Strategi Pengembangan Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu GunungsitoliDalam Meningkatkan PAD Kabupaten Nias

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategis: Konsep, Kasus dan

Implementasi. PT. GRASINDO: Jakarta.

Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Nugraha, M. Qudrat. 2007. Manajemen Strategik Organisasi Publik. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES: Jakarta.

Suyanto, Bagong dan Sutina. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan. Prenada Media: Jakarta

Triton PB. 2007. Manajemen Strategi Terapan Perusahaan dan Bisnis. Federal Publication & Bina Rupa Aksara: Yogyakarta

Wahyudi, Agustinus Sri. 1996. Manajemen Strategik: Pengatar Proses Berpikir


(2)

Undang-undang

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pendirian

Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Website

https://sepinya+konsumen+pasar+Ya’ahowu&oq=sepinya+konsumen+pasar+Ya’

ahowu&sourceid=chrome&espv=210&es_sm=122&ie=UTF-8#q=pasar+Ya’ahowu+sepi+pedagang diakses pada 24 Februari 2014 Pukul 8.40 WIB


(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Singkat PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli didirikan di Kepulauan Nias pasca terjadi bencana gempa bumi yang melanda Kepulauan Nias pada tahun 2005 silam. Bangunan Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli didirikan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias (BRR NAD-Nias) dan telah diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Nias dan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nias.

Kondisi masyarakat Kepulauan Nias khususnya Kabupaten Nias saat itu yang masih tidak stabil dan bahkan cenderung memburuk menarik perhatian dan simpati dari berbagai pihak: Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, dan pihak-pihak lain yang ingin membantu pemulihan Kepulauan Nias pasca gempa bumi yang melanda Kepulauan Nias. Dengan berbagai proses dan usaha yang dilakukan, akhirnya pemerintah Indonesia melalui Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias (BRR NAD-Nias) melakukan tugasnya yang salah satunya adalah membangun gedung-gedung publik yang dapat membantu meningkatkan pelayanan publik sehingga dapat membantu pemulihan kondisi masyarakat Nias. Salah satu gedung publik yang dibangun tersebut adalah Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli yang terletak di Kabupaten Nias (sekarang wilayah pemerintahan Kota Gunungsitoli).


(4)

Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli didirikan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dibidang perpasaran, pembinaan pedagang pasar, dan menjaga stabilitas harga dan distribusi pasar. Setelah kurang lebih 2

tahun tidak difungsikan sejak peresmian gedung PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli oleh BRR NAD-Nias, maka Pemerintah Daerah menyusun dasar hukum pengelolaan Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 tahun 2010 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli. Seiring dengan berlakunya Perda tersebut, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Nias kemudian merekrut Dewan Direksi dan Karyawan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk mengelola secara mandiri

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

3.2. Visi dan Misi PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Nias

PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Nias merupakan salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nias yang memiliki tugas dan fungsi penting yang diharapkan dapat eksis dan terus berkembang, sehingga dapat mencapai tujuan dari pendirian PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sendiri. Untuk mempertahankan eksistensinya maka diperlukan visi dan misi yang dipandang jauh kedepan untuk menggiring organisasi mencapai tujuan bersama.

Visi

“Mewujudkan PD yang unggul dan terdepan dalam menyelenggarakan kegiatan pemasaran bersemangat kerakyatan, mandiri serta memajukkan


(5)

kesejahteraan dan perekonomian masyarakat melalui peningkatan sumber pendapatan daerah”

Misi

1. Menyelenggarakan dan menciptakan situasi pasar yang nyaman, tertib, teratur dan ramah lingkungan;

2. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung mendukung program pembangunan daerah yang lebih baik.

3.3. Struktur Organisasi dan Fungsinya

Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang berfungsi untuk mempertegas jalur kewenangan dan posisi tugas masing-masing anggota organisasinya. Demikian juga PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang memiliki struktur organisasi berbentuk jalur dan staf, wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan di bawahnya dan kemudian masing-masing satuan bertanggung jawab kepada bagian yang lebih tinggi.


(6)

BADAN PENGAWAS DIREKTUR UTAMA

BUPATI NIAS Gambar 3.2

Struktur Organisasi PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Sumber: Bagian Umum PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli 2014

Struktur organisasi yang digambarkan dengan bagan organisasi jabatan ini, untuk memperjelas tentang tugas dan wewenang masing-masing jabatan dapat diuraikan sebagai berikut:

DIREKTUR ADM & HUKUM DIV. UMUM & HUMAS DIV. KEUANGAN DIV. SDM, HUKUM & KAMTIB DIREKTUR

PERENCANAAN & OPERASIONAL

STAF ADM SUPIR TRUK SAMPAH CLEANING SERVICE PENGANGKUT SAMPAH STAF ADM STAF ADM SECURITY/ SATPAM DIV. USAHA DIV. PERENCANAN & TEKHNIK SATUAN PENGAWAS INTERNAL DIV. PERENCANAN & TEKHNIK STAF ADM DIV. PERENCANAN & TEKHNIK STAF ADM PETUGAS TOILET PETUGAS PARKIR


(7)

A. Dewan Direksi (Direktur Utama, Direktur Administrasi & Hukum, Direktur Perencanaan & Operasional) memiliki tugas dan wewenang:

 Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Menyampaikan rencana kerja 5 (lima) tahunan dan rencana kerja anggaran PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli kepada Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan;

 Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat

persetujuan Badan Pengawas;

 Membina pegawai;

 Mengurus dan mengelola kekayaan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

 Mewakili PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli baik di dalam maupun di luar pengadilan;

 Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba/Rugi dan Laporan Arus Kas kepada Badan Pengawas;

 Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak atas nama Direksi;

 Masing-masing Direktur sesuai dengan bidangnya dalam batas yang ditentukan dalam peraturan tata tertib serta tata cara menjalankan pekerjaan Direksi, berhak dan berwenang bertindak atas nama Direksi;

 Apabila Direktur Utama berhalangan tetap dalam menjalankan


(8)

belum diangkat atau belum menjabat jabatannya, maka jabatan Direktur Utama dijabat oleh salah seorang Direktur berdasarkan penunjukkan sementara oleh Bupati, dan apabila Direktur Utama tidak ada atau berhalangan tetap, maka jabatan tersebut dijabat oleh Direktur lain berdasarkan penunjukkan sementara oleh Bupati, keduanya dengan kekuasaan dan wewenang Direktur Utama;

 Apabila semua Anggota Direksi berhalangan tetap menjalankan

pekerjaan atau jabatan Direksi terluang seluruhnya dan belum diangkat penggantinya atau belum menjabat jabatannya, maka untuk sementara waktu pimpinan dan pengelolaan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dijalankan oleh seorang pejabat yang dihunjuk oleh Bupati;

 Direksi dalam mengelola PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Mengangkat dan memberhentikan pegawai;

b. Mengangkat, memberhentikan dan memindahtugaskan pegawai

dari jabatan dibawah Direksi;

c. Menandatangani Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas;

d. Menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain.

B. Staf Umum memiliki tugas dan wewenang:

 Mengendalikan dan menyelenggarakan administrasi umum;

 Mengagendakan surat masuk dan surat keluar;


(9)

 Mendistribusikan surat masuk dan surat keluar;

 Mengajukan daftar pembelian untuk kebutuhan kantor;

 Mengajukan dana untuk pembelian kebutuhan kantor;

 Membuat daftar perbaikan peralatan kantor;

 Melakukan pembelian kebutuhan kantor;

 Mencatat dan membuat notulen rapat;

 Mengecek dan mencatat stok barang;

 Melakukan pembayaran rekening listrik, air, telepon, dan jamsostek;

 Mengerjakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dan atau atasannya.

C. Staf Usaha memiliki tugas dan wewenang:

 Mengendalikan dan menyelenggarakan administrasi divisi usaha;

 Menerima permohonan dari penyewa tempat usaha;

 Mendistribusikan permohonan penyewaan tempat usaha kepada

Direktur Perencanaan dan Operasional untuk mendapatkan persetujuan;

 Menjelaskan syarat-syarat dan tarif sewa tempat usaha serta pembayaran lainnya kepada penyewa tempat usaha;

 Membuat tagihan rekening listrik kepada setiap penyewa tempat usaha (kios);

 Menerima pembayaran rekening listrik, parkir, toilet;

 Membuat daftar nama penyewa tempat usaha yang terlambat

melakukan pembayaran (jatuh tempo);


(10)

 Mengajukan pembuatan surat perjanjian sewa menyewa tempat usaha kepada Divisi SDM, Hukum dan Kamtib;

 Menelepon penyewa tempat usaha untuk menandatangani surat

perjanjian sewa menyewa tempat usaha dan atau untuk mengambil surat perjanjiian;

 Mendistribusikan surat perjanjian sewa menyewa tempat usaha kepada penyewa tempat usaha setelah ditandatangani oleh penyewa dan Direktur Utama;

 Membuat laporan pendapatan sewa setiap bulan;

 Mengarispkan dokumen yang berhubungan dengan divisi usaha;

 Mengerjakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemimpin dan atau atasannya.

D. Staf Teknik memiliki tugas dan wewenang:

 Menghidupkan mesin pompa air digudang dan mendistribusikan air ke

tangki-tangki disetiap blok;

 Mengecek air di gudang;

 Mengecek setiap kios dan listrik sebelum dipasarkan dan memperbaiki apabila ada kerusakan;

 Mengecek panel dan instalasi listrik serta melakukan perbaikan jika ada kerusakan;

 Melakukan perbaikan-perbaikan apabila ada kerusakan-kerusakan kecil seperti lantai, toilet, dan lain-lain;


(11)

 Mengganti bola lampu selasar, kamar mandi, ruangan kantor apabila telah terbakar atau terputus;

 Mengecek dan melakukan pencatatan meteran listrik disetiap kios setiap bulan;

 Mengajukan daftar perbaikan kerusakan;

 Melakukan pembingkaran/perbaikan apabila kamar mandi tersumbat;

 Membuat plang petunjuk arah dan larangan;

 Mengganti oli mesin;

 Memasang lampu-lampu di tempat promosi apabila diadakan promosi sesuai dengan petunjuk Direksi;

 Melakukan pembongkaran sesui dengan petunjuk Direksi;

 Membuat garis parkir kendaraan pribadi;

 Mengerjakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan dan atau atasan.

E. Tenaga kebersihan memiliki tugas dan wewenang:

 Mengecek dan mencatat stok barang alat-alat kebersihan dan obat yang digunakan;

 Memelihara dan menyimpan alat-alat kebersihan;

 Menyapu/mengepel/menyikat seluruh teras, tangga PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli lantai 1 (satu) dan lantai 2 (dua) serta ruangan Direksi, Kepala Divisi dan Staf;

 Membersihkan dan menyikat serta memberi obat di kamar mandi;


(12)

 Membersihkan/menyuci semua alat kebersihan;

 Menyuci piring, gelas, sendok, serta menyediakan gelas/air minum di ruang Direksi, Kepala Divisi dan Staf;

 Mengajukan permintaan barang apabila stok sudah mulai sedikit;

 Membersihkan halaman dan taman PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Membuang sampah pedagang dari dalam pasar di luar tempat yang telah disediakan;

 Mengontrol dan membersihkan/mengisi setiap dispenser di ruang Direksi, Kepala Divisi dan Staf;

 Melakukan pekerjaan lain yang diminta oleh divisi lain melalui Kepala Divisi;

 Membuat laporan pemakaian dan kerusakan alat-alat dan obat

kebersihan;

 Membersihkan sekali dalam seminggu saringan air di setiap kamar mandi (disesuaikan dengan kondisi kebersihan);

 Menjaga kamar mandi/toilet sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan oleh kepala divisi;

 Mengantar surat;

 Mengerjakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan dan atau atasannya.


(13)

F. Satuan Pengaman (Satpam) memiliki tugas dan wewenang:

 Melakukan serah terima tugas;

 Bagi Komandan Regu menetapkan personil satuan pengaman yang bertugas di Posko dan di setiap blok;

 Pada saat mulai tugas melakukan patroli di seluruh lingkungan kerja sesuai dengan yang ditugaskan oleh Komandan Regu;

 Menaikkan dan menurunkan bendera;

 Satuan pengaman yang masuk pagi wajib mengikuti apel pagi;

 Membuat buku jurnal;

 Membuat laporan kejadian beserta uraiannya;

 Mengawasi dan mengamankan gedung PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli beserta halamannya;

 Menjaga dan mengawasi barang-barang berharga (aset perusahaan) termasuk menjaga dan mengawasi Kios dan Los Dalam/Los Luar, Food Court dan Counter para pedagang;

 Mengawasi setiap pengunujung PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dan setiap kejanggalan atau sesuatu yang tidak beres serta segera meningkatkan pengawasan dengan melakukan koordinasi kepada petugas lain dan kepada Komandan Regu;

 Mengarahkan parkir kendaraan melalui jalur yang telah ditentukan;


(14)

 Menanyakan setiap tamu yang datang ke kantor PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli tentang keperluan dan menyuruh mengisi buku tamu dan mengkonfirmasi dengan pihak yang dituju;

 Melarang anak-anak bermain di lingkungan PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli baik di dalam maupun di luar pada halaman parkir kendaraan;

 Melaksanakan pekerjaan lain yang diminta oleh divisi lain melalui Kepala Divisi Hukum Keamanan dan Ketertiban. (pekerjaan lain dimaksud harus sepengetahuan Kepala Divisi Hukum Keamanan dan Ketertiban);

 Mengantar setiap tamu menuju ruang Direksi dan Kepala Divisi;

 Memastikan tidak ada barang perusahaan yang hilang yang menjadi tanggung jawabnya;

 Untuk sementara waktu sebelum difungsikan Rumah Adat lantai 3 (tiga) demi menjaga keamanan melarang siapapun yang naik menuju tempat tersebut kecuali karyawan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Mengawal Direksi atau Kepala Divisi diluar PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli apabila diminta;

 Mengantar surat/barang bila diperlukan;

 Menghidupkan/mematikan lampu teras baik dalam ruangan maupun diluar disetiap blok;


(15)

 Menelepon pihak terkait apabila terjadi kebakaran dan huru-hara atau kejadian peristiwa pidana;

 Mengantar penyewa baru menunjukkan tempat usaha yang ingin

disewakan serta membuka pintu kios dan los dalam/luar;

 Melarang kendaraan parkir didepan pintu gerbang PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Melarang penjual ikan di taman dan di trotoar lingkungan Kantor PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Melaksankan tugas-tugas lain yang di berikan oleh pemimpin dan atau atasannya.


(16)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan wawancara dan mengumpulkan data-data pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini, berikut peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi dan peneliti berusaha untuk mendeskripsikan semua hasil wawancara dan data-data yang dibutuhkan agar mudah untuk dipahami.

Dalam penyajian data, terdapat tiga aspek utama yakni :

1. Situasi lingkungan Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli 2. Situasi lingkungan Ekternal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli 3. Strategi yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

4.1. Lingkungan Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Analisis terhadap lingkungan internal organisasi sangat penting dalam

mengetahui kondisi sebenarnya organisasi tersebut sehingga dapat

mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menjadi pertimbangan penting bagi organisasi dalam menyusun suatu strategi. Lingkungan internal yang peneliti identifikasi terdiri dari sistem pengelolaan, Sumber Daya Manusia (SDM), aset perusahaan, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh PD


(17)

4.1.1. Sistem Pengelolaan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Sistem pengelolaan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sudah dimuat dalam Perda No. 2 tahun 2010 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli. Dewan direksi terdiri dari Direktur Utama dan Direktur Divisi, dan dibawahnya ada kepala Divisi, Satuan Pengawas Internal dan staf. Pada awal pengoperasian pasar, PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli memiliki banyak sekali karyawan yang direkrut. Setelah dilakukan evaluasi berkaitan dengan efektivitas karyawan dan mempertimbangkan untuk penghematan biaya operasional, maka pada tahun 2012 dilakukan perampingan karyawan. Hal ini berdampak pada berkurangnya biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan dan menyumbang pada pendapatan perusahaan.

Meskipun masih berpedoman pada Perda yang ada, namun pengelolaan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli terkendala pada kurang sesuainya perda tersebut pada kondisi perusahaan pada saat ini. Untuk mengimbangi pengelolaan pasar maka manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli mulai mengadopsi undang-undang ketenagakerjaan. Kendala pengelolaan yang lain yang dihadapi oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah pengunduran diri direktur bagian administrasi dan hukum, yang mengakibatkan terganggunnya penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sampai saat ini belum dapat diterapkan.


(18)

4.1.2. Sumber Daya Manusia

Salah satu faktor penting berhasilnya sebuah organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang mapan. Kemapanan sumber daya manusia setidaknya dapat diketahui dari kreatifitas yang dimiliki, pemahaman atas tugas pokoknya, kemampuan dalam menyelesaikan masalah dan motivasi kerja. Dengan adanya SDM yang mapan akan membantu organisasi dalam menyusun strategi-strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, selain itu juga dapat menjadi aset berharga bagi organisasi untuk dipertahankan.

Sejak dioperasikan sampai sekarang, manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sudah melakukan perekrutan dan perampingan organisasi, baik di tingkat manajer atas maupun karyawan terbawah. Namun, SDM yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sekarang dirasa masih belum cukup mapan

untuk bersama mengembangkan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

Tabel 4.1

Daftar Nama Karyawan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

No. Nama Jabatan

1. Blasius Y. N. Dawölö, S.S. Plt. Direktur Utama

2. Eliyadi Halawa, S.H. Plt. Direktur Administrasi dan Hukum

3. Nofanolo Waruwu, S.E. Kepala Satuan Pengawas Internal

4. Eliasa Gulö, S.H. Kepala Divisi SDM, Hukum dan Kamtib

5. Laurentia Bayu AS, S.E. Kepala Divisi Keuangan

6. Tema’aro Zebua Staf Perencanaan dan Teknik

7. Yanuari Waruwu Staf Perencanaan dan Teknik

8. Time Lestari Zebua Staf Umum dan Humas

9. Yiska Vereinta Fati Harefa Staf Usaha

10. Selama Zebua Petugas Kebersihan

11. Notalis Paskah Zebua Petugas Kebersihan

12. Suniati Telaumbanua Petugas Kebersihan


(19)

14. Yuniwati Gea Petugas Kebersihan

15. Angeragö Zega Satuan Pengaman

16. Yanudin Lase Satuan Pengaman

17. Alvred Hardianto Laoli Satuan Pengaman

18. Denni Yosef Merlin Halawa Satuan Pengaman

19. Mariyunus Gulö Satuan Pengaman

20. Otoniel Halawa Satuan Pengaman

21. Yunius Zai Dohare Satuan Pengaman

22. Pastianus Zebua Satuan Pengaman

23. Yunieli Telaumbanua Satuan Pengaman

24. Ferius Lase Satuan Pengaman

25. Albert Yatatema Zebua Satuan Pengaman

26 Prediaro Zebua Satuan Pengaman

Sumber: Satuan Pengawas Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli (data diolah) 2014

Tabel diatas menunjukkan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh Manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, yaitu sebanyak 26 orang. Untuk lebih menjelaskan lagi keadaan berkaitan dengan informasi-informasi SDM yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, berikut peneliti akan mejelaskannya berdasarkan kategori usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja dari para karyawan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

Tabel 4.2

Klasifikasi SDM Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah (orang) Presentase

1. <25 tahun 6 23.07%

2. 26-35 tahun 11 42.31%

3. 36-45 tahun 8 30.77%

4. >46 tahun 1 3.85%

Jumlah 26 100%


(20)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SDM yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli semuanya berada pada usia yang produktif. Seluruh total SDM yang dimiliki berumur dibawah 50 tahun dengan rincian: mereka yang berusia dibawah 25 tahun berjumlah 6 orang atau sekitar 23.07%, yang berusia 26-35 tahun bejumlah 11 orang atau sekitar 42.31%, yang berusia 36-45 tahun berjumlah 8 orang atau sekitar 30.77%, dan yang berusia 46 tahun keatas berjumlah satu orang atau sekitar 3.85%.

Tabel 4.3

Klasifikasi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase

1. Laki-laki 20 76.93%

2 Perempuan 6 23.07%

Jumlah 26 100%

Sumber: Bagian Umum PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli (data diolah) 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar SDM yang dimiliki oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli didominasi oleh mereka yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah sebanyak 20 orang (76.93%). Keadaan ini disebabkan oleh pekerjaan yang ditawarkan lebih banyak mengandalkan teknis lapangan, sehingga dibutuhkan pekerja yang siap untuk bekerja di lapangan. Namun untuk bagian administrasi surat menyurat serta keuangan lebih mengandalkan mereka yang berjenis kelamin perempuan.


(21)

Tabel 4.4

Klasifikasi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1. SMA/SMK/Sederajat 19 73.07%

2. S1 7 26.93%

Jumlah 26 100%

Sumber: Satuan Pengawas Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli (data diolah) 2014

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SDM yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli lebih didominasi oleh mereka yang memiliki tingkat pendidikan tamatan SMA/SMK sederajat sejumlah 19 orang (73.07%). Ini menandakan bahwa SDM yang memiliki kemampuan spesifik di lingkungan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli masih kurang, yakni hanya berjumlah 7 orang (26.93%). Namun demikian, kedepannya akan ada penambahan SDM yang lebih spesifik kemampuannya yang diharapkan dapat

membantu pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

Tabel 4.5

Klasifikasi SDM Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase

1. <2 tahun 5 19.23%

2. 2.1-3 tahun 3 11.54%

3. >3.1 tahun 18 69.23%

Jumlah 26 100%


(22)

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa SDM yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli saat ini masih merupakan mereka yang memiliki masa kerja diatas 3 tahun. Sejak dioperasionalkan pada pertengahan 2010 sampai sekarang (kurang lebih 3 tahun) sebanyak 18 orang atau sekitar 69.23% SDM yang ada masih bertahan. Itu artinya bahwa tidak banyak perubahan SDM yang terjadi selama pengoperasian PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli ini. 4.1.3. Sumber Pendapatan

Sejak didirikan sampai sekarang, belum ada sumbangan nyata dari PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli terhadap PAD Kabupaten Nias. Pada tahun buku 2010 dan 2011 bahkan PD Pasar Ya’ahowu masih mengalami kerugian. Namun pada tahun buku 2012, PD Pasar Ya’ahowu mulai mendapatkan keuntungan,

hingga pada tahun 2013 meningkat lagi. Tetapi kendala yang dihadapi adalah audit keuangan yang masih lama prosesnya, sehingga belum diketahui pasti

berapa keuntungan yang dihasilkan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

Sumber pendapatan adalah hal yang paling penting bagi organisasi dalam mempertahankan eksistensinya, tidak terkecuali PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang notabene adalah salah satu pondasi keuangan dari Kabupaten Nias. Untuk itu sangat perlu bagi manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk dapat menghasilkan pendapatan yang sebesar-besarnya guna menunjang keuangan daerah yang diharapkan dapat membantu pembangunan Kabupaten Nias.

Sebagai salah satu BUMD yang bergerak dibidang perpasaran, maka manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli diberikan hak untuk mengelola lingkungan pasar yang terdiri atas bangunan-bangunan dan fasilitas lain yang


(23)

menjadi sumber pendapata PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Untuk menggambarkan informasi-informasi lebih lanjut berkaitan dengan sumber pendatan yang dikelola oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, berikut peneliti akan memaparkannya dalam tabel-tabel.

Tabel 4.6

Data Bangunan Yang Dimiliki PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

No. Lokasi Jumlah (unit) Persentase

1. Blok A (kios) 60 29.41%

2. Blok A (Lods dalam) 32 15.68%

3. Blok B (kios) 60 29.41%

4. Blok C (kios) 44 21.58%

5. Blok D (kantor) 8 3.92%

Jumlah 204 100%

Sumber: Satuan Pengawas Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli (data diolah) 2014

Salah satu sumber pendapatan utama dari PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli adalah hasil sewa dari bangunan-bangunan yang dikelola secara langsung dan mandiri oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Bangungan-bangungan yang terdiri atas kios dan Lods dalam tersebut tersebar di dalam 3 blok dan 1 blok gedung terdiri atas bangunan yang diperuntukkan untuk

ruang kantor dari manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang

memudahkan dalam mengontrol dan mengoperasionalkan pasar. Sejauh ini ada beberapa kali dilakukan perbaikan terhadap beberapa bangunan dan fasilitas lain yang ada di lingkungan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Seperti perbaikan pada kios yang sudah rusak, menambah fasilitas seperti tempat parkir, membuka jalan


(24)

masuk kendaraan pada bagian belakang blok B pasar, dan memperbaiki fasilitas umum seperti kamar mandi, dan yang terakhir adalah perbaikan rumah ada yang ada dilantai atas gedung bangunan kios.

4.1.4. Sumber Daya Aset

Seperti telah dijelaskan penulis di atas bahwa sumber pendapatan utama dari PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah hasil dari sewa bangunan kios dan Lods dalam yang dikelola oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Bangunan kios dan Lods dalam tersebut disewakan dengan harga yang variatif tergantung dari letaknya yang strategis di setiap blok. Harga tersebut dianggap paling sesuai untuk harga sewa gedung.

Tabel 4.7

Klasifikasi Bangunan Berdasarkan Harga Sewa

No. Harga Sewa Jumlah (unit) Persentase

1. Rp 1.200.000 (Lods dalam) 32 16.33%

2. Rp 8.000.000 6 3.06%

3. Rp 9.000.000 45 22.96%

4. Rp 10.000.000 77 39.28%

5. Rp 11.000.000 36 18.37%

Jumlah 196 100%

Sumber: Satuan Pengawas Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli (data diolah) 2014

Dari tabel diatas dapat diperoleh informasi tentang variasi harga sewa yang ditawarkan oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Penentuan harga sewa gedung tersebut berdasarkan hasil kesepatakan dari dewan direksi PD


(25)

rekomendasi kepada pemerintah daerah Kabupaten Nias melalui Badan Pengawas untuk kemudian disahkan dan diberlakukan sesuai dengan persyaratan yang disepakati. Harga sewa yang variatif didasarkan pada posisi atau letak dari bangunan kios. Sedangkan untuk Lods dalam, harga sewa tetap sama untuk setiap letak atau posisi dimana Lods dalam berada. Cara penyewaannya yang dilakukan selama ini dengan tahapan:

 Mengisi formulir dengan persyaratan KTP dan Kartu Keluarga dan bukti tagihan listrik (jika ada).

 Di dalam formulir ada letak kios dan harga sewa, calon penyewa dapat memilih kios dan cara pembayaran sewa.

 Melengkapi segala kewajiban: pembayaran harga sewa (cicilan), biaya SIPTU (Surat Izin Pemakaian Tempat Usaha) 25rb/5tahun, jasa pengelolaan (jasa kamar mandi 5rb/bulan, pemeliharaan 5rb/bulan, kebersihan 3rb/bulan, parkir 10rb/bulan). Khusus jasa pengelolaan dikutip per 6bulan dan dibayar diawal pembayaran harga sewa.

 Setelah pembayaran semua kewajiban, terhitung seminggu setelah pembayaran kontrak di keluarkan.

Harga sewa kios yang ditawarkan mulai dari harga sewa Rp 8.000.000 yang tersebar di blok B dan Blok C terdiri atas 6 unit gedung kios (3.06%), harga sewa Rp 9.000.000 yang tersebar di setiap blok gedung kios dan terdiri atas 45 unit gedung kios (22.96%), harga sewa Rp 10.000.000 yang tersebar di setiap blok gedung kios dan terdiri atas 77 unit gedung kios (39.28%), dan harga sewa


(26)

Rp 11.000.000 yang tersebar di setiap blok gedung kios dan terdiri atas 36 unit gedung kios (18.37%).

Gedung kios dengan harga sewa Rp 8.000.000 yang terletak pada Blok B lantai 2 dengan nomor kios 24, 25, 26 dan 29. Kemudian yang terletak pada Blok C lantai 2 dengan nomor kios 18 dan 21. Gedung kios dengan harga sewa Rp 9.000.000 yang terletak pada Blok A berada di lantai 2 yang memiliki 1 pintu masuk. Untuk yang berada di Blok B dan Blok C berada di lantai 2 yang memiliki 1 pintu. Khusus untuk Blok B dan Blok C, beberapa gedung kios dengan harga sewa tersebut berada di lantai satu dan memiliki 1 pintu dan terletak dibagian belakang blok. Gedung kios dengan harga sewa Rp 10.000.000 yang terletak di setiap blok berada di lantai 1 dan memiliki 1 pintu dan lantai 2 yang memiliki 2 pintu (pojok dan sebagian dekat tangga). Kemudian untuk gedung kios dengan harga sewa Rp 11.000.000 terletak di setiap blok di lantai 1 dan memiliki 2 pintu (terletak di pojok setiap bangunan).

Setiap blok bangunan hampir terisi penuh oleh para pedagang yang menyewa gedung kios. Hanya di bagian belakang blok B yang masih terlihat kosong serta beberapa kios di blok lainnya. Jumlah penyewa pun bervariatif mengingat pasar ini masih baru dan jumlah pengunjung yang tidak menentu jumlahnya.


(27)

Tabel 4.8

Jumlah Penyewa Gedung Kios Sejak Dioperasionalkan

No. Tahun Jumlah (orang) Persentase

1. 2010 90 17.17%

2. 2011 90 17.17%

3. 2012 110 20.99%

4. 2013 130 24.81%

5. 2014 104 19.86%

Jumlah 524 100%

Sumber: Satuan Pengawas Internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli (data diolah) 2014

Berdasarkan tabel diatas, terjadi peningkatan jumlah penyewa yang terjadi mulai dari awal dioperasionalkan pada tahun 2010, pada 2011 masih tetap dan pada 2012 mulai naik hingga mencapai 110 penyewa, kemudian meningkat lagi pada 2013 mencapai 130 penyewa. Tetapi memasuki tahun 2014, jumlah

penyewa menurun drastis hingga hanya ada 104 penyewa di PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli. Penurunan jumlah penyewa terjadi akibat iklim perekonomian global yang menurun berdampak pada daya beli masyarakat yang kurang. Akibatnya banyak para pedagang yang menyewa di kios PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli merugi dan akhirnya tidak melanjutkan kontraknya.

4.1.5. Fasilitas Pendukung

Sebagai sebuah BUMD yang bergerak dibidang penyediaan wahana untuk berbelaja, PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli membutuhkan fasilitas-fasilitas lain yang mendukung untuk meningkatkan pelayanan bagi penyewa kios maupun bagi pengunjung pasar sehingga meningkatkan kenyamanan dan minat


(28)

masyarakat berkunjung ke pasar. Adapun fasilitas pendukung yang disediakan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah sebagai berikut:

a. Parkir

Lahan yang disediakan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli bagi kendaraan penyewa kios maupun pengunjung, baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat) untuk menampung kendaraan mereka.

b. Kamar mandi/Toilet

Salah satu fasilitas yang disediakan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk membantu penyewa maupun pengunjung dalam pembuangan air.

c. ATM

Merupakan fasilitas yang disediakan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang berfungsi untuk membantu penyewa maupun pengunjung dalam melakukan transaksi penarikan uang tunai.

d. Pos Satpam

Fasilitas yang disedikan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sebagai basecamp penjagaan keamanan di lingkungan pasar.

4.1.6. Kebersihan dan Kerapian Lingkungan Sekitar

Kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli sangat diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat penyewa dan pengunjung. Apabila lingkungan bersih dan rapi, maka akan menjadi daya tarik juga bagi masyarakat untuk menyewa atau berbelanja. Lokasi pasar yang strategis membuat banyak pedagang dari luar yang menjajakan


(29)

dagangannya di sepanjang jalan yang memberikan kesan kurang bersih dan tidak

rapi bagi Pasar Ya’ahowu. Adanya Tempat Penjualan Ikan (TPI) di sebelah Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli juga menambah kesan jorok dan bau hingga ke lokasi pasar.

Keadaan ini disadari betul oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pasar. Selain berusaha untuk menata kerapian dan menjaga kebersihan, manajemen PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli juga berusaha untuk bekerja sama dengan pemerintah

daerah Kota Gunungsitoli untuk menertibkan pedagang kaki lima dan merapikan

TPI yang ada di sebelah Pasar Ya’ahowu. Secara keseluruhan, kebersihan dan kerapian di lingkungan Pasar Ya’ahowu masih kurang dan perlu untuk dibenahi.

Termasuk penataan lokasi lods dalam dan membersihkan bagian belakang gedung kios disetiap blok.

4.2. Lingkungan Eksternal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Sejalan dengan analisis lingkungan internal organisasi, analisis terhadap lingkungan eksternal organisasi juga merupakan hal yang penting untuk mengetahui pengaruh-pengaruh yang dihadapi oleh organisasi yang berasal dari lingkungan luar organiasi itu sendiri. Analisis terhadap lingkungan eksternal organisasi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan pengaruh dari iklim politik, iklim ekonomi, dan lingkungan sosial-budaya masyarakat.


(30)

4.2.1. Iklim Politik

Keberadaan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang terletak di luar wilayah pemerintahan Kabupaten Nias, tepatnya di wilayah pemerintahan daerah Kota Gunungsitoli, menimbulkan pengaruh yang sedikit banyak berdampak pada pengelolaan pasar. Hal ini terlihat pada kendala yang dialami oleh PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli untuk mendirikan bangunan pendukung di lokasi lain yang berdekatan dengan lokasi PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dan masih menjadi aset PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Padahal, salah satu keperluan pengembangan pasar menurut Plt. Direktur PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sekarang adalah mendirikan bangunan pendukung untuk difungsikan sebagai salah satu penarik minat pengunjung, dan juga untuk mendirikan salah satu lokasi penjualan lain.

Selain itu, pesta demokrasi di Indonesia juga sedikit banyak berdampak pada meningkatnya pengunjung di pasar. Salah satu dampaknya menurut Direktur Administrasi dan Hukum PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah dengan kampanye yang dilakukan oleh para calon legislatif akan mendatangkan orang ke pusat kota. Ini memungkinkan masyarakat untuk berjalan-jalan dan singgah ke pasar untuk sekedar berbelanja. Ataupun para calon legislatif berbelanja keperluan kampanye di Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

4.2.2. Iklim Ekonomi

Mata pencaharian utama masyarakat Nias adalah bergantung kepada hasil bumi yang mereka garap. Apabila harga jual dari hasil bumi mereka tinggi, maka mereka akan memperoleh uang yang cukup untuk dibelanjakan. Namun


(31)

apabila harga jual rendah, maka mereka akan membuat daftar pilihan yang akan dibelanjakan. Hal ini yang mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap barang-barang yang ditawarkan penyewa kios di PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang didominasi oleh barang-barang seperti pakaian, tas, sepatu, dan lain sebagainya. 4.2.3. Lingkungan Sosial-Budaya Masyarakat

Kebiasaan masyarakat di hari raya untuk berbelanja merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi minat beli dan daya beli masyarakat. Seperti yang diakui oleh salah satu penyewa bahwa rata-rata pembeli akan ramai berbelanja pada hari-hari raya seperti idul fitri, natal, tahun baru, dan lain sebagainya. Jelas ini mendatangkan keuntungan yang besar bagi para penjual yang menyewa di PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli.

4.3. Strategi Pengembangan yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Sejauh ini sudah banyak yang dilakukan oleh manajemen PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli untuk meningkatkan pendapatannya. Menilik sejarah didirikannya perusahaan ini, yaitu untuk membantu mensejahterakan masyarakat dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah maka sangat perlu bagi manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk berusaha mengembangkan dan meningkatkan pendapatananya. Ada beberapa strategi yang sudah diterapkan dan masih berjalan hingga saat ini, yaitu:

 rehabilitasi gedung/bagian-bagian yang rusak dari bangunan seperti bangunan rumah adat di atap dan kebocoran,


(32)

 membuka akses keluar-masuk kendaraan ke dalam pasar dan memperluas area parkir sampai di belakang kios,

memberikan discount kepada para penyewa dan calon penyewa supaya tertarik untuk berjualan,

 memberikan motivasi dan pembinaan kepada penyewa untuk

tetap berusaha dalam berdagang,

 menekan biaya operasional dan promosi ke media elektronik, media cetak dan selebaran


(33)

BAB V

ANALISIS DATA

Data hasil penelitian yang diperoleh peneliti di lapangan akan dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian ini. Dalam melakukan analisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan teknik analisis SWOT yang mencoba mengidentifikasi kekuatan (strength) yang dimiliki oleh perusahaan untuk pengembangan dan kelemahan (weakness) yang ada sehingga dapat menghambat pengembangan yang dapat diidentifikasi dari faktor internal perusahaan, serta membandingkannya dengan peluang (opportunity) dan ancaman (threatness) yang

akan dihadapi oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk pengembangan yang

dapat diidentifikasi dari faktor eksternal perusahaan.

5.1. Faktor Internal

Analisis terhadap faktor internal perusahaan akan memberikan gambaran tentang kondisi sebenarnya yang ada dalam internal perusahaan tersebut. Analisis faktor internal akan menghasilkan suatu pemahaman tentang kekuatan yang bisa diandalkan oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam mengembangkan diri sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang menjadi target utama untuk meningkatkan PAD Kabupaten Nias. Selain itu, analisis faktor internal juga akan menimbulkan suatu pemahaman terhadap kelemahan yang ada dalam internal perusahaan yang mana nanti akan menjadi suatu penghalang bagi PD Pasar


(34)

Ya’ahowu Gunungsitoli untuk mengembangkan diri dan meningkatkan PAD Kabupaten Nias. Untuk itu sangat perlu menganalisis faktor internal ini sehingga PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dapat memaksimalkan kekuatan yang ada dan mengurangi kelemahan seminimal mungkin sehingga tidak memberikan dampak

yang negatif terhadap usaha PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk

mengembangkan diri dan membantu meningkatkan PAD Kabupaten Nias.

Untuk menganalisis faktor internal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, berikut ini akan disajikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli dalam mengembangkan diri untuk membantu meningkatkan PAD Kabupaten Nias.

5.1.1. Kekuatan

a. Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah satu-satunya pasar semi-modern yang ada di Kabupaten Nias, sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang terbiasa berbelanja di pasar tradisional. Model pasar semi-modern akan memberikan suasana yang lebih nyaman bagi para penjual dan pembeli;

b. Lokasi PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli strategis, tempat yang sering dikunjungi masyarakat karena berada di tengah kota dan memiliki akses kendaraan yang lancar dan teratur;

c. Sewa kios terjangkau/murah dibandingkan dengan kios-kios yang

ditawarkan oleh pasar tradisional atau kios-kios yang disewakan di tempat lain;


(35)

d. Memiliki gedung yang nyaman dan fasilitas publik yang cukup lengkap seperti lahan parkir yang cukup luas dan ATM;

e. Pengelolaan pasar lebih teratur/tertata karena dikelola oleh perusahaan daerah yang secara mandiri dan simultan merawat dan memperbaiki fasilitas pasar yang tersedia, serta memberikan keamanan 24 jam penuh bagi penyewa dan pembeli

f. One-stop shopping area yaitu satu kawasan perbelanjaan yang

menawarkan berbagai bentuk keperluan masyarakat seperti sembako, pakaian, alat rumah tangga, dan lain sebagainya.

5.1.2. Kelemahan

a. Strategi bisnis penyewa yang masih kurang akhirnya membuat mereka rugi dan tidak ingin menyewa lagi/memperpanjang sewa kios di PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli;

b. Minat berdagang masyarakat yang rendah dan hanya menginginkan

keuntungan yang instan berdampak pada kegagalan mereka dalam mengembangkan usahanya;

c. Keinginan masyarakat yang lebih memilih berjualan di pinggir jalan karena alasan praktis dibandingkan berjualan di tempat yang telah disediakan;

d. Pendanaan yang minim untuk pengembangan pasar termasuk menambah fasilitas publik lainnya disebabkan oleh sumber keuangan PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli hanya berasal dari hasil sewa kios dan biaya pengelolaan;


(36)

e. Kualitas Sumber Daya Manusia yang masih kurang, ditambah disiplin kerja yang juga masih kurang.

f. Koordinasi yang kurang antar pemerintah daerah Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli menyebabkan beberapa kendala dalam pengembangan infrastruktur bangunan, sebab lokasi Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli terletak di wilayah pemerintahan Kota Gunungsitoli.

5.2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berada diluar dari PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang juga memberikan dampak bagi

pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Dampak yang diberikan dapat

berupa peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengembangkan diri, atau bahkan ancaman-ancaman yang dapat menghambat strategi pengembangan pasar. Identifiikasi dari hal-hal yang berada di lingkungan luar organisasi sangat penting bagi sebuah perusahaan dalam menyusun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuannya, sehingga dapat memaksimalkan peluang yang ada bagi organisasi ataupun menimimalisir ancaman yang ada. Untuk menganalisis faktor eksternal PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, berikut ini akan disajikan informasi mengenai peluang dan ancaman yang akan dihadapi PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam mengembangkan diri untuk membantu meningkatkan PAD Kabupaten Nias.


(37)

5.2.1. Peluang

a. Memiliki dukungan penuh dari pemerintah daerah Kabupaten Nias untuk mengelola pasar dan menjaga distribusi barang tetap terjadi;

b. Lahan lain yang disediakan untuk pengembangan pasar;

c. PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah satu-satunya BUMD di Kepulauan Nias yang bergerak di bidang pasar;

d. Kebiasaan masyarakat yang sering berbelanja pada saat hari raya, hari libur atau waktu tertentu.

5.2.2. Ancaman

a. Dasar hukum PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, yaitu Perda No. 2 Tahun 2010 dinilai sangat kurang efektif dan kurang sesuai dengan keadaan PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sekarang; b. Tingkat keamanan disekitar lokasi pasar;

c. Iklim perekonomian global yang melemah berdampak ada daya beli masyarakat yang menurun;

d. Lokasi pasar yang berada di luar wilayah pemerintahan daerah Kabupaten Nias.


(38)

Gambar 5.1

Matriks SWOT Pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Strength (S)

 Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah satu-satunya pasar semi-modern yang ada di Kabupaten Nias

 Lokasi PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli strategis

 Sewa kios terjangkau/murah

 Memiliki gedung yang nyaman dan fasilitas publik yang cukup lengkap

 Pengelolaan pasar lebih teratur/tertata

One-stop shopping area

Weakness (W)

 Strategi bisnis penyewa yang masih kurang

 Minat berdagang masyarakat yang rendah dan hanya menginginkan keuntungan yang instan

 Keinginan masyarakat yang lebih memilih berjualan di pinggir jalan karena alasan praktis

 Pendanaan yang minim untuk pengembangan pasar

 Kualitas Sumber Daya Manusia yang masih kurang

 Audit Laporan Keuangan yang sangat lama

 Koordinasi yang kurang antar pemerintah daerah Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli

Opportunity (O)

Memiliki dukungan penuh dari pemerintah daerah Kabupaten Nias untuk mengelola pasar dan menjaga distribusi barang tetap terjadi

Lahan lain yang disediakan untuk pengembangan pasar

PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli adalah satu-satunya BUMD di Kepulauan Nias yang bergerak di bidang pasar

Kebiasaan masyarakat yang sering berbelanja pada saat hari raya, hari libur atau waktu tertentu

Strategi SO: Strategi yang dibuat untuk

menggunakan kekuatan untuk mendapatkan kesempatan

a. Memaksimalkan pengelolaan fasilitas yang dikelola oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

b.Mengoptimalkan penggunaan lahan yang tersedia dengan membangun fasilitas publik lainnya seperti wahana permainan anak, foodcourt, cafe, atau area belanja lain yang mendukung one-stop shopping c. Sebagai satu-satunya BUMD yang

bergerak di bidang pasar, ada baiknya memanfaatkan momen hari raya atau hari libur untuk menarik minat pembeli sebanyak-banyaknya dengan bekerja sama dengan penyewa mengadakan bazar atau diskon belanja. Dengan pembeli yang banyak akan menambah minat masyarakat untuk menyewa kios

d.Menggalang dukungan pemerintah dan masyarakat untuk semakin

mempercayakan Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sebagai pusat berbelanja e. Mempertahankan harga sewa agar tetap

terjangkau bagi masyarakat.

WO: Strategi dibuat untuk meminimalisir

kelemahan berdasarkan kesempatan yang ada

a. Mengoptimalkan dukungan Pemerintah Kabupaten Nias dalam mengelola PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli termasuk dalam hal pendanaan

b. Membantu menciptakan even atau momen perayaan untuk menarik minat pembeli ke

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Threats (T)

Dasar hukum PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, yaitu Perda No. 2 Tahun 2010 dinilai sangat kurang efektif

Tingkat keamanan disekitar lokasi pasar

Iklim perekonomian global yang melemah berdampak ada daya beli masyarakat yang menurun

Lokasi pasar yang berada di luar wilayah pemerintahan daerah Kabupaten Nias

Meski sewa kios rendah, namun menurut penyewa harga sewa masih relatif tinggi dengan kondisi pengunjung yang jarang

ST: Strategi yang dihasilkan akan menciptakan suatu kekuatan bagi perusahaan untuk menekan ancaman yang dihadapi

a. Mengevaluasi Perda No. 2 tahun 2010 agar efektif dan sesuai dengan kondisi manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

b. Meningkatkan promosi Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

c. Memperketat penjagaan dan layanan keamanan di lokasi pasar

d. Meningkatkan kerja sama antar pemerintah daerah Kabupaten Nias, Kota Gunungsitoli dan Manajemen PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli agar tercipta kerjasama yang baik dalam mendukung perekonomian masyarakat.

WT: Strategi yang dihasilkan bertujuan untuk

mengatasi kelemahan dan ancaman-ancaman yang dihadapi perusahaan

a. Memotivasi para penjual untuk kratif dalam memasarkan produknya

b. Penetapan lembaga audit laporan keuangan perusahaan yang tetap dan masa

pengauditanya sehingga tidak menjadi kendala yang menghambat sumbangan PD

Pasar Ya’ahowu terhadap peningkatan PAD

Kabupaten Nias

c. Bekerja sama dengan Pemda setempat untuk bersama mendorong/mengajak para penjual di pinggir jalan agar pindah ke lokasi pasar yang disediakan seperti Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Ini juga membantu penataan kota Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal


(39)

e. Mempertimbangkan harga sewa kios dibanding dengan tingkat pengunjung pasar, sehingga dapat menarik minat para penyewa

Setelah melakukan analisis dengan matriks analisis SWOT diatas, maka akan ditemukan isu-isu strategis yang berasal dari perbandingan antara faktor internal dan faktor eksternal organisasi yang sangat berguna sebagai informasi

penting untuk menyusun strategi pengembangan PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli sendiri. Adapun isu-isu strategis yang diperoleh sebagai hasil dari analisis matriks SWOT adalah sebagai berikut:

1. Perlunya untuk mengoptimalkan sumber daya organisasi yang dimiliki oleh manjemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Sumber daya tersebut meliputi: Sumber Daya Manusia, asset, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung untuk operasionalisasi PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Sangat diperlukan

kreatifitas dari manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam

mendekorasi atau membuat kios-kios yang ada dapat menarik minat masyarakat untuk menyewa.

2. Daya cipta akan sesuatu yang menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung minat masyarakat berjualan dan menyewa kios yang dikelola oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Kebiasaan masyarakat Nias yang berbelanja pada even atau perayaan-perayaan tertentu akan menjadi suatu peluang bagus bagi manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk menarik minat pengunjung dan apabila melakukan bazar atau diskon harga barang yang bekerja sama dengan para penjual, tentunya akan semakin menambah minat masyarakat untuk membeli


(40)

3. Pertimbangan terhadap harga sewa kios yang saat ini dirasa oleh penyewa belum sebanding dengan keuntungan yang diperoleh dari pembeli yang tampak masih sepi. Manajemen sebaiknya memberikan ruang bagi penyewa dengan menurunkan lagi harga sewa kios dan dibarengi dengan usaha promosi, baik promosi untuk penyewaan kios maupun promosi penawaran barang dari penjual, sehingga dapat menarik minat pengunjung yang semakin lama apabila sudah mulai ramai dikunjungi maka harga sewa kios juga bisa perlahan ditingkatkan. Mengingat ini adalah BUMD yang dibuat untuk membantu masyarakat, maka penting untuk mempertimbangkan hal ini.

4. Promosi yang harus terus digiatkan oleh manajemen PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli untuk mendatangkan para calon penyewa, juga harus dengan menambah fasilitas publik yang dapat menarik minat pembeli.

5. Optimalisasi lahan yang dimiliki menjadi sangat penting sebab lahan PD Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli yang terbatas juga perlu.

6. Hal yang paling penting lainnya adalah menjalin kerja sama antara pemerintah daerah, baik pemerintah daerah Kabupaten Nias maupun pemerintah daerah Kota Gunungsitoli. Tata kota yang disusun oleh pemerintah Kota Gunungsitoli akan berdampak pada lokasi dimana Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli berada.

Jadi sangat perlu dukungan dan kerja sama dalam membantu Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli agar semakin dapat mengembangkan diri dan mendapat akses yang strategis untuk dikunjungi masyarakat.


(41)

5.3. Strategi Pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

5.3.1. Strategi Turn-Around

Strategi turn-around adalah strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan yang menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik.

Ada pun strategi turn-around yang dapat diterapkan oleh manajemen PD

Pasar Ya’ahowu dalam mengembangkan PD Pasar Ya’ahowu untuk

meningkatkan PAD Kabupaten Nias:

1. Melakukan evaluasi terhadap peraturan daerah tentang pendirian PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli

Perlu untuk mengkaji ulang Perda Nomor 2 tahun 2010 tentang pendirian

PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli mengingat masih banyak kekurangan yang mengakibatkan kelemahan dalam pengelolaan PD Pasar Ya’ahowu.

Perlu mengkaji proses audit terhadap laporan keuangan PD Pasar

Ya’ahowu sehingga tidak ada hambatan bagi manajemen PD Pasar Ya’ahowu dalam menyumbangkan pendapatannya terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Nias dan memberikan bonus kepada karyawannya untuk meningkatkan semangat kerja. Struktur organisasi

PD Pasar Ya’ahowu juga perlu untuk dilakukan perampingan, terlebih di


(42)

dapat mengurangi jumlah karyawan yang berlebih dan menghemat biaya operasional. Yang terpenting adalah mempertahankan ataubahkan meningkatkan kualitas karyawannya.

2. Meningkatkan Kualitas SDM

Kualitas SDM yang dimiliki oleh PD Pasar Ya’ahowu saat ini masih

belum mendukung untuk pengelolaan PD Pasar Ya’ahowu yang semakin

baik. Bahkan untuk beberapa posisi masih kosong dan hanya diisi oleh pelaksana tugas sementara. Dibagian teknik dan perencanaan juga masih belum diisi oleh orang-orang yang memadai atau bahkan masih kosong. Untuk itu, sangat perlu untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki

oleh PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Adapun program peningkatan kualitas SDM dalam hal ini adalah sebagai berikut:

 Proses seleksi/perekrutan dan penempatan karyawan sesuai

dengan kapasitas yang dibutuhkan perusahaan

 Memberikan pembinaan dan pelatihan kemampuan SDM

 Peningkatan keterampilan dan profesionalisme kerja

 Memberikan peningkatan kemampuan teknis yang lebih spesifik

 Memberikan penghargaan atau bonus untuk memotivasi

karyawan

3. Melakukan penataan terhadap lingkungan pasar dan meningkatkan

kebersihan

Kerapian dan kebersihan dari lingkungan pasar akan memberikan kenyamanan bagi penjual dan pembeli sehingga dapat menarik minat


(43)

pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi berbelanja. Salah satu keunggulan dari konsep pasar modern atau semi modern adalah kebersihan dan keamanan lingkungan pasar yang membuat para pembeli nyaman berbelanja. Ini juga yang harus diperhatikan oleh manajemen PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam menata dan menjaga kebersihan lokasi pasar Ya’ahowu. Penataan ini dapat dilakukan dengan merapikan posisi penyewa lods dalam, menata tempat parkir penyewa dan

meningkatkan kebersihannya, termasuk kebersihan toilet yang

disediakan.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar

Salah satu sarana yang paling penting adalah wahana permainan anak yang sangat memberikan dampak terhadap minat masyarakat berkunjung

untuk berbelanja di Pasar Ya’ahowu. Sarana-sarana lain yang dianggap penting juga perlu untuk ditambahkan seperti cafe untuk tempat berkumpul dan lain sebagainya.

5. Melakukan Kerjasama yang efektif dan efisien dengan semua pihak yang terkait

Kerja sama yang dibina dengan pemerintah daerah setempat dan bahkan dengan pihak-pihak luar sangat penting untuk menarik minat dan

mengembangkan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Kerja sama kepada Pemda Kota Gunungsitoli untuk menata lokasi pasar dan pemberian ijin akan membantu dalam mengembangkan pasar. Kemudian membina kerja


(44)

sama dengan investor luar juga sangat membantu bagi PD Pasar


(45)

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data tentang strategi

pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam meningkatkan PAD

Kabupaten Nias maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

A.Faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dalam menyusun strategi pengembangan PD Pasar Ya’ahowu

Gunungsitoli dalam meningkatkan PAD Kabupaten Nias adalah sebagai berikut:

Kekuatan

1. Satu-satunya pasar semi-modern yang ada di Kabupaten Nias; 2. Lokasi strategis;

3. Sewa kios terjangkau/murah;

4. Gedung yang nyaman dan fasilitas publik yang cukup lengkap; 5. Pengelolaan pasar lebih teratur/tertata;

6. One-stop shopping area. Kelemahan

1. Strategi bisnis penyewa yang masih kurang;

2. Minat berdagang masyarakat yang rendah;


(46)

4. Pendanaan yang minim;

5. Kualitas SDM yang masih kurang;

6. Koordinasi yang kurang antar pemerintah daerah.

Peluang

1. Dukungan penuh dari pemerintah daerah Kabupaten Nias;

2. Lahan lain yang disediakan untuk pengembangan pasar;

3. Satu-satunya BUMD di Kepulauan Nias di bidang pasar;

4. Kebiasaan masyarakat yang sering berbelanja pada saat hari raya.

Ancaman

1. Dasar hukum sangat kurang sesuai; 2. Tingkat keamanan disekitar lokasi pasar;

3. Iklim perekonomian global yang melemah;

4. Lokasi pasar yang berada di luar wilayah pemerintahan daerah Kabupaten Nias.

B. Gambaran Strategi Pengembangan Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nias:

1. Strategi Turn-Around

 Melakukan evaluasi terhadap peraturan daerah tentang pendirian PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

 Meningkatkan Kualitas SDM;

 Melakukan penataan terhadap lingkungan pasar dan meningkatkan kebersihan;


(47)

 Meningkatkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar;

 Melakukan kerjasama yang efektif dan efisien dengan semua pihak yang terkait;

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan dan analisis strategi pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam meningkatkan PAD Kabupaten Nias adalah sebagai berikut:

1. Rehabilitasi atau renovasi gedung;

2. Penataan kembali ruang kosong yang ada di lorong dalam gedung tempat penyewaan lods dalam;

3. Para karyawan bidang kebersihan diharapkan dapat menjalankan tugasnya untuk tetap menjaga kebersihan di lingkungan pasar, baik di dalam gedung, di pekarangan maupun toilet yang ada. Ini akan menambah kesan bangunan yang sangat terawat;

4. Menambah fasilitas publik yang menarik minat pengunjung dan pembeli, seperti: wahana permainan anak, cafe di lantai atas untuk tempat nongkrong, dan lain sebagainya;

5. Mengadakan bazar, cuci gudang atau promo pada waktu-waktu tertentu dengan bekerja sama dengan para penjual sehingga dapat menciptkan daya tarik dan minat belanja masyarakat;


(48)

6. Penataan lingkungan sekitar pasar bekerja sama dengan Pemda Kota Gunungsitoli. Tempat penjualan ikan yang berada di dekat lokasi

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli menambah kesan jelek dan kurang nyaman, apalagi tempat penjualan ikan tersebut tidak tertata dengan baik. Kemudian banyaknya pedagang yang berada pinggir jalan disekitar lokasi Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli menambah kesan tidak rapi;

7. Mendorong Pemerintah Daerah, khususnya Inspektorat untuk

melakukan audit yang cepat terhadap keuntungan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli setiap tahunnya. Bahkan bila perlu menggunakan auditor luar, sehingga ketepatan waktu pengauditan dapat mendukung sumbangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli terhadap peningkatan PAD Kabupaten Nias;

8. Menjalin kerjasama dengan investor luar untuk membantu

mengembangkan Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Apabila ada brand atau investor ternama yang masuk di Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli akan menambah minat masyarakat untuk berbelanja;

9. Melakukan perubahan pada struktur organisasi agar lebih ramping dan mengisi posisi-posisi yang kosong, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja karyawan.


(49)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat suatu penjelasan, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena yang diselidiki. Analisis dilakukan terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi.

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang beralamat di Jalan Lagundri Kompleks Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, Gunungsitoli.

Gambar 2.1


(50)

2.3. Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, informan penelitian tidak berdasarkan populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak detentukan secara sengaja dan akan memberikan berbagai informasi-informasi yang diperlukan selama proses penelitian.

Informan penelitian ini meliputi tiga macam, yaitu:

1. Informan kunci (key informan) merupakan mereka yang

mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,

2. Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti,

3. Informan tambahan, merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

(Bagong Suryanto, 2005:171-172)

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive yaitu menentukan informan tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian, maka dalam hal ini yang menjadi informan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Informan Kunci (key informan) yaitu:

a. Direktur Utama PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli: Plt. Blasius Y. N. Dawolo, S.S.


(51)

2. Informan Utama yaitu:

a. Direktur Administrasi dan Hukum: Plt. Eliyadi Halawa, S.H.

b. Kepala Divisi Hukum, SDM dan KAMTIB:

Eliasa Gulo, S.H.

c. Satuan Pengawas Internal: Novanolo Waruwu, S.E.

3. Informan Tambahan yaitu masyarakat yang menyewa kios di PD

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli: a. Kristina Bu’ulölö 2.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan yang diperoleh melalui:

1. Wawancara, yaitu teknik penguumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan kunci atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian. 2. Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan untuk


(52)

melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun yang telah diolah, baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini data-data sekunder yang diperlukan antara lain literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel, jurnal, peraturan-peraturan, struktur organisasi, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

2.5. Teknik Analisa Data

Menurut Moleong (2006:247) teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusun dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Untuk membantu penulis dalam menganalisis data yang telah diperoleh, maka penulis menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).


(53)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Krisis yang melanda Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 1998 menuntut perubahan yang besar pada segala sektor kehidupan bangsa Indonesia. Peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke Era Reformasi juga menandai peralihan pelaksanaan pemerintahan yang sentralistik kepada pelaksanaan pemerintahan yang desentralistik. Sistem pemerintahan desentralisasi diterjemahkan kedalam UU Nomor 22 tahun 1999 yang kemudian di sempurnakan melalui UU Nomor 2 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang menjadi bukti penting kerinduan dari bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam roda pemerintahannya. Azas desentralisasi sendiri merupakan terjemahan dari konsep yang disebut dengan Otonomi Daerah.

UU Nomor 32 tahun 2004 pasal 1 ayat (7) menyebutkan bahwa azas desentralisasi adalah penyerahan wewenang oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengurus dan mengatur urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seiring dengan kebijakan desentralisasi atau biasa disebut dengan kebijakan otonomi daerah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 memberikan kewenangan yanlebih luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan melaksanakan kewenangan atas prakarsa sendiri sesuai


(54)

dengan kepentingan masyarakat setempat dan potensi daerah masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adanya otonomi daerah ini diharapkan dapat mencapai pembangunan nasional yang lebih baik dan berkesinambungan dengan meliputi seluruh lapisan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang dilakukan melalui pelaksanaan pembangunan daerah.

Kemudian dalam UU nomor 32 tahun 2004 disebutkan juga bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia, Pemerintahan Daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia demi terwujudnya pembangunan daerah yang lebih baik.

Sejak berlakunya Undang-undang Pemerintahan Daerah di Indonesia yang sekaligus memperkuat dasar yuridis otonomi daerah di Indonesia, maka pemerintah daerah berhak untuk menjalankan roda pemerintahan di wilayah hukum yang diberikan kepadanya secara mandiri dan proporsional dengan berdasarkan undang-undang untuk mensejahterakan masyarakatnya. Dengan dasar hukum tersebut, segala hak dan kewajiban yang melekat pada pemerintah daerah wajib dilaksanakan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat daerah, sehingga pemerintah daerah dapat memenuhi kebutuhan


(55)

rumah tangganya sendiri dengan baik serta dapat mengurangi tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat dalam hal pembiayaan penyelenggaraan pemerintah, hingga tercipta pembangunan daerah yang diinginkan.

Meningkatkan pembangunan daerah sudah pasti pemerintah daerah membutuhkan sumber daya manusia dan dukungan dana untuk mencukupi segala kebutuhan pembangunan dan belanja daerah tersebut. Salah satu dasar hukum yang mengatur tentang sumber-sumber pendapatan daerah dalam menjalankan roda pemerintahannya adalah Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang mana dalam undang-undang tersebut menjelaskan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri atas:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan meliputi:

a. Pajak daerah

b. Retribusi daerah, termasuk hasil dari pelayanan badan layanan umum (BLU) daerah

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain bagian laba dari BUMD (perusahaan daerah), hasil kerjasama dengan pihak ketiga


(56)

2. Dana perimbangan yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Salah satu sumber pendapatan asli daerah menurut undang-undang yang berlaku adalah melalui perusahaan daerah (BUMD) yang mana perusahaan daerah tersebut merupakan perusahaan yang modal/sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Hasil BUMD tersebut dikelola oleh daerah tersebut sesuai dengan bentuk dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan daerah dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah itu sendiri demi pelaksanaan pembangunan daerah.

Pendirian perusahaan daerah bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut hingga dapat terpenuhi dan juga untuk memperoleh keuntungan, yang mana keuntungan dari perusahaan daerah tersebut akan digunakan untuk pembangunan di daerahnya sendiri dengan aturan kewenangannya di serahkan seutuhnya kepada kepala daerah yang bersangkutan. Ada banyak jenis dari perusahaan daerah diantaranya, seperti: pasar daerah, bank, perusahaan air minum, dan lain sebagainya. Salah satu jenis perusahaan daerah yang cukup berpengaruh dalam penerimaan asli daerah yaitu pasar daerah, dimana pasar daerah dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD jika dikelola atau dikembangkan dengan baik.


(57)

Sebagai daerah otonom, Kabupaten Nias juga berusaha meningkatkan pendapatan asli daerahnya melalui perusahaan daerah yang dimiliki yaitu salah satunya dengan pendirian Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli. Dalam peningkatan penerimaan asli daerah yang diinginkan demi menopang penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Nias, maka Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli harus dikelola dengan baik dan profesional sehingga diperlukan adanya peraturan daerah yang mengatur tentang perusahaan daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli sebagai pedoman dan landasan hukum dalam pengelolaannya. Hal tersebut diperkuat dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, yang mana peraturan

daerah ini diharapkan mampu mengarahkan Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam

meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Nias. Namun semenjak Pasar

Ya’ahowu Gunungsitoli didirikan secara resmi empat tahun yang lalu sampai sekarang, nampak masih belum beroperasi secara maksimal yaitu dibuktikan dengan masih banyak toko-toko yang masih kosong dan pengunjungnya bisa

dikatakan masih sedikit yang datang untuk berbelanja.

(https://sepinya+konsumen+pasar+Ya’ahowu&oq=sepinya+konsumen+pasar+Ya

’ahowu&sourceid=chrome

&espv=210&es_sm=122&ie=UTF-8#q=pasar+Ya’ahowu+sepi+pedagang diakses pada 24 Februari 2014 Pukul 8.40 WIB).

Apabila Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli ini dapat dioptimalkan

pengembangannya, bisa menjadi suatu solusi yang baik bagi peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Nias. Oleh karena itu, perlu dilakukan


(58)

upaya-upaya lebih lanjut untuk mengembangkan Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli tersebut, sehingga fungsinya sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dapat terealisasikan dengan baik, yang nantinya akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan serta pembangunan daerah.

Berdasarkan uraian permasalahan dan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Strategi pengembangan Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perlu untuk membuat suatu rumusan masalah yang sangat berguna bagi arah dan langkah penelitian supaya lebih jelas dalam melakukan penelitian. Adapun rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah “Bagaimana Strategi Pengembangan Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nias?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentunya ingin mencapai suatu sasaran yang hendak dicapai atau suatu tujuan yang diharapkan untuk menghasilkan suatu hasil penelitian. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan itu sendiri.


(59)

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, adapun yang menjadi tujuan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam menyusun Stretegi Pengembangan

Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nias;

2. Untuk menggambarkan Strategi Pengembangan Perusahaan Daerah

Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nias.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil penelitian yang dilakukan. Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis

karya ilmiah dalam menganalisa permasalahan di lapangan;

2. Bagi instansi, penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber

informasi dan pengetahuan tentang Strategi Pengembangan

Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli, selain itu sebagai sumbangan pemikiran, saran dan sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola Perusahan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli;

3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan akan mampu menyumbang khasanah ilmiah dan kepustakaan baru dalam penelitian sosial


(60)

1.5. Kerangka Teori

Untuk menerangkan suatu permasalahan yang terjadi dalam masyarakat maka diperlukan asumsi-asumsi, konsep ataupun proposisi-proposisi yang secara ilmiah telah diteliti untuk kemudian dihubungkan dengan konsep-konsep yang lainnya. Asumsi-asumsi, konsep ataupun proposisi-proposisi ini yang oleh Masri Singarimbun didefinisikan sebagai teori. Kerangka teori membantu peneliti dalam mengkonstruksi pemahaman terhadap realita yang ada dalam masyarakat yang akan diteliti.

1.5.1. Manajemen Strategis

1.5.1.1. Pengertian Manajemen Strategis

Keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari kemampuan organisasi tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan persaingannya. Hadirnya kompetitor-kompetitor memaksa organisasi tersebut untuk mengeluarkan strategi-strategi untuk bertahan dalam persaingan bahkan untuk mengungguli kompetitor lainnya. Seorang pemimpin dalam organiasasi tersebut akan berusaha untuk menyusun suatu langkah-langkah kerja, taktik dan pilihan-pilihan rencana yang akan dikerjakan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan di pasar bebas. Globalisasi yang melanda juga membuat organisasi-organisasi untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi persaingan bebas.

Kemampuan suatu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan tidak terlepas dari manajemen strategis yang diciptakan oleh organisasi tersebut dalam menentukan dan mengarahkan pergerakan organisasi tersebut. Seorang pemimpin yang adalah simbol keberhasilan suatu organisasi


(61)

sangat dituntut untuk harus bisa berpikir strategis dalam mengolah organisasinya. Apabila pemimpin tersebut tidak mampu untuk mengembangkan berpikir strategis maka bisa dipastikan organisasi tersebut akan tertinggal jauh bahkan tidak dapat mencapai tujuannya. Itu artinya bahwa seorang pemimpin dituntut untuk bisa berpikir strategis, terlebih dalam merumuskan strategi perusahaan dan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

Hadirnya manajemen strategis sebagai suatu hal penting yang dibutuhkan oleh organisasi dan pemimpinnya kemudian berkembang menjadi suatu ilmu yang banyak dipelajari dan diajarkan untuk dapat membantu dalam berpikir strategis. Dengan manajemen strategis maka perencana strategi/pemimpin perusahaan akan berpikir atau memandang perusahaan/organisasi secara keseluruhan (gajah secara utuh), bukan setengah-setengah seperti yang dilakukan oleh manajer tiap divisi/bagian, sehingga akan mudah dan cepat baginya untuk mengidentifikasi masalah-masalah strategik (umumnya saling berkaitan) yang muncul (Agustinus Sri Wahyudi, 1996:5).

Banyak ahli mencoba untuk mendefinisikan manajemen strategis tersebut untuk mempermudah dalam memahami dan berpikir kritis. Manajemen strategis sendiri berfokus kepada pengambilan keputusan-keputusan strategis yang berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara keseluruhan. Menurut Crown Dirgantoro (2001:9) manajemen

strategis adalah kombinasi ilmu dan seni untuk memformulasikan,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan yang bersifat cross-fungsional yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan


(1)

ABSTRAK

Strategi Pengembangan Perusahaan Daerah Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli Dalam Meningkatkan PAD Kabupaten Nias

Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Bobby Trimart Gea

NIM : 100903065

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

Sebagai salah satu sumber keuangan daerah yang sah menurut undang-undang, Perusahaan Daerah memiliki fungsi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber pembiayaan belanja daerah dan pembiayaan pembangunan daerah tersebut. Demikian juga fungsi dari PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang dimiliki oleh Kabupaten Nias untuk dapat membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Nias. Namun, sumbangan langsung dari PD Pasar Ya’ahowu terhadap PAD Kabupaten Nias masih belum terlihat secara signifikan yang disebabkan oleh beberapa permasalahan seperti: rendahnya kualitas SDM yang dimiliki, minat masyarakat yang masih rendah untuk menyewa atau berbelanja di pasar Ya’ahowu, permasalahan sarana dan prasarana, lingkungan internal dan eksternal pasar, dan strategi pengembangan pasar itu sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana formulasi strategi pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli yang tepat dengan menganalisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan yang dapat diterapkan. Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT, yaitu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam serta observasi di lapangan secara langsung dan terbuka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli masih belum tampak secara signifikan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Nias karena terkendala pada kurangnya minat penyewa kios dan pembeli di pasar Ya’ahowu, biaya operasional yang tinggi, modal yang kurang, SDM yang belum memadai dan dasar hukum yang belum sesuai dengan kondisi manajemen pasar saat ini sehingga menghambat dalam menyumbang pendapatan terhadap PAD Kabupaten Nias. Berbagai strategi telah diterapkan seperti promosi, diskon harga sewa, perampingan organisasi, dan lain sebagainya namun masih belum mencapai target. Dengan demikian jelas bahwa PD Pasar Ya’ahowu masih belum memiliki peran dalam meningkatkan PAD Kabupaten Nias.


(2)

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Kerangka Teori ... ... 8

1.5.1. Manajemen Strategis ... ... 8

1.5.1.1. Pengertian Manajemen Strategis ... .... 8

1.5.1.2. Manfaat Manajemen Strategis ... ... 12

1.5.1.3. Proses Manajemen Strategi ... ... 13

1.5.2. Formulasi Strategi ... ... 14

1.5.2.1 Formulasi Strategi Tingkat Perusahaan ... ... 16

1.5.2.2. Formulasi Strategi Tingkat Unit Usaha ... ... 17

1.5.2.3. Formulasi Strategi Tingkat Fungsional ... 18


(3)

1.5.3.1. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi ... 23

1.5.3.2. Proses Analisis SWOT ... ... 24

1.5.4. Perusahaan Daerah ... ... 26

1.6. Definisi Konsep ... ... 27

1.7. Sistematika Penulisan ... 28

BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian ... 30

2.2. Lokasi Penelitian ... ... 30

2.3. Informan Penelitian ... ... 31

2.4. Teknik Pengumpulan Data ... ... 33

2.5. Teknik Analisa Data ... 34

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat PD Pasar Ya’ahowu Gunugsitoli ... 35

3.2. Visi dan Misi ... 36

3.3. Struktur Organisasi dan Fungsinya ... 37

BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Lingkungan Internal ... 48

4.1.1. Sistem Pengelolaan ... 49

4.1.2. Sumber Daya Manusia ... 50

4.1.3. Sumber Pendapatan ... 56


(4)

viii

4.1.5. Fasilitas Pendukung ... 62

4.1.6. Kebersihan dan Kerapian Lingkungan Sekitar ... 63

4.2. Lingkungan Internal ... 64

4.2.1. Iklim Politik ... 64

4.2.2. Iklim Ekonomi ... 65

4.2.3. Iklim Sosila-Budaya Masyarakat ... 66

4.3. Strategi Pengembangan PD Pasar Ya’ahowu ... 66

BAB V ANALISIS DATA 5.1. Faktor Internal . ... 68

5.1.1. Kekuatan ... 69

5.1.2. Kelemahan . ... 70

5.2. Faktor Eksternal ... 71

5.2.1. Peluang ... 72

5.2.2. Ancaman ... 72

5.3. Strategi Pengembangan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli ... 80

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan ... 82

62. Saran ... 84 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keunggulan Bersaing ... 19

Tabel 1.2 Matriks SWOT ... 21

Tabel 4.1 Daftar Nama Karyawan PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli .... 51

Tabel 4.2 Klasifikasi SDM Berdasarkan Usia ... 52

Tabel 4.3 Klasifikasi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 4.4 Klasifikasi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 54

Tabel 4.5 Klasifikasi SDM Berdasarkan Masa Kerja ... 55

Tabel 4.6 Data Bangungan ... 56

Tabel 4.7 Klasifikasi Bangunan Berdasarkan Harga Sewa . ... 58

Tabel 4.8 Jumlah Penyewa Kios . ... 61


(6)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Analisis SWOT ... 23

Gambar 1.2 Diagram Proses Analisis Kasus ... 25

Gambar 2.1 PD Pasar Ya’ahowu Gunungsitoli ... 31