Hasil Pengumpulan Data Sekunder. Data Sekunder Mineral Logam

Makalah ventarisasi Mineral Logam di Kab. Kep. Sangihe-DIPA 2010 6 Untuk penyelidikan geokimia endapan sungai aktif daerah Pulau Sangir Besar bagian utara dan Pulau Nusa Tabukan dimaksudkan untuk mendapatkan penyebaran anomali geokimia endapan sungai aktif dengan tujuan untuk mendapatkan daerah prospek yang baru maupun perluasan daerah mineralisasi yang telah diketemukan. Penyelidikan Geokimia endapan sungai aktif telah dilakukan pencontoan sebanyak 31 lokasi conto hasil seleksi, juga dilakukan pengambilan conto sari dulang pada lokasi yang sama yang seluruhnya dianalisis kimia unsur- unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Ag, Fe, Au, As, Sb, Mo dan Hg. Dari analisis data terlihat bahwa hubungan harmonis yang kuat adalah antara unsur Pb-Zn, Zn-Ag, Ag-Fe, Zn-Au, sedangkan hubungan yang kurang kuat antara unsur Zn-Mn dan Zn-Ag. Anomali Gabungan Penggabungan dari hasil anomali geokimia unsur-unsur logam menghasilkan zona anomali gabungan beberapa unsur yang penyebarannya bisa dilihat pada Gambar 9 dengan perincian sebagai berikut. Anomali Gabungan Geokimia sedimen sungai aktif daerah Pulau Sangihe bagian utara dan sekitarnya, terdiri dari 4 kecamatan: Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tahuna, Kecamatan Tabukan Utara dan Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Kepulauan Sangihe. · Zona anomali gabungan Fe – Ag – Zn – Pb · Zona anomali gabungan Ag – Cu – Fe - Mn. · Zona anomali gabungan Fe-Ag-Zn · Zona anomali gabungan Au-Hg · Zona anomali gabungan Mn-Pb · Zona anomali gabungan Sb-Hg

4.2. Hasil Pengumpulan Data Sekunder. Data Sekunder Mineral Logam

Pengumpulan data sekunder bahan galian logam di Kabupaten Kepulauan Sangihe diketahui sebarannya antara lain untuk pasir besi di Pulau Sangihe bagian utara dan untuk emas di Pulau Sangihe Besar bagian selatan dengan perincian sebagai berikut Gambar 10 dan Tabel 1. Komoditi emas tersebar di Binebase Bawone Kecamatan Tabukan Selatan dengan sumber daya tereka sebesar 4.500.000 ton dan kadar 1,37 grton Au sumber: Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral Nasional Komoditi Mineral logam dan Mineral Non Logam, 2004, Proyek Inventarisasi dan Evaluasi Bahan Galian Mineral Indonesia. 1. Di Daerah Toware Kecamatan Tabukan Tengah, emas Plaser dengan kadar emas 2,4 gramton, sumber A.J.H DAVYS, 1989; Report on the Alluvial Bulk Testing of the Toware River South Sangihe, PT. MEARES SOPUTAN MINING 2. Di Daerah Lapango dengan sumberdaya tereka sebesar 662,50 ton kadar 5 grton Au dan 4 grton Ag berdasarkan penelitian dalam rangka Evaluasi dan Cadangan Bahan Galian untuk Pertambangan Skala kecil, oleh Pusat Sumber Daya Geologi, 2007 3. Di Daerah Sungai Curing dengan sumberdaya tereka sebesar 33,30 ton kadar 0,15 grton Au dan 3 grton Ag berdasarkan penelitian dalam rangka Evaluasi dan Cadangan Bahan Galian untuk Pertambangan Skala kecil, oleh Pusat Sumber Daya Geologi, 2007 4. Di Daerah Kaluare hingga Kalassuge Kecamatan Tabukan Utara terdapat penyebaran pasir besi dengan sumberdaya terukur sebesar 335.125,05 ton konsentrat berdasarkan penelitianeksplorasi rinci pasir besi yang dilakukan oleh PT. Enpeka Tabukan Feronusa, dalam rangka penyusunan studi kelayakan pada Pebruari 2008. 5. Di Daerah Blok Naha hingga Kaluare Kecamatan Tabukan Utara terdapat penyebaran pasir besi dengan sumber daya tereka sebesar 1.598.783,71ton dan sumber daya hipotetik 41.453.450,00 ton konsentrat berdasarkan penelitianeksplorasi pasir besi yang dilakukan oleh PT. Enpeka Tabukan Feronusa 2008. 6. Di Daerah Blok Sensong hingga Lesahe Kecamatan Tabukan Tengah dan Kecamatan Tabukan Selatan terdapat penyebaran pasir besi dengan sumber daya tereka sebesar 408.900 ton konsentrat berdasarkan penelitianeksplorasi pasir besi yang dilakukan oleh PT. Enpeka Tabukan Feronusa 2008.

4.3. Pembahasan Interpretasi Model Endapan