Autokorelasi Parsial Partial Autocorrelation FunctionPACF

13 Gambar 2.1. Plot Autokorelasi Pada Data Wisatawan Mancanegara Gambar di atas menunjukan plot autokorelasi pada data wisatawan mancanegara dengan menggunkan aplikasi minitab. Pada , , , dan terdapat autokorelasi yang berbeda signifikan dari nol karena melewati selang kepercayaan. Autokorelasi yang tidak sama dengan nol menujukkan bahwa terdapat hubungan antar pengamatan.

2. Autokorelasi Parsial Partial Autocorrelation FunctionPACF

Autokorelasi parsial merupakan pengembangan dari autokorelasi, yaitu dengan cara menghilangkan dependensi linear pada variabel + , + , … , + − , sehingga diperoleh bentuk korelasi baru yang dinyatakan sebagai �� , + | + , + , … , + − 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag A u to c o rr e la ti o n Autocorrelation Function for Wisatawan with 5 significance limits for the autocorrelations 14 Autokorelasi parsial antara dan + akan sama dengan autokorelasi antara − ̂ dan + − ̂ + sehingga Wei ,2006:13 � = � � � = � [ � − ̂ � , �+� − ̂ �+� ] √� � � − ̂ � √� � �+� − ̂ �+� 2.6 + = � + − + � + − + + � + + � + − , + = � � + − , + − + � � + − , + − +. . +� � + − , + � + − , + � = � � − + � � − + + � � − � 2.7 � + − , + − = � − , � + − , + = � dan � + − , + = berdasarkan definisi. + merupakan proses stasioner dengan mean nol yang diregresikan dengan k lag variabel + − , + − , , dimana � merupakan parameter regresi ke-i dan + menyatakan error yang tidak berkorelasi dengan + − untuk ≥ . Jika kedua ruas dibagi dengan � diperoleh Wei ,2006:14 � = � � − + � � − + + � � − untuk = , , … , 2.8 dimana, � − = � � − − = � − Sehingga, � = � � + � � + + � � − 15 � = � � + � � + + � � − � = � � − + � � − + + � � � = � � merupakan korelasi pertama sehingga diperoleh � = � . Sehingga autokorelasi parsial yang pertama sama dengan autokorelasi pertama. Menurut aturan Crammer untuk = , , , … diperoleh Wei ,2006:15 � = � � = | � � � | | � � | � = | � � � − � − � … � � − … … … � − � � − � � � | | � � � − � − � … � � − … … … � − � − � − � � − | � merupakan fungsi dari yang disebut dengan fungsi autokorelasi parsial. Hipotesis yang digunakan untuk menguji autokorelasi parsial adalah � : � = autokorelasi parsial pada lag signifikan dari nol � : � ≠ autokorelasi parsial pada lag tidak signifikan dari nol Statistik uji yang digunakan adalah 16 � = � �� �� � �� dengan = − 2.9 Standar error autokorelasi parsial �� � dapat diperoleh dengan rumus �� �̂ = √ 2.10 dengan �� �̂ = Standar error autokorelasi parsial pada � = autokorelasi parsial pada = banyak pengamatan Kriteria keputusan dari pengujian ini adalah � ditolak jika � ℎ � � − � atau � ℎ � − � − � Signifikansi autokorelasi parsial dapat juga diketahui dengan melihat correlogram. Gambar 2.2 adalah plot PACF data wisatawan yang menujukkan bahwa , , dan memiliki autokorelasi parsial tidak berbeda signifikan dengan nol. Selang kepercayaan yang berpusat di �̂ = adalah : ± � − � × �� �̂ 2.11 17 Gambar 2.2. Plot Partial Autokorelasi pada Data Wisatawan Mancanegara 3. Pemilihan Model Pemodelan dilakukan untuk mendapatkan output atau prediksi yang optimum. Output dikatakan optimum jika nilai prediksi ̂ mendekati dimana menghasilkan error yang minimal. Nilai didefinisikan sebagai berikut = − ̂ 2.12 dimana = nilai target ke- ̂ = nilai prediksi ke- = error data ke- Ada beberapa kriteria pemilihan model yang dapat digunakaan untuk membandingkan beberapa model dan memilih model yang terbaik yang didasarkan pada errornya. Apabila error semakin besar maka peramalan yang akan dilakukan 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag P a rt ia l A u to c o rr e la ti o n Partial Autocorrelation Function for Wisatawan with 5 significance limits for the partial autocorrelations 18 kurang akurat. Kriteria yang digunakan untuk memperoleh akuransi peramalan yang tinggi adalah dengan mengukur Mean Square Error MSE dan Mean Absolute Percentage Error MAPE : Hanke Winchern, 2005 : 80 a. Mean Square Error MSE MSE menyatakan besarnya kesalahan rata-rata kuadrat dari suatu metode peramalan. ��� = ∑ � −�̂ = 2.13 Dengan m menyatakan banyak data, adalah nilai data aktual dan ̂ merupakan nilai prediksi. b. Mean Absolute Percentage Error MAPE MAPE menyatakan besar rata-rata kesalahan mutlak peramalan dibandingkan dengan nilai sebenarnya. ���� = ∑ | � −�̂ � | = 2.14 Pemodelan akan memiliki akuransi yang tinggi apabila nilai MSE dan MAPE kecil.

4. Peramalan Forecasting