Tenaga kesehatan Warga Negara Indonesia lulusan institusi luar negeri yang telah memperoleh
pengakuan dari Departemen yang bertanggung jawab atas pendidikan nasional, mempunyai hak
dan kewajiban yang sama dengan tenaga kesehatan lulusan dalam negeri.
Dalam rangka pendayagunaan SDM Kesehatan yang sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan,
perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM Kesehatan secara terus menerus pra-jabatan”pre-
service” dan “in-service”, diantaranya melalui pelatihan yang terakreditasi yang dilaksanakan oleh
institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi.
d. Pembinaan dan Pengawasan SDM Kesehatan
Pembinaan penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan diberbagai
tingkatan dan atau organisasi memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan
peraturan perundang-undangan mengenai pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan. Pembinaan dan pengawasan praktik profesi bagi
tenaga kesehatan profesi dilakukan melalui sertifikasi, registrasi, uji kompetensi dan pemberian
lisensi bagi tenaga kesehatan yang memenuhi syarat.
Sertifikasi tenaga kesehatan dalam bentuk ijazah dan sertifikat kompetensi diberikan Departemen
Kesehatan, setelah melalui uji kompetensi yang dilaksanakan organisasi profesi terkait.
56
Registrasi tenaga kesehatan untuk dapat melakukan praktik profesi di seluruh wilayah
Indonesia, diberikan oleh Departemen Kesehatan, yang dalam pelaksanaannya dapat dilimpahkan
kepada Pemerintah Daerah Provinsi. Perijinanlisensi tenaga kesehatan profesi untuk
melakukan praktik, dalam rangka memperoleh penghasilan secara mandiri dari profesinya
diberikan oleh instansi kesehatan Pemerintah Daerah KabupatenKota setelah mendapatkan
rekomendasi dari organisasi profesi terkait. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan
dilakukan melalui sistem karier, penggajian dan insentif untuk hidup layak sesuai dengan tata nilai di
masyarakat dan beban tugasnya, agar dapat bekerja secara profesional. Pengawasan SDM
Kesehatan dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran disiplin melalui pengawasan melekat
dan pengawasan profesi. Dalam hal terjadi pelanggaran disiplin oleh tenaga kesehatan
maupun tenaga pendukung penunjang kesehatan yang bekerja dalam bidang kesehatan dan
menyebabkan kerugian pada pihak lain, maka sanksi administrasi maupun pidana harus dilakukan
dalam rangka melindungi masyarakat maupun tenaga yang bersangkutan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
57
D. SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN MAKANAN MINUMAN
1. Pengertian
Subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan berbagai upaya yang menjamin keamanan, khasiatmanfaat, mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan dan makanan minuman, khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan keterjangkauan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetika.
2. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman adalah
tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman yang terjamin aman,
berkhasiatbermanfaat dan bermutu; dan khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3. Unsur-unsur
a. Komoditi
Sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah komoditi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan,
serta makanan dan minuman adalah komoditi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Sediaan
farmasi harus tersedia dalam jenis, bentuk, dosis, jumlah, dan khasiat yang tepat; alat kesehatan
tersedia dalam jenis, bentuk, jumlah, dan
58