Identifikasi perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang - Ciburuy setelah pengoperasian jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
CURICULUM VITAE
Nama
:
Arif Rahman, ST.
Tempat Tanggal Lahir
:
Bandung, 5 Januari 1989
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
Agama
:
Islam
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Status
:
Belum Nikah
No.HP
:
083820343119
E-mail
:
planology09arif@gmail.com
Alamat
:
Kp. Cinangka RT/RW 001/006 Kel/Desa. Rajamandala
kulon Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat
Pendidikan Formal
Jenjang Pendidikan
Tahun Lulus
Keterangan
SD Negeri RAMA 2
1995 - 2001
Tamat dan Berijazah
SMP Negeri 1 Cipatat
2001 - 2004
Tamat dan Berijazah
SMK Taruna Mandiri
2004 - 2007
Tamat dan Berijazah
2009 - 2013
Tamat dan Berijazah
Jabatan
Periode
Anggota Divisi Olahraga
2009 - 2013
UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA (UNIKOM)
Pengalaman Organisasi
Nama Organisasi
Himpunan Mahasiswa
Perencanaan Wilayah dan
Kota (HMPWK)
Koordinator Jurusan
SENAT Mahasiswa UNIKOM
Perencanaan Wilayah dan
2010 - 2011
Kota
Pengalaman Kerja/Proyek
a)
SPIP Bitung Tahun 2011 – 2031
b)
Rencana Jaringan Transportasi Jalan Kabupaten Bekasi Tahun 2012 – 2032
c)
Penyediaan Prasarana dan Sarana di Permukiman Kota Bekasi Tahun 2012 –
2032
d)
Surveyor kawasan RDTR Kota Purwakarta
e)
Surveyor Kawasan RDTR Kota Tasik Malaya
IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN
PADALARANG - CIBURUY SETELAH PENGOPERASIAN JALAN TOL
CIPULARANG (CIKAMPEK, PURWAKARTA, PADALARANG)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tugas Akhir (TA)
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Oleh :
Arif Rahman
1.06.09.009
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena berkat
rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas
Akhir. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad S.A.W, yang senantiasa menjadi ilham dalam tiap arah pekerjaan.
Laporan Tugas Akhir dengan judul “IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN
KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN PADALARANG - CIBURUY
SETELAH PENGOPERASIAN JALAN TOL CIPULARANG (CIKAMPEK,
PURWAKARTA, PADALARANG)” ini merupakan salah satu syarat kelulusan
Mata kuliah Tugas Akhir, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan adanya usaha serta do’a
dari penulis maupun dari pihak-pihak lainnya. Untuk itu penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibunda tercinta (Nining Rodiah) sumber ketulusan doa, mata air, cinta dan
kasih sayang yang hangat dan murni;
2. Ayahanda Tercinta (Asep Mahmud) yang telah mencurahkan segala kasih
sayang, perhatian dan dukungan lahir dan batin kepada penulis;
3. Adik-adik dan kakak-kakak yang selalu memberikan dorongan, motifasi,
dukungan dan do’a selama ini;
4. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia;
5. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer;
6. Ibu Rifiati Safariah. ST., MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota, dan dosen penguji dalam pelaksanaan sidang yang
telah membimbing dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan serta memberikan masukan dan arahan
dalam memperbaiki laporan Tugas Akhir ini;
ii
7. Ibu Romeiza Syafriharti, Ir.,MT., selaku pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan dan dukungan serta semangat
sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;
8. Bapak Tatang Suheri, ST.,MT., selaku Wali kelas serta dosen yang telah
membimbing dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;
9. Ibu Dr. Ir. Lia Warlina, M. Sc., selaku dosen penguji dalam pelaksanaan
sidang ujian yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam
memperbaiki laporan Tugas Akhir ini.
10. Inti sari, yang telah menemani dengan rasa sabar dalam suka dan duka
serta tidak pernah lelah memberikan semangat dan do’a kepada penulis
dalam pembuatan Tugas Akhir ini;
11. Sahabat Penulis angkatan 2009; Achmad Alvan Rifai, Ahmad Syarif,
Andy Andrean, Angga Sastranegara, Amboday Bolo Boli, Bhuna Hunam,
Chriys Tommy, Christian EE Dura, Candra Setiawan, Deni Supriatna, Ifan
M Sofyan, Jakomina Meiske Muabuay, Mifartz Fadiz, Margarida MGL
Soares, Ridho Agustian, Rizal Purnama Nugraha, Salim Derlen, Sahal
Abdul Fatah, Laode Ismail Munajad, Yogi Destriansyah, Marianus B. Raja
Kappa (alm). Terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang indah
dan menyenangkan selama ini, semoga persahabatan kita tidak akan
pernah putus;
12. Teman teman sepembimbing (Achmad Alvan Rifai, Andy Andrean, Yudi
Supriatna). Terimakasih telah mengajarkan arti semangat berusaha sampai
titik akhir perang. Bergetar rasa salutku kepada semangat kalian.
13. Teh Vitri yang selalu hadir di Sekretariat Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota terima kasih sudah memberikan kemudahan dalam
mengurusi surat-surat izin;
14. Keluarga Besar Bapak H. Suwanda yang bersedia menerima penulis
menempati kediamannya selama dua bulan terakhir dan memberikan rasa
kekeluargaan yang sangat hangat;
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
iii
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis sadari bahwa Laporan
Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, Banyak keterbatasan-keterbatasan baik
dalam penyajian maupun dalam penulisannya. Untuk itu penulis dengan senang
hati akan menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dijadikan
acuan didalam penyempurnaan penulisan Tugas Akhir nanti.
Bandung, Agustus 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN
ABSTRAK.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................x
BAB
I
1.1
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3
Tujuan dan Sasaran..................................................................................... 2
1.4
Ruang Lingkup Studi.................................................................................. 3
1.5
PENDAHULUAN
1.4.1
Lingkup Wilayah ............................................................................ 3
1.4.2
Lingkup Materi................................................................................ 3
1.4.3
Lingkup Waktu................................................................................ 4
Metodologi Penelitian................................................................................. 4
1.5.1
Metode Pengumpulan Data............................................................ 4
1.5.2
Metode Analisis.............................................................................. 5
1.6
Bagan Alir Penelitian...................................................................................6
1.7
Sistematika Penelitian..................................................................................7
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sistem Transportasi......................................................................................8
2.2
2.1.1
Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem Pergerakan............... 10
2.1.2
Hubungan Sistem Pergerakan dengan Sistem Jaringan.................10
2.1.3
Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem jaringan.....................10
2.1.4
Pengaruh Pergerakan dalam Aktivitas...........................................11
Dampak Jalan Tol..................................................................................... 11
2.2.1 Dampak Positif.............................................................................. 11
2.2.2 Dampak Negatif ........................................................................... 12
v
2.3
Kegiatan Rumah Makan............................................................................ 12
2.3.1 Pengertian Rumah Makan............................................................. 12
2.3.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Rumah Makan..................................... 13
2.3.3 Tipe Lokasi Rumah Makan........................................................... 13
2.3.4 Pola Lokasi Kegiatan Fasilitas Rumah makan.............................. 15
BAB III GAMBARAN UMUM
3.1
3.2
Profil Jalan Padalarag-Ciburuy................................................................. 16
3.1.1
Profil Kondisi Fisik Jalan Padalarang-Ciburuy............................. 16
3.1.2
Profil Lalu Lintas…………………….......................................... 17
Profil Kegiatan Rumah Makan.................................................................. 18
3.2.1
Jumlah Rumah Makan Berdasarkan Awal Tahun Berdiri............ 18
3.2.2
Hari dan Waktu Puncak Pengunjung Rumah Makan.................... 19
3.2.3
Persepsi Pemilik Rumah Makan/ Responden tentang
Pengunjung Rumah Makan setelah Beroperasinya
Jalan Tol Cipularang..................................................................... 20
3.3
Profil Pengunjung Rumah Makan……..................................................... 21
3.3.1
Asal Perjalaan Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang-Ciburuy..........................................................21
3.3.2
Tujuan Perjalaan Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang- Ciburuy........................................................23
3.3.3
Maksud Perjalaan Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang-Ciburuy........................................................24
3.3.4
Intensitas Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang- Ciburuy.........................................................25
3.3.5
Alasan Pengunjung Rumah Makan menggunakan
Jalan Padalarang- Ciburuy............................................................26
vi
BAB IV
ANALISIS KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN
PADALARANG –CIBURUY SETELAH PENGOPERASIAN
JALAN TOL CIPULARANG (CIKAMPEK, PURWAKARTA,
PADALARANG)
4.1
Analisis Perkembangan Jumlah Rumah Makan
Sebelum dan setelah Pengoperasian Jalan Tol Cipulara........................... 28
4.2
Analisis Karakteristik Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang-Ciburuy Setelah Pengoperasian
Jalan Tol Cipularang................................................................................. 33
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan............................................................................................... 39
5.2
Rekomendasi .......................................................................................... 41
5.3
Kelemahan Studi...................................................................................... 41
vii
DAFTAR PUSTAKA
Tugas Akhir
Tresnaningrum, Syifaa (2010). Studi Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang
Terhadap Terciptanya Guna Lahan Perdagangan dan Jasa Disekitar Jalan Terusan
Pintu Tol Pasteur Kota Bandung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut
Teknologi Bandung
Andrew Kesume, V.F 2004 (2004). Pengaruh Pembangunan Jalan Tol Cipularang
(Cikampek- Purwakarta-Padalarang) Terhadap Kinerja Jalan Arteri CikampekPadalarang. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung
Mauliena,
reziana
(2006).
Identifikasi
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Perkembangan Restoran Pada Lokasi Khas di Bandung Utara. Tugas Akhir Jurusan
Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung
Siahaan, Tresna L M.dkk (1996). Distribusi Fasilitas Hotel, Tempat Makan, dan
Tempat Belanja Dalam Tata Ruang Kota Yogyakarta. PA Jurusan Teknik Planologi
Institut Teknologi Bandung
Ashari, Muttaqien (1997). Identifikasi Karakteristik Permintaan dan Penyediaan
Kegiatan Perdagangan. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi
Bandung
Alrahman, Wiriya (1989). Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Pengelompokan Kegiatan Perdagangan Jeans di Jalan Cihampelas Kota Bandung.
Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung
Marsy, Maringan MM, 2003, Ekonomi Transportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
Peraturan Perundangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004, Tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2005, Tentang Jalan Tol
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2003, Tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain
itu dibahas pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup materi dan ruang lingkup waktu, serta dipaparkan pula metodologi penelitian
yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
1.1
Latar Belakang
Peranan
investasi
infrastuktur
transportasi
sebagai
suatu
generator
pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian sejak lama, baik bagi perencanaan
maupun pengambilan kebijakan. Salah satu bentuk investasi transportasi di antaranya
adalah melalui pembangunan jalan tol.
Di awal pengoperasian jalan tol biasanya aktivitas di sepanjang koridor jalan
yang lama terpengaruh dengan beralihnya para pengguna jalan lama ke jalan tol.
Kegiatan yang terpengaruh dengan pengoperasian jalan tol di antaranya adalah
kegiatan rumah makan. Kondisi ini juga terjadi di Jalan Padalarang-Ciburuy akibat
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
Jalan Tol Cipularang merupakan salah satu bentuk investasi transportasi yang
telah berhasil meningkatkan aksesibilitas antara Kota Bandung dan Jakarta. Semenjak
beroperasinya Jalan Tol Cipularang (tahun 2005), terjadi peningkatan mobilitas dari
dan menuju Kota Bandung. Pengoperasian Jalan Tol Cipularang awalnya
memengaruhi kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy karena banyak
rumah makan yang tutup, namun dengan berjalannya waktu ternyata banyak juga
rumah makan yang baru dibuka setelah tahun 2005. Dengan adanya rumah makan
yang tutup dan yang baru dibuka setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapat gambaran mengenai
perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarng-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
1
2
1.2
Perumusan Masalah
Pembangunan Jalan Tol Cipularang merupakan perubahan sistem jaringan
yang secara langsung meningkatkan akses Kota Bandung. Oleh karena itu,
pembangunan suatu jaringan jalan baru (Jalan Tol Cipularang) banyak merubah pola
pergerakan dari dan menuju Kota Bandung. Hal ini juga dapat memengaruhi
permintaan terhadap rumah makan di ruas jalan yang lama. Studi ini dilakukan untuk
mengetahui dan mendapat gambaran mengenai perkembangan kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Berdasarkan rumusan persoalan di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah
jumlah
rumah
makan
bertambah
atau
berkurang
setelah
beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
2. Ke mana asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
jalan Padalarang-Ciburuy?
3. Apakah kegiatan rumah makan di jalan Padalarang-Ciburuy terpengaruh
dengan beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
1.3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat gambaran
mengenai perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka sasaran studi yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Teridentifikasinya perubahan jumlah rumah makan setelah beroperasinya
Jalan Tol Cipularang;
2. Teridentifikasinya asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3. Teridentifikasinya pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap
kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3
1.4
Ruang Lingkup Studi
Ruang lingkup dalam studi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang lingkup
wilayah, waktu, dan materi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi ini adalah Ruas Jalan Padalarang-Ciburuy yang
terletak di Kabupaten Bandung Barat. Lokasi Penelitian dibatasi yaitu mulai dari
Gerbang Tol keluar-masuk Padalarang sampai Situ Ciburuy.
Situ Ciburuy
Gerbang Tol
Gambar 1.1
Peta Orientasi Wilayah Studi
1.4.2
Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini:
1. Identifikasi perubahan kegiatan rumah makan setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang. Rumah makan tidak dikelompokan berdasarkan omset, dan besar
kecilnya rumah makan,. Semuanya dianggap sama/homogen.
2. Identifikasi asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy. Asal dan tujuan pegunjung rumah makan yang
berasal dari Jakarta dan sekitanya, Bandung dan sekitarnya serta pengunjung
yang berasal dari wilayah analisis. Sedangkan maksud perjalanan dengan
4
maksud mengunjungi keluarga, rekreasi/wisata, bekerja, urusan bisnis dan
berdagang.
3. Identifikasi pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan
rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy berdasarkan jumlahnya jika rumah
makan berkurang berpengaruh dan jika bertambah tidak tearpengaruh dengan
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
1.4.3
Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu dalam studi ini adalah sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang yaitu pada Tahun 2005 dan sesudah berdirinya Jalan Tol Cipularang pada
Tahun 2013. Yang dilakukan secara survey langsung kelapangan pada hari Sabtu,
Minggu dan senin.
1.5
Metodologi Penelitian
Kebutuhan data dirumuskan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Hal yang sama belaku untuk metode analisis.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara langsung terhadap
obyek/persoalan dalam wilayah studi yaitu mulai dari Gerbang Tol keluar-masuk
Padalarang sampai Situ Ciburuy. Pengumpulan data diperoleh untuk memperoleh
data tahun awal berdiri rumah makan sesudah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
serta asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan yaitu dengan cara
penyebaran kuesioner terhadap pemilik dan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
Tabel 1.1
Metode Pengumpulan Data
No
1
Sasaran
Perubahan jumlah rumah
makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Kebutuhan
Data
Data tahun awal
berdiri rumah
makan sesudah
pengoperasian
Jalan Tol
Cipularang
Metode
Pengumpulan Data
Melakukan survei lapangan
yaitu dengan menanyakan
langsung
ke
pengelola
rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Jumlah
Reesponden
Semua
rumah
makan
(30)
5
2
Gambaran asal, tujuan dan
maksud perjalanan
pengunjung rumah makan
Asal, tujuan dan
maksud
perjalanan
pengunjung
rumah makan
Melakukan
survei
ke
pengunjung rumah makan:
Wawancara ke
pengunjung rumah makan
dari mana dan mau
kemana tujuan perjalanan
100
responden
1.5.2 Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode Kuantitatif, Kualitatif
dan Deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisisi perubahan jumlah rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
tahun awal berdiri kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy.
b. Gambaran asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
c. Pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy
Analisis ini dilakukan metode kualitatif, kuantitaif serta deskriftif yaitu dengan
menggambarkan pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
setelah pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang.
Tabel 1.2
Metode Analisis
No
1
2
3
Sasaran
Perubahan jumlah rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy Setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Gambaran asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah makan
Pengaruh beroperasinya Jalan Tol
Cipularang terhadap kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
Variabel
Data tahun awal berdiri rumah
makan sesudah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah
makan
Jumlah kegiatan rumah makan
sesudah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Metode
Deskriftif
Deskriftif
Deskriftif
Kualitatif
6
1.6
Bagan Alir Penelitian
Berikut di bawah ini adalah bagan alir penelitian tentang identifikasi
perkembangan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Rumah makan di sepanjang Jalan
Padalarang-Ciburuy ada yang tutup
dan ada yang baru dibuka
Analisis Suply
Analisis Demand
Perubahan jumlah rumah makan
setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang (Cikampek, Purwakarta,
Padalarang)
Asal, tujuan, dan maksud perjalanan
pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Analisis pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasiannya Jalan
Tol Cipularang
Perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Gambar 1.2
Bagan Alir Penelitian
7
1.7
Sistematika Penelitian
Sistematika disusun dari 5 bab yang berisiskan Pendahuluan yaitu
menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
dan sasaran. Selain itu diuraikan pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, dan waktu pelaksanaan survei. Metodologi
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan pada bagian akhir bab
pendahuluan sebelum sistematika pembahasan. Selanjutnya Tinjauan Pustaka yang
mengkaji literatur pendukung materi dalam penyusunan laporan tugas akhir.
Gambaran Umum Wilayah yang berisikan tentang gambaran umum wilayah
analisis mengenai profil Jalan Padalarang-Ciburuy, profil kegiatan rumah makan dan
profil pengunjung rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy. Selanjutnya Analisis
pekembangan jumlah rumah makan setelah dan sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang
dan
analisis
karateristik
pengunjung
rumah
makan
setelah
pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang. Berisikan mengenai hasil dan pembahasan
data yang diperoleh dari responden yang berkaitan dengan judul laporan tugas akhir.
Selanjutnya Kesimpulan dan Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dan saran
terhadap isi laporan tugas akhir, dimana saran dan masukan yang diberikan
merupakan saran yang bersifat membangun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan beberapa kajian teoretis dari literatur yang terkait dengan studi
ini yaitu sistem transportasi, dampak jalan tol, serta kegiatan rumah makan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
2.1
Sistem Transportasi
Transportasi terdiri dari beberapa sistem, yaitu sistem kegiantan, sistem
jaringan, sistem pergerakan, dan sistem eksternal kelembagaaan. Transportasi
merupakan sistem yang dinamis. Perubahan pada suatu elemen akan mempengaruhi
elemen lain. Makin tinggi kuantitas dan kualitas sitem kegiantan dan sistem jaringan
akan berdampak pada makin tingginya sistem pergerakan. Sebaliknya, Semakin
tinggi sistem kegiatan maka tinggi pula dampak yang dihasilkan terhada sitem
jaringan dan sistem pergerakan. Hubungan antara sistem dalam transportasi dapat di
lihat pada gambar dibawah ini :
Gambar II.1
Hubungan Antar Elemen Sistem Transportasi
Sistem Transportasi
Sistem Kegiatan
Sistem Jaringan
Sistem Pergerakan
Sistem Ekternal (Iklim, Kelemnbagaan, Sistem Sosial, Kebijakan
Pemerintah, dll
8
9
Sumber: Tamin. 1997, dalam Tresnaningrum, 2010
Sistem Kegiatan
Penduduk dengan kegiatannnya (demand sistem) membentuk suatu sistem
kegiatan. Sistem kegiatan dipengaruhi oleh beberapa hal. Kegiatan penduduk akan
dipengaruhi oleh karateristik sosial ekonominya, sedangkan sistem kegiatan yang
berhubungan dengan barang akan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti sektor
kegiatan, wilayah, kawasan, dll. Kegiatan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi
akan menyebabkan tingginya pergerakan yang dihasilkan, baik dari segi jumlah,
frekuensi, jarak, moda, maupun pemusatan temporal dan spatial.
Sistem Jaringan
Transportasi bertujuan untuk dapat mengantarkan orang atau barang dari satu
tempat ke tempat lain. Perpindahan atau pergerakan disebabkan oleh adanya
perbedaan sistem kegiatan, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, diperlukan
barang dari tempat lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem jaringan yang baik
yang dapat menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Sistem jaringan
merupakan jaringan infrastuktur dan pelayanan transportasi yang menunjang
pergerakan penduduk dengan sistem kegiatannya (supply system). Jaringan
infrastuktur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi akan menyebabkan tingginya
kualitas dan kuantitas pergerakan yang dihasilkan.
Sistem Pergerakan
Adanya perbedaan kegiatan antara satu tempat dan tempat lain yang ditunjang
dengan tersedianya sistem jaringan yang mengghubungkan berbagai kegiatan
tersebut, menciptakan suatu pergerakan baik orang maupun barang. Pergerakan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap lokasi.
Pergerakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang didasarkan pada tujuan,
lokasi, asal-tujuan, waktu perjalanan, jarak atau lama perjalanan, moda dll. Sistem
pergerakan sangat dipengaruhi oleh sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada.
10
Sistem Kelembagaan
Sistem kelembagaan merupakan sistem eksternal berupa aspek kelembagaan
yang mempengaruhi sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan. Aspek
kelembagaan ini dapat berupa aspek legal, aspek organisasi, aspek Sumber Daya
Manusia, dan aspek keuangan. Aspek kelembagaan baik berupa kebijakan
pemerintah,
peraturan
perundangan,
maupun
kesiapan
operasional,
sangat
menentukan keberjalanan sistem transportasi yang baik.
2.1.1 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem Pergerakan
Sistem penggunaan tanah atau sistem kegiatan akan mempunyai suatu tipe
kegiatan tertentu yang dapat memproduksi pergerakan (trip production) dan dapat
menarik pergerakan. sistem tersebut merupakan suatu gabungan dari berbagai sistem
pola kegiatan tata guna tanah seperti sistem pola kegiatan social, ekonomi,
kebudayaan dan lain lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan
pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari, yang
tidak dapat dipenuhi oleh pengguna tanah bersangkutan. Besarnya pergerakan yang
ditimbulkan tersebut sangat berkaitan erat dengan jenis atau tipe dan intensitas
kegiatan yang dilakukan.
2.1.2 Hubungan Sistem Pergerakan dengan Sistem Jaringan
Pergerakan tersebut baik berupa pergerakan manusia dan barang, jelas
membutuhkan suatu moda transportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda
transportasi tersebut dapat bergerak. Prasarana transportasi yang diperlukan
merupakan sistem makro kedua yang biasa dikenal sebagai sistem jaringan, meliputi
jaringan jalan raya, kereta api, terminal bus, stasiun kereta api, bandara dan
pelabuhan laut. Penyediaan prasarana prasarana transportasi sangat tergantung pada
dua faktor yaitu pertumbuhan ekonomi dan dana umum.
2.1.3 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem jaringan
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan suatu
pergerakan manusia atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan atau barang.
Dalam upaya untuk menjamin terwujudnya suatu sistem pergerakan yang aman,
11
nyaman, lancar, murah dan sesuai dengan lingkungannya, maka dalam sistem
transportasi makro terdapat suatu system mikro lainnya yang disebut sistem
kelembagaan. Sistem ini terdiri atas individu, kelompok, lembaga, instansi
pemerintah serta swasta yang terlibat dalam masing masing sistem mikro.
2.1.4 Pengaruh Pergerakan dalam Aktivitas
Terjadinya pergerakan spasial disebabkan oleh adanya keinginan untuk
melakukan sesuatu aktivitas yang ditempuh melalui perjalanan menuju lokasi
aktivitas, dimana lokasi tersebut ditimbulkan oleh para tata guna lahan kota tersebut.
Aspek aspek yang berhubungan dengan pergerakan spasial antara lain:
a.
Pola perjalanan orang, yang dipengaruhi oleh sebaran tata guna lahan
suatu kota.
b.
Pola perjalanan barang, yang dipengaruhi oleh kegiatan produksi dan
konsumsi.
2.2
Dampak Jalan Tol
Pembangunan jalan tol ini ditujukan untuk membangkitkan kembali roda
perekonomian khususnya pembangunan infrastruktur dan mempersingkat waktu
tempuh antara satu tempat ke tempat lain. Adanya jalan tol menimbulkan berbagai
eksternalitas, positif maupun negatif.
2.2.1 Dampak positif:
1. Waktu tempuh lebih cepat karena melalui jalan tol ini, jarak anatara satu
tempat ketempat lain menjadi lebih cepat dan efektif
2. Peningkatan perekonomian karena melalui jalan tol perekonomian suatu
tempat/wilayah menjadi lebih berkembang
3. Perkembangan Infrastruktur karaena dengan terciptanya jalan tol akan
menciptakan integrasi antara sentra industri kecil dengan yang lainnya,
disamping itu, penyediaan infrastruktur akan menjadi seimbang untuk
memfasilitasi kebutuhan penduduk terhadap jumlah penduduk disekitar yang
terus meningkat tiap tahunnya.
12
4. Pemerataan pembangunan karena jalan tol salah satu fasilitas untuk mencapai
keseimbangan dalam pengembangan suatu wilayah.
2.2.2 Dampak negatif:
1. Mematikan perdagangan dan jasa yang diakibatkan berlihnya para pengguna
jalan melalui jalan tol
2. Pencemaran polusi : Pembangunan jalan tol memiliki dampak negatif bagi
lahan perkebunan di daerah sekitarnya.
2.3
Kegiatan Rumah makan
Karena secara karakteriktik kegiatannya tidak berbeda dengan usaha jasa
catering, khususnya restoran, maka untuk selanjutnya pengertian untuk rumah makan
tersebut akan didekati dari catering atau restoran.
2.3.1 Pengertian Rumah Makan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098
Tahun 2003. Pengertian Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang
ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di
tempat usahanya.
Pengertian fasilitas rumah makan ini akan didekati dari pengertian catering.
Catering sendiri yaitu suatu jasa yang menyediakan makanan untuk dikonsumsi
ditempat. Perkembangan selanjutnya jasa catering ini lebih umum dengan sebutan
restoran, cafe, tempat/ruang makan dan minum, tea shops, snack bars, milk bars,
coffe bars dan lainnya. Karateristik umum dari unit-unit tersebut adalah mereka
menyediakan makanan/masakan kepada masyarakat umum yang mengkonsumsinya
langsung ditempat dan tidak menyediakan fasilitas penginapan.
Untuk lebih memahami mengenai pengertian unit-unit diatas, dibawah ini
akan diberikan karateristik kegiatannya yang membedakannya dengan kegiatan
perdagangan eceran lainnya. Karakteristiknya adalah sebagai berikut:
Barang yang dijual dikonsumsi ditempat.
13
Pembeli menentukan sendiri kualitas barang yang ia beli tetapi dalam batas
yang ia mampu konsumsi (makan), dengan unit penjualan ditentukan oleh
penjualnya, biasanya ukurannya porsi.
Penjual yang menentukan kualitas makanan, pembeli jarang mempunyai
pilihan karena biasanya mereka memesan makanan tanpa melihat bentuk
maupun rasanya terlebih dahulu, pengecualian untuk jenis pelayanan self
service.
Penjual tidak hanya sebagai pedagang tapi juga sebagai produsen yang
prosesnya diikuti dari perolehan bahan bakunya sampai menjualnya dalam
bentuk jadi.
2.3.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Rumah Makan
Menurut
Ludenberg
dan
Walker
(1993,
dalam
Mauliena,
2006)
restoran/rumah dan lokasinya harus cocok satu sama lain. Lokasi yang baik bagi
restoran/rumah makan bergantung kepada jenis restoran dan pasar yang ingin dituju.
Identitas suatu restoran/rumah makan, gaya pelayanan, harga makanan, dan
manajemennya merupakan hal-hal yang menyangkut citra (image) restoran/rumah
makan yang akan berpengaruh dalam memilih lokasi restoran/rumah makan. Adapun
kriteria pemilihan lokasi restoran/rumah makan adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik penduduk (demografi) yang dituju sebagai pasar
2. Visibilitas dari jalan primer, yaitu pertimbangan waktu yang harus ditempuh
pengunjung untuk mencapai restoran/rumah makan
3. Aksesibilitas dari jalan primer, yaitu kemudahan pengunjung untuk mencapai
restoran/rumah makan dari segi prasarana dan sarana transportasi
4. Jarak dari pasar yang potensial
5. Permintaan lingkungan masyarakat
2.3.3 Tipe Lokasi Rumah Makan
Pengklasifikasian lokasi restoran/rumah makan merupakan hal yang sangat
penting karena penempatan dan kriteria pasar bisa berbeda antara satu kategori
dengan kategori lainnya.
Adapun tipe-tipe lokasi restoran/rumah makan :
14
1. Jalan Arteri Primer
Pada umumnya, jalan arteri primer dilalui oleh lebih dari 15.000 kendaraan
dalam 24 jam. Bahkan di kota-kota metropolitan dapat dilalui lebih dari 20.000
kendaraan dalam 24 jam. Lokasi ini biasanya berkembang karena tingginya
pergerakan lalu lintas yang melalui lokasi ini. Banyaknya fasilitas makan, baik
dengan konsep makanan siap saji maupun dengan konsep rumah makan,
terkonsentrasi di jalan arteri primer.
2. Sekitar Pusat Perbelanjaan dan Pusat komersial
Konsentrasi yang paling kuat dari kegiatan dipingiran kota biasanya didekat
pusat perbelanjaan dan pusat komersil. Pada kenyataanya, perkembangan
pinggiran kota yang paling signifikan adalah hampir selalu dipusat perbelanjaan,
yang juga seringkali berdampingan dengan gedung-gedung perkantoran.
Tingginya tingkat perjalanan dari dan menuju suatu kawasan, mendorong
banyaknya fasilitas makan yang berlokasi didekatnya. Walaupun lokasi semacam
ini sangat diinginkan, namun tidak selalu mendatangkan kesuksesan, karena
terdapat beberapa hal yang berpengaruh yaitu kompetisi, karateristik penduduk,
serta jalan keluar dan masuk. Kawasan dengan karateristik seperti ini sangat
besar kemungkinannya untuk dapat berkembang bila berlokasi di jalan arteri
primer dan memiliki akses yang baik.
3. Jalan Raya Antar Kota
Restoran yang berlokasi di jalan raya dengan tingkat aksesibiitas tinggi. Lokasi
semacam ini dapat menarik konsumen yang berpergian (pelancong), terutama
pada daerah-daerah pedesaan. Namun, pada kenyataannya, lokasi semacam ini
tidak memiliki pengunjung yang banyak apalagi jika tidak dekat dengan
permukiman atau pusat pekerja. Karena pada dasarnya lokasi ini melayani
pelancong.
4. Kawasan Universitas
Restoran dengan lokasi disekitar universitas biasanya berupa restoran cepat saji,
kedai kopi, serta restoran dengan harga murah. Restoran jenis ini memiliki pasar
para pelajar yang cenderung menginginkan makanan cepat saji dan murah.
15
5. Hotel, Resor, dan Kawasan Wisata
Restoran dengan pelayanan penuh dan sebagian restoran cepat saji biasanya
dibangun didekat hotel, resor, dan kawasan wisata. Sebagai fasilitas dirancang
untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu.
2.3.4 Pola Lokasi Kegiatan Fasilitas Rumah Makan
Pola lokasi kegiatan fasilitas rumah makan disini didekati dari pola kegiatan
catering, Khususnya lokasi restoran. Sama halnya dengan industri jasa hotel, industri
jasa catering pun harus langsung disediakan kepada konsumennya dan dikonsumsi
oleh konsumennya ditempat jasa catering tersebut menjual, memproduksi dan
menyediakan. Karena jasa catering harus disediakan dimana lokasi permintannya
berada, maka market merupakan suatu hal yang paling dominan dan seringkali
menjadi satu-satunya hal yang berpengaruh dalm hal penentuan lokasinya. Oleh
karena hal tersebut, industri catering tersebut tersebar secara luas diseluruh wilayah,
dengan keberadaan disetiap lokasi sedikitnya satu atau dua. Pada akhirnya lokasi
merupakan yang sangat berpengaruh dalam kelayakan usaha jasa catering.
Ada empat faktor dasar yang perlu di pertimbangkan pemilihan tapak yang
layak bagi usaha jasa makanan. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Lokasi yang baik saja tidak akan menjamin berhasilnya usaha jasa makanan jika
fasilitas jasa makananya tidak baik dan bukan pada area yang tepat
2. Ada dua pendekatan umum memilih suatu lokasi. Pertama adalah mencari lokasi
yang layak untuk jenis usaha makanan tertentu. Sedangkan yang lainnya adalah
merancang usaha makanan untuk lokasi tertentu.
3. Memilih tapak bagi suatu rangkaian usaha jasa makanan akan berbeda dengan
usaha jasa makanan yang berdiri sendiri.
4. Suatu hal yang mungkin melakukan usaha yang baik dilokasi tidak sesuai, namun
hal ini membutuhkan operasi dan waktu yang baik. Dengan kata lain, pengaruh
dari lokasi yang buruk dapat ditutupi dengan melakukan usaha-usaha yang baik.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain
itu dibahas pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup materi dan ruang lingkup waktu, serta dipaparkan pula metodologi penelitian
yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
1.1
Latar Belakang
Peranan
investasi
infrastuktur
transportasi
sebagai
suatu
generator
pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian sejak lama, baik bagi perencanaan
maupun pengambilan kebijakan. Salah satu bentuk investasi transportasi di antaranya
adalah melalui pembangunan jalan tol.
Di awal pengoperasian jalan tol biasanya aktivitas di sepanjang koridor jalan
yang lama terpengaruh dengan beralihnya para pengguna jalan lama ke jalan tol.
Kegiatan yang terpengaruh dengan pengoperasian jalan tol di antaranya adalah
kegiatan rumah makan. Kondisi ini juga terjadi di Jalan Padalarang-Ciburuy akibat
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
Jalan Tol Cipularang merupakan salah satu bentuk investasi transportasi yang
telah berhasil meningkatkan aksesibilitas antara Kota Bandung dan Jakarta. Semenjak
beroperasinya Jalan Tol Cipularang (tahun 2005), terjadi peningkatan mobilitas dari
dan menuju Kota Bandung. Pengoperasian Jalan Tol Cipularang awalnya
memengaruhi kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy karena banyak
rumah makan yang tutup, namun dengan berjalannya waktu ternyata banyak juga
rumah makan yang baru dibuka setelah tahun 2005. Dengan adanya rumah makan
yang tutup dan yang baru dibuka setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapat gambaran mengenai
perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarng-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
1
2
1.2
Perumusan Masalah
Pembangunan Jalan Tol Cipularang merupakan perubahan sistem jaringan
yang secara langsung meningkatkan akses Kota Bandung. Oleh karena itu,
pembangunan suatu jaringan jalan baru (Jalan Tol Cipularang) banyak merubah pola
pergerakan dari dan menuju Kota Bandung. Hal ini juga dapat memengaruhi
permintaan terhadap rumah makan di ruas jalan yang lama. Studi ini dilakukan untuk
mengetahui dan mendapat gambaran mengenai perkembangan kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Berdasarkan rumusan persoalan di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah
jumlah
rumah
makan
bertambah
atau
berkurang
setelah
beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
2. Ke mana asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
jalan Padalarang-Ciburuy?
3. Apakah kegiatan rumah makan di jalan Padalarang-Ciburuy terpengaruh
dengan beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
1.3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat gambaran
mengenai perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka sasaran studi yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Teridentifikasinya perubahan jumlah rumah makan setelah beroperasinya
Jalan Tol Cipularang;
2. Teridentifikasinya asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3. Teridentifikasinya pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap
kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3
1.4
Ruang Lingkup Studi
Ruang lingkup dalam studi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang lingkup
wilayah, waktu, dan materi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi ini adalah Ruas Jalan Padalarang-Ciburuy yang
terletak di Kabupaten Bandung Barat. Lokasi Penelitian dibatasi yaitu mulai dari
Gerbang Tol keluar-masuk Padalarang sampai Situ Ciburuy.
Situ Ciburuy
Gerbang Tol
Gambar 1.1
Peta Orientasi Wilayah Studi
1.4.2
Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini:
1. Identifikasi perubahan kegiatan rumah makan setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang. Rumah makan tidak dikelompokan berdasarkan omset, dan besar
kecilnya rumah makan,. Semuanya dianggap sama/homogen.
2. Identifikasi asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy. Asal dan tujuan pegunjung rumah makan yang
berasal dari Jakarta dan sekitanya, Bandung dan sekitarnya serta pengunjung
yang berasal dari wilayah analisis. Sedangkan maksud perjalanan dengan
4
maksud mengunjungi keluarga, rekreasi/wisata, bekerja, urusan bisnis dan
berdagang.
3. Identifikasi pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan
rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy berdasarkan jumlahnya jika rumah
makan berkurang berpengaruh dan jika bertambah tidak tearpengaruh dengan
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
1.4.3
Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu dalam studi ini adalah sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang yaitu pada Tahun 2005 dan sesudah berdirinya Jalan Tol Cipularang pada
Tahun 2013. Yang dilakukan secara survey langsung kelapangan pada hari Sabtu,
Minggu dan senin.
1.5
Metodologi Penelitian
Kebutuhan data dirumuskan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Hal yang sama belaku untuk metode analisis.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara langsung terhadap
obyek/persoalan dalam wilayah studi yaitu mulai dari Gerbang Tol keluar-masuk
Padalarang sampai Situ Ciburuy. Pengumpulan data diperoleh untuk memperoleh
data tahun awal berdiri rumah makan sesudah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
serta asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan yaitu dengan cara
penyebaran kuesioner terhadap pemilik dan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
Tabel 1.1
Metode Pengumpulan Data
No
1
Sasaran
Perubahan jumlah rumah
makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Kebutuhan
Data
Data tahun awal
berdiri rumah
makan sesudah
pengoperasian
Jalan Tol
Cipularang
Metode
Pengumpulan Data
Melakukan survei lapangan
yaitu dengan menanyakan
langsung
ke
pengelola
rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Jumlah
Reesponden
Semua
rumah
makan
(30)
5
2
Gambaran asal, tujuan dan
maksud perjalanan
pengunjung rumah makan
Asal, tujuan dan
maksud
perjalanan
pengunjung
rumah makan
Melakukan
survei
ke
pengunjung rumah makan:
Wawancara ke
pengunjung rumah makan
dari mana dan mau
kemana tujuan perjalanan
100
responden
1.5.2 Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode Kuantitatif, Kualitatif
dan Deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisisi perubahan jumlah rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
tahun awal berdiri kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy.
b. Gambaran asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
c. Pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy
Analisis ini dilakukan metode kualitatif, kuantitaif serta deskriftif yaitu dengan
menggambarkan pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
setelah pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang.
Tabel 1.2
Metode Analisis
No
1
2
3
Sasaran
Perubahan jumlah rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy Setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Gambaran asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah makan
Pengaruh beroperasinya Jalan Tol
Cipularang terhadap kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
Variabel
Data tahun awal berdiri rumah
makan sesudah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah
makan
Jumlah kegiatan rumah makan
sesudah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Metode
Deskriftif
Deskriftif
Deskriftif
Kualitatif
6
1.6
Bagan Alir Penelitian
Berikut di bawah ini adalah bagan alir penelitian tentang identifikasi
perkembangan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Rumah makan di sepanjang Jalan
Padalarang-Ciburuy ada yang tutup
dan ada yang baru dibuka
Analisis Suply
Analisis Demand
Perubahan jumlah rumah makan
setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang (Cikampek, Purwakarta,
Padalarang)
Asal, tujuan, dan maksud perjalanan
pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Analisis pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasiannya Jalan
Tol Cipularang
Perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Gambar 1.2
Bagan Alir Penelitian
7
1.7
Sistematika Penelitian
Sistematika disusun dari 5 bab yang berisiskan Pendahuluan yaitu
menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
dan sasaran. Selain itu diuraikan pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, dan waktu pelaksanaan survei. Metodologi
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan pada bagian akhir bab
pendahuluan sebelum sistematika pembahasan. Selanjutnya Tinjauan Pustaka yang
mengkaji literatur pendukung materi dalam penyusunan laporan tugas akhir.
Gambaran Umum Wilayah yang berisikan tentang gambaran umum wilayah
analisis mengenai profil Jalan Padalarang-Ciburuy, profil kegiatan rumah makan dan
profil pengunjung rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy. Selanjutnya Analisis
pekembangan jumlah rumah makan setelah dan sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang
dan
analisis
karateristik
pengunjung
rumah
makan
setelah
pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang. Berisikan mengenai hasil dan pembahasan
data yang diperoleh dari responden yang berkaitan dengan judul laporan tugas akhir.
Selanjutnya Kesimpulan dan Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dan saran
terhadap isi laporan tugas akhir, dimana saran dan masukan yang diberikan
merupakan saran yang bersifat membangun.
BAB IV
ANALISIS KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN
PADALARANG –CIBURUY SETELAH
PENGOPERASIAN JALAN TOL CIPULARANG
(CIKAMPEK, PURWAKARTA, PADALARANG)
Bab ini menjelaskan mengenai analisis wilayah studi di Jalan PadalarangCiburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat yang mencakup analisis
pekembangan jumlah rumah makan setelah dan sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang
dan
analisis
karateristik
pengunjung
rumah
makan
setelah
pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang.
4.1 Analisis Perkembangan Jumlah Rumah Makan Sebelum dan
Setelah Pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Dari hasil survey primer yang telah dilakukan terhadap responden yang
merupakan pemilik/pengelola rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy Saat ini
rumah makan yang beroperasi tahun 2013 adalah 30 rumah makan. Dari 30 rumah
makan yang beroperasi tahun 2013 terdapat 17 rumah makan beroperasi sebelum
tahun 2005 sampai tahun 2013 dan 13 rumah makan yang beroperasi setelah tahun
2005 sampai tahun 2013.
30 Rumah Makan
Yang beroperasi Tahun 2013
17 Rumah Makan
13 Rumah Makan
Beroperasi Sebelum Tahun
2005 Sampai Tahun 2013
Beroperasi Setelah Tahun
2005 Sampai Tahun 2013
28
29
Dari hasil survey primer yang telah dilakukan terhadap responden yang
merupakan pemilik/pengelola rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy tahun awal
beroperasi 2005-2001 dengan jumlah 5 rumah makan, tahun awal beroperasi 20001996 dengan jumlah 8 rumah makan, tahun awal beroperasi 1995-1991 dengan
jumlah 1 rumah makan, tahun awal beroperasi 1990-1986 dengan jumlah 0 rumah
makan, tahun awal beroperasi 1985-1981 dengan jumlah 1 rumah makan, tahun awal
beroperasi 1980-1976 dengan jumlah 2 rumah makan. Untuk lebih jeasnya dapat di
lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.1
Tahun Awal Berdiri 17 Rumah Makan Yang Beroperasi Sebelum 2005 Sampai 2013
No
Tahun Beroperasi
1
2
2001-2005
1996-2000
Jumlah
Rumah Makan
5
8
3
1991-1995
1
4
1986-1990
0
5
1981-1985
1
6
1976-1980
2
Sumber : Hasil Analisis, 2013
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Jumlah
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 4.1
Grafik Tahun Awal Berdiri 17 Rumah Makan Yang Beroperasi
Sebelum 2005 Sampai 2013
30
Tahun awal berdiri 17 rumah makan yang beroperasi sebelum Tahun 2005
sampai Tahun 2013 di Jalan Padalarang-Ciburuy paling banyak mendirikan usahanya
pada Tahun 2000-1996 dengan jumlah 8 rumah makan. Sedangkan yang paling
sedikit mendirikan usahanya pada Tahun 1991-1995, 1981-1985 dengan jumlah 1
rumah makan.
Dari hasil survey primer yang telah dilakukan terhadap responden yang
merupakan pemilik/pengelola rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy tahun awal
beroperasi 2007 de
Nama
:
Arif Rahman, ST.
Tempat Tanggal Lahir
:
Bandung, 5 Januari 1989
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
Agama
:
Islam
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Status
:
Belum Nikah
No.HP
:
083820343119
:
planology09arif@gmail.com
Alamat
:
Kp. Cinangka RT/RW 001/006 Kel/Desa. Rajamandala
kulon Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat
Pendidikan Formal
Jenjang Pendidikan
Tahun Lulus
Keterangan
SD Negeri RAMA 2
1995 - 2001
Tamat dan Berijazah
SMP Negeri 1 Cipatat
2001 - 2004
Tamat dan Berijazah
SMK Taruna Mandiri
2004 - 2007
Tamat dan Berijazah
2009 - 2013
Tamat dan Berijazah
Jabatan
Periode
Anggota Divisi Olahraga
2009 - 2013
UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA (UNIKOM)
Pengalaman Organisasi
Nama Organisasi
Himpunan Mahasiswa
Perencanaan Wilayah dan
Kota (HMPWK)
Koordinator Jurusan
SENAT Mahasiswa UNIKOM
Perencanaan Wilayah dan
2010 - 2011
Kota
Pengalaman Kerja/Proyek
a)
SPIP Bitung Tahun 2011 – 2031
b)
Rencana Jaringan Transportasi Jalan Kabupaten Bekasi Tahun 2012 – 2032
c)
Penyediaan Prasarana dan Sarana di Permukiman Kota Bekasi Tahun 2012 –
2032
d)
Surveyor kawasan RDTR Kota Purwakarta
e)
Surveyor Kawasan RDTR Kota Tasik Malaya
IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN
PADALARANG - CIBURUY SETELAH PENGOPERASIAN JALAN TOL
CIPULARANG (CIKAMPEK, PURWAKARTA, PADALARANG)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tugas Akhir (TA)
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Oleh :
Arif Rahman
1.06.09.009
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, karena berkat
rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas
Akhir. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad S.A.W, yang senantiasa menjadi ilham dalam tiap arah pekerjaan.
Laporan Tugas Akhir dengan judul “IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN
KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN PADALARANG - CIBURUY
SETELAH PENGOPERASIAN JALAN TOL CIPULARANG (CIKAMPEK,
PURWAKARTA, PADALARANG)” ini merupakan salah satu syarat kelulusan
Mata kuliah Tugas Akhir, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan adanya usaha serta do’a
dari penulis maupun dari pihak-pihak lainnya. Untuk itu penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibunda tercinta (Nining Rodiah) sumber ketulusan doa, mata air, cinta dan
kasih sayang yang hangat dan murni;
2. Ayahanda Tercinta (Asep Mahmud) yang telah mencurahkan segala kasih
sayang, perhatian dan dukungan lahir dan batin kepada penulis;
3. Adik-adik dan kakak-kakak yang selalu memberikan dorongan, motifasi,
dukungan dan do’a selama ini;
4. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia;
5. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer;
6. Ibu Rifiati Safariah. ST., MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota, dan dosen penguji dalam pelaksanaan sidang yang
telah membimbing dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan serta memberikan masukan dan arahan
dalam memperbaiki laporan Tugas Akhir ini;
ii
7. Ibu Romeiza Syafriharti, Ir.,MT., selaku pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan dan dukungan serta semangat
sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;
8. Bapak Tatang Suheri, ST.,MT., selaku Wali kelas serta dosen yang telah
membimbing dan memberi masukan dan dukungan sehingga laporan
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan;
9. Ibu Dr. Ir. Lia Warlina, M. Sc., selaku dosen penguji dalam pelaksanaan
sidang ujian yang telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam
memperbaiki laporan Tugas Akhir ini.
10. Inti sari, yang telah menemani dengan rasa sabar dalam suka dan duka
serta tidak pernah lelah memberikan semangat dan do’a kepada penulis
dalam pembuatan Tugas Akhir ini;
11. Sahabat Penulis angkatan 2009; Achmad Alvan Rifai, Ahmad Syarif,
Andy Andrean, Angga Sastranegara, Amboday Bolo Boli, Bhuna Hunam,
Chriys Tommy, Christian EE Dura, Candra Setiawan, Deni Supriatna, Ifan
M Sofyan, Jakomina Meiske Muabuay, Mifartz Fadiz, Margarida MGL
Soares, Ridho Agustian, Rizal Purnama Nugraha, Salim Derlen, Sahal
Abdul Fatah, Laode Ismail Munajad, Yogi Destriansyah, Marianus B. Raja
Kappa (alm). Terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang indah
dan menyenangkan selama ini, semoga persahabatan kita tidak akan
pernah putus;
12. Teman teman sepembimbing (Achmad Alvan Rifai, Andy Andrean, Yudi
Supriatna). Terimakasih telah mengajarkan arti semangat berusaha sampai
titik akhir perang. Bergetar rasa salutku kepada semangat kalian.
13. Teh Vitri yang selalu hadir di Sekretariat Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota terima kasih sudah memberikan kemudahan dalam
mengurusi surat-surat izin;
14. Keluarga Besar Bapak H. Suwanda yang bersedia menerima penulis
menempati kediamannya selama dua bulan terakhir dan memberikan rasa
kekeluargaan yang sangat hangat;
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
iii
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis sadari bahwa Laporan
Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, Banyak keterbatasan-keterbatasan baik
dalam penyajian maupun dalam penulisannya. Untuk itu penulis dengan senang
hati akan menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk dijadikan
acuan didalam penyempurnaan penulisan Tugas Akhir nanti.
Bandung, Agustus 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN
ABSTRAK.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................x
BAB
I
1.1
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3
Tujuan dan Sasaran..................................................................................... 2
1.4
Ruang Lingkup Studi.................................................................................. 3
1.5
PENDAHULUAN
1.4.1
Lingkup Wilayah ............................................................................ 3
1.4.2
Lingkup Materi................................................................................ 3
1.4.3
Lingkup Waktu................................................................................ 4
Metodologi Penelitian................................................................................. 4
1.5.1
Metode Pengumpulan Data............................................................ 4
1.5.2
Metode Analisis.............................................................................. 5
1.6
Bagan Alir Penelitian...................................................................................6
1.7
Sistematika Penelitian..................................................................................7
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sistem Transportasi......................................................................................8
2.2
2.1.1
Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem Pergerakan............... 10
2.1.2
Hubungan Sistem Pergerakan dengan Sistem Jaringan.................10
2.1.3
Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem jaringan.....................10
2.1.4
Pengaruh Pergerakan dalam Aktivitas...........................................11
Dampak Jalan Tol..................................................................................... 11
2.2.1 Dampak Positif.............................................................................. 11
2.2.2 Dampak Negatif ........................................................................... 12
v
2.3
Kegiatan Rumah Makan............................................................................ 12
2.3.1 Pengertian Rumah Makan............................................................. 12
2.3.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Rumah Makan..................................... 13
2.3.3 Tipe Lokasi Rumah Makan........................................................... 13
2.3.4 Pola Lokasi Kegiatan Fasilitas Rumah makan.............................. 15
BAB III GAMBARAN UMUM
3.1
3.2
Profil Jalan Padalarag-Ciburuy................................................................. 16
3.1.1
Profil Kondisi Fisik Jalan Padalarang-Ciburuy............................. 16
3.1.2
Profil Lalu Lintas…………………….......................................... 17
Profil Kegiatan Rumah Makan.................................................................. 18
3.2.1
Jumlah Rumah Makan Berdasarkan Awal Tahun Berdiri............ 18
3.2.2
Hari dan Waktu Puncak Pengunjung Rumah Makan.................... 19
3.2.3
Persepsi Pemilik Rumah Makan/ Responden tentang
Pengunjung Rumah Makan setelah Beroperasinya
Jalan Tol Cipularang..................................................................... 20
3.3
Profil Pengunjung Rumah Makan……..................................................... 21
3.3.1
Asal Perjalaan Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang-Ciburuy..........................................................21
3.3.2
Tujuan Perjalaan Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang- Ciburuy........................................................23
3.3.3
Maksud Perjalaan Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang-Ciburuy........................................................24
3.3.4
Intensitas Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang- Ciburuy.........................................................25
3.3.5
Alasan Pengunjung Rumah Makan menggunakan
Jalan Padalarang- Ciburuy............................................................26
vi
BAB IV
ANALISIS KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN
PADALARANG –CIBURUY SETELAH PENGOPERASIAN
JALAN TOL CIPULARANG (CIKAMPEK, PURWAKARTA,
PADALARANG)
4.1
Analisis Perkembangan Jumlah Rumah Makan
Sebelum dan setelah Pengoperasian Jalan Tol Cipulara........................... 28
4.2
Analisis Karakteristik Pengunjung Rumah Makan
di Jalan Padalarang-Ciburuy Setelah Pengoperasian
Jalan Tol Cipularang................................................................................. 33
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan............................................................................................... 39
5.2
Rekomendasi .......................................................................................... 41
5.3
Kelemahan Studi...................................................................................... 41
vii
DAFTAR PUSTAKA
Tugas Akhir
Tresnaningrum, Syifaa (2010). Studi Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang
Terhadap Terciptanya Guna Lahan Perdagangan dan Jasa Disekitar Jalan Terusan
Pintu Tol Pasteur Kota Bandung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut
Teknologi Bandung
Andrew Kesume, V.F 2004 (2004). Pengaruh Pembangunan Jalan Tol Cipularang
(Cikampek- Purwakarta-Padalarang) Terhadap Kinerja Jalan Arteri CikampekPadalarang. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung
Mauliena,
reziana
(2006).
Identifikasi
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Perkembangan Restoran Pada Lokasi Khas di Bandung Utara. Tugas Akhir Jurusan
Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung
Siahaan, Tresna L M.dkk (1996). Distribusi Fasilitas Hotel, Tempat Makan, dan
Tempat Belanja Dalam Tata Ruang Kota Yogyakarta. PA Jurusan Teknik Planologi
Institut Teknologi Bandung
Ashari, Muttaqien (1997). Identifikasi Karakteristik Permintaan dan Penyediaan
Kegiatan Perdagangan. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi
Bandung
Alrahman, Wiriya (1989). Identifikasi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Pengelompokan Kegiatan Perdagangan Jeans di Jalan Cihampelas Kota Bandung.
Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung
Marsy, Maringan MM, 2003, Ekonomi Transportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
Peraturan Perundangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004, Tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2005, Tentang Jalan Tol
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2003, Tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain
itu dibahas pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup materi dan ruang lingkup waktu, serta dipaparkan pula metodologi penelitian
yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
1.1
Latar Belakang
Peranan
investasi
infrastuktur
transportasi
sebagai
suatu
generator
pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian sejak lama, baik bagi perencanaan
maupun pengambilan kebijakan. Salah satu bentuk investasi transportasi di antaranya
adalah melalui pembangunan jalan tol.
Di awal pengoperasian jalan tol biasanya aktivitas di sepanjang koridor jalan
yang lama terpengaruh dengan beralihnya para pengguna jalan lama ke jalan tol.
Kegiatan yang terpengaruh dengan pengoperasian jalan tol di antaranya adalah
kegiatan rumah makan. Kondisi ini juga terjadi di Jalan Padalarang-Ciburuy akibat
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
Jalan Tol Cipularang merupakan salah satu bentuk investasi transportasi yang
telah berhasil meningkatkan aksesibilitas antara Kota Bandung dan Jakarta. Semenjak
beroperasinya Jalan Tol Cipularang (tahun 2005), terjadi peningkatan mobilitas dari
dan menuju Kota Bandung. Pengoperasian Jalan Tol Cipularang awalnya
memengaruhi kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy karena banyak
rumah makan yang tutup, namun dengan berjalannya waktu ternyata banyak juga
rumah makan yang baru dibuka setelah tahun 2005. Dengan adanya rumah makan
yang tutup dan yang baru dibuka setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapat gambaran mengenai
perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarng-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
1
2
1.2
Perumusan Masalah
Pembangunan Jalan Tol Cipularang merupakan perubahan sistem jaringan
yang secara langsung meningkatkan akses Kota Bandung. Oleh karena itu,
pembangunan suatu jaringan jalan baru (Jalan Tol Cipularang) banyak merubah pola
pergerakan dari dan menuju Kota Bandung. Hal ini juga dapat memengaruhi
permintaan terhadap rumah makan di ruas jalan yang lama. Studi ini dilakukan untuk
mengetahui dan mendapat gambaran mengenai perkembangan kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Berdasarkan rumusan persoalan di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah
jumlah
rumah
makan
bertambah
atau
berkurang
setelah
beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
2. Ke mana asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
jalan Padalarang-Ciburuy?
3. Apakah kegiatan rumah makan di jalan Padalarang-Ciburuy terpengaruh
dengan beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
1.3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat gambaran
mengenai perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka sasaran studi yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Teridentifikasinya perubahan jumlah rumah makan setelah beroperasinya
Jalan Tol Cipularang;
2. Teridentifikasinya asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3. Teridentifikasinya pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap
kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3
1.4
Ruang Lingkup Studi
Ruang lingkup dalam studi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang lingkup
wilayah, waktu, dan materi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi ini adalah Ruas Jalan Padalarang-Ciburuy yang
terletak di Kabupaten Bandung Barat. Lokasi Penelitian dibatasi yaitu mulai dari
Gerbang Tol keluar-masuk Padalarang sampai Situ Ciburuy.
Situ Ciburuy
Gerbang Tol
Gambar 1.1
Peta Orientasi Wilayah Studi
1.4.2
Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini:
1. Identifikasi perubahan kegiatan rumah makan setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang. Rumah makan tidak dikelompokan berdasarkan omset, dan besar
kecilnya rumah makan,. Semuanya dianggap sama/homogen.
2. Identifikasi asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy. Asal dan tujuan pegunjung rumah makan yang
berasal dari Jakarta dan sekitanya, Bandung dan sekitarnya serta pengunjung
yang berasal dari wilayah analisis. Sedangkan maksud perjalanan dengan
4
maksud mengunjungi keluarga, rekreasi/wisata, bekerja, urusan bisnis dan
berdagang.
3. Identifikasi pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan
rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy berdasarkan jumlahnya jika rumah
makan berkurang berpengaruh dan jika bertambah tidak tearpengaruh dengan
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
1.4.3
Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu dalam studi ini adalah sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang yaitu pada Tahun 2005 dan sesudah berdirinya Jalan Tol Cipularang pada
Tahun 2013. Yang dilakukan secara survey langsung kelapangan pada hari Sabtu,
Minggu dan senin.
1.5
Metodologi Penelitian
Kebutuhan data dirumuskan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Hal yang sama belaku untuk metode analisis.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara langsung terhadap
obyek/persoalan dalam wilayah studi yaitu mulai dari Gerbang Tol keluar-masuk
Padalarang sampai Situ Ciburuy. Pengumpulan data diperoleh untuk memperoleh
data tahun awal berdiri rumah makan sesudah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
serta asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan yaitu dengan cara
penyebaran kuesioner terhadap pemilik dan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
Tabel 1.1
Metode Pengumpulan Data
No
1
Sasaran
Perubahan jumlah rumah
makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Kebutuhan
Data
Data tahun awal
berdiri rumah
makan sesudah
pengoperasian
Jalan Tol
Cipularang
Metode
Pengumpulan Data
Melakukan survei lapangan
yaitu dengan menanyakan
langsung
ke
pengelola
rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Jumlah
Reesponden
Semua
rumah
makan
(30)
5
2
Gambaran asal, tujuan dan
maksud perjalanan
pengunjung rumah makan
Asal, tujuan dan
maksud
perjalanan
pengunjung
rumah makan
Melakukan
survei
ke
pengunjung rumah makan:
Wawancara ke
pengunjung rumah makan
dari mana dan mau
kemana tujuan perjalanan
100
responden
1.5.2 Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode Kuantitatif, Kualitatif
dan Deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisisi perubahan jumlah rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
tahun awal berdiri kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy.
b. Gambaran asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
c. Pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy
Analisis ini dilakukan metode kualitatif, kuantitaif serta deskriftif yaitu dengan
menggambarkan pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
setelah pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang.
Tabel 1.2
Metode Analisis
No
1
2
3
Sasaran
Perubahan jumlah rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy Setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Gambaran asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah makan
Pengaruh beroperasinya Jalan Tol
Cipularang terhadap kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
Variabel
Data tahun awal berdiri rumah
makan sesudah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah
makan
Jumlah kegiatan rumah makan
sesudah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Metode
Deskriftif
Deskriftif
Deskriftif
Kualitatif
6
1.6
Bagan Alir Penelitian
Berikut di bawah ini adalah bagan alir penelitian tentang identifikasi
perkembangan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Rumah makan di sepanjang Jalan
Padalarang-Ciburuy ada yang tutup
dan ada yang baru dibuka
Analisis Suply
Analisis Demand
Perubahan jumlah rumah makan
setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang (Cikampek, Purwakarta,
Padalarang)
Asal, tujuan, dan maksud perjalanan
pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Analisis pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasiannya Jalan
Tol Cipularang
Perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Gambar 1.2
Bagan Alir Penelitian
7
1.7
Sistematika Penelitian
Sistematika disusun dari 5 bab yang berisiskan Pendahuluan yaitu
menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
dan sasaran. Selain itu diuraikan pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, dan waktu pelaksanaan survei. Metodologi
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan pada bagian akhir bab
pendahuluan sebelum sistematika pembahasan. Selanjutnya Tinjauan Pustaka yang
mengkaji literatur pendukung materi dalam penyusunan laporan tugas akhir.
Gambaran Umum Wilayah yang berisikan tentang gambaran umum wilayah
analisis mengenai profil Jalan Padalarang-Ciburuy, profil kegiatan rumah makan dan
profil pengunjung rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy. Selanjutnya Analisis
pekembangan jumlah rumah makan setelah dan sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang
dan
analisis
karateristik
pengunjung
rumah
makan
setelah
pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang. Berisikan mengenai hasil dan pembahasan
data yang diperoleh dari responden yang berkaitan dengan judul laporan tugas akhir.
Selanjutnya Kesimpulan dan Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dan saran
terhadap isi laporan tugas akhir, dimana saran dan masukan yang diberikan
merupakan saran yang bersifat membangun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan beberapa kajian teoretis dari literatur yang terkait dengan studi
ini yaitu sistem transportasi, dampak jalan tol, serta kegiatan rumah makan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
2.1
Sistem Transportasi
Transportasi terdiri dari beberapa sistem, yaitu sistem kegiantan, sistem
jaringan, sistem pergerakan, dan sistem eksternal kelembagaaan. Transportasi
merupakan sistem yang dinamis. Perubahan pada suatu elemen akan mempengaruhi
elemen lain. Makin tinggi kuantitas dan kualitas sitem kegiantan dan sistem jaringan
akan berdampak pada makin tingginya sistem pergerakan. Sebaliknya, Semakin
tinggi sistem kegiatan maka tinggi pula dampak yang dihasilkan terhada sitem
jaringan dan sistem pergerakan. Hubungan antara sistem dalam transportasi dapat di
lihat pada gambar dibawah ini :
Gambar II.1
Hubungan Antar Elemen Sistem Transportasi
Sistem Transportasi
Sistem Kegiatan
Sistem Jaringan
Sistem Pergerakan
Sistem Ekternal (Iklim, Kelemnbagaan, Sistem Sosial, Kebijakan
Pemerintah, dll
8
9
Sumber: Tamin. 1997, dalam Tresnaningrum, 2010
Sistem Kegiatan
Penduduk dengan kegiatannnya (demand sistem) membentuk suatu sistem
kegiatan. Sistem kegiatan dipengaruhi oleh beberapa hal. Kegiatan penduduk akan
dipengaruhi oleh karateristik sosial ekonominya, sedangkan sistem kegiatan yang
berhubungan dengan barang akan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti sektor
kegiatan, wilayah, kawasan, dll. Kegiatan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi
akan menyebabkan tingginya pergerakan yang dihasilkan, baik dari segi jumlah,
frekuensi, jarak, moda, maupun pemusatan temporal dan spatial.
Sistem Jaringan
Transportasi bertujuan untuk dapat mengantarkan orang atau barang dari satu
tempat ke tempat lain. Perpindahan atau pergerakan disebabkan oleh adanya
perbedaan sistem kegiatan, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, diperlukan
barang dari tempat lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem jaringan yang baik
yang dapat menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Sistem jaringan
merupakan jaringan infrastuktur dan pelayanan transportasi yang menunjang
pergerakan penduduk dengan sistem kegiatannya (supply system). Jaringan
infrastuktur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi akan menyebabkan tingginya
kualitas dan kuantitas pergerakan yang dihasilkan.
Sistem Pergerakan
Adanya perbedaan kegiatan antara satu tempat dan tempat lain yang ditunjang
dengan tersedianya sistem jaringan yang mengghubungkan berbagai kegiatan
tersebut, menciptakan suatu pergerakan baik orang maupun barang. Pergerakan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap lokasi.
Pergerakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang didasarkan pada tujuan,
lokasi, asal-tujuan, waktu perjalanan, jarak atau lama perjalanan, moda dll. Sistem
pergerakan sangat dipengaruhi oleh sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada.
10
Sistem Kelembagaan
Sistem kelembagaan merupakan sistem eksternal berupa aspek kelembagaan
yang mempengaruhi sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan. Aspek
kelembagaan ini dapat berupa aspek legal, aspek organisasi, aspek Sumber Daya
Manusia, dan aspek keuangan. Aspek kelembagaan baik berupa kebijakan
pemerintah,
peraturan
perundangan,
maupun
kesiapan
operasional,
sangat
menentukan keberjalanan sistem transportasi yang baik.
2.1.1 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem Pergerakan
Sistem penggunaan tanah atau sistem kegiatan akan mempunyai suatu tipe
kegiatan tertentu yang dapat memproduksi pergerakan (trip production) dan dapat
menarik pergerakan. sistem tersebut merupakan suatu gabungan dari berbagai sistem
pola kegiatan tata guna tanah seperti sistem pola kegiatan social, ekonomi,
kebudayaan dan lain lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan
pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari, yang
tidak dapat dipenuhi oleh pengguna tanah bersangkutan. Besarnya pergerakan yang
ditimbulkan tersebut sangat berkaitan erat dengan jenis atau tipe dan intensitas
kegiatan yang dilakukan.
2.1.2 Hubungan Sistem Pergerakan dengan Sistem Jaringan
Pergerakan tersebut baik berupa pergerakan manusia dan barang, jelas
membutuhkan suatu moda transportasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda
transportasi tersebut dapat bergerak. Prasarana transportasi yang diperlukan
merupakan sistem makro kedua yang biasa dikenal sebagai sistem jaringan, meliputi
jaringan jalan raya, kereta api, terminal bus, stasiun kereta api, bandara dan
pelabuhan laut. Penyediaan prasarana prasarana transportasi sangat tergantung pada
dua faktor yaitu pertumbuhan ekonomi dan dana umum.
2.1.3 Hubungan Sistem Kegiatan dengan Sistem jaringan
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan suatu
pergerakan manusia atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan atau barang.
Dalam upaya untuk menjamin terwujudnya suatu sistem pergerakan yang aman,
11
nyaman, lancar, murah dan sesuai dengan lingkungannya, maka dalam sistem
transportasi makro terdapat suatu system mikro lainnya yang disebut sistem
kelembagaan. Sistem ini terdiri atas individu, kelompok, lembaga, instansi
pemerintah serta swasta yang terlibat dalam masing masing sistem mikro.
2.1.4 Pengaruh Pergerakan dalam Aktivitas
Terjadinya pergerakan spasial disebabkan oleh adanya keinginan untuk
melakukan sesuatu aktivitas yang ditempuh melalui perjalanan menuju lokasi
aktivitas, dimana lokasi tersebut ditimbulkan oleh para tata guna lahan kota tersebut.
Aspek aspek yang berhubungan dengan pergerakan spasial antara lain:
a.
Pola perjalanan orang, yang dipengaruhi oleh sebaran tata guna lahan
suatu kota.
b.
Pola perjalanan barang, yang dipengaruhi oleh kegiatan produksi dan
konsumsi.
2.2
Dampak Jalan Tol
Pembangunan jalan tol ini ditujukan untuk membangkitkan kembali roda
perekonomian khususnya pembangunan infrastruktur dan mempersingkat waktu
tempuh antara satu tempat ke tempat lain. Adanya jalan tol menimbulkan berbagai
eksternalitas, positif maupun negatif.
2.2.1 Dampak positif:
1. Waktu tempuh lebih cepat karena melalui jalan tol ini, jarak anatara satu
tempat ketempat lain menjadi lebih cepat dan efektif
2. Peningkatan perekonomian karena melalui jalan tol perekonomian suatu
tempat/wilayah menjadi lebih berkembang
3. Perkembangan Infrastruktur karaena dengan terciptanya jalan tol akan
menciptakan integrasi antara sentra industri kecil dengan yang lainnya,
disamping itu, penyediaan infrastruktur akan menjadi seimbang untuk
memfasilitasi kebutuhan penduduk terhadap jumlah penduduk disekitar yang
terus meningkat tiap tahunnya.
12
4. Pemerataan pembangunan karena jalan tol salah satu fasilitas untuk mencapai
keseimbangan dalam pengembangan suatu wilayah.
2.2.2 Dampak negatif:
1. Mematikan perdagangan dan jasa yang diakibatkan berlihnya para pengguna
jalan melalui jalan tol
2. Pencemaran polusi : Pembangunan jalan tol memiliki dampak negatif bagi
lahan perkebunan di daerah sekitarnya.
2.3
Kegiatan Rumah makan
Karena secara karakteriktik kegiatannya tidak berbeda dengan usaha jasa
catering, khususnya restoran, maka untuk selanjutnya pengertian untuk rumah makan
tersebut akan didekati dari catering atau restoran.
2.3.1 Pengertian Rumah Makan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098
Tahun 2003. Pengertian Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang
ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di
tempat usahanya.
Pengertian fasilitas rumah makan ini akan didekati dari pengertian catering.
Catering sendiri yaitu suatu jasa yang menyediakan makanan untuk dikonsumsi
ditempat. Perkembangan selanjutnya jasa catering ini lebih umum dengan sebutan
restoran, cafe, tempat/ruang makan dan minum, tea shops, snack bars, milk bars,
coffe bars dan lainnya. Karateristik umum dari unit-unit tersebut adalah mereka
menyediakan makanan/masakan kepada masyarakat umum yang mengkonsumsinya
langsung ditempat dan tidak menyediakan fasilitas penginapan.
Untuk lebih memahami mengenai pengertian unit-unit diatas, dibawah ini
akan diberikan karateristik kegiatannya yang membedakannya dengan kegiatan
perdagangan eceran lainnya. Karakteristiknya adalah sebagai berikut:
Barang yang dijual dikonsumsi ditempat.
13
Pembeli menentukan sendiri kualitas barang yang ia beli tetapi dalam batas
yang ia mampu konsumsi (makan), dengan unit penjualan ditentukan oleh
penjualnya, biasanya ukurannya porsi.
Penjual yang menentukan kualitas makanan, pembeli jarang mempunyai
pilihan karena biasanya mereka memesan makanan tanpa melihat bentuk
maupun rasanya terlebih dahulu, pengecualian untuk jenis pelayanan self
service.
Penjual tidak hanya sebagai pedagang tapi juga sebagai produsen yang
prosesnya diikuti dari perolehan bahan bakunya sampai menjualnya dalam
bentuk jadi.
2.3.2 Kriteria Pemilihan Lokasi Rumah Makan
Menurut
Ludenberg
dan
Walker
(1993,
dalam
Mauliena,
2006)
restoran/rumah dan lokasinya harus cocok satu sama lain. Lokasi yang baik bagi
restoran/rumah makan bergantung kepada jenis restoran dan pasar yang ingin dituju.
Identitas suatu restoran/rumah makan, gaya pelayanan, harga makanan, dan
manajemennya merupakan hal-hal yang menyangkut citra (image) restoran/rumah
makan yang akan berpengaruh dalam memilih lokasi restoran/rumah makan. Adapun
kriteria pemilihan lokasi restoran/rumah makan adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik penduduk (demografi) yang dituju sebagai pasar
2. Visibilitas dari jalan primer, yaitu pertimbangan waktu yang harus ditempuh
pengunjung untuk mencapai restoran/rumah makan
3. Aksesibilitas dari jalan primer, yaitu kemudahan pengunjung untuk mencapai
restoran/rumah makan dari segi prasarana dan sarana transportasi
4. Jarak dari pasar yang potensial
5. Permintaan lingkungan masyarakat
2.3.3 Tipe Lokasi Rumah Makan
Pengklasifikasian lokasi restoran/rumah makan merupakan hal yang sangat
penting karena penempatan dan kriteria pasar bisa berbeda antara satu kategori
dengan kategori lainnya.
Adapun tipe-tipe lokasi restoran/rumah makan :
14
1. Jalan Arteri Primer
Pada umumnya, jalan arteri primer dilalui oleh lebih dari 15.000 kendaraan
dalam 24 jam. Bahkan di kota-kota metropolitan dapat dilalui lebih dari 20.000
kendaraan dalam 24 jam. Lokasi ini biasanya berkembang karena tingginya
pergerakan lalu lintas yang melalui lokasi ini. Banyaknya fasilitas makan, baik
dengan konsep makanan siap saji maupun dengan konsep rumah makan,
terkonsentrasi di jalan arteri primer.
2. Sekitar Pusat Perbelanjaan dan Pusat komersial
Konsentrasi yang paling kuat dari kegiatan dipingiran kota biasanya didekat
pusat perbelanjaan dan pusat komersil. Pada kenyataanya, perkembangan
pinggiran kota yang paling signifikan adalah hampir selalu dipusat perbelanjaan,
yang juga seringkali berdampingan dengan gedung-gedung perkantoran.
Tingginya tingkat perjalanan dari dan menuju suatu kawasan, mendorong
banyaknya fasilitas makan yang berlokasi didekatnya. Walaupun lokasi semacam
ini sangat diinginkan, namun tidak selalu mendatangkan kesuksesan, karena
terdapat beberapa hal yang berpengaruh yaitu kompetisi, karateristik penduduk,
serta jalan keluar dan masuk. Kawasan dengan karateristik seperti ini sangat
besar kemungkinannya untuk dapat berkembang bila berlokasi di jalan arteri
primer dan memiliki akses yang baik.
3. Jalan Raya Antar Kota
Restoran yang berlokasi di jalan raya dengan tingkat aksesibiitas tinggi. Lokasi
semacam ini dapat menarik konsumen yang berpergian (pelancong), terutama
pada daerah-daerah pedesaan. Namun, pada kenyataannya, lokasi semacam ini
tidak memiliki pengunjung yang banyak apalagi jika tidak dekat dengan
permukiman atau pusat pekerja. Karena pada dasarnya lokasi ini melayani
pelancong.
4. Kawasan Universitas
Restoran dengan lokasi disekitar universitas biasanya berupa restoran cepat saji,
kedai kopi, serta restoran dengan harga murah. Restoran jenis ini memiliki pasar
para pelajar yang cenderung menginginkan makanan cepat saji dan murah.
15
5. Hotel, Resor, dan Kawasan Wisata
Restoran dengan pelayanan penuh dan sebagian restoran cepat saji biasanya
dibangun didekat hotel, resor, dan kawasan wisata. Sebagai fasilitas dirancang
untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu.
2.3.4 Pola Lokasi Kegiatan Fasilitas Rumah Makan
Pola lokasi kegiatan fasilitas rumah makan disini didekati dari pola kegiatan
catering, Khususnya lokasi restoran. Sama halnya dengan industri jasa hotel, industri
jasa catering pun harus langsung disediakan kepada konsumennya dan dikonsumsi
oleh konsumennya ditempat jasa catering tersebut menjual, memproduksi dan
menyediakan. Karena jasa catering harus disediakan dimana lokasi permintannya
berada, maka market merupakan suatu hal yang paling dominan dan seringkali
menjadi satu-satunya hal yang berpengaruh dalm hal penentuan lokasinya. Oleh
karena hal tersebut, industri catering tersebut tersebar secara luas diseluruh wilayah,
dengan keberadaan disetiap lokasi sedikitnya satu atau dua. Pada akhirnya lokasi
merupakan yang sangat berpengaruh dalam kelayakan usaha jasa catering.
Ada empat faktor dasar yang perlu di pertimbangkan pemilihan tapak yang
layak bagi usaha jasa makanan. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Lokasi yang baik saja tidak akan menjamin berhasilnya usaha jasa makanan jika
fasilitas jasa makananya tidak baik dan bukan pada area yang tepat
2. Ada dua pendekatan umum memilih suatu lokasi. Pertama adalah mencari lokasi
yang layak untuk jenis usaha makanan tertentu. Sedangkan yang lainnya adalah
merancang usaha makanan untuk lokasi tertentu.
3. Memilih tapak bagi suatu rangkaian usaha jasa makanan akan berbeda dengan
usaha jasa makanan yang berdiri sendiri.
4. Suatu hal yang mungkin melakukan usaha yang baik dilokasi tidak sesuai, namun
hal ini membutuhkan operasi dan waktu yang baik. Dengan kata lain, pengaruh
dari lokasi yang buruk dapat ditutupi dengan melakukan usaha-usaha yang baik.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain
itu dibahas pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup wilayah, ruang
lingkup materi dan ruang lingkup waktu, serta dipaparkan pula metodologi penelitian
yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
1.1
Latar Belakang
Peranan
investasi
infrastuktur
transportasi
sebagai
suatu
generator
pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian sejak lama, baik bagi perencanaan
maupun pengambilan kebijakan. Salah satu bentuk investasi transportasi di antaranya
adalah melalui pembangunan jalan tol.
Di awal pengoperasian jalan tol biasanya aktivitas di sepanjang koridor jalan
yang lama terpengaruh dengan beralihnya para pengguna jalan lama ke jalan tol.
Kegiatan yang terpengaruh dengan pengoperasian jalan tol di antaranya adalah
kegiatan rumah makan. Kondisi ini juga terjadi di Jalan Padalarang-Ciburuy akibat
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
Jalan Tol Cipularang merupakan salah satu bentuk investasi transportasi yang
telah berhasil meningkatkan aksesibilitas antara Kota Bandung dan Jakarta. Semenjak
beroperasinya Jalan Tol Cipularang (tahun 2005), terjadi peningkatan mobilitas dari
dan menuju Kota Bandung. Pengoperasian Jalan Tol Cipularang awalnya
memengaruhi kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy karena banyak
rumah makan yang tutup, namun dengan berjalannya waktu ternyata banyak juga
rumah makan yang baru dibuka setelah tahun 2005. Dengan adanya rumah makan
yang tutup dan yang baru dibuka setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapat gambaran mengenai
perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarng-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang).
1
2
1.2
Perumusan Masalah
Pembangunan Jalan Tol Cipularang merupakan perubahan sistem jaringan
yang secara langsung meningkatkan akses Kota Bandung. Oleh karena itu,
pembangunan suatu jaringan jalan baru (Jalan Tol Cipularang) banyak merubah pola
pergerakan dari dan menuju Kota Bandung. Hal ini juga dapat memengaruhi
permintaan terhadap rumah makan di ruas jalan yang lama. Studi ini dilakukan untuk
mengetahui dan mendapat gambaran mengenai perkembangan kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Berdasarkan rumusan persoalan di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah
jumlah
rumah
makan
bertambah
atau
berkurang
setelah
beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
2. Ke mana asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
jalan Padalarang-Ciburuy?
3. Apakah kegiatan rumah makan di jalan Padalarang-Ciburuy terpengaruh
dengan beroperasinya Jalan Tol Cipularang?
1.3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat gambaran
mengenai perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka sasaran studi yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Teridentifikasinya perubahan jumlah rumah makan setelah beroperasinya
Jalan Tol Cipularang;
2. Teridentifikasinya asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3. Teridentifikasinya pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap
kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy;
3
1.4
Ruang Lingkup Studi
Ruang lingkup dalam studi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang lingkup
wilayah, waktu, dan materi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah studi ini adalah Ruas Jalan Padalarang-Ciburuy yang
terletak di Kabupaten Bandung Barat. Lokasi Penelitian dibatasi yaitu mulai dari
Gerbang Tol keluar-masuk Padalarang sampai Situ Ciburuy.
Situ Ciburuy
Gerbang Tol
Gambar 1.1
Peta Orientasi Wilayah Studi
1.4.2
Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini:
1. Identifikasi perubahan kegiatan rumah makan setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang. Rumah makan tidak dikelompokan berdasarkan omset, dan besar
kecilnya rumah makan,. Semuanya dianggap sama/homogen.
2. Identifikasi asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy. Asal dan tujuan pegunjung rumah makan yang
berasal dari Jakarta dan sekitanya, Bandung dan sekitarnya serta pengunjung
yang berasal dari wilayah analisis. Sedangkan maksud perjalanan dengan
4
maksud mengunjungi keluarga, rekreasi/wisata, bekerja, urusan bisnis dan
berdagang.
3. Identifikasi pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan
rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy berdasarkan jumlahnya jika rumah
makan berkurang berpengaruh dan jika bertambah tidak tearpengaruh dengan
pengoperasian Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
1.4.3
Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu dalam studi ini adalah sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang yaitu pada Tahun 2005 dan sesudah berdirinya Jalan Tol Cipularang pada
Tahun 2013. Yang dilakukan secara survey langsung kelapangan pada hari Sabtu,
Minggu dan senin.
1.5
Metodologi Penelitian
Kebutuhan data dirumuskan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai. Hal yang sama belaku untuk metode analisis.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan secara langsung terhadap
obyek/persoalan dalam wilayah studi yaitu mulai dari Gerbang Tol keluar-masuk
Padalarang sampai Situ Ciburuy. Pengumpulan data diperoleh untuk memperoleh
data tahun awal berdiri rumah makan sesudah pengoperasian Jalan Tol Cipularang
serta asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan yaitu dengan cara
penyebaran kuesioner terhadap pemilik dan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
Tabel 1.1
Metode Pengumpulan Data
No
1
Sasaran
Perubahan jumlah rumah
makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Kebutuhan
Data
Data tahun awal
berdiri rumah
makan sesudah
pengoperasian
Jalan Tol
Cipularang
Metode
Pengumpulan Data
Melakukan survei lapangan
yaitu dengan menanyakan
langsung
ke
pengelola
rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Jumlah
Reesponden
Semua
rumah
makan
(30)
5
2
Gambaran asal, tujuan dan
maksud perjalanan
pengunjung rumah makan
Asal, tujuan dan
maksud
perjalanan
pengunjung
rumah makan
Melakukan
survei
ke
pengunjung rumah makan:
Wawancara ke
pengunjung rumah makan
dari mana dan mau
kemana tujuan perjalanan
100
responden
1.5.2 Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode Kuantitatif, Kualitatif
dan Deskriptif. Adapun tahapan analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisisi perubahan jumlah rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
tahun awal berdiri kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy.
b. Gambaran asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Pada tahap ini dilakukan metode kualitatif yaitu dengan menggambarkan tentang
asal, tujuan dan maksud perjalanan pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy.
c. Pengaruh beroperasinya Jalan Tol Cipularang terhadap kegiatan rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy
Analisis ini dilakukan metode kualitatif, kuantitaif serta deskriftif yaitu dengan
menggambarkan pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
setelah pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang.
Tabel 1.2
Metode Analisis
No
1
2
3
Sasaran
Perubahan jumlah rumah makan di
Jalan Padalarang-Ciburuy Setelah
pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Gambaran asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah makan
Pengaruh beroperasinya Jalan Tol
Cipularang terhadap kegiatan rumah
makan di Jalan Padalarang-Ciburuy
Variabel
Data tahun awal berdiri rumah
makan sesudah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang
Asal, tujuan dan maksud
perjalanan pengunjung rumah
makan
Jumlah kegiatan rumah makan
sesudah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Metode
Deskriftif
Deskriftif
Deskriftif
Kualitatif
6
1.6
Bagan Alir Penelitian
Berikut di bawah ini adalah bagan alir penelitian tentang identifikasi
perkembangan rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian
Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Pengoperasian Jalan Tol Cipularang
(Cikampek, Purwakarta, Padalarang)
Rumah makan di sepanjang Jalan
Padalarang-Ciburuy ada yang tutup
dan ada yang baru dibuka
Analisis Suply
Analisis Demand
Perubahan jumlah rumah makan
setelah beroperasinya Jalan Tol
Cipularang (Cikampek, Purwakarta,
Padalarang)
Asal, tujuan, dan maksud perjalanan
pengunjung rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy
Analisis pengaruh kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasiannya Jalan
Tol Cipularang
Perkembangan kegiatan rumah makan di Jalan
Padalarang-Ciburuy setelah pengoperasian Jalan
Tol Cipularang
Gambar 1.2
Bagan Alir Penelitian
7
1.7
Sistematika Penelitian
Sistematika disusun dari 5 bab yang berisiskan Pendahuluan yaitu
menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
dan sasaran. Selain itu diuraikan pula ruang lingkupnya yang meliputi ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, dan waktu pelaksanaan survei. Metodologi
penelitian yang digunakan untuk penelitian ini diuraikan pada bagian akhir bab
pendahuluan sebelum sistematika pembahasan. Selanjutnya Tinjauan Pustaka yang
mengkaji literatur pendukung materi dalam penyusunan laporan tugas akhir.
Gambaran Umum Wilayah yang berisikan tentang gambaran umum wilayah
analisis mengenai profil Jalan Padalarang-Ciburuy, profil kegiatan rumah makan dan
profil pengunjung rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy. Selanjutnya Analisis
pekembangan jumlah rumah makan setelah dan sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang
dan
analisis
karateristik
pengunjung
rumah
makan
setelah
pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang. Berisikan mengenai hasil dan pembahasan
data yang diperoleh dari responden yang berkaitan dengan judul laporan tugas akhir.
Selanjutnya Kesimpulan dan Rekomendasi yang berisikan kesimpulan dan saran
terhadap isi laporan tugas akhir, dimana saran dan masukan yang diberikan
merupakan saran yang bersifat membangun.
BAB IV
ANALISIS KEGIATAN RUMAH MAKAN DI JALAN
PADALARANG –CIBURUY SETELAH
PENGOPERASIAN JALAN TOL CIPULARANG
(CIKAMPEK, PURWAKARTA, PADALARANG)
Bab ini menjelaskan mengenai analisis wilayah studi di Jalan PadalarangCiburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat yang mencakup analisis
pekembangan jumlah rumah makan setelah dan sebelum pengoperasian Jalan Tol
Cipularang
dan
analisis
karateristik
pengunjung
rumah
makan
setelah
pengoperasiannya Jalan Tol Cipularang.
4.1 Analisis Perkembangan Jumlah Rumah Makan Sebelum dan
Setelah Pengoperasian Jalan Tol Cipularang
Dari hasil survey primer yang telah dilakukan terhadap responden yang
merupakan pemilik/pengelola rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy Saat ini
rumah makan yang beroperasi tahun 2013 adalah 30 rumah makan. Dari 30 rumah
makan yang beroperasi tahun 2013 terdapat 17 rumah makan beroperasi sebelum
tahun 2005 sampai tahun 2013 dan 13 rumah makan yang beroperasi setelah tahun
2005 sampai tahun 2013.
30 Rumah Makan
Yang beroperasi Tahun 2013
17 Rumah Makan
13 Rumah Makan
Beroperasi Sebelum Tahun
2005 Sampai Tahun 2013
Beroperasi Setelah Tahun
2005 Sampai Tahun 2013
28
29
Dari hasil survey primer yang telah dilakukan terhadap responden yang
merupakan pemilik/pengelola rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy tahun awal
beroperasi 2005-2001 dengan jumlah 5 rumah makan, tahun awal beroperasi 20001996 dengan jumlah 8 rumah makan, tahun awal beroperasi 1995-1991 dengan
jumlah 1 rumah makan, tahun awal beroperasi 1990-1986 dengan jumlah 0 rumah
makan, tahun awal beroperasi 1985-1981 dengan jumlah 1 rumah makan, tahun awal
beroperasi 1980-1976 dengan jumlah 2 rumah makan. Untuk lebih jeasnya dapat di
lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.1
Tahun Awal Berdiri 17 Rumah Makan Yang Beroperasi Sebelum 2005 Sampai 2013
No
Tahun Beroperasi
1
2
2001-2005
1996-2000
Jumlah
Rumah Makan
5
8
3
1991-1995
1
4
1986-1990
0
5
1981-1985
1
6
1976-1980
2
Sumber : Hasil Analisis, 2013
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Jumlah
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 4.1
Grafik Tahun Awal Berdiri 17 Rumah Makan Yang Beroperasi
Sebelum 2005 Sampai 2013
30
Tahun awal berdiri 17 rumah makan yang beroperasi sebelum Tahun 2005
sampai Tahun 2013 di Jalan Padalarang-Ciburuy paling banyak mendirikan usahanya
pada Tahun 2000-1996 dengan jumlah 8 rumah makan. Sedangkan yang paling
sedikit mendirikan usahanya pada Tahun 1991-1995, 1981-1985 dengan jumlah 1
rumah makan.
Dari hasil survey primer yang telah dilakukan terhadap responden yang
merupakan pemilik/pengelola rumah makan di Jalan Padalarang-Ciburuy tahun awal
beroperasi 2007 de