PENETAPAN PEMENANG LELANG PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL PELELANGAN

1. 5 lima hari kerja untuk penetapan oleh Pejabat Pembuat Komitmen; 2. 14 empat belas hari kerja untuk penetapan oleh Menteri. Ketentuan tersebut 1. dan 2. terhitung sejak surat usulan penetapan pemenang lelang tersebut diterima oleh pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang. c. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang lelang adalah: 1. Dokumen lelang beserta adendum bila ada; 2. Berita acara pembukaan penawaran BAPP; 3. Berita acara hasil pelelangan BAHP; 4. Ringkasan proses pelelangan dan hasil pelelangan; 5. Rekaman dokumen penawaran dari calon pemenang lelang dan cadangan calon pemenang lelang yang telah di paraf panitia pengadaan dan 2 dua wakil dari peserta lelang. d. Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen tidak sependapat dengan usulan panitia pengadaan maka: 1. Untuk penetapan pemenang lelang dengan nilai s.d. Rp. 50 milyar. Pejabat Pembuat Komitmen membahas dengan panitia pengadaan untuk mengambil keputusan: a. Menyetujui usulan panitia; atau b. Menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan evaluasi ulang atau lelang ulang atau menetapkan pemenang lelang, dan dituangkan dalam berita acara yang memuat keberatan dan kesepakatan masing-masing pihak; atau c. Bila akhirnya tidak tercapai kesepakatan, maka akan diputuskan oleh Menteri dan bersifat final. 2. Untuk penetapan pemenang lelang dengan nilai di atas Rp.50 milyar. Pejabat Pembuat Komitmen membahas dengan panitia pengadaan untuk mengambil keputusan: a. Menyetujui usulan panitia pengadaan untuk dimintakan persetujuan kepada Menteri; atau b. Menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan evaluasi ulang atau lelang ulang, dan dituangkan dalam berita acara serta dilaporkan kepada Menteri; atau c. Apabila masih belum ada kesepakatan, maka dilaporkan kepada Menteri dengan catatan keberatan dari Pejabat Pembuat Komitmen, untuk diputuskan dan bersifat final. 3. Untuk pengadaan yang bernilai di atas Rp. 50 miliar, apabila Pejabat Pembuat Komitmen danatau panitia pengadaan tidak sependapat dengan keputusan Menteri, maka: a. Penetapan pemenang lelang atau keputusan lain diserahkan kepada Menteri dan panitia pengadaan dan Pejabat Pembuat Komitmen tidak perlu melakukan perubahan berita acara evaluasi; b. Keputusan Menteri bersifat final. 18

BAB III PENETAPAN PEMENANG LELANG

1. Panitia pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi negara dalam arti: a. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis sesuai ketentuan dokumen lelang; b. Perhitungan harga yang ditawarkan setelah koreksi aritmatik, adalah wajar dan dapat dipertanggungjawabkan; c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri; d. Penawaran tersebut adalah terendah di antara penawaran yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c. 2. Calon pemenang lelang harus sudah ditetapkan oleh panitia pengadaan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam dokumen pelelangan. 3. Dalam hal terdapat 2 dua calon pemenang lelang yang mengajukan harga penawaran yang sama, maka panitia pengadaan meneliti kembali data kualifikasi yang bersangkutan dan memilih peserta yang menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar dan hal ini dicatat dalam berita acara. Kemampuan yang dinilai antara lain : a. Kemampuan dasar KD untuk bukan usaha kecil; b. Sisa kemampuan keuangan SKK; c. Sisa kemampuan paket SKP. 4. Panitia pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada Pejabat Pembuat Komitmen atau kepada pejabat yang berwenang mengambil keputusan untuk menetapkan pemenang lelang melalui Pejabat Pembuat Komitmen. Laporan tersebut disertai surat usulan calon pemenang lelang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. 5. Usulan Penetapan Pemenang Lelang a. Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai dengan urutan calon pemenang lelang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 bila ada, dan harus memuat: 1. Nama dan alamat penyedia jasa; 2. Harga penawaran setelah dikoreksi; 3. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. b. Pemenang lelang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan berdasarkan usulan panitia pengadaan. Pejabat yang berwenang segera menetapkan pemenang lelang dengan menerbitkan surat penetapan penyedia jasa dan menyampaikan kepada panitia pengadaan selambat-lambatnya: 17 c. Terhadap penyedia jasa yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima dan masa penawarannya masih berlaku, disamping jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara, penyedia jasa tersebut juga dikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan jasa di instansi pemerintah selama 2 dua tahun. d. Apabila pemenang lelang urutan pertama yang ditetapkan sebagai penyedia jasa mengundurkan diri, maka penetapan penyedia jasa dapat dilakukan kepada pemenang lelang urutan kedua bila ada sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan : 1. Penetapan pemenang lelang urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuanpenetapan pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang; 2. Masa berlakunya penawaran pemenang lelang urutan kedua masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya. e. Apabila pemenang lelang urutan kedua juga mengundurkan diri, maka penetapan penyedia jasa dapat dilakukan kepada pemenang urutan ketiga bila ada sesuai dengan harga penawarannya dengan ketentuan: 1. Penetapan pemenang lelang urutan ketiga tersebut diatas harus terlebih dahulu mendapat persetujuanpenetapan pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang; 2. Masa berlakunya penawaran pemenang lelang urutan ketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya; 3. Jaminan penawaran dari pemenang lelang urutan kedua dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara; 4. Bila pemenang lelang urutan kedua mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima, dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada butir c di atas. f. Apabila pemenang lelang urutan ketiga mengundurkan diri, dengan alasan yang tidak dapat diterima, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada butir c di atas. Kemudian panitia pengadaan melakukan pelelangan ulang, dengan ketentuan bahwa jaminan penawaran dari pemenang lelang urutan ketiga dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara. g. SPPJ harus dibuat paling lambat 5 lima hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang dan segera disampaikan kepada pemenang lelang. h. Salah satu tembusan dari SPPJ disampaikan tanpa lampiran perjanjian kontrak sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal 20 6. Pengumuman Pemenang Lelang Pemenang lelang diumumkan, diberitahukan dan disampaikan oleh panitia pengadaan kepada para peserta lelang selambat-lambatnya 2 dua hari kerja setelah diterimanya surat penetapan penyedia jasa dari pejabat yang berwenang. 7. Sanggahan Peserta Lelang a. Peserta lelang yang keberatan atas penetapan pemenang lelang dapat mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 5 lima hari kerja setelah tanggal pengumuman pemenang lelang. b. Surat sanggahan diajukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen disertai bukti bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada unit pengawasan internal. Surat sanggahan yang disampaikan kepada bukan Pejabat Pembuat Komitmen dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti. c. Pejabat Pembuat Komitmen wajib memberikan jawaban tertulis selambat lambatnya dalam 5 lima hari kerja secara proporsional sesuai dengan masalahnya. d. Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas sanggahan dari Pejabat Pembuat Komitmen, maka dapat mengajukan sanggahan banding kepada Menteri, selambat-lambatnya 5 lima hari kerja sejak diterimanya jawaban atas sanggahan tersebut. e. Menteri wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 15 lima belas hari kerja sejak surat sanggahan banding diterima. f. Proses pelelangan dapat dilanjutkan tanpa harus menunggu jawaban atas sanggahan banding dari Menteri, apabila diyakini sanggahan banding tidak benar g. Apabila sanggahan banding ternyata benar, maka proses pelelangan dievaluasi kembali atau dilakukan pelelangan ulang, atau dilakukan pembatalan kontrak. 8. Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Jasa SPPJ a. Pejabat Pembuat Komitmen mengeluarkan SPPJ sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan: 1. Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; atau 2. Sanggahan yang diterima Pejabat Pembuat Komitmen dalam masa sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah. b. Peserta lelang yang ditetapkan sebagai penyedia jasa wajib menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku, maka pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dengan ketentuan jaminan penawaran peserta lelang yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara. 19 c. Terhadap pelelangan yang gagal karena tersebut pada butir 1.f. dan 1.i., dilakukan sebagai berikut: 1. Apabila panitia pengadaan tidak terbukti terlibat KKN, panitia pengadaan mengundang ulang semua peserta lelang yang tercantum dalam daftar calon penyedia jasa untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap administrasi, teknis dan harga. Bilamana dianggap perlu panitia pengadaan melakukan pelelangan ulang dengan mengundang calon peserta lelang yang baru. Panitia pengadaan dilarang mengundang peserta yang terlibat KKN; atau 2. Apabila panitia pengadaan terbukti terlibat KKN, maka dibentuk panitia pengadaan baru untuk melakukan pelelangan ulang. Panitia pengadaan baru dilarang mengikutsertakan peserta lelang yang terbukti terlibat KKN; d. Terhadap pelelangan yang gagal karena tersebut pada butir 1.g., dilakukan pelelangan ulang dengan cara sebagai berikut: 1. Mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran harga yang baru apabila peserta lelang yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 tiga peserta tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri; 2. Mengumumkan kembalimengundang peserta lelang yang baru dan lama yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawarannya apabila peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 tiga peserta tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri. e. Apabila dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari 3 tiga : 1. Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 2 dua, maka proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung; 2. Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 satu, maka proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses penunjukan langsung. f. Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen atau panitia pengadaan menemukan indikasi kuat adanya KKN di antara penyedia jasa, maka: 1. Panitia pengadaan meneliti kewajaran penawaran dengan cara memeriksa koefisien dan harga satuan dasar upah, bahan, dan alat dan membandingkan dengan harga satuan pekerjaan sejenis terdekat; 2. Memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; 3. Apabila hasil penelitian pada butir 1. dan 2. mengarah kepada terjadinya KKN, maka Pejabat Pembuat Komitmen wajib menghentikan proses pelelangan untuk diperiksa instansi yang berwenang. g. Apabila dalam pelaksanaan pelelangan ulang terjadi KKN, maka Pejabat Pembuat Komitmen wajib menghentikan proses pelelangan dan pejabat yang berwenang mengusulkan pemindahan alokasi dana untuk pekerjaan lainnya. 22

BAB IV PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG