Pengaruh Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Penampilan Tanaman Sansevieria trifasciata 'Lime Streaker'

PENGARUH FILTER CAHAYA DAN MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENAMPILAN
TANAMAN Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’

Oleh
Armita Fibriyanti
A.34303018

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

PENGARUH FILTER CAHAYA DAN MEDIA TANAM TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENAMPILAN TANAMAN
Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor


Oleh
Armita Fibriyanti
A34303018

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN

ARMITA FIBRIYANTI. Pengaruh Filter Cahaya dan Media Tanam
terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Penampilan Tanaman Sansevieria
trifasciata ’Lime Streaker’. Dibimbing oleh NURUL KHUMAIDA
Saat ini Sansevieria merupakan salah satu tanaman hias yang sedang
populer. Hal ini dikarenakan Sansevieria dapat menyerap polutan dan
membersihkan udara. Masalah yang sering dihadapi dalam membudidayakan
Sansevieria adalah kualitas penampilan tanaman yang kurang menarik dan
kompak. Kualitas penampilan tanaman dapat diukur dari kekontrasan warna
tanaman dan kekompakan tanaman yang dapat diukur dari pertumbuhan vegetatif

tanaman. Tanaman yang memiliki pertumbuhan dan kualitas penampilan yang
baik dapat diperoleh dengan cara mengatur kualitas cahaya dengan menggunakan
filter cahaya dan pengaturan komposisi media tanam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter cahaya,
komposisi media tanam dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan kualitas
penampilan tanaman S. trifasciata ’Lime Streaker’. Penelitian ini dilaksanakan di
rumah kaca PT. ASABI, Sentul Rest Area Jalan Tol Jagorawi Km 35 Bogor,
Laboratorium Ekofisiologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
dan Laboratorium Analisis Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah
dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan
Februari 2007 – Mei 2007.
Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan
rancangan lingkungan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) yang
terdiri atas dua faktor yaitu petak utama dan anak petak. Petak utama (P)
merupakan perlakuan bangunan filter yang terdiri dari berbagai penutup
(covering) yaitu menggunakan plastik selektif film (P1), paranet 55% (P2), plastik
transparan (P3), dan filter CuSO4 2.5% (P4). Perlakuan berbagai komposisi media
tanam (A) sebagai anak petak dengan 3 taraf perlakuan, yaitu limbah tembakau :
pasir = 1:3 (A1), pasir : arang sekam : pakis = 2 : 1 : 1 (A2), pasir = 1 (A3).
Penelitian terdiri dari empat petak utama dan tiga anak petak sehingga terdapat 12


kombinasi. Setiap kombinasi diulang sebanyak lima kali dan setiap ulangan terdiri
dari satu pot sehingga terdapat 60 satuan percobaan.
Filter cahaya berpengaruh nyata pada peubah pertambahan tinggi tanaman
induk (2 MSA) dan jumlah daun tanaman induk (1-3 MSA) dan berpengaruh
sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman induk (4-14 MSA) dan tidak
berpengaruh terhadap lebar daun tanaman induk baik daun bagian atas, tengah,
maupun bawah.. Tanaman S.trifasciata ’Lime Streaker’ yang ditanam di bawah
filter CuSO4 2.5 % paling pendek (0.77cm) sedangkan yang tertinggi adalah
S.trifasciata ’Lime Streaker’ yang di tanam di bawah filter plastik selektif film
(0.98 cm). Pada 12 Minggu Setelah Aplikasi, tanaman induk S.trifasciata ‘Lime
Streaker’ yang ditanam di bawah filter cahaya plastik selektif film memiliki
jumlah daun paling banyak (4.87 lembar).
Perlakuan media tanam yang diberikan tidak berpengaruh pada semua
peubah yang diamati. Interaksi antara filter cahaya dan media tanam hanya
berpengaruh terhadap jumlah daun tanaman induk. Pengaruh nyata terhadap
jumlah daun tanaman induk terlihat pada 9-12 MSA dan sangat nyata pada 13 –
14 MSA. Kombinasi antara plastik selektif film dan media tanam dengan
komposisi pasir : arang sekam : pakis = 2 : 1 : 1 menghasilkan jumlah daun baru
paling banyak (5.6 lembar daun).

Tanaman S.trifasciata ‘Lime Streaker’ yang ditanam di bawah bangunan
plastik menghasilkan tunas baru paling banyak (9 tunas baru) dan media limbah
tembakau : pasir = 1:3 merupakan media yang menghasilkan tunas baru tanaman
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ terbanyak pada akhir penelitian ini (11 tunas baru).
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ yang ditanam dibawah filter plastik selektif
film memiliki jumlah stomata paling banyak (20.87/mm2). Namun tanaman yang
diletakkan di bawah paranet 55% memiliki persentase jumlah stomata yang
membuka lebih besar (59.06%). Stomata tanaman Sansevieria membuka pada sore
hari. Hal ini menunjukkan bahwa Sansevieria merupakan tanaman Crassulacean
Acid Metabolism (CAM). S. trifasciata ‘Lime Streaker’ yang ditanam dibawah
filter plastik selektif film dan larutan CuSO4 2.5% daunnya terlihat lebih cerah
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Tanaman yang kompak diperoleh pada
paranet 55% dan media tanam pasir : tembakau = 3 : 1.

Judul : PENGARUH

FILTER

CAHAYA


DAN

MEDIA

TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENAMPILAN
TANAMAN Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’
Nama : Armita Fibriyanti
NRP

: A.34303018

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Nurul Khumaida, MSi
NIP : 132 133 964

Mengetahui.

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP : 131 124 019

Tanggal lulus :.................................

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 20
Februari 1986. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan
Bapak Ngadiman dan Ibu Rubingati
Pada umur 4.5 tahun, penulis memasuki jenjang Taman Kanak-kanak
Pertiwi, Purworejo. Tahun 1997 penulis lulus dari SDN Botodaleman, Bayan,
Purworejo kemudian pada tahun 2000 penulis lulus dari SLTPN 2 Purworejo. Di
kota yang sama, selanjutnya penulis melanjutkan studi di SMUN 1 Purworejo dan
lulus tahun 2003. Tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa di Program
Studi Hortikultura Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Mahasiswa IPB (USMI).
Tahun 2003-2004 penulis bergabung sebagai Staf Divisi Media Forum
for Scientific Studies (FORCES). Pada tahun 2004-2005 penulis aktif sebagai

bendahara

Himpunan

Mahasiswa

Agronomi

(HIMAGRON),

Organisasi

Mahasiswa Daerah Keluarga Mahasiswa Purworejo (GAMAPURI). Tahun 20052006

penulis

merupakan

Kepala


Departemen

Penyelenggara

Internal

HIMAGRON. Selain itu penulis juga aktif pada berbagai kegiatan dan kepanitiaan
yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi di IPB. Penulis juga tercatat
sebagai penerima beasiswa Student Equity yang diberikan oleh Direktorat
Perguruan Tinggi (DIKTI) selama 8 semester.
Pada tahun 2007 penulis menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah Dasar
Hortikultura. Selanjutnya penulis mengikuti kegiatan magang kerja Belajar
Bekerja Terpadu Cooperative-Education Program) di Taman Sringanis yang
diselenggarakan oleh Kantor Jasa Ketenagakerjaan IPB bekerja sama dengan
DIKTI, Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Bulan
September – Desember 2007, penulis berkesempatan untuk mengikuti training di
University of California Davis, Amerika Serikat melalui program Beasiswa
Unggulan dari Kedutaan Besar Negara Indonesia di Washington D.C.
Selama menuntut ilmu di IPB, penulis banyak berkarya di bidang
keilmiahan mahasiswa. Pada tahun 2006 penulis meraih penghargaan sebagai

Juara III Kompetisi Bola Voli Ekspresi Muslimah, Juara I Lomba Karya Tulis
Mahasiswa (LKTM) Bidang IPA Tingkat IPB, Juara II LKTM Bidang IPA

Tingkat Wilayah B, Finalis LKTM Bidang IPA pada PIMNAS XIX di Universitas
Muhamadiyah Malang Jawa Timur, Juara Harapan I Lomba Inovasi Iptek
Mahasiswa (LIIM) UGM. Tahun 2006 dan 2007 penulis mendapatkan Juara II
Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL) yang diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITS, dan lolos Program Kreatifitas
Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP) dibiayai oleh DIKTI. Tahun 2007 penulis
meraih penghargaan sebagai finalis LKTM Bidang IPA tingkat IPB, finalis
Innovative Entrepreneurship Challenges 2 (IEC 2) ITB, finalis National Inovation
Contest (NIC) ITB, penerima penghargaan rektor pada hari pendidikan 2 Mei
2007 sebagai Mahasiswa Berprestasi, juara 1 Lomba Pameran Ilmiah Mahasiswa
pada PIMNAS XX di Universitas Lampung dan lolos Program Kreatifitas
Mahasiswa bidang Ilmiah (PKMI) dibiayai oleh DIKTI .

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini berjudul

Pengaruh Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Kualitas
Penampilan Tanaman Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’. Hasil penelitian
ini sebagian telah dipublikasikan pada Seminar Hasil Penelitian Purna Bakti
Prof. Jajah Koswara pada bulan Agustus 2007. Penyelesaian penelitian dan
penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak.
Penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, Bapak Ngadiman dan Ibu
Rubingati serta adikku, Akhmad Fuadi, yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materiil. Selain itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Ir. Nurul Khumaida, MSi selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
2. Due Like Batch III, yang telah membantu membiayai penelitian.
3. Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, MSc. sebagai pembimbing akademik.
4. Ani Kurniawati, SP, MSi dan Ir. Ketty Suketi, MS sebagai dosen penguji
5. PT. ASABI, yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan
penelitian

ditempatnya

dan


PT

Sampoerna

yang

telah

membantu

menyediakan limbah pabrik tembakau.
6. Direktorat Jendral Perguruan Tinggi yang telah memberikan beasiswa
Student Equity dan kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi
keilmiahan mahasiswa
7. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura
8. Teman seperjuanganku, Peni, Yani dan Wage. Teman-teman lain di
Hortikultura 40, Polkadot, Pondok Risqy, dan GAMAPURI serta temanteman lain yang telah banyak membantu, mendoakan dan memotivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat di kemudian
hari bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Januari 2008
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
PENDAHULUAN..........................................................................................
Latar Belakang ....................................................................................
Tujuan ................................................................................................
Hipotesis..............................................................................................

1
1
2
2

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................
Sansevieria trifasciata ..........................................................................
Cahaya..................................................................................................
Filter Cahaya ........................................................................................
Media Tanam .......................................................................................
Penambatan CO2 pada Spesies Sukulen (Metabolisme Asam
Crassulaceae).........................................................................................
Stomata..................................................................................................

3
3
4
5
9
11
13

BAHAN DAN METODE................................................................................
Tempat dan Waktu ................................................................................
Bahan dan Alat......................................................................................
Metode Penelitian .................................................................................
Pelaksanaan ..........................................................................................
Pengamatan ...........................................................................................

15
15
15
15
16
19

HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................
Kondisi Umum Penelitian ....................................................................
Pertambahan Tinggi Tanaman Induk ...................................................
Jumlah Daun Tanaman Induk ...............................................................
Lebar Daun Tanaman Induk................................................................
Jumlah Tunas Baru ...............................................................................
Jumlah Stomata .....................................................................................
Perilaku Stomata ...................................................................................
Warna Daun .........................................................................................
Kekompakan Tanaman .........................................................................
Pembahasan Umum...............................................................................

23
23
28
32
35
37
39
41
42
44
46

KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................
Kesimpulan ..........................................................................................
Saran......................................................................................................

49
49
49

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

50

LAMPIRAN.....................................................................................................

53

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman
Teks

1. Perbandingan Rasio R/FR yang Dihasilkan CuSO4 Dengan Beberapa
Filter Cahaya Cair (Mortensen and Stromme, 1987)..............................

7

2. Iklim Makro di Wilayah Bogor Selama Penelitian Berlangsung.............

23

3. Suhu dan Kelembaban Tiap Bangunan Filter Cahaya Selama Penelitian
Berlangsung..............................................................................................

24

4. Intensitas Cahaya pada Berbagai Filter Cahaya Selama Penelitian
Berlangsung..............................................................................................

25

5. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Filter Cahaya, Media Tanam dan
Interaksinya terhadap Pertambahan Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan
Lebar Daun Tanaman Induk Bagian Atas................................................

27

6. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Filter Cahaya, Media Tanam dan
Interaksinya terhadap Lebar Daun Tanaman Induk Bagian Tengah dan
Bawah.......................................................................................................

28

7. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertambahan Tinggi Tanaman Induk
S.trifasciata ’Lime Streaker’ pada 1, 4, 8 dan 12 MSA..........................

30

8. Kandungan Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Berbagai Kombinasi
Perlakuan Media Tanam di Awal dan Akhir Penelitian..........................

31

9. Interaksi Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Jumlah Daun
Tanaman Induk S trifasciata ‘Lime Streaker’ pada 9 MSA....................

33

10. Interaksi Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Jumlah Daun
Tanaman Induk S trifasciata ‘Lime Streaker’ pada 14 MSA..................

34

11. Pengaruh Filter Cahaya terhadap Lebar Daun Tanaman Induk
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ Bagian Atas, Tengah, dan Bawah.............

36

12. Pengaruh Media Tanam terhadap Lebar Daun Tanaman Induk
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ Bagian Atas, Tengah, dan Bawah.............

37

13. Persentase Stomata yang Membuka pada Sore Hari...............................

42

14. Rekapitulasi Pengaruh Faktor Filter Cahaya dan Media Tanam
terhadap Kekompakan Tanaman S. trifasciata ‘Lime Streaker’..............

45

PENGARUH FILTER CAHAYA DAN MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENAMPILAN
TANAMAN Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’

Oleh
Armita Fibriyanti
A.34303018

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

PENGARUH FILTER CAHAYA DAN MEDIA TANAM TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENAMPILAN TANAMAN
Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh
Armita Fibriyanti
A34303018

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN

ARMITA FIBRIYANTI. Pengaruh Filter Cahaya dan Media Tanam
terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Penampilan Tanaman Sansevieria
trifasciata ’Lime Streaker’. Dibimbing oleh NURUL KHUMAIDA
Saat ini Sansevieria merupakan salah satu tanaman hias yang sedang
populer. Hal ini dikarenakan Sansevieria dapat menyerap polutan dan
membersihkan udara. Masalah yang sering dihadapi dalam membudidayakan
Sansevieria adalah kualitas penampilan tanaman yang kurang menarik dan
kompak. Kualitas penampilan tanaman dapat diukur dari kekontrasan warna
tanaman dan kekompakan tanaman yang dapat diukur dari pertumbuhan vegetatif
tanaman. Tanaman yang memiliki pertumbuhan dan kualitas penampilan yang
baik dapat diperoleh dengan cara mengatur kualitas cahaya dengan menggunakan
filter cahaya dan pengaturan komposisi media tanam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter cahaya,
komposisi media tanam dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan kualitas
penampilan tanaman S. trifasciata ’Lime Streaker’. Penelitian ini dilaksanakan di
rumah kaca PT. ASABI, Sentul Rest Area Jalan Tol Jagorawi Km 35 Bogor,
Laboratorium Ekofisiologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
dan Laboratorium Analisis Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah
dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan
Februari 2007 – Mei 2007.
Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan
rancangan lingkungan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) yang
terdiri atas dua faktor yaitu petak utama dan anak petak. Petak utama (P)
merupakan perlakuan bangunan filter yang terdiri dari berbagai penutup
(covering) yaitu menggunakan plastik selektif film (P1), paranet 55% (P2), plastik
transparan (P3), dan filter CuSO4 2.5% (P4). Perlakuan berbagai komposisi media
tanam (A) sebagai anak petak dengan 3 taraf perlakuan, yaitu limbah tembakau :
pasir = 1:3 (A1), pasir : arang sekam : pakis = 2 : 1 : 1 (A2), pasir = 1 (A3).
Penelitian terdiri dari empat petak utama dan tiga anak petak sehingga terdapat 12

kombinasi. Setiap kombinasi diulang sebanyak lima kali dan setiap ulangan terdiri
dari satu pot sehingga terdapat 60 satuan percobaan.
Filter cahaya berpengaruh nyata pada peubah pertambahan tinggi tanaman
induk (2 MSA) dan jumlah daun tanaman induk (1-3 MSA) dan berpengaruh
sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman induk (4-14 MSA) dan tidak
berpengaruh terhadap lebar daun tanaman induk baik daun bagian atas, tengah,
maupun bawah.. Tanaman S.trifasciata ’Lime Streaker’ yang ditanam di bawah
filter CuSO4 2.5 % paling pendek (0.77cm) sedangkan yang tertinggi adalah
S.trifasciata ’Lime Streaker’ yang di tanam di bawah filter plastik selektif film
(0.98 cm). Pada 12 Minggu Setelah Aplikasi, tanaman induk S.trifasciata ‘Lime
Streaker’ yang ditanam di bawah filter cahaya plastik selektif film memiliki
jumlah daun paling banyak (4.87 lembar).
Perlakuan media tanam yang diberikan tidak berpengaruh pada semua
peubah yang diamati. Interaksi antara filter cahaya dan media tanam hanya
berpengaruh terhadap jumlah daun tanaman induk. Pengaruh nyata terhadap
jumlah daun tanaman induk terlihat pada 9-12 MSA dan sangat nyata pada 13 –
14 MSA. Kombinasi antara plastik selektif film dan media tanam dengan
komposisi pasir : arang sekam : pakis = 2 : 1 : 1 menghasilkan jumlah daun baru
paling banyak (5.6 lembar daun).
Tanaman S.trifasciata ‘Lime Streaker’ yang ditanam di bawah bangunan
plastik menghasilkan tunas baru paling banyak (9 tunas baru) dan media limbah
tembakau : pasir = 1:3 merupakan media yang menghasilkan tunas baru tanaman
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ terbanyak pada akhir penelitian ini (11 tunas baru).
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ yang ditanam dibawah filter plastik selektif
film memiliki jumlah stomata paling banyak (20.87/mm2). Namun tanaman yang
diletakkan di bawah paranet 55% memiliki persentase jumlah stomata yang
membuka lebih besar (59.06%). Stomata tanaman Sansevieria membuka pada sore
hari. Hal ini menunjukkan bahwa Sansevieria merupakan tanaman Crassulacean
Acid Metabolism (CAM). S. trifasciata ‘Lime Streaker’ yang ditanam dibawah
filter plastik selektif film dan larutan CuSO4 2.5% daunnya terlihat lebih cerah
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Tanaman yang kompak diperoleh pada
paranet 55% dan media tanam pasir : tembakau = 3 : 1.

Judul : PENGARUH

FILTER

CAHAYA

DAN

MEDIA

TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENAMPILAN
TANAMAN Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’
Nama : Armita Fibriyanti
NRP

: A.34303018

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Nurul Khumaida, MSi
NIP : 132 133 964

Mengetahui.
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP : 131 124 019

Tanggal lulus :.................................

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 20
Februari 1986. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan
Bapak Ngadiman dan Ibu Rubingati
Pada umur 4.5 tahun, penulis memasuki jenjang Taman Kanak-kanak
Pertiwi, Purworejo. Tahun 1997 penulis lulus dari SDN Botodaleman, Bayan,
Purworejo kemudian pada tahun 2000 penulis lulus dari SLTPN 2 Purworejo. Di
kota yang sama, selanjutnya penulis melanjutkan studi di SMUN 1 Purworejo dan
lulus tahun 2003. Tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa di Program
Studi Hortikultura Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Mahasiswa IPB (USMI).
Tahun 2003-2004 penulis bergabung sebagai Staf Divisi Media Forum
for Scientific Studies (FORCES). Pada tahun 2004-2005 penulis aktif sebagai
bendahara

Himpunan

Mahasiswa

Agronomi

(HIMAGRON),

Organisasi

Mahasiswa Daerah Keluarga Mahasiswa Purworejo (GAMAPURI). Tahun 20052006

penulis

merupakan

Kepala

Departemen

Penyelenggara

Internal

HIMAGRON. Selain itu penulis juga aktif pada berbagai kegiatan dan kepanitiaan
yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi di IPB. Penulis juga tercatat
sebagai penerima beasiswa Student Equity yang diberikan oleh Direktorat
Perguruan Tinggi (DIKTI) selama 8 semester.
Pada tahun 2007 penulis menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah Dasar
Hortikultura. Selanjutnya penulis mengikuti kegiatan magang kerja Belajar
Bekerja Terpadu Cooperative-Education Program) di Taman Sringanis yang
diselenggarakan oleh Kantor Jasa Ketenagakerjaan IPB bekerja sama dengan
DIKTI, Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Bulan
September – Desember 2007, penulis berkesempatan untuk mengikuti training di
University of California Davis, Amerika Serikat melalui program Beasiswa
Unggulan dari Kedutaan Besar Negara Indonesia di Washington D.C.
Selama menuntut ilmu di IPB, penulis banyak berkarya di bidang
keilmiahan mahasiswa. Pada tahun 2006 penulis meraih penghargaan sebagai
Juara III Kompetisi Bola Voli Ekspresi Muslimah, Juara I Lomba Karya Tulis
Mahasiswa (LKTM) Bidang IPA Tingkat IPB, Juara II LKTM Bidang IPA

Tingkat Wilayah B, Finalis LKTM Bidang IPA pada PIMNAS XIX di Universitas
Muhamadiyah Malang Jawa Timur, Juara Harapan I Lomba Inovasi Iptek
Mahasiswa (LIIM) UGM. Tahun 2006 dan 2007 penulis mendapatkan Juara II
Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL) yang diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITS, dan lolos Program Kreatifitas
Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP) dibiayai oleh DIKTI. Tahun 2007 penulis
meraih penghargaan sebagai finalis LKTM Bidang IPA tingkat IPB, finalis
Innovative Entrepreneurship Challenges 2 (IEC 2) ITB, finalis National Inovation
Contest (NIC) ITB, penerima penghargaan rektor pada hari pendidikan 2 Mei
2007 sebagai Mahasiswa Berprestasi, juara 1 Lomba Pameran Ilmiah Mahasiswa
pada PIMNAS XX di Universitas Lampung dan lolos Program Kreatifitas
Mahasiswa bidang Ilmiah (PKMI) dibiayai oleh DIKTI .

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini berjudul
Pengaruh Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Kualitas
Penampilan Tanaman Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’. Hasil penelitian
ini sebagian telah dipublikasikan pada Seminar Hasil Penelitian Purna Bakti
Prof. Jajah Koswara pada bulan Agustus 2007. Penyelesaian penelitian dan
penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak.
Penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, Bapak Ngadiman dan Ibu
Rubingati serta adikku, Akhmad Fuadi, yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materiil. Selain itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Ir. Nurul Khumaida, MSi selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
2. Due Like Batch III, yang telah membantu membiayai penelitian.
3. Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, MSc. sebagai pembimbing akademik.
4. Ani Kurniawati, SP, MSi dan Ir. Ketty Suketi, MS sebagai dosen penguji
5. PT. ASABI, yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan
penelitian

ditempatnya

dan

PT

Sampoerna

yang

telah

membantu

menyediakan limbah pabrik tembakau.
6. Direktorat Jendral Perguruan Tinggi yang telah memberikan beasiswa
Student Equity dan kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi
keilmiahan mahasiswa
7. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura
8. Teman seperjuanganku, Peni, Yani dan Wage. Teman-teman lain di
Hortikultura 40, Polkadot, Pondok Risqy, dan GAMAPURI serta temanteman lain yang telah banyak membantu, mendoakan dan memotivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat di kemudian
hari bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Januari 2008
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
PENDAHULUAN..........................................................................................
Latar Belakang ....................................................................................
Tujuan ................................................................................................
Hipotesis..............................................................................................

1
1
2
2

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................
Sansevieria trifasciata ..........................................................................
Cahaya..................................................................................................
Filter Cahaya ........................................................................................
Media Tanam .......................................................................................
Penambatan CO2 pada Spesies Sukulen (Metabolisme Asam
Crassulaceae).........................................................................................
Stomata..................................................................................................

3
3
4
5
9
11
13

BAHAN DAN METODE................................................................................
Tempat dan Waktu ................................................................................
Bahan dan Alat......................................................................................
Metode Penelitian .................................................................................
Pelaksanaan ..........................................................................................
Pengamatan ...........................................................................................

15
15
15
15
16
19

HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................
Kondisi Umum Penelitian ....................................................................
Pertambahan Tinggi Tanaman Induk ...................................................
Jumlah Daun Tanaman Induk ...............................................................
Lebar Daun Tanaman Induk................................................................
Jumlah Tunas Baru ...............................................................................
Jumlah Stomata .....................................................................................
Perilaku Stomata ...................................................................................
Warna Daun .........................................................................................
Kekompakan Tanaman .........................................................................
Pembahasan Umum...............................................................................

23
23
28
32
35
37
39
41
42
44
46

KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................
Kesimpulan ..........................................................................................
Saran......................................................................................................

49
49
49

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

50

LAMPIRAN.....................................................................................................

53

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman
Teks

1. Perbandingan Rasio R/FR yang Dihasilkan CuSO4 Dengan Beberapa
Filter Cahaya Cair (Mortensen and Stromme, 1987)..............................

7

2. Iklim Makro di Wilayah Bogor Selama Penelitian Berlangsung.............

23

3. Suhu dan Kelembaban Tiap Bangunan Filter Cahaya Selama Penelitian
Berlangsung..............................................................................................

24

4. Intensitas Cahaya pada Berbagai Filter Cahaya Selama Penelitian
Berlangsung..............................................................................................

25

5. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Filter Cahaya, Media Tanam dan
Interaksinya terhadap Pertambahan Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan
Lebar Daun Tanaman Induk Bagian Atas................................................

27

6. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Filter Cahaya, Media Tanam dan
Interaksinya terhadap Lebar Daun Tanaman Induk Bagian Tengah dan
Bawah.......................................................................................................

28

7. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertambahan Tinggi Tanaman Induk
S.trifasciata ’Lime Streaker’ pada 1, 4, 8 dan 12 MSA..........................

30

8. Kandungan Nitrogen, Fosfor, dan Kalium pada Berbagai Kombinasi
Perlakuan Media Tanam di Awal dan Akhir Penelitian..........................

31

9. Interaksi Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Jumlah Daun
Tanaman Induk S trifasciata ‘Lime Streaker’ pada 9 MSA....................

33

10. Interaksi Filter Cahaya dan Media Tanam terhadap Jumlah Daun
Tanaman Induk S trifasciata ‘Lime Streaker’ pada 14 MSA..................

34

11. Pengaruh Filter Cahaya terhadap Lebar Daun Tanaman Induk
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ Bagian Atas, Tengah, dan Bawah.............

36

12. Pengaruh Media Tanam terhadap Lebar Daun Tanaman Induk
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ Bagian Atas, Tengah, dan Bawah.............

37

13. Persentase Stomata yang Membuka pada Sore Hari...............................

42

14. Rekapitulasi Pengaruh Faktor Filter Cahaya dan Media Tanam
terhadap Kekompakan Tanaman S. trifasciata ‘Lime Streaker’..............

45

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Teks

1. Rentang Panjang Gelombang Cahaya Tampak ........................................

5

2. Greenhouse dengan Plastik Selektif Film sebagai Cover..........................

6

3. Kristal CuSO4............................................................................................

7

4. Outline Tanaman Crassulacean Acid Metabolism (CAM).......................

12

5. Berbagai Bangunan Filter Cahaya yang Digunakan dalam Penelitian......

17

6. Berbagai Komposisi Media Tanam yang Digunakan dalam Penelitian ...

18

7. Kriteria Kekompakan Tanaman S. trifasciata ‘Lime Streaker’.................

21

8. Pertambahan Tinggi Tanaman Induk S. trifasciata ’Lime Streaker’ pada
Perlakuan Pengaruh Filter Cahaya pada 2 MSA.......................................

29

9. Pengaruh Filter Cahaya terhadap Jumlah Daun Tanaman Induk
S.trifasciata ‘Lime Streaker’ pada 1, 4, 8, 12 MSA..................................

32

10. Pengaruh Filter Cahaya terhadap Jumlah Tunas Baru Tanaman
S. trifasciata ‘Lime Streaker’ pada Akhir Pengamatan............................

37

11. Pengaruh Media Tanam terhadap Jumlah Tunas Baru Tanaman
S. trifasciata ‘Lime Streaker’ pada Akhir Pengamatan ..........................

38

12. Perbandingan Jumlah Stomata S.trifasciata ‘Lime Streaker’ pada Setiap
Perlakuan Filter Cahaya...........................................................................

39

13. Kondisi stomata Sansevieria trifasciata ’Lime Streaker’.........................

41

14. Warna Daun S. trifasciata ‘Lime Streaker’ pada Berbagai Perlakuan
Filter Cahaya............................................................................................

43

15. Kekompakan Tanaman S. trifasciata ‘Lime Streaker’ pada Berbagai
Perlakuan Filter Cahaya pada Akhir Pengamatan....................................

45

Lampiran
1. Denah Tata Letak Percobaan...................................................................

54

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini Sansevieria merupakan salah satu tanaman hias yang sedang
populer. Hal ini dikarenakan Sansevieria dapat menyerap polutan dan
membersihkan udara. Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
dan Associated Landscape Contractors of Amerika (ALCA) telah menemukan
bahwa Sansevieria merupakan salah satu tanaman yang dapat menyerap polutan
(formaldehid, bensen, trikloroetilen) (Peart, 2003).
Sansevieria memiliki keindahan pada warna dan bentuk daun, tergantung
varietasnya. Tanaman Sansevieria yang paling umum dijumpai adalah Sansevieria
trifasciata. Masalah yang sering dihadapi dalam membudidayakan Sansevieria
adalah kualitas penampilan tanaman yang kurang menarik dan kompak. Kualitas
penampilan tanaman dapat diukur dari kekontrasan warna tanaman sedangkan
kekompakan tanaman diukur dari pertumbuhan vegetatif tanaman.
Tanaman yang kontras dan kompak ini dapat diperoleh dengan cara
mengatur kualitas cahaya yang masuk atau mengenai tanaman misalnya dengan
penggunaan filter cahaya (Rajapakse dan Wilson, 2001). Kualitas cahaya
ditentukan berdasarkan rasio panjang gelombang cahaya yang diterima oleh
tanaman. Filter cahaya yang dapat digunakan adalah plastik selektif film dan
larutan filter CuSO4.
Plastik selektif film dan larutan filter CuSO4 diketahui dapat meningkatkan
rasio penerimaan cahaya merah (R) berbanding merah jauh (FR). Aplikasi
penggunaan plastik selektif film dan larutan filter CuSO4 ini sebagai penutup
(covering) bangunan tumbuh. Penggunaan plastik selektif film dan larutan filter
CuSO4 ini diketahui dapat membentuk tajuk tanaman yang lebih kompak dan
berpenampilan menarik (McMahon dan Kelly (1993); Rajapakse dan Wilson
(2001)).
Budidaya tanaman Sansevieria memerlukan media tanam yang cocok
sehingga dapat memberikan pertumbuhan yang baik. Lingga (2005) menyatakan
bahwa media tanam yang baik bagi Sansevieria yaitu media yang bersifat porous,
sedikit kandungan bahan organik dan tidak cepat melapuk. Penggunaan media

2

tanam yang tepat bagi Sansevieria perlu diteliti sehingga dapat menghasilkan
tanaman yang memiliki penampilan menarik dan pertumbuhan baik.

TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh filter cahaya,
media tanam dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan kualitas
penampilan tanaman S. trifasciata ’Lime Streaker’

HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
1. Perlakuan filter cahaya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kualitas penampilan tanaman S. trifasciata ’Lime Streaker’.
2. Perlakuan media tanam akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
kualitas penampilan tanaman S. trifasciata ’Lime Streaker’.
3. Terdapat interaksi antara filter cahaya dan media tanam dalam
menghasilkan tanaman S. trifasciata ’Lime Streaker’ yang memiliki
pertumbuhan dan kualitas penampilan yang baik

TINJAUAN PUSTAKA

Sansevieria trifasciata
Di Indonesia Sansevieria dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua
(motherlaw in tongue’s) (Bonar, 1994). Menurut Henley, Chase, dan Osborne
(2006) Sansevieria merupakan anggota famili Agavaceae yang terdiri dari 60
spesies dan tersebar di Afrika, Arabia dan India. Spesies yang paling umum
dijumpai adalah Sansevieria trifasciata. Lingga (2005) menyatakan habitat asli
Sansevieria adalah daerah tropis kering dan mempunyai iklim gurun yang panas.
Sansevieria dapat tumbuh pada rentang suhu yang luas dan dapat bertahan
hidup di daerah panas seperti gurun. Pertumbuhan optimal dicapai pada siang hari
bertemperatur 24-29ºC dan malam hari 18-21ºC. Tanaman ini juga dapat
beradaptasi pada ruangan dengan suhu dan kelembaban yang rendah seperti pada
ruangan berpendingin (AC). Oleh karena itu Sansevieria dapat digunakan sebagai
tanaman dalam ruangan (Henley et al., 2006).
Ballare, Scopel, Casal, dan Sánchez (2002) menyatakan bahwa
pertumbuhan S.trifasciata yang ternaungi menjadi lambat, lemah, dan warna daun
menjadi lebih hijau dengan dengan garis-garis putih pada tengah daun
menghilang. Henley et al. (2006) menyatakan bahwa Sansevieria dapat tumbuh
dengan baik pada kondisi dengan pencahayaan penuh maupun pencahayaan yang
kurang. Kebutuhan cahaya Sansevieria berkisar antara 1000-10.000 footcandle
(fc), tetapi masih dapat tumbuh di lingkungan yang memiliki pencahayaan
beberapa ratus footcandle saja. Sansevieria lebih menyenangi kondisi sinar
matahari langsung untuk pertumbuhannya.
Peart (2003) menyatakan bahwa Sansevieria dapat menyerap gas beracun
(polutan) seperti formaldehid, bensen, dan trikloroetilen dari udara. Mekanisme
penyerapan polutan terjadi melalui stomata. Polutan ini masuk dalam jaringan
tumbuhan dan terlibat dalam metabolisme asam organik, gula dan asam amino
(Giese, Bauer-Doranth, Langebartels, dan Sandermann,1994). Menurut Lingga
(2005), satu tanaman Sansevieria efektif menyerap polutan dalam ruangan dengan
luas 10m2. Peart (2003) menyatakan keefektifan penggunaan tanaman
Clorophytum sebagai tanaman dalam ruang (indoor plant) untuk menyerap

4

polutan dapat mencapai 96% CO, 99% NO2 sedangkan tanaman Epripenum dapat
menyerap 75% CO. Keefektifan tanaman Sansevieria sebagai penyerap polutan
belum diketahui namun diperkirakan keefektifannya tidak jauh dari nilai tersebut.
Chamberline (1986) menyatakan penyerapan gas-gas beracun ini dipengaruhi oleh
resistensi dan mekanisme membuka dan menutupnya stomata yang sangat
dipengaruhi oleh sifat masing-masing gas.
Dariana (2005) menyatakan manfaat lain dari tanaman Sansevieria, yaitu
sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan penyakit diare, tekanan darah tinggi,
influensa, batuk dan lain-lain. Manfaat lainnya dari tanaman Sansevieria sebagai
elemen taman dan dekorasi, bahan alternatif serat tekstil.

Cahaya
Cahaya berperan utama dalam proses fotosintesis dan fotomorfogenis
melalui fitokrom (Rajapakse dan Wilson, 2001). Fitokrom merupakan penerima
cahaya yang paling efektif dalam mengendalikan proses morfogenesis tanaman
dibandingkan dengan yang lain. Fitokrom ini dapat mendeteksi gelombang cahaya
dari 300-800 nm dengan sensitifitas maksimum pada cahaya merah (R, 600-700
nm dengan puncak penyerapan pada 660 nm) dan merah jauh (FR, 700-800 nm
dengan puncak penyerapan pada 730 nm).
Cahaya tampak (380-750 nm) tersusun atas beberapa spektrum warna
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Setiap panjang gelombang
tersebut memiliki energi yang besarnya berbanding terbalik dengan panjang
gelombang (Bidwell, 1974). Pada Gambar 1 ditunjukkan rentang panjang
gelombang cahaya tampak. Ballare et al. (2002) menyatakan bahwa tanaman
melakukan fotosintesis yang efektif pada gelombang cahaya biru (410 - 500 nm)
dan merah (610 - 700 nm). Penyerapan cahaya hijau kuning (510 – 600 nm) dan
merah jauh (700 - 800 nm) terjadi dengan lemah dan banyak foton dari gelombang
cahaya ini yang berpendar. Oleh karena itu daun terlihat berwarna hijau. Namun
radiasi cahaya merah jauh (FR) tidak terlihat oleh mata karena bukan merupakan
cahaya tampak.

5

Gambar 1. Rentang Panjang Gelombang Cahaya Tampak
Sumber : Campbell et al. (1999)

Fotoreseptor fitokrom sangat respon terhadap perubahan panjang
gelombang merah (R) dan merah jauh (FR) dari spektrum cahaya tersebut.
Fitokrom berada pada dua bentuk cahaya yang dapat berubah yaitu FR aktif dan R
yang tidak aktif. Sinar merah jauh (FR) tidak efisien untuk fotosintesis, sehingga
membutuhkan penambahan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih rendah
agar lebih efisien. Ballare et. al. (2002) menyatakan bila tanaman menerima
cahaya dengan rasio R/FR kecil, tanaman akan mengalami etiolasi. Sementara bila
rasio R/FR besar, maka tanaman akan membentuk tajuk yang kompak. Penelitian
Khattak, Pearson, dan Johnson (1999) bahwa cahaya merah (R) dapat
menyebabkan tanaman krisan menjadi lebih pendek 10% dibandingkan dengan
kontrol.

Filter Cahaya
Plastik Selektif Film
Plastik selektif film (PSF) merupakan salah satu jenis bahan sintetis yang
dapat digunakan di rumah kaca sebagai penutup (covering). Penggunaan plastik
ini sebagai penutup dapat menghasilkan tanaman yang memiliki bentuk tajuk
yang lebih kompak bila dibandingkan dengan penutup (covering) sejenis, seperti
paranet. Hal ini dikarenakan PSF dapat meningkatkan rasio panjang gelombang
cahaya merah (R) yang diterima tanaman, sehingga rasio R/FR lebih besar. PSF
akan mengabsorbsi atau merefleksikan Photosynthetically Active Radiation (PAR)
pada rentang panjang gelombang 400 - 700 nm dan mentransmisikan radiasi sinar

6

matahari merah jauh (FR) pada 700 - 3000 nm dari spektrum sinar matahari
(Rajapakse dan Wilson, 2001). Gambar konstruksi bangunan rumah kaca yang
menggunakan PSF sebagai penutup (covering) ditunjukkan pada Gambar 2

Gambar 2. Greenhouse dengan Plastik Selektif Film sebagai Cover.
Keterangan :

cover plastik selektif film

Penggunaan PSF sebagai bahan penutup atap rumah kaca memiliki
kelemahan yaitu plastik tidak dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Plastik
mulai terdegradasi satu tahun sejak mulai pemakaian. Selain pada tanaman hias,
PSF dapat diterapkan pada industri buah dan sayur namun penggunaan PSF pada
budidaya sayuran sebagai mulsa (Rajapakse dan Wilson, 2001).
Rajapakse dan Wilson (2001) menggunakan filter cahaya merah (R) dan
merah jauh (FR) dan AR untuk mengontrol pertumbuhan tiga tanaman perenial
Salvia dan terbukti bahwa filter cahaya merah (R) dan merah jauh (FR) dapat
mempengaruhi kekompakan tanaman Salvia.

Tembaga Sulfat (CuSO4)
Tembaga sulfat (CuSO4) atau vitriol biru merupakan garam. Gambar
kristal CuSO4 disajikan pada Gambar 3. Berdasarkan penelitian Rajapakse,
McMahon dan Kelly (1993) diperoleh bahwa penggunaan filter cahaya CuSO4 6%
pada tanaman krisan dapat meningkatkan rasio cahaya R/FR yang diterima oleh
tanaman. Penambahan jumlah cahaya merah (R) mengakibatkan penurunan tinggi
tanaman krisan dan panjang internode, meningkatkan sintesis klorofil daun dan
membuat tanaman lebih kompak seperti pada penggunaan retardan (zat pengatur
tumbuh) contohnya retardan yang dapat menghambat produksi giberilin.

7

Gambar 3. Kristal CuSO4
Sumber : www.wikipedia.org

(26 Januari 2008)

Mortensen dan Stromme (1987) dan Mc Mahon (1991) dalam Young,
Margaret, Nihal, Dennis (1994) meneliti bahwa filter cahaya CuSO4 dengan
konsentrasi 2.5% meningkatkan rasio panjang gelombang R/FR 4.1 kali lipat lebih
tinggi dibandingkan dengan filter cahaya cair yang lain (air, pewarna biru, hijau
dan kuning). Filter cahaya CuSO4 dengan konsentrasi 16% meningkatkan rasio
panjang gelombang R/FR 7.2 kali lipat lebih tinggi. Secara lebih jelas hal ini
terangkum pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Rasio R/FR yang Dihasilkan CuSO4 dengan Beberapa
Filter Cahaya Cair (Mortensen and Stromme, 1987)
Universitas
Norway

Clemson

Filter
Air
CuSO4 (2.5%)
Cairan Merah
Cairan Hijau
Cairan Kuning
Air
Udara
CuSO4 (16%)
Cairan Merah
Cairan Biru

Rasio R/FR
Kisaran Luas** Kisaran Sempit***
-1.00
-4.10
-0.99
-0.82
-1.00
1.16
1.05
1.16
1.05
3.30
7.20
1.16
1.03
0.99
0.70

Keterangan :
** R = 600-700 nm; FR = 700-800 nm
*** R = 655-665 nm; FR = 725-735 nm

Mekanisme penghambatan tinggi pada tanaman yang ditumbuhkan
dibawah bangunan filter yang terbuat dari lapisan CuSO4 adalah sebagai berikut.
Cahaya merah (R) pada bangunan filter ini menurut Rajapakse et al. (1993) lebih
banyak dibandingkan cahaya merah jauh (FR). Fitokrom, sebuah pigmen yang
mempengaruhi tingkah laku tanaman, memiliki dua bentuk struktur kimia yang

8

berbeda yang dapat saling berganti. Bentuk ini dinamakan sesuai dengan warna
cahaya yang diserap secara maksimal : Pr adalah fitokrom yang menyerap cahaya
merah (660 nm) dan Pfr fitokrom yang menyerap cahaya merah jauh (730 nm).
Ketika Pr menyerap cahaya merah (R) maka akan dikonversi ke bentuk Pfr.
Bentuk Pfr aktif ini selanjutnya akan menginisiasi respon biologis termasuk salah
satunya fotomorfogenesis, contohnya perpanjangan daun, pembukaan stomata dan
perkembangan kloroplas.
Penggunaan filter cahaya CuSO4 di rumah kaca memiliki beberapa
kelemahan. Masalah yang sering dihadapi yaitu kesulitan dalam penerapan cairan
di lapisan kaca, pengaruh tekanan dan gravitasi dan harus melakukan pergantian
larutan (Rajapakse et al. 1993).

Naungan (Paranet)
Lingga (2005) menyatakan bahwa tanaman Sansevieria yang ditempatkan
dalam ruang dengan pencahayaan 150 footcandle mengalami pertumbuhan yang
melambat dan akhirnya melemah. Bahkan S.trifasciata ’Laurentii’ mengalami
kematian fisiologis ketika ditempatkan pada ruangan dengan pencahayaan kurang
dari 150fc dalam waktu lebih dari satu minggu. Terhambatnya pertumbuhan ini
disebabkan karena jaringan tanaman mengalami etiolasi dan melemah. Penelitian
yang dilakukan oleh Mulyana (2006) pada tanaman kedelai bahwa naungan
paranet 55% meningkatkan tinggi tanaman kedelai sebesar 109.13% pada 7 MSA
tetapi menurunkan jumlah daun sebesar 38.99 % pada 8 MSA
Ada tiga cara yang dilakukan tanaman untuk beradaptasi di bawah
naungan permanen agar dapat mempertahankan keseimbangan karbon yang
positif yaitu dengan pengurangan kecepatan respirasi untuk menurunkan titik
kompensasi, peningkatan luas daun agar dapat mengabsorbsi cahaya, dan
peningkatan kecepatan fotosintesis setiap unit energi cahaya dan luas daun.
Etiolasi merupakan strategi paling umum yang dilakukan tanaman untuk
mendapatkan cahaya (Ballaré et. al., 2002).

9

Media Tanam
Media tanam merupakan faktor penting dalam produksi tanaman hias
sebagai tempat tanaman tumbuh, berakar dan berkembang. Pemilihan media
tanam harus sesuai dengan tujuannya, sebagai media semai dan perbanyakan atau
tempat tumbuh sampai produksi (Surkati, 1987). Media tanam

yang baik

mempunyai sifat mudah ditangani, mengandung unsur yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan tanaman, aerasi yang baik, mampu mengikat air, murah,
dan mudah didapat, bebas penyakit, hama dan gulma (Ellis dan Swaney,1947).
Media pengakaran harus memberikan kelembaban dan oksigen yang cukup.
Media tanam pasir atau air saja cukup memuaskan untuk media stek tanaman
yang mudah berakar (Harjadi, 1989).
Jenis media tanam yang digunakan terdiri atas dua macam yaitu, campuran
tanah (Soil mixes) yang mengandung tanah alami dan campuran bukan tanah
(Soilles mixes) yang tidak mengandung tanah alami. Media tanam dengan
campuran tanah, pasir, gambut, dan bahan-bahan anorganik buatan seperti
vermikulit (mika yang mengembang) dan perlit (lava volkan yang mengembang)
telah banyak digunakan. Jenis media soilles mixes sering digunakan untuk
produksi bibit tanaman hias karena sifatnya yang lebih ringan (Harjadi, 1989).
Sansevieria membutuhkan media tanam yang sama dengan jenis tanaman
sukulen lainnya. Hal ini diungkapkan dalam Lingga (2005). Media tersebut yaitu
berupa media yang porous, sedikit kandungan bahan organik, dan tidak cepat
melapuk. Media tanam yang terdiri dari pasir : arang sekam: serbuk batang pakis
dengan perbandingan 2 : 1 : 1 merupakan media tanam Sansevieria yang dapat
digunakan pada Sansevieria yang ditanam di dalam ruangan atau ditempat dengan
pencahayaan yang rendah.

Limbah Tembakau
Wikipedia Indonesia (2006) menjelaskan bahwa Tembakau (Nicotiana
spp., L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah
Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan
sebagai bahan baku rokok.

10

PT Sampoerna merupakan salah satu produsen rokok di Indonesia. Pabrik
rokok ini menghasilkan limbah produksi tembakau 180 000 metric ton/musim. PT
Sampoerna menghadapi kendala dalam memanfaatkan limbah tembakau ini
karena volumenya terus bertambah namun pemanfaatan terhadap limbah ini
belum optimal (Sampoerna, 2007).
Terdapat empat jenis limbah pabrik yaitu sludge (limbah cair/padatan
setelah treatment di pengolahan limbah, seperti Lumpur), beat (potongan tangkai,
cabang, daun), furnish ash (abu, sisa bakaran limbah rokok (kertas, cengkeh,
tembakau, saos dan lain-lain) yang memiliki kandungan aluminium tinggi), dust
(debu) (Sampoerna, 2007).
Pada penelitian ini, limbah tembakau yang digunakan adalah jenis beat.
Berdasarkan analisis unsur makro dan mikro yang dilakukan oleh Balai Penelitian
Tanah tahun 2007 (Sampoerna, 2007) limb