MAKSUD DAN TUJUAN PENETAPAN KEBUTUHAN PENGANGKATAN, PENEMPATAN DAN PEMBERHENTIAN

18. Disiplin Tenaga Honorer Daerah adalah kesanggupan Tenaga Honorer Daerah untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang­ undangan danatau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. 19. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Tenaga Honorer Daerah karena melanggar ketentuan peraturan peraturan perundang­undangan. 20. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2 1 Peraturan ini dibuat dengan maksud untuk memberikan kepastian hukum dalam Pengangkatan, Penempatan, Pemberhentian dan Disiplin Tenaga Honorer Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Bima. 2 Peraturan ini dibuat bertujuan sebagai pedoman dalam Pengangkatan, Penempatan, Pemberhentian dan Disiplin Tenaga Honorer Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima oleh Pejabat yang berwenang.

BAB III PENETAPAN KEBUTUHAN

Pasal 3 1 Setiap SKPD wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan Tenaga Honorer Daerah berdasarkan analisis 6 kebutuhan organisasi. 2 Analisis kebutuhan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan berdasarkan: a. jenis pekerjaan; b. analisis beban kerja; c. analisis jabatan; d. kemampuan keuangan daerah. 3 Penyusunan kebutuhan jumlah Tenaga Honorer Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan untuk jangka waktu 5 lima tahun yang diperinci per 1 satu tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.

BAB IV PENGANGKATAN, PENEMPATAN DAN PEMBERHENTIAN

TENAGA HONORER DAERAH Bagian Kesatu Pengangkatan Pasal 4 1 Seseorang dapat diangkat sebagai Tenaga Honorer Daerah sesuai kebutuhan organisasi. 2 Pengangkatan Tenaga Honorer Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 3 Kepala SKPD dapat mengusulkan pengangkatan Tenaga Honorer Daerah kepada Bupati melalui BKD sesuai dengan analisis kebutuhan organisasi. Pasal 5 1 Tenaga Honorer Daerah yang diangkat diberikan nomor identitas Tenaga Honorer Daerah yang berupa NITHD. 2 Nomor identitas Tenaga Honorer Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari tahun, bulan, dan tanggal lahir, tahun dan bulan pengangkatan, kode jenis kelamin dan 7 nomor urut pengangkatan. Pasal 6 1 Tenaga Honorer Daerah diangkat berdasarkan perjanjian kerja paling singkat 1 satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja. 2 Perpanjangan masa perjanjian kerja Tenaga Honorer Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Penempatan Pasal 7 1 Tenaga Honorer Daerah ditempatkan di SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bima atau di luar Perangkat Daerah Kabupaten Bima yang bersifat dipekerjakan atau diperbantukan. 2 Penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 8 1 Tenaga Honorer Daerah dapat dipindahkan sesuai keahliannya pada tiap­tiap SKPD. 2 Dipindahkan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dalam rangka pengembangan karier dan kebutuhan organisasi. 3 Dipindahkan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Ketiga Pemberhentian Pasal 9 8 Tenaga Honorer Daerah dapat diberhentikan : a. dengan hormat. b. tidak dengan hormat. Pasal 10 1 Setiap Tenaga Honorer Daerah dapat diberhentikan dengan hormat, karena: a. atas permintaan sendiri; b. tidak sehat jasmani dan rohani; c. diangkat sebagai calon Pegawai Negeri Sipil; d. meninggal dunia; e. kebutuhan organisasi; f. mencapai batas usia pensiun; g. jangka waktu perjanjian kerja berakhir. 2 Diberhentikan dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan uang pesangon sebesar 3 tiga bulan gaji kecuali pemberhentian karena diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. 3 Pemberhentian dengan hormat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Paragraf 1 Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri Pasal 11 Pemberhentian Tenaga Honorer Daerah atas permintaan sendiri dilakukan dengan mengajukan permintaan tertulis kepada Bupati, mengetahui Kepala SKPD disertai dengan alasan­alasan yang jelas. Paragraf 2 Pemberhentian Karena Tidak Sehat Jasmani dan Rohani Pasal 12 9 1 Tenaga Honorer Daerah dapat diberhentikan dengan hormat karena tidak sehat jasmani dan rohani. 2 Tidak sehat jasmani dan rohani sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah keadaan dimana Tenaga Honorer Daerah tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pemerintah dan diusulkan oleh Kepala SKPD. Paragraf 3 Pemberhentian Karena Diangkat Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Pasal 13 Tenaga Honorer Daerah diberhentikan dengan hormat karena diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Paragraf 4 Pemberhentian Karena Meninggal Dunia Pasal 14 1 Tenaga Honorer Daerah diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia. 2 Usulan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh Kepala SKPD secara tertulis melalui BKD Kabupaten Bima dengan melampirkan laporanketerangan kematian Tenaga Honorer Daerah dimaksud. Paragraf 5 10 Pemberhentian Karena Kebutuhan Organisasi Pasal 15 Tenaga Honorer Daerah diberhentikan dengan hormat karena adanya penyederhanaan organisasi atau kebutuhan organisasi yang mengakibatkan adanya kelebihan Tenaga Honorer Daerah. Paragraf 6 Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun Pasal 16 1 Tenaga Honorer Daerah diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia pensiun. 2 Batas usia pensiun bagi Tenaga Honorer Daerah sebagai berikut : a. Tenaga teknis administrasi 58 tahun; b. Tenaga kesehatan 58 tahun, kecuali tenaga medis 60 tahun;

c. Tenaga guru 60 tahun.

Paragraf 7 Jangka Waktu Perjanjian Kerja Berakhir Pasal 17 1 Tenaga Honorer Daerah diberhentikan dengan hormat apabila jangka waktu perjanjian kerja berakhir. 2 Jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah perjanjian kerja yang tidak diperpanjang kembali. 11 Pasal 18 Tenaga Honorer Daerah dapat diberhentikan tidak dengan hormat apabila melakukan pelanggaran disiplin berat sebagaimana diatur dalam Pasal 49 peraturan ini. Pasal 19 Tenaga Honorer Daerah yang diberhentikan dengan hormat sebagai Tenaga Honorer Daerah atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Tenaga Honorer Daerah tidak dapat digantikan oleh orang lain.

BAB V PENILAIAN KINERJA