Perilaku Bergerak Perilaku Burung Elang

Pengelolaan dan Perilaku Burung Elang.....R. Sawtri dan M. Takandjandji 263 burung elang sering terlihat melakukan aktivitas istrahat dengan cara mengangkat satu kaki dan memasukkan ke dalam bu- lu-bulu tubuhnya yang dilakukan secara bergantian dalam selang waktu 10-15 me- nit, terutama pada waktu hari hujan. Saat menjalankan aktivitas ini, bulu tubuh agak terbuka dan biasanya kepala dire- bahkan ke belakang, disembunyikan di antara bulu-bulu punggung dengan mata tertutup. Walaupun aktivitas istrahat di- lakukan sambil memejamkan kedua mata tetapi kedua telinga tetap terjaga sehingga apabila ada petugas memasuki kandang, burung akan tersentak dan langsung ter- bang sambil berteriak keras. Aktivitas ini lebih sering dilakukan oleh burung elang ular bido Spilornis cheela . Aktivitas menengok dan mengangkat kaki merupa- kan gerakan yang dilakukan dalam aktivi- tas beristirahat. Aktivitas menggeliat dilakukan pada pagi hari atau setelah melakukan aktivitas istirahat. Aktivitas ini dilakukan dalam keadaan diam atau bertengger pada kayu bertujuan untuk memelihara tubuh agar tetap segar yakni dengan melakukan ge- rakan untuk mengusir kepenatan. Menu- rut Priyono dan Handini 1996, gerakan menggeliat dilakukan untuk melemaskan otot-otot yang tegang. Hal ini merupakan suatu kepentingan untuk menghasilkan kondisi tubuh yang sehat, segar, dan tidak mudah terserang penyakit. Aktivitas menengok sering dilakukan juga oleh burung elang ular bido Spilor- nis cheela dan hal ini berkaitan dengan sifat investigasi atau menyelidiki yang di- milikinya sangat tinggi terutama terhadap lingkungan. Sifat menyelidiki tersebut di- maksudkan untuk mencari tahu apakah ada gangguan di sekitar lingkungan, se- hingga dapat mempertahankan kehidupan selanjutnya. Aktivitas mengangkat kaki sering dila- kukan oleh burung elang dalam selang waktu 10-15 menit, terutama pada waktu hari hujan. Saat menjalankan aktivitas ini, bulu tubuh agak terbuka dan biasanya ke- pala direbahkan ke belakang, disembu- nyikan di antara bulu-bulu punggung de- ngan mata tertutup. Bagi burung di penangkaran yang ke- butuhan makanan dan lain-lainnya telah terpenuhi, mereka lebih banyak melaku- kan aktivitas diam menunggu mangsa atau istirahat dibandingkan burung elang di alam, sehingga terlihat malas. Padahal burung elang merupakan predator tingkat tinggi top predator yang seharusnya le- bih agresif dalam mencari dan mengejar mangsa.

2. Perilaku Bergerak

Perilaku bergerak yang sering dilaku- kan oleh burung elang adalah terbang 18,46, mendatangi pakan 13,20, dan berjalan 10,39 Gambar 2. Peri- laku bergerak lebih banyak dilakukan oleh jenis burung elang hitam I. malay- ensis dan burung elang paria M. mig- rans , karena kedua jenis elang tersebut sangat aktif. Kondisi ini sesuai dengan keadaan burung ini di habitat alamnya yang lebih banyak terbang sepanjang ha- ri, baik mencari pakan maupun gliding atau terbang mengikuti arah angin. Bu- rung elang brontok S. cirrhatus lebih suka berjalan di tanah dan terbang mem- bawa pakannya naik ke atas tenggeran. Beberapa jenis burung mempunyai va- riasi bentuk dan ukuran kaki, dimana ada jenis burung yang jarang mendarat karena mempunyai kaki yang lemah sehingga sulit atau bahkan tidak bisa digunakan untuk berjalan Burnie, 1992. Burung pemangsa memiliki kaki yang dilengkapi dengan cakar yang panjang untuk dapat menangkap mangsa sehingga sulit digunakan untuk berjalan. Mangsa yang diperoleh selalu dibawa ke atas tenggeran untuk kemudian dicabik dan dimakan, berbeda dengan burung elang ular bido S. cheela yang lebih menyukai melakukan aktivitas makan di lantai, ka- rena sangat sensitif terhadap gangguan. Apabila dirasa ada gangguan, burung elang ular bido S. cheela langsung Vol. VII No. 3 : 257-270, 2010 264 Gambar Figure 2. Perilaku bergerak pada burung elang di PPSC The movement behaviour of eagle spe- cies at Cikananga Wildlife Rescue Center Keterangan Remarks: A = Berjalan Walking, B = Mendatangi pakan Visiting food, C = Terbang Flying, D = Membersihkan diri Cleanliness of body, E = Bersuara Whistling, F = Meregangkan badan atau bulu Stretching body, G = Meloncat Jumping, H = Membawa makanan Taking food mengeluarkan suara dan memekarkan bu- lunya sehingga bentuk badannya terlihat lebih besar. Penglihatan dan pendengar- annya sangat berperan penting dan lebih sensitif dibandingkan dengan indera pen- ciuman. Burnie 1992 mengatakan, mata dari burung pemburu atau pemangsa sela- lu mengarah lurus ke depan memberi pandangan binokuler. Pandangan yang binokuler memungkinkan burung pe- mangsa melihat mangsa yang mendekat. Burung yang di dalam kandang pe- nangkaran mempunyai kemampuan ter- bang yang terbatas karena luasan kan- dang yang terbatas, sehingga tidak me- mungkinkan bagi seekor burung melaku- kan aktivitas terbang dalam waktu yang lama. Umumnya burung yang sudah lama di penangkaran, frekuensi dari sifat ter- bang dan agresifnya akan berkurang di- bandingkan dengan burung yang hidup di alam, padahal burung sudah dirancang se- demikian rupa untuk bisa terbang dan ke- tika terbang burung membutuhkan tenaga yang besar. Kemampuan terbang pada burung dapat memungkinkannya untuk menjelajahi daerah yang luas saat menca- ri makanan. Kemampuan terbang juga da- pat menjadikan burung sebagai pemakan yang efektif, oleh karena itu bagi burung yang akan dilepasliarkan harus terlebih dahulu diadaptasikan terhadap keadaan alam dan direhabilitasi kesehatan dan pe- rilakunya dengan lingkungan yang lebih besar agar mampu bertahan hidup pada lingkungan yang baru.

3. Perilaku Ingestif