PEMILIHAN LOKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAWANG MERAH

SPO Produksi Benih Bawang Merah 5 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERBENIHAN BAWANG MERAH Standar Prosedur Operasional Nomor: SPO BBM. II Di buat : Agustus 2009 Pemilihan Lokasi Halaman 1 – 2 Revisi Ke ………. Tanggal ………….. Di sahkan Oleh : …………………… …………………...

II. PEMILIHAN LOKASI

A. Definisi : Pemilihan lokasi adalah memilih lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh untuk benih bawang merah dan untuk mencegah kegagalan proses produksi, serta dapat menghasilkan benih bawang merah sesuai dengan target yang ditetapkan. B. Tujuan Agar diperoleh lahan yang sesuai dengan persyaratan tumbuh untuk memproduksi benih bawang merah. C. Validasi Pengalaman produsen benih bawang merah di Kabupaten Bima Kecamatan Belo, Woha, Monta dan Sape, hasil penelitian dari BPTP NTB serta Pedoman Sertifikasi Benih Bawang Merah dari Direktorat Perbenihan Dan Sarana Produksi Hortikultura Jakarta. D. Bahan dan alat serta fungsinya a pH meter untuk mengukur tingkat derajat keasaman tanah. b Altimeter untuk mengukur ketinggian lokasi. c Data curah hujan untuk mengetahui intensitas jumlah dan hari hujan d Peta wilayah untuk mengetahui lokasi penangkaran. e Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bawang Merah. SPO Produksi Benih Bawang Merah 6 E. Prosedur Pelaksanaan a Mengukur pH tanah dan tidak memilih lahan bekas tanaman bawang merah. b Melakukan pemetaan lokasi yang akan di gunakan sebagai areal penangkaran c Dan memberi tanda batas areal lahan di maksud. d Setiap kegiatan harus tercatat pada format yang telah di tetapkan. Tabel : 3 Format pemilihan lokasi Tgl Petak Luas Ha Kondisi Lahan Riwayat Penggunaan Lahan Petugas Tinggi tempat : - Ph Tanah : - Suhu : - Batas Lahan : - Sumber Air : F. Sasaran Di peroleh lokasi lahan pertanaman yang sesuai dengan persyaratan tumbuh dan sertifikasi benih bawang merah, antara lain : a Ketinggian tempat tumbuh 50 – 1.100 m dpl. b pH tanah 6,0 – 6,5 serta berdrainase baik. c Suhu berkisar 20 – 32 o C. d Lahan tidak ternaungi. e Ber irigasi teknis atau tersedia sumber air. f Areal lahan bukan bekas tanaman bawang merah atau yang sefamili. SPO Produksi Benih Bawang Merah 7 Gambar 1 : Calon lokasi areal sertifikasi benih bawang merah. Standar Prosedur Operasional Nomor: SPO BBM. III Di buat : Agustus 2009 Penentuan Waktu Tanam Halaman 2 – 2 Revisi Ke ……….. Tanggal …….. Di sahkan Oleh : ……………….. III. PENENTUAN WAKTU TANAM A. Definisi Penentuan waktu tanam adalah menetapkan waktu tanam yang tepat bagi penanaman benih sumber penangkaran bawang merah. B. Tujuan Tujuan penentuan waktu tanam adalah menentukan waktu tanam yang tepat sehingga benih sumber bawang merah dapat tumbuh baik diawal pertumbuhannya sampai saat panen . C. Validasi Pengalaman produsen benih bawang merah di Kabupaten Bima Kecamatan Belo, Woha, Monta dan Sape, serta BPTP NTB dan petunjuk dari Dinas Pertanian setempat. D. Bahan dan alat serta fungsinya a Data curah hujan minimal selama 5 tahun terakhir. b Data pola tanam yang disepakati sesuai dengan kebutuhan c Alat tulis dan blanko isian E. Prosedur Pelaksanaan a Lakukan pengamatan untuk mengetahui kondisi curah hujan b Lakukan diskusi untuk menentukan waktu tanam yang disepakati sesuai dengan kebutuhan, umumnya penanaman di lakukan pada akhir Maret sd pertengahan April, Mei sd Agustus sd Desember. c Lakukan pencatatan pada format yang telah ditetapkan. SPO Produksi Benih Bawang Merah 8 Tabel 4. Format penentuan waktu tanam Tgl Petak Luas Ha Waktu penanaman MKMH Petugas F. Sasaran Menentukan waktu tanam yang tepat sesuai dengan kondisi lapangan sehingga pertumbuhan optimal. SPO Produksi Benih Bawang Merah 9 Standar Prosedur Operasional Nomor: SPO BBM. IV Di buat : Agustus 2009 Permohonan Sertifikasi Benih Halaman 3-2 Revisi Ke ………… Tanggal ………….. Di sahkan Oleh : ……………..

IV. PERMOHONAN SERTIFIKASI BENIH