Morario : Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, 2010.
John 1998 cacing tanah dari jenis Megascolex cempii lebih menyukai kondisi lingkungan dengan pH sedikit asam 6, kelembaban tanah berkisar antara 80-90,
dan kadar organik tergolong rendah 1 , sedangkan cacing tanah dari jenis Drawida sp lebih menyukai kondisi lingkungan dengan pH netral 6-7, kelembaban
tanah berkisar antara 85-95, dan kadar organik tergolong cukup tinggi 1-2 .
4.6 Nilai Indeks Morista Distribusi Cacing Tanah
Distribusi cacing tanah pada setiap lokasi penelitian menurut Nilai Indeks Morista diperoleh hasilnya pada lokasi I dan II yaitu lebih besar dari 1 seperti terlihat pada
Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Indeks Morista Distribusi Cacing Tanah pada Masing-Masing Lokasi Penelitian
No Jenis
Indeks Morista Lokasi I
Distribusi Lokasi II
Distribusi
1 Pontoscolex corethrurus
1,27 Berkelompok
1,68 Berkelompok
2 Peryonix excavatus
0,33 Beraturan
0,24 Beraturan
3 Pheretima posthuma
0,16 Beraturan
0,20 Beraturan
4 Drawida sp
- -
0,92 Beraturan
5 Megascolex cempii
0,20 Beraturan
- -
Pada Tabel 4.6 menunjukan bahwa kondisi distribusi jenis cacing tanah pada
masing-masing lokasi yaitu distribusi cacing tanah yang berkelompok ada 1 jenis dan distribusi cacing tanah yang beraturan ada 4 jenis, dimana pada lokasi I yang distribusi
cacing tanah berkelompok ada 1 jenis yaitu. Pontoscolex corethrurus dan distribusi cacing tanah yang beraturan ada 3 jenis yaitu Peryonix excavatus, Pheretima
posthuma dan Megascolex cempii. Pada lokasi II distribusi cacing tanah yang berkelompok ada 1 jenis yaitu. Pontoscolex corethrurus dan distribusi cacing tanah
yang beraturan ada 3 jenis yaitu Peryonix excavatus, Pheretima posthuma dan Drawida sp. Kondisi ini disebabkan kondisi-kondisi fisik, kimia, biotik dan makanan
pada setiap lokasi yang secara bersama-sama dapat mempengaruhi distribusi cacing
Morario : Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, 2010.
tanah. Distribusi cacing tanah sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor lingkungan seperti faktor makanan dan pH tanah.
Menurut Edwars Lofty 1977 bahwa cacing tanah sangat sensitif terhadap keasaman tanah, karena itu pH merupakan faktor pembatas dalam menentukan jumlah
jenis yang dapat hidup pada tanah tertentu. Penyebaran vertikal maupun horizontal cacing tanah sangat dipengaruhi oleh pH tanah. Dari penelitian yang telah dilakukan
secara umum didapatkan cacing tanah menyukai pH tanah berkisar 5,8-7,2 karena dengan kondisi ini cacing tanah dapat lebih optimal untuk mengadakan proses
pembusukan.
Edwars Lofty 1977 menjelaskan bahwa faktor makanan, baik jenis maupun kuantitas vegetasi yang tersedia di suatu habitat sangat menentukan
keanekaragaman spesies dan kerapatan populasi cacing tanah di habitat tersebut.
4.7 Nilai Indeks Similaritas Kesamaan Cacing Tanah