IDENTIFIKASI RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli PADA PENDERITA DIARE DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit infeksi di negara sedang berkembang seperti di Indonesia masih
merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Pada tahun 1990 misalnya, di
antara 39,5 juta kematian di negara sedang berkembang, lebih dari 25% atau
sekitar 9,2 juta diduga disebabkan oleh penyakit infeksi (Dwiprahasto, 2005).
Pengatasan penyakit infeksi tersebut umumnya menggunakan antibiotika.
Besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk antibiotika ternyata cukup
mengejutkan. Pada tahun 1997 dilaporkan bahwa pasar antibiotika di dunia
mencapai US$ 17 miliar atau sekitar 136 triliun. Dari nilai tersebut sekitar 4062% digunakan untuk penyakit-penyakit yang ternyata tidak memerlukan
antibiotika.
Penggunaan antibiotika, dalam perjalanannya cenderung berlebihan dan
umumnya justru diberikan pada penyakit atau kondisi yang sebenarnya tidak
memerlukan antibiotika. Salah satu penyakit yang sering mendapatkan terapi
antibiotika adalah penyakit diare.
Diare adalah peristiwa buang air besar, yang berulang kali dalam sehari
(3 kali atau lebih dalam 24 jam) dengan konsistensi tinja lembek/cair dan
merupakan gejala-gejala penyakit tertentu (Anonim, 1994; Anonim, 1996).
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia yang masih
merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian, terutama pada anak. Di

Indonesia diperkirakan jumlah penderita diare anak-anak usia balita setiap tahun

1

mencapai 5–19 juta, tingkat serangannya mencapai 200 per 1000 anak dan
menyebabkan kematian pada sekitar 500 ribu anak per tahun. Angka tersebut
hanya sebagian besar (70%-80%) dari penderita diare. Secara umum angka
kesakitan diare mencapai 200 sampai 400 kejadian tiap 1000 penduduk (Harianto,
2004).
Diare dapat ditimbulkan oleh infeksi bakteri, seperti Vibrio cholerae,
Salmonela typhi, Shigella, dan oleh strain patogen Escherichia coli (Anonim,
1994). E.coli penghasil enteroktoksin merupakan organisme penyebab yang
paling sering ditemukan (Walsh, 1997).
Terapi penyakit diare dengan antibiotika dilakukan hanya pada bentuk
yang disebabkan oleh bakteri yang serius atau sering disebut dengan diare kronis.
Pilihan

utamanya

adalah


amoksisilin,

kotrimoksazol,

tetrasiklin

atau

siprofloksasin (Tjay dan Rahardja, 2002). Namun, dalam prakteknya banyak
penggunaan antibiotika pada penderita diare yang bukan disebabkan oleh bakteri
atau sering dikenal dengan diare akut dan penggunaan yang tidak memperhatikan
sensitivitas bakterinya. Penggunaan antibiotika pada penanganan diare yang
belum rasional ini memunculkan terjadinya resistensi pada E.coli, bakteri
penyebab utama diare.
Penelitian pola resistensi isolat E.coli dari pasien diare di Jawa Barat
terhadap lima jenis antibiotik pada tahun 1989 menunjukkan bahwa resistensi
E.coli terhadap antibiotik yang tertinggi adalah tetrasiklin yaitu sebesar 55%,
kemudian kloramfenikol 50,0%, ampisilin 30%, kanamisin 5,0%, dan kombinasi
sulfametoksazol–trimetoprim masih aktif 100% terhadap E.coli (resistensi 0%)


2

(Triatmodjo, 1996), dan pada akhir dekade 1990-an resistensi terhadap
amoksisilin dan eritromisin telah meningkat sehingga dokter beralih kepada
antibiotik jenis baru yang disebut sefalosporin, namun sekarang ini bakteri telah
mulai resisten terhadap antibiotik baru ini (Halim, 2003).
Penelitian tahun 1999 di Jakarta, menunjukkan bahwa E.coli masih sensitif
100% terhadap sparfloksasin, siprofloksasin dan sefotaksim, sedangkan terhadap
sefaklor sensitifitas E.coli sebesar 55,2% (Sjahrurachman dkk, 1999). Hasil
penelitian di salah satu rumah sakit swasta di Surakarta menunjukkan bahwa telah
terjadi resistensi pada E.coli yang berasal dari penderita diare. Sebesar 4,17%
resisten terhadap siprofloksasin, 54,17% resisten terhadap kloramfenikol, 62,5%
resisten terhadap amoksisilin-asam klavulanat, 79,17% resisten terhadap
tetrasiklin, 87,5% resisten terhadap amoksisilin, dan 95,83% resisten terhadap
kotrimoksazol (Laksmi, 2004).
Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik memerlukan upaya
serius untuk menangani dan mengendalikannya, terutama di tempat pelayanan
kesehatan masyarakat seperti rumah sakit. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotika dalam hal

ketepatan pemilihan jenis antibiotika pada penderita diare dan mengetahui
resistensi yang terjadi pada bakteri penyebabnya, khususnya E.coli pada Rumah
Sakit X Surakarta untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.

3

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A., 1990, Penggunaan Antibiotik dan Infeksi Nosokomial, Majalah
Medika, Nomor 8 (16), 642 – 645.
Anief, M., 1997, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat, 38, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Anief, M., 2000, Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan, 17,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 879, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1989, Bakteriologi Klinik, 4, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1992, Pedoman Penggunaan Antibiotika Nasional, Edisi I, xvi-xviii, 30,
Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1993a, Dasar-dasar Pemeriksaan Mikrobiologi, 15-21, Laboratorium

Mikrobiologi : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Anonim, 1993b, Performance Standards For Antimicrobial Disk Susceptibility
Test, Fifth Edition, Approved Standards The National Committe For
Clinical Laboratory Standards, Number 24, 13.
Anonim, 1994, Farmakologi, Jilid II, 46, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakologi dan Terapi, editor Ganiswara, Edisi 4, 571-683,
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1996, Kompedia Obat Bebas, 25-26, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Anonim, 1997, Mikrobiologi Kedokteran, 37, Bagian Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 199-202, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan, Jakarta.

35

Anonim, 2001, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, 9, 12-17, Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Surakarta.
Anonim, 2004, Tatalaksana Penderita Diare, (On Line), (http://www.depkes.go.
id/downloads/Diare.pdf, diakses tanggal 19 Agustus 2004).
Bonang, G., dan Koeswardono, E.S., 1982, Mikrobiologi Kedokteran untuk
Laboratorium dan Untuk Klinik, 71-78, Gramedia, Jakarta.
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., Woolton, M., 1987, Ilmu Pangan,
diterjemahkan oleh Purnomo dan Adiono, 25, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Djaja, S., Ariawan, I., Afifah, T., 2002, Perilaku Pencarian Pengobatan Diare
Pada Balita. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 30 No. 1, 25, 27.
Dwiprahasto, I, 2005, Evidence Based Medicine Sebagai dasar Penggunaan
Antibiotika Yang Rasional, makalah dalam Seminar Nasional ISMAFARSI,
Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Jogjakarta
Fardiaz, S., 1993, Analisis Mikrobiologi Pangan, 104, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Halim, H., 2003, Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik, (on line),
(http://warta.ubaya.ac.id/indexusp?c=101,id=588, diakses tanggal 16 Juni
2004).
Hardjasaputra, P., Budipranoto, G., Sembiring, S.U., Kamil, I., 2002, Data Obat
di Indonesia, Edisi 19, 311, Grafidian Medipress, Jakarta.

Harianto, 2004. Penyuluhan Penggunaan Oralit untuk Menanggulangi Diare di
Masyarakat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1, No. 1, 27.
Hidayati, W.B., 2004, Co-Amoksiklav Atasi Kegagalan Terapi Antibiotik Akibat
Resistensi, (on line), (http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092001/
kes-j.htm, diakses tanggal 16 Juni 2004).
Indan, E., 2003, Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk Perawat, 23 – 25,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Jawetz, E., Meinick, J.L., Adelberg, E.A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran,
diterjemahkan oleh Tonan, H., editor Bonang, Edisi Pertama, 358-359,
Salemba Medika, Jakarta.
Jellife, D.B., 1994, Kesehatan Anak di Daerah Tropis, Edisi Keempat, 64, Bumi
Aksara, Jakarta.
36

Joklik, W.K., Willet, HP., Amos, DB., Wilfert, CM., Zingger, 1992,
Microbiology, Ed. 20, 576, Norwalk, Conn Appleton.
Karsinah, Lucky, Soeharto, H.M. dan Mardiastuti, H.W., 1994, Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, 165-167, Penerbit
Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Laksmi, 2004, Uji Kepekaan Isolat Bakteri E.coli Usapan Tinja Pasien Diare di

Rumah Sakit Islam Surakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Lay, B.W., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, 161-163, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Masduki, 1996, Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap S.
aureus dan E. coli in vitro, Cermin Dunia Kedokteran, Vol. 322.
Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, Edisi V, diterjemahkan oleh Widianto M.B.,
dan Rantai, A.S., 623-625, Penerbit TA Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Nurkusuma, D., 2002, Tingkat Penggunaan Antimikroba di Puskesmas Pare
Kabupaten Temanggung, Majalah Medika, No. 2, Tahun 18.
Salle, A.J., 1961, Fundamental Principles of Bacteriology, 5th Ed., 719, Mc.
Graw Hill Book Company Inc., New York.
Sastramihardja, W., dan Herry, S., 1997, Penggunaan Antibiotik Yang Rasional,
Cetakan Pertama, 1-113, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ikatan
Dokter Indonesia, Jakarta.
Shulman, S.T., Phair, J.P., Sommer, H.M., 1994, Dasar Biologi dan Klinis
Penyakit infeksi, diterjemahkan oleh Wahab, S., Editor Sutaryo, Edisi
Keempat, 576, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sjahrurachman, A., Kumala, W., Nurjadi, T., 1999, Kepekaan Kuman Terhadap

Antibiotik Golongan Kuinolon dan Sefalosporin, Cermin Dunia
Kedokteran, No. 124, 18.
Soekardjo, B., Hardjono, S., Sondakh, R., Kimia Medisinal, Hubungan Struktur
Aktivitas Obat Antibiotika, editor Siswandono dan Soekardjo, B., Edisi
Kedua, 109-161, Airlangga University Press, Surabaya.
Suharyono, 1986, Diare Akut, 5-6, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.

37

Tambayong, 2000, Mikrobiologi untuk Keperawatan, Cetakan I, 5, Penerbit
Widya Medika, Jakarta.
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 1993, Swamedikasi, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, 111– 113, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan
Efek-efek Sampingnya, Edisi Kelima, Cetakan kedua, 56, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Triatmodjo, P., 1996, Infeksi Bakteri Enteropatogen Pada Balita Penderita Diare
di Jawa Barat dan Pola Resistensinya Terhadap Beberapa Antibiotik,

Cermin Dunia Kedokteran, No. 109, 16.
Volk,W.A., Wheeler, M.F., 1989, Mikrobiologi Dasar, penerjemah Adisoemitro,
S., Edisi Kelima, Jilid 2, 97-98, Erlangga, Jakarta.
Walsh, T.D., 1997, Kapita Selekta Penyakit dan Terapi, alih bahasa dari
Wijaya, C., editor Erlan, 99-109, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Wattimena, J.V.R., Nelly, Sugiarso, M., Mathalda, B.,Widianto, 1991,
Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik, 18-23, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Widmann, T., 1995, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium,
penerjemah Kresno, S.B., Gandasoebrata, R., Latu, J., Edisi 9, 363-364,
571-574, bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.

38

LAPORAN PENELITIAN
DOSEN MUDA

IDENTIFIKASI RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli PADA
PENDERITA DIARE DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA


Oleh :
Tri Yulianti, M.Si, Apt
Peni Indrayudha, S.F., Apt
Dibiayai oleh
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional RI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2008
 
 

i

RINGKASAN
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia yang
masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian, terutama pada anak.
Terapi penyakit diare biasanya menggunakan antibiotika. Penggunaan antibiotika
pada penanganan diare memunculkan terjadinya resistensi pada E.coli, bakteri
penyebab utama diare. Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik
memerlukan upaya serius untuk menangani dan mengendalikannya, terutama di
tempat pelayanan kesehatan masyarakat seperti rumah sakit. Penelitian dilakukan
untuk mengetahui mengetahui resistensi yang terjadi pada bakteri E.coli pada
Rumah Sakit X Surakarta untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri
E.coli dari tinja pasien penderita diare. Usapan tinja ditanam di media TBX
(Triptone Bile-X Glucuronide) untuk identifikasi E.coli. Uji resistensi
menggunakan metoda Kirby Bauer dengan media Mc. Conkey dengan antibiotik
uji : Kloramfenikol, Tetrasiklin, Kotrimoksazol, amoksisilin-Asam klavulanat,
dan siprofloksasin. Data dianalisis dengan melihat zona hambatan yang terbentuk
yang dibandingkan dengan standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri E.coli telah mengalami
resistensi pada antibiotik kotrimoksazol. Tingkat resistensi pada Tetrasiklin
sebesar 89,5%, pada kloramfenikol sebesar 84,2 % dan amoksisilin-asam
klavulanat

sebesar

73,7%.

Tingkat

resistensi

siprofloksasin sebesar 52,6%.
 
Kata kunci : Resistensi, E.coli, rumah sakit
 

iii

terendah

pada

antibiotik

SUMMARY
Diarrhea was one of important disease in Indonesia which caused
morbidity and mortality, especially to children. Disease diarrhoea therapy usually
use antibiotic. The use of antibiotic at diarrhoea causing resistence at E.coli,
bacterium was the root cause diarrhoea. The increasing bacterium resistence to
antibiotic needs serious effort to controlling, especially in hospital. The research
done to know the resistence that happened at E.coli bacterium in Hospital X
Surakarta.
This research was done with insulation and identifies E.coli bacterium
from diarrhea patient faeces. Faeces stroke planted in TBX medium (Triptone
Bile-X Glucuronide) to identify E.coli. The resistance test used Kirby Bauer
method with Mc Conkey medium with antibiotic: Chloramphenicol, Tetracycline,
Cotrimoxazol, clavulanat amoxicillin-Acid, and Ciprofloxacin. Data analyzed
seen formed resistance zone compared to standard.
Results of research indicate that E.coli bacterium has of resistence at
Cotrimoksazol antibiotic. Mount resistence at Tetracycline was to 89,5%,
Chloramfenicol was 84,2 % and Clavulanat acid-amoxicillin was 73,7%. The
lowest resistance level at Ciprofloxacin antibiotic was 52,6 %.

Keyword: resistence, E.coli, hospital

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’aalamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat, hidayah, karunia dan nikmat yang diberikan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Identifikasi
Resistensi Bakteri E. coli Pada Penderita Diare Di Rumah Sakit X Surakarta
Selesainya penelitian ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak.
Pertama kepada DP2M Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah
membiayai penelitian ini dengan Program Penelitian Dosen Muda. Kepada Ibu
Prof. Dr. Markhamah, M.Hum, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat (LPPM) UMS. Kepada Ibu Dra Nurul Mutmainah, MSi, Apt
selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Peni Indrayudha, S.F., Apt,
selaku mitra peneliti yang telah bekerja sama dalam penelitian ini. Terima kasih
banyak, semoga terkabul semua doa-doanya!
Kepada Bapak-Ibu Dosen Fakultas Farmasi UMS atas dukungannya,
khususnya kepada Bapak-Ibu di Bagian Biologi Farmasi lantai 3 tercinta. Kepada
para laboran: Mbak Nur Qomariah dan Mas Awang yang telah banyak membantu
hingga penelitian ini dapat terselesaikan. Terima kasih atas lemburnya dan terus
semangat.
Terakhir, namun yang paling berharga terima kasih buat dua buah hatiku:
Putri Amelia Yumna dan Putri Amalina Azzahra, untuk segala keceriaan yang
selalu dihadirkannya. Cepat besar sayang dan semoga menjadi orang yang selalu
dapat membanggakan orang tua!. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat
penulis

sebutkan

satu

persatu,

yang

terselesaikannya penelitian ini.

v

telah

banyak

membantu

hingga

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk keberlanjutan penelitian
ini. Demikian semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan
kemajuan ilmu farmasi, khususnya mikrobiologi.

Surakarta, Oktober 2008

Penulis

vi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................... ..

i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………...............

ii

RINGKASAN......………………………………………....................

iii

SUMMARY..........................................................................................

iv

KATA PENGANTAR…………………………………………....... ..

v

DAFTAR ISI………………………………………………………...

vii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….....

ix

DAFTAR TABEL…………………………………………………......

x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………..

xi

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Diare………………………………………..…………...

4

B. Penatalaksanaan Diare………………………………….

6

C. Bakteri Eschericia coli……………………………….... ..

9

D. Antibiotika dan Antimikroba..................……………..….….... 12
E. Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik...................................

15

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian……………………...................………….

19

B. Manfaat Penelitian……………………………………....……

19

BAB IV. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………….………….

20

B. Rancangan Penelitian……… …………………..………

20

C. Definisi Operasional Penelitian………………………...

20

D. Populasi dan Sampel…………………………...............

21

E. Pengumpulan Data………………………………………

21

F. Jalannya Penelitian ……………………………………..

22

G. Analisis Data……………………………………………

25

vii

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Distribusi Pasien Diare…………………………………..

26

B. Isolasi dan Identifikasi Bakteri E.coli………….................

26

C. Uji Resistensi Bakteri E.coli……….…..................................... 28
BAB VI. KESIMPULAN
A. Kesimpulan……………………………………………..

34

DAFTAR PUSTAKA…………….……………………………….......

35

LAMPIRAN………………………………………………………...

39

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema rencana penelitian tentang resistensi terhadap
bakteri E.coli pada penderita diare di Rumah Sakit X
Surakarta……....................................................
Gambar 2.

Hasil biakan usapan tinja pasien diare Rumah Sakit X
Surakarta pada media TBX...........................................

Gambar 3.

22

26

Hasil biakan bakteri E.coli pada uji resistensi bakteri di
Media Mc. Conkey yang telah diberi 5 macam antibiotik

ix

28

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Distribusi pasien diare bulan Agustus- September 2008 di
Rumah Sakit X Surakarta...................................................

26

Tabel 2. Hasil identifikasi bakteri E.coli dari usapan tinja pasien
diare Rumah Sakit X Surakarta..........................................

27

Tabel 3. Hasil uji resistensi bakteri E.coli dengan antibiotic
Kotrimoksazol ………….... ...............................................

29

Tabel 4. Hasil uji reistensi bakteri E.coli dengan antibiotic
Kloramfenikol ....................................................................

30

Tabel 5. Hasil uji resistensi bakteri E.coli dengan antibiotic
Tetrasiklin .........................................................................

31

Tabel 6 Hasil uji resistensi bakteri E.coli dengan antibiotic AmoksisilinAsam klavulanat.................................................................

31

Tabel 7. Hasil uji resistensi bakteri E.coli dengan antibiotic
Siprofloksasin..............................................................

32

Tabel 8 Angka resistensi bakteri E.coli terhadap beberapa antibiotik ........ 33

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Foto hasil identifikasi Bakteri E.coli ...........................

39

Lampiran 2. Foto hasil uji resistensi bakteri E.coli …………….. ...

47

Lampiran 3. Biodata peneliti ............................................................ .

51

 
 

xi

RINGKASAN
LAPORAN PENELITIAN
DOSEN MUDA

IDENTIFIKASI RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli PADA
PENDERITA DIARE DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA

Oleh :
Tri Yulianti, M.Si, Apt
Peni Indrayudha, S.F., Apt
Dibiayai oleh
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional RI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2008

 
IDENTIFIKASI RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli PADA PENDERITA
DIARE DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA

Tri Yulianti, Peni Indrayudha
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl A Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta
E-mail: yulie_ums@yahoo.com

RINGKASAN
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia yang masih
merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian, terutama pada anak. Terapi penyakit
diare biasanya menggunakan antibiotika. Penggunaan antibiotika pada penanganan diare
memunculkan terjadinya resistensi pada E.coli, bakteri penyebab utama diare.
Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik memerlukan upaya serius untuk
menangani dan mengendalikannya, terutama di tempat pelayanan kesehatan masyarakat
seperti rumah sakit. Penelitian dilakukan untuk mengetahui resistensi yang terjadi pada
bakteri E.coli pada Rumah Sakit X Surakarta untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri E.coli
dari tinja pasien penderita diare. Usapan tinja ditanam di media TBX (Triptone Bile-X
Glucuronide) untuk identifikasi E.coli. Uji resistensi menggunakan metoda Kirby Bauer
dengan media Mc. Conkey dengan antibiotik uji : Kloramfenikol, Tetrasiklin,
Kotrimoksazol, amoksisilin-Asam klavulanat, dan siprofloksasin. Data dianalisis dengan
melihat zona hambatan yang terbentuk yang dibandingkan dengan standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri E.coli telah mengalami resistensi
pada antibiotik kotrimoksazol. Tingkat resistensi pada Tetrasiklin sebesar 89,5%, pada

kloramfenikol sebesar 84,2 % dan amoksisilin-asam klavulanat sebesar 73,7%. Tingkat
resistensi terendah pada antibiotik siprofloksasin sebesar 52,6%.
Kata kunci : resistensi, E.coli, rumah sakit

SUMMARY
Diarrhea was one of important disease in Indonesia which caused morbidity and
mortality, especially to children. Disease diarrhoea therapy usually use antibiotic. The
use of antibiotic at diarrhoea causing resistence at E.coli, bacterium was the root cause
diarrhoea. The increasing bacterium resistence to antibiotic needs serious effort to
controlling, especially in hospital. The research done to know the resistence that
happened at E.coli bacterium in Hospital X Surakarta.
This research was done with insulation and identifies E.coli bacterium from
diarrhea patient faeces. Faeces stroke planted in TBX medium (Triptone Bile-X
Glucuronide) to identify E.coli. The resistance test used Kirby Bauer method with Mc
Conkey medium with antibiotic: Chloramphenicol, Tetracycline, Cotrimoxazol,
clavulanat amoxicillin-Acid, and Ciprofloxacin. Data analyzed seen formed resistance
zone compared to standard.
Results of research indicate that E.coli bacterium has of resistence at
Cotrimoksazol antibiotic. Mount resistence at Tetracycline was to 89,5%, Chloramfenicol
was 84,2 % and Clavulanat acid-amoxicillin was 73,7%. The lowest resistance level at
Ciprofloxacin antibiotic was 52,6 %.
Keyword: resistence, E.coli, hospital

Dokumen yang terkait

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA ULKUS DIABETIKUM DI RUMAH SAKIT X Pola Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Penderita Ulkus Diabetikum Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode September 2014-Agustus 2015.

0 6 14

POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN Pola Kuman Dan Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Periode

0 10 17

POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN Pola Kuman Dan Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Periode

0 5 12

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT X Pola Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Penderita Pneumonia Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode Agustus 2013– Agustus 2015.

0 4 14

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI RUMAH SAKIT X Pola Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode Januari 2013-Se

0 3 22

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) DI RUMAH SAKIT X Pola Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik pada Penderita Infeksi Luka Operasi (ILO) Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode Agustus 2013-Agus

0 3 17

Resistensi Bakteri Di Rumah Sakit Dan Dampaknya Terhadap Terapi Empirik.

0 0 17

ANALISIS RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli YANG DIISOLASI DARI FESES PASIEN PENDERITA DIARE SPESIFIK TERHADAP ANTIBIOTIK Amphicillin, Ciprofloxacin dan Doxycycline DI RUMAH SAKIT ISLAM PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 18

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN RESISTENSI ANTIBIOTIK BAKTERI HASIL ISOLASI DARI PENDERITA PERIODONTITIS

0 0 17

UJI CEMARAN MIKROBADAN IDENTIFIKASI Eschericia coli DAN Salmonella sp. DALAM PRODUK HERBAL “X” - repository perpustakaan

0 0 12