PEMANENAN SARI HASIL PENELITIAN MANGIUM (Acacia mangium Willd.)

SARI HASIL PENELITIAN MANGIUM Acacia mangium Willd. Oleh : Jamaludin Malik, Adi Santoso dan Osly Rachman

I. PENDAHULUAN

Kayu mangium Acacia mangium Wild adalah t anaman asli yang banyak t umbuh di wilayah Papua Nugini, Papua Barat dan Maluku. Tanaman ini pada mulanya dikembangkan eksit u di Malaysia Barat dan selanj ut nya di Malaysia Timur, yait u di Sabah dan Serawak. Karena menunj ukkan pert umbuhan yang baik maka Filipina t elah mengembangkan pula sebagai hut an t anaman. Di Indonesia sej ak dicanangkan pembangunan HTI pada t ahun 1984, kayu mangium t elah dipilih sebagai salah sat u j enis f avorit unt uk dit anam di areal HTI. Pada mulanya j enis ini dikelompokkan ke dalam j enis-j enis kayu HTI unt uk memenuhi kebut uhan kayu serat t erut ama unt uk bahan baku indust ri pulp dan kert as. Dengan adanya perubahan-perubahan kondisional baik yang menyangkut kapasit as indust ri maupun adanya desakan kebut uhan kayu unt uk penggunaan l ain, t idak t ert ut up kemungkinan t erj adi perluasan t uj uan penggunaan kayu mangium. Pemanf at an kayu mangium hingga saat ini t elah mengalami spekt rum yang lebih luas, baik unt uk kayu serat , kayu pert ukangan maupun kayu energi bahan bakar arang. Berbagai penelit ian t elah dilakukan unt uk menunj ang perluasan pemanf aat an kayu mangium dalam bent uk kayu ut uh, part ikel, serat at aupun t urunan kayu. Dengan masukan t eknologi yang t erus berkembang pesat maka selain kayunya t elah dit elit i pul a eskt raksi kulit mangium sebagai bahan perekat . Mengingat karakt erist iknya yang memiliki kelemahan-kelemahan, semest inya penggunaan kayu mangium berdasarkan hasil-hasil penelit ian. Penyempurnaan sif at berupa masukan t eknologi baru unt uk mengat asi kelemahan-kelemahan yang dij umpai pada kayu mangium perlu dit elit i secara t erus-menerus dan hasil penelit iannya perl u disebarluaskan, sehingga sif at dan kualit as kayu dapat dit ingkat kan sesuai persyarat an t eknis pemanf aat annya. Telaahan secara mendalam mengenai penyempurnaan sif at kayu perlu dilakukan sehingga dapat disarankan t indakan- t indakan pemanf aat an yang ef isien dan t erarah. Tulisan ini mencoba menghimpun semua aspek yang berkait an dengan t eknologi pemanenan dan pemanf aat an kayu mangium, t erut ama hasil penelit ian dan pengembangan Pusat Penelit ian Hasil Hut an Bogor. Tuj uan sari penelit ian ini adalah unt uk menget engahkan hasil-hasil penelit ian yang menonj ol t ent ang pemanf aat an kayu mangium sebagai bahan analisa yang bermanf aat dalam pengambilan kebij akan.

II. PEMANENAN

Kegiat an pemanenan kayu mangium pada prinsipnya sama dengan pemanenan j enis kayu lainnya, secara garis besar t erdiri dari kegiat an penebangan, penyaradan dan pengangkut an. Dalam uj i coba perbaikan t eknik pemanenan yang dilakukan di PT Inhut ani II bekerj a sama dengan Pusat Penelit ian Hasil Hut an dapat diket ahui t eknik, produkt ivit as dan biaya pemanenan Anonim, 2000. Gambar 1 memperlihat kan t egakan dan t umpukan dolok mangium yang siap diangkut . Di samping memikirkan t eknik pemanenannya, keadaan areal bekas t ebangan yang penuh dengan t unggak dirasakan cukup mengganggu bagi penanaman rot asi berikut nya, t erut ama seringnya t umbuh t unas baru dan dikhawat irkan menj adi inang berkembangnya j amur akar put ih yang dapat memat ikan t anaman baru. Unt uk it u, Pusat Penelit ian Hasil Hut an pada t ahun 1999 t elah melakukan penelit ian t eknik pembusukan t unggak di areal bekas t ebangan HTI mangium di Sumat era Selat an dan berhasil mengat asi masalah t unggak kayu dengan t eknik pembusukan yang dipercepat Anonim, 1999. A. Penebangan Penebangan kayu mangium dapat dilakukan dengan chain saw ukuran bilah 70 cm at au 40 cm. Produkt ivit as penebangan dengan alat ini adalah 2, 44 m 3 j am dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7500. - m 3 . B. Penyaradan Penyaradan dapat dilakukan secara manual dan dengan sist em kabel layang yang membut uhkan biaya Rp 10. 000. - m 3 . Penyaradan secara manual dilakukan oleh regu kerj a yang t erdiri dari adalah 6 orang per regu yang mampu menyarad dan memuat kayu ke t ruk sebanyak 20 m 3 hari at au 2, 5 m 3 j am. Penyaradan dengan sist em kabel menggunakan bent angan kabel maksimum 400 m dan pada penelit ian di PT Inhut ani II P. Laut bent angan kabel yang di gunakan sepanj ang 250 m. Sist em sky l ine dilayani oleh 6 orang t erdiri dari sat u operat or, sat u orang di t empat pengumpulan, sat u orang pemberi aba-aba dan t iga orang menyiapkan kayu yang akan disarad. Yarder yang digunakan adalah Yarder P3HH20 yang memeiliki t enaga mot or 20 HP. Kemampuan maksimum alat t ersebut adalah 0, 4 m3 rit . Unt uk mengeluarkan kayu mangium, produkt if it as alat t ersebut adalah 1, 5 m 3 j am. Biaya pengeluaran kayu sebesar Rp 8. 000, - m 3 . C. Pengangkut an Pengangkut an kayu mangium dapat dilakukan dengan t ruk biasa misal t ruk Colt diesel 100 PS yang berkapasit as 8 m 3 rit . Produkt if it as alat t ersebut t ergant ung dari j arak angkut nya. Hasil penghit ungan produkt if it as t ruk t ersebut di lapangan sebesar 128 m3. km j am. Biaya angkut sebesar Rp 32. 000 m3 pada j arak 80 km at au Rp 400 m 3 . km. D. Pembusukan Tunggak Teknik pembusukan t unggak dimaksudkan unt uk mempercepat pembusukan t unggak yang ramah lingkungan dengan memanf aat kan orgamisme perusak kayu berupa j amur pelapuk ant agonis dengan j amur akar put ih dan rayap pemakan sisa kayu hasil pelapukan yang bukan sebagai hama. Pusat Penelit ian Hasil Hut an 1999 menemukan j enis j amur pelapuk unt uk mendegradasi secara lebih cepat limbah kayu sisa pemanenan, yait u Tramet es sp dan Pol yporus versicol or . Pemberian pelapukan secara biologis dengan j amur pelapuk lebih cepat dibanding pel apukan secara alami.

III. SIFAT DASAR