Konstruksi sangkar cuaca mini untuk sensor suhu elektronik

VIVI INDHIRA PURNANINGTYAS. Konstruksi Sangkar Cuaca Mini untuk Sensor Suhu
Efektronik. Dibimbing oleh Ir. Bregas Budianto, Ass-Dipl. d m Ir. Heny Suharsono, MS.

Pengukuran suhu udara sering dipakai sebagai dasar pengukuran unsur-unsur cuaca.
Dalam pengukuran sufiu udara, ada beberapa ha1 yang perlu dihiidari yaitu pengaruh radiasi surya
secara langsung maupun pantufannya oleh benda-benda yang ada di sekelilingnya, gangguan dari
tetesan air hujan, tiupan angin yang terlalu kencang, dan pengaruh radiasi bumi akibat pemanasan
dan pendinginan permukaan tanah setempat, karena ha1 tersebut mempengaruhi akurasi
pengukwan. Untuk mengatasi rnasalah tersebut maka sensor suhu harus diletakkan di dalam suatu
pelindung yang disebut sangkar cuaca.
Bentuk sangkar cuaca yang sering ditemui adalah berupa kobk kubus atau empat persegi
panjang yang terbuat dari kayu berwarna putih dengan jalusi dan di dalamnya. Bentuk yang lebih
modern dari sangkar cuaca adalah berupa susunan piring yang terbalik yang biasanya terletak pada
Aztfornatic WeafherStation (AWS). Ukurannya lebih kecil karena sensor yang digunakan adalah
sensor elektronik sehingga tidak membutuhkan ruang yang besar. Bahan yang biasanya digunakan
adalah plastik atau logam rnisalnya atuminium. Pada penelitian ini akan dibuat sangkar cuaca
dengan bahan yang mudah ditemui di sekitar kita yaitu melotnine.
Sangkar cuaca dari bahan melamine akan diuji dengan sangkar cuaca buatan pabrik
sebagai pembanding, yaitu sangkar cuaca Delta T dan Thies Clima. Untuk meningkatkan akurasi
pengukuran suhu maka akan dilakukan perlakuan terhadap konstruksi sangkar cuaca yaitu jarak
antar dish (ove~lup), upper shield, d m warna lapisan bawah dish. Sangkar cuaca yang "ideal"

adalah sangkar cuaca yang menghasilkan data suhu yang paling rendah saat pengamatan pada
siang hari atau saat radiasi matahari maksimwn.
Berdasarkan hasif pengukuran yang telah dilakukan, sangkar cuaca dari bahan melamine
yang mampu memberikan akurasi pengukuran yang baik adaIah sangkar cuaca dengan konstruksi
jarak antar dish overlap 0%, dua upper shield, dan warna lapisan bawah dish adalah putih. Pada
jarak overlap 25% sirkulasi udara masih kurang sehingga tidak mampu membawa panas yang
dihasilkan dari pemanasan melamine sehingga suhu yang terukur oleh sensor lebih tinggi. Satu
ztpper shield kurang mampu menahan energi radiasi matahari yang jatuh pada puncak sangkar
cuaca. Warna hitam pada lapisan bawah dish tidak banyak mengubah hasif pengukuran siang hari
tetapi memberikan efek pendinginan pada malam hari sehingga suhu yang terukur oleh sensor
lebih rendah dibandingkan dengan suhu Sigkungan.