HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Perkembangan Peesantren Miftahul Ulum
Terbentuknya sebuah lembaga pendidikan Manaratul Islam bermula dari tingkat Madrasah ibtidaiyah(1949) selanjutnya Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. dengan menggabungkan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama. Muallim menginginkan bahwa para siswa yang belajar di Manaratul Islam juga mendapatkan kajian-kajian keislaman yang diambil dari sumbernya secara langsung (al- Qur’an, hadits dan kitab-kitab kuning).
Kegigihan Muallim Ishaq Yahya dalam mengembangkan dan mensyiarkan agama islam, juga diikut oleh istri Muallim (Ust. Hj. Umamah) yang turut aktif merintis berdirinya Yayasan Manaratul Islam dan aktif memberikan pengajian- pengajian di berbagai tempat khususnya pengajian yang dibentuk oleh kaum hawa (ibu-ibu).
Miftahul ulum, beliau menamakan lembaga tersebut sebuah nama yang diberikan oleh Syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadhani guru beliau dari mekkah yang diidentikan dengan Madrasah Darul Ulum Ad Diniyah pimpinan syekh Muhammad Isa Al-fadhani, sekaligus membuktikan wujud kecintaan sang guru kepada muridnya Ishaq Yahya.
Yayasan Pendidikan Manaratul Islam yang berdiri tahun 1949.para tokoh dan pemuka agama masyarakat setempat(Gandaria) itu diantaranya adalah :
1. K.H. Ishaq Yahya
2. K.H. Muhammad Fathullah Yahya
3. Ustadzah Hj. Umamah (istri Muallim Ishaq Yahya)
4. H. Abdullah. Z
5. H. Muhammad Muhtar
6. H. Abdul Halim
Disamping para tokoh pendiri yang telah disebutkan diatas keberadaan Yayasan Manaratul Islam juga tidak terlepas adanya dukungan warga masyarakat Disamping para tokoh pendiri yang telah disebutkan diatas keberadaan Yayasan Manaratul Islam juga tidak terlepas adanya dukungan warga masyarakat
Berdirinya Pondok Pesantren Miftahul Ulum, dilatar belakangi oleh keinginan Muallim Ishaq Yahya agar para siswa yang belajar di Madrasah Manaratul Islam juga mendalami ilmu-ilmu keislaman yang digali dari sumbernyta secara langsung dengan penekanan pada penguasaan kitab-kitab kuning.
1. Masa Awal
Tepatnya pada hari rabu bulan Sya’ban 1400H, tahun 1980M.mulailah kegiatan aktifitas belajar mengajar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum dengan system belajar mengajar ala sorogan(duduk melingkar mengelilingi kyai). Dan setelah beberapa waktu pengajian dengan system sorogan dirubah dengan menggunakan system klasikal(berkelas) seiring dengan semakin bertambahnya santri.
Pada awal berdirinya pondok pesantren Miftahul Ulum baru memiliki Sembilan orang santri yang berasal dari lingkungan sekitar Gandaria, Cilandak, dan Cinere yaitu :
a. Abdul Rahman Nafis (Gandaria Selatan)
b. Abdillah Ya’qub (Gandaria Selatan)
c. Ahmad Dimyati (cinere)
d. Abduk Aziz Hasan (cipete)
e. Chotib. H.s. (cilandak)
f. Muhtar Dahari. HM (cilandak)
g. Muhtar Mukti (cipete)
h. Matsani (cinere) dan
i. Nawawie (cilandak)
Para santri ini di pagi hari mereka belajar di Madrasah Manaratul Islam dan sore harinya mereka kembali mempelajari kitab-kitab kuning yang diajarkan langsung oleh Muallim Ishaq Yahya dan mereka bermukim di pondok.
Dari waktu ke waktu pondok pesantren Miftahul Ulum mengalami kemajuan baik dari segi banyaknya santri yang datang dari berbagai daerah jabotabek (Jakarta, bogor, tanggerang, dan bekasi) begitupun juga dari propinsi yang lain, maupun fasilitas asramah dengan bangunannya beberapa gedung bertingkat sebagai tempat santri menginap dan ruangan kelas untuk kegiatan belajar- mengajar.
B. Keadaan Santri
Santri yang bermukim di Pondok Pesntren Miftahul Ulum berasal dari daerah, baik DKI Jakarta, Banten, Bogor, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, bahkan ada yang dari Kalimantan.
C. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Miftahul Ulum
1. Penasehat
: K.H. Abdul Salam Zaini, Lc.
2. Pimpinan
: K.H. Muhyiddin Ishaq, S.Ag
3. Ketua Pelaksana Harian
: K.H. Ismail Ishaq, S.Ag
4. Sekretaris
: Hasanudin, S.Pd
5. Bendahara
: Hj. Yulianah, S.Ag
6. Sarana dan Prasarana
: H. Ya’qub Ishaq
7. Bagian Pend Pengajaran : Drs. H. Ismail Ishaq
8. Pembina Asrama Putra
: Ust. Hasyim
9. Pembina Asrama Putri
: Ustadzah Arniati, S.pd.I
10. Kesehatankebersihan
: Drs. Farid Ma’ruf
11. Penerimaan Tamu
: Chandra Budianto
D. Visi dan Misi Pendidikan di Pesantren Miftahul Ulum
Visi merupakan pandangan jauh kedepan kemana pondok pesantren akan dibawa, sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun visi dan misi adalah sebagai berikut:
1. Visi “Menyiapkan kader-kader ulama yang cerdas secara intelektual dan spiritual yang berlandaskan Al- Qur’an dan Alhadits”.
2. Misi Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia yang
dilaksanaka secara propesional demi terciptanya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, mandiri, proaktif dan bertanggung jawab menghadapi tuntutan dan tantangan transformasi segala zaman termaksuk reformasi dan globalisasi.
Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terdapat keseimbangan
antarakekuatan keilmuan dengan jasmani santri, serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat dan sehat.
Melengkapi sarana sumber belajar yang dapat member kesempatan kepada para
santri untuk dapat belajar seluas-luasnya.
E. Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Miftahul Ulum
NO NAMA
LULUSANALUMNI
1. K.H. Abdul Salam Zaini, Lc.
Kairo, Mesir
2. K.H. Hasan Basri, Lc.
Makkah
3. K.H. Muhyiddin Ishaq, B.A
IAIN Syahid Jakarta
4. K.H. Syafi’I Hamzah, Lc.
Libiya
5. Drs. H. Ismail
IAIN Syahid Jakarta
6. K.H. Abdul Aziz Abbas, Lc.
Libiya
7. K.H. Ramli Jawahir, Lc.
Syiah
8. K.H. Mukri Azhari, Lc.
Kairo, Mesir
9. Drs. Farid Ma’ruf
IAIN
10. Nur Muhammad
Pesantren Salafiyah
11. Muh. Natsir Sulhah
Gontor ponorogo
12. Mahrus
Pesantren Salafiyah
13. Dra. Hj. Aisyah Ishaq
IAIN Jakarta
14. Dra. Hj. Nuryanih Ahmad
IAIN Syahid Jakarta
15. Hj. Aenah, S.Ag
IAIN Syahid Jakarta
16. Hj. Yulianah, S.Ag
IAIN Syahid Jakarta
17. Arniati
IAIN Syahid Jakarta
18. Andi Hakin
IAIN Syahid Jakarta
F. Sarana dan Prasarana
1. Ruang Belajar
2. Laboratorium Komputer dan Science
3. Laboratorium Bahasa ( Arab dan Inggris )
4. Kamar Asrama PutraPutri
5. Sport Center : Tennis Meja, Basket Ball, Volly Ball
6. Perpustakaan
7. Seni Rupa dan Bina Vokal
8. Koperasi
9. Ruang Makan
10. Masjid dan Kegiatan Keagamaan
G. Kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum telah menetapkan trade mark sebagai landasan berpijak dalam proses pembelajaran.Trade mark kurikulum di Pondok Pesantren Miftahul Ulum lebih menitik beratkan pada basic agama, bahasa, dan akhlakul karimah terutama pada Kurikulum yang dikembangkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum telah menetapkan trade mark sebagai landasan berpijak dalam proses pembelajaran.Trade mark kurikulum di Pondok Pesantren Miftahul Ulum lebih menitik beratkan pada basic agama, bahasa, dan akhlakul karimah terutama pada
Kitab kuning yang diajarkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum adalah:
1. Safinatun Najah
2. Muhadzab
3. Matan Qarib
4. Fathul Qarib
5. Fathul Mu’in
6. Tafsir Jalalain
7. Hadits Arba’in
8. Hadits Riyadhush Sholihin
9. Nahwul al Wadhih
13. Amtsilatu al Tashrif
14. Kitabus Sa’adah
15. Durusul Loghag al’Arabiyah
16. Dan lain-lain
Kitab kuning mempunyai peranan besar tidak hanya dalam transmissi ilmu pengetahuan islam, bukan hanya dikalangan komunitas santri tetapi juga di tengah kawasan Indonesia secara keseluruhan. Kitab kuning ditulis oleh para ulama dan pemikir Islam dikawasan ini merupakan refleksi perkembangan intelektualisme sejarah social islam dan dan tradisi keilmuan islam Indonesia. Masih banyak yang harus dilakukan dalam upaya memahami kitab kuning. Kajian-kajian mendalam baik secara filologis, hermenetik, historis dan sosiologis dan perlu diselenggarakan secara bertahap dan sistematis, baik pada tingkat lingkungan pesantren sendiri, maupun pada tingkat perguruan tinggi dengan begitu kita akan Kitab kuning mempunyai peranan besar tidak hanya dalam transmissi ilmu pengetahuan islam, bukan hanya dikalangan komunitas santri tetapi juga di tengah kawasan Indonesia secara keseluruhan. Kitab kuning ditulis oleh para ulama dan pemikir Islam dikawasan ini merupakan refleksi perkembangan intelektualisme sejarah social islam dan dan tradisi keilmuan islam Indonesia. Masih banyak yang harus dilakukan dalam upaya memahami kitab kuning. Kajian-kajian mendalam baik secara filologis, hermenetik, historis dan sosiologis dan perlu diselenggarakan secara bertahap dan sistematis, baik pada tingkat lingkungan pesantren sendiri, maupun pada tingkat perguruan tinggi dengan begitu kita akan
H. Program Pendidikan Bidang Kesiswaan
Cara Pencapaian
A Pengembangan Intelektual
1 Penciptaan suasana dan kegiatan
Meningkatnya
Menyelenggarakan
yang memacu kemampuan baca,
kemampuan calistung
pelatihan membaca ,
tulis, hitung (calistung)
secara efektif, cepat,
menulis dan metode
dan akurat
kumon
2 Penyediaan sarana dan prasarana
Tersedianya wadah
Menerbitkan buletin
media cetak dan elektronik untuk
untuk menampilkan
setiap bulan dan siaran
mengaktualisasi hasil karya siswa karya siswa
radio madrasah
3 Peningkatan pemahaman
Terlaksananya
Melaksanaka kegiatan
keilmuan secara teoritis dan
learning to know, to
observasi di bidang
praktis
do, to be and to life
usaha, keterampilan,
together
dll
4 Penyediaan kegiatan
Meningkatnya bakat,
Mewajibkan siswa
ekstrakurikuler yang dapat
minat, dan prestasi
untuk mengikuti
menggali dan mengasah
siswa dalam bidang
ekstrakurikuler
kemampuan siswa
tertentu
minimal 2 bidang
Pembentukan Moralitas dan
B
Integritas Siswa
1 Penciptaan suasana lingkungan
Suasana dan
Menghias lingkungan
yang bernuansa Islam
lingkungan madrasah
dengan hiasan dan
bernuansa Islam yang
tulisan Kaligrafi, Ayat
kental
Al- Qu’ran dan Hadit, serta kaidah Islam
2 Peningkatan kepedulian terhadap
Terciptanya
Melaksankan kegiatan
lingkungan yang bersih dan sehat
lingkungan yang bersih pemeliharaan dan sehat
kebersihan dan memberikan sanksi kepada siswa yang mengotori lingkungan
3 Peningkatan kepekaan terhadap
Kepedulian sosial yang Pembinaan kepekaan
permasalahan sosial
tinggi
sosial
4 Penanaman prilakusikap jujur,
Sikap yang diunjukkan
Pembinaan ahlak mulia
terbuka, demokratis, kritis, dan
siswa jujur, terbuka,
toleran
demokratis
5 Penegakan law enforcement bagi
Tingkat kedisplinan
Memberikan sanki
peraturan dan tata tertib siswa
siswa yang meningkat
dengan menghitung kreditpoin pada setiap pelanggaran yang dilakukan siswa
Pengembangan Jiwa
C
Kepemimpinan
1 Penyelenggaraan LDKS
Berkembangnya jiwa
Menyelenggarakan
kepemimpinan siswa
LDKS kepada siswa baru
2 Pembinaan OSIS
Peranan OSIS dalam
Pembinaan
pengembangan mu
dilaksankan secara rutin
D Penguatan Sains dan Bahasa
1 Penyelenggaraan kegiatan dan
Mendorong keahlian
Menyelenggarakan
lomba berbasis sains dan bahasa
sains dan bahasa
lomba karya ilmiah dan pidatodebat bahasa asing
2 Penilaian dan pameran hasil
Merangsang siswa
Menyelenggarakan
karya siswa
untuk menghasil karya
pameran hasil karya
yang menarik dan unik
siswa pada acara haflah
3 Pembiasan dan peningkatan
Meningkatkan
Membuat hari bahasa
kemampuan berbahasa asing
kemampuan bahasa
Arab dan Inggris pada
melalui foreign language day
asing praktis
setiap hari tertentu
E Pengembangan Minat, Bakat, E Pengembangan Minat, Bakat,
1 Pembinaan siswa berbakat
Munculnya bakat
Menyelenggarakan
melalui penyediaan sarana dan
tertentu pada setiap
pentas seni pada acara
penyelenggaraan show or force
siswa
Milad Yayasan
pentas seni 2 Penyelenggaraan kegiatan
Seluruh siswa dapat
Mewajibkan siswa
ekstrakurikuler yang sesuai
mengikuti kegiatan
untuk mengikuti
dengan minat, bakat, dan prestasi
ekstra kurikuler sesuai
kegiatan ekstra
siswa
minat dan bakatnya
kurikuler minimal 2 bidang
3 Pengiriman siswa dalam berbagai
Memacu prestasi siswa
Mengikuti berbagai
lomba, baik bidang akademik,
dalam bidang tertentu
lomba, membentuk tim
olahraga, dan seni
olahraga,dan tim seni
F Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan
1 Pemberian beasiswa bagi siswa
Memacu persaingan
Memberikan beasiswa
yang berprestasi terbaik
siswa untuk meraih
kepada siswa yang
prestasi terbaik
berprestasi terbaik
2 Pemberian beasiswa dan santunan
Menekan siswa putus
Menggalang dana, baik
bagi siswa yang berasal dari
sekolah karena
dalam RAPBM
keluarga tidak mampu
masalah keuangan
maupun infaq dan shodaqoh dari orangtua maupun donatur
5 Penyelenggaraan danpeningkatan
bimbingan konseling
bimbingan konseling,
untuk membantu
baik dalam kelas
menyelesaikan
maupun studium
permasalahan siswa
general
6 Peningkatan pelayanan kesehatan
Meningkatkan kualitas
Menyediakan ruang
kesehatan siswa
UKS dan PMR (OSIS)
I. Sistem pendidikan akhlak
Pada dasarnya Pondok Pesantren Miftahul Ulum banyak mengadopsi system pendidikan salafiyahtradisional, termasuk dalam hal penerapan pendidikan akhlak kepada santri.Sistem pendidikan akhlak secara tradisional Pada dasarnya Pondok Pesantren Miftahul Ulum banyak mengadopsi system pendidikan salafiyahtradisional, termasuk dalam hal penerapan pendidikan akhlak kepada santri.Sistem pendidikan akhlak secara tradisional
J. Materi pendidikan akhlak
Materi pendidikan akhlak yang berlangsug di pondok pesantren miftahul ulum dapat dibagi menjadi dua tahap:
1. Pendidikan akhlak didalam kelas
Materi dalam tahap ini berasal dari buku-buku akhlak yang lazim dipelajari di pondok pesantren di Indonesia berupa kitab-kitab turats seperti akhlak lilbanin wal banat, ta`limul muta`alim dal lain sebagainya yang mencakup koridor akhlak seorang santri terhadap Allah, terhadap Rasul, terhadap orang tua dan guru dan akhak seorang santri terhadap ligkungannya
2. Pendidikan akhlak diluar kelas
Materi akhlak yang didapat diluar kelas sebagian besar banyak tertuang dalam peraturan pondok pesantren yang telah mengatur tentang kewajiban seorang santri, termasuk diadalamnya bagaimana mereka berakhlak dalam kesehariannya. Hal yang dituang dalam peraturan-peraturan yang bersifat kewajiban dan larangan seperti;
a. Santri dilarang menggunakan kata-kata kasar dalam bergaul
b. Santri diwajibkan menghormati dewan guru
c. Santri dilarang mengambil hak orang lain
d. Santri dilarang bercanda yang mengakibatkan kerusakan dan perkelahian atau yang barsifat anjuran seperti ;
1) Santri dianjurkan mengucap salambersalaman setiap bertemu orang
tua,guru, atau orang lain
2) Santri dianjurkan baersalaman setelah shalat fardhu
3) Santri dianjurkan makan tidak dalam keadaan berdiri
K. Prinsip-prinsip pendidikan akhlak
Prinsip pendidikan kahlak bisa dikatagorikan kepada 3 hal:
1. Prinsip akhlak kepada Allah:
Yaitu dengan memegang teguh kewajiban-kewajiban seorang santri terhadap khaliknya, dari sini seorang santri diharapkan dapat memenuhi segal kewajibanya kepada sang khalik.
2. Prinsip akhlak kepada sang Rasul:
Yaitu dengan memegang teguh anjuran-anjuran yang telah diajarkan oleh Rasul dalam hadist-hadistnya, sehingga santri dapat berakhlak dengan meniru akhlak baginda Rasulullah SAW.
3. Prinsip akhlak kepada sesama :
Yaitu dengan menjaga hak-hak dan kewajiban terhadap sesama dengan konsep yang telah disebutkan oleh Nabi SAW “bukan dari golongan kami orang
yang tidak menyayangi orang yang lebig kecil, dan tidak menghormati yang lebih besar”
L. Tatatertib santri diPondok PesantrenMiftahul Ulum
1. Kewajiban santri
a. Membayar SPP Pondok Pesantren paling lambat tanggal 10 setiap bulan
b. Mengikuti pelajaran dengan rutin
c. Mengikuti shalat berjama`ah
d. Mengikuti pengajian 2 minggu sekali pada hari minggu si mushalah Al Awabin
e. Berbicara dengan menggunakan bahasa arab bagi santri yang sudah tinggal di Pondok Pesantren selama 1 tahun
f. Berpakaian rapih, sopan, tutup Aurat
g. Menjaga kebersihan
h. Melaksanakan tugas piket kerja bakti
i. Ta`at kepada OP3MU dan dewan guru (Peraturan Pesantren) i. Ta`at kepada OP3MU dan dewan guru (Peraturan Pesantren)
2. Larangan untuk santri
a. Dilarang memcorat-coret dan merusak hak milik pesantren
b. Dilarang meroko
c. Dilarang duduktidur distas satu ranjang lebih dari satu orang
d. Dilarang membawa TV, Radio tape, Mp3, Mp4 Hp senjata tajamapi, dan mainan yang menggangu ketertiban umum serta banyak menyita waktu
e. Dilarang menonton TV diluar Pondok Pesantren
f. Dilarang membaca bukumajalah porno
g. Dilarang mengambil hak milik orang lain
h. Dilarang bercanda berlebihan yang bisa mengakibatkan keributan, perselisihan dan kerusakan
i. Dilarang berhubungan sejenis dan lain enis (Asusila) j. Dilarang membawa obat-obatan terlarang k. Dilarang berambut gondrong bagi laki-laki
3. Adapun kegiatan sudah diatur berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan yaitu sebagai berikut:
a. Pukul 04.00 bangun pagi dan persiapan shalat subuh berjama`ah dimasjid Pada jam ini santri dipimpin oleh dewan guru membangunkan santri dengan cara menginformasikan lewat bell listrik. Selanjutnya santri beserta dewan guru mengecek langsung kesetiap kamar. Semua santri langsung bangun dan kemudian mengambil air wudhu dengan antri dan tertib.setelah itu bersiap-siap ke masjid untuk melakukan shalat, apabila ada santri yang terlambat akan diberikan sangsi.
b. Pukul 04.30 shalat subuh berjama`ah dan tadarus AlQur’an
Santri seluruhnya melaksanakan shalat subuh berjama`ah yang kemudian dilanjutkan tadarus AlQur`an dibagi sesuai kelompok.
c. Pukul 05.15 belajar pendidikan diniyah
Santri melanjutkan aktifitasnya dengan mengikuti pendidikan diniah dengan mempelajari kitab-kitab yang telah ditentukan sesuai dengan jejangnya masing-masing.
d. 06.00 sarapan pagi dan bersiap pergi kesekolah Pada jam ini, santri mandi dengan tertib karena kamar mandiWC yang tersedia cukup memadai sehingga tidak perlu memakan banyak waktu. Setelah mandi para santri melanjukkan denga sarapan pagi untuk makanan mereka tidak perlu masak karena telah disediakan oleh pihak Pondok Pesantren, mereka tinggal mengambil didapur dengan membawa alat makan dan minum masing-masing.
e. Pukul 07.00 belajar pendidikan Formal
Seluruh santri wajib mengikuti belajar pendidikan Formal di dalan kelas sesuai dengan jejang pendidika tiap santri dan tidak diperbolehkan berada dalam asrama ketika kegiatan belajar pendidikan formal berlangsung dan diakhiri dengan kegiatan shalat dzuhur berjama`ah.
f. Pukul 13.00 kembali ke Asrama, lakan siang dan Istirahat
Setelah kembali ke Asrama, para santri makan siang kemudian setelah makan biasanya mereka gunakan untuk beristirahat.
g. Pukul 15.00 shalat ashar berjama`ah dilanjutkan muhadasah
Pada jam ini para santri harus segera memasuki masjid untuk melaksanakan shalat ashar berjama`ah.Seluruh elemen pesantren melaksanakan shalat Ashar dengan tertib, kemudian dilanjutkan Muhadasah (percakapan bahasa Arab) secara berkelompok.
h. Pukul 16.00 belajar pendidikan Diniyah
Waktu sore ini para santri Putra dan putri belajar pendidikan diniya yaitu mempelajari kitab-kitab kuning sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukai.
i. Pukul 17.00 istirahat,mandi dan bersiap shalat magrib
Setelah seharian beraktifitas melaksanaka kegiatan dari pagi hari hinggga sore hari yang begitu padat maka sore harinya digunakan untuk istirahat,mandi dan bersiap melaksanakan shalat magrib.
j. Pukul 17.30 tadarus AlQur’an
Sambil menunggu kumandang Adzan Magrib santri menuju masjid untuk Tadarus AlQur’an k. Pukul 18.00 Shalat magrib dan tadarus AlQur’an
Para santri yang sudah berada dimasjid melanjudkan shalat magrib secara berjama’ah yang kemudidn dilanjutkan dengan melanjudkan
tadarus kembali secara berkelompok. l. Pukul 19.00 belajar pendidikan Diniyah
Setelah tadarus maka santri melanjutkan belajar diniyah kembali untuk mempelajari kitab-kitab kuning sesuai dengan jadwal yang suadah ditentukan.
m. Belajar persiapan sekolah
Waktu ini digunakan santri untuk mempelajarai pelajaran yang akan diajarka esok harinya atau mereka mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ketika sekolah.
M. Analisis Data dan Interprestasi Data
1. Analilisis data
Pada pembahasan sebelumnya, penulis telah mengemukakan bahwa satu teknik pengumpualan data yang dilakukan penulis adalah dengan menyebar angket kepada santri yang penulis jadikan sampel dalam penelitian.
Dalam memilih sampel, penulis mengacak santri sehingga data yang penulis terima mewakili seluruh santri yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Ulum.
Adapun pertanyaan-pertanyaan pada angket yang penulis sebarkan kepada santri, sesuai dengan pokok-pokok penelitian yang dirumuskan dalam variabel-variabel penelitian. Setiap data yang dikumpulkan melalui angket, penulis olah dalam beberapa frekuensi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini;
Tabel. 1 Waktu Santri Mendapatkan pelajaran akhlak N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase Presentase
b. Siang c. Malam
d. Tiap Waktu
Dari tabel diatas terlihat bahwa yang menjawab tiap waktu 80, dimalam 20, siang 0 dan pagi 0. Mayoritas santri mendapatkan pelajaran akhlak disetiap waktu, Oleh karena itu tepat sekali menjadikan Pondok Pesantren Sebagai lembaga pendidikan Akhlak karena Pendidikan Akhlak tersebut diajarkan disetiap waktu yang pada akhirnya akan membentuk karakter Santri.
Tabel. 2 Semua Guru Membelikan Teladan Yang Baik N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 80, sering 20, kadang – kadang 0 dan tidak pernah 0 dalam proses pembelajaran Akhlak, tidak terlepas dari sikap guru yang setiap waktu menjadi tauladan bagi santri, dalam hal ini pondok pesantren miftahul Ulum gurunya memberikan tauladan yang baik.
Tabel. 3 Santri Berdoa Sebelum Memulai Pelajaran
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
Jumlah
Dari table diatas terlihat bahwa santri yang menjawab selalu 60, sering 30, kadang-kadang 10 dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan karakter religius santri dapat dibuktikan dengan mayoritas santrinya selalu memulai pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu.
Tebel. 4 Santri Berkata Jujur ketika Berbicara
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
Dari tabel diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 85 , sering 15, kadang-kadang 0 dan Tidak pernah 0 dalam kaitannya dengan sikap jujur santri ketika dapat dibuktikan dengan mayoritas santri mengumumkan barang temuannya. Walaupun ada 40 kadang-kadang, mungkin hal ini masih dalam proses pembelajaran.
Tabel.5 Santri Mencela Teman Yang Memeluk Agama Lain N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 0, sering 10, kadang- kadang 10, dan tidak pernah 80 dalam kaitanya dengan sikap toleransi mayoritas santri tidak pernah mencela teman yang memeluk agama lain.
Tabel. 6 Santri Terlambat Mengikuti Pelajaran N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 0, sering 0, kadang- kadang 20, dan tidak pernah 80 dalam kaitanya dengan sikap disiplin. Mayoritas santri menjawab tidak pernah terlambat mengikuti pelajaran.Hal ini menunjukkan bahwa santri disiplin mengikuti pelajaran.
Tabel. 7 Santri Belajar Dengan Sungguh-sungguh N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 75, sering 20, kadang- kadang 5, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap kerja keras santri. Mayoritas santri menjawab selalu.hal ini dapat dibuktikan bahwa mayoritas santri belajar dengan sunggu-sungguh.
Tabel. 8 Santri Membuat Ringkasan Hasil Belajar N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari tabel diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 70, sering 25, kadang- kadang 5, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap kreatif. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebagian santri kadang-kadang membuat ringkasan hasil belajar.
Tabel. 9 Santri Menyontek Ketika Ujian N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu a. Selalu
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 0, sering 5, kadang- kadang 20, dan tidak pernah 75 dalam kaitanya dengan sikap mandiri. Mayoritas santri menjawab sering tidak pernah mencoktek ketika ujian.Hal ini menunjukkan santri mandiri ketika mengerjakan ujian.
Tabel. 10 Santri Mendengarkan Pendapat Orang Lain Ketika Bermusyawarah N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 85, sering 10, kadang- kadang 5, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap demokratis. Mayoritas menjawab selalu dan sering mendengarkan pendapat orang lain ketika bermusyawarah. Hal ini membutikan bahwa santri mendengarkan pendapat orang lain.
Tabel. 11 Santri Bertanya Ketika Belajar N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase Presentase
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 65, sering 20, kadang- kadang 10, dan tidak pernah 5 dalam kaitanya dengan sikap rasa ingin tahu. Mayoritas mereka selalu bertanya ketika belajar. Hal ini menunjukkan begitu besarnya rasa ingin tahu mereka.
Tabel. 12 Santri Mengikuti Upacara Bendera N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 480, sering 20, kadang-kadang 0, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap semangat kebangsaan mayoritas santri selalu mengikuti upacara bendera. Hal ini menunjukkan rasa semangat kebangsan santri begitu besar.
Tabel. 13 Santri Menggunakan Bahasa Indonesia Ketika Berkomunikasi Dengan Teman N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 85, sering 15, kadang- kadang 0, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap cinta tanah air. Mayoritas menjawab selalu menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi. Hal ini menunjukkan rasa cinta tanah air begitu besar.
Tabel. 14 Santri Memberikan Selamat Kepada Teman Yang Berprestasi N 20
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 75, sering 15, kadang- kadang 10, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap menghargai prestasi. Mayoritas santri menjawab selalu memberikan semangat kepada teman yang berprestasi.Hal ini menunjukkan sikap menggargai prestasi santri begitu tinggi.
TAbel. 15 Santri Mengucap “Pemisi” Ketika Melintas Didepan Orang Tua
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 80, sering 15, kadang- kadang 5, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap bersahabatkomunikatif. Mayoritas santri menjawab selalu mengucapkan “permisi” ketika melintas didepan orang tua.Hal ini menunjukkan bahwa sikap bersahabatkomunukatif santri begitu tinggi.
Tabel. 16 Santri Berkelahi Dengan Teman
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 0, sering 5, kadang- kadang 10, dan tidak pernah 85 dalam kaitanya dengan sikap cinta damai. Mayoritas santri menjawan tidak pernah berkelahi dengan teman.Hal ini menunjukkan bahwa rasa cinta damai santri begitu besar.
Tabel. 17 Santri Membaca AlQur’an Sehabis Shalat
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 80, sering 20, kadang- kadang 0, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap gemar membaca. Mayoritas santri me njawab selalu membaca AlQur’an sehabis shalat.Hal ini menunjukkan santri gemar membaca.
Tabel. 18 Santri Membuang Sampah Disembarang Tempat
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 5, sering 5, kadang- kadang 20, dan tidak pernah 70 dalam kaitanya dengan sikap peduli lingkungan. Sebagian besar santri menjawab tidak pernah membuang sampah disembarang tempat.Hal ini menunjukkan bahwa santri memiliki sikap peduli lingkungan yang begitu besar.
Tabel. 19 Santri Membantu Teman Yang Sedang Membutuhkan Bantuan
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 65, sering 25, kadang- kadang 10, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap peduli social. Mayoritas santri menjawab selalu membantu teman yang sedang membutuhkan bantuan.Hal ini menunjukkan rasa peduli social santri yang begitu tinggi.
Tabel. 20 Santri Menyerahkan Tugas Tepat Pada Waktunya
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Dari table diatas terlihat bahwa yang menjawab selalu 75, sering 20, kadang- kadang 5, dan tidak pernah 0 dalam kaitanya dengan sikap tanggung jawab. Sebagian besar santri menjawab selalu menyerahkan tugas tepat pada waktunya.Hal ini menunjukkan bahwa santri memiliki rasa tanggung jawab yang begitu tinggi.
Berdasarkan pengamatan penulis selama proses kegiatan berlangsung, baik pada saat program kegiatan sekolah maupun saat program pengajian, semua komponen yang ada selalu mengikutinya dengan tertib sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Para guru menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung Berdasarkan pengamatan penulis selama proses kegiatan berlangsung, baik pada saat program kegiatan sekolah maupun saat program pengajian, semua komponen yang ada selalu mengikutinya dengan tertib sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Para guru menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung
Dari data diatas , kita bisa melihat bahwa adanya “komitmen” yang kuat terhadap tujuan yang ingin dicapai terhadap segala aturan yang telah ditetapkan .Konsistensinya ini ditunjukkan dengan selalu melaksanakan aturan- aturan dan nilai akhlak yang sejalan dengan ketetapan AlQ ur’an dan alAsunah.Baik dalam hal aqidah, ibadah, akhlak maupun dalam hal social masyarakat sehingga menjadi amalan sehari-hari dan dengan demikian menjadi akhlak yang baik yang terpatri dalam diri secara otomatis yang menjadikan pribadi santri yang berkarakter sebagai mana yang menjadi tujuan pendidikan akhlak di Pondok pesantren Miftahul Ulum ini.