TAHAPAN PERENCANAAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA

6 UU 252004 SPPN kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 3 RKPD merupakan penjabaran dan RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Pasal 6 1 Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi KementerianLembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif. 2 Renja-KL disusun dengan berpedoman pada Renstra-KL dan mengacu pada prioritas pembangunan Nasional dan pagu indikatif, serta memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Pasal 7 1 Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. 2 Renja-SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

BAB IV TAHAPAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL Pasal 8 Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi : a. penyusunan rencana; b. penetapan rencana; c. pengendalian pelaksanaan rencana; dan d. evaluasi pelaksanaan rencana. SPPN UU 252004 7 Pasal 9 1 Penyusunan RPJP dilakukan melalui urutan : a. penyiapan rancangan awal rencana pembangunan; b. musyawarah perencanaan pembangunan; dan c. penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. 2 Penyusunan RPJM NasionalDaerah dan RKPRKPD dilakukan melalui urutan kegiatan : a. penyiapan rancangan awal rencana pembangunan; b. penyiapan rancangan rencana kerja; c. musyawarah perencanaan pembangunan; dan d. penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.

BAB V PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA

Bagian Pertama Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pasal 10 1 Menteri menyiapkan rancangan RPJP Nasional. 2 Kepala Bappeda menyiapkan rancangan RPJP Daerah. 3 Rancangan RPJP Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan rancangan RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menjadi bahan utama bagi Musrenbang. Pasal 11 1 Musrenbang diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJP dan diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dengan mengikut sertakan masyarakat. 2 Menteri menyelenggarakan Musrenbang Jangka Panjang Nasional. 3 Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Panjang Daerah. 4 Musrenbang Jangka Panjang Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan Musrenbang Jangka Panjang Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilaksanakan paling lambat 1 satu tahun sebelum berakhirnya periode RPJP yang sedang berjalan. Pasal 12 1 Menteri menyusun rancangan akhir RPJP Nasional berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Panjang Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 4. 8 UU 252004 SPPN 2 Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJP Daerah berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Panjang Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 4. Pasal 13 1 RPJP Nasional ditetapkan dengan Undang-Undang. 2 RPJP Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Bagian Kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pasal 14 1 Menteri menyiapkan rancangan awal RPJM Nasional agar penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden ke dalam strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal. 2 Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RPJM Daerah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan Daerah. Pasal 15 1 Pimpinan KementerianLembaga menyiapkan rancangan Renstra-KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada rancangan awal RPJM Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 1. 2 Menteri menyusun rancangan RPJM Nasional dengan menggunakan rancangan Renstra-KL sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan berpedoman pada RPJP Nasional. 3 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 2. 4 Kepala Bappeda menyusun rancangan RPJM Daerah dengan menggunakan rancangan Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan berpedoman pada RPJP Daerah. Pasal 16 1 Rancangan RPIM Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 2 dan rancangan RPJM Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 4 menjadi bahan bagi Musrenbang Jangka Menengah. 2 Musrenbank Jangka Menengah diselenggarakan dalam rangka SPPN UU 252004 9 menyusun RPJM diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dan mengikut sertakan masyarakat. 3 Menteri menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah Nasional. 4 Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah Daerah. Pasal 17 1 Musrenbang Jangka Menengah Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 3, dilaksanakan paling lambat 2 dua bulan setelah Presiden dilantik. 2 Musrenbang Jangka Menengah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 4, dilaksanakan paling lambat 2 dua bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Pasal 18 1 Menteri menyusun rancangan akhir RPJM Nasional berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Menengah Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1. 2 Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJM Daerah berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Menengah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2. Pasal 19 1 RPJM Nasional ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling lambat 3 tiga bulan setelah Presiden dilantik. 2 Renstra-KL ditetapkan dengan peraturan pimpinan KementerianLembaga setelah disesuaikan dengan RPJM Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3 RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 tiga bulan setelah Kepala Daerah dilantik. 4 Renstra-SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 3. Bagian Ketiga Rencana Pembangunan Tahunan Pasal 20 1 Menteri menyiapkan rancangan awal RKP sebagai penjabaran dan RPJM Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 1. 2 Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari RPJM Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 3. 10 UU 252004 SPPN Pasal 21 1 Pimpinan KementerianLembaga menyiapkan rancangan Renja- KL sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat 1 dan berpedoman pada Renstra-KL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2. 2 Menteri mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKP dengan menggunakan rancangan Renja-KL sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat 2 dan berpedoman pada Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 4. 4 Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Renja-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat 3. Pasal 22 1 Rancangan RKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 2 dan rancangan RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 4 menjadi bahan bagi Musrenbang. 2 Musrenbang dalam rangka penyusunan RKP dan RKPD diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara pemerintahan. 3 Menteri menyelenggarakan Musrenbang penyusunan RKP. 4 Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang penyusunan RKPD. Pasal 23 1 Musrenbang penyusunan RKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat 3 dilaksanakan paling lambat bulan April. 2 Musrenbang penyusunan RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat 4 dilaksanakan paling lambat bulan Maret. 3 Menteri mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKP dengan menggunakan rancangan Renja-KL sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 4 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat 2 dan berpedoman pada Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 4. 5 Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Renja-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat 3. SPPN UU 252004 11 Pasal 24 1 Menteri menyusun rancangan akhir RKP berdasarkan hasil Musrenbang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 1. 2 Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil Musrenbang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 2. Pasal 25 1 RKP menjadi pedoman penyusunan RAPBN. 2 RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD. Pasal 26 1 RKP ditetapkan dengan Peraturan Presiden. 2 RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Pasal 27 1 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan RPJP Nasional, RPJM Nasional, Renstra-KL, RKP, Renja-KL, dan pelaksanaan Musrenbang diatur dengan Peraturan Pemerintah. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra-SKPD, RKPD, Renja-SKPD dan pelaksanaan Musrenbang Daerah diatur dengan Peraturan Daerah.

BAB VI PENGENDALIAN DAN EVALUASI