada Samuel: “Aku menyesal akan pengangkatan Saul menjadi raja, sebab ia meninggalkan Daku dan tidak turut perintah-
Ku” Pagi-pagi benar Samuel bangun dan pergi menghadap Saul.
Ketika Samuel sampai kepadanya, maka Saul berkata kepadanya: “Titah Allah telah kujalankan. ”Sahut Samuel: “Apa gerangan bunyi suara kambing
domba yang sampai ke telingaku dan bunyi suara lembu yang kudengar?” Maka Saul menjawab: “Telah kupilih lembu dan kambing yang terindah
untuk dipersembahkan kepada Tuhan” Maka kata Samuel: “Ketaatan lebih baik daripada persembahan. Oleh karena engkau melalaikan perintah
Allah, maka Tuhan menolak engkau: kamu tidak akan menjadi raja lagi” Kemudian Samuel meninggalkan Saul dan tidak bertemu lagi dengan
raja sampai ia meninggal bdk. 1Sam 8-15.
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini
• Ceritakan bagaimana Saul diurapi menjadi raja • Pada awalnya Allah beserta Saul. Mengapa kemudian Allah
meninggalkan Saul? • Tuliskan kesalahan-kesalahan Saul
• Apa arti perkataan Samuel kepada Saul “Ketaatan lebih baik dari persembahan”?
• Bagaimana pendapat atau pandanganmu sendiri tentang arti “ketaatan lebih baik dari persembahan”?
52
kelas IV SD
Releksi
Kekuasaan mutlak hanya berada di tangan Allah. Penguasa di bumi memperoleh kuasanya dari Allah. Ia tidak dapat berbuat
sewenang-wenang. Setiap kuasa hendaknya digunakan sesuai dengan kehendak Allah.
Menyalahgunakan kekuasaan dan bertindak sewenang- wenang senantiasa akan membawa malapetaka, baik untuk
yang diperintah, maupun untuk yang memerintah.
3. Makna Kisah Samuel dan Saul